TEKNIK
BUDIDAYA
TANAMAN
JILID 1
SMK
TEKNIK
BUDIDAYA
TANAMAN
JILID 1
Untuk SMK
Penulis : Chairani Hanum
Diterbitkan oleh
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2008
KATA SAMBUTAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
karunia Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Direktorat Pembinaan Sekolah
Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar
dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional, telah melaksanakan
kegiatan penulisan buku kejuruan sebagai bentuk dari kegiatan
pembelian hak cipta buku teks pelajaran kejuruan bagi siswa SMK.
Karena buku-buku pelajaran kejuruan sangat sulit di dapatkan di pasaran.
Buku teks pelajaran ini telah melalui proses penilaian oleh Badan Standar
Nasional Pendidikan sebagai buku teks pelajaran untuk SMK dan telah
dinyatakan memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses
pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 45
Tahun 2008 tanggal 15 Agustus 2008.
Isi buku ini dibagi atas 4 (empat ) bagian, yang masing-masing bagian
terdiri dari beberapa bab. Bagian I terdiri dari 3 bab yaitu bab
Pendahuluan, Pertumbuhan dan Perkembangan (Bab II), serta
Fotosintesis dan Respirasi (Bab III). Bagian satu dari buku ini mencoba
membahas awal dari kehidupan dan proses dasar metabolisme tanaman.
Sedangkan bagian dua mencoba mengulas sumber hara dan air bagi
tanaman bagaimana mereka memperoleh kedua sumberdaya alam ini,
mentranslokasikannya serta menggunakan untuk kelangsungan
hidupnya.
Bagian tiga dari buku ini mencoba memaparkan syarat tumbuh masing
masing kelompok tanaman yaitu tanaman hortikultura, tanaman pangan
dan tanaman perkebunan. Bagian ini berisi ulasan bagaimana pedoman
teknis budidaya masing-masing kelompok tanaman. Walaupun tidak
seluruh tanaman di muat teknik budidayanya dalam buku ini setidaknya
ketiga bab ini dapat mewakili untuk menuju sistem pertanian yang
berkelanjutan, dengan menghasilkan produk unggulan secara kualitas
dan kuantitas.
Buku ini dirancang agar peserta didik yang membacanya dapat belajar
sendiri tidak harus bergantung pada tatap muka di depan kelas. Pada
awal setiap bab dimuat pendahuluan untuk dapat lebih memudahkan
pemahaman terhadap isi dari bab tersebut.
Ilustrasi dan gambar yang digunakan dalam buku ini juga diharapkan
dapat membantu siswa mempelajari dan mempraktekkan secara baik dan
benar.
iv
Pada akhirnya keberhasilan proses relajar mengajar tidak hanya
tergantung pada sarana dan prasarana yang canggih, akan tetapi dituntut
untuk setiap peserta didik menekuni dan mencari tahu setiap
permasalahan-permasalahan yang belum diketahui dari ilmu tersebut.
Semoga kita mendapatkan ilmu yang bermanfaat, dan manfaat dari ilmu
tersebut
Penulis
v
DAFTAR ISI
JILID 1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Pengertian ................................................................... 1
1.2 Tindakan Budidaya Tanaman ..................................... 2
1.3 Aspek dan Lingkup Teknik Budidaya Tanaman .......... 3
1.3.1. Aspek Budidaya Tanaman .......................................... 3
1.3.2. Lingkup Budidaya Tanaman ........................................ 4
1.3.3. Produk Budidaya Tanaman ......................................... 5
1.4 Potensi Sumber Daya Alam Indonesia ........................ 7
1.5 Peningkatan Produktivitas ........................................... 9
1.6 Rangkuman ................................................................. 10
1.7 Tugas .......................................................................... 10
vi
2.4.5. Cahaya Matahari ......................................................... 19
2.4.6. Hara ( Nutrisi Tanaman) dan Air 20
2.4.7. Hormon Tumbuhan ..................................................... 20
2.5 Pengukuran Pertumbuhan .......................................... 22
2.6 Rangkuman ................................................................. 22
2.7 Evaluasi ....................................................................... 23
BAB 3 FOTOSINTESIS DAN RESPIRASI
3.1 Definisi Fotosintesis dan Respirasi ............................. 24
3.2 Fotosintesis Pada Tumbuhan ...................................... 25
3.3 Daun dan Kloroplast .................................................... 26
3.4 Lintasan Pada Fotosintesis ......................................... 27
3.4.1. Reaksi Terang ............................................................. 27
3.4.2. Reaksi Gelap ............................................................... 29
3.5 Fotosintesis Pada Alga dan Bakteri ............................ 30
3.6 Faktor-Faktor Yang Menentukan Laju Fotosistesis ..... 30
3.7 Penggunaan dan Penyimpanan Hasil Fotosintesis ..... 31
3.8 Respirasi dan Faktor Yang Menentukan Laju
Respirasi ..................................................................... 31
3.9 Penemuan ................................................................... 33
3.10 Rangkuman ................................................................. 34
3.11 Soal ............................................................................. 35
vii
4.4 Mekanisme Membuka dan Menutupnya Stomata ....... 45
4.5 Transpor Fotosintetat Melalui Floem ........................... 47
4.6 Evaluasi ....................................................................... 49
viii
6.3.1. Jenis Macam Tanaman Yang Akan Dipupuk .............. 94
6.3.2. Keadaan Kimia Tanah ................................................. 95
6.3.3. Keseimbangan Hara .................................................... 95
6.4 Metoda Aplikasi Penempatan Pupuk .......................... 95
6.4.1. Penempatan Pupuk Cairan ......................................... 95
6.4.2. Pupuk Padat ................................................................ 96
6.5 Inspeksi dan Pengendalian Pupuk .............................. 97
6.5.1. Nilai Ekonomi Pupuk ................................................... 97
6.5.2. Pergerakan Pupuk Dalam Waktu ................................ 98
6.6 Penyimpanan dan Pengawasan Mutu Pupuk ............. 101
6.6.1. Penyimpanan Pupuk ................................................... 101
6.6.2. Pengawasan Mutu Pupuk ........................................... 102
6.7 Manajemen Pupuk dan Pemupukan ........................... 103
6.7.1. Manajemen Hara N 103
6.7.2. Manajemen Pupuk P 104
6.7.3. Manajemen Kalium 105
6.8 Evaluasi 105
ix
7.6.3. Ketebalan Water Table ................................................ 123
7.6.4. Kemantapan Top Soil .................................................. 123
7.6.5. Perbedaan Sistem Pertanaman .................................. 123
7.7 Sistem dan Bentuk-bentuk Jaringan Pengairan .......... 126
7.7.1. Prinsip-Prinsip Dasar Penataan Jaringan Pengairan .. 127
7.7.2. Bendungan .................................................................. 128
7.8 Sistem Pengaliran Kelebihan Air ................................. 130
7.9 Ketepatgunaan Pengairan Untuk Mencukupi
Kebutuhan Air Pada Lahan Pertanian ......................... 136
JILID 2
BAB 8 TEKNIK BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
(PADI,JAGUNG, KEDELAI)
8.1 Teknik Budidaya Padi .................................................. 138
8.2 Teknik Budidaya Jagung ............................................. 169
8.3 Teknik Budidaya Kedelai ............................................. 185
x
9.7 Teknik Budidaya Tanaman Buah-Buahan ................... 281
9.7.1. Teknik Budidaya Rambutan ........................................ 285
9.7.2. Teknik Budidaya Jeruk ................................................ 299
9.7.3. Teknik Budidaya Mangga ............................................ 310
9.7.4. Teknik Budidaya Pepaya ............................................. 315
9.7.5. Teknik Budidaya Pisang .............................................. 321
9.8 Teknik Budidaya Tanaman Hias ................................. 333
9.8.1. Teknik Budidaya Anggrek ........................................... 341
9.8.2. Teknik Budidaya Mawar .............................................. 389
9.8.3. Teknik Budidaya Anthurium ........................................ 393
9.8.4. Teknik Budidaya Adenium ........................................... 395
9.8.5. Teknik Budidaya Begonia ............................................ 397
9.8.6. Teknik Budidaya Bonsai .............................................. 399
9.8.7. Teknik Budidaya Rumput ............................................ 413
JILID 3
BAB 10 TEKNIK BUDIDAYA PERKEBUNAN
10.1 Teknik Budidaya Tembakau ........................................ 424
10.2 Teknik Budidaya Kakao ............................................... 438
10.3 Teknik Budidaya Kelapa Sawit .................................... 470
10.4 Teknik Budidaya Teh ................................................... 481
10.5 Teknik Budidaya Karet ................................................ 488
DAFTAR PUSTAKA A
INDEX B
GLOSARIUM C
xi
BAB I
1
hidroponika telah dapat terhadap dewa-dewa perburuan
mengurangkan ciri-ciri ini tetapi menjadi pemujaan terhadap dewa-
sebagian besar usaha pertanian dewa perlambang kesuburan dan
dunia masih tetap demikian. ketersediaan pangan.
2
2. Pemeliharaan untuk mencapai pengelolaan lapang produksi diikui
produksi maksimum juga oleh meningkatnya sarana
3. Tidak berpindah-pindah agronomi baik bahan atau jasa.
Pada umumnya kegiatan budidaya 1.3. Aspek dan Lingkup
tanaman terkait dengan tingkat
pengetahuan manusia pada masa
Teknik Budidaya
itu. Relevansi dari peradaban Tanaman
tersebut terwujud pada kesadaran
untuk melaksanakan tindak 1.3.1. Aspek budidaya
budidaya. Tindak awal dari
dimulainya teknik budidaya dimulai Aspek budidaya meliputi tiga aspek
dengan menetapnya seorang pokok, yaitu:
peladang menempati suatu areal 1. Aspek pemuliaan tanaman
pertanaman tertentu. 2. Aspek fisiologi tanaman
3. Aspek ekologi tanaman
Teknik budidaya yang sudah maju
ditandai oleh adanya: Ketiga aspek ini merupakan suatu
1. Lapang produksi gugus ilmu tanaman (crop science)
2. Pengelolaan yang berencana yang langsung berperan terhadap
3. Memiliki minat untuk mencapai budidaya tanaman dan sekali gus
produksi maksimum dengan terlihat pada produksi tanaman.
menerapkan berbagai ilmu dan
teknologi. Hasil pemuliaan tanaman, berupa
varietas yang memiliki berbagai
Tingkatan teknik budidaya tanaman sifat unggul. Akan tetapi sifat unggul
berjenjang dari yang paling ini hanya akan muncul bila teknik
sederhana sampai yang budidaya yang dilakukan sesuai
maju/canggih. Nilai kegiatan dengan sifat yang diinginkan
budidaya tersebut tergantung pada varietas unggul tersebut. Dengan
tingkat ketiga dari teknik budidaya. kata lain keberhasilan dalam
penggunaan varietas unggul sangat
Tingkatan tindak budidaya tanaman tergantung pada bagaimana pelaku
dicerminkan juga oleh tingkatan budidaya telah melakukan tindak
pengelolaan lapang produksi. budidayanya secara benar.
Pengelolaan yang paling sederhana
sampai pengelolaan yang paling Peningkatan produksi pangan tidak
maju, yaitu teknik budidaya yang hanya mengandalkan penemuan-
telah melakukan pengelolaan penemuan varietas-varietas baru
terhadap unsur iklim, air, tanah dan yang mempunyai kelebihan-
udara. Pada kelompok ini pelaku kelebihan tertentu, tetapi juga harus
budidaya telah dapat mengestimasi memperbaiki metoda atau teknik
produksi maksimumnya dan panen budidayanya serta mengusahakan
yang tepat waktu. Sebagaimana cara bertanam yang benar.
diketahui ketepatan saat panen
sangat menentukan nilau jual suatu Pemulia tanaman terus berupaya
produk. Intensifikasi dalam untuk menghasilkan berbagai
3
modifikasi keunggulannya guna tanaman pertanian ini cukup banyak
mencapai peningkatan kebutuhan mencapai 20.000 spesies lebih.
manusia. Meningkatnya peradaban dan
kebudayaan manusia serta
Aspek fisiologis dalam teknik pemenuhan kebutuhan pangan,
budidaya tanaman mencakup sandang dan papan akan
segenap kelakuan tanaman dari menambah jumlah spesies yang
taraf benih sampai taraf panen. termasuk ke dalam tanaman
pertanian.
Ekologi tanaman merupakan seluruh
faktor di luar tanaman utama (baik Tanaman mengalami dua tahap
biotik maupun abiotik) yang perkembangan yaitu tahap
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan vegetatif dan
perkembangan tanaman. reproduktif. Tahap perkembangan
vegetatif meliputi perkecambahan
1.3.2. Lingkup budidaya benih, pemunculan dan
tanaman pertumbuhan bibit dan menjadi
tanaman dewasa. Sedangkan tahap
Lingkup dari budidaya tanaman perkembangan reproduktif meliputi
terdiri dari bidang ilmu: pembentukan bunga, pembentukan,
1. Pemuliaan tanaman pemasakan dan pematangan biji.
2. Teknologi benih
3. Pengolahan Lingkungan tumbuh tanaman dapat
4. Teknik budidaya digolongkan ke dalam lingkungan
5. Pengendalian hama, penyakit abiotik berupa tanah atau
dan gulma medium/substrat lainnya dan iklim
6. Pemanenan atau cuaca dan lingkungan biotik
berupa makhluk hidup lainnya.
Seluruh lingkup budidaya tanaman
berada dalam konteks yang padu. Tanah atau medium/substrat
Satu sama lain dan mempunyai merupakan pemasok hara dan air
hubungan timbal balik yang erat. yang diperlukan tanaman selain
sebagai tempat hidup komponen
Kegiatan budidaya tanaman itu biotik, baik yang menguntungkan
sendiri mengandung 3 faktor utama maupun yang merugikan.
yaitu:
a. Tanaman Iklim terdiri dari unsur/unsur seperti
b. Lingkungan tumbuh atau lapang udara, angin, suhu, kelembaban
produksi dan teknik budidaya udara, cahaya matahari, dan hujan.
atau pengelolaan.
c. Produk tanaman Lingkungan biotik meliputi hama,
penyakit dan gulma yang merugikan
Tanaman pertanian adalah tumbuh- dan makhluk lainnya yang
tumbuhan yang dikelola manusia menguntungkan tanaman.
pada batas tingkat tertentu. Jumlah
spesies yang termasuk kedalam
4
Lingkungan tumbuh yang baik Sebagai ilustrasi bagaimana produk
memungkinkan produksi tanaman tanaman pertanian di dunia sampai
yang baik juga. Tanaman dengan pada tahun 2002 dapat dilihat pada
lingkungan tumbuhnya saling Gambar 1.
berinteraksi dan mempengaruhi satu
sama lain. Pada Gambar 1 berikut ini dapat
dilihat walaupun spesies yang
1.3.3. Produk budidaya dimanfaatkan manusia di dunia ini
tanaman mencapai 20.000 spesies, akan
tetapi produk terbesar diperoleh ada
Produk tanaman dapat tanaman bahan pangan seperti
dikelompokkan menjadi dua bagian gandum, padi, jagung dan kentang.
yaitu:
1. Produk dari teknik budidaya
yang dapat digunakan langsung
2. Benih atau bibit yang merupakan
produk pertanian untuk
mempertahankan kelangsungan
budidaya .
5
Gambar 1. Produksi tahunan beberapa tanaman pertanian di dunia
6
Peningkatan kebutuhan akan bahan mendarah daging. Teknologi dasar
pangan, sandang, dan pangan pada ini sudah dikuasai sejak jaman
jenis tertentu akan menghasilkan nenek moyang. Karena budaya
temuan varietas baru yang unggul pertanian yang telah mendarah
hanya pada jenis yang diminati saja, daging maka usaha pada sektor
sedangkan pada jenis lainnya relatif pertanian kita sebenarnya dapat
lebih lambat. dipacu untuk berproduksi sebesar-
besarnya.
Gambar 1 juga memperlihatkan
peningkatan produksi yang relatif Luasnya lahan, cadangan air yang
lebih cepat pada bahan makanan melimpah, dan potensi wilayah yang
yang berfungsi sebagai makanan tersedia mulai dari dataran rendah
pokok dunia dibandingkan dengan sampai dataran tinggi yang
jenis makanan lainnya. mendukung menjadi obsesi dalam
menjadikan Indonesia sebagai
Peningkatan produksi pertanian pemasok hasil pertanian unggulan di
dunia sangat tergantung pada kemudian hari.
bagaimana pelaku pertanian
melaksanakan teknik budidayanya. Indonesia memiliki potensi
sumberdaya yang tidak akan pernah
Beberapa produk pertanian yang habis, dan akan tetap ada
saat ini berhasil berkembang cukup sepanjang usia alam itu sendiri yakni
berarti di Indonesia antara lain : manusia,sinar matahari, tanah,
hutan, dan laut.
a. Tepung, beras, ubi kayu,
jagung, gandum Manusia dengan akal dan budaya
b. Buah-buahan : jeruk, pisang, lokal daerah yang beraneka ragam
mangga, dll akan menghasilkan beragam
c. Sayur-sayuran: kubis, kentang teknologi budidaya yang unggul
d. Kacang-kacangan: kacang spesifik lokasi. Teknik budidaya
tanah, kedelai yang berbasis pada keragaman
e. Ikan segar, udang, telur, susu, fertilitas tanah, yang berkaitan
dairy produk dengan jenis tanaman yang sesuai
f. Daging ayam, sapi, kerbau dengan kondisi setempat akan
g. Makanan jadi, minuman mengakibatkan keunggulan
h. Ternak, hasil peternakan, komparatif dari jumlah dan mutu
makanan ternak pertanian yang dihasilkan.
7
Beberapa komoditas unggulan bertindak sebagai produsen oksigen
daerah misalnya: untuk kebutuhan umat manusia.
- Aceh yang berpotensi untuk
nilam dan tanaman hutan Sinar matahari sepanjang tahun
- Banten dengan komoditas menyebabkan kita tidak memerlukan
unggulan padi, palawija, rumah kaca yang mahal untuk
sayuran dan buah-buahan mengembangkan sektor
- Sumatera Utara yang terkenal pertaniannya. Sinar matahari yang
dengan tanaman perkebunannya memungkinkan terjadinya proses
seperti kelapa sawit, karet dan fotosintesa pada tanaman
tembakau deli. memungkinkan untuk
- Sumatera barat dengan padi dan mengembangkan dan menghasilkan
bengkuangnya komoditas pertanian yang sangat
- Sumatera Selatan dengan buah besar.
duku
- Jawa Barat dengan padi, Rancang bangun revitalisasi sektor
hortikultura, dan teh pertanian saat ini berfokus pada
- Madura yang memiliki penyiapan rancang bangun untuk
keunggulan dalam penghasil peningkatan produk pertanian
jagung secara kuantitas dan kualitas.
- Maluku (Studi kasus pada
Kabupaten Buru seluas 511.619 Beberapa hal-hal yang harus
ha) memiliki komoditas unggulan dirancang secara cermat dalam
terdiri kelapa 9.250,2 ha, kakao rancang bangun tersebut meliputi
6.239, 5 ha, cengkeh 4.590, 6 kondisi luas lahan yang tersedia
ha, jambu mete 1.213,4 ha, kopi termasuk didalamnya jenisnya
196, 6 ha, pala 456, 8 ha, dan (sawah, lahan tadah hujan, dan
vanili 12,0 ha, dengan rata-rata lahan kering yang akan ditanami
produktivitas yang diperoleh dari untuk tanaman pangan), jenis
komoditas perkebunan adalah : komoditas (hortikultura, perkebunan,
kelapa 1,2 t/ha/tahun, kakao 1,0 obat-obatan/ dan industri) serta
t/ha/tahun, cengkeh 1,2 pelaku tindak budidaya (siapa
t/ha/tahun, jambu mete 0,8 petaninya).
t/ha/tahun, kopi 1,0 t/ha/tahun,
dan pala 0,9 t/ha/tahun. Untuk meningkatkan produktivitas
yang diinginkan, kebutuhan pupuk
Laut Indonesia lebih kurangnya 70% dan pestisida untuk setiap
belum dieksploitasi secara luas. Laut pertanaman harus dihitung dengan
yang menyimpan kekayaan cermat dan dirancang cara
biodiversitas dan sumber gizi praktis pengadaannya dengan teliti agar
masih belum tersentuh bahkan pupuk/pestisida berkualitas baik
sebahagian besar belum sudah tersedia dengan jumlah yang
terbayangkan. Disamping itu kita dibutuhkan pada waktu yang tepat.
juga memiliki asset lain yang sangat
potensial yaitu hutan tropis yang
8
Pengadaan bibit/benih berkualitas baik adalah salah satu tujuan
baik dan diperlukan harus dirancang terpenting dari budidaya yang
secara tepat. Konservasi air melalui dilakukan.
pemanenan air hujan harus
dirancang secara baik dan memadai Peningkatan ekonomi itu harus
agar tak terjadi kehilangan air yang dapat diwujudkan, terutama melalui
berlebihan, dan air tersebut dapat peningkatan produktivitas pertanian.
dipakai sebagai air irigasi pada Hal ini sangat berkaitan dengan
musim kemarau berikutnya. rancangan perbaikan teknik
budidaya di suatu daerah yang
Desain/rancang bangun sistem harus didasarkan pada faktor biofisik
pertanian berkelanjutan akan dan keadaan sosial, budaya, dan
diterapkan di setiap daerah dan ekonomi setempat dengan tujuan
harus disesuaikan dengan faktor agar produktivitas pertaniannya
biofisik daerah (site specific) dan dapat menjamin pendapatan petani
disusun sedemikian rupa sehingga yang cukup tinggi untuk mendukung
sistem pertanian berkelanjutan kehidupan yang layak.
terwujud di setiap daerah.
