Anda di halaman 1dari 2

Tulisan yang mempunyai pengait kata telinga

bayi..?? boleh ga’ ikut terbang..?.. ^_^


Juli 26, 2009 · Disimpan dalam Berita Kesehatan · Tagged bayi, kesehatan, perjalanan,
perjalanan bayi, pesawat, puskesmas simpang empat, tekanan udara, telinga

Perjalanan udara menggunakan pesawat terbang dengan bayi pada khususnya adalah aman.
Akan tetapi, ada isu-isu keselamatan dan isu medis yang perlu dipertimbangkan. Seorang
dokter mungkin memberikan suatu saran larangan melakukan perjalanan udara yang tidak
penting dengan bayi pada masa 2 minggu pertama kehidupan sang bayi. Pada saat baru lahir
tubuh bayi masih dalam masa penyesuaian dengan lingkungan di luar uterus dan tubuh bayi
masih peka terhadap bakteri-bakteri yang terdapat pada sirkulasi daur ulang udara yang ada
di pesawat
Orang tua mungkin khawatir bahwa perjalanan udara akan melukai atau menyakiti telinga
sang bayi karena perubahan tekanan udara yang tinggi. Tapi, pengaruh penerbangan pada
telinga bayi juga terjadi pada telinga orang dewasa. Perubahan tekanan kabin menyebabkan
perubahan sementara pada tekanan di dalam telinga tengah yang dapat menghasilkan rasa
nyeri. Suatu tindakan menghisap seperti memakan permen akan membantu anda dalam
menyamakan tekanan didalam telinga. Untuk alasan inilah, menyusui bayi selama dalam
penerbangan hingga pendaratan mungkin sangat membantu mengatasi masalah ini. jika bayi
anda tidak lapar, sebagai gantinya gunakanlah sebuah dot.
Seorang bayi yang sedang mengalami infeksi telinga mungkin akan sangat tidak nyaman
pada saat penerbangan. Maka Periksakanlah ke dokter sebelum bepergian. Dokter mungkin
akan memberikan resep berupa obat tetes telinga untuk mengurangi rasa sakit pada kasus-
kasus dimana bayi mengalami rasa sakit pada telinganya.
Ada beberapa orang tua yang khawatir bahwa perjalanan udara atau menggunakan pesawat
akan meningkatkan resiko terjadinya sindrome kematian bayi mendadak (sudden infant death
syndrome/SIDN). Pandangan ini mungkin berasal dari sebuah laporan jurnal kedokteran kuno
tahun 1998 yang mana para peneliti melakukan test pengaruh rendahnya oksigen seperti
tekanan udara didalam kabin pesawat terbang terhadap bayi. Dan hasilnya bahwa pernafasan
bayi sering tidak teratur. Akan tetapi, tidak ada bukti atau fakta-fakta yang menunjukkan
bahwa perjalanan udara menyebabkan SIDS.

Ada beberapa peraturan untuk membawa bayi naik pesawat udara. Pada prinsipnya
perusahaan penerbangan akan mengizinkan bayi yang sehat untuk dibawa naik pesawat
udara. Menurut fisiologi pertumbuhan dan perkembangan bayi pada umur 3 bulan
terjadi perubahan yang maksimal di mana kondisi bayi optimal bila mendapat stress
baik terhadap hawa dingin dan perubahan lainnya. Makin tua usia bayi makin kuat
terhadap perubahan lingkungan dan ancaman lainnya.

Bila usia bayi kurang dari 3 bulan dan dalam keadaan sehat, pihak penerbangan meminta
surat keterangan dokter kalau bayi tersebut dalam keadaan sehat dan diijinkan untuk naik
pesawat. Karena pihak penerbangan tak mau mengambil risiko bila terjadi gangguan
kesehatan pada bayi saat penerbangan atau sesudah penerbangan. Misalnya gangguan
pendengaran atau lainnya.

Sebetulnya bayi yang sehat boleh naik pesawat udara asalkan tetap menjaga lingkungan bayi
tetap optimal. Karena bayi yang baru lahir sangat peka terhadap lingkungannya. Bila bayi
dalam keadaan sakit untuk membawanya naik pesawat harus dikawal dokter dan biasanya
pihak penerbangan minta surat persetujuan dari orangtuanya bila terjadi hal-hal yang tak
diinginkan. Seperti sakitnya tambah berat atau meninggal dunia di atas pesawat. Semua itu
bukan menjadi tanggung jawabnya pihak penerbangan.

Persiapan yang harus dilakukan antara lain:


a. Periksakan ke dokter kalau bayi dalam keadaan sehat
b. Minta surat keterangan sehat dokter dan surat izin untuk dibawa naik pesawat udara
c. Minta tempat duduk di pesawat yang depan untuk mengurangi suara bising dari mesin
pesawat.
d. Sewaktu di pesawat tutuplah kedua lubang telinga bayi dengan kapas yang lembut untuk
mengurangi kebisingan suara mesin pesawat.
e. Pada saat pesawat take off susui bayi atau berikan susu formula sehingga
mengurangi sakit di telinga, demikian juga saat pesawat akan landing (mendarat).

Naik kapal laut harus diperhatikan tentang kesehatan bayi karena risikonya lebih besar. Perlu
diwaspadai naik kapal laut waktunya lebih lama dan hindarkan dari tiupan angin yang
kencang. Kalau kapalnya kecil mudah terjadi goncangan ombak dan angin laut yang dapat
menyebabkan bayi mudah muntah.

Bila berkepanjangan muntah bayi dapat kekurangan cairan. Karena itu kalau mau membawa
bayi naik kapal laut pilihlah kapal laut yang besar. Mintalah kamar untuk bayi dan jangan
membawa bayi ke dek kapal yang terbuka karena bayi akan kedinginan dan dapat
mengancam jiwanya.

KESIMPULAN : Bayi sebenarnya tidak dilarang untuk melakukan perjalanan udara maupun
yang lainnya, tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para orang tua yang
mengajak bayinya dalam perjalanan terutama perjalanan udara. Antara lain menutup telinga
bayi dengan kapas tipis untuk menghindari kebisingan pesawat, memberikan susu saat
pesawat take off dan landing (agar saluran dari telinga dan mulut tetap terbuka) untuk
menghindari kerusakan gendang telinga bayi, juga selalu waspada akan perubahan suhu yang
timbul didalam peawat.

Anda mungkin juga menyukai