Anda di halaman 1dari 128

ANALISIS PENGARUH

HARAPAN PELANGGAN, KUALITAS


PRODUK, KEPUASAN PELANGGAN
TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN
INTERNET FLASH UNLIMITED di
SEMARANG

SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)
pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro

Disusun oleh :

DINAR IKA PRATIWI


NIM. C2A605035

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2010

i
PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama Penyusun : DINAR IKA PRATIWI

Nomor Induk Mahasiswa : C2A605035

Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen

Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH HARAPAN


PELANGGAN, KUALITAS PRODUK,
KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP
LOYALITAS PELANGGAN INTERNET
FLASH ULIMITED di SEMARANG

Dosen Pembeimbing : Dr Y. Sugiarto PH, SU

Semarang, 05 Oktober

2010

Dosen Pembimbing,

(Dr Y. Sugiarto PH, SU)


NIP. 130675276

ii
PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN

Nama Penyusun : Dinar Ika Pratiwi

Nomor Induk Mahasiswa : C2A605035

Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen

Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH HARAPAN

PELANGGAN, KUALITAS PRODUK,

KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP

LOYALITAS PELANGGAN INTERNET

FLASH UNLIMITED DI SEMARANG

Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal 5 Oktober 2010

Tim Penguji

1. Dr. J. Sugiarto, PH, SU ( ……………………… )

2. Drs. Harry Susanto, MMR ( ……………………… )

3. Drs. Suryono Budi Santoso, MM ( ……………………… )

iii
ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor-faktor apa saja yang


mempengaruh tingkat loyalitas pelanggan internet Flash Unlimited di Semarang.
Populasi pada penelitian ini adalah pelaggan yang pernah berlangganan atau
sedang berlangganan layanan internet Telkomsel Flash Unlimied, dan minimal
pernah berlangganan selama enam bulan. Penentuan sampel dalam penelitian ini
bersifat tidak acak (non probability) dengan metode purposive sampling. Analisis
dengan regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
harapan pelanggan, kualitas produk, kepuasan pelanggan yang dihipotesiskan
berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.
Hasil analisis regresi linier berganda diperoeh bahwa faktor yang dominan
berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan adalah variabel kualitas produk, diikuti
oleh variabel harapan pelanggan, dan yang paling kecil berpengaruh terhadap
loyalitas pelanggan adalah variabel kepuasan pelanggan. Variabel-variabel pada
penelitian ini sudah cukup baik dalam menjelaskan loyalitas pelanggan.
Saran penulis terhadap perusahaan ialah agar perusahaan menciptakan
produk yang unggul dalam kualitas, dan selalu mempertahankan kualitas produk
yaitu dengan selalu berinovasi terhadap produk yang disesuaikan dengan
keinginan pelanggan terhadap produk tersebut. Selain itu perusahaan agar selalu
memperhatikan keluhan-keluhan pelanggan dengan cara meminimalkan keluhan
pelanggan.

Kata kunci : harapan pelanggan, kualitas produk, kepuasan pelanggan, loyalitas


pelanggan

iv
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Dinar Ika Pratiwi. Menyatakan
bahwa skripsi dengan judul : Analisis Pengaruh Harapan Pelanggan, Kualitas
Produk, Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan Flash Unlimited di
Semarang. Adalah hasil tulisan saya sendiri. Dengan ini saya menyatakan dengan
sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian
tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara meniru dalam bentuk rangkaian
kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari
penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri.
Apabila saya melakukan tindakan yang bertentangan dengan hal tersebut
baik disengaja maupun tidak disengaja, dengan ini saya menyatakan menarik
skripsi yang saya ajukan sebagai hasil dari tulisan saya sendiri. Bila kemudian
terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain
seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah
diberikan olehuniversitas batal saya terima.

Semarang, Oktober 2010


Yang membuat pernyataan,

Dinar Ika Pratiwi


NIM : C2A605035

v
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, dan

petunjuk-Nya sehingga skripsi dengan judul ANALISIS PENGARUH

HARAPAN PELANGGAN, KUALITAS PRODUK, KEPUASAN

PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN FLASH

UNLIMITED di SEMARANG dapat terselesaikan dengan baik.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program

Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Diponegoro

Semarang.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari

bantuan, bimbingan, petunjuk dan saran dari semua pihak yang telah membantu

dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan

ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Moch. Chabachip, Msi, Akt, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro Semarang.

2. Bapak Dr Y. Sugiarto PH, SU selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan pencerahan dan berbagai solusi untuk terselesaikanya skripsi

ini.

3. Bapak Harjum Muharram, SE, ME, selaku dosen wali yang telah

memberikan dorongan dan pengarahan selama masa studi.

vi
4. Bapakku Djoko Isnanto dan ibuku Listiyo Yuniarti yang telah memberikan

limpahan kasih sayang, doa, semangat, dukungan moral dan materiil setiap

waktu.

5. Riky Febri yang terus menerus menyemangati penulis dari awal penulisan

hingga terselesaikannya skripsi ini, terima kasih untuk semangat dan

do`anya.

6. Bapak H. Tedja Gumilar selaku Supervisor divisi New Business Grapari

Telkomsel Branch Semarang terima kasih atas izin yang telah diberikan

untuk penelitian skripsi ini.

7. Bapak. Abdul Halim (Bang. Halim) selaku staff divisi New Business

Grapari Telkomsel Branch Semarang yang telah membantu penulis dalam

memperoleh data primer penelitian skripsi.

8. Sahabat-sahabat TPR (Telkomsel Personal Respresentative) Rangga

valentino, Amelya Kusuma, Nofie Prasetyo, Willy Nugraha, Ismianur,

Gustav terima kasih banyak atas semua dukungan, semangat dan

kebesamaannya. Kebersamaan serta canda kita merupakan hal yang paling

indah.

9. Para responden yang telah meluangkan banyak waktu untuk mengisi

lembaran-lembaran kuesioner.

10. Pihak-pihak lain yang secara tak langsung ikut membantu dalam

penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima

kasih untuk semuanya.

vii
Semoga semua pihak yang penulis sebutkan diatas diberikan balasan pahala

oleh Alloh SWT. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan dan memberikan masukan bagi penelitian selanjutnya.

Semarang, 05 Oktober 2010

DINAR IKA PRATIWI

viii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………i
HALAMANPERSETUJUANSKRIPSI…………………………………………...ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN …………………………iii
ABSTRAK………………………………………………………………………..iv
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI……………………………………..v
KATAPENGANTAR…………………………………………………………….vi
DAFTARTABEL…………………………………………………………………xi
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………..xi
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………..xii
BAB I PENDAHULUAN……………….…………………..…………..........1
1.1 Latar Belakang Masalah....……………………….………………...1
1.2 Perumusan Masalah…..…………………………………………….7
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian…………………………………...9
1.3.1 Tujuan Penelitian……………………………………………...9
1.3.2 Kegunaan Penelitian…………………………………………..9
1.4 Sistematika Penulisan……………………………………………..10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………11
2.1 Konsep-konsep Dasar……………………………………………..11
2.1.1 Pemasaran………………………………………………........11
2.1.2 Analisis Perilaku Konsumen…...…...………………………..13
2.2 Harapan Pelanggan...……………………………………………...15
2.3 Kualitas Produk.....………………………………………………..18
2.4 Kepuasan Pelanggan………………………………………………23
2.5 Loyalitas Pelanggan..…...…………………………………………28
2.6 Penelitian Terdahulu………………………………………............32
2.7 Kerangka Pemikiran Teoritis dan Hipotesis Penelitian…………...38
2.7.1 Kerangka Pemikiran Teoritis……………………………….38
2.7.2 Hipotesis Penelitian………………………………………...39
BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………….40
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional…………………….40
3.1.1 Variabel Penelitian…………………………………………40
3.1.2 Definisi Operasional………………………………………..40
3.2 Populasi dan Sampel………………………………………………43
3.3 Jenis-jenis dan Sumber Data………………………………………45
3.4 Metode Pengumpulan Data……………………………………….45
3.5 Metode Analisi Data………………………………………………46
3.5.1 Analisis Data Kualitatif…………………………………….46

ix
3.5.2 Analisis Data Kuantitatif…………………………………...47
3.5.2.1 Uji Validitas………………………………………..47
3.5.2.2 Uji Reliabilitas……………………………………..48
3.5.2.3 Uji Asumsi Klasik………………………………….49
3.5.2.4 Analisi Regresi Linier Berganda…………………...51
3.5.2.5 Pengujian Hipotesis Penelitian……………………..52
3.5.2.6 Uji Koefisien Determinasi (R2)…………………….55
BAB IV HASIL PNELITIAN DAN PEMBAHASAN……………………….56
4.1 Gambaran Umum Responden ……………………………...……..56
4.2 Analisis Data………………………………………………………59
4.2.1 Analisis Data Deskriptif……………………………………59
4.2.1.1 Deskripsi Variabel Harapan Pelanggan……………60
4.2.1.2 Deskripsi Variabel Kualitas Produk………………..63
4.2.1.3 Deskripsi Variabel Kepuasan Pelanggan…………..65
4.2.1.4 Deskripsi Variabel Loyalitas Pelanggan…………...67
4.2.2 Uji Validitas..................................…………………………69
4.2.3 Uji Reliabilitas….............…………………………………..70
4.2.4 Uji Asumsi Klasik………………………………………….72
4.2.5 Analisis Regresi Linier Berganda………………………….75
4.2.6 Pengujian Hipotesis………………………………………...76
4.2.6.1 Pengujian Parsial (Uji t)……………………………76
4.2.6.2 Pengujian Simultan (Uji F)………………………...78
4.2.6.3 Koefisien Determinasi……………………………...80
4.3 Pembahasan……………………………………………………….81
BAB V PENUTUP…………………………………………………………….85
5.1 Kesimpulan ……………………………………………….............82
5.1.1 Ringkasan Penelitian ………………….………...…………83
5.1.2 Kesimpulan Hipotesis.……………………..………………86
5.1.2.1 Pengaruh Harapan Pelanggan terhadap Loyalitas.....86
5.1.2.2 Pengaruh Kualitas Produk terhadap Loyalitas..........87
5.1.2.3 Pengaruh Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas...88
5.2 Saran ....................................……………………………………...89
5.3 Saran penelitian selanjutnya............................................................91
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………93
LAMPIRAN-LAMPIRAN………………………………………………………95

x
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Jumlah Pelanggan Flash Unlimited yang berhenti berlangganan .....…4
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu 1……………………………...…………………32
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu 2……………………………...…………………33
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu 3………………………………………………...34
Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu 4……………...…………………………………35
Tabel 2.5 Penelitian Terdahulu 5………...………………………………………36
Tabel 2.6 Penelitian Terdahulu 6...........................................................................37
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………….……………………57
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia…………………………………………57
Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Pekerjaan……………………………………58
Tabel 4.4 Tanggapan Responden Mengenai Harapan Pelanggan..........................60
Tabel 4.5 Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Produk…...………………63
Tabel 4.6 Tanggapan Responden Mengenai Kepuasan Pelanggan…...…………65
Tabel 4.7 Tanggapan Responden Mengenai Loyalitas Pelanggan……...……….67
Tabel 4.8 Hasil Pengujian Validitas…………..…………………………………70
Tabel 4.9 Hasil Pengujian Reliabilitas…………...………………………………71
Tabel 4.10 Hasil Pengujian Multikolinieritas……………………………………73
Tabel 4.11 Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda…………………………...75
Tabel 4.12 Hasil Pengujian Secara Simultan (Uji F)……………………………79
Tabel 4.13 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi……………………………...80
Tabel 5.1 Saran Variabel Harapan Pelanggan……………………………………89
Tabel 5.2 Saran Variabel Kualitas Produk……………………………………….90
Tabel 5.3 Saran Variabel Kepuasan Pelanggan………………………………….91

xi
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Konsep Kepuasan Konsumen………………………………………25
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Teoritis……………………………………….38
Gambar 4.1 Hasil Pengujian Normalitas………………………………………....72
Gambar 4.2 Hasil Pengujian Heterokedastisitas…………………………………74

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran A Kuesioner Penelitian………………………………………..……95
Lampiran B Tabulasi Hasil Kuesioner Responden…………………………..102
Lampiran C Hasil Uji Validitas………………………………………………105
Lampiran D Hasil Uji Reliabilitas……………………………………………109
Lampiran E Hasil Uji Regresi Linier Berganda……………………………...113

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan akses internet saat ini sangat pesat. Diawali dengan

masuknya internet sekitar tahun 1994, saat ini pemakai internet di indonesia sudah

mencapai 16 juta, meningkat 8 kali lipat dari hanya sekitar 2 juta di tahun 2000.

(www.apjii.or.id, januari 2005). Dari data pertumbuhan tersebut menunjukkan

bahwa pertumbuhan internet di indonesia berkembang sangat pesat. Karena

belakangan ini internet dirasakan memiliki berbagai manfaat berarti bagi umat

manusia, terutama bagi beberapa golongan yang sangat memperhatikan

perkembangan tekhnologi.

Secara umum manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai

akses ke internet adalah memperoleh informasi yang luas tanpa batas secara

individu, sosial, maupun informasi bisnis/pekerja pun dapat diperoleh melalui

akses internet. Akses informasi internet tidak mengenal batas geografis, ras, suku,

budaya, negara, maupun kelas ekonomi, atau faktor-faktor lain yang biasanya

dapat menghambat pertukaran pikiran. Dari aktifitas tanpa batas ini internet

mampu menciptakan suatu komunitas-komunitas unik seperti friendster,

facebook, twitter. Dan tidak menutup kemungkinan melalui komunitas dalam

internet tersebut dapat terjalin kerjasama bisnis. Karena banyaknya manfaat

tersebut, maka dewasa ini pengguna internet semakin meningkat jumlahnya

1
2

seiring dengan banyaknya kemudahan-kemudahan yang diperoleh dalam

penggunaan internet.

Karena ada kebutuhan dan permintaan yang terus meningkat setiap

tahunnya, terutama untuk jasa internet. Permintaan akan jasa internet ini semakin

marak dan melonjak dari seluruh penjuru nusantara. Jasa internet ini dirasakan

sebagai bisnis yang potensial dan menghasilkan margin yang menguntungkan

bagi perusahaan. Melihat potensi tersebut banyak perusahaan provider

telekomunikasi selular yang mencoba peruntungannya dan terjun ke dalam bisnis

jasa internet. Terdapat beberapa raksasa provider selular di tanah air yang

merambah bisnis internet, antara lain Telkomsel dengan jagoan produknya Flash

unlimited, Flash prepaid . Indosat dengan jagoan produknya Broom dan IM2.

Telkom dengan andalannya Speedy dan Telkom-Net instant, dll.

Kesemua provider tersebut berusaha meraih pasar sebesar-besanya dengan

berbagai strategi yang diterapkan. Perang tekhnologi antar provider pun tidak

dapat dihindarkan, karena semua operator tersebut berusaha memberikan layanan

yang terbaik bagi setiap pelanggannya dan menyediakan nilai lebih dibanding

provider lainnya. Setiap provider berusaha memberikan layanan yang terbaik

kepada setiap pelanggannya, berusaha mengaplikasikan tekhnologi yang

tercanggih dan mutakhir dalam setiap layanannya (HSDPA, EDGE, 3G, GPRS,

MMS), menciptakan suatu akses internet yang cepat, memperluas jangkauan

jaringan (coverage area) sehingga akses internet dapat dilakukan disetiap wilayah

atau daerah, kemudian menawarkan tarif yang semurah mungkin dan bersaing

dengan kompetitornya.
3

Telkomsel Flash Unlimited adalah layanan akses internet nirkable

(wireless) kecepatan tinggi melalui laptop ataupun PC (Personal Computer) yang

dapat diakses melalui modem datacard, ponsel, maupun router. Layanan ini

disediakan oleh Telkomsel untuk seluruh pelanggannya pengguna KartuHALO.

Telkomsel Flash menawarkan suatu pengalaman baru dalam melakukan koneksi

jaringan internet dengan kecepatan tinggi (hingga 3,2 Mbps) dan lokasi akses

yang dapat dilakukan dimana saja dalam jangkauan jaringan HSUPA, HSDPA,

3G, EDGE ataupun GPRS. Layanan akses internet milik Telkomsel ini pertama

kali diluncurkan pada 06 April 2007, di Jakarta.

PT. Telkomsel merupakan salah satu perusahaan provider di Indonesia

yang masih menjadi market leader dan memiliki market share terbesar dalam

industri seluler GSM (Global System Mobile) pra bayar. Dengan diciptakannya

suatu layanan internet Flash unlimited dan Flash prepaid, PT.Telkomsel mencoba

peruntungan bisnis baru dalam bidang internet. Sebagai pendahulu BTS (Base

Transceiver Station) milik PT.Telkomsel lebih banyak tersebar ke beberapa

penjuru nusantara, bahkan ada di setiap kecamatan pulau jawa maupun di luar

jawa. Bahkan untuk kenyamanan akses internet konsumennya PT.Telkomsel tidak

segan-segan untuk menambah kuantitas terabit per bulannya dan kapasitas

jaringan data Telkomsel telah dipersiapkan mencapai 6.000 terabit, tekhnologi

fiture yang diberikan juga cukup canggih dan up to date dengan adanya kerjasama

bundling USB modem dengan Telkomsel. Semestinya hal ini menjadi daya tarik

tersendiri bagi para pelanggannya, namun hal tersebut tidak cukup untuk tetap

mempertahankan diri sebagai Market leader.


4

Perusahaan dituntut mampu menawarkan barang atau jasa dengan mutu

atau pelayanan yang diberikan pada konsumen dari waktu ke waktu, karena

konsumen yang semakin pandai dan terdidik, menyebabkan keinginan dan

kebutuhannya berubah sangat cepat. Perusahaan sudah semestinya berorientasi

pada pelanggan, agar dapat memenangkan persaingan. Dengan memberikan

kepuasan pada pelanggan akan membangun kesetiaan pelanggan dan akhirnya

dapat menciptakan hubungan yang erat antara pelanggan dan perusahaan.

Berdasarkan data yang dapat dihimpun sejak awal peluncuran Telkomsel Flash

Unlimited adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1
Jumlah Pelanggan Flash Unlimited yang berhenti berlangganan
Tahun 2007 - 2009

Tahun Pelanggan Berhenti Pelanggan Berhenti


Berlangganan Berlangganan
(Semarang) (Jateng & DIY)
2007 503 4.625

2008 892 11.273

2009 3.802 20.137

Sumber : Telkomsel Grapari Branch Semarang

Dari data tersebut dapat dilihat bahwa jumlah pelanggan yang berhenti

berlangganan Flash Unlimited pada periode 2007–2009 wilayah Semarang, Jateng

& DIY terus mengalami peningkatan hingga mencapai kisaran lebih dari 100%.