Dengan demikian penetapan
Oleh karenanya untuk mencapai rancangan budidaya dan pemilihan
cita-cita Indonesia sebagai negara jenis komoditas yang akan
agraris yang unggul hendaknya diusahakan di suatu daerah harus
diperhatikan hal-hal berikut: dilakukan bersama- sama antara
1. Sistem pertanian yang pemerintah,peneliti dan masyarakat
disesuaikan dengan kondisi petani.
biofisik daerah
2. Sistem usaha agribisnis Di samping itu perlu di
3. Teknik budidaya pertimbangkan jaminan terhadap
4. Perbaikan proses produksi kelestarian lingkungan hidup. Setiap
5. Pemasaran produksi buidaya tanaman yang dilakukan
6. Peningkatan akses masyarakat disamping dapat meningkatkan
terhadap teknologi produktivitas, juga harus dapat
7. Pendanaan usahanya dan upaya menekan/ mencegah penurunan
peningkatan pelanggan, kualitas lingkungan (environmental
sehingga masyarakat mampu degradation) sehingga kenyamanan
meningkatkan profit hidup masyarakat dapat terjaga
8. Meningkatkan pengembangan secara lestari.
produk dan memperbaiki kualitas
Karena itu tujuan akhir dari segala
1.5. Peningkatan upaya yang dilakukan pada setiap
produktivitas usaha bertanam, apapun yang
dilakukan adalah untuk
mendapatkan hasil yang setinggi
Perubahan ekonomi dan
mungkin baik dari segi kuantitas
peningkatan pendapatan
masyarakat tani ke arah yang lebih
9
maupun kualitas apakah itu berupa 5. Aspek budidaya meliputi tiga
bagian generatif atau vegetatif. aspek pokok, yaitu: 1) aspek
Pada kondisi yang kurang pemuliaan tanaman; 2) aspek
menguntungkan atau dalam upaya fisiologi tanaman; dan 3) aspek
memperbaiki tingkat produktivitas ekologi tanaman
suatu jenis tanaman, pengetahuan
yang luas mengenai tanaman itu 6. Produk tanaman dapat
sendiri khususnya menyangkut dikelompokkan menjadi dua
proses produksi yang diperlukan bagian yaitu: produk yang dapat
untuk menghasilkan produksi digunakan langsung dan benih
optimum mutlak diperlukan. atau bibit yang merupakan
produk pertanian untuk
Analisis konseptual dalam mempertahankan kelangsungan
mengidentifikasi seluruh faktor-faktor budidaya .
pembatas produksi merupakan
landasan utama dalam 7. Peningkatan produksi pangan
meningkatkan hasil pertanian. dilakukan melalui penemuan-
penemuan varietas-varietas baru
1.6. Rangkuman yang mempunyai kelebihan-
kelebihan tertentu, perbaikan
1. Teknik budidaya tanaman adalah metoda atau teknik budidayanya
proses menghasilkan bahan serta mengusahakan cara
pangan serta produk-produk bertanam yang benar.
agroindustri dengan
memanfaatkan sumberdaya 1.7. Tugas
tumbuhan.
1. Jelaskan secara ringkas
2. Awal dimulainya teknik budidaya pegertian dari teknik budidaya
ditandai dengan menetapnya tanaman.
seorang peladang menempati
suatu areal pertanaman tertentu. 2. Perkembangan teknik budidaya
tanaman tidak terjadi secara
3. Budidaya tanaman memiliki dua seketika, akan tetapi
ciri penting yakni selalu barlangsung perlahan-lahan
melibatkan barang dalam volume akan tetapi pasti. Buatlah
besar dan proses produksinya perkembangan pertanian ini
memiliki risiko yang relatif tinggi. secara skematis (dimulai dari
saat penggunaan teknologi
4. Suatu kegiatan dimasukkan sederhana sampao modern)
kedalam tindak budidaya apabila sehingga jelas tergambar
telah melakukan 3 hal pokok bagaiman perkembangannya.
yaitu: 1) melakukan pengolahan
tanah; 2) pememeliharaan untuk 3. Menurut kamu adakah hubungan
mencapai produksi maksimum; antara peningkatan kebudayaan
dan 3) tidak berpindah-pindah dengan peningkatan teknik
budidaya tanaman
10
komoditas unggulan,
ambillah salah satu sampel
4. Amati daerah sekitarmu (jikalau 10. daerah kabupaten atau kota
ada pergilah ke kawasan yang ada di daerahmu dan
pertanian) amati bagaimana tanyakan komoditas
teknik budidaya yang telah unggulan apa yang menjadi
dilakukan, apakah teknik yang pilihan, dan potensi
dipergunakan sudah mencukupi produksinya pada tahun
syarat untuk mencapai hasil mendatang.
yang optimal
11. Carilah informasi mengenai
5. Buatlah tabel yang berisikan keanekaragaman tanaman
teknik budidaya yang digunakan asli yang ada di Indonesia
pada padi sawah, jagung,
mentimun, kedelai, sawi dan
kelapa sawit.
1 Padi ...........................
sawah
2 ......... ..........................
3 ......... .........................
4 ........ .........................
5 ........ .........................
6 ........ .........................
11
BAB II Sedangkan pertumbuhan pada
makhluk ber sel satu (uniseluler)
ditandai dengan penambahan
PERTUMBUHAN DAN ukuran sel.
PERKEMBANGAN
Adanya proses pertumbuhan ini
dapat diukur dan dinyatakan secara
2.1. Definisi Pertumbuhan kuantitatif.
dan Perkembangan
Secara empiris pertumbuhan
Pertumbuhan tanaman dapat tanaman dapat dinyatakan sebagai
didefinisikan sebagai peristiwa suatu fungsi dari
perubahan biologis yang terjadi
pada makhluk hidup berupa genotipe X lingkungan = F (faktor
perubahan ukuran yang bersifat pertumbuhan) internal X faktor
irreversible (tidak berubah kembali pertumbuhan eksternal).
ke asal atau tidak dapat balik).
Tanaman yang bertambah panjang
di tempat gelap belum dapat
dikatakan tumbuh walaupun
volumenya bertambah, karena bobot
kering sebenarnya menurun akibat
respirasi yang terus berlangsung,
sedangkan fotosintesa tidak terjadi.
13
Gambar 3 Susunan sel titik tumbuh pada ujung akar
14
Mitosis terjadi pada daerah Tumbuhan tumbuh dari kecil
meristem dan untuk pembelahan ini menjadi besar dan berkembang dari
Yang paling aktif dalam pembelahan satu zigot menjadi embrio kemudian
sel ini adalah jaringan meristem menjadi satu individu yang
ujung akar dan batang. mempunyai akar, batang, dan daun.
15
dikatakan dewasa jika tumbuhan sel sekunder adalah pertambahan
tersebut sudah membentuk bunga. besar dari organ tumbuhan karena
adanya aktivitas jaringan meristem
Pertumbuhan dan dan sekunder yaitu kambium pada kulit
perkembangan merupakan gejala- batang, kambium batang, dan dan
gejala yang saling berhubungan. akar.
16
2.4. Faktor-faktor yang
mempengaruhi
pertumbuhan
2.3.2. Epigeal
2.4.1. Genetik
Pada perkecambahan ini hipokotil
Gen adalah faktor pembawa sifat
tumbuh memanjang akibatnya
menurun yang terdapat di dalam
kotiledon dan plumula terdorong ke
makhluk hidup. Gen berpengaruhi
permukaan tanah, sehingga
setiap struktur makhluk hidup dan
kotiledon berada diatas tanah,
juga perkembangannya,
contoh pada kacang hijau.
Walaupun gen bukan satu-satunya
faktor yang mempengaruhinya.
17
Besarnya curah hujan 2.4.3. Keadaan Tanah
mempengaruhi kadar air tanah,
aerasi tanah, kelembaban udara dan Tanah merupakan komponen hidup
secara tidak langsung juga dari lingkungan yang penting dalam
menentukan jenis tanah sebagai mempengaruhi pertumbuhan dan
tempat media tumbuh tanaman. perkembangan tanaman. Tanahlah
yang menentukan penampilan
Oleh karenanya curah hujan sangat tanaman.
besar pengaruhnya terhadap
pertumbuhan tanaman. Kondisi kesuburan tanah yang relatif
rendah akan mengakibatkan
terhambatnya pertumbuhan
Tinggi dari permukaan laut. tanaman dan akhirnya akan
mempengaruhi hasil.
Ketinggian tempat menentukan suhu
udara, intensitas cahaya matahari Pengaruh keadaan tanah dapat
dan mempengaruhi curah hujan, dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
yang pada gilirannya mempengaruhi
pertumbuhan tanaman. 1) Keadaan fisik tanah, yang
ditentukan oleh struktur dan
Perbedaan ketinggian tempat dari tekstur tanah, karenanya
permukaan laut menyebabkan pengaruhnya terhadap aerasi
perbedaan suhu lingkungan. Setiap dan drainase tanah
kenaikan 100m dari permukaan laut, 2) Keadaan kimia tanah yang
suhu akan turun sekitar 0,50C. ditentukan oleh kandungan zat
hara di dalam tanah.
Kondisi ini tentunnya akan 3) Keadaan biologi tanah yang
mempengaruhi jenis tumbuhan yang ditentukan oleh kandungan
hidup pada ketinggian tertentu. mikro/makro flora dan fauna
Misalnya kita menemukan banyak tanah yang bertindak sebagai
tanaman kelapa (Cocos nuciferae) resiklus hara dalam tanah
pada daerah pantai, kemudian enau (dekomposisi).
(Arenga pinata) hidup di
pegunungan basah, rotan pada Data kesuburan kimia, fisika dan
daerah hutan hujan tropis, dan biologi suatu lahan merupakan data
banyak contoh lainnya. awal yang harus diketahui sebelum
melakukan budidaya tanaman.
Dari uraian tersebut diatas dapat
diketahui masing-masing tempat Pengelolaan lingkungan
hidup organisme (habitat) menimbulkan beberapa persoalan
mempunyai persyaratan khusus, pada erosi tanah, pergantian iklim,
pola drainase dan pergantian dalam
komponen biotik pada ekosistem.
18
Pada tahun 1977 State of World 2. Memberikan air dan sebagai
Environment Report (UNEP), tempat cadangan air dimuka
memperingatkan abhwa, tanah yang bumi
dapat ditanami terbatas, hanya ±
11% permukaan bumi dapat 3. Sebagai tempat berpegang dan
diusahakan untuk pertanian. Secara bertumpu untuk tegak.
total 1.240 juta ha untuk populasi
4.000 juta (rata-rata 0,31 ha/orang). 2.4.4. Suhu
Area ini pada tahun 2.000 akan
tereduksi sampai hanya tinggal 940 Suhu udara mempengaruhi
juta ha dengan populasi penduduk kecepatan pertumbuhan maupun
dunia 6.250 juta. sifat dan struktur tanaman.
Sehingga perbandingan lahan/orang Tumbuhan dapat tumbuh dengan
tinggal 0,15 ha saja. Ini merupakan baik pada suhu optimum. Untuk
suatu peringatan dan memerlukan tumbuhan daerah tropis suhu
perhatian segera. optimumnya berkisar 22-370C.
19
2.4.6. Hara (nutrisi tanaman) defisiensi yang berakibat pada
dan air penghambatan pertumbuhan.
20
kaleoptil terhambat, akan tetapi bila Senyawa auksin bila terkena
ujung batang ini ditempelkan matahari akan berubah menjadi
kembali pertumbuhan akan terjadi senyawa yang justru akan
lagi. menghambat pertumbuhan. hal
inilah yang menyebabkan batang
Apabila potongan ujung batang membelok ke arah datangnya sinar
Avena sativa tadi ditaruhkan pada bila diletakkan mendatar, karena
sepotong agar kemudian pada bagian yang tidak terkena sinar
bagian bawahnya diletakkan pertumbuhannya lebih cepat dari
potongan lainnya maka bagian yang terkena sinar sinar.
pertumbuhan kaleoptil akan terjadi
juga. Giberelin
Auksin dibuat di ujung batang dan Mula-mula zat ini ditemukan pada
merangsang pertumbuhan kaleoptil. Giberella fujikuroi, yaitu jenis jamur
Auksin merupakan istilah umum dari parasit pada tanaman padi. Hormon
IAA yang mempengaruhi ini ditemukan pertama sekali di
pertumbuhan batang ke atas dan ke Jepang.
bawah, hormon ini dapat
merangsang ataupun menghambat Bila auksin hanya merangsang
pertumbuhan tanaman tergantung pembesaran sel, maka giberelin
pada konsentrasinya. merangsang pembelahan sel.
Terutama untuk merangsang
Selain itu, konsentrasi auksin yang pertumbuhan primer.
sama dapat memberikan efek
berlainan pada pertumbuhan Bedanya dengan auksin adalah
batang. pucuk, dan akar. Seperti bahwa giberelin mempengaruhi
fototropisme (pertumbuhan ke arah perkecambahan dan mengakhiri
cahaya), geotropisme (pertumbuhan masa dorman biji, sedangkan auksin
ke arah bumi). tidak
21
efek yang bermacam-macam 5. Pertambahan bobot segar dan
terhadap tanaman. kering
2. Faktor-faktor yang
2.5. Pengukuran mempengaruhi pertumbuhan
pertumbuhan tanaman dapat dibagi atas dua
yaitu lingkungan dan genetik.
Pertumbuhan tanaman dapat diukur
dengan berbagai cara antara lain: 3. Produksi suatu tanaman
ditentukan oleh kegiatan yang
1. Pertumbuhan panjang ranting berlangsung dalam sel dan
jaringan tanaman. Penumpukan
2. Pertambahan luas daun Daun bahan kering adalah
berasal dari promeristen titik penumpukan fotosintat pada sel
tumbuh batang. premordia daun dan jaringan.
merupakan tonjolan pertama
yang membulat atau persegi 4. Faktor lingkungan yang
pada sisi promeristem. Tonjolan mempengaruhi pertumbuhan
tersebut diawali oleh dibagi atas 2 kelompok, yaitu
pembelahan secara antiklinal lingkungan biotik dan abiotik.
dan periklinal pada lapisan luar Lingkungan abiotik terdiri dari
dari apikal meristem. Helai daun curah hujan, tinggi dari
berkembang menurut pola permukaan laut, suhu, cahaya
tertentu. matahari, hara tanaman, dan
hormon tumbuhan.
3. Pertambahan diameter dahan
atau batang
4. Pertambahan volume terutama
pada buah
22
2.7. Evaluasi pertanyaan berikut berdaskan
hasil pengamatan di lapangan,
1. Buatlah defenisi pertumbuhan
dan perkembangan b. Berdasarkan pengamatan di
lapangan tanaman dari
2. Melakukan percobaan di luar kelompok mana yang memiliki
kelas tinggi tanaman terbesar
- Tanamlah masing-masing
polibek dengan jagung.
23
BAB III berarti cahaya) disebut sebagai
fototrof.
FOTOSINTESIS DAN
RESPIRASI Fotosintesis merupakan salah satu
cara asimilasi karbon karena dalam
3.1. Defenisi fotosintesis fotosintesis karbon bebas dari CO2
diikat (difiksasi) menjadi gula
dan respirasi sebagai molekul penyimpan energi.
Bahan baku untuk proses
Fotosintesis adalah suatu proses fotosíntesis adalah karbondioksida
biokimia yang dilakukan tumbuhan, dan air. karbondioksida diambi
alga, dan beberapa jenis bakteri tanaman melalui mulut daun
untuk memproduksi energi terpakai (stomata), sedangkan air diambil
(nutrisi) dengan memanfaatkan tanaman dari dalam tanah melalui
energi cahaya. akar tanaman
Hampir semua makhluk hidup Cara lain yang ditempuh organisme
bergantung dari energi yang untuk mengasimilasi karbon adalah
dihasilkan dalam fotosintesis. melalui kemosintesis, yang
Akibatnya fotosintesis menjadi dilakukan oleh sejumlah bakteri
sangat penting bagi kehidupan di belerang.
bumi.
Relevansi dari fotosintesis pada
Fosintesis berasal dari kata foton tanaman adalah pertumbuhan
artinya cahaya, dan síntesis yang perkembangan, penyimpanan dan
berarti penyusunan. alokasi asimilat.
Berdasarkan arti dari dua kata Perubahan pada proses ini akan
tersebut diatas maka fotosintesis merubah laju fotosintesis itu sendiri
adalah peristiwa penyusunan zat dan berakibat juga pada seluruh
organik (gula) dari zat anorganik proses fisiologi tanaman. Misalnya
(air, karbondioksida), dengan cahaya mempengaruhi fotosíntesis
pertolongan energi cahaya. dan juga memberikan efek
fotomorfogenetik pada tanaman.
Karena bahan baku yang digunakan
adalah zat carbon maka Respirasi secara sederhana
fotosíntesis dapat disebut juga merupakan proses perombakan
asimilasi zat karbon.
senyawa organik menjadi senyawa
anorganik dan menghasilkan energi.
Fotosintesis berperan dalam Respirasi dibagi atas dua yaitu
menghasilkan sebagian besar respirasi aerob dan anaerob.
oksigen yang terdapat di atmosfer
bumi. Respirasi aerob adalah suatu proses
metabolisme tanaman dengan
Organisme yang menghasilkan menggunakan oksigen. Reaksi
energi melalui fotosintesis (photos
24
proses ini dapat dituliskan melalui 3.2. Fotosintesis pada
persamaan reaksi sebagai berikut:
tumbuhan
Pada dasarnya proses fotosintesis
C6H12O6 + O2 H2O + CO2 + merupakan kebalikan dari proses
Kalori respirasi. Proses respirasi bertujuan
memecah gula menjadi karbón
Respirasi anaerobik adalah reaksi dioksida, air, dan energi.
pemecahan karbohidrat untuk Sebaliknya proses fotosintesis
mendapatkan energi tanpa mereaksikan (menggabungkan)
menggunakan oksigen. karbóndioksida dan air menjadi gula
dengan menggunakan energi
Proses respirasi ini mengambil dan cahaya terutama cahaya matahari.
menggunakan senyawa asam fenol
piruvat atau asetaldehid misalnya Tumbuhan bersifat autotrof, yang
sebagai pengikat hidrogen dan artinya dapat mensintesis makanan
membentuk asam laktat atau langsung. dari senyawa anorganik.
alkohol. Tumbuhan menggunakan karbon
dioksida dan air untuk menghasilkan
Respirasi anaerobik dapat terjadi gula dan oksigen yang diperlukan
pada: sebagai makanannya.
1. Jaringan yang kekurangan Energi untuk menjalankan proses ini
oksigen misalnya akar tanaman berasal dari fotosintesis. Perhatikan
yang terendam air persamaan reaksi yang
menghasilkan glukosa berikut ini:
2. Biji yang berkulit tebal dan sulit
untuk ditembus oksigen 12H2O + 6CO2 + cahaya -->
C6H12O6 (glukosa) + 6O2 + 6H2O
Pada respirasi anaerob ini bahan
baku (gula) tidak terurai lengkap
Glukosa dapat digunakan untuk
menjadi air dan karbondioksida,
maka energi yang dihasilkan lebih membentuk senyawa organik lain
kecil dibandingkan dengan respirasi seperti selulosa dan dapat pula
digunakan sebagai bahan bakar.
aerobik.
Proses ini berlangsung melalui
respirasi seluler yang terjadi baik
Secara sederhana reaksi pada
pada hewan maupun tumbuhan.
respirasi anaerobik dalah sebagai
Secara umum reaksi yang terjadi
berikut:
pada respirasi seluler berkebalikan
ragi dengan persamaan di atas.
C6H12O6 C2H5OH + 2CO2 Pada respirasi, gula (glukosa) dan
+ Kalori senyawa lain akan bereaksi dengan
oksigen untuk menghasilkan karbon
dioksida, air, dan energi kimia.
25
Tumbuhan menangkap cahaya 3.3. Daun dan Kloroplast
menggunakan pigmen yang disebut
klorofil. Pigmen inilah yang memberi Fotosintesis dapat berlangsung
warna hijau pada tumbuhan. diseluruh bagian hijau tanaman,
Organel yang yang mengandung akan tetapi bagian yang terbesar
klorofil disebut kloroplas. Klorofil dari pabrik fotosintesis ini adalah
inilah yang menyerap cahaya yang pada daun. untuk fotosintesis
akan digunakan dalam fotosintesis. diperlukan karbondioksida yang
Meskipun seluruh bagian tubuh masuk melalui stomata.
tumbuhan yang berwarna hijau
mengandung kloroplas, namun Banyaknya stomata kira-kira meliputi
sebagian besar energi kimia 0.1 persen dari luas daun. Pada
dihasilkan di daun. Di dalam daun sebagian besar tanaman, stomata
terdapat lapisan sel yang disebut terdapat dibagian bawah daun.
mesofil yang mengandung setengah Perkiraan banyaknya stomata pada
juta kloroplas setiap milimeter berbagai jenis tanaman jumlah
perseginya. Cahaya akan melewati stomata pada permukaan daun
lapisan epidermis yang tidak berkisar antara 0-100 buah,
berwarna dan transparan, menuju sedangkan di bagian bawah daun
mesofil, tempat terjadinya sebagian berkisar antara 0-600 buah.
besar proses fotosintesis.
