BAYI TABUNG
A. Pengertian
Implantasi dan pertumbuhan hasil konsepsi di luar endometrium cavum uteri.
B. Etiologi
1. Faktor tuba
Salpingitis, perlekatan tuba, kelainan kongenital tuba, pembedahan sebelumnya,
endometriosis, tumor yang mengubah bentuk tuba dan kelainan ektopik
sebelumnya.
2. Kelainan zigot
Kelainan kromosom dan malformasi
3. Faktor ovarium
Migrasi luar ovum (perjalanan ovum dari ovarium kanan ke tuaba kiri atau
sebaliknya), pembesaran ovarium dan unextruded ovum
4. Penggunaan hormon estrogen seperti pada kontrasepsi oral
5. Faktor lain
Aborsi tuba dan pemakaian IUD
C. Manifestasi Klinis
1. Amenore
2. Gejala hamil muda
3. Nyeri perut bagian bawah. Nyeri goyang (Bila serviks digerakkan akan
menimbuilkan rasa nyeri). Pada rubtur tuba dapat berubah menjadi desidua karena
pengaruh pingsan sampai syok. Pada abortus tuba nyeri mula-mula pada satu sisi,
menjalar ke tempat lain. Bila darah sampai ke diafragma bisa menyebabkan nyeri
bahu dan bila terjadi hemotokel retrouterina terdapat nyeri defekasi.
4. Perdarahan pervaginam berwarna coklat tua
D. Lokasi
1. Tuba fallopi
a. Pars interstitisialis
b. Insthmus
c. Ampula
d. Infundibulum
e. Fibria
2. Uterus
a. Kanalis servikalis
b. Devertikulum
c. Kornua
d. Tanduk rudimenter
3. Ovarium
4. Intraligamenter
5. Abdominal
a. Primer
b. Sekunder
6. Kombinasi kehamilan dalam dan luar uterus
E. Patofisiologi
Kehamilan ektopik berupa kehamilan tuba, kehamilan ovarial, kehamilan
intraligamenter, kehamilan servikal dan kehamilan intraabdominal. Yang paling sering
terjadi adalah kehamilan tuba. Kehamilan tuba dapat terjadi pada pars interstisialis,
pars ismika, pars ampularis dan infundibulum tuba.
Kehamilan intrauterina dapat terjadi bersamaan dengan kehamilan ektopik.
Disebut combined ectopic pregnancy bila terjadi bersamaan dan compound ectopic
pregnancy bila kehamilan ektopik terjadi lebih dahulu dengan janin sudah mati dan
menjadi litopedion.
Hasil konsepsi bernidasi kolumnar atau interkolumnar dan biasanya akan
terganggu pada kehmilan 6-10 minggu, berupa
1. Hasil konsepsi mati dan diresopsi
2. Abortus ke dalam lumen tuba
3. Rupture dinding tuba
Uterus menjadi besar dan lembek, endometrium dapat berubah menjadi desidua
karena pengaruh estrogen dan progesteron dari korpus graviditas dan trofoblas. Pada
endometrium juga ditemukan fenomena arias-stella.
F. Pemeriksan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
Kadar hemoglobin
Leukosit
Tes kehamilan bila baru terganggu
2. Dilatasi Kuretase
3. Kuldosentesis
Suatu cara pemeriksaaan untuk mengetahui apakah di dalam kavum dauglas
terdapat darah.
4. USG
5. Laparoskopi atau laparotomi
G. Diagnosis
1. Anamnesis
Amenore dan kadang terdapat anda kehamilan muda, nyeri perut bagian bawah,
nyeri bahu, tenesmus dan perdarahan pervaginam setelah nyeri perut bagian bawah.
2. Pemeriksaan umum
Penderita tampak kesakitan dan pucat, pada perdarahan dalam rongga perut dapat
ditemukan tanda-tanda syok.
3. Pemeriksaan ginekologi
Ditemukan tanda-tanda kehamilan muda, rasa nyeri pada pergerakan serviks, uterus
dapat teraba agak membesar dan kadang teraba tumor di samping uterus dengan
batas yang sukar ditentukan, kavum dauglasi menonjol, berisi darah dan nyeri bila
diraba.
4. Pemeriksaan laboratorium
Hemoglobin menurun setelah 24 jam dan jumlah sel darah merah dapat meningkat.
H. Penatalaksanaan
Pasien dirujuk ke rumah sakit. Dirumah sakit dilakukan
1. Laparotomi
2. Salpingektomi
3. Kemoterapi
I. Patway
Faktor tuba
Kelainan zigot
Faktor ovarium
Abdominal
Intraligamenter
Faktor lain
Keseimbangan cairan dan eletrolit
Perdarahan
Kehamilan ektopik Terganggu
Nyeri
Berduka
Kehilangan janin
Ruptur
Shock
Salpingektomi
Terputusnya kontinuitas jaringan
Nyeri
BAB II
KONSEP KEBUTUHAN DASAR
A. Pengertian
1. Cairan dan elektrolit
2. Berduka
3. Nyaman (nyeri)
B. Anatomi Fisiologi
C. Terkait Kebutuhan Dasar Manusia
BAB III
ASUHAN KEPERWATAN
A. Pengkajian
B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman (Nyeri) berhubungan dengan post Salpingektomi
2. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan perdarahan
3. Berduka berhubungan dengan kehilangan janin