Dapat dilihat pada tahun 2007 untuk area Semarang pelanggan yang berhenti

berlangganan terdapat 503 pelanggan inactive, dan di tahun 2008 meningkat

hingga 77% jumlah pelanggan yang berhenti berlangganan, dan di tahun 2009
5

pelanggan Flash Unlimited yang berhenti berlangganan meningkat tiga kali lipat

diatas 100%.

Fenomena bisnis yang terjadi saat ini adalah perang tarif antar provider

layanan internet yang berlangsung gencar dan sengit. Perang tarif ini

dikomunikasikan secara besar–besaran dan terang-terangan di berbagai media

masa baik cetak maupun elektronik. Bentuk penawaran ini mempengaruhi pola

pemikiran dari para konsumen, terutama mengenai harga yang sangat

mempengaruhi pola pikir konsumen.

Setiap provider berlomba-lomba memberikan fasilitas dan penawaran

terbaik demi kepuasan kepada para pelanggannya. Kepuasan pelanggan sangat

tergantung pada kinerja dan harapan pelanggan. Kepuasan adalah tingkat perasaan

seseorang setelah membandingkan kinerja atau outcame yang dirasakan dengan

harapan-harapan terhadap produk tersebut (Philip Kotler, 1997). Tingkat kepuasan

pelanggan merupakan perbedaan daya guna yang dirasakan konsumen (perceived

performance atau perceived outcame) dan harapan yang ada. Bagi perusahaan

yang berorientasi kepada pelanggan (customer oriented), kepuasan pelanggan

menjadi sasaran kiat pemasaran. Pelanggan yang dapat tingkat kepuasan tinggi

akan memberi ikatan pada merek produk, bukan hanya preferensi nasional dan

akhirnya semua ini membangun loyalitas pelanggan.

Bagi perusahaan, konsumen yang loyal sangat besar artinya selain

menggambarkan besarnya profitabilitas yang diperoleh konsumen yang loyal juga

dapat menunjukan citra atau image perusahaan di mata public. Bahkan menurut

Graham, customers lebih penting dari orders. Membangun loyalitas pelanggan


6

dan terciptanya customers relationship adalah hal terbaik yang dimiliki

perusahaan (Lena Ellitan, 1999). Pelanggan yang setia dapat menjadi partner

dalam mengembangkan produk baru, karena mereka mempertahankan dan

membela bahkan menggunakan pelayanan perusahaan yang ada.

Dengan adanya deregulasi kebijakan tarif yang ditetapkan setiap operator,

hal tersebut otomatis akan mempengaruhi kesetiaan jumlah pelanggan setiap

operatornya. Hal ini merupakan persoalan mendasar bagi pihak perusahaan.

Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahan agar sukses dalam persaingan

adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan

pelanggan (Fandy Tjiptono, 2001). Dengan memahami perilaku konsumen, pihak

perusahaan dapat mengetahui faktor–faktor apa saja yang dipertimbangkan

pelanggan dalam memilih layanan internet yang ditawarkan berbagai provider

telekomunikasi, sehingga dapat menetapkan strategi sesuai dengan keinginan

pelanggan.

Philip Kotler (1997) dalam sebuah penelitiannya menunjukkan bahwa

perusahaan–perusahaan dapat lebih meningkatkan laba dengan mempertahankan

pelanggan yang ada, hal ini dikarenakan lebih mahal mendapat pelanggan yang

baru. Perusahaan berupaya memahami perilaku konsumennya dan berusaha

mempertahankan pelanggannya, karena loyalitas pelanggan sangat penting bagi

kelangsungan hidup perusahaan.

Variabel harapan pelanggan diyakini memunyai peranan yang besar dalam

menentukan kualitas produk (barang atau jasa) dan kepuasan pelanggan. Dalam
7

mengevaluasinya, pelanggan akan menggunakan harapannya sebagai standard

atau acuan pelanggan dalam memilih suatu produk (barang maupun jasa).

Variabel kualitas produk adalah variabel pembanding antara produk yang

diharapkan dengan produk yang diterima konsumen (Parasuraman, Zeithaml, dan

Berry, 1998). Variabel kepuasan adalah variabel yang menjelaskan respon

konsumen terhadap evaluasi diskrepansi atau ketidaksesuaian yang dirasakan

antara harapan sebelumnya dengan kinerja sesungguhnya dari produk yang telah

dikonsumsi (Tse dan Wilton dalam Kadampully dan Suhartanto, 2000).

Pada penelitian yang akan dilakukan saat ini akan meneliti loyalitas

konsumen pengguna layanan internet Flash Unlimited. Adapun beberapa variabel

yang diambil adalah harapan pelanggan, kualitas produk, kepuasan pelanggan dan

berpengruh terhadap loyalitas. Judul yang diambil dalam penelitian ini adalah

“Analisis Pengaruh Harapan Pelanggan, Kualitas Produk, dan Kepuasan

Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan Internet Flash Unlimited di

Semarang

1.2 Perumusan Masalah

Loyalitas pelanggan menjadi masalah yang sangat penting karena dapat

menjadi indikator keberhasilan perusahaan dalam mencapai keuntungan optimal.

Pelanggan yang sudah loyal terhadap suatu produk, selain dapat menghaslkan

keuntungan bagi perusahaan juga dapat menutupi kerugian–kerugian yang timbul

dari pelanggan yang kurang loyal.


8

Persaingan yang semakin ketat dalam bisnis telekomunikasi menuntut

perusahaan selaku penyedia jasa telekomunikasi harus mampu memberikan suatu

layanan yang berkualitas kepada pelanggannya. Dengan memberikan pelayanan

yang berkualitas, sehingga dapat memenuhi atau bahkan melebihi harapan

konsumen, akan memberikan kepuasan bagi pengguna Flash Unlimited tersebut.

Dari data yang diperoleh periode 2007-2009 jumlah pelanggan berhenti

berlangganan (inactive) terus mengalami peningkatan hingga mencapai kisaran

lebih dari 100%. Dapat dilihat pada tahun 2007 pelanggan yang berhenti

berlangganan terdapat 503 pelanggan inactive, dan di tahun 2008 meningkat

hingga 77% jumlah pelanggan yang berhenti berlangganan, dan di tahun 2009

pelanggan Flash Unlimited yang berhenti berlangganan meningkat hingga tiga

kali lipat diatas 100%.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditarik sebuah masalah penelitian

mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat keloyalitasan konsumen

yang menggunakan layanan internet Flash Unlimited di Semarang.

Maka pertanyaan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana variabel harapan pelanggan berpengaruh terhadap loyalitas

pelanggan pengguna layanan internet Flash Unlimited ?

2. Bagaimana variabel kualitas produk berpengaruh terhadap loyalitas

pelanggan pengguna layanan internet Flash Unlimited ?

3. Bagaimana variabel kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap loyalitas

pelanggan pengguna layanan internet Flash Unlimited ?


9

1.3 Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah, maka tujuan

dari penelitian ini adalah :

1. Menganalisis pengaruh faktor harapan pelanggan terhadap loyalitas

konsumen

2. Menganalisis pengaruh faktor kualitas produk terhadap loyalitas

konsumen.

3. Menganalisis pengaruh faktor kepuasan konsumen terhadap loyalitas

konsumen.

1.3.2 Kegunaan penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi yang terkait,

yaitu :

1. Bagi Perusahaan

Bermanfaat sebagai bahan masukan dan tambahan informasi yang dapat

dipertimbangkan oleh perusahaan sehingga dapat digunakan dalam

menentukan kebijakan.

2. Bagi Universitas

Merupakan tambahan informasi dan sebagai bahan referensi perpustakaan

bagi para peneliti selanjutnya di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Semarang.
10

1.4 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,

tujuan dan kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang landasan teori yang menerangkan tentang

kepuasan konsumen dan teori-teori lain yang berhubungan

dengan penelitian ini, kerangka pemikiran, dan hipotesis

penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Berisi tentang definisi variabel operasional, penentuan

sampel, jenis dan sumber data serta analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang Deskripsi Obyek Penelitian dan Analisis

Data serta Pembahasan.

BAB V PENUTUPAN

Berisi pertanyaan-pertanyaan singkat yang merpakan

jawaban atas masalah penelitian, juga saran kepada pihak

manapun yang memperoleh manfaat penelitian untuk

mengurangi hal-hal yang bersifat negatif serta

mempertahankan dan meningkatkan hal-hal yang bersifat

positif.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep-konsep Dasar

2.1.1 Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat

individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan

lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain

(Philip Kotler dan Gary Armstrong, 2001) dalam Julita (2001).

Basu Swastha (2000) dalam Foedjiwati (2005) menyatakan pemasaran

adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang

dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun

pembeli yang potensial.

Pemasaran berarti proses mengelola pasar untuk menghasilkan pertukaran

dan hubungan dengan tujuan untuk menciptakan nilai serta memuaskan kebutuhan

dan keinginan. Konsep pasar inilah yang membawa pada konsep pemasaran, yaitu

cara dan falsafah baru yang dibuat dengan tiga faktor dasar (Basu Swastha, 2000)

dalam Foedjiwati (2005):

1. Seluruh kegiatan peusahaan harus berorientasi pada konsumen.

2. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan,

dan bukannya volume untuk kepentingan volume itu sendiri.

11
12

3. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan

diintegrasikan secara organisasi.

Secara definitif konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang

menyatakan bahwa pemasaran kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi

dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan Basu Swastha (2000) dalam

Foedjiwati (2005). Konsep pemasaran (marketing concept) menyatakan bahwa

untuk mencapai tujuan organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan

keinginan pasar sasaran (target market) sektor memuaskan pelanggan secara lebih

efektif dan efisien daripada yang dilakukan oleh pesaing (Philip Kotler dan Gary

Armstrong, 2001) dalam Iwan Suroso (2007).

Iwan Suroso (2007), terdapat tiga faktor penting yang dipakai sebagai

dasar konsep pemasaran, yaitu :

1. Orientasi konsumen

Perusahaan yang berorientasi pada konsumen harus memperhatikan

konsumennya untuk dapat menentukan kebutuhan pokok dari pembeli

yang akan dilayani, menetukan kelompok pembeli yang akan dijadikan

sasaran penjualan, menentukan produk dan program pemasarannya,

mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan

menafsirkan keinginan, sikap serta perilaku mereka serta menentukan dan

melaksanakan strategi yang paling baik yaitu apakah lebih mengacu pada

mutu yang tinggi, harga murah, atau model yang menarik dan sebagainya.
13

2. Koordinasi dan Integrasi dalam perusahaan

Kegiatan pemasaran secara terkoordinasi dan terintegrasi berarti setiap

orang dan bagian dalam perusahaan turut serta dalam suatu usaha yang

terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen sehingga tujuan

perusahaan tercapai.

3. Mendapatkan laba melalui pemasaran konsumen

Kepuasan konsumen merupakan faktor penentu perusahaan untuk

mendapatkan laba, dimana konsumen yang puas cenderung akan

melakukan transaksi pembelian ulang atau menjadi media promosi yang

efektif terhadap calon konsumen yang lain dengan menceritakan

pengalamannya yang memuaskan. Untuk itu perusahaan harus berusaha

memaksimalkan kepuasan untuk mendapatkan keuntungan.

2.1.2 Analisis Perilaku Konsumen

Pada dasarnya kegiatan pemasaran bertujuan mempengaruhi konsumen

untuk membeli produk dan jasa yang ditawarkan. Pelaksanaan kegiatan ini harus

memperhatikan konsumen yang dihadapi, disesuaikan dengan usia, pendapatan,

tingkat pendidikan, dan sebagainya.

Menurut Engel (1994) dalam Julita (2001) perilaku konsumen adalah

kegiatan atau tindakan perorangan atau kelompok yang secara langsung terlibat

dalam mendapatkan, menggunakan dan pengaturan barang dan jasa termasuk di

dalamnya proses pengambilan keputusan yang mendahului atau mengikuti

kegiatan tersebut. Menurut Basu Swastha dan Hani Handoko (1997) dalam
14

Kanzanuddin (2006) perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang

secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang-barang dan

jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan

dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.

Sedangkan menurut Jhon C. Mowen (2000) dalam Kanzanuddin (2006)

perilaku konsumen merupakan studi tentang unit pembelian dan proses pertukaran

yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan barang, jasa, pengalaman

serta ide-ide. Konsep ini mengandung inti :

1. Proses pertukaran yaitu segala sumber daya ditransfer antara konsumen

dan produsen.

2. Penggunaan istilah unit pembelian bukan konsumen dimaksudkan karena

pembelian dilakukan oleh individu atau kelompok.

3. Terdiri dari beberapa tahapan yaitu perolehan, konsumsi, pembuangan.

a. Tahap perolehan yaitu peneliti menganalisa faktor-faktor yang

mempengaruhi pilihan produk dan jasa.

b. Tahap konsumsi yaitu peneliti menganalisa bagaimana para

konsumen sebenarnya mengunakan produk atau jasa dan

pengalaman yang dilalui mereka saat menggunakannya.

c. Tahap desposisi yaitu mengacu pada apa yang dilakukan oleh

seorang konsumen ketika mereka telah selesai menggunakannya.


15

2.2 Harapan Pelanggan

Harapan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang

akan diterimanya. Pengertian ini didasarkan pada pandangan bahwa harapan

merupakan standar prediksi yang dilakukan konsumen dalam melakukan

pembelian.

Menurut Olson dan Dover (Zeithaml, 1993), harapan pelanggan

merupakan keyakinan pelanggan sebelum mencoba atau membeli suatu produk,

yang dijadikan standar atau acuan dalam menilai kinerja produk tersebut.

Meskipun demikian, dalam beberapa hal belum tercapai kesepakatan, misalnya :

sifat standar harapan yang spesifik, jumlah standar yang digunakan, maupun

sumber harapan.

Menurut (Sri Mulyani, 2003) model konseptual mengenai harapan

pelanggan terhadap jasa dipengaruhi oleh faktor–faktor sebagai berikut :

1. Enduring Service Intensifiers

Merupakan faktor yang bersifat stabil dan mendorong pelanggan untuk

meningkatkan sensifitasnya terhadap jasa. Faktor ini meliputi harapan

yang disebabkan oleh orang lain dan filosofi pribadi seseorang megenai

jasa.

2. Personal Need / Kebutuhan perorangan

Kebutuhan yang dirasakan seseorang mendasar bagi kesejateraanya juga

sangat memerlukan harapannya. Misalnya kebutuhan fisik, sosial,

psikologi.
16

3. Transitory Service Intensifiers

Faktor individual yang bersifat sementara (jangka rendah) yang

meningkatkan sensitivitas pelanggan terhadap jasa. Faktor itu mencakup:

(a). situasi darurat pada saat pelanggan sangat membutuhkan jasa dan

ingin menyediakan jasa dan dapat membantunya.

(b). Jasa terakhir yang dikonsumsi pelanggan dapat pula menjadi acuannya

untuk menentukan baik–buruknya jasa berikutnya.

4. Perceived Service Alternatives

Merupakan persepsi pelanggan terhadap tingkat atau derajat pelayanan

perusahaan lain yang sejenis. Jika konsumen memiliki beerapa alternatif,

maka harapannya terhadap suatu jasa cenderung akan semakin besar.

5. Self Percuived Service Role

Merupakan persepsi pelanggan tentang tingkat atau derajat keterlibatannya

dalam mempengaruhi jasa yang diterimanya. Apabila konsumen terlibat

dalam proses penyampaiannya jasa dan jasa yang terjadi ternyata tidak

begitu baik, maka pelanggan tidak bisa menimpakan kesalahan

sepenuhnya kepada pihak penyedia jasa.

6. Situational Factors / faktor situasi

Faktor situasi terdiri atas segala kemungkinan yang bisa mempengaruhi

kinerja jasa, yang berada diluar kendali penyedia jasa.


17

7. Explicit Services Promises / Janji pelayanan secara eksplisit

Merupakan pernyataan (secara personal atau non personal) oleh organisasi

tentang jasanya kepada pelanggan. Janji ini bisa berupa iklan, personal

selling, perjanjian atau komunikasi dengan karyawan organisasi tersebut.

8. Implicit Service Promises / janji pelayanan secara implisit

Merupakan petunjuk yang berkaitan dengan jasa, yang memberikan

kesimpulan bagi pelanggan tentang jasa yang bagaimana yang seharusnya,

dan yang akan diberikan.

9. Word – of – Mouth / Rekomendasi

Merupakan pernyataan yang disampaikan kepada pelanggan, dan ini

biasanya cepat diterima oleh pelanggan karena yang menyampaikan adalah

mereka yang dapat dipercaya seprti para pakar, teman, keluarga, dan

publikasi media massa.

10. Past Experience / Pengalaman

Merupakan pengalaman masa lampau atau diketahui pelanggan dari yang

pernah diterimanya di masa lalu dan harapan ini dari waktu ke waktu

berkembang seiring dengan semakin banyaknya informasi yang diterima

pelanggan serta semakin bertambahnya pengalaman pelanggan.

Harapan pelanggan melatar belakangi mengapa dua organisasi pada bisnis

yang sama dapat dinilai berbeda oleh pelanggannya. Umumnya harapan

pelanggan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang akan

diterimanya.
18

Valerie. A Zeithaml (1993) mengatakan setiap konsumen pasti memiliki

harapan dalam membuat suatu keputusan pembelian, harapan inilah yang

memiliki peran besar sebagai standar perbandingan dalam mengevaluasi kualitas

produk tersebut maupun kepuasan konsumen. Ketika konsumen mendapatkan

suatu produk sesuai dengan harapannya, maka konsumen akan mempertahankan

produk yang di dapatkannya sehingga tercipta sikap loyal dari konsumen itu

sendiri. Maka dapat disimpulkan bila semakin besar harapan pelanggan yang

terpenuhi maka semakin tinggi tingkat loyalitas pelanggan.

Pada penelitian ditentukan empat indikator dari variabel harapan

pelanggan menurut Sri Mulyani (2003), yaitu :

1. Personal Need / kebutuhan pribadi

2. Explicit Services Promises / janji pelayanan secara eksplisit

3. Implicit Service Promises / janji pelayanan secara implisit

4. Pengalaman masa lampau.

Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan untuk penelitian ini

adalah sebagai berikut :

H1 : Semakin besar harapan pelanggan yang terpenuhi maka semakin

tinggi tingkat loyalitas pelanggan.

2.3 Kualitas Produk

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen

untuk diperhaikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar

sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.


19

Sedngkan kualitas, orang sulit mendefinisikan kualitas secara tepat.

Kualitas itu sendiri sering dianggap sebagai ukuran relatif kebaikan suatu produk

atau jasa. Nilai subyektifitas dari seseorang menyebabkan adanya perbedaan

dalam memberikan pengertian mengenai kualitas.