Untuk dapat lebih memahami
Permukaan daun biasanya dilapisi bagaimana daun sebagai fungsi
oleh kutikula dari lilin yang bersifat pabrik makanan tanaman, kita dapat
anti air untuk mencegah terjadinya memperhatikan Gambar 7.
penyerapan sinar matahari ataupun
penguapan air yang berlebihan.
26
Pada Gambar 7 tersebut diatas 3.4. Lintasan pada
dapat dilihat bagian penampang
lintang daun yang terdiri atas:
Fotosintesis
Pada dasarnya, rangkaian reaksi
1. Kutikula (lapisan lilin)
fotosintesis dapat dibagi menjadi
dua bagian utama yaitu reaksi
2. Epidermis. Kulit luar organ
terang (karena memerlukan cahaya)
berupa lapisan lilin yang
mencegah kehilangan air dan reaksi gelap (tidak memerlukan
secara berlebihan. cahaya tetapi memerlukan karbon
dioksida).
3. Stomata: mulut daun, tempat
masuknya CO2 3.4.1. Reaksi Terang
27
Di dalam daun, cahaya akan diserap
oleh molekul klorofil untuk
dikumpulkan pada pusat-pusat
reaksi.
Tumbuhan memiliki dua jenis
pigmen yang berfungsi aktif sebagai
pusat reaksi atau fotosistem yaitu
fotosistem II dan fotosistem I.
28
antara reaksi terang dan gelap dijelaskan, meskipun sudah sangat
dapat dilihat pada Gambar 10. banyak yang diketahui tentang
proses vital ini.
Proses fotosintesis sangat kompleks
karena melibatkan semua cabang
ilmu pengetahuan alam utama,
seperti fisika, kimia, maupun biologi
sendiri.
29
3.5. Fotosintesis pada alga pengeluaran CO2 (laju pertukaran
karbón=0). Apabila tingkat cahaya
dan bakteri terus meningkat, akan berkuranglah
kenaikan laju penyerapan CO2 untuk
Alga terdiri dari alga multiseluler
setiap
seperti ganggang hingga alga
mikroskopik yang hanya terdiri dari
2. Konsentrasi karbóndioksida.
satu sel.
Semakin banyak karbondioksida di
Meskipun alga tidak memiliki struktur udara, maka semakin banyak juga
sekompleks tumbuhan darat, jumlah bahan yang dapat digunakan
fotosintesis pada keduanya terjadi
tumbuhan untuk melangsungkan
dengan cara yang sama. Hanya saja
fotosintesis.
karena alga memiliki berbagai jenis
pigmen dalam kloroplasnya, maka
3. Suhu
panjang gelombang cahaya yang
diserapnya pun lebih bervariasi. Enzim-enzim yang bekerja dalam
proses fotosintesis hanya dapat
Semua alga menghasilkan oksigen
bekerja pada suhu optimalnya.
dan kebanyakan bersifat autotrof.
Umumnya laju fotosintensis
Hanya sebagian kecil saja yang
meningkat seiring dengan
bersifat heterotrof yang berarti
meningkatnya suhu hingga batas
bergantung pada materi yang
toleransi enzim.
dihasilkan oleh organisme lain.
4. Kadar air
30
6. Tahap pertumbuhan 3.8. Respirasi dan faktor
Penelitian menunjukkan bahwa laju
yang menentukan laju
fotosintesis jauh lebih tinggi pada respirasi
tumbuhan yang sedang
berkecambah ketimbang tumbuhan Peristiwa respirasi atau pernafasan
dewasa. Hal ini mungkin akan menghasilkan sejumlah
dikarenakan tumbuhan karbondioksida yang dilepas ke
berkecambah memerlukan lebih udara,
banyak energi dan makanan untuk Laju respirasi ini tidak tetap akan
tumbuh. tetapi berfluktuasi dari waktu ke
waktu sebagai akibat pengaruh
3.7. Penggunaan dan berbagai faktor baik faktor dalam
maupun faktor luar.
Penyimpanan hasil
fotosintesis Beberapa faktor yang yang
mempengaruhinya adalah:
Hasil fotosintesis dapat digunakan
tanaman untuk beberapa 1. Suhu
pemeliharaan, perbaikan bagian-
bagian yang rusak, sebagai bahan Seluruh reaksi kimia yang terjadi
dasar pembentukan senyawa- pada makhluk hidup sangat
senyawa bermanfaat lainnya, bahan dipengaruhi suhu. Perubahan suhu
baku untuk pembakaran, akan menimbulkan perubahan
pertumbuhan/perkembangan serta dalam reaksi biokimia tanaman,
aktivitas tubuh lainnya, dan begitu juga dengan respirasi,
disimpan dalam bentuk cadangan
makanan. Hubungan antara kenaikan suhu
dengan reaksi biokimia pada pada
Penyimpanan cadangan makanan tanaman secara kuantitatif dapat
tanaman dapat dalam bentuk: dinyatakan dengan persamaan
berikut ini.
1. Buah, misalnya mangga,
pepaya, rambutan, duku, dan
sebagainya
31
Q10 untuk reaksi respirasi adalah 2- Ada 3 ciri dari cahaya yang
3, ini berarti bahwa peningkatan mempengaruhi fotosintesis, yaitu
suhu sebesar 100C, akan intensitaa cahaya, kualitas cahaya ,
meningkatkan laju reaksi 2 -3 kali dan lamanya penyinaran.
lipat. Oleh karena itu pada daerah
panas, umbi kentang tidak dapat a. Intensitas cahaya. makin rendah
menjadi lebih besar karena intensiyas cahaya, makin rendah
fotosintesisnya rendah sedangkan laju fotosintesis karena produksi
respirasinya tinggi. ATP dan NADPH tidak cukup tinggi.
Intensitas cahaya pada siang terik
2.Ketersediaan oksigen dan pada musim kemarau di Indonesia
karbondioksida berada sekitar 10.000 kaki-lilin ( 1
kaki-lilin = intensiyas cahaya 1 lilin
Ketersediaan oksigen ditempat jarak 1 kaki), tetapi hanya 25-30%
terjadinya respirasi aerob sangat yang dipergunakan untuk
penting. Apabila oksigen tidak fotosíntesis oleh tanaman. Pada
tersedia maka respirasi tidak bagian-bagian teduh bahkan hanya
berlangsung, dan seluruh proses 10% saja. Oleh karena itu pada
respirasi terhenti dan bahan-bahan siang hari intensitas cahaya tidak
racun tertimbun sehingga tanaman merupakan faktor penghambat.
menjadi mati.
b. Kualitas cahaya. Kualitas cahaya
Karbondioksida ditentukan oleh proporsi dari warna-
warna cahaya seperti merah,
Kadar karbondioksida yang tinggi kuning, hijau, biru, dan sebagainya.
(mencapai 10%) juga akan klorofil menyerap warna didaerah
menghambat laju respirasi semakin biru dan merah, yaitu panjang
rendah. Kondisi inilah yang selalu gelombang yang paling banyak
dimanfaatkan oleh pedagang digunakan dalm proses fotosintesis.
hortikultura agar produk Sedangkan penyerapan yang
hortikulturanya tetap segar. terendah adalah warna hijau. warna
hijau dari daun menujukkan bahwa
3. Cahaya sinar hijau banyak dipantulkan. oleh
karena itu sinar hijau kecil sekali
Cahaya meningkatkan respirasi pengaruhnya terhadap fototsintesis.
secara tidak langsung yaitu melalui
pengaruh cahaya terhadap c. Lama penyinaran. Apabila CO2
fotosintesa. serta faktor-faktor lain tidak terbatas,
Dengan meningkatnya laju maka penyinaran secara terus-
fotosintesa maka persediaan subtrat menerus akan menyebabkan
bahan baku meningkat, yang berarti terjadinya fotosintesis secara terus-
juga meningkatkan respirasi. menerus pula.
32
4. Pengurangan atau penambahan 3.9. Penemuan
air
Meskipun masih ada langkah-
Biji kering mempunyai tingkat langkah dalam fotosintesis yang
respirasi yang rendah, jika dilakukan belum dipahami, persamaan umum
penambahan air akan mengaktifkan fotosintesis telah diketahui sejak
enzim dan hal ini berarti respirasi tahun 1800-an.
meningkat
Pada awal tahun 1600-an, seorang
5. Pengaruh mekanis dan zat dokter dan ahli kimia, Jan van
kimia Helmont, seorang Filandria
(sekarang bagian dari Belgia),
Pelukaan, gosong terbakar, melakukan percobaan untuk
merupakan contoh-contoh yang mengetahui faktor apa yang
dapat meningkatkan laju respirasi. menyebabkan massa tumbuhan
Senyawa racun seperti sianida, bertambah dari waktu ke waktu. Dari
arsenit sebagainya juga dapat penelitiannya, Helmont
membunuh tanaman yang berakibat menyimpulkan bahwa massa
pada penghambatan enzim respirasi tumbuhan bertambah hanya karena
pemberian air.
6. Umur serta macam jaringan
Tapi pada tahun 1720, ahli botani
Setiap macam jaringan memiliki laju Inggris, Stephen Hales berhipotesis
respirasi yang berbeda satu sama bahwa pasti ada faktor lain selain air
lain. Laju respirasi dari jaringan yang berperan. Ia berpendapat
muda lebih cepat dibandingkan faktor itu adalah udara.
dengan jaringan tua.
Joseph Priestley, seorang ahli kimia
Jaringan yang sedang aktif tumbuh dan pendeta, menemukan bahwa
juga memiliki laju respirasi yang ketika ia menutup sebuah lilin
tinggi. menyala dengan sebuah toples
terbalik, nyalanya akan mati
7.Kandungan hara dalam tanah. sebelum lilinnya habis terbakar. Ia
kemudian menemukan bila ia
Mg dan N merupakan dari bagian meletakkan tikus dalam toples
klorofil, jadi langsung berpengaruh terbalik bersama lilin, tikus itu akan
pada fotosintesis. Unsur besi (Fe) mati lemas.
adalah bagian dari sitokrom, jadi
penting bagi reaksi terang. Dari kedua percobaan itu, Priestley
Sedangkan unsur P penting bagi menyimpulkan bahwa nyala lilin
fotosintesis karena merupakan telah "merusak" udara dalam toples
bagian ATP/ADP. Mn peenting itu dan menyebabkan matinya tikus.
karena merupakan bagian dari
enzim. Ia kemudian menunjukkan bahwa
udara yang telah “dirusak” oleh lilin
tersebut dapat “dipulihkan” oleh
33
tumbuhan. Ia juga menunjukkan energi yang utama yaitu klorofil A
bahwa tikus dapat tetap hidup dalam dan klorofil B.
toples tertutup asalkan di dalamnya
juga terdapat tumbuhan. Tumbuhan hijau berperan sebagai
produsen karena dapat membuat
Pada tahun 1778, Jan Ingenhousz, makanan sendiri melalui proses
dokter kerajaan Austria, mengulangi fotosintesis.
eksperimen Priestley. Ia
menemukan bahwa cahaya Fotosintesis adalah proses
matahari berpengaruh pada penyusunan makanan pada zat hijau
tumbuhan sehingga dapat daun (klorofil) dengan bantuan sinar
"memulihkan" udara yang "rusak". matahari. Dalam proses fotosintesis
ini, tumbuhan memerlukan air dan
Akhirnya di tahun 1796, Jean mineral, seperti fosfor, besi,
Senebier, seorang pastor Perancis, magnesium, dan kalium.
menunjukkan bahwa udara yang
“dipulihkan” dan “merusak” itu Bahan baku untuk proses
adalah karbon dioksida yang diserap fotosintesis adalah karbondioksida
oleh tumbuhan dalam fotosintesis. dan air. Karbondioksida diambil oleh
tumbuhan hijau melalui mulut daun
Tidak lama kemudian, Theodore de (stomata) dan pori-pori kecil pada
Saussure berhasil menunjukkan batang (lentisel), sedangkan air
hubungan antara hipotesis Stephen diambil dari tumbuhan hijau dari
Hale dengan percobaan-percobaan dalam tanah melalui akar.
"pemulihan" udara. Ia menemukan
bahwa peningkatan massa Fotosisntesis dapat menjadi lebih
tumbuhan bukan hanya karena cepat atau lambat, bergantung
penyerapan karbon dioksida, tetapi pada:ketersediaan oksigen dan
juga oleh pemberian air. karbondioksida, cahaya, air, hara
tanaman, mekanis dan zat kimia,
Melalui serangkaian eksperimen umur serta macam jaringan
inilah akhirnya para ahli berhasil tanaman.
menggambarkan persamaan umum
dari fotosintesis yang menghasilkan Jaringan muda pada tanaman laju
makanan (seperti glukosa). fotosintesisnya relatif lebih cepat
dibandingkan dengan jaringan tua.
3.10. Rangkuman Jaringan yang sedang aktif tumbuh
juga memiliki laju respirasi yang
Tumbuhan hijau adalah tumbuhan tinggi.
yang mengandung zat hijau daun
(klorofil). klorofil ini berada di Laju respirasi ini tidak tetap akan
kloroplas. tetapi berfluktuasi dari waktu ke
waktu sebagai akibat pengaruh
Dalam kloroplas tanaman tingkat berbagai faktor baik faktor dalam
tinggi terdapat dua macam klorofil maupun faktor luar
yang merupakan bahan penyerap
34
Hasil fotosíntesis ialah zat gula yang 3.11. Soal
digunakan sebagai bahan baku
untuk pembakaran (oksida biologis) Berilah tanda silang (X) pada
dalam tubuh tanaman dan berfungsi huruf A, B, C, dan D di depan
untuk mengganti sel-sel yang rusak, jawaban yang kamu anggap
serta untuk menunjang pertumbuhan benar.
dan aktivitas tumbuhan, sedangkan
oksigen berfungsi membantu 1. Bahan yang diperlukan pada
pernapasan tumbuhan. proses fotosintesis adalah…
Adapun oksigen digunakan untuk A. Air dan karbondioksida
membakar zat makanan (zat gula) B. Oksigen dan gula
dan selebihnya dilepaskan melalui C. Cahaya matahari
stomata untuk pernapasan bagi D. Klorofil
hewan dan manusia.
2. Hasil dari fotosíntesis adalah…
Oksidasi biologis adalah proses
pembakaran terhadap zat makanan A. Air
(zat gula) oleh oksigen didalam B. Gula
tubuh yang menghasilkan energi C. Karbondioksida
untuk beraktivitas dan D. Klorofil
karbondioksida serta uap air sebagai
zat sisa. 3. Zat tepung yang terkandung di
dalam umbi akar seperti
Tidak semua zat hasil fotosíntesis singkong sebenarnya
(zat makanan) digunakan oleh merupakan hasil dari…
tumbuhan hijau. Kelebihan zat hasil
fotosíntesis disimpan sebagai A. Pertumbuhan
cadangan makanan dalam buah, B. Perkembangan
batang, dan umbi. C. Kemosintesis
D. Fotosíntesis
A. Cadangan makanan
B. Bahan penghasil energi
C. Aktivitas pertumbuhan
D. Seluruhnya diubah ke bentuk
lain yang lebih dibutuhkan
35
5. Tempat berlangsungnya 9. Respirasi memerlukan bahan
fotosíntesis pada tumbuhan hijau dasar…
terdapat di…
A. Gula
A. Seluruh bagian tanaman yang B. Karbondioksida
berwarna hijau C. Air
B. Daun D. Oksigen
C. Akar
D. batang 10. Tempat terjadinya fotosíntesis
adalah…
6. Karbondioksida diambil tanaman
dari… A. Daun
B. Bunga
A. Udara C. Batang
B. Air D. Akar
C. Tanah
D. Senyawa kimia
II. Jawablah pertanyaan-
pertanyaan dibawah ini
7. Air diambil tanaman dari… dengan benar!
36
8. Faktor-faktor apakah yang
sangat mempengaruhi
pembentukan klorofil?
37
BAB IV f. Transpirasi untuk mendinginkan
permukaan tanaman.
TRANSPOR AIR SERTA
FOTOSINTETAT Sistem yang menggambarkan
TANAMAN tingkah laku air dan pergerakannya
dalam tanah dan tubuh tanaman
didasarkan atas hubungan energi
4.1. Pengantar potensial. Air mempunyai kapasitas
untuk melakukan kerja, yaitu akan
Air merupakan 85–95% berat bergerak dari daerah dengan energi
tumbuhan herba yang hidup di air. potensial tinggi ke daerah dengan
Kandungan air dalam tanaman energi potensial rendah.
bervariasi antara 70 dan 90%,
tergantung umur, spesies, jaringan Air dalam tanah dan tubuh tanaman
tertentu, dan lingkungan. Air sangat biasanya secara kimia tidak murni,
bermanfaat bagi kehidupan disebabkan oleh adanya bahan
tanaman. oleh karenanya terlarut dan cara fisik yang dibatasi
kelangsungan hidup tanaman di oleh berberapa gaya, seperti gaya
muka bumi ini sangat tergantung tarik menarik yang berlawanan,
pada air, dengan kata lain tiada air gravitasi, dan tekanan. Oleh
tiada kehidupan karenanya eneri potensialnya lebih
kecil dari air murni. Dalam tubuh
Air dibutuhkan untuk bermacam- tanaman energi potensial air ini
macam fungsi tanaman seperti: disebut potensi air.
a. Pelarut dan medium reaksi kimia Tanaman yang kekurangan air akan
menjadi layu, dan apabila tidak
b. Medium untuk transpor, zat diberikan air secepatnya akan
terlarut organik dan anorganik terjadi layu permanen yang dapat
menyebabkan kematian.
c. Medium memberikan turgor
pada sel tanaman. Turgor Air di alam ini mengalami peredaran,
menggalakkan pembesaran sel, yang disebut dengan daur air.
struktur tanaman, dan
penempatan daun Daur air adalah perubahan yang
terjadi pada air secara berulang
d. Hidrasi dan netralisasi muatan dalam suatu pola tertentu.
pada molekul-molekul koloid .
Untuk enzim, air hidrasi Air yang ada di permukaan bumi
membantu memelihara struktur mengalami penguapan, yaitu
dan memudahkan fungsi katalis. berubah menjadi uap air.
Uap air naik dan berkumpul
e. Bahan baku fotosintesis, proses membentuk awan. Selanjutnya awan
hidrolisa dan reaksi-reaksi kimia sampai ke tempat bersuhu dingin.
lainnya
38
Semakin jauh dari permukaan bumi Setelah menyelesaikan bagan
udara makin dingin. Saat tersebut coba diskusikan
bersentuhan dengan udara dingin, bagaimana agar peredaran air ini
awan mengalami kondensasi tetap berlangsung sebagaimana
membentuk butiran air. Butiran air mestinya.
ini jatuh kembali ke permukaan bumi
sebagai air hujan. Menurut pendapatmu bagaimana
sisitem pertanian yang paling sesuai
Untuk lebih jelasnya perhatikan dalam pertanaman padi sawah,
Gambar 11 dibawah ini. yang membutuhkan air dalam
pertanamannya.
Awan turun ke
permukaan bumi
……… …………
……… …………
……… …………
……… …………
…………
Gambar 11 Peredaran air dimuka …………
bumi …………
…………
…………
Kerja ilmiah 1.
39
- gravitasi Laju difusi antara lain tergantung
pada suhu dan densitas (kepadatan)
medium.
4.2.1. Difusi
Gas berdifusi lebih cepat
Difusi adalah pergerakan molekul dibandingkan dengan zat cair,
atau ion dari dengan daerah sedangkan zat padat berdifusi lebih
konsentrasi tinggi ke daerah lambat dibandingkan dengan zat
dengan konsentrasi rendah. cair. Molekul berukuran besar lebih
lambat pergerakannya dibanding
Beberapa contoh difusi: dengan molekul yang lebih kecil.
