Sejarah 1
Sejarah 1
1. Pusat Peradaban
Berkat adanya Sungai Nil, daerah Mesir menjadi yang sangat subur. Sungai Nil bersumber
dari satu mata air yang terletak jauh di tanah tinggi Afrika Timur. Sungai Nil mengalir ke
utara dan setiap tahun mendatangkan banjir. Banjir inilah yang mengubah padang pasir
menjadi lembah-lembah yang subur. Lembah-lembah yang subur. Lembah-lembah itu antara
15 kilometer sampai 50 kilometer dari sungai Herodotus (ahli Sejarah Yunani) menjuluki
daerah Mesir hadiah dari Sungai Nil. Di muara Sungai Nil terdapat suatu Delta yang luas dan
disitulah terletak kata-kata penting seperti Kairo, Iskandaria, Abusir, dan Rosetta.
Karena merupakan daerah yang subur, manusia zaman kuno telah menetap di
Mesir dan mengusahakan pertanian. Mereka menanam jelai, sekoi, gandum, dan bahan-
menyimpan air.
organisasi masyarakat seperti desa-desa. Tiap-tiap desa dikepalai oleh kepala desa. Mereka
Mereka sudah dapat mempelajari dan mengenal tata alam lingkungan tempat tinggalnya.
Masyarakat Mesir Kuno yang hidup dari hasil bercocok tanam memiliki banyak waktu luang
untuk menambah pengetahuan tentang kehidupan baik yang bersifat material maupun
spiritual. Masyarakat Mesir Kuno percaya bahwa roh orang yang meninggal akan tetap hidup
dan menghuni jasadnya, apabila jasadnya tidak rusak. Oleh karena itu, pada tubuh orang yang
membusuk.
4. Seni Bangunan
Untuk pemujaan terhadap dewa matahari, masyarakat Mesir mendirikan obelisk, yaitu
tugu batu yang tinggi, runcing dan bersegitiga. Pada bangunan obelisk banyak terdapat lukisan
relief dari mesir kuno yang berbentuk tulisan gambar (pictografis) yang disebut tulisan
hieroglyph. Bangunan-bangunan lain yang ditemukan di Mesir adalah istana di Gizeh, Karnak-
5. Tulisan
Pada dinding kuburan para penguasa di Mesir Kuno banyak dijumpai tulisan. Abjad
merupakan sumbangan masyarakat Mesir yang tak ternilai harganya bagi perkembangan
ilmu pengetahuan. Tulisan Mesir Kuno terdiri dari jenis hieroglyph yang merupakan gambar.
Bentuk itu adalah yang tertua, kemudian berkembang menjadi bentuk hieratis dan
demotis, yang bentuknya lebih sederhana. Bentuk hieratis digunakan oleh kaum pendeta,
Orang-orang Mesir Kuno memahat tulisan-tulisan pada batu-batu. Mereka juga menulis
pada kaum papyrus dengan pena terbuat dari jerami dan sudah tentu mereka mengenal tinta.
6. Astronomi/Penanggalan
Pada tahun 2776 SM, mereka sudah mengenal penanggalan berdasarkan sistem peredaran
matahari. Mereka membagi setahun menjadi 12 bulan dan setiap bulan terdiri 30 hari. Mereka
sudah pula mengenal adanya tahun kabisat. Orang-orang Mesir juga mengenal ilmu astronomi
atau ilmu perbintangan yang berkaitan erat dengan kehidupan pertanian. Misalnya, mereka
menggunakan bintang sebagai patokan untuk menentukan musim atau saat-saat bercocok
tanam dan sebagainya. Pengetahuan tentang ilmu perbintangan seperti ini dikenal hampir di
seluruh dunia.