Menurut Hansen dan Mowen (1994) kualitas adalah “Quality is the degree

or grade of excellence: in this sense quality is a relative measure of goodness.”

Menurut pendapat ini bahwa kualitas adalah kesesuaian terhadap karakter dari

suatu produk / jasa yang didisain untuk memenuhi kebutuhan tertentu di bawah

kondisi tertentu. Menurut Handoko (2002), “Kualitas adalah suatu kondisi dari

sebuah barang berdasarkan pada penilaian atas kesesuaiannya dengan standar ukur

yang telah ditetapkan.” Berdasarkan pendapat ini diketahui bahwa kualitas barang

ditentukan oleh tolak ukur penilaian. Semakin sesuai dengan standar yang

ditetapkan dinilai semakin berkualitas.

Menurut pendapat Sing (1992) dimensi dari kualitas suatu produk terdiri

dari beberapa hal yaitu:

a. Attractive quality

Adalah aspek dari suatu produk atau jasa yang melebihi batas kebutuhan

saat ini. Bila konsumen memperolehnya ia akan merasa senang tetapi bila

tidak ia tak akan mengajukan komplain.

b. Must be quality

Adalah aspek dari suatu produk atau jasa yang diharapkan oleh konsumen,

yang mana merupakan standar minimum yang dapat diterima, sama seperti

“Fitness for use” atau bebas dari kekurangan.


20

Menurut Fandy Tjiptono (1997) kualitas produk adalah kualitas meliputi

usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan; kualitas mencakup produk,

jasa, manusia, proses, dan lingkungan; kualitas merupakan kondisi yang selalu

berubah (misalnya apa yang dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin

dianggap kurang berkualitas pada masa mendatang).

Fandy Tjiptono (2000) dalam Suroso (2007) menyatakan faktor yang

sering digunakan dalam mengevaluasi kepuasan konsumen terhadap suatu produk

diantaranya :

a) Kinerja (performance)

Karakteristik operasi pokok dari produk inti (core product) yang di beli.

Kinerja dari produk memberikan manfaat bagi konsumen yang

mengkonsumsi sehingga konsumen dapat memperoleh manfaat dari

produk yang telah dikonsumsinya.

b) Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (feature)

Merupakan karakteristik sekunder atau pelengekap dari produk inti.

Keistimewaan tambahan produk juga dapat dijadikan ciri khas yang

membedakan dengan produk pesaing yang sejenis. Ciri khas yang

ditawarkan juga dapat mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen

terhadap suatu produk.

c) Keandalan (reliability)

Kemungkinan kecil terhadap suatu kegagalan pakai atau kerusakan.

Tingkat resiko kerusakan produk menentukan tingkat kepuasan konsumen

yang diperoleh dari suatu produk. Semakin besar resiko yang diterima oleh
21

konsumen terhadap produk, semakin kecil tingkat kepuasan yang

diperoleh konsumen.

d) Kesesuaian dengan spesifkasi (conformance to specification)

Sejauh mana karakteristik desain operasi memenuhi standar-standar yang

telah ditetapkan sebelumnya.

e) Daya tahan (durability)

Berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan.

Daya tahan produk biasanya berlaku untuk produk yang bersifat dapat

dikonsumsi dalam jangka panjang.

f) Kegunaan (serviceability)

Meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, serta

penanganan keluhan yang memuaskan.

g) Estetika (aestethic)

Daya tarik produk terhadap panca indera. Konsumen akan tertarik terhadap

suatu produk ketika konsumen melihat tampilan awal dari produk tersebut.

h) Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality)

Meliputi cita rasa, reputasi produk, dan tanggung jawab perusahaan

terhadap produk yang dikonsumsi oleh konsumen

Pada penelitian ini ditentukan empat indikator dari variabel Kualitas

Produk menurut Fandy Tjiptono (2000), yaitu :

1. Kinerja (performance)

2. Keistimewaan tambahan (feature)

3. Kegunaan (Serviceability)
22

4. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality)

Kualitas produk yang tinggi menyebabkan perusahaan dapat mengurangi

tingkat kesalahan atau mengurangi pemborosan terhadap produk. Suatu produk

yang memiliki kualitas adalah produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan

keinginan sesuai harapan konsumen bahkan dapat melebihi apa yang diharapkan

oleh konsumen.

Loyalitas pelanggan merupakan aset berharga bagi perusahaan, agar

perusahaan dapat memenangkan persaingan maka perusahaan tersebut harus

meningkatkan loyalitas pelanggan dan menjalin hubungan mesra dengan

pelanggan. Aini Enggar Windawati (2008) menyatakan salah satu strategi yang

efektif dalam mengatasi hal ini adalah kualitas produk, kualitas memiliki daya

tarik bagi konsumen dan sangat mempengaruhi konsumen dalam memilih barang

maupun jasa. Produk dikatakan berkualitas jika sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan pelanggan. Sangat penting pula mempertahankan kualitas, karena

kualitas yang baik merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan untuk

mempertahakan pelanggannya, dimana produk yang baik akan menimbulkan

keputusan membeli dan nantinya berdampak pada peningkatan loyalitas

pelanggan. Karena semakin tinggi kualitas produk yang diterima pelanggan maka

semakin tinggi tingkat loyalitas pelanggan tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan untuk penelitian ini

adalah sebagai berikut :

H2 : Semakin tinggi kualitas produk yang diterima pelanggan maka

semakin tinggi tingkat loyalitas pelanggan tersebut.


23

2.4 Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan adalah suatu tanggapan emosional pada evaluasi

suatu pengalaman konsumsi suatu produk atau jasa. Kepuasan pelangan

merupakan evaluasi alternative yang dipilih sekurang–kurangnya melampaui

harapan pelanggan. Seperti yang dikemukakan Engel dkk, (1993) bahwa kepuasan

pelanggan adalah respon efektif terhadap pengalaman melakukan konsumsi yang

spesifik atau evaluasi kesesuaian atau ketidak sesuaian yang dirasakan antara

harapan sebelumnya dan kinerja actual produk setelah pemakaian.

Kepuasan pelanggan dapat menjadi dasar menuju terwujudnya konsumen

yang loyal atau setia. Philip Kotler (1997) dalam Suroso (2007) mengemukakan

bahwa kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah

membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapan.

Menurut Fandy Tjiptono (2000) dalam Julita (2001) kepuasan atau ketidakpuasan

pelanggan ialah merupakan respon konsumen terhadap ketidaksesuaian atau

diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual yang

dirasakan pemakainya. Jadi pada dasarnya kepuasan konsumen mencakup

perbedaan terhadap harapan terhadap hasil yang dirasakan oleh konsumen atau

pelanggan.

Adapun mengenai kepuasan ini Cravens (1996) dalam Foedjiwati (2005)

lebih mengemukakan pemuasan pelanggan harus disertai dengan pemantauan

terhadap kebutuhan dan keinginan mereka. Kepuasan pelanggan akan dipengaruhi

oleh sistem pengiriman produk, performa produk atau jasa, citra


24

perusahaan/produk/merek, nilai harga yang dihubungkan dengan nilai yang

diterima pelanggan, prestasi karyawan, keunggulan dan kelemahan pesaing.

Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Philip Kotler (1993) dalam

Saraswati (2008) yang menyatakan kunci untuk mempertahankan pelanggan

adalah kepuasan pelanggan. Pelanggan yang puas akan :

1. Melakukan pembelian ulang

2. Mengatakan hal yang baik tentang perusahaan kepada orang lain

(rekomendasi).

3. Kurang memperhatikan merek dan iklan produk pesaing.

4. Membeli produk lain dari perusahaan yang sama.

Menurut Fandy Tjiptono (2001) dalam Julita (2001) kepuasan pelanggan

merupakan evaluasi purnabeli dimana alternatif dipilih sekurang-kurangnya

memberi hasil yang sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan

ketidakpuasan pelanggan timbul ketika hasil (outcome) yang tidak sesuai dengan

harapan.

Secara konseptual, kepuasan konsumen dapat digambarkan sebagai

berikut:
25

Gambar 2.1
Konsep Kepuasan Pelanggan

Tujuan perusahaan Kebutuhan dan keinginan


konsumen

Produk

Harapan
Nilai produk bagi Tingkat konsumen
konsumen kepuasan terhadap produk

Sumber : Fandi Tjptono (2001)

Seorang konsumen mungkin mengalami berbagai tingkat kepuasan yaitu

bilamana kinerja produk tidak sesuai dengan harapannya setelah dikonsumsi maka

konsumen itu akan merasa tidak puas sehingga dari pembelajaran tersebut

konsumen akan kecewa. Namun bila terjadi sebaliknya yaitu kinerja produk

sesuai dengan persepsi konsumen maka konsumen akan merasa sangat puas

sehingga di waktu yang akan datang konsumen bergairah untuk mengkonsumsi

produk tersebut kembali.

Perusahaan sudah selayaknya memberikan tingkat kepuasan yang tinggi

terhadap para konsumennya, sebab konsumen yang mendapatkan kepuasan yang

cukup hanya akan bertahan sementara waktu dan dapat mudah beralih pada

perusahaan/produk sejenis yang lain yang memberikan penawaran yang lebih

baik. Menurut Lena Elitan (1999), pelanggan yang memberikan tingkat kepuasan

yang tinggi akan memiliki ikatan pada merek produk, bukan hanya preferensi

rasional dan akhirnya semua ini akan membangun loyalitas pelanggan.


26

Pelanggan yang tidak mendapat kepuasan akan kabur bahkan tidak akan

pernah kembali. Pelanggan memilih berganti produk atau merek karena hal-hal

seperti : tidak puas dengan produk yang tersedia, munculnya produk lain yang

lebih baik, pengaruh teman atau kerabat, pelanggan yang ingin benar-benar

berpindah merek, ketidakpuasan dengan perilaku pemilik, manajer atau perilaku

karyawan perusahaan. Menurut Handito (1995), satu dari lima orang mendapat

cerita ketidakpuasan akan menceritakan kembali kepada dua puluh kerabat atau

orang terdekat. Selanjutnya tujuh dari sepuluh orang konsumen yang keluhannya

ditanggapi dan ditangani pada saat itu juga maka 95% konsumen akan tetap loyal

terhadap produk tersebut.

Menurut Schnaars (1991), pada dasarya tujuan dari suatu bisnis untuk

menciptakan pelanggan yang merasa puas. Terciptanya kepuasan pelanggan dapat

memberikan beberapa manfaat, di antaranya hubungan antara perusahaan dan

pelanggannya menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelan

ulang, terciptanya loyalitas pelanggan terhadap suatu produk tertentu dan

membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan bagi

perusahaan.

Pada penelitian ini ditentukan empat indikator dari variabel Kepuasan

Konsumen menurut Lena Elitan (1999), yaitu :

1. Tidak ada keluhan atau keluhan yang teratasi.

2. Perasaan puas pelanggan pada keseluruhan produk

3. Kesesuaian dengan expectasi / harapan pelanggan.

4. Harapan pelanggan yang terlampaui.


27

Loyalitas konsumen merupakan manifestasi dan kelanjutan dari kepuasan

konsumen dalam menggunakan fasilitas maupun jasa pelayanan yang diberikan

oleh pihak perusahaan, serta untuk tetap menjadi konsumen di prusahaan tersebut.

Kepuasan konsumen merupakan bagian yang sangat penting dalam loyalitas

pelanggan. Kesetiaan pelanggan biasanya mengakibatkan pembelian berulang

(repeat buying) dan rekomendasi (recommended buying). Jika konsumen puas

akan suatu merek tertentu dan sering membeli produk tersebut maka dapat

dikatakan tingkat kesetiaan pelanggan itu tinggi, sebaliknya jika konsumen tidak

terlalu puas akan suatu merek tertentu dan cenderung untuk membeli produk

dengan merek yang berbeda-beda maka tingkat kesetiaan pelanggan terhadap

produk tersebut rendah (Foedjiawati, 2005). Karena itu setiap bagian dari

perusahaan harus dapat memahami bahwa kepuasan adalah hal yang harus

diberikan kepada pelanggannya. Demikian halnya dengan perusahaan Telkomsel

yang harus memberikan kepuasan bagi pelanggan internet Flash Unlimited.

Berdasarkan uraian di atas, hipotesis yang diajukan untuk penelitian ini

adalah sebagai berikut :

H3 : Semakin tinggi tingkat kepuasan yang diterima pelanggan maka

semakin tinggi pula tingkat loyalitas pelanggan tersebut.


28

2.5 Loyalitas Pelanggan

Loyalitas pelanggan merupakan reaksi atau akibat dari terciptanya

kepuasan pelanggan sebagai implementasi dari keberhasilan pelayanan yang

berkualitas dalam memenuhi harapan pelanggan. Pelanggan yang loyal adalah

mereka yang antusiasme terhadap merek atau prouk yang digunakannya.

Pelanggan yang loyal kepada keputusan pembeliannya tidak lagi

mempertimbangkan faktor–faktor yang berpengauh dalam penentuan pilihan

seperti tingkat harga, jarak, kualitas, dan atribut lainnya, karena telah tertanam

dalam dirinya bahwa produk atau jasa yang dibeli sesuai dengan harapn dan

mampu memenuhi kebutuhan.

Pelanggan yang loyal atau setia adalah sesorang yang melakukan

pembelian ulang dari perusahaan yang sama, memberitahukan kekonsumen

potensial yang lain dari mulut ke mulut (Evan dan Laskin, 1994). Loyalitas adalah

suatu perilaku pembelian pengulangan yang menjadi kebiasaan, yang mana telah

ada keterkaitan dan keterlibatan tinggi pada pilihannya tehadap obyek tetentu, dan

bercirikan dengan ketiadaan pencarian informasi eksternal dan evaluasi alternatif

(Engel, James F, Rodger D Blakwell, Paul W Miniard, 1993).

Pelanggan yang loyal sangat besar artinya bagi perusahaan, begitu juga

pelanggan layanan internet Flash Unlimited yang loyal sangat penting bagi

perusahaan. Karena pelanggan yang loyal berarti kelangsungan hidup perusahaan,

dan tentu saja meningkatkan profitabilitas perusahaan. Pemahaman loyalitas

pelanggan sebenarnya tidak hanya dilihat dari transaksinya saja atau pembelian

berulang.
29

Ada beberapa ciri suatu pelanggan dianggap loyal (Yuda Wicaksana,

2008) :

1. Pelanggan yang melakukan pembelian ulang secara teratur.

2. Pelanggan yang membeli produk yang lain di tempat yang sama.

3. Pelanggan yang mereferensikan kepada orang lain.

4. Pelanggan yang tidak dapat dipengaruhi pesaing untuk pindah.

Loyalitas secara umum dapat diartikan kesetiaan seseorang atas suatu

produk, baik barang maupun jasa tertentu. Loyalitas konsumen merupakan

manifestasi dan kelanjutan dari kepuasan konsumen dalam menggunakan fasilitas

maupun jasa pelayanan yang diberikan oleh perusahaan, serta untuk tetap menjadi

konsumen dari perusahaan tersebut (Hatane Samuel dan Foedjiawati, 2005).

Di dalam pasar yang persaingannya sangat ketat, banyak alternative

merek, harga bervariasi, dan banyak produk pengganti, maka loyalitas merek pada

umumnya cenderung menurun. Oleh karenanya perusahaan yang ingin tetap

bertahan perlu mengembangkan strategi pemasaran, dengan harapan konsumen

tetap memiliki loyalitas terhadap produk dari perusahaan tersebut. Hal ini sangat

penting, karena menurut Reichard dan Sasser (1990), dalam hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa setiap peningkatan 5 % pada kesetiaan pelanggan dapat

meningkatkan keuntungan 25% - 85% dengan demikian dapat dikatakan bahwa

keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh loyalitas pelanggan. Loyalitas

dapat dicapai melalui dua tahap (Philip Kotler, 2001) :


30

1) Peruasahaan harus mempunyai kemampuan dalam memberikan kepuasan

kepada konsumennya agar konsumen mendapatkan suatu pengalaman

positif.

2) Perusahaan harus mempunyai cara untuk mempertahankan hubungan yang

lebih jauh dengan konsumennya dengan menggunakan kesetiaan yang

dipaksa (Forced Loyalty) supaya konsumen ingin melakukan pembelian

ulang.

Dalam jangka panjang, loyalitas pelanggan menjadi tujuan bagi

perencanaan pasar stratejik (Philip Kotler, 1997) selain itu juga dijadikan dasar

untuk pengembangan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan (Dick dan Basu

Swastha, 1994), yaitu keunggulan yang dapat direalisasikan melalui upaya–upaya

pemasaran. Dalam lingkungan persaingan global yang semakin ketat dengan

masuknya produk–produk inovatif ke pasaran di satu sisi, dan kondisi pasar yang

jenuh untuk produk–produk tertentu di sisi lain, tugas mengelola loyalitas

pelanggan menjadi tantangan manajerial yang tidak ringan.

Sedangkan menurut (Jacoby dan Olson, 1970) mengutarakan pengertian

loyalitas pelanggan menekankan pada runtutan pembelian, proporsi pembelian,

atau dapat juga probabilitas pembelian. Dalam lingkungan bisnis dimana

persaingan berlangsung sangat keat sepeti saat ini, upaya memenangkan

persaingan tidak hanya didasarkan pada mutu produk atau jasa yang tinggi, harga

jual bersaing, tetapi juga upaya terpadu untuk memberikan kepuasan pada

pelanggan dan memenuhi kebutuhan lebih baik sesuai dengan yang diharapkan

pelanggan. Pelanggan yang setia bisa menjdi partner dalam mngembangkan


31

produk baru. Mereka mempertahankan dan membela pelayanan perusahaan yang

ada.