40
Suatu larutan yang mempunyai Oleh karena itu, ahli fisiologi
tekanan osmosis lebih tinggi tanaman lebih suka menggunakan
daripada larutan lain disebut istilah potensial osmotik yakni
supertonik, sedangkan kebalikannya tekanan yang diperlukan untuk
disebut hiposonik. Bila dua larutan mencegah osmosis.
sama tekanan osmosisnya, disebut
isotonik atau isomosi Jika wortel direndam ke dalam
larutan garam 10% maka sel-selnya
Masuknya larutan ke dalam sel-sel akan kehilangan rigiditas (kekakuan)
endodermis merupakan contoh nya. Hal ini disebabkan potensial air
proses osmosis. Dalam tubuh dalam sel wortel tersebut lebih tinggi
organisme multiseluler, air bergerak dibanding dengan potensial air pada
dari satu sel ke sel lainnya dengan larutan garam sehingga air dari
leluasa. dalam sel akan keluar ke dalam
larutan tersebut. Jika diamati
Selain air, molekul-molekul yang dengan mikroskop maka vakuola
berukuran kecil seperti O2 dan CO2 sel-sel wortel tersebut tidak tampak
juga mudah melewati membran sel. dan sitoplasma akan mengkerut dan
Molekul-molekul tersebut akan membran sel akan terlepas dari
berdifusi dari daerah dengan dindingnya. Peristiwa lepasnya
konsentrasi tinggi ke konsentrasi plasma sel dari dinding sel ini
rendah. disebut plasmolisis.
41
4.2.4. Tekanan hidrostatik
42
Potensial air suatu sel tumbuhan sistem sirkulasi, sedangkan pada
secara esensial merupakan tanaman air bergerak satu arah dari
kombinasi potensial osmotik dengan akar melalui batang menuju daun.
potensial tekanannya. Jika dua sel Suplai air ini memungkinkan
yang bersebelahan mempunyai tumbuhan melakukan proses
potensial air yang berbeda, maka air fotosintesis, memelihara turgor
akan bergerak dari sel yang sehingga tumbuhan dapat berdiri
mempunyai potensial air tinggi tegak, menjaga suhu tajuk tetap
menuju ke sel yang mempunyai dingin, dan melakukan trasportasi
potensial air rendah. mineral terlarut.
43
Jalur Caspary merupakan lilin melalui hidatoda yang terdapat pada
(suberin) yang menebal pada ujung-ujung pertulangan daun.
dinding transversal dan dinding
radial sel-sel endodermis. Suberin Gutasi terjadi jika malam hari udara
tidak dapat ditembus oleh air dingin dan siang hari udara lembab
sehingga air dipaksa masuk ke dan hangat. Pada malam hari,
dalam sel-sel endodermis pada mineral yang diabsorpsi dipompa ke
bagian dinding tangensial. Ketika dalam ruang antarsel disekeliling
masuk ke dalam sel, maka mineral xilem. Akibatnya potensial air pada
terlarut dalam air akan diseleksi oleh unsur pembuluh xilem berkurang
membran plasma yang bersifat dan air bergerak ke dalamnya dari
semipermeabel. sel-sel sekelilingnya.
Cairan xilem yang ada dalam xilem Air embun berasal dari kondensasi
akar, xilem batang dan xilem daun uap air , sedangkan gutasi berasal
berhubungan satu dengan lainnya dari tekanan akar. Jika terkena
membentuk suatu kolom. cahaya matahari, air gutasi
menguap dan meninggalkan residu
Ada empat kemungkinan yang dapat bahan organik dan garam mineral.
menerangkan mekanisme
perjalanan air tersebut, yaitu:
- tekanan akar
- pompa xilem
- aksi kapiler
44
Tekanan akar hanya terjadi pada tarik menarik dengan dinding xilem
tumbuhan yang rendah dan jarang melalui proses adhesi.
melebihi 45 psi (pound per square Penguapan air melalui stomata akan
inch). menarik kolom air yang ada di dalam
xilem, dan molekul air baru akan
Sedangkan untuk tumbuhan yang masuk ke dalam rambut akar.
tinggi diperlukan tekanan hingga 150
psi. Teori kehilangan air melalui
traspirasi ini disebut juga teori
Pada beberapa tanaman misalnya tegangan adhesi dan kohesi
pinus, tidak mengembangkan
tekanan akar. Jika batang dilukai Pada sebagian besar tumbuhan,
ternyata juga tidak menyebabkan air transpirasi umumnya sangat rendah
tersembur ke luar. Demikian juga air pada malam hari.
kapiler hanya dapat mencapai
ketinggian 0.5 m saja. Transpirasi mulai menaik beberapa
menit setelah matahari terbit dan
mencapai puncaknya pada siang
hari.
45
bahwa cahaya mempengaruhi Signal yang mengaktifkan enzim
pembukaan stomatata. pembentukan malat dan
mengaktifkan pompa proton di
Pada saat redup atau tidak ada dalam membran plasma adalah
cahaya umumnya stomata cahaya merah dan cahaya biru.
tumbuhan menutup. Ketika
intensitas cahaya meningkat Produksi asam malat dan influksion
stomata membuka hingga mencapai K+ dan Cl- menarik air ke dalam sel
nilai maksimum. melalui proses osmosis. Ketika
vakuola sel penjaga memperoleh air,
Mekanisme membuka dan sel tersebut membengkak dan
menutupnya stomatata dikontrol menyebabkan tekanan turgor naik.
oleh sel penjaga. Dibawah iluminasi, Tekanan turgor ini akan mendesak
konsentrasi solut dalam vakuola sel dinding tipis pada sel penjaga
penjaga meningkat. Bagaimana sehingga mengakibatkan stomata
konsentrasi solut tersebut meningkat membuka.
?
Proses menutupnya stomata akan
Pertama, pati yang terdapat pada terjadi pada saat sel penjaga
kloroplas sel penjaga diubah kehilangan ion K+ yang kemudian
menjadi asam malat. disusul dengan hilangnya air melalui
proses osmosis yang menyebabkan
Kedua, pompa proton pada turgor sel penjaga menurun.
membran plasma sel penjaga
diaktifkan. Pompa proton tersebut Adanya klorofil pada sel penjaga
menggerakkan ion H+, beberapa mengakibatkan sel penjaga dapat
diantaranya berasal dari asam melangsungkan proses fotosintesis
malat, melintasi membran plasma. yang menghasilkan glukosa dan
Asam malat kehilangan ion H+ mengurangi konsentrasi CO2.
membentuk ion malat. Hal ini Glukosa larut dalam air sehingga air
menaikkan gradien listrik dan dari jaringan di sekitar sel penjaga
gradien pH lintas membran plasma. akan masuk ke dalam sell penjaga
yang mengakibatkan tekanan turgor
Ion K+ mengalir ke dalam sel sel penjaga naik sehingga stomata
tersebut melalui suatu saluran akan membuka.
sebagai respons terhadap
perbedaan muatan, sedangkan ion Faktor yang mempengaruhi
Cl- berasosiasi dengan ion H+ membuka dan menutupnya stomata
mengalir ke dalam sel tersebut yaitu:
melalui saluran lainnya dalam
merespon perbedaan konsentrasi 1. Faktor internal antara lain
ion H+. Akumulasi ion malat, K+, dan cahaya matahari,
Cl- menaikkan tekanan osmotik konsentrasi CO2, dan asam
sehingga air tertarik ke dalam sel absisat (ABA).
penjaga.
2. Faktor internal (jam biologis).
46
Pada malam hari CO2 masuk ke
Cahaya matahari merangsang sel dalam tanaman dan disimpan dalam
penjaga menyerap ion K+ dan air, bentuk senyawa C4. Selanjutnya
sehingga stomata membuka pada senyawa C4 akan membebaskan
pagi hari. CO2 pada siang hari sehingga dapat
digunakan untuk fotosintesis.
Konsentrasi CO 2 yang rendah di
dalam daun juga menyebabkan Adaptasi lainnya yang terdapat pada
stomata membuka. tumbuhan xerofit untuk mengurangi
proses transpirasi yaitu memiliki
Stomata akan menutup apabila daun dengan stomata tersembunyi
terjadi cekaman air. (masuk ke bagian dalam) yang
ditutupi oleh trikoma (rambut-rambut
Pada saat cekaman air, zat pengatur yang merupakan penjuluran
tumbuh ABA diproduksi di dalam epidermis).
daun yang menyebabkan membran
menjadi bocor sehingga terjadi Pada saat matahari terik, jumlah air
kehilangan ion K+ dari sel penjaga yang hilang melalui proses
dan menyebabkan sel penjaga transpirasi lebih tinggi daripada
mengkerut sehingga stomata jumlah air yang diserap oleh akar.
menutup. Untuk mengurangi laju transpirasi
tersebut stomata akan menutup.
Faktor internal yaitu jam biologis
memicu serapan ion pada pagi hari Menutupnya stomata akan
sehingga stomata membuka, menurunkan jumlah CO2 yang
sedangkan pada malam hari terjadi masuk ke dalam daun sehingga
pembebasan ion yang akan mengurangi laju fotosintesis.
menyebabkan stomata menutup.
Pada dasarnya proses membuka
Stomata pada sebagian besar dan menutupnya stomata bertujuan
tanaman umumnya membuka pada untuk menjaga keseimbangan
siang hari dan menutup pada malam antara kehilangan air melalui
hari. transpirasi dengan pembentukan
gula melalui fotosintesis.
Pada beberapa tumbuhan misalnya
kelompok tumbuhan CAM stomata 4.5. Transpor fotosintetat
membuka pada malam hari
sedangkan pada siang hari stomata
melalui floem
menutup.
Tanaman mempunyai dua sistem
transpor yang terpisah yaitu xilem
Menutupnya stomata pada siang
dan floem.
hari merupakan adaptasi untuk
mengurangi proses penguapan
Xilem berfungsi mengangkut air,
tumbuhan yang hidup di daerah
sedangkan floem berfungsi
kering.
47
mengangkut gula yang dihasilkan hidup pada batang pohon termasuk
dari proses fotosintesis. sugar sink.
48
tersebut menaikkan konsentrasi Gunakan sejumlah air yang
larutan dalam tabung floem. sama banyaknya, hingga terjadi
aliran air.
Konsentrasi larutan yang tinggi
tersebut akan menarik air masuk ke 5. Amati yang terjadi pada kedua
dalam tabung secara difusi. permukaan lereng
Masuknya air tersebut meningkatkan
tekanan air pada bagian sugar
source di ujung floem.
4.6. Evaluasi
Pada bagian sugar sink, misalnya
akar tanaman bit gula, gula dan air Petunjuk: jawablah dengan benar
meninggalkan tabung floem. Saat
gula meninggalkan floem, air akan 1. Apa perbedaan difusi dengan
mengikutinya keluar melalui proses osmosis
osmosis.
2. Apa tujuan transpirasi bagi
Keluarnya gula menurunkan tanaman
konsentrasigula pada bagian ujung
sugar sink. Keluarnya air 3. Jelaskan mekanisme membuka
menurunkan tekanan hidrostatik dan menutupnya stomata, dan
dalam tabung. Adanya tekanan air faktor apa saja yang
pada ujung pembuluh floem. mempengaruhinya
49
BAB V satu faktor eksternal tersebut
adalah unsur hara esensial. Unsur
HARA TANAMAN DAN hara esensial adalah unsur-unsur
TANAH SEBAGAI yang diperlukan bagi pertumbuhan
PENYEDIA HARA tanaman. Apabila unsur tersebut
tidak tersedia bagi tanaman maka
tanaman akan menunjukkan
5.1. Hara Tanaman gejala kekurangan unsur tersebut
dan pertumbuhan tanaman akan
Sampai saat ini telah diketahui merana.
lebih dari 100 unsur kimia. Dari
lebih seratus ini hanya sekitar 17 Berdasarkan jumlah yang
yang merupakan hara esensial diperlukan kita mengenal adanya
bagi tanaman. unsur hara makro dan unsur hara
mikro. Unsur hara makro
Karbon, Hidrogen, dan Oksigen diperlukan oleh tanaman dalam
jumlah yang lebih besar (0.5-3%
Karbon merupakan rangka dari berat tubuh tanaman). Sedangkan
senyawa organik. Karbon diambil unsur hara mikro diperlukan oleh
dari atmosfir dalam bentuk tanaman dalam jumlah yang relatif
karbondioksida, yang biasa disebut kecil (beberapa ppm/ part per
fotosintesa. Peristiwa ini million dari berat keringnya).
menghasilkan gula dan oksigen.
Oksigen dibutuhkan dalam Contoh:
peristiwa respirasi. Unsur N termasuk unsur hara
makro. Unsur ini diperlukan oleh
Hidrogen bersama oksigen yang tanaman dalam jumlah 1-4 %
bergabung menjadi molekul air, berat kering tanaman. Unsur
merupakan molekul dalam jumlah tersebut diperlukan oleh tanaman
terbesar dalam tubuh tanaman. Air sebagai penyusun asam amino,
dibutuhkan tanaman sebagai alat protein, dan klorofil.
transportasi mineral maupun
makanan tanaman, dan juga turut Apabila tanaman kekurangan
berperan dalam beberapa reaksi unsur N akan menunjukkan gejala
kimia dalam tubuh tanaman. antara lain klorosis pada daun.
Hidrogen juga merupakan molekul Gejala kekurangan N pertama kali
konstituen beberapa komponen akan muncul pada daun tertua
penyusun sel tanaman.
Unsur Al tidak termasuk unsur hara
esensial, sebab unsur ini meskipun
5.1.1.Unsur hara esensial jumlahnya banyak dalam tanah
tetapi tidak diperlukan bagi
Pertumbuhan tanaman tidak hanya pertumbuhan tanaman.
dikontrol oleh faktor dalam Keberadaan unsur Al justru dapat
(internal), tetapi juga ditentukan bersifat racun bagi tanaman. Unsur
oleh faktor luar (eksternal). Salah ini dapat mengikat fosfat sehingga
50
menjadi tidak tersedia bagi
tanaman. Beberapa tumbuh-tumbuhan
(seperti kacang tanah, kedelai,
Unsur Cu (cuprum) termasuk unsur kapri, dan tumbuhan legume
hara mikro. Unsur ini diperlukan lainnya) bersimbiosis dengan
tanaman dalam jumlah yang relatif bakteri Rhizobium spp.
kecil (6 ppm). Jika jumlahnya
banyak, Cu akan menjadi racun Rhizobium ini dapat memfiksasii
bagi tanaman, misalnya: Cu akan gas N2 (yang terjerap dalam pori-
membunuh ganggang pada pori tanah) dan mengkonversinya
konsentrasi 1 ppm. menjadi amonia.
51
5.1.1.1.Unsur hara makro Gejala defisiensi berupa tanaman
yang kerdil dan kuning akan
N, P, dan K merupakan tiga unsur terlihat, terutama pada bagian
utama dalam kehidupan tanaman. tanaman yang lebih tua.
52
Senyawa nitrogen yang tertambat Energi yang dibebaskan dari
pada jasad hidup dan dilibatkan perubahan di atas akan digunakan
dalam kegiatan fisiologisnya, oleh berbagai jasad tanah itu untuk
dikembalikan ke dalam peredaran melakukan kegiatannya termasuk
nitrogen setelah mengalami melakukan perubahan senyawa N
mineralisasi. tahapan selanjutnya.
53
Fosfor Posfor alam memasuki sistem
tanah melalui penghancuran dan
Fosfor diambil tanaman dalam peruraian yang berjalan lambat
bentuk H2PO4- dan HPO4= oleh karena daya larutnya yang
bergantung pada pH tanah. rendah.
54
Oleh karenanya ketersediaan P
selalu menjadi faktor pembatas
untuk daerah hutan hujan tropis.
1. pemupukan P
3. serapan akar
4. jasad renik
1. Pertumbuhan lambat
2. Menguningnya daun
(terutama pada daun tua)
4. Guguir daun
Ruang berpikir.
menurut pendapatmu
apakah setiap tanaman
yang dibudidayakan Gambar 18 Defisiensi posfor pada
pada daerah tropis tomat
harus dilakukan
pemupukan P
55
Kalium
56
Pertumbuhan vegetatif pada anion dan mempengaruhi
tanaman sayuran seperti penyerapan dan transportasinya.
asparagus dan kol juga
membutuhkan kalium dalam jumlah Beberapa hasil penelitian
besar. memperlihatkan bahwa tanaman
yang cukup mengandung kalium
Gejala kekurangan kalium pada dapat mengurangi berjangkitnya
tanaman ditandai oleh: penyakit (misalnya Verticillium
yang menyebabkan layu pada
1. Pertumbuhan lambat kapas) dan jatuh rebah pada
tanaman.
2. Ujung daun mengalami
nekrosis yang dimulai pada Telah diketahui kalium berperan
daun muda. dalam fotosintesis karena secara
langsung meningkatkan
3. batang lemah pertumbuhan dan indeks luas
daun.
4. buah kecil kecil
Tingkat kritis K dalam jaringan
Walaupun kalium penting untuk tumbuhan relatif tinggi, biasanya
semua tanaman tingkat tinggi dan sekitar 1.0% atau 4 kali lipat lebih
rendah akan tetapi hara ini bukan tinggi dibandingkan titik kritis
merupakan bagian penyusun tubuh posfor.
tanaman.
Hampir seluruh kalium diserap
Kalium tidak membentuk ligand pada fase pertumbuhan vegetatif
(molekul organik kompleks) yang hanya sedikit yang ditrasfer ke
terutama berfungsi sebagai buah atau biji.
aktivator suatu enzim atau kofaktor
dari sekitar 46 enzim. Tanaman juga membutuhkan
kalsium, magnesium, dan sulfur
Kalium disimpan dalam jumlah untuk pertumbuhan dan
besar di vakuola. perkembangannya.
57
banyak misalnya apatit (Ca3 (PO4)
, kalsit (CaCO3), dan dolomit
(CaCO3, MgCO3).
58
Gambar 22 Buah apel yang Gambar 23 mengeringnya buah
mengalami kekurangan kalsium tomat akibat kekurangan kalsium
59
Zinkum
Gejala kekurangan
1. Menurunnya pertumbuhan,
batang menjadi berbentuk
roset
2. Terhalangnya pembentukan
buah
4. Dieback
60
Gejala kekurangan unsur ini pada
tanaman adalah:
Gajala kekurangan:
2. Penguningan secara
gradasi
Gambar 26 Defisiensi besi pada
rerumputan
61
berdissosiasi, tampaknya terutama
pasif melalui aliran transpirasi.
1. pertumbuhan kerdil
2. mati pada pucuk terminal
3. hipo pikmentasi
Boron
Pengambilan B diperkirakan
sebagai asam borat yang tidak
62
Boron mempengaruhi
perkembangan sel dan
mengendalikan transpor gula dan
pembentukan polisakarida.
63
Klor 5.1. 2.Keseimbangan hara
Klor diambil tanaman dalam bentuk Keseimbangan hara untuk
ion klorida (ion Cl-). Ion ini pertumbuhan optimum tanaman.
dibutuhkan dalam reaksi Kelebihan dan kekurangan
fotosintesis dan pengaturan menyebabkan efek negatif pada
potensial turgor sel tanaman. tanaman.
Umumnya gejala defisiensi Cl Misalnya kelebihan magnesium
jarang terjadi pada tanaman, yang pada tanah dapat menghambat
umum adalah gejala toksisitas. pengambilan kalium.
Nikel Rendahnya pemberian fosfor dapat
menginduksi defisiensi zinkum.
Nikel diabsorbsi tanaman dalam
bentuk kation divalen (Ni++). Nikel Pemeliharaan keseimbangan hara
merupakan bagian dari enzim dalam tanah merupakan faktor
urease, yang berperan dalam penting dari tujuan perbaikan
konversi amonia urea jaringan pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, oleh karenanya ion ini tanaman.
dibutuhkan dalam proses
metabolisme nitrogen. Manajemen hara menjadikan tidak
budidaya tanaman menjadi lebih
Nikel dibutuhkan tanaman dalam ekonomis, efisiensi, dan tidak
jumlah relatif sedikit. Konsentrasi merusak lingkungan.
kritis pada tanaman sekitar 0.1
ppm.
5.1.3. Analisis kebutuhan
Gejala defisiensi adalah: hara
- Klorosis pada daun muda Gejala keracunan dari pemberian
pupuk maupun pestisida dapat
- Matinya titik tumbuh menyebabkan terhambatnya
pertumbuhan perakaran tanaman.
Untuk menghindari kesalahan
dalam aplikasi pemberian kedua
bahan kimia tersebut dibutuhkan
analisa seberapa besar kebutuhan
satu unsur yang mendukung
pertumbuhan tanaman.
64
Analisis ini merupakan alternatif kilogram tanah per satu titik
terbaik dalam memprediksii sampel.
kebutuhan hara tanaman sebelum
tanaman mengalamii cekaman
(toksisitas) ataupun defisiensi.
65
Pengelompokan sampel tanaman Analisis jaringan sangat menolong
dilakukan berdasarkan spesies, kita untuk lebih memahami kondisi
fase pertumbuhan tanaman, dan pertanaman kita.
dalam bentuk apa ion hara yang
akan diamati Sampel yang diambil merupakan
sampel yang berasal dari dua areal
Untuk lebih jelasnya prosedur kera yang berbeda, satu areal dimana
dari analisis tanaman dapat tanaman dapat tumbuh normal dan
diperhatikan Gambar 34 dibawah satu lagi pada daerah yang
ini. mengalami gejala
2. bahan organik
3. air tanah
Gambar 34 Tahapan proses
4. udara tanah
analisis jaringan tanaman
Kombinasi kempat faktor akan
Umumnya kandungan hara dalam
menghasilkan jenis tanah yang
tanaman berfluktuasi sejalan
berbeda. Komposisi yang paling
dengan fase pertumbuhannya.
baik dari tanah adalah dengan
perbandingan yang cukup
Kandungan hara lebih kecil pada
seimbang diantara keempat
tanaman yang tua, dan bervariasi
komponen.
diantara bagian-bagian tanaman.
