Anda di halaman 1dari 4

Selasa, 24 November 2009

Peranan SIG dan OSS Dalam Penanganan Bencana

Indonesia merupakan daerah rawan bencana. Bencana Gempa dan Tsunami paling besar telah
terjadi di Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 dan menelan banyak korban jiwa. Ketika ribuan
orang dari berbagai latar belakang ingin datang untuk memberikan pertolongan, tampak jelas
bahwa tanpa adanya teknologi informasi dan komunikasi sangat sulit untuk mengkoordinasikan
bantuan atau pertolongan secara maksimal.

Ketika bencana terjadi, seringkali respon yang ada bersifat simpang-siur. Tidak hanya banyak
orang yang terkena dampak bencana dalam sekejap mata, namun juga berbagai infrastruktur
seperti transportasi, komunikasi, manajemen gawat darurat (polisi, rumah sakit, pemadam
kebakaran). Atau meskipun infrastrukturnya masih utuh, skala bencana seringkali lebih besar
dari yang dapat ditangani oleh sumberdaya lokal. Dengan demikian diperlukan reaksi cepat dari
para donatur lokal/asing untuk mendukung masyarakat sipil dan korban agar dapat menangani
situasi yang ada. Semua kelompok dan individual ini perlu dikoordinasikan untuk saling
melengkapi satu sama lain sehingga bantuan akan lebih efektif. Disinilah letak masalahnya,
meskipun bantuan seringkali cukup cepat datang, selalu ada masalah pengkoordinasian dan
merekam semua korban yang membutuhkan bantuan.

Teknologi informasi, terutama Geographic Information System (GIS) yang berbasis Open
Source Software (OSS) dapat membantu permasalahan manajemen penanganan bencana dengan
menghubungkan para donatur, sukarelawan, LSM/NGO dan pemerintah sehingga
memungkinkan pihak-pihak tersebut dapat bekerja sebagai satu kesatuan. Selain itu juga
membantu penyaluran bantuan secara merata dan seimbang, juga membuat penanganan bencana
lebih transparan.

Untuk itu dibangun GIS yang dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi juga memacu
pengembangan perangkat linak nasional melalui pengembangan open source software; sehingga
dapat membantu program pemerintah di bidang TIK terutama untuk penanganan bencana.
Diperlukan aplikasi manajemen bencana yang menyediakan penyelesaian masalah penanganan
bencana. Aplikasi harus mempunyai fasilitas modul-modul untuk registrasi organisasi, registrasi
orang hilang, manajemen bantuan, registrasi barak, manajemen inventaris, sistem katalog untuk
mencatat berbagai informasi, pemetaan situasi, manajemen korban bencana, manajemen
sukarelawan, pesanan, laporan, sistem sinkronisasi dan administrasi.

Modul registrasi organisasi akan mengkoordinir dan menyeimbangkan distribusi dari organisasi
yang ada pada area yang terkena bencana dan menghubungkan kelompok yang ada sehingga
mereka bisa bekerja sebagai satu kesatuan. Aplikasi ini tidak hanya melacak dimana organisasi
tersebut aktif, tetapi juga layanan yang diberikan oleh organisasi tersebut. Fitur-fitur yang ada
meliputi: (1) Mengetahui daftar semua metadata organisasi pemberi bantuan dan kegiatan yang
dilakukan di daerah tertentu. (2) Mendaftar sukarelawan yang ingin berkontribusi, (3)
Mengetahui layanan penting yang disediakan organisasi dan dimana layanan tersebut disediakan,
(4) Melaporkan layanan dan dukungan yang terkumpul pada suatu daerah dan juga dimana tidak
ada layanan bantuan yang tersedia.

Modul registrasi orang hilang akan membantu secara efektif untuk mengurangi trauma dengan
membantu mencari orang hilang. Ia berisi informasi tentang orang hilang dan yang ditemukan,
sebagaimana informasi dari orang yang melaporkan/mencarinya, meningkatkan kemungkinan
orang dapat bertemu dengan orang yang dicarinya. Beberapa fitur yang ada yaitu: (1) Mencari
seseorang, baik orang yang hilang atau yang ditemukan, (2) Melaporkan seseorang yang hilang,
(3) Mengubah seseorang yang hilang, (4) Melaporkan seseorang yang ditemukan, (5) Daftar
orang yang hilang, (6) Daftar orang yang ditemukan.

Modul manajemen bantuan berguna untuk mencatat dan mencari semua permohonan bantuan
yang datang sehingga donator dan pemohon bantuan dapat saling berkoordinasi tentang jumlah
bantuan yang ada dan permintaan yang dibutuhkan. Fitur yang ada meliputi: (1) Menambah
Permintaan bantuan dan janji bantuan, (2) Pencarian bantuan dan daftar bantuan, (3) Pemenuhan
permintaan.