Dalam penelitian ini ditentukan empat indikator variabel loyalitas

pelanggan :

1. Pelanggan yang melakukan pembelian ulang secara teratur.

2. Pelanggan yang membeli produk yang lain di tempat yang sama.

3. Pelanggan yang mereferensikan kepada orang lain.

4. Pelanggan yang tidak dapat dipengaruhi pesaing untuk pindah


32

2.6 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu I

Judul Analisis Tuntutan Pelanggan, Kinerja Bauran Pemasaran Jasa,


Nilai Pelanggan dan Penggunaan Jasa Telekomunikasi
Peneliti Riza A. N. Rukmana (2006)
Variabel
Peneitian Tuntutan Penggunaan
pelanggan JASTEL
(X1) (Y2)

Kinerja Bauran Nilai


Pemasaran Pelanggan
(X2) (Y)

Alat Statistik.
Analisis Menggunakan software SPSS
Hasil Pengaruh kinerja bauran pemasaran lebih tinggi daripada
Penelitian pengaruh tuntutan pelanggan maupun nilai pelanggan. Dengan
demikian para pelanggan menggunakan tuntutan pelanggan,
kinerja bauran pemasaran, dan nilai pelanggan sebagai salah satu
alat untuk menentukan pilihan dalam menggunakan jasa
telekomunkasi.
33

Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu 2

Judul Analisis Pengaruh Citra, Nilai, Kepuasan dan Kualitas Pelayanan


Terhadap Loyalitas Nasabah Pinjaman (studi kasus pada PT.
Bank Rakyat Indonesia cabang Brebes.)
Peneliti Jessi Jofani Prapto, (2007)
Variabel
Penelitian Citra
(X1)

Nilai Loyalitas
(X2)
Nasabah
(Y)
Kepuasan
(X3)

Kualitas Pelayanan
(X4)

Alat Analisis Regresi linier berganda


Analisis Menggunakan software SPSS
Hasil Hasil analisis dalam penelitian ini, secara simultan variabel citra,
Penelitian nilai, kepuasan, dan kualitas pelayanan berpengaruh signifikan
terhadap loyalitas nasabah. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai
probabilitas signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0,05.
34

Tabel 2.3
Penelitian Terdahulu 3

Judul Pengaruh Nilai Pelanggan, Kepuasan Terhadap Loyalitas


Nasabah Tabungan Perbankan di Sulawesi Tengah.
Peneliti Alida Palilati
Variabel
Penelitian Nilai
(X1)
Loyalitas
(Y)

Kepuasan
Nasabah
(X2)

Alat Analisis regresi


Analisis Menggnakan program LISREL
Hasil Hasil dari penelitian rata-rata tingkat kepuasan nasabah berada
Penelitian dibawah harapan yang diinginkan oleh nasabah. Dan hasil
menunjukkan nasabah tidak puas terhadap bank, dan ketidak
puasan masih dalam batas toleransi dan hubungan nilai terhadap
loyalitas terdapat variabel moderator/mediator kepuasan maka
besarnya pengaruh total menjadi lebih kecil/kurang loyal.
35

Tabel 2.4
Penelitian Terdahulu 4

Judul Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Kesetiaan Merek


(Studi kasus Restoran The Prime Steak & Ribs Surabaya)
Peneliti Hatane Samuel, (2005)
Variabel
Penelitian Kualitas
Produk
(X1)

Kualitas Kesetiaan
Pelayanan Merek
(X2) (Y)

Harga
(X3)

Alat Analisis Regresi Berganda


Analisis Menggunakan software SPSS
Hasil Hasil dari penelitian menunjukan terdapat pengaruh hubungan
Penelitian positif yang signifikan antara kepuasan konsumen dengan
variabel independent (kualitas produk, kualitas pelayanan, harga)
terhadap kesetiaan merek, hal ini menunjukkan bahwa penelitian
ini mendukung teori kesetiaan merek.
36

Tabel 2.5
Penelitian Terdahulu 5

Judul Penelitian Tingkat Kepuasan Pelanggan Sebagai Prediktor


Terhadap Tingkat Kesetiaan Pelanggan Provider Handphone
Peneliti M. Nur Nasution
Variabel
Penelitian Kinerja
Produk
(X1)
Kesetiaan
Pelanggan
Provider HP
(Y)
Persepsi
Harapan
Pelanggan
(X2)

Alat Regresi linier berganda


Analisis Menggunakan software SPSS
Hasil Diketahui hasil analisis variabel kepuasan pelanggan dapat
Penelitian digunakan umtuk memprediksi variabel kesetiaan pelanggan.
Penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh langsung kepuasan
pelanggan terhadap kesetiaan pelanggan. Hasil analisis kepuasan
pelanggan menunjukkan perusahaan berhasil memuaskan
pelanggan hanya sebesar 17,14%.
37

Tabel 2.6
Penelitian Terdahulu 6

Judul Faktor-Faktor Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas Pelanggan


(Studi kasus pada CV. Sarana Media Advertising Surabaya)
Peneliti Trisno Musanto, (2004)
Variabel
Keandalan
Penelitian
(X1)

Respon & cara


pemecahan
masalah
(X2)
Loyalitas
Pelanggan
(Y)
Pengalaman
Karyawan
(X3)

Kemudahan &
Kenyamanan
(X4)

Alat Regresi linier berganda


Analisis Menggunakan software SPSS
Hasil Dari hasil penelitian ini hanya variabel pengalaman karyawan
Penelitian (sales experience) yang memiliki pengaruh signifikan terhadap
loyalitas pelanggan sedangkan ke tiga variabel lainnya terbukti
tidak berpengaruh.
38

2.7 Kerangka Pemikiran Teoritis dan Hipotesis

2.7.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

Sesuai dengan landasan teori dan penelitian terdahulu yang telah

dipaparkan, penelitian ini akan meneliti sejauh mana Pengaruh Harapan

Pelanggan, Kualitas Produk, dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas

Pelanggan Layanan Internet Flash Unlimited di Kota Semarang. Kerangka

pemikiran teoretis dapat dilihat dalam gambar berikut ini :

Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran Teoritis

Harapan Pelanggan
(X1)

Loyalitas
Kualitas Produk Pelanggaan (Y)
(X2)

Kepuasan
Pelanggan (X3)

Sumber : dikembangkan untuk penelitian.

Dari kerangka pemikiran teoritis yang tertera di atas, variabel Harapan

Pelanggan, Kualitas Produk, Kepuasan Konsumen mempengaruhi tingkat

loyalitas pelanggan.
39

2.7.2 Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini diperoleh hipotesis sebagai berikut :

H1 : Semakin besar harapan pelanggan yang terpenuhi maka semakin tinggi

tingkat loyalitas pelanggan.

H2 : Semakin tinggi kualitas produk yang diterima pelanggan maka semakin

tinggi tingkat loyalitas pelanggan tersebut.

H3: Semakin tinggi tingkat kepuasan yang diterima pelanggan maka semakin

tinggi pula tingkat loyalitas pelanggan tersebut.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Vaiabel Peneitian dan Definisi Operasional

3.1.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian terdiri dari atas dua macam, yaitu variabel terikat

(dependent variable) atau variabel yang tergantung dari variabel lainnya dan

variabel bebas (independent variable) atau variabel yang tidak bergantung pada

variabel lainnya. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah :

1. Variabel Terikat (dependent variable), yaitu Loyalitas Pelanggan (Y)

2. Variabel tidak Terikat (independent variable), yaitu :

a. Harapan Pelanggan (X1)

b. Kualitas Produk (X2)

c. Kepuasan Pelanggan (X3)

3.1.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah melekatkan arti pada suatu variabel dengan

cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu untuk mengukur variabel itu.

Pengertian operasional variabel ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris

yang meliputi :

40
41

A. Variabel Terikat (dependent variable)

Loyalitas Pelanggan (Y)

reaksi atau akibat dari terciptanya kepuasan pelanggan sebagai

implementasi dari keberhasilan pelayanan yang berkualitas dalam memenuhi

harapan pelanggan. Dari definisi tersebut maka indikator empiris dari variabel

Loyalitas Pelanggan menurut Yuda Wicaksana (2008), yaitu :

1. Pelanggan yang melakukan pembelian ulang secara teratur.

2. Pelanggan yang membeli produk yang lain di tempat yang sama.

3. Pelanggan yang mereferensikan kepada orang lain.

4. Pelanggan yang tidak dapat dipengaruhi pesaing untuk pindah

B. Variabel Bebas (independent variable)

1. Harapan Pelanggan (X1)

Menurut Olson dan Dover (Zeithaml, 1993), harapan pelanggan

merupakan keyakinan pelanggan sebelum mencoba atau membeli suatu produk,

yang dijadikan standar atau acuan dalam menilai kinerja produk tersebut. Dari

definisi tersebut maka indikator empiris dari variabel harapan pelanggan menurut

Sri Mulyani (2003), yaitu :

a) Personal Need / kebutuhan pribadi.

b) Explicit Services Promises / janji pelayanan secara eksplisit.

c) Impisit Service Promises / janji pelayanan secara implisit.

d) Pengalaman masa lampau.


42

2. Kualitas Produk (X2)

Kualitas produk adalah kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi

harapan pelanggan; kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan

lingkungan; kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang

dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada

masa mendatang). Dari definisi tersebut maka indikator empiris dari variabel

Kualitas Produk menurut Fandy Tjiptono (2000), yaitu :

a) Kinerja (performance).

b) Ciri – ciri atau keistimewaan tambahan (feature).

c) Kegunaan (serviceability).

d) Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality)

3. Kepuasan Pelanggan (X3)

Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah

membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapan.

Dari definisi tersebut maka indikator empiris dari variabel Kepuasan Konsumen

(Lena Elitan, 1999), yaitu :

a) Tidak ada keluhan atau keluhan yang teratasi.

b) Perasaan puas pelanggan pada keseluruhan produk

c) Kesesuaian dengan expectasi / harapan pelanggan

d) Harapan pelanggan yang terlampaui.


43

3.2 Populasi dan Sampel

Menurut Djarwanto (1993) populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek

(satuan-satuan dalam individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga.

Sedangkan menurut Hadi (1997) populasi adalah sejumlah individu yang

mempunyai sifat atau kepentingan yang sama. Dalam penelitian ini populasi yang

dimaksud adalah individu yang pernah menggunakan layanan internet Flash

Unlimited dari Telkomsel.

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak

diselidiki, dan dianggap dapat mewakili keseluruhan dari populasi (Djarwanto,

1993). Sedangkan Hadi (1997) mendefinisikan bahwa sampel adalah sejumlah

individu yang jumlahnya kurang dari populasi. Penelitian ini mengambil sampel

konsumen yang sedang menggunakan dan atau pernah menggunakan layanan

internet Telkomsel Flash Unlimited. Untuk menentukan ukuran sampel penelitian

dari populasi tersebut dapat digunakan rumus Slovin (Sevilla et. Al, 1993) dalam

Rusniasari (2008), yaitu :

Dimana :

n= ukuran sampel

N = ukuran populasi

e= nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran karena

ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel populasi), yaitu 10%


44

Jika tingkat kesalahan yang diinginkan (e) adalah 10% ; N= 83080, maka

jumlah sampel yang diteliti adalah sebanyak :

= 99,998 dibulatkan menjadi 100

Dari perhitungan di atas maka dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang. Dalam penelitian ini,

metode pengambilan sample dengan menggunakan metode purposive sampling,

yaitu pengambilan sample yang berdasarkan pertimbangan tertentu dan harus

representative atau mewakili populasi yang akan diteliti. Adapun pertimbangan

yang akan dilakukan dalam mengambil sampel yang akan diteliti yaitu responden

yang diteliti adalah konsumen yang pernah menggunakan layanan internet Flash

Unlmited dan minimal pernah berlangganan Flash Unlimited selama enam bulan.

Obyek penelitian ini adalah pengguna Flash Unlimited atau pernah

berlangganan Flash Unlimited minimal selama enam bulan yang sedang dijumpai

peneliti dan berdomisili di Kota Semarang


45

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang diperoleh dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

1. Data Primer

Data primer menurut supranto adalah data yang langsung diperoleh dari

obyeknya. Pada penelitian ini data primer diperoleh dari hasil survey dan

pengisian kuesioner untuk mengetahui harapan pelanggan, kulitas produk, dan

kepuasan kosumen pengguna layanan internet Flash Unlimited di Semarang yang

mempengaruhi loyalitas.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, baik

berupa keterangan maupun literatur yang ada hubungannya dengan penelitian

yang sifatnya melengkapi atau mendukung data primer (Hadi, 1997). Dalam

penelitian ini data sekunder berupa data pengguna Flash Unlimited di kota

Semarang pada periode 2009, awal mulanya launching Flash Unlimited.

3.4 Metode Pngumpulan Data

Dalam suatu penelitian ilmiah, metrode pengumpulan data dimaksudkan

untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan, akurat, dan, terpercaya. Teknik

pengumpulan data pada penelitian ini adalah :

a. Kuesioner

Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan

pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan panduan kuesioner.

Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup


46

dan terbuka. Pada pertanyaan tertutup dibuat dengan measurement 1-5,

sebagai berikut :

STS SS

1 2 3 4 5

b. Wawancara

Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan

serangkaian pertanyaan langsung kepada responden.

c. Studi pustaka

Pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca buku-buku literatur,

jurnal-jurnal, dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian

yang sedang dilakukan.

3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Analisis Data Kualitatif

Analisis data kualitatif merupakan analisis data yang berbentuk penjabaran

non statistik dengan menggunakan penalaran berdasarkan teori yang berhubungan

dengan masalah yang dianalisis. Proses analisis dilakukan dalam tahapan sebagai

berikut :
47

1. Pengeditan (editing)

Pengeditan (editing) adalah memilih atau mengambil data yang perlu dan

membuang data yang tidak perlu, untuk memudahkan perhitungan dalam

pengujian hipotesa.

2. Pemberian skor (scoring)

Mengubah data yang bersifat kualitatif ke dalam bentuk kuantitatif. Dalam

penelitian ini menggunakan skala measurement 1-5.

3. Tabulasi (tabulating)

Pengelompokan data atas jawaban dengan benar dan teliti, kemudian dihitung

dan dijumlahkan sampai berwujud dalam bentuk yang berguna. Berdasarkan

hasil tabel tersebut akan disepakati untuk membuat data tabel agar

mendapatkan hubungan atau pengaruh antara variabel-variabel yang ada.

3.5.2 Analisis Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif adalah suatu pengukuran yang digunakan dalam

suatu penelitian yang dapat dihitung dengan jumlah satuan tertentu atau

dinyatakan dengan angka-angka, analisis ini meliputi pengolahan data,

pengorganisasian data dan penemuan hasil (Supranto, 1997).

3.5.2.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menghitung korelasi antara masing-

masing pernyataan dengan skor total dengan rumus korelasi product moment

(Singarimbun dan Effendi, 1989, p.137) :


48

Dimana,

r = Koefisien korelasi

Y = Nilai total skor

X = Skor indikator empiris penelitian

N = jumlah sampel

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Uji validitas dihitung dengan membandingkan nilai r hitung (correlated item-total

correlations) dengan nilai r tabel. Jika r hitung > dari r tabel (pada taraf signifikasi

10%) maka pertanyaan tersebur dinyatakan valid (Ghozali, 2005). Cara melihat

tabel ialah dengan melihat baris N-2 (Singarimbun dan Effendi, 1989).

3.5.2.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana hasil

suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu kuesioner dinyatakan reliabel atau

handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil

dari waktu ke waktu (Ghozali, 2001). Kehandalan yang menyangkut

kekonsistenan jawaban jika diujikan berulang pada sampel yang berbeda.

Rumus reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus koefisien

Alpha Cronbach dengan rumus (Sugiyono, 1997) :


49

Keterangan :

Rii = koefisien reliabilitas

k = jumlah item varibel

= jumlah semua varibel

= varian total

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan melihat hasil

perhitungan nilai cronbach alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai cronbach alpha (α) > 0,6 yaitu bila dilakukan penelitian ulang

dengan waktu dan dimensi yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang

sama. Tetapi sebaliknya bila alpha < 0,6 maka dianggap kurang handal, artinya

bila variabel-variabel tersebut dilakukan penelitian ulang dengan waktu dan

dimensi yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang berbeda.

3.5.2.3 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Asumsi multikolinieritas

menyatakan bahwa variabel independen harus terbebas dari gejala

multikolinieritas. Gejala multikolinieritas adalah gejala korelasi antar variabel

independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara

variabel independen. Deteksi ada tidaknya multikolinieritas yaitu dengan melihat


50

nilai VIF (Variable Inflation Factor) dan tolerance. Model regresi dikatakan

bebas dari multikolinieritas apabila nilai VIF < 10, dan tolerance > 0,1 (10%)

(Ghozali, 2001).

2. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda maka disebut

heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang terdapat homokedastisitas

atau tidak tejadi heterokedastisitas (Ghozali, 2005 dalam Rusniasari, 2008).

Cara untuk mengetahui ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan

melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dan residualnya

(SRESID). Deteksi terhadap heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat

ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED

dimana sumbu Y dan sumbu X yang telah diprediksi, sumbu X adalah residual (Y

prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar analisisnya adalah

sebagai berikut :

1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heterokedastisitas.
51

2. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik yang menyebar di atas

dan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heterokedastisitas (Ghozali, 2005 dalam Rusniasari 2008).

3. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi,variabel pengganggu / residual memiliki distribusi normal. Seperti

diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti

distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik dianggap tidak valid

(Ghozali, 2005 dalam Rusniasari, 2008). Model regresi yang baik adalah memiliki

distribusi normal atau mendekati normal.

Cara untuk mengetahui normalitas residual adalah dengan melihat normal

probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal.

Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal, dan plotting data

akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal maka

garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya

(Ghozali, 2005 dalam Rusniasari, 2008).

3.5.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam analisis ini dapat dilihat bagaimana variabel bebas, yaitu harapan

pelanggan (X1), kualitas produk (X2), kepuasan pelanggan (X3) mempengaruhi

(secara positif atau negatif) variabel terikat, yaitu loyalitas pelanggan (Y). bentuk

matematisnya adalah sebagai berikut (Supranto, 2001 dalam Rusniasari, 2008) :


52

Y= b1X1 + b2X2 + b3X3

dimana :

Y = loyalitas pelanggan

b1 = koefisien regresi variabel harapan pelanggan (X1)

b2 = koefisien regresi variabel kualitas produk (X2)

b3 = koefisien regresi variabel kepuasan pelanggan (X3)

X1 = harapan pelanggan

X2 = kualitas produk

X3 = kepuasan pelanggan

3.5.2.5 Pengujian Hipotesis Penelitian

A. Uji Signifikasi Parameter Individual (Uji t)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas atau bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat

(Ghozali, 2005 dalam Rusniasari, 2008). Pengujian ini bertujuan untuk menguji

pengaruh variabel bebas (harapan pelanggan, kualitas produk, dan kepuasan

pelanggan) terhadap variabel terikat (loyalitas pelanggan) secara terpisah atau

parsial. Uji t dicari dengan rumus (Suranto, 1998) sebagai berikut :

Keterangan :

r : hasil koefisien korelasi Product Moment

t : deviasi harga kritis yang dicari


53

n : jumlah sampel

Hipotesa yang akan digunakan dalam pengujian ini adalah :

H0 : β0 = 0, variabel-variabel bebas (harapan pelanggan, kualitas

produk, kepuasan pelanggan) tidak mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap variabel terikat (loyalitas

pelanggan).

H1 : β1 ≠ 0, variabel-variabel bebas (harapan pelanggan, kualitas

produk, kepuasan pelanggan) mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel terikat (loyalitas pelanggan).

Dasar pengambilan keputusan :

1. Dengan membandingkan nilai t hitungnya dengan t tabel.

Apabila t tabel > t hitung, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Apabila t tabel < t hitung, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

2. Dengan menggunakan angka probabilitas signifikasi

Apabila angka probabilitas signifikasi > 0,05, maka H0 diterima dan H1

ditolak. Apabila angka probabilitas signifikasi < 0,05, maka H0 ditolak

dan H1 diterima.