66
gabungan antara proses fisika dan Hubungan suhu dengan
kimia serta diikuti aktivitas biologi kelembaban tanah ini berbanding
untuk merombak bahan induk terbalik, yang artinya semakin
tanah. tinggi suhu maka kelembaban
tanah semakin rendah.
Faktor yang mempengaruhi
pembentukan tanah adalah: Laju reaksi kimia tanah dapat
meningkat sebesar 2 sampai 3 kali
1. Bahan induk tanah lipat jika suhu naik sebesar 100C.
67
Akan tetapi yang perlu diingat 5.2.2. Profil tanah
adalah makhluk hidup ini berperan
dalam proses pembentukan tanah. Irisan melintang dari tanah disebut
profil tanah. Penampang lintang
4. Topografi tanah dapat kita lihat dari gambar
dibawah ini.
Pada tanah miring atau tanah yang
agak kedap air, sejumlah besar air Horizon A adalah bagian
yang jatuh diatasnya hilang karena permukaan tanah yang paling
aliran permukaan. dipengaruhi oleh aktivitas makhluk
hidup dan iklim
Hal ini akan mengakibatkan dua
hal yaitu (1) kehilangan air yang Horizon B merupan horizon
seharusnya masuk ke dalam tanah akumulasi dari beberapa material
dan (2) hilangnya tanah akibat hasil pencucian dari horizon A
aliran air yang terlalu cepat. Akumulasi ini di sebut juga
Ketidaktersediaan air pada illuviation.
tanah dengan topografi
miring ini akan Bahan induk (Horizon C),
menghambat proses fisis, merupalan lapisan terakhir.
kimia, dan biologi
pembentukan tanah.
5. Waktu
68
Profil tanah merupakan bagian Pada Gambar 37 memperlihatkan
penting bagi pertumbuhan 4 tipe agregat tanah yaitu granular
tanaman. (no 1), balok (no.2) prismatik
(no.3), dan lempeng (no.4)
Kedalaman, tekstur dan struktur
tanah serta sifat kimia merupakan 5.2.4.Kimia Tanah
syarat mutlak bagi media tumbuh
tanaman 5.2.4.1.Reaksi tanah
69
langsungnya terhadap
ketersediaan hara.
70
Faktor yang mempengaruhi Ion hidrogen yang terbentuk
kapasitas tukar kation adalah bekerja untuk menggantikan ion
tekstur tanah. kalsium yang berada pada
kompleks jerapan tanah.
Makin halus tekstur tanah makin
tinggi KTK nya. Pasir dan lempung Pertukaran ini terjadi disebabkan
berpasir sedikit mengandung liat oleh aksi massa dan karena ion
koloid dan juga miskin bahan hidrogen diikat lebih kuat oleh
organik dan humus, sebaliknya kempleks jerapan tanah
tanah bertekstur halus dibandingkan dengan kalsium.
mengandung lebih banyak liat dan
juga humus. Dengan demikian Reaksi tersebut dapat dilukiskan
tanah halus ini mempunyai KTK melalui reaksi sederhana dibawah
lebih tinggi dibandingkan tanah ini.
pasir.
71
Reaksi pertukaran kation diatas
melukiskan pertukaran kation yang
terjadi dalam tanah daerah humid.
2. Meningkatkan ketersediaan
tata udara dan infiltrasi
72
Tabel 1. Tingkatan mudah tidaknya
3. Meningkatkan kapasitas jaringan organisme didekomposisi
daya ikat tanah terhadap
air Senyawa Total Laju
organik persentase dekom
4. Sebagai buffer dalam bahan posisi
perubahan pH tanah organik
5. Menyediakan berbagai gula, pati, 1-5 Cepat
protein
sumber hara makro dan
sederhana
mikro untuk kebutuhan protein 5-20
tanaman kasar
Hemi 10-25
6. Menyediakan bahan selulosa Sangat
makanan untuk selulosa 30-50 lambat
mikroorganisme tanah.
Lignin, 10-30
lemak, lilin
Bahan organik tanah berasal dari
residu tubuh tumbuhan dan hewan
yang telah mengalami berbagai
proses perombakan. Perombakan 5.4. Evaluasi
ini akan menghasilkan tiga
komponen utama yaitu 1. Sebutkan 15 unsur
polisakarida, lognin dan protein. esensial yang
dibutuhkan tanaman
Polisakarida terdiri dari selulosa,
hemiselulosa, gula, pati dan pektin. 2. Mengapa pemupukan
Lignin adalah kompleks material yang dilakukan pada
yang berasal dari jaringan kayu tanaman dilakukan pada
tumbuhan. akhir musim hujan atau
pada awal musim
Senyawa-senyawa yang terdapat kemarau
dalam tumbuhan dapat
diklasifikasikan menurut tingkat
mudah tidaknya senyawa tersebut 3. Gejala kekurangan
didekomposisikan. Pembagian
kalsium selalu kelihatan
tersebut tertera pada Tabel 1 pada daun muda,
dibawah ini. jeleskan jawabanmu
Diantara senyawa-senyawa
tersebut diatas protein kasar
merupakan senyawa yang paling
kompleks karena mengandung
karbon, hidrogen, oksigen,
nitrogen, fosfor, besi, belerang dan
beberapa unsur lainnya.
73
4. Usaha apa yang
perlu dilakukan untuk
mengatasi fluktuasi
suhu tanah yang
relatif tinggi
5. Pemupukan yang
melebihi dosis akan
mengakibatkan
menguningnya daun
tanaman, mengapa
dapat terjadi
demikian
74
BAB VI yang minim dari pemakai pupuk
yang mengandung amonia (NH3 +)
PUPUK DAN dalam hal ini para petani secara
PENGELOLAAN PUPUK langsung maupun tidak membuat
aplikasi pupuk amonia menjadi
6.1. Pengenalan pupuk membahayakan dan memberikan
efek samping bagi penggunanya.
Penggunaan pupuk pada tanah Padahal bila kita melakukan aplikasi
pertanian dimulai bersamaan sesuai prosedur menurut dosis,
dengan sejarah pertanian itu sendiri. takaran dan petunjuk, maka kasus-
kasus tersebut dapat diminimalisir.
Pengunaan senyawa-senyawa kimia
untuk memperoleh pertumbuhan Hal-hal yang perlu diperhatikan
tanaman yang baik baru dimulai sebelum menggunakan pupuk
kurang lebih seratus tahun yang lalu. adalah:
Namun sekarang senyawa-senyawa 1. Kenali sifat bahan kimia yang
kimia tersebut merupakan terkandung didalam pupuk
keharusan ekonomi bagi tersebut
kebanyakan tanah. 2. tingkat kadar racun pada
setiap pupuk berbeda dari
Kaidah yang harus dipatuhi yang paling rendah hingga
paling tinggi. Tinggi
dalam aplikasi pupuk
rendahnya racun bisa dilihat
dari etiket yang tertera di
Penggunaan senyawa kimia ini
label kemasan pupuk.
dalam meningkatkan pertumbuhan
3. Sebagai bahan kimia, racun
dan perkembangan harus
tersebut dapat masuk
dilakukan mengikuti kaedah
kedalam tubuh manusia
kesehatan dan keselamatan kerja.
melalui 3 cara yaitu melalui
kulit, mulut dan paru-paru.
Bahaya bahan kimia yang Untuk itulah setiap
terkandung dalam pupuk pengguna pestisida wajib
sebenarnya tergantung dari si menggunakan topeng
pemakainya. Bila pemakai nya muka, masker hidung,
menggunakan secara baik, tepat sarung tangan, celemek dan
dan benar tentu saja tidak sepatu boot karet agar
berbahaya. Dan sebaliknya, pestisida tersebut tidak
penggunaan dosis yang berlebihan masuk ke tubuh kita
tanpa pertimbangan disertai aplikasi
yang tidak memberikan
perlindungan telah memperpanjang 6.1.1. Unsur-unsur pupuk
sisi negatif pupuk itu sendiri. Tidak
sedikit kasus yang terjadi pada Untuk pertumbuhan yang normal
petani seperti sesak nafas, tanaman sedikitnya membutuhkan
gangguan pencernaan, keracunan 16 unsur hara esensial yakni C, H,
dan berbagai kasus lainnya. O, yang diperoleh tanaman dari air
Disadari atau tidak, pengetahuan dan udara, unsur hara makro
75
N,P,K,Ca, Mg, S dan unsur mikro diklasifikasikan menjadi pupuk
Fe, Zn, Mn, Cu, Cl, B, dan Mo. alam dan pupuk buatan
76
Pupuk buatan Pupuk anorganik
Pupuk anorganik adalah pupuk yang
Pupuk buatan merupakan pupuk mempunyai senyawa kimia
yang dibuat oleh pabrik dengan anorganik. Contoh pupuk anorganik
kandungan unsur hara tertentu. adalah ZA (NH4)2SO4.
77
serbuk, kristal, butiran (granular) - Indeks garam
pelet, tablet atau khelat.
6.2.1.1. Kadar unsur pupuk
Pupuk padat dapat diaplikasikan
melalui tanah atau daun, dengan Banyaknya unsur hara yang
memperhatikan hal berikut: jika dikandung oleh sutatu pupuk
pupuk tersebut mudah larut dalam merupakan faktor penentu utama
air, maka pemberiannya dapat untuk menilai pupuk tersebut,
dilakukan melalui daun atau karena jumlah unsur hara
sebaliknya. Salah satu contoh pupuk menentukan kemampuannya untuk
yang mudah larut dalam air adalah menaikkan kandungan hara tanah.
urea.
Kadar unsur hara dinyatakan dalam
Pupuk cair terbagi dua yaitu pupuk persen N, persen P2O5, dan persen
yang berbentuk cairan ataupun K2O. Misalnya pupuk urea 45%
pupuk padat yang mudah larut artinya dalam setiap 100 kg pupuk
dalam air. urea mengandung 45 kg N.
Pupuk jenis ini mengandung unsur Sifat kelarutan pupuk perlu diketahui
hara tertentu dan umumnya dalam hal:
mempunyai kandungan hara yang
tinggi. - Penentuan atau pemilihan
metode cara pemupukan
6.2.1 Sifat umum pupuk buatan
- Waktu pemupukan
Nilai suatu pupuk buatan ditentukan
- Penggunaan pupuk dan
oleh sifat-sifatnya, yang harus
untuk jenis tanaman apa.
diketahui nilai suaatu pupuk adalah:
Misalnya pupuk yang bersifat mudah
- Kadar unsur pupuk
larut dapat diaplikasikan pada saat
- Kelarutan pupuk tanam atau setelah tanaman
tumbuh, dan pupuk ini sesuai untuk
jenis tanaman semusim
- Kemasaman pupuk
Pupuk yang tidak mudah larut dapat
- Higroskopisitas
disebar dilapang pada waktu
- Bekerjanya pupuk sebelum tanam dan sesuai untuk
tanaman tahunan.
78
6.2.1.3. Kemasaman pupuk 6.2.1.5. Cara bekerjanya pupuk
79
Berdasarkan indeks garam diatas - Teknologi pembuatan pupuk N
maka pupuk yang dipilih adalah urea telah begitu maju, sehingga
(80.7) karena indeks garamnya biaya pembuatan jauh lebih
lebih rendah dibandingkan dengan murah dari pada pupuk P dan K.
ZA (162.7) Disamping itu, cara pembuatan
yang dipakai sekarang
memungkinkan dihasilkannya
6.2.2. Pupuk nitrogen berbagai macam bahan dalam
jumlah banyak, sehingga
Macam pupuk nitrogen penggunaannya lebih praktis.
Pupuk N organik dan anorganik
dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu Sebagai akibat dari kenyataan
diatas pembawa N sintetik atau
- bentuk organik buatan makin lama makin
memegang peranan penting.
- bentuk anorganik
Hampir seluruh keperluan pupuk N
6.2.2.1. Bentuk organik Indonesia berasal dari pembawa
nitrogen anorganik sintetik ini.
Pupuk organik, seperti sampah, sisa
ikan, ampas jarak, dan sebainya Bentuk amonia
(Tabel 2), harus mengalami
aminisasi, amonifikasi, dan nitrifikasi Dikenal berbagai macam pembawa
sebelum nitrogennya menjadi N. anorganik yang dapat mensuplai
tersedia bagi tanaman. N dalam pupuk majemuk.
80
Tabel 3 menyajikan susunan dan menghasilkan NH4OH. Bahan ini
sumber dari pupuk–pupuk yang dapat dipakai secara tersendiri
terpenting. sebagai pupuk, atau lebih sering
dipakai sebagai pelarut
Kisaran kadar N dari berbagai pupuk pembawa nitrogen lain separti
N sangat lebar, bervariasi antara NH4 NO3 dan urea yang
3% yang terdapat dalam super fosfat dinamakan larutan nitrogen.
yang diamoniatkan hingga 82% Pabrik pupuk Sriwijaya
yang ada dalam pupuk amonia menghasilkan amonia cairan
cairan. sebagai hasil sampingan dan
umumnya dipakai sebagai
Juga beberapa bentuk N, seperti pendingin pabrik-pabrik es.
senyawa amonium dan nitrat dan
juga urea dan sianada disajikan - Ketiga, gas amonia dipakai
dalam Tabel 3. untuk pembuatan pupuk N
lainnya.
Dua yang terakhir bila mengalami
hidrolisis dalam tanah menghasilkian
ion NH4+ yang dapat diabsorpsikan Anhidrous ammonia
tanaman atau dioksidasikan menjadi
nitrat. Nitrogen atmosfir merupakan
sumber nitrogen utama di muka
Walaupun semua bahan yang bumi. Kemudian nitrogen berikatan
dikemukakan dalam Tabel 3 dipakai dengan hidrogen membentuk
sebagai pembawa N, senyawa- amonia.
senyawa yang mengandung
ammonium (NH4+) dan nitrat (NO 3-) Hara yang umum terdapat dalam
ternyata paling banyak digunakan pupuk adalah N, P2O5, dan K2O
sebagai pupuk. dalam bentuk tunggal ataupun
majemuk. Pupuk yang hanya
Gas amonia yang diperoleh secara mengandung satu unsur disebut
demikian dapat digunakan untuk tiga pupuk tunggal, sedangkan yang
hal. mengandung lebih dari satu unsur
disebut pupuk majemuk. Sebagai
- Pertama, gas tersebut dibawah contoh dapat disebut kalium nitrat
tekanan tinggi dapat dicairkan dan amonium fosfat.
menjadi amonia cairan.
Senyawa ini digunakan dalam Awal dari terbentuknya senyawa
pembuatan superfosfat yang nitrogen diawali dengan reaksi
diamoniatkan dan pupuk antara hidrogen (H+) dan nitrogen
majemuk lainnya. Senyawa ini (N) pada temperatur dan tekanan
dapat langsung dipakai sebagai tinggi yang menghasilkan amonia
pupuk N. (NH3).
81
Amonia anhidrous larutan pupuk
nitrogen yang dilarutkan dalam air.
Amonia cair
82
Tabel 2 Pembawa Nitrogen organik
%
Pupuk Rumus kimia Sumber
Nitrogen
Salpeter Cili atau
Natrium nitrat NaNO3 16
dibuat
Amonium Sulfat (NH4)2SO4 Hasil sampingan
arang dan gas
21
Amonium nitrat
NH 4NO3
Dibuat 33
83
Amonium nitrat (34-0-0) Amonium sulfat
Pupuk ini dihasilkan dari reaksi Pembentukan pupuk ini berasal dari
antara asam nitrit dengan senyawa reaksi antara amonia dengan asam
amonia ahhidrous (Gambar 40) sulfat, dengan reaksi sebagai
berikut:
Pupuk amonium nitrat adalah pupuk
yang dapat menyumbangkan dua
jenis hara N dalam bentuk amonium
(NH4 +) dan nitrat (NO 3 -). Urea CO(NH2)2
Setelah asam nitrit dihasilkan,
selanjutnya direaksikan dengan Pupuk urea adalah salah satu jenis
amonia anhidrous membentuk pupuk N yang paling tinggi
amonium nitrat (Gambar 41). kandungan nitrogennya. Urea selain
digunakan sebagai pupuk juga
Produk komersial dari pupuk sering digunakan sebagai protein
amonium nitrat dapat dalam bentuk substitusi dari hewan ruminansia.
padat, granular, larutan dan kapsul.
Bentuk pupuk ini padat dan kristalin , Pembentukan pupuk ini diawali
berwarna putih, tidak higroskopis dengan reaksi antara ammonia
dan bekerjanya cepat. dengan karbondioksida pada
temperatur 170-2100C dengan
Kandungan N dari pupuk amonium tekanan berkisar antara 170-400
nitrat yang diperdagangkan berkisar atmosfir.
antara 33-34%.
Pada suhu tinggi amonium karbonat
memperlihatkan sifat tekanan
disosiasi yang tinggi.
Pembentukannya menghasilkan
banyak panas, selama tekanan
parsial bahan-bahan yang sedang
di raeaksikan melebihi tekanan
diosiasi amonium karbonat.
84
Reaksi pembentukkannya terdapat banyak dipakai untuk pembuatan
adalah sebagai berikut berikutnya: pupuk majemuk.
85
kelebihannya dibandingkan ZA, Pupuk yang berkadar P tinggi ini,
kada N nya lebih tinggi dan ¼ dari bila tidak diberikan dalam bentuk
jumlah N tersedia dalam bentuk pelet akan segera bereaksi dengan
nitrat, yang dapat diserap tanaman tanah, dan biasanya P berakhir
tanpa mengalami perubahan kimia dalam bentuk terikat.
terlebih dahulu.
Dengan adanya bentuk pelet ini,
6.2.3. Pupuk Posfat maka kontak dengan tanah
diperkecil sehingga jumlah yang
Hampir semua pupuk posfat diikat tanah dapat dikurangi.
komersial berasal dari batuan
posfat. Superfosfat bereaksi sangat masam
dan umumnya dianggap akan
Bahan baku pembuatan pupuk meningkatkan kemasaman tanah
posfat (posfat alam) banyak disuplai bila diberikan pada tanah. Nyatanya,
dari Afrika Utara (Tunisia, Aljajair, ia tidak memberikan efek
dan Maroko) dan Amerika Serikat. kemasaman tanah.
86
pun tepung tulang tidak akan
mengganggu tanaman. Sebagian besar dari pupuk ini
dipakai oleh perkebunan teh, kelapa
Batu fosfat. sawit, dan karet sebagai pangganti
super fosfat. Untuk tanaman
Bila ingin menggunakan batu fosfat tahunan pupuk fosfat yang lambat
sebagai pupuk terlebih dahulu harus tersedia tidak menjadi halangan,
digiling halus. berlainan dengan tebu, tanaman ini
memerlukan pupuk fosfat cepat
Penggilingan ini dapat meningkatkan tersedia.
ketersediaan P, apalagi bila pada
tanah tersebut terdapat bahan Pupuk berkadar fosfat tinggi.
organik yang sedang mengalami
dekomposisi. Perlu pula kiata menyebut dua
macam fosfat berkadar tinggi yang
Batu fosfat merupakan pupuk fosfat belum banyak dipakai, yaitu: kalsium
yang paling sukar larut dibandingkan metafosfat, Ca(PO4)2 yang berkadar
pupuk fosfat lainnya. 62-63% P2O5 dan asam super fosfat
yang mengandung 76% P2O5 (Tabel
Jika kita urutkan ketersediaan posfat 3)
mulai dari cepat ke lambat tersedia
adalah sebagai berikut: amonium Kalsium meta fosfat, atau sering
fosfat, super fosfat, tepung tulang disebut metafos dibuat dari batu
dan batu fosfat. posfat atau batu kapur yang
direaksikan daengan P2O5 (Tabel
Walaupun rumus konvensional batu 3).
fosfat adalah Ca3(PO4)2, sabenarnya
rumusnya jauh lebih kompleks dari Asam superfosfat
pada itu.
Pupuk ini merupakan senyawa yang
Nyatanya ia mendekati rumus berkadar P2O5 paling tinggi (Tabel
flourapatit, 3Ca3(PO4)2.CaF2. Oleh 3). Larutan ini dapat dipakai untuk
karenanya ia sangat sukar larut. membuat pupuk larutan lain atau
Batu fosfat yang pernah ditambang membuat superfosfat berkada P
sebagai pupuk di Indonesia ialah tinggi (54% P2O5 ).
batu fosfat dari Cirebon. Pupuk
tersebut dikenal sebagi fosfat Efektifitas pupuk posfat yang
Cirebon, merupakan kalsiumtrifosfat diberikan ke dalam tanah
yang mengandung 28% P2O5 larut dipengaruhi oleh dua faktor yakni
dalam HCl keras atau 14% P2O5 ukuran butiran pupuk dan cara
larut dalm 2% asam nitrat. pemberian pupuk.