Modul manajemen barak pengungsi akan memonitor lokasi dan juga jumlah pengungsi dalam
berbagai barak yang ada dan juga di tenda-tenda sementara di seputar lokasi terjadinya bencana.
Tempat perlindungan dapat berupa kemah, bangunan permanen, rumah sakit berjalan dll. Modul
ini berguna mengalokasikan tempat perlindungan dimana ia dibutuhkan, mengetahui kapasitas
dan kebutuhan masing-masing tempat. Fitur yang ada meliputi: (1) Menjejak informasi dasar
lokasi, fasilitas dan ukuran tempat perlindungan, (2) Integrasi GIS untuk melihat detil lokasi
tempat perlindungan, (3) Kemampuan untuk menyesuaikan daftar fasilitas penting yang
dibutuhkan, (4) Kemampuan untuk menyesuaikan daftar detail yang terlacak pada setiap tempat
perlindungan, (5) Kemampuan untuk menyesuaikan daftar sumberdaya manusia yang terlacak
pada setiap tempat perlindungan, (6) Laporan dasar tempat perlindungan dan dikelompokkan
berdasar area, (7) Laporan GIS pada tempat perlindungan.

Modul sistem manajemen inventaris secara efektif mengatur bantuan, sehingga pengiriman
barang inventaris ke inventaris yang lain dapat dilakukan, aplikasi ini juga akan memberitahu
apabila ada barang yang harus di stok kembali. Fitur yang ada meliputi: (1) Pencarian inventori
atau barang tertentu dalam inventori, (2) Menambah/mengedit inventori, (3) Menambah/Daftar
barang, (4) Tingkat pemesanan kembali barang yang hampir habis, (5) Laporan (barang
kadaluarsa, barang rusak, tingkat pemesanan kembali, barang transit, (6) Optimasi (barang
alternatif, hubungan antar barang, prediksi kebutuhan).

Modul sistem katalog berfungsi untuk mencatat informasi pada katalog dan juga pada satuan
unit, digunakan dalam sistem seperti Sistem Manajemen Inventaris dan Sistem Manajemen
Permohonan Bantuan .

Modul pemetaan situasi menyediakan suatu mekanisme untuk berkolaborasi dengan


menyediakan gambaran bencana yang sedang terjadi menggunakan pemetaan online. Selain
membantu melihat daerah tertentu, juga menyediakan fasilitas penanda lokasi penting dan
kejadian yang terkait dengan lokasi tersebut. Fitur yang tersedia adalah: (1) Menyediakan
tampilan berbasis peta pada situasi bencana, (2) Memungkin pengguna untuk bekerja sama
dengan menambahkan penanda pada lokasi dan kejadian yang terkait pada lokasi bencana.

Modul korban bencana merupakan repositori online terpusat dimana informasi tentang korban
bencana dan keluarga, terutama identifikasi tentang hubungan keluarga, pengungsi dan orang
terlantar, disimpan. Fitur yang ada meliputi: (1) Menangkap informasi tentang kelompok korban
bencana, (2) Menangkap informasi tentang setiap korban bencana (individual), (3) Fasilitas
upload gambar dan sidikjari, (4) Pencarian kelompok dan individu yang berbeda, (5) Modifikasi
informasi kelompok dan individual, (6) Laporan.

Modul manajemen sukarelawan digunakan untuk mengatur sukarelawan yang terlibat dalam
dalam usaha membantu penanganan bencana. Fitur yang ada meliputi: (1) Detil informasi
sukarelawan, (2) Pengaturan proyek/pekerjaan untuk sukarelawan. (3) Pencarian sukarelawan,
(4) Fasilitas pengiriman pesan antar sukarelawan.
Modul pesanan merupakan sarana komunikasi sistem SAHANA (GIS berbasis OSS), digunakan
untuk mengirim sms, peringatan email dan/atau pesan ke berbagai kelompok atau individual
sebelum, selama dan setelah kejadian bencana. Juga menyediakan sarana untuk
mengelompokkan nomor HP dan alamat email. Fitur yang ada adalah: (1) Pengaturan kelompok
kontak (sms, email, hp dll), (2) Pengiriman pesan, (3) Protokol Peringatan Umum.

Modul laporan menyediakan fasilitas pembuatan laporan tentang keadaan terkini dari situasi
yang ada. Laporan dapat terdiri dari berbagai format file dan grafik.
Modul sistem sinkronisasi memungkinkan pengguna untuk memindahkan data yang besar dari
instalasi SAHANA tertentu ke instalasi SAHANA lain. Fitur yang ada meliputi: (1) Fasilitas
ekspor data, (2) Fasilitas impor data, (3) Catatan sinkronisasi.
Modul administrasi digunakan untuk mengatur sistem. Hanya pengguna yang diberi hak saja
yang bisa mengakses modul ini.

Modul-modul tersebut diatas di bangun dengan menggunakan Geographic Information System


yang berbasis Open Source Software; digunakan untuk membantu pengolahan data bencana alam
termasuk untuk Tsunami Early Warning System. Merupakan salah satu peran GIS-OSS dalam
menangani Bencana Alam.

Anda mungkin juga menyukai