Salah satu doa orang beriman yang diabadikan di dalam Al-Qur’an ialah:
Doa ini dipanjatkan kepada Allah ta’aala oleh orang-orang beriman pada saat mereka melintasi jembatan di
atas neraka. Suatu jembatan yang digambarkan oleh Nabi shollallahu ’alaih wa sallam sebagai ”lebih halus
dari sehelai rambut dan lebih tajam dari sebilah pedang.” Setiap orang yang pernah mengucapkan kalimat
tauhid akan melintasi jembatan yang membentang di atas neraka.
Ketika menyeberangi jembatan tersebut keadaan sangat mencekam dan gelap. Sehingga Nabi shollallahu
’alaih wa sallam menyatakan bahwa orang akan menyeberangi jembatan itu sesuai cahaya yang ia miliki.
Cahaya tersebut berbanding lurus dengan tingkat keimanan dan amal kebaikan yang telah diinvestasikan
seseorang sewaktu hidupnya di dunia. Orang yang beriman akan sanggup menyeberanginya hingga
selamat sampai ke ujung. Sedangkan orang munafiq akan mengalami gangguan dalam menyeberanginya
sehingga mereka bakal jatuh terjungkal ke dalam panasnya api neraka di bawah jembatan tersebut.
Saudaraku, sungguh ini merupakan peristiwa yang sangat menakutkan. Sebab tidak seorangpun yang tahu
apakah dirinya akan sanggup selamat hingga ke ujung jembatan pada saat itu. Maka marilah kita pelihara
dan selalu tingkatkan ketaqwaan kita. Sebab Allah ta’aala menjamin bahwa orang-orang bertaqwa pasti
akan diselamatkan dari api neraka. Hanya mereka yang zalim-lah yang akan dibiarkan terjungkal dari
jembatan dan merasakan siksa neraka.
ِين فِي َها ِج ِث ًّيا
َ الظالِم َ ُث َّم ُن َنجِّ ي الَّذ
َّ ِين ا َّت َق ْوا َو َن َذ ُر
”Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang
zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.” (QS Maryam ayat 72)
Bahkan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam menegaskan dalam sebuah hadits bahwa orang bertaqwa
tidak akan merasakan panasnya neraka karena Allah ta’aala akan jadikan api neraka laksana api yang
menyentuh Nabi Ibrahim’alihis-salaam, yakni terasa dingin dan selamat bagi muttaqin.
ت َع َلى إِب َْراهِي َم ْ ِن َبرْ ًدا َو َساَل مًا َك َما َكا َن ِ اَل َي ْب َقى َبرٌّ َواَل َفا ِج ٌر إِاَّل دَ َخ َل َها َف َت ُكونُ َع َلى ْالم ُْؤم
ِين
َ الظالِم َ ار أَ ْو َقا َل ل َِج َه َّن َم
َ ض ِجيجً ا ِمنْ َبرْ ِد ِه ْم ُث َّم ُي َنجِّ ي هَّللا ُ الَّذ
َّ ِين ا َّت َق ْوا َو َي َذ ُر ِ َح َّتى إِنَّ لِل َّن
فِي َها ِج ِث ًّيا
“Tidak ada orang sholeh dan orang jahat yang tersisa melainkan dia masuk ke neraka. Neraka itu dingin
dan menyelamatkan bagi orang beriman, seperti halnya yang dialami Ibrahim sehingga neraka itu gaduh
lantaran dinginnya mereka. Kemudian Allah ta’aala menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa dan
membiarkan orang-orang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.” (HR Ahmad 13995)
Dan dalam hadits lainnya Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam memberikan kabar gembira bahwa orang-
orang beriman yang sholeh akan dikeluarkan dari neraka karena amal baiknya.
Maka, saudaraku, marilah kita persiapkan bekal cahaya sebanyaknya guna menerangi lintasan kita di atas
jembatan tersebut kelak. Dan salah satu bentuk upayanya ialah dengan secara disiplin setiap hari Jum’at
membaca surah Al-Kahfi.
« إن من قرأ سورة الكهف يوم الجمعة أضاء له من: أن النبي صلى هللا عليه وسلم قال
» النور ما بين الجمعتين
“Sesungguhnya barangsiapa membaca surah Al-Kahfi pada hari Jum’at, niscaya ia akan diterangi oleh
cahaya antara dua Jum’at.” (HR Hakim 3349)
Bila setiap hari Jum’at kita disiplin membaca surah Al-Kahfi, maka insyaAllah hidup kita sepanjang umur
akan senantiasa deterangi cahaya untuk bekal keselamatan di akhirat, khususnya ketika melintasi jembatan
di atas neraka. Amin.-