87
dalam larutan tanah sehingga dapat
mempercepat tanaman menyerap Pemberian KCl yang banyak pada
unsur tersebut. kentang dan tembakau dapat
Cara pemberian yang tepat juga menurunkan kwalitas hasil
akan meningkatkan efektifitas pupuk tanaman.
seperti pemberian pupuk P cara
lubang dan jalur merupakan cara Kalium khlorida dan sulfat banyak
terbaik dipakai di Indonesia, terutama untuk
tanaman tembakau, sisal, dan
6.2.4. Pupuk kalium tanaman perkebunan.
88
6.2.5. Pupuk kalsium, Pupuk belerang
magnesium belerang dan
unsur mikro Kehilangan S dari bidang serap
tanah dapat disebabkan oleh erosi,
Unsur hara kalsium termasuk hara pencucian dan terangkut tanaman
makro sekunder bersama dengan dari tanah petani sama dengan 20-
magnesium dan belerang. 30 kg per hektar.
Sumber kalsium dalam tanah
berasal dari mineral tanah primer Untuk daerah yang memiliki curah
seperti kalsit (CaCO3), dolomit (Ca hujan tinggi maka besarnya
Mg(CO3)2 , dan garam-garam kehilangan akibat pencucian ini akan
sederhana seperti gipsum (CaSO4) lebih besar.
dan Ca-posfat.
Akan tetapi belerang tanah juga
Pemupukan kalsium umumnya dapat mengalami penambahan
diberikan dalam bentuk kapur atau melalui hujan dan salju.
garam-garam yang mengandung
kalsium. Jumlahnya tergantung dari tempat,
dan bekisar 2-3 kg per hektar hingga
Penambahan kapur ke dalam tanah lebih dari 100 kg bila dekat dengan
mempunyai dua fungsi yaitu pusat industri atau gunung berapi
menaikkan pH dan meningkatkan yang masih aktif.
ketersediaan hara.
Pada usaha pertanian umum
Kalsium dalam pupuk masalah penambahan belerang
dapat diselesaikan secara otomatis.
Beberapa bentuk kalsium yang
biasa dipakai untuk pertanian adalah Dalam pengelolaan tanah belerang
kalsium karbonat (CaCO3), kalsium dikembalikan kedalam tanah dengan
hidroksida (Ca(OH) 2, kalsium oksida bentuk pupuk hijau, sisa tanaman
(CaO) dolomit (CaMg(CO3)2, dan dan pupuk kandang.
kalsium silikat (CaSiO 3)
Pupuk buatan seperti super fosfat
Magnesium dalam pupuk dan kalium sulfat mengandung
sejumlah belerang. Pemberian 10
Sumber utama pupuk magnesium ton pupuk kandang yang diperkuat
diperoleh dari batuan dolomit dengan 250 kg superfosfat
(CaMg(CO3)2, garam pahit mengandung lebih dari 50 kg
(MgSO4.7H 2O) dan kiserit belerang. Jumlah ini saja sudah
(MgSO4.H2O). melebihi belerang yang hilang.
89
Pupuk mikro 6.2.6. Pupuk Majemuk
90
Sifat higrokopis beberapa bahan, pembawa-pembawa N, terutama
seperti amonium nitrat, sering yang bersifat amonia. Efek utama
menyebabkan pupuk majemuk yang diperlihatkan oleh ion-ion NH 4
menggumpal. ialah bila ion ini dinitrifikasikan.
91
Tabel 4 Pembawa fosfor
% kadar
Fertilizer Bentuk kimia Sumber P2O5
tersedia
Super fosfat Ca(H2PO4) +CaHPO4 Dibuat dari batu
fosfat 15-50
Diamonium
(NP 4)2 HPO4 Dibuat 53(21% N)
sulfat
Tepung Ca3 (PO4 )2 Pemotongan 20-25
tulang
Flour atau Chlor apatit Batu fosfat
Batu fosfat 25-30
Ca-meta Ca (PO3 )2 Dibuat 62-63
fosfat
Asam fosfat H3PO4 Dibuat 54
92
Jaminan dari pupuk tunggal, seperti 6.3. Faktor yang
amoniumsulfat mudah
diinterpretasikan, karena nama dan
mempengaruhi macam
susunan dari bahan tersebut dan jumlah pupuk yang
dicantumkan pada label atau dicetak harus diberikan dalam
pada pembungkusnya. tanah
Bila jumlah unsur yang terdapat Nilai pertanian dari suatu pupuk
dalam bahan yang dicantumkan, tidak menentu, karena bahan ini
maka kemurnian dari pada pupuk mudah berubah.
tersebut dapat diketahui. Misalnya,
bila bahan tersebut adalah NaNO 3 Oleh karenanya macam dan jumlah
maka kadar N nya 16%. pupuk yang diberikan harus dapat
mengikuti perubahan-perubahan ini.
Akan tetapi jika tidak, maka kita
akan melakukan analisa hara pupuk Tanah dan pupuk terjadi reaksi kimia
yang menyatakan berapa jumlah dan biologis yang mempengaruhi
relatif dari N, P2O5,dan K2O dalam mutu pupuk.
pupuk tersebut.
iklim yang dapat mempengaruhi
Jadi, jika pada kantong pupuk tanah, tanaman dan pupuk. perlu
tertulis angka perbandingan 5-10-10 diperhatikan. Bila ada kelebihan
artinya pupuk ini mengandung 5% atau kekurangan air, efisien penuh
N-total, 10% P-tersedia, dan 10% K dari pemupukan sukar diharapkan.
larut dalam air.
Sebetulnya, setiap faktor yang dapat
Umumnya pupuk komersial membatasi pertumbuhan tanaman
menggunakan perbandingan akan menurunkan efensiansi
haranya 1-2-2, misalnya, 5-10-10, 6- pemupukan, dan akibatnya respons
12-12, 10-20-20, dan 15-30-30. dari tanaman terhadap pemupukan
juga tergangu.
Pupuk demikian bila diberikan dalam
jumlah ekivalen yang sama akan Jika faktor-faktor lain tidak
mempunyai hara yang sama. merupakan pembatas, maka jumlah
pupuk dapat ditentukan dengan
Misalnya jika kita memberikan pupuk tingkat kepastian tertentu.
jenis A (10-20-20)sebanyak 500
maka hal ini ekivalen dengan Meskipun keadaannnya sangat
memberikan memberikan jumlah N, kompleks, petunjuk-petunjuk tertentu
P2O5, dan K2O yang sama dengan dapat diikuti dalam menentukan
5-10-10 macam atau jumlah pupuk yang
harus di berikan.
93
1. Macam tanaman yang akan merupakan faktor utama dalam
diusahakan: nilai ekonomi praktek pemupukan setiap tanaman.
tanaman, kemampuan
tanaman menyerap hara Oleh karena itu, pemberian jumlah
pupuk yang sedang untuk semua
2. Keadaan kimia tanah tanah harus dikembangkan. Biaya
sehubungan dengan jumlah hasil tambahan yang diperoleh
hara tersedia sudah dapat dipastikan. Jika kita
dapat menentukan kemampuan
3. Keadaan fisik tanah hasilnya untuk membayar tambahan
sehubungan dengan kadar pupuk, maka dosis pupuk dapat
air aerasi (tata udara tanah) dinaikkan.
94
respons dari pemberian K yang didalam tanah, sehingga jumlah
ditunjukan lebih nyata pada kedelai keseluruhan N, P da K yang tersedia
dari pada kacang tanah. bagi tanaman berada dalam
perbandingan yang tepat.
6.3.2 Keadaan kimia tanah
Pada waktu bersamaan
Bagian tanah yang perlu ketersediakan unsur esensial
diperhatikan adalah analisa lainpun harus baik. Sacara singkat,
kimianya. Ada dua cara analisa keseimbangan kesuburan secara
kimia yang dipakai sehubungan menyuluruh harus sedemikian rupa
dengan unsur hara dalam tanah sehingga dapat menunjang
yaitu analisa total dan parsial. pertumbuhan tanaman.
Analisa total adalah analisa total
semua unsur yang terdapat dalam Akan tatapi, dalam praktek keadaan
tanah, tidak tergantung dari bentuk yang demikian sangat sukar dicapai.
atau tingkat ketersediannya. Tanah merupakan sesutu yang
selalu tidak diketahui kwalitasnya,
Data demikian sangat berguna demikian pula ketersedian unsur-
untuk membantu meramalkan unsur setiap musimnya.
tingkat ketersedian hara bagi
tanaman. Analisa parsial adalah 6. 4. Metoda aplikasi
analisa yang hanya mengukur hara
yang tersedia bagi tanaman (hanya penempatan pupuk
sebagian dari jumlah hara yang
terdapat dalam tanah). 6.4.1. Penempatan pupuk
cairan
95
menggunakan alat khusus dengan tanah sama pentingnya dan tidak
tekanan tertentu disemprotkan boleh dilupakan.
sedalam lebih kurang 10 cm dalam
tanah. Pupuk harus ditempatkan dalam
tanah sedemikian sehingga
Jika disemprotkan ke dalam tanah sehingga tanaman memperoleh
tanaman tidak akan rusak dan keuntungan semaksimalnya. Ini
kehilangan amonia dapat ditekan. tidak saja meliputi daerah
penempatan, tetapi juga waktu
Cara ini mungkin lebih efisien penempatan dari pupuk. Cara
karena pupuk amonia yang penempatan akan dibahas sesuai
digunakan merupakan bahan baku dengan jenis tanaman tanamannya.
yang termurah.
Jagung, kapas dan kentang
Dalam air irigasi
Tanaman ini biasanaya dipupuk
Cara ini digunakan dalam secara baris, sebagian atau seluruh
pengaplikasian pupuk amonia pupuk diberikan pada saat tanam.
cairan, asam fosfat dan kadang-
kadang pupuk majemuk lengkap Bila diberikan secara baris, pupuk
dilarutkan dalam air irigasi dan biasanya ditempatkan dalam baris
disebarkan mengikuti aliran irigasi. sisi atau kedua sisi, tranaman.
Cara ini mengurangi ongkos
penyebaran dan memungkinkan
penggunaan pembawa N yang Bila jumlah pupuk yang diberikan
murni. banyak, adalah sangat bijaksana
menyebar rata sebagian dari pupuk
Diberikan sebagai semprotan pada kemudian mengaduk dan
daun membenamkan ke dalam tanah
sebelum benih atau bibit ditanam.
Pemberian langsung dari unsur
mikro yang dicampur urea pada Sayuran
tanaman memperlihatkan
kemungkinannya. Sayuran juga memerlukan
pemupukan seperti tanaman
Cara pemupukan ini sangat unik, lainnya. Akan tetapi, jumlahnya
karena kita tidak memerlukan tidak banyak dan biasanya diberikan
tambahan alat dan biaya serta dapat secara baris, terutama pupuk N dan
digabungkan bersama sama dengan NaNO3.
pemberian insektisida.
Pemupukan Ini dilakukan setelah
6.4.2. Pupuk padat tanaman tumbuh baik dan sebagai
tambahan terhadap kekurangan
Pemberian jumlah yang tepat dan hara yang tersedia dalam tanah.
ekonomis dari berbagai pupuk, serta
cara penempatan pupuk dalam
96
Untuk tanaman semangka Pohon-pohonan
pemberian dapat diberikan
disekeliling tanaman (spot). Pohon buah-buahan atau
perkebunan seperti karet biasanya
Biji-bijian dipupuk secara individuil.
97
besar. Macan pupuk yang relatif sulit dipasaran. Oleh
digunakan sangat terbatas dan karenanya alasan ekonomis untuk
analisa yang umum mereka pakai mencampur sendiri pupuk dinilai
12-12-12 atau 20-20-20. kurang ekonomis.
98
Translokasi ini sangat Kadar analisa pupuk merupakan
mempengaruhi waktu dan cara pilihan utama, karena semakin tinggi
penempatan N dan K. Misalnya analisa kadarnya terutama dari
sangatlah tidak sarankan untuk pupuk majemuk, makin banyak hara
memberikan N sekaligus karena yang dapat diperoleh setiap
kemungkinanpencucian. dolarnya.
99
demikian biaya pencampuran dapat Disamping imobilitas fosfat, jumlah
dihemat. pupuk yang diperlukan selama
musim tanam, dan dapat hilang
Salah satu kendala jika ingin karena pencucian merupakan
mencampur sendiri pupuk adalah beberapa pertimbangan kapan
ketersediaan bahan baku yang pupuk harus diberikan.
ekonomis dan murah.
Berbeda dengan kalium dan
Disamping itu dibutuhkan nitrogen (bentuk tertentu), kedua
pengetahuan khusus dalam metode unsur ini bertendensi untuk mobil
pencampurannya, bergantung sifat dan bergerak keluar dari daerah
dari pupuk itu sendiri. penempatan semula. Gerakan
umumnya adalah vertikal, mengikuti
Pencampuran juga membutuhkan gerakan air, apakah keatas atau
bahan kodisioner agar campuran kebawah.
merata/homogen. Bahan ini juga
relatif sulit dipasaran. Oleh Translokasi ini sangat
karenanya alasan ekonomis untuk mempengaruhi waktu dan cara
mencampur sendiri pupuk dinilai penempatan N dan K. Misalnya
kurang ekonomis. sangatlah tidak sarankan untuk
memberikan N sekaligus karena
6.5.2 .Pergerakan pupuk dalam kemungkinanpencucian.
waktu.
Pupuk nitrat dapat diberikan melalui
Agar dapat mengetahui cara yang “top dressing” disebar di atas
paling tepat untuk memberikan permukaan tanah. Alasan ini
pupuk ke tanah maka terlebih digunakan karena sifat nya yang
dahulu kita harus mengetahui mudah larut dan bertendensi untuk
bagaimana gerakan dari pupuk bergerak ke bawah.
tersebut dalam tanah.
Gerakan nitrogen dan juga K perlu
Sebagai contoh fosfat merupakan dipertimbangkan dalam penempatan
hara yang tidak mobil, terkecuali pupuk, terutama ditinjau dari
pada tanah yang berpasir. penempatan biji.
Akibatnya, ia dapat diabsorpsikan
tanaman secara efektif, pupuk Bila pupuk ditempatkan secara
tersebut harus ditempatkan dalam larikan dibawah biji, gerakan garam
daerah perkembangan akar. keatas bersama air kapiler dapat
merusak pertanaman. Hujan setelah
Pemberian melalui penyebaran tanam yang kemudian disusul
diatas tanah, tidak mensuplai P bagi dengan musim kering panjang
akar-akar tanaman yang tumbuhnya memungkinkan terjadinya
dalam. kerusakan. Oleh karenanya jangan
menempatkan pupuk langsung
diatas biji atau dipermukaan tanah.
100
6.6. Penyimpanan dan Gudang permanen atau gudang
yang digunakan untuk penyimpanan
pengawasan mutu pupuk pupuk dalam waktu yang lama,
dinding dan lantainya harus dibuat
6.6.1.Penyimpanan pupuk dari beton. Lantai gudang harus
dilapisi dengan bahan aspal atau
Penyimpanan pupuk merupakan bahan lain.
suatu hal yang perlu diperhatikan,
kerena penyimpanan pupuk yang Bagi kios pupuk, koperasi unit desa
ceroboh dapat merusak, sifat kimia yang menyimpan pupuk dalam
dan fisik pupuk. waktu pendek, dinding gudang
hendaknya dibuat dari seng, jika
Pupuk yang bersifat hidroskopis lantai terbuat dari semen maka
tidak boleh disimpan secara harus diberi alas balok berjarak 0.5-
ceroboh, pupuk tersebut dapat 1m.
menjadi lembab dan mencair atau
bila kelembapan berkurang pupuk Atap gudang tidak boleh bocor agar
menjadi keras dan membentuk pupuk tidak terkena hujan yang
bongkah-bongkah besar sehingga dapat merusak sifat fisik kimia
sulit dalam hal aplikasinya. pupuk.
Penyimpanan pupuk sering Pupuk yang mengandung asam
dilakukan digudang-gudang keras akan menghancurkan karung
pelabuhan. Gudang daerah pembungkus pupuk, akibatnya
perkebunan dan koperasi unit desa. pupuk tercecer bersatu sama lain
dan terjadi reaksi kimia yang
Gudang Penyimpanan Pupuk mengurangi mutu pupuk.
Letak gudang pupuk harus jauh dari Pintu gudang hendaknya diletakkan
api atau bahan yang mudah pada dua bagian sisi gudang
terbakar, dan gudang tidak boleh sehingga memudahkan
lembab. pengambilan pupuk pengambilan
pupuk persediaan lama dan
Kelembapan di dalam gudang dapat memudahkan pula penyimpanan
menimbulkan penggumpalan pupuk pupuk yang baru datang serta dapat
atau mecairnya pupuk. Mencairnya dipisahkan secara mudah terhadap
pupuk akan mempercepat rusaknya letak pupuk.
karung pembungkus pupuk.
Peredaran udara dalam gudang
Selanjutnya pupuk mudah tercecer diusahakan sebaik mungkin dan
dan atau tercampur satu sama lain. selalu segar, oleh karenanya
Dalam mengatasi pengaruh dibutuhkan beberapa ventilasi yang
kelembapan perlu adanya perhatian pembukaan dan penutupannya
khusus dalam pembuatan gudang. dapat diatur sedemikian rupa sesuai
dengan kondisi cuaca.
101
Tidak dibenarkan untuk mencapur memberikan tumpukan yang mantap
gudang untuk pupuk dengan gudang serta tidak mudah roboh.
untuk bii-bijian atau benih atau
sebagainya, karena dapat - Tinggi tumpukan
mempengaruhi kualitas pupuk.
Tinggi tumpukan bergantung pada
Dalam hal penyimpanan pupuk alat apa yang digunakan sewaktu
sebaiknya dilakukan pemisahan melakukan pekerjaan penumpukan.
antara jenis pupuk yang satu Bagi yang menggunakan alat
dengan lainnya. Hal ini selain tumpukan dapat mencapai 20
memudahkan pengawasan juga karung, akan tetapi jika dengan
untuk menjaga mutu pupuk. tenaga manusia hanya 10
tumpukan.
Tumpukan dalam gudang
6.6.2 Pengawasan mutu pupuk
Tumpukan dalam gudang yang
terlalu tinggi akan menyebabkan Pengawasan mutu pupuk
rusaknya karung, dan tidak stabilnya mempunyai arti segala-galanya bagi
tumpukannya. petani dalam proses peningkatan
produksi pertanian.
Pupuk yang dibagian bawah akan
mengalami tekanan yang cukup Jaminan mutu pupuk, baik fisik
tinggi sehingga mengakibatkan maupun kimia dalam pupuk harus
pupuk menjadi keras. dicantumkan pada bagian luar
kemasan yang berisikan:
Oleh karenanya dalam hal tumpukan
pupuk yang perlu diperhatikan - Berat bersih
adalah:
- Nama dan cap perusahaan
- Letak tumpukan pupuk tersebut
102
6.7. Manajemen pupuk dan Langkah-langkah dalam
manajemen praktis pemupukan
pemupukan adalah sebagai berikut:
Manajemen pemupukan yang baik
- Memilih jenis tanaman yang
akan menghasilkan peningkatan
paling sesuai dengan kondisi
produksi secara kualitas dan
lingkungan dimana tanaman
kuantitas.
tersebut akan ditanam
Dari beberapa hasil penelitian - Siapkan media tumbuh yang
memperlihatkan pemberian pupuk baik sehingga tidak
yang membabi buta tanpa
mengganggu kelancaran
melakukan manajemen yang benar
proses perkecambahan .
menghasilkan pengrusakan
lingkungan.
- Gunakan Benih dan bibit
yang berkualitas
Keuntungan dari melakukan
manajemen pemupukan adalah: - Waktu tanam yang tepat
agar tanaman lebih mampu
- Dihasilkan paket pemupukan
beradaptasi pada
yang efisien dan efektif
lingkungannya.
- Perhitungan ekonomi yang
- Pengelolaan air yang baik
tinggi pada untung rugi
penggunaan pupuk
6.7.1 Manajemen hara N
- Memperkecil kerusakan
lingkungan Hara N dibutuhkan tanaman untuk
mendukung pertumbuhannya serta
menentukan kualitas hasilnya.
- Lebih fleksibel, dan bersifat
Berdasarkan kedua fungsi inilah
spesifik bergantung pada
pemupukan N pada tanaman
jenis tanah atau media
dilakukan tidak satu kali, bahkan
tumbuh tanaman, dan sistem
pertanian yang digunakan. sering petani memberikan pupuk N
yang berlebihan.
- Jaminan keamanan dan
Tujuan yang ingin dicapai dari
kualitas makanan
pemupukan N yang kita lakukan
adalah tidak merusak lingkungan
- Peningkatan mutu produksi
karena berlebihan, segera tersedia
- Melindungi tanah dan air dari untuk dapat diambil tanaman, dan
kerusakan sesuai dengan kebutuhannya.
103
Langkah awal dari manajemen nitrogen dapat diambil setelah 60
pemupukan N adalah mengetahui menit diaplikasikan melalui daun dan
status nitrogen tanah atau N dalam lebih 90% setelah 24 jam
media tumbuh. diaplikasikan. Teknik ini lebih efisien
untuk menghindari kehilangan N
Disamping itu kita juga harus yang diberikan.
mengetahui status N dalam air
irigasi, terutama untuk pertanian 6.7.2. Manajemen pupuk P
lahan basah. Dengan mengetahui
kandungan hara yang dikandung air Pupuk posfor tidak sama dengan
irigasi maka kita akan memberikan pupuk nitrogen, umumnya pupuk ini
pupuk N yang lebih tepat jumlahnya. lambat tersedia. Pergerakan pupuk
ini yang relatif lambat menyebabkan
Analisa tanaman juga dapat pergerakannya tidak begitu jauh dari
membantu untuk mengetahui pupuk ditempatkan.
konsentrasi hara dalam tanaman.
