PENDAHULUAN
Suatu kerumunan / kumpulan dari beberapa ratus atau beberapa ribu partikel
zat padat, cair atau gas. Terdapat 8 tipe system koloid, yaitu busa, busa
padat, aerosol padat, emusi, emulsi padat, aerosol cair, sol dan sol padat.
ilmu kimia berkepentingan dalam ilmu koloid dalam satu atau lain cara.
Semua jaringan hidup bersifat kolaidal. Bagian kerak bumi yang dikatakan
sebagai tanah yang bias dicangkul terdiri dari bagian – bagian yang bersifat
koloid. Dalam bidang industri, ilmu koloid penting dalam industri cat, keramik,
plastik tekstil, kertas, dan film foto, lem, tinta, semen, karet, dan sejumlah
berat asam asetat yang diserang oleh arang aktif, untuk menentukan
TINJAUAN PUSTAKA
A. TEORI UMUM
Hendrajanti, 2006)
1. Bentuk : Homogen
Sistem koloid terdiri atas dua fase yaitu fase terdispersi dan
tersebut.Berikut ini ada lima jenis koloid antara lain : (Michael Purba,
2006)
1. Aerosol
Aerosol adalah sistem koloid dari partikel padat atau cair yang
awan.
2. Sol
sungai, sol sabun, sol deterjen, sol kanji, tinta tulis, dan cat.
3. Emulsi
Emulsi adalah sistem koloid dari zat cair yang terdispersi dalam
zat cair lain.Syarat terjadinya emulsi adalah kedua jenis zat cair itu
4. Buih
Buih adalah sistem koloid dari gas yang terdispersi dalam zat
cair).Contoh gel : agar – agar, lem kanji, selai, gelatin, gel sabun,
gel silica.Gel dapat terbentuk dari suatu sol yang zat terdispersinya
agak padat.
1. Efek Tyndall
2. Gerak Brown
4. Adsorbsi
saja ion atau muatan listrik, tetapi juga zat lain yang berupa
5. Koagulasi
formiat.
6. Koloid pelindung
tidak terkoagulasi.
7. Dialisis
partikel kecil seperti ion – ion atau molekul sederhana tetapi dapat
menahan koloid.
Koloid ini terjadi pada sol.Sol liofil adalah koloid yang fase
Fe(OH)3.
a. Reaksi redoks
oksidasi.
b. Hidrolisis
c. Dekomposisi Rangkap
d. Pergantian pelarut
2. Cara Dispersi
a. Cara mekanik
b. Peptisida
endapan Fe(OH)3.
c. Cara Busur Bredig
B. URAIAN BAHAN
Berat Molekul : 18
Berat molekul : 60
Berat Molekul : 40
Rumus kimia :-
Berat molekul :-
METODE KERJA
1. Batang pengaduk
2. Buret 50 ml
3. Corong
4. Erlenmeyer 250 ml
5. Gelas kimia
6. Gelas ukur 25 ml
7. Pipet volume 25 ml
8. Pipet volume 10 ml
b. Bahan-bahan
3. Arang aktif
4. Indikator PP
5. Kertas saring
6. Kertas grafik
B. PROSEDUR KERJA
M.
gram
A. Tabel Pengamatan
B. Perhitungan
a. Pengenceran
1. CH3COOH 0,1 M
V1 M 1 = V 2 M2
20,5 . M = 10 . 0,1
M1= 1/20,5
= 0,048
2. CH3COOH 0,2 M
V1 M 1 = V 2 M2
42,5 . M = 10 . 0,2
M1= 2/42,5
= 0,047
3. CH3COOH 0,3 M
V1 M 1 = V 2 M2
62,5 . M = 10 . 0,3
M1 = 3/62,5
= 0,048
b. Untuk menentukan x
1. CH3COOH 0,1 M
= (Co – C) BM . V(l)
= 0,312
2. CH3COOH 0,2 M
= (Co – C) BM . V(l)
= 0,0918
3. CH3COOH 0,3 M
= (Co – C) BM . V(l)
= 0,1512
x
c. Untuk menentukan
m
1. CH3COOH 0,1 M
x 0,312
=
m 1000
= 0,000312
2. CH3COOH 0,2 M
x 0,0918
=
m 1000
= 0,0000918
3. CH3COOH 0,3 M
x 0,1512
=
m 1000
= 0,0001512
x
d. Untuk menentukan log
m
1. CH3COOH 0,1 M
= log. 0,000312
= - 3,50
2. CH3COOH 0,2 M
= log. 0,0000918
= - 4,03
3. CH3COOH 0,3 M
= log. 0,0001512
= - 3,82
x x Log Co
No Co C log
m m
-1
1 0,1 0,048 0,000312 -3,50
-0,69
2 0,2 0,047 0,0000918 -4,03
-0,52
3 0,3 0,048 0,0001512 -3,82
Log Co
Log x / m
C. Reaksi
1. CH3COOH CH3COO- + H+
PEMBAHASAN
warna.
indicator PP. arang aktif merupakan contoh adsorbs yang dibuat dengan
dalan percobaan.
Konsentrasi asam asetat setelah di titrasi mengalami
dari adsorbs arang aktif dalam menyerap zat. Selain konsentrasi, arang
PENUTUP
A. Kesimpulan
x x
diserap adalah 0,048, = 0,000312 dan log = - 3,50
m m
x x
diserap adalah 0,047, = 0,0000918 dan log = -4,03
m m
x x
diserap adalah 0,048, = 0,0001512 dan log = -3,82
m m
B. Saran
Saran saya agar asisten datang tepat waktu pada saat adanya
DAFTAR PUSTAKA
Purba, Michael. 2006. Kimia 2b untuk SMA kelas XI. Jakarta :Erlangga
Hendrajanti, Paulina. 2006. Aspirasi kimia untuk SMA kelas XI. Surakarta
:Pustaka manggala
CARA KERJA