B. Uji Signifikasi simultan (Uji F)

Uji F pada dasrnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel terikat. Dalam penelitian ini pengujian hipotesis secara simultan

dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas (harapan


54

pelanggan, kualitas produk, kepuasan pelanggan) terhadap variabel terikatnya

(loyalitas pelanggan). Untuk menguji uji F tes dengan rumus (Suranto, 1998) :

Keterangan :

F : besarnya F hitung

N : jumlah sampel

K : jumlah variable

R2 : koefisien determinasi

Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

H0 : β1 = β2 = β3 = β4 = 0, maka variabel-variabel bebas (harapan

pelanggan, kualitas produk, kepuasan pelanggan) tidak mempunyai

pengaruh yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel

terikatnya (loyalitas pelanggan).

H1 : β1 = β2 = β3 = β4 ≠ 0, maka variabel-variabel bebas (harapan

pelanggan, kualitas produk, kepuasan pelanggan) mempunyai pengaruh

yang signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya

(loyalitas pelanggan).

Dasar pengambilan keputusannya adalah :

1. Dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel

Apabila F tabel > F hitung, maka H0 diterima dan H1 ditolak, apabila F

tabel < F hitung, maka H0 ditolak dan H1 diterima.


55

2. Dengan menggunakan angka probabiltas signifikansi

Apabila probabilitas signifikasi > 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak,

apabila probabilitas signifikasi < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Jika F hitung > F tabel dan signifikan, maka hipotesis ANOVA dapat

diterima bahwa semua varibel bebas (harapan pelanggan, kualitas produk,

kepuasan pelanggan) layak untuk menjelaskan variabel terikat (loyalitas

pelanggan) yang dianalisis.

3.5.2.6 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi vaiabel terikat (Kuncoro, 2001). Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu. Bila R = 0 berarti diantara variabel bebas

(independent variable) dengan variabel terikat (dependent variabel) tidak ada

hubungannya, sedangkan bila R = 1 berarti antara variabel bebas (independent

variable) dengan variabel terikat (dependent variable) mempunyai hubungan

kuat.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Responden

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa responden adalah orang yang

berlangganan internet Flash ulimited pada PT. Telkomsel. Dari seluruh jumlah

kuesioner diperoleh 100 kuesioner yang digunakan untuk analisis data. Sebelum

membahas lebih jauh mengenai hasil penelitian ini, terlebih dahulu akan dibahas

mengenai gambaran dari responden yang berisi tentang jenis kelamin, usia, dan

pekerjaan responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Semua informasi

mengenai hasil penelitian dan informasi responden tersebut diperoleh dari hasil

distribusi kuesioner yang diperoleh kembali. Distribusi hasil penelitian ini

disajikan berikut ini.

Dari kuesioner yang telah diisi oleh responden didapat data identitas

responden. Penyajian data mengenai identitas responden untuk memberikan

gambaran tentang keadaan diri dari pada responden.

1. Jenis kelamin

Jenis kelamin dapat mempengaruhi terhadap perasaan dan kesenangan diri

individu atas suatu hal. Hal ini selanjutnya akan berpengaruh terhadap sikap

mereka atas suatu produk. Gambaran mengenai jenis kelamin responden adalah

sebagai berikut :

56
57

Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase


Pria 67 67
Wanita 33 33
Total 100 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden pria lebih banyak dibanding

wanitanya yaitu 67 orang (67%) pria dan 33 orang (33%) wanita. Nampaknya ada

perbedaan proporsi responden berdasarkan jenis kelamin. Hal ini dapat

dikarenakan aktivitas pria yang banyak, termasuk aktivitas dalam memanfaatkan

internet.

2. Usia responden

Umur seringkali memiliki keterkaitan dengan perilaku konsumen misalnya

sebagai penentu atas tindakan dalam menentukan suatu pembelian atau

penggunaan suatu produk tertentu yang sesuai dengan kebutuhannya. Tabulasi

umur responden dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.2
Umur Responden

Umur Jumlah Responden Persentase


20 th 32 32
21 – 30 th 44 44
31 – 40 th 14 14
> 40 th 10 10
Total 100 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa untuk umur responden yang

terbanyak adalah yang berumur antara 21 – 30 tahun sebanyak 44 (44%), diikuti


58

dengan usia responden yang memiliki usia kurang dari 20 tahun sebanyak 32

orang (32%). Proporsi demikian menunjukkan adanya distribusi umur yang

mencolok pada kisaran umur 20-an atau relative muda. Hal ini dikarenakan

keingintahuan seseorang pada usia yang relative muda lebih banyak,

dibandingkan seseorang yang sudah berumur tua dalam memanfaatkan fasilitas

internet.

3. Pekerjaan responden

Pekerjaan dapat menjelaskan kemampuan seseorang untuk melakukan

keputusan dan penggunaan suatu produk. Tabulasi responden mengenai pekerjaan

disajikan berikut ini

Tabel 4.3
Pekerjaan Responden

Pekerjaan Jumlah Persentase


Pelajar/mahasiswa 52 52
Pegawai negeri 17 17
Pegawai swasta 18 18
Wiraswasta 10 10
Lainnya 3 3
Jumlah 100 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa mayoritas pekerjaan dari responden adalah

pelajar atau mahasiswa yaitu sebanyak 52 orang atau berkisar 52%, diikuti oleh

responden yang bekerja sebagai pegawai swasta sebanyak 18 orang atau berkisar

18%. Hal ini menunjukkan kalangan orang yang masih duduk di bangku sekolah

atau kuliah mapan sebagai salah satu kelompok besar konsumen internet Flash

unlimited dari Telkomsel.


59

.4.2 Analisis Data

Pada tahap ini akan dilakukan perhitungan terhadap data yang diperoleh

dari seluruh jawaban responden. Data tersebut selanjutnya dilakukan penskoran

sebagaimana disajikan pada bab sebelumnya.

4.2.1 Analisis Data Deskriptif

Analisis ini bertujuan untuk meninjau jawaban dari responden terhadap

masing-masing pertanyaan yang menjadi instrumen penelitian ini. Untuk

mendapatkan gambaran mengenai derajat persepsi responden atas variabel yang

diteliti, sebuah angka indeks dapat dikembangkan (Augusty Ferdinand, 2006).

Dalam hal ini dikemukakan mengenai deskripsi jawaban responden terhadap

variabel-variabel yang diteliti, sehingga akan dapat diketahui intensitas kondisi

masing-masing variabel didasarkan pada nilai skor raat-rata (indeks) yang

dikategorikan dalam rentang skor berdasarkan tree box methode (Augusty

Ferdinand, 2006) berikut ini :

Batas atas rentang skor: (%F x 5) / 5 = (100% x 5)/5 = 500 / 5 = 100

Batas bawah rentang skor: (%F x 1) / 5 = (100% x 1)/5 = 100 / 5 = 20

Angka indeks yang dihasikan akan dimulai dari 20 hingga 100, dengan

rentang sebesar 80 dibagi 3, menghasilkan rentang sebesar 26,67 yang akan

digunakan sebagai interpretasi nilai indeks sebagai berikut :

20,00 – 46,66 : Rendah

46,67 – 73,33 : Sedang

73,34 – 100 : Tinggi


60

Distribusi masing-masing kategori tanggapan responden untuk masing-

masing variabel adalah sebagai berikut :

4.2.1.1 Deskripsi Variabel Harapan Pelanggan

Harapan pelanggan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan

tentang apa yang akan diterimanya, dan harapan pelanggan menjadi standar atau

acuan yang dilakukan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. Harapan

pelanggan atas kualitas jasa internet Flash Unlimited dari PT. Telkomsel yang

diberikan kepada pelanggan diperoleh sebagai berikut:

Tabel 4.4
Tanggapan Responden Mengenai Harapan Pelanggan

No Pernyataan Skor Jumlah Indeks


SS S N TS STS
5 4 3 2 1
1 Telkomsel Flash unlimited 12 34 38 15 1 339 67,8
memenuhi kebutuhan saya
2 Pelayanan yang dijanjikan 16 23 38 19 4 328 65,6
melalui iklan Telkomsel
Flash unlimited sesuai
dengan yang saya
harapkan
3 Petunjuk pemakaian 10 27 39 19 5 318 63,6
Telkomsel Flash unlimited
jelas dan mudah saya
pahami.
4 Aku memiliki pengalaman 7 32 38 20 3 320 64
menggunakan produk-
produk dari Telkomsel
Jumlah 1305 261
Rata-rata 326,25 65,25
Sumber : Data primer yang diolah 2010

Keterangan :

Nilai jumlah= 339 diperoleh dari (5x12) + (4x34) + (3x38) + (15x2) + (1x1)
61

Nilai indeks = Nilai jumlah / 5 = 339 / 5 = 67,8

Nilai indeks total = (67,8 + 65,6 + 63,6 + 64)/4 = 65,25

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa sebagian besar responden

memberikan penilaian yang biasa saja atas harapan mereka dalam memperoleh

jasa internet yang berkualitas yang dberikan oleh PT. Telkomsel kepada

pelanggannya dari penggunaan produk internet Flash unlimited . Rata-rata skor

jawaban variabel Harapan pelanggan diperoleh sebesar 65,25 yang berada dalam

kategori skor ”Sedang”. Hal ini menunjukkan adanya PT. Telkomsel telah

memberikan pelayanan yang belum cukup memenuhi harapan pelanggan.

Pada item pertama menunjukkan PT. Telkomsel telah memiliki keinginan

yang cukup kuat untuk ”memenuhi harapan pelanggan”. Hal ini ditunjukkan

dengan cukup banyaknya jawaban setuju dari responden mengenai hal tersebut

(34% jawaban setuju dan didukung oleh 12% jawaban sangat setuju meskipun

38% lain memberikan jawaban netral). Hasil ini menjelaskan bahwa banyak

keinginan dari pelanggan internet dari mobile phone kini mendapatkan bahwa

Flash unlimited memiliki beberapa keunggulan dibanding dengan internet dari

mobile phone lainnya. Namun demikian dalam banyak hal mengenai harapan

pelanggan terhadap penggunaan jasa internet melalui mobile phone khususnya

masalah kecepatan cenderung pengiriman maupun penerimaan informasi dinilai

masih belum cepat.

Pada indikator 2 diperoleh bahwa ”Pelayanan yang dijanjikan melalui

iklan Telkomsel Flash unlimited sesuai dengan yang diharapkan” belum dinilai

secara lebih baik oleh responden. Hal ini ditunjukkan dengan jawaban yang paling
62

banyaknya adalah berupa jawaban netral. Alasan mendasar yang diberikan oleh

responden dalam hal ini pada umumnya berkaitan dengan masalah kecepatan

internet dalam memberikan akses data via mobile phone yang masih cukup jauh

jika dibandingkan melalui saluran telepon biasa.

Pada indikator ketiga menunjukkan bahwa petunjuk penggunaan produk

tersebut masih belum jelas penerapannnya. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya

jawaban netral dari responden. Hal ini dikarenakan prosedur yang berbelit-belit,

dan petunjuk penggunaan yang sulit dipahami oleh konsumen.

Pada indikator keempat diperoleh bahwa responden masih memiliki

pengalaman yang belum banyak dalam menggunakan berbagai produk dari PT.

Telkomsel. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya jawaban netral yang diberikan

kepada responden. Banyak dari responden yang menyatalan bahwa Telkomsel

Flash Unlimited merupakan produk dari Telkomsel yang baru pertama kali

mereka pilih, karena sebelumnya mereka banyak yang menggunakan produk dari

operator lain.

4.2.1.2 Deskripsi Variabel Kualitas Produk

Kualitas produk menunjukkan kualitas pelayanan maupun kualitas yang

ada dalam produk Telkomsel Flash Unlimited yang diberikan kepada pelanggan

dari segi fungsi dan kenyamanan produk.


63

Tabel 4.5
Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Produk

No Pernyataan Skor Jumlah Indeks


SS S N TS STS
5 4 3 2 1
1 Performa/kinerja 11 38 36 13 2 343 68,6
Telkomsel Flash baik
2 Telkomsel Flash 9 32 45 14 0 336 67,2
unlimited memiliki fitur
yang lebih menarik
daripada produk pesaing
3 Telkomsel Flash 5 37 46 11 1 334 66,8
Unlimited memiliki
koneksi yang stabil
4 Menurut saya reputasi 12 31 39 17 1 336 67,2
Telkomsel Flash
Unlimited baik
Jumlah 1349 269,8
Rata-rata 337,2 67,45
Sumber : Data primer yang diolah 2010

Keterangan :

Nilai jumlah = 343 diperoleh dari (5x11) + (4x38) + (3x36) + (2x13) + (1x2)

Nilai indeks = Nilai jumlah / 5 = 343 / 5 = 68,6

Nilai indeks total = (68,6 + 67,2 + 66,8 + 67,2) / 4 = 67,45

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa sebagian besar responden

memberikan penilaian yang cukup baik atas kualitas produk yang diberikan oleh

PT. Telkomsel atas produk Flash unlimited kepada pelanggannya. Rata-rata skor

jawaban variabel kualitas produk diperoleh sebesar 67,45 yang berada dalam

kategori ”Sedang”.

Berdasarkan indikator pertama diakui bahwa produk Telkomsel Flash

dinilai memiliki performa yang baik. Hal ini ditunjukkan dengan cukup besarnya

jawaban positif dari responden yaitu sebanyak 38% jawaban setuju dan 11%
64

jawaban sangat setuju dan didukung oleh 36% jawaban netral. Alasan yang

banyak dikemukakan responden adalah karena secara relatif Telkomsel Flash

masih lebih baik kecepatannya dibanding dengan produk dari operator lain yang

memiliki fasilitas internet.

Pada indikator kedua yang berkaitan dengan fitur yang ada pada

Telkomsel Flash dinilai oleh responden masih belum sepenuhnya lebih lengkap

dan lebih baik. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya jawaban netral dari

responden. Hal ini dapat menjelaskan bahwa produk Telkomsel Flash belum

memiliki perbedaan yang baik dalam jumlah fitur dan fasilitas ber-internet dengan

mobile phone maupun melalui modem USB (Universal Serial Bus).

Pada indikator ketiga yang berkaitan dengan koneksi internet dari produk

Telkomsel Flash dinilai oleh responden masih belum memberikan hal yang cukup

memuaskan bagi pengguna. Hal ini dikarenakan dalam beberapa pemakaiannya,

Telkomsel Flash masih memberikan koneksi yang putus dengan sendirinya pada

saat pemakai sedang tersambung akses internet, kemudian penyebab lain yaitu

jaringan yang tidak stabil yang menyebabkan koneksi lambat dan tidak mencapai

kecepatan akses yang maksimal. Keadaan demikian nampaknya memberikan

perasaan tidak nyaman bagi pemakai saat ber-internet dengan mobile phone

maupun melalui modem USB.

Pada pertanyaan keempat, diperoleh bahwa para pelanggan Telkomsel

Flash masih belum sepenuhnya merasa puas atas penggunaan produk tersebut

untuk berinternet. Hal ini ditunjukkan dengan masih banyaknya jawaban netal

dari responden. Beberapa alasan yang dikemukakan responden adalah adanya


65

beberapa gangguan saat akses internet dan kecepatan dari download dan upload

data. Namun demikian beberapa reputasi Telkomsel Flash juga diungkapkan oleh

pelanggan seperti relatif lebih baiknya Flash dibandingkan produk dari operator

lain dengan karakteristik dan fitur yang sama.

4.2.1.3 Deskripsi Variabel Kepuasan Pelanggan

Kepuasan konsumen menunjukkan terpeuhinya harapan yang dinginkan

konsumen dengan keberadaan dari kinerja atau performa dari fitur produk tersbeut

Tabel 4.6
Tanggapan Responden Mengenai Kepuasan Pelanggan

No Pernyataan Skor Jumlah Indeks


SS S N TS STS
5 4 3 2 1
1 Saya tidak memiliki 4 39 48 9 0 338 67,6
keluhan terhadap
Telkomsel Flash
2 Saya puas terhadap 4 39 46 11 0 336 67,2
Telkomsel Flash
unlimited
3 Pelayanan yang saya 4 36 42 17 1 325 65
terima dari Telkomsel
Flash unlimited sesuai
dengan yang saya
inginkan
4 Fasilitas yang diberikan 5 37 50 8 0 339 67,8
Telkomsel Flash
unlimited melampaui apa
yang saya harapkan
Jumlah 1338 267,6
Rata-rata 334,5 66,9
Sumber : Data primer yang diolah 2010

Keterangan :

Nilai jumlah = 338 diperoeh dari (5x4) + (4x39) + (3x48) + (2x9) + (1x0)

Nilai indeks = Niai jumlah / 5 = 338 / 5 = 67,6


66

Nilai indeks total = (67,6 + 67,2 + 65 + 67,8)/4 = 66,9

Dari tabel diatas, diketahui bahwa sebagian besar responden memberikan

penilaian yang biasa saja atas kepuasan konsumen terhadap produk Telkomsel

Flash. Rata-rata skor jawaban variabel kepuasan konsumen diperoleh sebesar 66,9

yang berada dalam kategori ”Sedang”.

Berdasarkan indikator pertama, ada penilaian bahwa produk jasa

telekomunikasi pada Flash masih memberikan keluhan dari konsumennya. Hal ini

ditunjukkan dengan banyaknya jawaban netral dari responden penelitian. Keluhan

banyak muncul pada masalah kecepatan akses dan koneksi sering terputus pada

saat on-line internet.

Pada indikator kedua diperoleh adanya tingkat kepuasan responden

terhadap Telkomsel Flash masih biasa-biasa saja. Hal ini ditunjukkan dengan

dominannya jawaban netral dari responden. Belum diperolehnya perasaan puas

oleh responden dikarenakan masih belum terpenuhinya harapan konsumen atas

kinerja dari produk Telkomsel Flash tersebut.

Pada indikator ketiga, yang dipandang dari sisi pelayanan, diperoleh

bahwa Telkomsel Flash juga belum memberikan pelayanan yang sesuai dengan

yang diinginkan konsumen. Hal ini mendukung kondisi sebelumnya akan belum

diperolehnya tingkat perasaan puas yang besar dari responden penelitian. Harapan

untuk mendapatkan pelayanan call service yang cepat masih belum sepenuhnya

terpenuhi.