Manajemen pemberian pupuk P
Berdasarkan ketiga hal diatas dapat dilakukan dengan langkah-
(status N tanah, N pada air irigasi, langkah berikut:
dan analisa tanaman) kita membuat
berapa yang keluar/ diambil - Analisa tanah
tanaman dan sejumlah berapa yang
harus kita tambahkan Hasil analisa yang akurat
memberikan langkah yang tepat
Hal yang tidak kalah pentingnya mengenai berapa jumlah P yang
adalah pemanfaatan jasad harus ditambahkan.
penambat nitrogen, dan faktor-faktor
yang menghambat proses - Pemberian yang wajar
penambatan N tersebut.
Pupuk P dalam tanah mudah
Adalah lebih baik jika kita berubah ke dalam bentuk P yang
menggunakan pupuk N yang lambat tidak tersedia bagi tanaman. Oleh
tersedia, sehingga N yang diberikan karenanya upaya mengurangi
tidak hilang ataupun tercuci. bidang kontak pupuk ini dengan
tanah merupakan usaha untuk dapat
Waktu yang tepat pemberian N meningkatkan ketersediaan posfor.
membantu agar N yang diberikan Metode penyebaran dalam barisan
dapat diambil tanaman pada waktu tanaman merupakan metode yang
dibutuhkan. efektif dalam penggunaan pupuk ini.
Pupuk ini juga dapat diaplikasikan
Beberapa jenis tanaman lebih melalui air irigasi.
menyukai pemberian pupuk N
melalui daun. Nitrogen yang
diaplikasikan melalui daun dapat
segera diambil tanaman. Hasil
penelitian menunjukkan lebih 50%
104
- Analisa tanaman 3. Pemberian pupuk padat pada
tanaman perkebunan
Kandungan P dalam tanaman dilakukan melalui.............. dan
merupakan gambaran ketersediaan hal hal apa yang harus
P dalam larutan tanah. Berdasarkan diperhatikan
kandungan P yang ada dalam
jaringan tanaman dan dibandingkan 4. Menurut pendapatmu mana
dengan P dalam tanah, kita dapat lebih menguntungkan
menduga jumlah P yang harus penggunaan pupuk majemuk
ditambahkan atau tinggal.
- Analisa tanaman
6.8. Evaluasi
Isilah titik-titik diwah ini dengan
benar.
105
BAB VII permukaan dan air tanah. Sumber
air permukaan yaitu sungai, danau,
SUMBER AIR BAGI waduk dan curah air hujan, sedang
PERTANIAN (IRIGASI) sumber air tanah yaitu air tanah
bebas dan air tanah tertekan.
7.1.Pengertian Irigasi Ketersediaan air pengairan bagi
pertanian itu berbeda-beda
tergantung pada:
Irigasi secara umum didefinisikan
sebagai pemberian air kepada tanah - Musim
dengan maksud untuk memasok
kelembaban tanah esensial bagi - Lokasi sumber air
pertumbuhan tanaman.
- Usaha-usaha konservasi air.
Tujuan umum irigasi adalah:
Tanaman yang mengalami
1. Menjamin keberhasilan kekurangan air akan mengalami
produksi tanaman dalam cekaman kekeringan.
menghadapi kekeringan jangka
pendek Beberapa tipe dari cekaman adalah
sebagai berikut:
2. Mendinginkan tanah dan
atmosfir sehingga akrab 1. Tipe meteorology
dengan pertumbuhan tanaman
2. Tipe Hidrologi
3. Mengurangi bahaya cekaman
kekeringan 3. Tipe pertanian
4. Mencuci atau melarutkan 4. Tipe Sosial ekonomi
garam dalam tanah
Kekeringan meteorology, adalah
5. Melunakkan lapisan olah dan cekaman kekeringan yang
gumpalan-gumpalan tanah disebabkan keterbatasan curah
hujan yang berkepanjangan.
Secara implisist tujuan umum irigasi
tersebut mencakup pula kegiatan Kekeringan dapat dinyatakan
drainase pertanian terutama sebagai suatu keadaan dimana
berkaitan dengan tujuan mencuci berkurangnya jumlah air disebabkan
dan melarutkan garam tanah. oleh menurunnya daya dukung
tanah terhadap ketersediaan air.
7.2. Air permukaan tanah
Pada kondisi ini tanah yang
Seluruh keperluan air bagi tanaman berfungsi sebagai tempat cadangan
dan untuk kelembaban tanahnya penyimpan air tidak dapat
dicukupi oleh ketersediaan air melaksanakan fungsinya.
pengairan yang berasal dari air
106
Kekeringan hidrologi, adalah pertanian atau jelas nya
kekeringan yang berasosiasi dengan cukup mengandung unsur-
efek periode singkat dari curah unsur hara bagi tanaman dan
hujan. unsur-unsur mineral bagi
Dalam hal ini air pada pool kesuburan tanah.
cadangan seperti pada reservoir dan
sungai tidak mencukupi untuk Indonesia dan seluruh daerah
semua kebutuhan dari makhluk yang tropika curah hujan merupakan
membutuhkannya. Hal ini dapat juga sumber yang pokok bagi tersedianya
disebabkan oleh tidak adanya air pengairan terutama air
kontrol terhadap peredaran air permukaan.
(siklus hidrologi).
Air hujan yang tercurah pada suatu
Kekeringan sosial ekonomi, adalah daerah sebagian akan terinfiltrasi
keadaan perubahan sosial ekonomi melalui pori-pori tanah ke dalam
masyarakat yang disebabkan oleh tanah dan sebagian lagi karena
keterbatasan air. Jumlah dan daya resap pori-pori tanah tidak
kualitas air yang tidak mencukupi memungkinkan akan membentuk
berakibat pada rendahnya hasil aliran air permukaan (run off) yang
pertanian atau bahan makanan terus mengalir ke bawah dan masuk
sehingga menyebabkan perubahan ke sungai-sungai.
tatanan sosial masyarakat.
Aliran air permukaan biasanya
Walaupun curah hujan di Indonesia mengangkut unsur-unsur hara dari
relatif cukup tinggi, tetapi tanah di bagian atas ke tanah
ketersediaannya perlu bagian bawah atau langsung
diperhitungkan secara kualitas dan terangkut ke dalam sungai yang
kuantitas. selanjutnya ke muara dan laut atau
menyampaikannya ke danau-danau
Ketersediaan air pengairan yang atau waduk-waduk yang telah
cukup banyak dan bebas dari dibuat.
pencemaran dan bahan-bahan
buangan yang tidak dapat meracuni Air sungai, danau atau waduk yang
tanaman merupakan pilihan untuk demikian kalau diuji biasanya
pengairan yang dapat dapat menunjukkan kualitas air yang
dimanfaatkan. banyak mengandung unsur hara
yang penting bagi tanaman.
Oleh karenanya untuk
mempertahankan ketersediaan air Air hujan yang terinflitrasikan ke
perlu diperhatikan hal-hal sebagai dalam tanah sebagian akan
berikut: mengalir kembali ke luar dari tanah
dan masuk ke sungai-sungai tetapi
a. Debit yang memadai sebagian akan bertahan sementara
di dalam tanah dan selanjutnya
b. Berkualitas menurut sedikit demi sedikit air tanah akan ke
pandangan dari segi luar pula melalui mata air ke
107
permukaan tanah dalam jangka Jadi sungai tersebut berfungsi
waktu yang relatif lama. mengumpulkan dan mengalirkan
curahan air hujan dari suatu daerah
Air tanah ini menjamin terpenuhinya lairan sungai (DAS).
kebutuhan manusia akan air minum
dan lain-lain. 7.3. Air Tanah
Dalam kaitan dengan bergeraknya Daerah penampungan (reservoir,
air pada lapisan permukaan tanah reservation) air tanah terdapat di
dan dalam lapisan bawah tanah, kita lapisan bagian bawah tanah,
mengenal istilah-istilah: tepatnya di dalam lapisan padat atau
batuan yang sarang yang biasanya
- interflow terbentuk dari bahan-bahan pasir
dan kerikil, tufa vulkanis, batu
- ground water gamping dan beberapa bahan
lainnya.
- groun water run off.
Lapisan penampungan air tanah ini
a. interflow, yaitu aliran air yang selanjutnya dikenal sebagai lapisan
meresap ke lapisan tanah pengandungan air atau aquifer, air
permukaan dan kemudian yang terkumpul disini mudah
mengalir kembali ke luar dari bergerak dari tempatnya yang lebih
lapisan tanah permukaan tinggi ke tempat-tempat yang lebih
tersebut ke permukaan tanahnya rendah.
b. ground water, yaitu air tanah Berkaitan dengan kondisi dan
atau jelasnya air permukaan letaknya di dalam tanah, lapisan
yang meresap ke dalam tanah pengandung air (aquifer) tersebut
dan berkumpul di bagian lapisan biasanya dibedakan menjadi
bawah tanah yang kemudian sebagai berikut :
sedikit demi sedikit akan ke luar
melalui mata air a. lapisan pengandung air tanah
yang bebas atau tidak terbatas
c. ground water run off, yaitu (unconfined aquifer). Lapisan ini
limpasan air tanah. di bagian bawahnya terdapat/
dibatasi oleh lapisan kedap air,
Hujan yang turun pada suatu atau sedang disebelah atasnya
beberapa daerah selanjutnya akan berupa muka air yang
mengalir dan masuk ke dalam parit- berhubungan dengan atmosfer.
parit, selokan-selokan, sungai-
sungai kecil dan menyatu dalam b. Lapisan pengandung air tanah
sungai besar, untuk seterusnya yang tertekan/ terbatas (confined
mengalir ke muara/laut atau ke aqufer). Lapisan ini di bagian
danau. atas dan di bagian bawahnya
dibatasi oleh lapisan kedap air.
108
c. Lapisan pengandung air tanah (1) penurunan permukaan
tumpang (perched aquifer). tanah;
Lapisan ini terletak di atas (2) perembesan air asin, yang
lapisan kedap air yang tidak dapat berakibat tidak dapat
begitu luas, berada pada zona dimanfaatkannya air tanah
aerasi di atas water table. tersebut.
Karena volume air pada lapisan
ini mengandung air tanah Pengambilan air tanah untuk
tidakbanyak maka perched kepentingan pengairan pertanian
aquifer kurang dapat diandalkan hanya dilakukan terbatas dan itupun
sebagai sumber air. hanya dilakukan dibeberapa daerah
tertentu, pada saat-saat musim
Pemanfaatan air tanah untuk kemarau.
pengairan dengan memanfaatkan air
yang berasal dari mata air dengan Penggunaan air tanah yang terus
teknik penyedotan sampai saat ini menerus secara berlebihan, akan
masih terbatas. mengakibatkan perembesan air laut
ke daratan melewati garis pantai.
Umumnya pengairan yang dilakukan
adalah dengan memanfaatkan aliran Dengan berkembangnya
sungai. pembangunan industri-industri besar
di daerah-daerah perkampungan,
Alasan keterbatasan penggunaan air para pengusaha industri dituntut
sumber mata air ini adalah: agar tidak menggunakan air tanah
secara berlebihan.
a. Kebanyakan lapisan
pengandung air tanah berada Secara ringkas bagaimana
jauh di dalam tanah, yang sulit pergerakan air dimuka bumi ini
untuk penggaliannya digambarkan pada Gambar 40
dibawah ini .
b. Penggunaan alat penyedot air
memerlukan biaya yang tidak 7.4. Daerah aliran sungai
kecil bagi ukuran hidup para
petani.
(DAS)
Sebagai telah dikemukan, sungai
c. Menghindari mengeringnya
berfungsi sebagai penyalur air hujan
sumber-sumber air tanah
pada suatu daerah aliran sungai.
(konservasi air)
Demikian pentingnya nilai daerah
d. Kesadaran para petani aliran sungai tersebut, terutama bagi
pertanian dan pencegahan-
sehubungan dengan
pencegahan peluapan air.
pengetahuannya yang
meningkat, bahwa penggunaan
Pemeliharaan kawasan ini perlu
air tanah yang berlebihan dapat
diupayakan secara serius agar tidak
mengakibatkan :
terjadi kerusakan lingkungan.
109
Daerah aliran sungai berdasarkan c. Aliran sungai dengan pola
pola-polanya dibedakan menjadi : ”Paralel/Sejajar”. Daerah
aliran sungai ini terdiri dari 2
a. Daerah aliran sungai dengan jalur daerah aliran, yang
pola ”Bulu Burung”. memang paralel, yang
Di daerah aliran sungai ini selain dibagian hilir keduanya
terdapat sungai utama, tidak bersatu sehingga merupakan
jauh daripadanya, disebelah kiri satu sungai besar. Sewaktu
dan kanan terdapat pula sungai- curah hujan mengguyur
sungai kecil atau anak-anak daerah-daerah di sekitar
sungai. aliran sungai tersebut, maka
pada daerah hilir dimana
Sewaktu hujan mengguyur terjadinya pertemuan tadi
daerah ini anak-anak sungai akan terjadi peluapan-
akan berfungsi pula mengalirkan peluapan air yang cukup
air hujan yang mengalir ke besar.
dalamnya, dengan demikian
debit air yang meluap pada Terjadinya peluapan-peluapan air
sungai utama dan anak-anak (banjir) seperti dikemukakan di atas
sungainya akan tetap kecil, memang di daerah-daerah tertentu
dengan demikian kalaupun dapat membawa dan
terjadi banjir akan berlangsung menyampaikan unsur-unsur hara
lambat, sedang pembuangannya dan atau mineral tertentu yang dapat
berlangsung cepat. menyuburkan tanaman dan
tanahnya, akan tetapi jika
b. Daerah aliran sungai dengan dibandingkan dengan kerugian yang
pola ”Radial/Melebar”. Di ditimbulkan (seperti erosi,
daerah aliran sungai inipun pelongsoran, tersapunya tanaman
terdapat sungai utama/ besar, yang dibudidayakan, hancurnya
dengan beberapa anak rumah-rumah penduduk, dan lain-
sungainya, hanya anak-anak lain) maka kerugian itu adalah jauh
sungai tersebut melingkar dan lebih besar.
akan bertemu dengan sungai
utamanya pada suatu titik Terlebih lebih kalau akibat
(daerah), sehingga kalau pengikisan-pengikisan tanah lapisan
digambarkan akan berbentuk permukaan tadi mengakibatkan
bagaikan kipas. Terkumpulnya bagian-bagian tanah yang tersisa
curah hujan di daerah aliran menjadi sangat kurus/tidak produktif,
sungai ini, dengan sebagian sangat melarat akan unsur-unsur
mengalir dan sebagian mengalir hara dan mineral yang diperlukan
ke sungai utama dan terbagi lagi tanaman.
ke anak-anak sungainya, yang
kemudian bertemu pada suatu Karena itulah maka perlindungan
titik/ suatu daerah, akan terhadap daerah-daerah aliran
mengakibatkan banjir besar di sungai perlu diperhatikan.
daerah pertemuan tersebut.
110
Gambar 42 berikut merupakan air yang asam, air yang tercemar,
ilustrasi bagaimana drainase dan lain sebagainya.
mempengaruhi ketersedian dan pola
penyebaran hara. Jadi air bagi pengairan lahan-lahan
pertanian sifat dan kualitas air
pengairan itu sangat berpengaruh
dan menentukan.
111
7.5.1. Klasifikasi Air pengairan Unsur Boron yang merupakan salah
satu bahan peracun (phytotoxic)
Kualitas air pertanian yang perlu dalam kadar yang relatif tinggi,
diperhatikan adalah kandungan zat- ternyata sangat menghambat
zat yang terdapat pada air tersebut. pertumbuhan tanaman.
112
- Klasifikasi 3 (Kelas 3) perlu Klasifikasi air menurut Scofield
dihindari karena dapat berdasarkan atas :
banyak merugikan (Tabel
7). - Tingkat DHL
- Persentase Na+,
113
Tabel 6 Klasifikasi air pengairan berdasarkan nilai SAR (Bandingan
adsorbsi natrium).
2 8-18 Baik
4 >26 Buruk
114
Tabel
Tabel 8.8.Klasifikasi
Klasifikasi air
air pengairan (irigasi) menurut Scofield
pengairan (irigasi)
menurut Scofield
Kls DHL Na+ Cl-SO4 Boron Penjelasan
Kls DHL Na+ Cl- Boron Penjelas
airair (Mie (Mier/cm)
(%) SO4 (%) an (ppm)
(ppm) (ppm)
r/c (ppm)
m)
1 0-250 0-20 sangat0-4
0,00- 0,00-0,67 sangat baik
1 0-250 0-20 0-4
0,67 baik
3
3 750- 750-2000
40-60 7-12
40-60 agak
1,33- 7-12 1,33-2,00 agak baik
2000 2,00 baik
4
4 2000- 2000-3000
60-75
60-75 kurang12-30
12- 2,00- 2,00-2,50 kurang baik
3000 30 2,50 baik
kurang
5 5 3000 3000
>75 > 30 2,50>75 >
kurang 30 2,50
sesuai sesuai
SUMBER : Irigasi dan Drainase,
SUMBER : Irigasi dan Drainase, DEPDIKBtJD,1982
DEPDIKBtJD,1982
115
3. Lokasi sumber air dekat atau mengalirkan air ke areal
tidak seberapa jauh dari areal pertanamannya.
pertanian yang
membutuhkannya serta mudah 3. Penggunaan pompa air (water
dalam pengambilannya. pump)
116
7.5.3. Beberapa cara 2. Penggenangan secara terbatas,
pemberian air pengairan seperti pada petak-petak
pertanaman yang dibatasi
Pemberian air irigasi pada lahan dengan galengan-galengan,
pertanian dapat dilakukan contohnya pada petak-petak
dengan beberapa cara dan persawahan.
disesuaikan dengan:
7.5.3.2. Cara penyaluran air di
1. Perancangan lahan-lahan antara bedengan
pertanian
Kalau lahan pertanaman dirancang
2. Kebutuhan tanaman untuk secara bedengan (lebar bedengan
pertumbuhan dan biasanya antara 1,5 m sampai 2 m)
perkembangannya. yang pada batas tiap bedengan
dibuatkan parit kecil yang sangat
Pemberian air pengairan pada dangkal, maka air pengairan dapat
permukaan tanah tujuannya adalah disalurkan ke dalamnya.
melakukan pembasahan di sekitar
lapisan olah tanah (top soil). Dengan cara demikian penggunaan
air pengairan dapat dikurangi,
Dengan dilakukannya pengairan ini karena tidak seluruh permukaan
selain memudahkan pengolahan tanah harus diairi seperti halnya
tanah, juga menambahkan unsur- pada cara penggenangan.
hara yang terkandung dalam air
irigasi ke dalam tanah serta 7.5.3.3.Cara penyaluran air di
memudahkan akar-akar tanaman antara larikan/baris tanaman
untuk dapat
mengambil/menyerapnya. Larikan bentuknya hampir sama
dengan bedengan, bedanya
Cara pemberian air pengairan pada adalah dalam hal lebarnya, lebar
permukaan tanah dapat dibedakan larikan hanya sekitar 0,5 m dan
menjadi: tiap larikan hanya dapat
ditumbuhi satu barisan/sederetan
7.5.3.1.Cara penggenangan tanaman, sedangkan satu
(flooding) bedengan dapat , ditumbuhi 4
atau 5 barisan/deretan tanaman.
Cara penggenangan adalah cara
pemberian air ke lahan pertanian Air pengairan dialirkan pada
sehingga menggenangi permukaan alur-alur kecil yang membatasi
tanahnya. tiap larikan.
117
Akan tetapi untuk pertanaman b. Penggenangan secara terus
tembakau, bawang merah atau menerus dan keadaan airnya
putih, kacang-kacangan, sayur- tidak mengalir.
sayuran, tebu dan sebagainya cara
pengairan 7.5.3.2 . lebih efisien Cara ini dapat dilakukan pada
digunakan. daerah-daerah persawahan yang
persediaan air pengairannya tidak
Cara penggenangan air pada banyak dan di perkirakan tidak bakal
petak-petak persawahan dilakukan mencukupi kalau aliran air
pula dengan cara yang berbeda, permukaan berlangsung terus.
yaitu:
c. Pemberian air pengairan
a. Penggenangan secara terus- secara terputus -putus .
menerus, tetapi bersikulasi
Pengertian ini dalam interval
Cara ini dilakukan dengan tertentu selama beberapa hari
melakukan penggenangan secara dilakukan
terus menerus. Akan tetapi airnya penyaluran/penggenangan
terus mengalir, air yang lama ke kemudian berhenti dan berulang
luar petak diganti dengan aliran lagi begitu seterusnya selama
baru. musim pertanaman.
