UNIVERSITAS BENGKULU
Disusun Oleh:
NPM : B1A107018
UNIVERSITAS BENGKULU
FAKULTAS HUKUM
2010
1
HALAMAN PENGESAHAN
UNIVERSITAS BENGKULU
Indonesia”
Disusun Oleh:
NPM : B1A107018
Disetujui Oleh:
NIP :196304061989011002
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
Oktiber 2010 di Jakarta. Kegiatan ini merupakan salah satu bagian yang
3
tugas dan wewenang, visi dan misi, dasar-dasar hukum pelaksanaan
Bengkulu.
(DPL).
2010/2011.
5. Kedua Orang Tuaku, Ayah Bambang Hermanto dan Ibu Yurhani yang
akan ku sia-siakan dan kebaikan kalian tidak akan terbalas walau sebesar
4
Kuningan murni tanpa ada batasan tertentu. Persahabatan kita jangan
7. Semua pihak yang telah membantu sehingga penulisan laporan ini dapat
Penulis
5
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
6
B. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan ................................. 40
A. Kesimpulan ....................................................................... 45
B. Saran ................................................................................ 45
Biodata ......................................................................................... 47
Lampiran ...................................................................................... 48
7
BAB I
PENDAHULUAN
merupakan mata kuliah pilihan wajib, yang harus diambil oleh setiap
Hukum Universitas Bengkulu yang berbobot 2 (dua) sks atau 160 efektif di
lapangan.
8
c. Mengenal instansi/institusi yang menangani masalah-masalah tertentu
sesungguhnya.
9
Institusional di beberapa lembaga tinggi negara dan instansi swasta di
Jakarta.
Yudisial (KY) dan Mahkamah Konstitusi (MK), hari Selasa tanggal 12 Oktober
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) dan Kejaksaan Agung RI, serta
mengambil topik ini adalah karena LPSK di Indonesia merupakan salah satu
lembaga Mandiri yang berada dalam lingkup Sistem Peradilan Pidana, baik
rasa aman kepada para saksi dan korban dalam memberikan keterangan
pada semua tahapan peroses peradilan pidana. Atas dasar alasan tersebut
10
penulis membahas masalah “ Pelindungan Saksi Dan Korban Dalam Sistem
11
BAB II
DESKRIPSI INSTITUSIONAL
A. KOMISI YUDISIAL
pada hari Senin tanggal 11 Oktober 2010 diisi oleh pembicara Bapak
Ahli dan Staf Khusus Komisi Yudisial, Dra. Nita Kurniasih, M.Si Jabatan
12
Kemudian pada tahun 1998-an ide tersebut muncul kembali dan
menjadi wacana yang semakin kuat dan solid sejak adanya desakan
tercapai.
13
Yudisial mengucapkan sumpah dihadapan Presiden, sebagai awal
dan Undang-Undang.
dan kompeten.
14
3. Tugas dan Kewenangan Komisi Yudisial
perilaku hakim.
15
menegakkan kehormatan, keluhuran, martabat, serta perilaku
hakim.
Pasal 24A ayat (3) UUD 1945 secara prsial dan tidak langsung
pengusulan calon hakim agung. Sedangkan pasal 24B ayat (1) UUD
hakim.
unsur masyarakat.
perilaku hakim.
benar-benar independen.
16
d. Menjadi penghubung antara kekuasaan pemerintah dan kekuasaan
masa jabatan.
S.H,M.H
17
6. Dasar Hukum Dibentuknya Komisi Yudisial
hasil amandemen ketiga Pasal 24A ayat (3): “Calon hakim agung
hakim agung oleh Presiden”. Pasal 24B ayat (1): a. Komisi Yudisial
perilaku hakim.
B. MAHKAMAH KONSTITUSI
18
dan Pemilu dan Perselisihan Hasil Pemilu yang diberikan oleh bapak Dr.
2001.
muncul pada abad ke-20 ini. Ditinjau dari aspek waktu, Negara kita
19
mengenai MK, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Pemerintah
Agustus 2003 dan disahkan oleh Presiden pada hari itu juga
20
kewenangan Mahkamah Agung dalam melaksanakan kewenangan
berkonstitusi.
21
a. Menguji UU terhadap UUD negara Republik Indonesia Tahun 1945.
1945.
b. Korupsi.
c. Penyuapan.
22
oleh DPR, 3 orang dipilih dan diusulkan oleh Presiden dan 3 orang
Konstitusi.
dipilih kembali hanya untuk satu kali masa jabatan. Sedangkan ketua
dan wakil Ketua dipilih dari dan oleh Hakim Konstitusi untuk masa
PPATK, diisi oleh Bapak Subintoro. Adapun materi yang kami dapat
23
Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 15 Tahun 2002 tentang
Ekonomis
24
4. Penyelundupan Tenaga Kerja 17. Penipuan
Tugas PPATK
kewajibannya.
25
e. Memberikan rekomendasi kepada pemerintah mengenai upaya
pencegahan.
DPR.
Kewenangan PPATK
penyidikan/penuntutan.
1. Sejarah DPD RI
26
wakil daerah provinsi yang dipilih melalui pemilihan umum dan
Pimpinan DPD;
Panitia Ad Hoc;
Badan Kehormatan;
Panitia Musyawarah;
27
ketentuan baru yang memperkuat posisi DPR. Ketentuan itu
dirumuskan dalam pasal 20a UUD 1945, yaitu DPR memiliki fungsi
ketentuan lebih lanjut tentang hak DPR dan Hak anggota DPR diatur
dalam UU.
Lembaga baru ini diatur dalam ketentuan yang sama sekali baru,
yaitu BAB VIIA tentang DPD. Eksistensi DPD dinyatakan dalam pasal
anggota DPR;
28
daya ekonomi lainnya, serta berkaitan dengan perimbangan keuangan
1. Sejarah KPPU
pelanggarnya.