Pada indikator keempat, yaitu mengenai fasilitas yang diberikan

Telkomsel Flash unlimited yang melampaui apa yang diharapkan juga masih
67

berada pada tingkat sedang (menengah). Hal ini menjelaskan bahwa terdapat

beberapa fasilitas yang dinilai belum ada pada saat diinginkan oleh responden saat

melakukan akses internet menggunakan Flash Unlimited

4.2.1.4 Deskripsi Variabel Loyalitas Pelanggan

Faktor Loyalitas konsumen perusahaan merupakan hal yang penting dalam

usaha perusahaan dalam mempertahankan konsumennya. Faktor loyalitas suatu

konsumen akan menciptakan profitabulias terhadap perusahaan. Pada tabel

berikut ini akan dikemukakan penilaian mengenai loyalitas konsumen :

Tabel 4.7
Tanggapan Responden Mengenai Loyalitas Konsumen

No Pernyataan Skor Jumlah Indeks


SS S N TS STS
5 4 3 2 1
1 Saya akan tetap 8 40 41 10 1 344 68,8
berlangganan Telkomsel
Flash unlimited
2 Saya akan menggunakan 6 35 41 18 0 329 65,8
layanan lain yang
ditawarkan Telkomsel
(Blackberry Internet
Service, Nada sambung
pribadi, T-Cash,dll)
3 Saya pernah 9 30 44 16 1 330 66
merekomendasikan
Telkomsel Flash kepada
orang lain
4 Saya tidak akan 8 43 40 9 0 350 70
menggunakan layanan
internet lain selain
Telkomsel Flash
Jumlah 1353 270,6
Rata-rata 338,25 67,65
Sumber : Data primer yang diolah 2010
68

Keterangan :

Nilai jumlah = 344 diperoleh dari (5x8) + (4x40) + (3x41) + (2x10) + (1x1)

Nilai indeks = nilai jumlah / 5 = 344 / 5 = 68,8

Nilai indeks total = (68,8 + 65,8 + 66 + 70) / 4 = 67,65

Dari tabel diatas, diketahui bahwa sebagian besar responden memberikan

tanggapan yang biasa saja dengan memberikan jawaban netral mengenai Loyalitas

konsumen. Rata-rata skor jawaban variabel loyalitas konsumen diperoleh sebesar

67,65 yang berada dalam kategori ”Sedang”. Hal ini menunjukkan bahwa secara

umum ada pandangan bahwa konsumen dari Telkomsel Flash masih belum

sepenuhnya menciptakan sikap loyal konsumen terhadap produk Flash Unlimited.

Berdasarkan pertanyaan pertama, diperoleh bahwa ada keinginan untuk

tetap menjadi pelanggan Telkomsel Flash. Hal ini ditunjukkan dengan masih

cukup banyaknya jawaban setuju dan sangat setuju dari responden, meskipun

cukup banyak pula yang menjawab netral. Hal ini dikarenakan ada penilaian

relatif dari responden bila membandiingkan performa Flash unlimited dengan

produk sejenis dari operator lain.

Berdasarkan pertanyaan kedua ditunjukkan bahwa masih kurang tingginya

minat responden untuk menggunakan fasiitas atau produk lain yang dikeluarkan

oleh Telkomsel. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya jawaban netral dari

responden.

Berdasarkan pertanyaan ketiga, diperoleh bahwa sebagian besar responden

menilai biasa saja dalam merekomendasikan Telkomsel Flash kepada orang lain.

Hal ini ditunjukkan dengan masih banyaknya jawaban netral dari responden untuk
69

keinginan mereka merekomendasikan Flash Unlimited kepada orang lain baik

kerabat, sahabat, maupun saudara mereka.

Berdasarkan pertanyaan keempat, diperoleh kesimpulan sebagian besar

responden masih tidak ingin terikat secara penuh dengan penggunaan Telkomsel

Flash Unlimited. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya jawaban netral dari

responden. Dengan kata lain bahwa masih sangat besar peluang konsumen

Telkomsel Flash Unlimited untuk berpindah pada merek atau operator lain yang

lebih murah tarifnya dan kualitas akses internetnya lebih baik.

4.2.2 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan alat

pengukur dapat mengungkapkan konsep gejala/kejadian yang diukur. Uji validitas

digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner, suatu kuesioner

dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan

sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dihitung dengan

membandingkan nilai r hitung (correlated item-total correlation) dengan nilai r

tabel, jika r hitung > dari r tabel (pada taraf signifikansi 10%) maka pertanyaan

tersebut dinyatakan valid (Imam Ghozali, 2006). Hasil pengujian diperoleh

sebagai berikut :
70

Tabel 4.8
Hasil Pengujian Validitas

No Variabel / Indikator Korelasi r tabel Keterangan


Harapan Pelanggan
1 1 0,831 0,197 Valid
2 2 0,849 0,197 Valid
3 3 0,834 0,197 Valid
4 4 0,859 0,197 Valid
Kualitas Produk
1 1 0,830 0,197 Valid
2 2 0,774 0,197 Valid
3 3 0,814 0,197 Valid
4 4 0,905 0,197 Valid
Kepuasan Konsumen
1 1 0,802 0,197 Valid
2 2 0,815 0,197 Valid
3 3 0,784 0,197 Valid
4 4 0,804 0,197 Valid
Loyalitas Konsumen
1 1 0,878 0,197 Valid
2 2 0,817 0,197 Valid
3 3 0,859 0,197 Valid
4 4 0,815 0,197 Valid
Sumber : Data primer yang diolah 2010

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan untuk

mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai

koefisien korelasi yang lebih besar dari rtable = 0,197 (nilai r tabel untuk n=100).

Sehingga semua indikator dari variabel penelitian ini adalah valid.

4.2.3. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten

atau stabil dari waktu ke waktu (Imam Ghozali, 2006).


71

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

rumus alpha. Hasil pengujian reliabilitas untuk masing-masing variabel diperoleh

data sebagai berikut:

Tabel 4.9
Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel Alpha Keterangan


Harapan Pelanggan 0,863 Reliabel
Kualitas Produk 0,850 Reliabel
Kepuasan Pelanggan 0,811 Reliabel
Loyalitas Pelanggan 0,863 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan melihat hasil

perhitungan nilai cronbach alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika

memberikan nilai cronbach alpha (α) > 0,6 yaitu bila dilakukan penelitian ulang

dengan waktu dan dimensi yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang

sama. Tetapi sebaliknya bila alpha (α) < 0,6 maka dianggap kurang handal,

artinya bila variabel-variabel tersebut dilakukan penelitian ulang dengan waktu

yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang berbeda (Imam Ghozali,

2006).

Hasil pengujian reliabilitas dalam tabel 4.9 menunjukkan bahwa semua

variabel dalam penelitian mempunyai koefisien alpha (α) yang cukup besar yaitu

> 0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masing-masing variabel

dari kuesioner adalah reliabel yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan

dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang handal.


72

4.2.4 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu/residual memiliki distribusi normal. Model regresi

yang baik bila memiliki distribusi normal atau mendekati normal, jika asumsi ini

dilanggar maka uji satistik ini dikatakan tidak valid (Imam Ghozali, 2005 dalam

Runiasari,2008).

Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan P-P Plot. Pola P-P

Plot yang mendekati garis diagonal menunjukkan adanya penyebaran data yang

mendekati normal. Hasil pengujian normalitas ini dapat dilihat pada gambar

berikut ini.

Gambar 4.1
Uji normalitas data

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Loyalitas Konsumen


1.0

0.8
Expected Cum Prob

0.6

0.4

0.2

0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob


73

Gambar tersebut menunjukkan bahwa titik-titik residual model regresi

sudah berdistribusi normal karena titik-titik tersebut yang menyebar di sekitar

garis diagonal. Dengan demikian syarat kenormalan sebagai pengujian statistik

menggunakan regresi dapat terpenuhi.

2. Uji Multikolinieritas

Suatu variabel menunjukkan gejala multikolinieritas dapat dilihat dari nilai

VIF (Variance Inflation Factor) yang tinggi pada variabel-variabel bebas suatu

model regresi. Mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas yaitu dengan melihat

nilai VIF dan tolerance. Model regresi dikatakan bebas dari multikolinieritas

apabila nilai VIF < 10, dan nilai tolerance > 0,1 (10%) (Imam Ghozali, 2000).

Hasil pengujian VIF dari model regresi dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 4.10
Pengujian Multikolinieritas

Variabel Tolerance VIF


Harapan Pelanggan 0.627 1.596
Kualitas Produk 0.529 1.892
Kepuasan Pelanggan 0.626 1.596
Sumber:Data primer yang diolah 2010

Hasil pengujian dalam tabel 4.10 menunjukkan bahwa semua variabel

yang digunakan sebagai prediktor model regresi menunjukkan nilai VIF yang

cukup kecil, dimana semuanya berada di bawah 10 dan nilai tolerance semua

variabel berada diatas 0,10. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel bebas yang

digunakan dalam penelitian tidak menunjukkan adanya gejala multikolinieritas,

yang berarti bahwa semua variabel tersebut dapat digunakan sebagai variabel

yang saling independen.


74

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual antara satu pengamatan dengan pengamata

yang lain. Jika varian residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain

tetap maka disebut homokedastisitas. Dan jika variance berbeda, disebut

heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokesdastisitas atau

tidak terjadi heterokedastisitas (Imam Ghozali, 2005 dalam Runiasari, 2008)

Untuk mengetahui ada tidaknya gejala heterokedastisitas dapat dilakukan

dengan menggunakan grafik heterokedastisitas antara nilai prediksi variabel

dependen dengan variabel indepeden. Dari Scatter Plots dibawah ini terlihat titik-

titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 dan

sumbu Y, hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada

model regresi, sehingga model regresi layak untuk digunakan dalam melakukan

pengujian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4.2
Pengujian Heterokedastisitas

Scatterplot

Dependent Variable: Loyalitas Konsumen

3
Regression Studentized Residual

-1

-2

-3

-4 -2 0 2 4

Regression Standardized Predicted Value


75

4.2.5 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan dalam penelitian ini dengan

tujuan untuk membuktikan hipotesis mengenai adanya pengaruh variabel Harapan

pelanggan (X1), Kualitas Produk (X2), dan Kepuasan Pelanggan (X3) secara

parsial maupun secara bersama-sama terhadap Loyalitas Pelanggan (Y).

Perhitungan statistik dalam analisis regresi linier berganda yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS for

Windows versi 13.0. Hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS

selengkapnya ada pada lampiran dan selanjutnya diringkas sebagai berikut :

Tabel 4.11
Hasil analisis regresi linier berganda
Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .576 .939 .613 .541
Harapan Pelanggan .279 .059 .335 4.714 .000
Kualitas Produk .363 .074 .378 4.888 .000
Kepuasan Konsumen .329 .083 .281 3.954 .000
a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen

Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Berdasarkan tabel 4.11 tersebut dapat ditulis dalam bentuk persamaan

regresi bentuk Standardized Coefficients diperoleh persamaan sebagai

berikut(Supranto, 2001 dalam Runiasari, 2008) :

Y = 0,335 X1 + 0,378 X2 + 0,281 X3


76

Dimana :

Y = Loyalitas Pelanggan

X1 = Harapan Pelanggan

X2 = Kualitas Produk

X3 = Kepuasan Pelanggan

Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Koefisien variabel X1 (Harapan Pelanggan) diperoleh sebesar 0,335 dengan

tanda positif. Hal ini menunjukkan bila semakin besar Harapan pelanggan yang

terpenuhi maka semakin tinggi tingkat loyalitas pelanggan.

b. Koefisien variabel X2 (Kualitas Produk) diperoleh sebesar 0,378 dengan tanda

positif. Hal ini menunjukkan bila semakin tinggi Kualitas produk yang diterima

pelanggan maka semakin tinggi tingkat loyalitas pelanggan tersebut.

c. Koefisien variabel X3 (Kepuasan Pelanggan) diperoleh sebesar 0,281 dengan

tanda positif. Hal ini menunukkan bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan yang

diterima pelanggan maka semakin tinggi pula tingkat loyalitas pelaggan tersebut.

Dari hasil koefisien regresi berganda yang telah dijelaskan pada uraian diatas

selanjutnya akan dilakukan pengujian hipotesis yang dilakukan secara parsial maupun

simultan.

4.2.6 Pengujian Hipotesis

4.2.6.1 Pengujian Parsial (uji t)

Untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau

bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat (Imam


77

Ghozali, 2005 dalam Runiasari, 2008).. Berikut ini akan dijelaskan pengujian

masing-masing variabel secara parsial.

1) Variabel Harapan Pelanggan

Hipotesis

Ho: β1 0 Tidak ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel harapan

pelanggan terhadap loyalitas konsumen

Ha: β1 > 0 Semakin besar harapan pelanggan yang terpenuhi maka semakin

tingi tingkat loyalitas pelanggan .

Hasil pengujian regresi untuk variabel Harapan pelanggan terhadap

Loyalitas konsumen menunjukkan nilai t hitung = 4,714 dengan nilai signifikansi

0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut

lebih kecil dari 0,05, maka hipotesis 1 dapat diterima. Dengan demikian semakin

besar harapan pelanggan yang terpenuhi pada akhirnya mampu menciptakan sikap

loyalitas konsumen.

2) Variabel Kualitas Produk

Hipotesis

Ho: β2 0 Tidak ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel Kualitas

produk terhadap loyalitas konsumen

Ha: β2 > 0 Semakin tinggi kualitas produk yang diterima pelanggan maka

semakin tinggi tingkat loyalitas pelanggan tersebut.

Hasil pengujian regresi untuk variabel Kualitas produk terhadap Loyalitas

konsumen menunjukkan nilai t hitung = 4,888 dengan signifikansi 0,000. Dengan


78

menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari

0,05, maka hipotesis 2 dapat diterima dengan demikian semakin tinggi kualitas

produk yang diterima pelanggan pada akhirnya akan menciptakan sikap loyalitas

konsumen.

3) Variabel Kepuasan Konsumen

Hipotesis

Ho: β 3 0 Tidak ada pengaruh positif dan signifikan dari variabel Kepuasan

konsumen terhadap loyalitas konsumen

Ha: β 3 > 0 Semakin tinggi tingkat kepuasan yang diterima konsumen maka

semakin tinggi pula tingkat loyalitas pelanggan tersebut.

Hasil pengujian regresi untuk variabel Kepuasan konsumen terhadap

Loyalitas konsumen menunjukkan nilai t hitung = 3,954 dengan signifikansi

0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut

lebih kecil dari 0,05, maka Hipotesis 3 dapat diterima. Dengan demikian semakin

tinggi tingkat kepuasan yang diterima pelanggan pada akhirnya akan menciptakan

sikap loyalitas pelanggan.

4.2.6.2 Pengujian Simultan (uji F)

Pengujian hipotesis secara bersama-sama dilakukan dengan menggunakan

Uji F. Uji F dilakukan untuk menguji hubungan signifikansi antara variabel bebas

dan variabel terikat secara keseluruhan. Hasil pengujian diperoleh sebagai berikut:
79

Tabel 4.12
Uji F
ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 535.927 3 178.642 73.609 .000a
Residual 232.983 96 2.427
Total 768.910 99
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Konsumen, Harapan Pelanggan, Kualitas
Produk
b. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen

Hipotesis

Ho : β1 = β2 = β3 = 0 Tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel

harapan pelanggan, kualitas produk dan kepuasan

konsumen secara bersama-sama terhadap loyalitas

konsumen.

Ha : β1 = β2 = β3 > 0 Ada pengaruh yang signifikan dari variabel harapan

pelanggan, kualitas produk dan kepuasan konsumen

secara bersama-sama terhadap loyalitas konsumen.

Hasil pengujian model regresi untuk keseluruhan variabel menunjukkan

nilai F hitung = 73,609 dengan signifikansi 0,000. Dengan menggunakan batas

signifikansi 0,05, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan arah

koefisien positif, dengan demikian diperoleh bahwa hipotesis yang menyatakan

bahwa harapan pelanggan, kualitas produk dan kepuasan konsumen secara

bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas konsumen.


80

4.2.6.3 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Imam Ghozali,

2006). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu, bila R = 0 berarti

diantara variabel bebas dengan variabel terikat tidak ada hubungannya, sedangkan

bila R = 1 berarti antara variabel bebas dengan variabel terikat mempunyai

hubungan kuat (Kuncoro, 2001). Perhitungan koefisien determinasi dalam model

regresi dibaca melalui nilai adjusted R square dengan hasil pengujian sebagai

berikut :

Tabel 4.13
Koefisien Determinasi
Model Summaryb

Adjusted Std. Error of


Model R R Square R Square the Estimate
1 .835a .697 .688 1.558
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Konsumen,
Harapan Pelanggan, Kualitas Produk
b. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen

Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa koefisien determinasi

(adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0,688. Hal ini berarti 68,8% loyalitas

konsumen dapat dijelaskan oleh variabel harapan pelanggan, kualitas produk dan

kepuasan konsumen, sedangkan sisanya yaitu 31,2% loyalitas konsumen dapat

dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
81

4.3 Pembahasan

Hasil penelitian ini mendapatkan hasil bahwa loyalitas pelanggan dapat

dijelaskan oleh faktor harapan pelanggan, kualitas produk, kepuasan pelanggan.

Diperoleh bahwa 68,8% loyalitas konsumen dapat dijelaskan oleh ketiga variabel

tersebut.

Dari hasil pengujian variabel kualitas produk dapat disimpulkan bahwa

variabel kualitas produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

loyalitas pelanggan Telkomsel Flash Unlimited. Hal ini terbukti pada nilai t

hitung (4,888) lebih besar dari t tabel (1,660) dengan nilai signifikansi 0,000

dengan menggunakan batas signifikansi 0,05 (Imam Ghozali, 2005). Pada variabel

kualitas produk diperoleh rata-rata skor jawaban sebesar 67,45 yang berada dalam

kategori sedang berdasarkan three box methode (Augusty Ferdinand, 2006).

Pembuktian hipotesis 2 menunjukkan bahwa kualitas produk memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Dengan keunggulan kualitas produk

yang baik, maka produk tersebut akan mengalahkan produk milik operator

pesaing. Apabila suatu produk dapat memuaskan keinginan konsumen maka

konsumen akan memberikan penilaian positif terhadap poduk tersebut Dengan

penilaian tersbut maka konsumen akan tetap berkeinginan untuk tetap

menggunakan produk Telkomsel Flash Unlimited.

Dari hasil pengujian variabel harapan pelanggan dapat disimpulkan bahwa

variabel harapan pelanggan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

loyalitas pelanggan Telkomsel Flash Unlimited. Hal ini terbukti pada nilai t

hitung (4,714) lebih besar dari t tabel (1,660) dengan nilai signifikansi 0,000
82

dengan menggunakan batas signifikansi 0,05 (Imam Ghozali, 2005). Pada variabel

harapan pelanggan diperoleh rata-rata skor jawaban sebesar 65,25 yang berada

dalam kategori sedang berdasarkan three box methode (Augusty Ferdinand,

2006). Pembuktian hipotesis 1 diperoleh bahwa variabel harapan pelanggan

menjadi standar prediksi yang dilakukan konsumen dalam melakukan pembelian,

harapan pelanggan dijadikan standar atau acuan dalam menilai suatu kinerja

produk, apabila harapan pelanggan dapat terpenuhi maka akan tercipta loyalitas

dari konsumen tersebut. Dengan indikator personal need, explicit service

promises, implicit service promises, past experience dapat menjadi suatu

pertimbangan seorang konsumen untuk tetap menggunakan produk Telkomsel

Flash.

Dari hasil pengujian variabel kepuasan pelanggan dapat disimpulkan

bahwa variabel kepuasan pelanggan berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap loyalitas pelanggan Telkomsel Flash Unlimited. Hal ini terbukti pada

nilai t hitung (3,954) lebih besar dari t tabel (1,660) dengan nilai signifikansi

0,000 dengan menggunakan batas signifikansi 0,05 (Imam Ghozali, 2005). Pada

variabel kepuasan pelanggan diperoleh rata-rata skor jawaban sebesar 66,90 yang

berada dalam kategori sedang berdasarkan three box methode (Augusty

Ferdinand, 2006). Pengujian hipotesis 3 menunjukkan adanya pengaruh yang

signifikan antara variabel kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan.

Kepuasan pelanggan dapat menjadi dasar menuju terwujudnya konsumen yang

loyal atau setia. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Lena Elitan (1997),

pelanggan yang mencapai tingkat kepuasan yang tinggi akan memiliki ikatan pada
83

merek produk, bukan hanya preferensi rasional dan pada akhirnya akan

membangun loyalitas pelanggan. Loyalitas konsumen dapat diprediksikan dari

tingkat kepuasan konsumen yang diperoleh selama penggunaan akan suatu produk

jasa, dengan indikator tidak ada keluhan pelanggan, perasaan puas akan

keseluruhan produk, kesesuaian dengan expectasi, dan harapan yang terlampaui.


BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

5.1.1 Ringkasan Penelitian

Penelitian ini didasari atas maraknya perkembangan internet yang saat ini

telah menjadi kebutuhan primer masyarakat, didorong adanya permintaan jasa

internet yang terus meningkat tiap tahunnya berbagai perusahaan provider

telekomunikasi selular mencoba peruntungannya dengan merambah ke dalam

bisnis jasa internet. Salah satunya merupakan PT. Telkomsel dengan meluncurkan

layanan internet Flash Unlimited .

Persaingan yang semakin ketat dalam bisnis telekomunikasi menuntut

perusahaan selaku penyedia jasa telekomunikasi harus mampu memberikan suatu

layanan yang berkualitas kepada pelanggannya untuk mempertahankan

konsumennya. Loyalitas pelanggan merupakan reaksi atau akibat dari terciptanya

kepuasan pelanggan sebagai implementasi dari keberhasilan pelayanan yang

berkualitas dalam memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan. Pelanggan yang

loyal dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan juga dapat menutupi

kerugian-kerugian yang timbul dari pelanggan yang tidak loyal

Dari data yang diperoleh peneliti jumlah pelanggan yang berhenti

berlangganan internet Flash Unlimited periode 2007-2009 terus mengalami

peningkatan mencapai kisaran lebih dari 100% (data PT. TELKOMSEL Branch

Semarang). Penulis memandang adanya fenomena bisnis dalam jasa internet

84
85

Flash Unlimited ini. Meningkatnya pelanggan inactive jasa internet Flash

Unlimited tiap tahun dapat disebabkan karena kurangnya tingkat kepuasan

pelanggan terhadap kualitas dari Flash Unlimited sehingga tidak sesuai dengan

harapan pelanggan yang kemudian berpengaruh pada loyalitas pelanggan yang

telah berlangganan internet Flash Unlimited.

Penelitian ini mencoba meneliti mengenai pengaruh harapan pelanggan,

kualitas produk, dan kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan yang

berlangganan jasa internet Flash Unlimited. Populasi dari penelitian ini adalah

konsumen yang sedang atau pernah berlangganan Flash Unlimited minimal enam

bulan lamanya. Mengingat jumlah konsumen yang banyak dan tidak diketahui

secara pasti maka sample yang diambil dalam penelitian ini menggunakan metode

non probability sampling dengan cara purposive sampling. Jumlah sampel

sebanyak 100 responden. Tekhnik analisis data yang digunakan adalah uji

validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji kelayakan model, dan uji hipotesis.

5.1.2 Kesimpulan Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian keseluruhan hipotesis yag diajukan dalam

penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan dari hipotesis-hipotesis tersebut.

Berikut adalah kesimpulan atas ketiga hipotesis tersebut :

5.1.2.1 Pengaruh Harapan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan

H1 : Semakin besar harapan pelanggan yang terpenuhi maka semakin

tinggi tingkat loyalitas pelanggan


86

Harapan yang besar dari konsumen untuk memperoleh kinerja yang baik

dari produk akan mempertahankan loyalitas konsumen. Berdasarkan hasil

penelitian menunjukkan variabel harapan pelanggan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap loyalitas konsumen. Hal ini terbukti pada nilai t hitung (4,714)

lebih besar dari t tabel (1,660) dengan nilai signifikansi 0,000 dengan

menggunakan batas signifikansi 0,05 (Imam Ghozali, 2005). Pada variabel

harapan pelanggan diperoleh rata-rata skor jawaban sebesar 65,25 yang berada

dalam kategori sedang berdasarkan three box methode (Augusty Ferdinand,

2006). Pembuktian hipotesis pertama diperoleh bahwa variabel harapan pelanggan

menjadi standar prediksi yang dilakukan konsumen dalam melakukan pembelian,

harapan pelanggan dijadikan standar atau acuan dalam menilai suatu kinerja

produk, apabila harapan pelanggan dapat terpenuhi maka akan tercipta loyalitas

dari konsumen tersebut.

5.1.2.2 Pengaruh Kualitas Produk terhadap Loyalitas Pelanggan

H2 : Semakin tinggi kualitas produk yang diterima pelanggan maka

semakin tinggi tingkat loyalitas pelanggan tersebut.

Produk dikatakan berkualitas jika sesuai dengan kebutuhan dan keinginan

pelanggan. Sangat penting mempertahankan kualitas, karena kualitas yang baik

merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan

pelanggannya, dimana produk yang baik akan menimbulkan keputusan membeli

dan nantinya berdampak pada peningkatan loyalitas pelanggan.


87

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan variabel kualitas produk

berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan, hal ini terbukti

pada nilai t hitung (4,888) lebih besar dari t tabel (1,660) dengan nilai signifikansi

0,000 dengan menggunakan batas signifikansi 0,05 (Imam Ghozali, 2005). Pada

variabel kualitas produk diperoleh rata-rata skor jawaban sebesar 67,45 yang

berada dalam kategori sedang berdasarkan three box methode (Augusty

Ferdinand, 2006). Pada penelitian ini variabel kualitas produk merupakan variabel

yang paling bepengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Pembuktian hipotesis dua

menunjukkan bahwa kualitas produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

loyalitas pelanggan. Dengan keunggulan kualitas produk yang baik, maka produk

tersebut dapat mengalahkan produk milik operator pesaing.

5.1.2.3 Pengaruh Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan

H3 : Semakin tinggi tingkat kepuasan yang diterima pelanggan maka

semakin tinggi pula tingkat loyalitas pelanggan tersebut.

Jika konsumen puas akan suatu merek tertentu dan sering membeli produk

tersebut maka dapat dikatakan tingkat kesetiaan pelanggan itu tinggi, sebaliknya

jika konsumen tidak terlalu puas akan suatu merek ataupun suatu produk tertentu

dan cenderung membeli produk dengan merek yang berebeda-beda maka tingkat

kesetiaan pelanggan terhadap produk tesebut rendah (Foedjiwati, 2005).

Kepuasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

konsumen. Hal ini terbukti pada nilai t hitung (4,714) lebih besar dari t tabel

(1,660) dengan nilai signifikansi 0,000 dengan menggunakan batas signifikansi


88

0,05 (Imam Ghozali, 2005). Pada variabel harapan pelanggan diperoleh rata-rata

skor jawaban sebesar 65,25 yang berada dalam kategori sedang berdasarkan three

box methode (Augusty Ferdinand, 2006). Pengujian hipotesis tiga menunjukkan

adanya pengaruh yang signifikan antara variabel kepuasan pelanggan terhadap

loyalitas pelanggan. Kepuasan pelanggan dapat menjadi dasar menuju

terwujudnya konsumen yang loyal atau setia.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka

diajukan saran-saran sebagai berikut :

1. Kualitas Produk

Peningkatan upaya memberikan produk yang berkualitas unggul yang

terus menerus kepada konsumen yang sudah baik selama ini harus tetap

dipertahankan bahkan ditingkatkan dengan tujuan memperoleh kepuasan

konsumen yang semakin bertambah. Untuk lebih jelasnya ada dalam tabel berikut

ini :
89

Tabel 5.1
Saran Variabel Kualitas Produk

Indikator Persepsi Responden


Kinerja Koneksi jaringan tidak hanya cepat namun
pelanggan menginginkan jaringan yang stabil tanpa
putus-putus.
Keistimewaan Penambahan kuota baik secara time based maupun
Tambahan volume based. Karena kuota yang diberikan pihak
Telkomsel hanya 1,5 G
Kegunaan 1. semakin bertambahnya pelanggan maka hendaknya
pihak perusahaan meningkatkan bandwith sehingga
koneksi internet tidak lambat.
2. disamping penambahan bandwith, penambahan
menara BTS juga harus dilakukan mengingat
pelanggan jaringan telkomsel tidak hanya di
wilayah kota saja, melainkan pelanggan di wilayah-
wilayah desa juga membutuhkan jaringan internet.
Kualitas yang 1. Reputasi yang disandang oleh Telkomsel membuat
Dipersepsikan pelanggan berpikir bahwa produk Telkomsel
merupakan produk yang unggul. Oleh karena itu
hendaknya pihak perusahaan lebih memahami
kebutuhan dan keinginan pelanggan terutama
pelanggan yang berada diluar jangkauan jaringan
HSDPA Telkomsel.
2. Sebaiknya Telkomsel memberikan garansi kepada
pelanggan yang kecewa terhadap kinerja akses
internet Flash Unlimited.

2. Harapan Pelanggan

Pelanggan menginginkan segala harapan-harapan yang ada dalam benak

mereka dapat terpenuhi, minimal beberapa harapan dalam penggunaan suatu

produk dapat terwujud melalui produk itu sendiri. Semakin besar harapan

pelanggan yang terpenuhi maka semakin tinggi tingkat loyalitas pelanggan, oleh

karena itu perusahaan berusaha mewujudkan harapan-harapan pelanggan dengan

tujuan mempertahankan loyalitas pelanggan sehingga profitabilitas perusahaan

juga semakin meningkat. Untuk lebih jelasnya ada dalam tabel berikut ini :
90

Tabel 5.2

Variabel Harapan Pelanggan

Indikator Persepsi Responden


Kebutuhan Pribadi 1. Koneksi Internet hendaknya sinyal lebih stabil
sehingga tidak mengganggu kenyamanan saat
melakukan proses download.
2. Menambah coverage area sehingga dapat digunakan
dimana saja tanpa mengalami gangguan sinyal di
wilayah-wilayah tertentu.
Janji Pelayanan 1. Janji-janji yang ada dalam media periklanan
Eksplisit diaplikasikan dalam pelayanan yang nyata, dalam
menyampaikan promo program dilakukan secara
jelas dan tidak ditutup-tutupi karena dari material
promo mengatakan bahwa kecepatan akses internet
Flash Unlimited mencapai 21 Mbps.
Janji Pelayanan Petunjuk pemakaian yang mudah dipahami
Implisit termasuk masalah tarif layanan bulanan sehingga
pelanggan dalam melakukan koneksi internet dapat
mengetahui dengan jelas tarif layanan serta syarat
dan ketentuan yang berlaku.
Pengalaman Masa Pengalaman masa lampau yang dimiliki oleh
Lampau pelanggan tentang produk Telkomsel sangatlah
banyak, terutama pada produk layanan prabayar
(simpati dan kartu As). Oleh karena itu hendaknya
pihak Telkomsel meningkatkan pelayanan jaringan
dari yang sudah ada, mengingat pelanggan Telkomsel
terus bertambah tiap tahunnya

3. Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan merupakan sesuatu yang ingin diraih oleh perusahan-

perusahan demi mendapatkan profit yang lebih besar. Dalam memenuhi

kebutuhan dan keinginan pelanggannya perusahaan berusaha meraih pangsa pasar

yang lebih besar dengan produk-produk yang semakin baik sehingga dapat

menciptakan konsumen yang loyal. Untuk lebih jelasnya ada dalam tabel berikut

ini:
91

Tabel 5.3
Saran Variabel Kepuasan Pelanggan

Indikator Persepsi Responden


Tidak Ada Keluhan 1. Dengan semakin banyaknya pelanggan jaringan
Telkomsel berdampak pada kemampuan
aksesbilitas yang menurun, oleh karena itu pihak
Telkomsel perlu melakukan penambahan kuota.
2. Dalam hal proses pembayaran hendaknya
dipermudah.
Perasaan Puas Konsumen mayoritas merasakan kurang puas
Terhadap terhadap produk Telkomsel Flash Unlimited, hal ini
Keseluruhan Produk perlu dtindaklanjuti secara serius oleh pihak
perusahaan. Mengingat pelanggan merupakan aset
berharga bagi perusahaan.
Kesesuaian dengan Pelanggan sering merasakan kurang terpenuhi
Ekspektasi harapan-harapannya karena pihak perusahaan
kurang memperhatikan maintenance pelanggan
dengan baik. Dalam hal ini perusahaan harus mem-
follow up pelanggan secara tuntas.
Harapan yang Model dan bentuk modem yang simple sudah
Terlampaui cukup baik di mata pelanggan apalagi dengan
diluncurkannya model dan jenis modem yang lebih
moderen, praktis, dan stylish sehingga menarik hati
pelanggan. Dengan strategi seperti ini perusahaan
sebaiknya mempertahankannya serta dditingkatkan.
Selain itu juga sering dilakukan sistem bundling
product dengan harga promo.

5.3 Saran Penelitian Selanjutnya

Pada penelitian selanjutnya, terutama bagi yang berminat untuk meneliti

kembali dengan studi kasus pada Telkomsel Flash Unlimited di Semarang agar

lebih mengembangkan pada variabel bebas yang lain diluar model penelitian.

Mengingat bahwa pada model penelitian ini variabel bebas (harapan pelanggan,

kualitas produk, dan kepuasan pelanggan) hanya berpengaruh sebesar 68,8%

terhadap variabel terikatnya (loyalitas pelanggan) dan sisanya sebesar 31,2%

dapat dijelaskan oleh variabel yang lain. Penulis menyarankan kepada para
92

peneliti selanjutnya agar lebih memfokuskan pada nilai konsumen dan

pengorbanan (sacrifice) yang telah dilakukan konsumen untuk mencapai loyalitas

konsumen.
93

DAFTAR PUSTAKA

Ferdinand, A.T., 2006 , Metode Penelitian Manajemen, BP Undip, Semarang.


Foedjiwati, Hatane Samuel, 2005, “Pengaruh Kepuasan Konsumen terhadap
Kesetiaan Merek (Studi Kasus Restoran The Prime Steak & Ribs
Surabaya)”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.7, No.1, Hal.
74 – 82.
Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, BP
Undip Semarang.
Ghozali, Imam, 2006, Analsis Multivariate Lanjutan dengan Program SPSS, BP
Undip Semarang.
Kotler, Philip, 1991, Marketing, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.
----------------, 1993, Marketing, Jilid 2, Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 1996, Dasar-dasar Pemasaran, Jilid 1,
Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 1997, Dasar-dasar Pemasaran, Jilid 1,
Prenhallindo, Jakarta.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 1997, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1,
Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 1997, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 2,
Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, 2001, Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1,
Erlangga, Jakarta.
Lupiyoadi, Rambat, 2001, Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi 1, Salemba Empat,
Jakarta
Mowen, J, John C. dan Michael Minor, 1994, Perilaku Konsumen, Binarupa
Aksara, Jakarta
94

Nasution, M.Nur. 2002. “Penelitian Tingkat Kepuasan Pelanggan Sebagai


Prediktor Terhadap Tingkat Kesetiaan Pelanggan Provider
Hamdphone”. Media Riset Bisnis & Manajemen, Vol.2 No.1. Hal.48-
67.
Palilati, Alida. 2007. “Pengaruh Nilai Pelanggan, Kepuasan Terhadap Loyalitas
Nasabah Tabungan Perbankan Di Sulawesi Selatan”. Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, Vol.9 No.1. Hal 73-81
Peter, Paul dan Jerry. C. Olson, 2000, Consumer Behaviour, Edisi 4 (terjemahan),
Erlangga, Jakarta.
Stanton, William. J, 1991, Prinsip Pemasaran, Jilid 1, Edisi 7, Erlangga, Jakarta.
Stanton, William. J, 1993, Prinsip Pemasaran, Jilid 1, Edisi 7, Erlangga, Jakarta.
-----------------------, 1993, Prinsip Pemasaran, Jilid 2, Edisi 7, Erlangga, Jakarta.
Supranto, J., 2001, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, Rineka Cipta,
Jakarta
---------------, 2003, Metode Riset, Edisi 7, Rineka Cipta, Jakarta
Basu, Swastha, dan dan Irawan, 1986, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty,
Yogyakarta.
Swastha, 1996, Azas-azas Marketing, Edisi Ketiga, Liberty, Yoyakarta.
---------------, 1999, “Loyalitas Pelanggan: Sebuah Kajian Konseptual Sebagai
Panduan Bagi Peneliti, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.14
No.3, Hal.73-88
Fandy, Tjiptono, 2001, Strategi Pemasaran, Edisi Kedua, Penerbit Andi,
Yogyakarta.
--------------------, 2004, Manajemen Jasa, Andi Offset, Yogyakarta.
--------------------, 2006, Pemasaran Jasa, Bayumedia Publishing, Malang.
Aini Enggar, Windawati, dan Retno. 2009. “Hubungan Antara Persepsi terhadap
Kualitas Produk Dengan Loyalitas Pelanggan (Studi Kasus pada PT.
Natasha Skin Care Yogyakarta”. Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.
Sri, Mulyani, 2003, “Dampak Kualitas Jasa Pelayanan Terhadap Perilaku
Konsumen”. Jurnal Gemawisata Vol. II No. 1, 2003
95

KUESIONER PENELITIAN
Kuesioner ini bersifat RAHASIA, dan hanya dipergunakan
untuk kepentingan penelitian

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama : ……………………………………………….

2. Alamat : ……………………………………………….

3. No HP : ………………………………………………..

4. Jenis Kelamin : ………………………………………………..

5. Pekerjan Terakhir : ………………………………………………..

6. Usia : ………………………………………………..

PETUNJUK

Berikan jawaban terhadap semua pertanyaan dalam kuesioner ini dengan

memberikan penilaian sejauh mana prnyataan itu sesuai dengan realita.