29
termasuk seorang Ketua dan Wakil Ketua - yang pengangkatannya
semua pelaku usaha. Dengan tujuan yang sama, KPPU juga berupaya
pilihan produk yang tak terbatas, yang memang menjadi hak mereka.
30
2. Visi dan Misi KPPU
Visi KPPU
Misi KPPU
Tugas KKPU
pasal 36.
31
e. Memberikan saran dan pertimbangan terhadap kebijakan
Undang-undang ini.
Wewenang KPPU
pelaku usaha.
ini.
32
F. KEJAKSAAN AGUNG RI
(Kabupaten/Kotamadya).
Susunan Kejaksaan
Hukum;
Mengindahkan Norma;
33
- Agama
- Kesopanan
- Kesusilaan
Menggali nilai-nilai
- Kemanusiaan
- Hukum
1) Satya adalah dalam bertugas bersumber pada rasa jujur, baik, kepada
34
1. Mengamankan dan mempertahankan pancasila sebagai falsafah hidup
yang nakal atau tidak menjalankan apa yang sudah ditentukan. Jaksa
Pidana Indonesia”.
1. Sejarah LPSK
35
kepada lebih dari dua ratus tiga puluh juta orang penduduk Indonesia
ini tidak serta merta membuka akses bagi Lembaga Perlindungan Saksi
Dan Korban (LPSK) untuk segera dapat bekerja secara optimal. Tahun-
Dan Korban.
36
Melalui proses seleksi yang panjang dan diakhiri dengan Fit
and Proper Test oleh Komisi III DPR RI, terpilih 7 orang Anggota LPSK
No/65/P/2008.
Ktut Sudiharsa, S.H., M.Si; dan Dra. Myra Diarsi, MA; (2) pelaksanaan
Keppres ini lebih lanjut dilakukan oleh Ketua Lembaga LPSK; dan (3)
Keppres ini dimulai berlaku pada akhir bulan sejak Keppres ini
ditetapkan.
VISI LPSK
37
MISI LPSK
H. DIRJEN PAJAK
38
Direktorat Jendral Pajak merupakan unit eselon I dibawah
dibanggakan masyarakat.
kantor pusat berlokasi di Jend. Gatot Subroto Kav. 40-42. Kantor pusat
39
kemakmuran rakyat. Pajak merupakan sumber utama penerimaan
untuk dilaksanakan.
1. Pajak Pusat
Pajak yang dikelola oleh pemerintah pusat, yang dalam hal ini sebagian
f. Bea Materai.
2. Pajak Daerah
40
Pajak yang dikelola oleh pemerintah daerah, yang dalam hal ini ditangani
Provinsi
air;
Permukaan Restoran.
Kabupaten
- Pajak Hotel;
- Pajak Reklame;
- Pajak Restoran;
- Pajak Hiburan;
yang wajib, maka orang atau sesuatu badan yang menurut peraturan
41
menurut perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk
42
BAB III
PEMBAHASAN
Indonesia.
LPSK dengan, yaitu: 1. Bapak Abdul Haris Semendawai, S.H., LLM. Selaku
Ketua LPSK, 2. Lies Sulistiani, S.H., M.H, selaku Wakil Ketua, 3. DR. H.
Teguh Soedarsono SIK., S.H., M.Si., Dan Terakir 4. R.M. Sindhu Krishno,
hak saksi dan korban dalam setiap tahapan proses peradilan hukumnya.
43
A. LPSK Secara Umum
hak saksi dan korban dalam setiap tahap proses peradilan hukumnya.
Oleh karena itu, peran dan fungsi serta keberadaan LPSK harus ditata,
lembaga penegak hukum pidana lainnya secara luas, rinci, dan tegas.
44
1. Tanggung Jawab LPSK
berikut:
pidana;
2. Fungsi LPSK
sebagai berikut:
45
a) Mengkordinasikan fungsi dan peran perlindungan saksi dan korban
korban;
46
didampingi oleh pejabat tang berwenang; memfasilitasi kesaksian
tersebut.
47
Menyadari arti penting keberadaan saksi dan korban sebagai
(UP2)LPSK. Tugas utama dari unit ini adalah penanganan pertama bagi
hak-hak saksi dan korban dalam siste peradilan pidana dengan dukungan
aparat penegak hukum menuntut suatu pola hubungan yang erat serta
mampu bersinergi
Dukungan lain yang harus pula dimiliki LPSK adalah political will
48
Pada akhirnya catatan tahunan LPSK bukan sekedar cacatan angka-
angka semata. Namun lebih dari itu, cacatan akhir tahun ini
akhir tahun LPSK akan mampu dijawab dengan kinerja LPSK yang jauh
kesediaan;
49
5) Perlindungan bagi Saksi dan/ atau Korban diberikan sejak
berdasarkan alasan:
meyakinkan; dan
Korban
50
51
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
didukung oleh sarana dan prasarana yang baik dan memadai, Sumber
Daya Manusia yang berkualitas dan yang terpenting adalah moral yang
serta telah memiliki Sumber Daya Manusia yang berkulitas, jika tidak
diikuti dengan moral pejabat yang baik, maka negara tersebut cenderung
B. Saran
52
2. Hendaknya lembaga negara yang berwenang dalam menyelesaikan
53
BIODATA
NPM : BIA107018
Fakultas : Hukum
Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Islam
SLTP N 12 Bengkulu
Angkatan 2007
54
Lampiran 1
55
Photo di PPATK, Selasa 12 Oktober 2010
56
Photo di KPPU, Rabu 13 Oktober 2010
57
Photo di Direktorat Jendaral Pajak, 14 Kamis Oktober 2010
58