Beri tanda ( V ) pada kotak yang tersedia untuk pilihan jawaban anda.

Skor jawaban dibagi dalam 5 kriteria :

Sangat Setuju / SS (diberi bobot 5)

Setuju (diberi bobot 4)

Netral (diberi bobot 3)

Tidak Setuju (diberi bobot 2)

Sangat Tdk Setuju / STS (diberi bobot 1)


96

Variabel Harapan Pelanggan

1. Telkomsel Flash Unlimited memenuhi kebutuhan saya

STS SS

1 2 3 4 5

Kebutuhan akan layanan internet seperti apa yang anda butuhkan?

……………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………

2. Pelayanan yang dijanjikan melalui iklan Telkomsel Flash Unlimited sesuai

dengan yang saya harapkan

STS SS

1 2 3 4 5

Pelayanan yang seperti apa yang anda harapkan dari Telkomsel Flash

Unlimited?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

3. Petunjuk pemakaian Telkomsel Flash Unlimited jelas dan mudah saya

pahami.

STS SS

1 2 3 4 5

Penjelasan seperti apa yang anda inginkan dari Telkomsel?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………
97

4. Aku memiliki pengalaman menggunakan produk-produk dari Telkomsel

STS SS

1 2 3 4 5

Produk Telkomsel apa saja yang pernah anda gunakan sebelum Telkomsel

Flash Unlimited?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Variabel Kualitas Produk

1. Kinerja / performa Telkomsel Flash Unlimited baik.

STS SS

1 2 3 4 5

Kinerja / performa yang bagaimana yang anda inginkan dari Telkomsel

Flash Unlimited?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

2. Telkomsel Flash Unlimited memiliki fitur yang lebih menarik daripada

produk pesaing.

STS SS

1 2 3 4 5

Fitur yang seperti apa yang anda butuhkan dari Telkomsel Flash

Unlmited?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………
98

3. Telkomsel Flash Unlimited memiliki koneksi jaringan yang stabil.

STS SS

1 2 3 4 5

Menurut anda, koneksi jaringan seperti apakah yang dapat dikatakan

stabil?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

4. Menurut saya reputasi Telkomsel Flash Unlimited baik.

STS SS

1 2 3 4 5

Menurut anda reputasi produk yang baik adalah?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

Kepuasan Konsumen

1. Saya tidak memiliki keluhan terhadap Telkomsel Flash Unlimited

STS SS

1 2 3 4 5

Kendala apa yang anda rasakan selama menggunakan Telkomsel Flash

Unlimited?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………
99

2. Saya puas terhadap Telkomsel Flash Unlimited

STS SS

1 2 3 4 5

Faktor apa yang menyebabkan anda puas menggunakan Telkomsel Flash

Unlimited?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

3. Pelayanan yang saya terima dari Telkomsel Flash Unlimited sesuai

dengan yang saya inginkan

STS SS

1 2 3 4 5

Pelayanan yang seperti apa yang anda inginkan dari Telkomsel Flash

Unlimited?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

4. Fasilitas yang diberikan Telkomsel Flash Unlimited melampaui apa yang

saya harapkan.

STS SS

1 2 3 4 5

Kelebihan apa saja yang anda terima dalam menggunakan Telkomsel

Flash Unlimited?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………
100

Loyalitas Konsumen

1. Saya akan tetap berlangganan Telkomsel Flash Unlimited.

STS SS

1 2 3 4 5

Apa yang membuat anda berminat untuk tetap menggunakan Telkomsel

Flash Unlimited?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

2. Saya akan mnggunakan layanan lain yang ditawarkan Telkomsel

(Blackberry Internet Service, Nada Sambung Pribadi, T-CASH, dll).

STS SS

1 2 3 4 5

Bila tertarik mana yang anda pilih?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

3. Saya pernah merekomendasikan Telkomsel Flash Unlimited kepada orang

lain

STS SS

1 2 3 4 5

Apa yang membuat anda merekomendasikan Telkomsel Flash Unlimited

kepada orang lain?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………
101

4. Saya tidak akan menggunakan layanan internet lain selain Telkomsel

Flash Unlimited walaupun penawaran produk pesaing lebih menarik

STS SS

1 2 3 4 5

Apa yang membuat anda tidak terpengaruh dengan penawaran produk

pesaing Telkomsel Flash Unlimited?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………
102

DATA PENELITIAN

HARAPAN KEPUASAN LOYALITAS


PELANGGAN KUALITAS PRODUK KONSUMEN KONSUMEN
No 1 2 3 4 Jml 1 2 3 4 Jml 1 2 3 4 Jml 1 2 3 4 Jml
1 3 2 1 3 9 3 4 2 3 12 3 4 2 4 13 3 3 3 3 12
2 5 5 4 4 18 4 5 4 5 18 3 4 3 4 14 4 4 4 3 15
3 4 3 3 4 14 2 3 3 2 10 4 3 3 4 14 4 3 4 3 14
4 4 4 2 2 12 5 5 4 5 19 4 3 4 3 14 4 4 4 5 17
5 2 2 2 2 8 2 3 2 2 9 3 3 3 3 12 2 2 2 3 9
6 3 3 3 3 12 4 4 4 4 16 4 3 4 3 14 4 4 5 4 17
7 4 4 3 4 15 5 4 5 5 19 4 4 4 5 17 4 5 3 4 16
8 3 3 4 4 14 4 4 4 4 16 5 5 5 4 19 4 4 5 4 17
9 4 3 4 4 15 3 3 2 3 11 4 4 3 3 14 4 3 4 4 15
10 3 3 3 3 12 4 5 5 5 19 4 3 3 4 14 4 3 3 4 14
11 4 4 4 3 15 4 3 3 3 13 3 3 4 4 14 4 3 3 4 14
12 3 2 3 3 11 3 2 4 2 11 3 3 2 3 11 2 2 2 3 9
13 3 2 2 3 10 2 3 2 3 10 2 3 3 3 11 2 3 2 2 9
14 3 3 3 3 12 4 4 1 1 10 3 3 3 3 12 3 4 2 3 12
15 1 1 1 3 6 2 3 2 2 9 3 3 2 3 11 2 2 2 2 8
16 5 5 5 5 20 4 4 3 4 15 4 4 4 4 16 4 4 3 5 16
17 2 2 3 2 9 4 2 3 3 12 3 2 3 3 11 3 2 2 3 10
18 4 4 3 4 15 3 4 4 4 15 4 3 3 3 13 3 3 4 4 14
19 3 3 1 1 8 1 2 3 3 9 2 3 2 3 10 2 2 2 2 8
20 4 2 4 2 12 3 3 3 3 12 3 4 2 3 12 4 4 3 3 14
21 4 5 4 4 17 3 4 4 3 14 3 3 3 3 12 4 4 3 4 15
22 2 2 2 2 8 3 2 3 3 11 3 2 2 3 10 4 2 3 4 13
23 3 2 2 2 9 5 4 4 5 18 2 2 3 2 9 3 3 3 4 13
24 2 4 2 2 10 4 3 4 4 15 4 4 4 4 16 4 3 4 4 15
25 2 2 2 2 8 1 2 2 2 7 2 2 3 3 10 1 2 1 2 6
26 2 2 2 2 8 2 2 2 2 8 3 3 3 3 12 3 3 2 2 10
27 3 2 2 2 9 4 3 2 3 12 3 3 2 2 10 3 2 4 3 12
28 2 1 3 1 7 3 3 3 3 12 3 3 3 3 12 2 3 2 3 10
29 2 2 3 3 10 2 2 3 2 9 3 3 3 2 11 3 2 3 3 11
30 3 3 3 3 12 3 3 3 3 12 4 3 4 3 14 4 3 3 4 14
31 4 3 4 3 14 4 4 3 4 15 3 3 3 3 12 3 3 3 3 12
32 3 5 5 4 17 4 2 4 4 14 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
33 3 4 2 2 11 2 3 3 2 10 2 3 3 3 11 3 3 3 2 11
34 3 2 2 2 9 3 3 4 3 13 3 3 2 3 11 2 2 2 3 9
35 4 3 3 4 14 3 3 3 2 11 4 3 3 4 14 3 3 3 3 12
36 3 3 3 3 12 3 3 3 4 13 4 3 3 4 14 3 3 2 3 11
37 3 3 3 3 12 4 4 4 4 16 3 4 4 4 15 4 3 4 4 15
38 3 3 1 3 10 3 2 2 2 9 2 2 3 3 10 2 3 2 2 9
39 4 5 4 4 17 4 3 4 4 15 3 3 3 3 12 4 4 4 4 16
40 2 3 2 2 9 4 2 2 2 10 4 4 4 4 16 3 3 3 4 13
41 4 2 3 4 13 4 2 3 3 12 3 2 2 3 10 3 3 4 4 14
42 3 3 4 3 13 3 4 3 2 12 3 3 2 4 12 3 2 3 3 11
43 3 3 3 2 11 3 3 3 4 13 3 4 4 4 15 3 3 3 3 12
103

44 3 3 3 3 12 4 3 4 4 15 4 4 3 3 14 4 3 3 4 14
45 2 4 2 2 10 3 3 3 2 11 3 3 3 2 11 3 2 2 3 10
46 3 5 5 4 17 4 4 4 4 16 4 4 3 4 15 4 4 3 4 15
47 4 3 4 4 15 3 2 3 3 11 3 3 3 3 12 3 3 3 3 12
48 3 3 1 3 10 3 4 3 3 13 3 2 2 3 10 3 3 3 3 12
49 5 5 4 5 19 5 5 4 5 19 4 4 4 5 17 5 4 3 4 16
50 3 3 4 4 14 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 3 5 16
51 3 4 3 3 13 3 3 3 2 11 3 3 3 3 12 3 3 2 3 11
52 3 3 3 3 12 3 3 4 3 13 3 3 2 3 11 3 3 3 4 13
53 4 4 2 2 12 2 3 3 3 11 5 4 5 3 17 4 4 4 4 16
54 4 4 3 3 14 4 3 3 3 13 4 3 4 3 14 4 3 4 4 15
55 4 4 2 2 12 4 4 3 4 15 4 4 3 4 15 4 4 4 3 15
56 4 3 4 4 15 3 3 3 3 12 3 3 1 3 10 2 2 2 2 8
57 4 5 4 4 17 4 4 4 3 15 3 4 4 4 15 4 3 3 4 14
58 4 4 4 4 16 5 3 4 5 17 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
59 2 2 3 3 10 4 5 4 4 17 5 4 5 4 18 4 5 4 4 17
60 3 4 3 4 14 4 3 3 3 13 3 2 2 3 10 4 4 4 4 16
61 3 3 2 3 11 3 4 3 4 14 3 4 4 3 14 3 4 5 5 17
62 3 2 3 2 10 3 3 3 3 12 3 3 2 3 11 2 2 3 3 10
63 2 3 4 4 13 3 4 3 4 14 4 4 4 4 16 3 3 3 3 12
64 2 1 3 2 8 3 3 3 2 11 3 4 3 4 14 3 2 3 4 12
65 3 3 3 3 12 4 4 3 4 15 4 4 3 4 15 3 4 4 4 15
66 4 3 3 3 13 3 4 4 4 15 4 4 3 4 15 3 3 4 3 13
67 3 3 4 4 14 3 3 3 3 12 4 4 4 4 16 3 3 3 4 13
68 4 5 3 3 15 4 3 4 3 14 4 4 3 3 14 3 4 3 3 13
69 3 3 4 3 13 3 3 3 3 12 2 4 2 2 10 3 4 4 3 14
70 4 3 3 4 14 4 3 4 3 14 3 4 5 3 15 4 4 3 4 15
71 3 4 4 3 14 2 3 3 3 11 3 3 3 3 12 4 3 3 3 13
72 4 4 4 4 16 5 4 5 5 19 4 3 4 4 15 5 4 4 5 18
73 3 2 2 3 10 2 3 3 3 11 3 3 2 2 10 3 3 3 2 11
74 3 2 3 3 11 4 3 4 4 15 4 4 4 4 16 4 3 3 4 14
75 4 3 4 3 14 3 3 4 4 14 4 4 3 3 14 4 3 4 5 16
76 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 5 4 5 19 4 4 5 5 18
77 3 4 4 3 14 4 3 3 3 13 3 3 3 3 12 3 4 4 4 15
78 4 4 4 4 16 5 3 4 3 15 4 4 3 4 15 4 4 5 4 17
79 5 4 3 3 15 3 4 3 3 13 3 4 4 4 15 4 4 4 4 16
80 4 4 5 4 17 5 3 3 5 16 3 4 3 3 13 4 3 4 4 15
81 5 5 5 5 20 5 5 4 5 19 4 3 4 3 14 5 5 5 4 19
82 5 5 3 3 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 5 5 3 4 17
83 2 3 3 3 11 4 3 4 4 15 3 3 2 3 11 3 3 3 3 12
84 3 4 4 4 15 4 4 4 4 16 3 4 4 4 15 3 4 3 3 13
85 5 5 5 5 20 4 4 4 4 16 3 4 4 4 15 4 4 4 3 15
86 4 3 2 4 13 2 3 3 3 11 3 2 3 3 11 3 2 3 3 11
87 4 4 4 4 16 5 5 4 5 19 4 5 4 5 18 5 5 5 4 19
88 2 1 2 1 6 2 3 3 2 10 3 3 3 3 12 3 2 2 3 10
89 3 3 3 3 12 3 2 2 3 10 3 3 4 4 14 3 3 3 3 12
90 5 5 5 5 20 4 5 4 4 17 4 3 4 3 14 5 4 5 5 19
91 4 3 3 3 13 3 3 3 3 12 2 3 3 2 10 3 3 3 3 12
104

92 4 3 3 4 14 4 4 4 4 16 3 4 4 4 15 3 4 4 4 15
93 4 4 3 3 14 4 4 4 4 16 4 3 4 3 14 4 3 3 3 13
94 5 5 4 4 18 4 4 5 4 17 4 5 4 5 18 5 5 5 4 19
95 5 5 5 5 20 3 4 3 3 13 4 3 4 3 14 5 4 4 4 17
96 4 3 3 3 13 2 3 3 2 10 2 2 3 2 9 4 3 4 3 14
97 3 3 3 4 13 3 2 3 3 11 3 3 3 4 13 3 4 3 3 13
98 4 3 4 4 15 3 4 3 3 13 4 4 4 4 16 4 4 3 3 14
99 4 2 3 2 11 4 3 3 3 13 3 2 4 3 12 3 2 3 3 11
100 5 4 5 4 18 3 4 4 4 15 4 3 3 3 13 3 4 4 4 15
105

Correlations

Correlations

x1.1 x1.2 x1.3 x1.4 tot.x1


x1.1 Pearson Correlation 1 .668** .544** .613** .831**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
x1.2 Pearson Correlation .668** 1 .563** .603** .849**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
x1.3 Pearson Correlation .544** .563** 1 .698** .834**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
x1.4 Pearson Correlation .613** .603** .698** 1 .859**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
tot.x1 Pearson Correlation .831** .849** .834** .859** 1
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
106

Correlations

Correlations

x2.1 x2.2 x2.3 x2.4 tot.x2


x2.1 Pearson Correlation 1 .491** .551** .682** .830**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
x2.2 Pearson Correlation .491** 1 .492** .607** .774**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
x2.3 Pearson Correlation .551** .492** 1 .700** .814**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
x2.4 Pearson Correlation .682** .607** .700** 1 .905**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
tot.x2 Pearson Correlation .830** .774** .814** .905** 1
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
107

Correlations

Correlations

x3.1 x3.2 x3.3 x3.4 tot.x3


x3.1 Pearson Correlation 1 .533** .530** .527** .802**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
x3.2 Pearson Correlation .533** 1 .471** .622** .815**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
x3.3 Pearson Correlation .530** .471** 1 .455** .784**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
x3.4 Pearson Correlation .527** .622** .455** 1 .804**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
tot.x3 Pearson Correlation .802** .815** .784** .804** 1
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
108

Correlations

Correlations

y.1 y.2 y.3 y.4 tot.y


y.1 Pearson Correlation 1 .654** .653** .654** .878**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
y.2 Pearson Correlation .654** 1 .596** .495** .817**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
y.3 Pearson Correlation .653** .596** 1 .623** .859**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
y.4 Pearson Correlation .654** .495** .623** 1 .815**
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
tot.y Pearson Correlation .878** .817** .859** .815** 1
Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
109

Reliability

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.863 4

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
x1.1 9.66 6.873 .706 .828
x1.2 9.79 6.208 .706 .829
x1.3 9.89 6.503 .692 .833
x1.4 9.87 6.619 .748 .811
110

Reliability

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.850 4

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
x2.1 10.06 4.804 .675 .817
x2.2 10.13 5.347 .608 .843
x2.3 10.15 5.321 .683 .815
x2.4 10.13 4.357 .807 .756
111

Reliability

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.811 4

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
x3.1 10.00 3.455 .645 .756
x3.2 10.02 3.353 .658 .749
x3.3 10.13 3.266 .577 .793
x3.4 9.99 3.444 .648 .755
112

Reliability

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 100 100.0
Excludeda 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha N of Items
.863 4

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
y.1 10.09 4.426 .773 .800
y.2 10.24 4.669 .669 .842
y.3 10.23 4.320 .728 .819
y.4 10.03 4.858 .680 .838
113

Regression

Variables Entered/Removedb

Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 Kepuasan
Konsumen,
Harapan . Enter
Pelanggan, a
Kualitas Produk
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen

Model Summaryb

Adjusted Std. Error of


Model R R Square R Square the Estimate
1 .835a .697 .688 1.558
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Konsumen,
Harapan Pelanggan, Kualitas Produk
b. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 535.927 3 178.642 73.609 .000a
Residual 232.983 96 2.427
Total 768.910 99
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Konsumen, Harapan Pelanggan, Kualitas
Produk
b. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .576 .939 .613 .541
Harapan Pelanggan .279 .059 .335 4.714 .000 .627 1.596
Kualitas Produk .363 .074 .378 4.888 .000 .529 1.892
Kepuasan Konsumen .329 .083 .281 3.954 .000 .626 1.596
a. Dependent Variable: Loyalitas Konsumen
114

Charts

Histogram

Dependent Variable: Loyalitas Konsumen

14

12

10
Frequency

2
Mean = 1.11E-15
Std. Dev. = 0.985
0 N = 100
-3 -2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Residual

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Loyalitas Konsumen


1.0

0.8
Expected Cum Prob

0.6

0.4

0.2

0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob


115

Scatterplot

Dependent Variable: Loyalitas Konsumen

3
Regression Studentized Residual

-1

-2

-3

-4 -2 0 2 4

Regression Standardized Predicted Value

Anda mungkin juga menyukai