118
unsur-unsur hara dalam
tanah yang mudah diserap Penggunaan cara ini akan kurang
oleh akar tanaman. efektif dan efisien, rumit dan
memerlukan biaya kalau
Namun demikian, kekurangannya diterapkan pada lahan-lahan per-
ada pula, yaitu: tanaman yang keadaan tanahnya
tidak datar.
1. Diperlukannya biaya yang
lebih besar bagi pengaturan 7.5.3.2.Cara pemberian air
air yang intensif dan pengairan dengan pancaran
penggunaan lebih banyak
tenaga Sprinkle irrigation system atau cara
pemberian air pengairan dengan
2. Penekanan terhadap, pancaran dilakukan dengan
pertumbuhan gulma menggunakan pipa-pipa yang
(tanaman pengg a n g g u ) dipasang atau ditanam, yang
kurang efektif. penempatannya dan dengan
tekanan tertentu.
7.5.3.1. Cara
penyaluran air di Cara pemberian air pengairan
bawah tanah secara pancaran umumnya
diterapkan pada lahan-lahan per-
Sesuai dengan perancangan tanaman yang dipakai untuk
lahan/petak pertanaman yang membudidayakan jenis tanaman
tidak memerlukan penggenangan yang bernilai ekonomi tinggi dan
air pada permukaan tanah, maka kebutuhan airnya relatif sedikit.
dapat dilakukan pemberian air Penggunaan sprinkle irrigation
pengairan dengan cara system memang merupakan
mengalirkannya pada parit-parit pengairan dengan efisiensi tinggi
pembatas lahan pertanaman serta dapat diterapkan pada daerah-
yang keadaannya cukup dalam. daerah pertanian dengan
topografi bergelombang, tetapi
Cara ini hanya dapat dilakukan dengan menerapkan cara ini harus
dengan baik pada areal diperhatikan pula faktor-faktor
pertanaman yang datar di mana sebagai berikut :
terdapat lapisan kedap air atau
permukaan air tanah yang relatif (1) memerlukan biaya yang cukup
dangkal. tinggi;
119
pemberian air pengairan dengan memperhatikan gaya
dengan sistem pancaran dapat berat, misalnya irigasi
dikatakan tidak sesuai dan tidak permukaan tanah, irigasi di
efisien. bawah permukaan tanah, irigasi
secara pancaran bertekanan
Sprinkler irrigation system dapat rendah dan pemberian air pengairan
dilakukan dengan memanfaatkan (irigasi) melalui pipa yang
: berlubang-lubang.
120
tidaklah semudah seperti yang 7.6.1. Keadaan topografi dan
telah diteorikan, karena karakteristik lahan serta tanah
penerapannya di lapangan
terutama sangat tergantung pada Dalam hal ini yang perlu
perencanaan rancangan jaringan diperhatikan ialah tentang arah,
pengairan yang dibuat untuk derajat dan keseragaman dari
keperluan tersebut. lereng atau kemiringan tanah atau
yang biasa lebih dikenal sebagai
Dalam perancangannya selalu slope association of land (asosiasi
dijumpai kendala-kendala yang lereng).
kompleks yang berkaitan dengan
berbagai kondisi alami dan tata Kemiringan tanah atau tanah
cara penggunaan air pengairan berlereng ini ada bermacam-m a-
yang dibuat manusia sendiri, cam, ada yang tidak beraturan,
hambatan/kendala tersebut ada yang memanjang dan ada
antara lain sebagai berikut : pula yang seragam beraturan,
yang mengenai hal ini
a.Keadaan topografi termasuk pemberian air pengairan agar
karakteristik lahan dan tanah efektif dan efisien harus
s etempat. disesuaikan dengan kondisi
kemiringan tanah tersebut, jelasnya
b.Keperluan penyediaan air yang sebagai berikut :
dibutuhkan oleh tanamannya.
a. Pemberian dan pengaliran air
c . Cara-cara usaha tani, yang pada tanah berlereng yang tidak,
dalam hat ini termasuk beraturan di mana terdapat
kedalamanakar tanaman, selokan-selokan pengairan,
kebiasaan tumbuh tanaman. seharus. nya dibuatkan terlebih
dahulualur-alur dengan
d.Kualitas air pengairan dan mengikuti gad kontur (contour)
kuantitas tersedianya air dan pengairan disalurkan
tersebut pada sumber- melalu: alur-alur tersebut ke
sumbernya. lahan-lahan pertanaman.
Selain dengan cara itu, pada
e.Cara pemberian air pengairan tanah berlereng yang tidak
ke petak-petak lahan pertanam- beraturan dapat pulp diterapkan
an. sprinkle irrigation system
f. Keadaan iklim setempat, terutama (pemberian air pengairan secara
unsur-unsurnya. pancaran).
121
memanfaatkan alur-alur di atas yang mengakibatkan pula
dan membuatkan galengan- terganggunya
galengan (pematang). pertumbuhan, karena
itulah maka pengaliran
Pemberian air pengairan pada lahan (drainase) air genangan
yang datar secara merata adalah tersebutharus dirancang
lebih sesuai kalau pemberiannya pula dengan sebaik-baiknya.
dilakukan secara pengenangan
(flooding) seperti pada petak - Terutama pada tanah-tanah
sawah yang dibata dengan berkandun gan bahan
galengan-galengan (lahan sawah lempung lumpur rancangan
basah). pembentukan petak-petak
pertanaman yang memberi
7.6.2. Derajat peresapan air ke keleluasaan. untuk
dalam tanah pengolahannya harus
diperhatikan benar-benar,
Dalam perancangan sistem sebab tanah-tanah demikian
pengairan penting memperhatikan biasanya cenderung
hatikan derajat meresapnya air menyerap, air pengairan
pengairan ke dalam tanah dan secara lambat dari lapisan
keseragaman peresapannya ke permukaannya.
dalam lapisan-lapisan bawah tanah
(permeabilitas tanah). Derajat aliran peresapan air
pengairan ke lapisan-lapisan bawah
- Tanah-tanah pertanaman tanah (sub soil) terutama akan
yang menurut pengamatan sangat tergantung pada ukuran
menyerap air pengairan dan penyebaran pori- pori
sangat lambat/perlahan- tanahnya.
lahan sebaiknya diberi air
pengairan secara Dalam praktek lapangan untuk
penggenangan (floding) mengetahui daya efektif
selama jangka waktu penyerapan air pengairan pada
tertentu, namun demikian tanah dapat diukur dengan
hendaknya jangan derajat ketebalan pembasahan.
sampai berlebihan sebab
dapat mengakibatka n Derajat ketebakan kebasahan
hanyutnya bagian merupakan pernyataan yang
permukaan tanah tersebut. menyatakan berapa besar
pembasahan tanah, yang
- Lapisan-lapisan tanah yang seharusnya segera dilakukan
menunjukkan daya setelah kurun waktu pemberian air
permeabilitasnya rendah, pengairan.
besar kemungkinan akan
menyebabkan genangan air
yang bersifat merugikan
zona perakaran tanaman
122
7.6.3. Ketebalan water table Setiap fase pertumbuhan tanaman
juga menghendaki penanganan
Dalam merancang pemberian khusus, misalnya tanaman-tanaman
pengairan kita harus memperhatikan muda yang mulai tumbuh akan
ketebalan rumah tangga air lahan- berbeda penanganannya dengan
lahan pertanaman. tanaman yang sudah dewasa.
123
Di Amerika Serikat tentang hal ini Dengan memanfaatkan kesimpulan
pernah dilakukan penelitian yang di atas dapat diambil langkah--
memakan waktu lama (5 tahun), dan langkah bahwa pemberian air
hasilnya menyimpulkan bahwa : pengairan hendaknya dapat
menjangkau lapisan tanah setebal 3
a. Sekitar 80-90% keseluruhan kaki, dengan demikian sekaligus
kebutuhan air pengairan oleh menyediakan air pengairan bagi
tanaman diambil dari lapisan- tanaman-tanaman berakar dangkal.
lapisan tanah sampai keda-
lamannya 3 feet (kaki)
b. Tanaman dengan sistem
perakaran yang dalam masih
dapat mengambil air yang
tersedia sampai kedalaman 5
feet (kaki).
124
Setiap jenis tanaman memiliki Air pengairan harus mengandung
kebutuah akan air yang berbeda. zat-zat hara bagi pertumbuhan
Dibawah ini (Tabel 9) diberikan harus dapat menambah tingkat
contoh kebutuhan air masing masing kesuburan, tanah, air
jenis tanaman. pengairan harus terbebas dari
bahan- bahan buangan limbah
Kebiasaan tumbuh tanaman yang dapat merugikan atau
Tumbuh tanaman tidak sama, meracuni tanaman.
ada yang tegak dan ada pula
terkulai menjangkau permukaan Karena demikian pentingnya kualitas
tanah. air ini, maka dalam perancangan
pemberian air pengairan pada
a. Tanaman-tanaman yang lahan-lahan pertanaman, pekerjaan
tumbuh tegak, kalaupun tanah yang harus didahulukan yaitu
permukaan atau sekitarnya meneliti secara, laboratoris sifat
mengalami pembasahan yang kimiawi dari kualitas air pengairan
agak berlebihan tidak begitu (irigasi), inklusif kandungan mikro-
berakibat pada kerusakan flora dan mikro-fauna yang
tanamannya. terkandung dalam air.
125
yang lebih panjang, perlu saluran-saluran primer dan
dirancang dan diterapkan sistem sekunder termasuk bangunan-
pemberian air pengairan yang bangunan utama dan pelengkap
teratur dengan tata cara saluran pembawa dan saluran
pendistribusiannya, yang pembuang. Bangunan ini
terjamin, seperti ialah sistem merupakan bangunan yang mutlak
Subak di Bali yang memberikan diperlukan bagi eksploit, meliputi
manfaat yang demikian besar bagi bangunan pembendung,
para petani pemakainya bangunan pembagi dan bangunan
pengukur.
7.7. Sistem dan Bentuk-
bentuk Jaringan Pengairan Bangunan bendung berfungsi agar
permukaan air sungai dapat naik
dengan demikian memungkinkan
untuk disalurkan melalui pintu
Dari uraian-uraian yang telah pemasukan ke saluran pembawa.
dikemukakan diatas dapat
ditegaskan mengenai prinsip- Bangunan pembagi berfungsi
prinsip dasar tentang penataan agar air pengairan dapat
jaringan pemberi air pengairan didistribusikan di sepanjang
(irigasi) bagi lahan pertanian. saluran pembawa (saluran primer)
ke lahan-lahan pertanaman melalui
Namun, sebelum itu perlu saluran sekunder dan saluran
diketahui tentang prinsip prinsip tersier.
dasar pengairan tersebut. Kita
harus mengetahui terlabih dahulu Terdiri pula bangunan ukur yang
manfaat dan keuntungan dari berfungsi mengukur debit air
sistem yang kita gunakan. yang masuk ke saluran.
Dengan demiki an distribusi air
Yang dimaksud dengan jaringan pengairan ke lahan-lahan
irigasi yaitu prasarana irigasi, pertanaman melalui saluran
yang pada pokoknya terdiri dari sekunder dan saluran tersier
bangunan dan saluran dapat terkontrol dengan baik,
pembuangan air beserta sesuai dengan pola
perlengkapannya. pendistribusian air pengairan
yang telah dirancang
Berdasarkan pengelolaannya Jaringan Irigasi Tersier
dapat dibedakan antara jaringan
irigasi utama dan jaringan irigasi Merupakan jaringan air pengairan
sekunder, dan irigasi tertiar. di petak tersier, mulai air luar dari
bangunan ukur tersier, terdiri dari
saluran tersier dan kuarter
termasuk bangunan pembagi
Jaringan Irigasi Utama
tersier dan kuarter, ser ta
Meliputi bangunan bendung, bangunan pelengkap lainnya yang
126
terdapat di petak. 3. Jaringan irigasi utama dan
jaringan irigasi tersier
sebaiknya dibangun sejalan
7.7.1. Prinsip-prinsip Dasar mengikuti garis kontur atau
Penataan Jaringan Pengairan mendekati ke arah itu
terutama untuk maksud
Berkaitan dengan keterbatasan memperoleh ketinggian
kondisi bagi perancang pemberian terjunan aliran air yang
air pengairan pada lahan-lahan cukup menambah tekanan
pertanian seperti telah aliran air selanjutnya,
dikemukakan maka prinsip-prinsip sehingga air pengairan dapat
dalam penataan jaringan pemberi air mencapai lahan pertanaman
pengairan (irigasi) dapat yang lebih
dikemukakan sebagai berikut.
4. Saluran-saluran tersier harus
a.Prinsip-prinsip dasar penataan mampu mengalirkan air
jaringan dengan cukup ke petak-
petak tersier, dalam hal ini
1. Sistem irigasi bagi lahan- untuk pesawahan harus
lahan pertanian yang terdiri mampu melakukan
dari jaringan irigasi utama penggenangan (flooding).
dan jaringan irigasi tersier, 5. Pembangunan tanggul-
harus berada pada tempat tanggul di kedua tepi saluran
tertentu pada lahan-lahan tersier ataupun kuarter
yang letaknya lebih tinggi sebaiknya tidak terlalu tinggi
dari lahan dari letak lahan agar dengan demikian air
pertanaman. permukaan pada saluran-
saluran dapat mudah
2. Sistem irigasi harus ditata dilimpahkan keareal
sependek atau sesingkat pertanaman yang akan diberi
mungkin dan dengan air.
demikian dapat tercegah
berkurangnya tekanan 6. Saluran pembuang air
aliran air dan air pengairan dari petak-petak
pengairannya selama dalam pertanaman yang airnya
perjalanan dikarenakan hal- telah dimanfaatkan untuk
hal yang tidak terduga dan flooding (penggenangan)
dengan pendek/singkatnya ataupun furrowing
jarak tatanan sistem irigasi (penyaluran)hendaknya
tersebut, maka di samping dibuat sedemikian rupa agar
sarana-sarana pembagi air dapat berfungsi dengan
pengairan dapat dibangun lancar, karena kalau saluran-
seekommis mungkin juga saluran pembuang itu tidak
daya penyampaiannya dapat berfungsi dengan baik atau
terjamin. pun pembuatannya
127
diabaikan, banyak yang baik akan
kemungkinan terjadinya menghasilkan pemberian air
kejenuhan pada air di pengairan yang efektif
petak-petak pertanaman. karena dengan perancangan
Disamping itu dapat terjadi dan penataannya yang baik
peluapan mengingat itu akan mampu menampung
masuknya air secara terus aliran air yang tersedia
menerus sedang secara maksimum yang
pembuangannya sangat dengan ancar melalui
sulit atau tidak ada, lebih- sarana-sarananya akan
lebih kalau permeabilitas air sampai ke petak-petak
pengairan di lahan- pertanaman. Saluran induk
lahan/petak-petak (utama) biasanya
pertanaman tersebut mengikuti tempat dengan
sangat minim. Saluran elevasi tertinggi yang
pembuang air ini adalah berada di punggung lahan
lebih baik kalau atau disepanjang garis
berhubungan dengan kontur.
saluran pembuang yang
alami (sungai, celah-celah - Sistem paralel jaringan
jurang, dan sebagainya) pengairan Dengan s istem
atau dibuat khusus ini, jaringan pemberi air
tergantung pada keadaan pengairan dan jaringan
lahan setempat dan pengalir/pembuangnya
kepentingannya. dibangun secara sejajar
beraturan. Karenany
Prinsip fundamental diatas sistem ini umumnya
seharusnya diterapkan pada sistem diterapkan pada lahan
jaringan pengairan yang dipilih atau yang datar dan juga pada
digunakan. lahan yang berlereng
sedang yang tidak banyak
Dari sekian banyak system jaringan bergelombang, maka pada
pengairan system yang sering lahan yang terakhir ini
digunakan adalah: sistem, s aluran utama (induk) harus
random dan sistem parallel. dibuat atau digali dengan
mengikuti garis kontur
- Sistem random jaringan (seperti pada jaringan
pengairan. Sistem ini banyak dengan sistem random
digunakan karena secara dengan elevansi ketinggian
leluasa dapat disesuaikan yang cukup, dengan
terhadap kondisi lahan yang demikian pengairan dapat
dihadapi, dengan hanya tergiring dengan
sedikit atau tidak tekanan/dorongan yang
memerlukan perubahan kup lumayan untuk masuk ke
keadaan to-pografi. dalam saluran-saluran
Rancangan penataannya sekunder dan tersier dan
128
selanjutnya ke petak- Dalam merancang jaringan
petak penanaman. pengairan dan drainasenya, yang
garis besarnya telah
7.7.2.Bendungan dikemukakan, hasil rancangan
akan ada manfaatnya dan mudah
Bendungan merupakan bangunan dan tepat dilaksanakan di lapangan
air yang dibangun secara kalau rancangannya benar-benar
melin. tang pada sungai, yang atas dasar hasil survai yang teliti
tujuannya agar permukaan air yang menghasilkan data-data
sungai di sekitarnya dapat naik yang dapat diandalkan mengenai
sampai ketinggian tertentu, dengan hal-hal sebagai berikut :
demikian air sungai tadi dapat
dialirkan melalui pintu sadap ke
ke saluran-saluran pembagi air a. Sumber air pengairan yang
memungkinkan termasuk
pengairan ke lahan-lahan
kualitas nya
pertanian.
129
pertanaman dan petak-petak tanah dari areal lahan perta-
pertanaman, sejak dari sumber naman dalam satuan waktu
airnya dibandingkan terhadap area
lahan yang bersangkutan.
f. Pembatas-pembatas yang Tingkat pemakaian air
terdapat pada lahan di mana tergantung pada pertanaman
jaringan air pengairan akan yang ada di area lahan yang
ditempatkan bersangkutan beserta kondisi
iklim setempat.
g. Faktor-faktor yang
menunjang bagi
terlaksananya pembangunan
jaringan pengairan, terutama b. Tingkat efisiensi jaringan
yang terdapat di sekitar lahan Tingkat efisiensi jaringan ialah
ketepatgunaan jaringan
yang akan ditempati sarana
pengairan yang ada dalam me-
jaringan.
nyampaikan secara teratur air
pengairan ke petak-petak per-
Data-data di atas merupakan tanaman.
informasi yang sangat penting
bagi penentuan dan keberhasilan
rancangan dan pelaksanaannya.
7.8. Sitem Pengaliran
Kelebihan Air
Memperkirakan kebutuhan air
Kondisi curah hujan dan
Hal penting yang diperhatikan kemarau sangat mempengaruhi
adalah bahwa dengan kondisi lahan yang ada di
dibangunnya irigasi yang Indonesia. Pada musim kemarau
menghubungkan sumber air banyak lahan menjadi kering,
dengan petak pertanaman, karena musim kemarau yang
adalah agar petak-petak berlangsung secara
pertanaman memperoleh air berkepanjangan, sehingga
pengairan yang cukup bagi banyak lahan menjadi kering.
pertumbuhan tanaman. Kondisi ini mengakibatkan tnaha
tidak dapat digunakan untuk
Agar supaya maksud di atas pertanian.
tercapai dengan baik atau
mendekati, maka kebutuhan air Keterbatasan ini dapat ditanggulangi
di petak-petak pertanaman ter- dengan melengkapi jaringan
sebut perlu diperkirakan atas pengairan, baik jaringan masuknya
dasar: air maupun jaringan keluarnya.
a. Tingkat pemakaian: Dengan demikian pada
Tingkat pemakaian adalah daerah/lahan-lahan pertanaman
jumlah air keseluruhan yang yang kelebihan air harus diusaha-
ditranspirasikan tanam an dan kan pembuangan kelebihan
yang dievaporasikan oleh tersebut, yaitu dengan melengkapi
130
jaringan-jaringan pemberi air pertanian lahan basah setelah
pengairan dengan jaringan/saluran setelah genangan-genangan
pembuangan air (drainase). airnya dapat dialirkan
131
b. Bedding system yaitu
dengan cara
pembuatan semacam
bedengan yang dibuat
agak luas panjang, yang
di bagian tepinya agak
miring, terutama cara ini
supaya dilakukan pada
lahan yang
berkemiringan (slope)
kurang dari 1,5% dengan
permeabilitas lambat.
132
e. Paralel ditch system atau
sistem saluran paralel, c. kedalaman permukaan air
yang dengan cara ini tanah yang sesuai untuk jenis
saluran pembuangan tanaman yang dibudidayakan
dibuat sejajar dengan jarak
antara nya disesuaikan Dalam hal merancang pengaliran
dengan kebutuhan. aliran air pengairan (drainase) yang
perlu dan penting diperhatikan yaitu
f. Field ditch system sistem faktor-faktor keadaan lahan
saluran lapangan sehubungan dengan pemasangan
drainase dengan pipa-pipa bawah permukaan tanah.
memperhatikan sisitem
ini pembuatannya
dengan Adapun faktor yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut:
mengkombinasikan cara-
cara pembuatannya
secara paralel dan acak a. faktor keadaan topografi,
apakah datar, landai, berbukit-
g. Interception ditch system bukit atau lahan berlereng curam;
atau sistem saluran
intersepsi, dengan b. faktor keadaan tanah,
sistem ini di daerah terutama tentang kedalaman
aliran. sungai, di daerah tubuh tanah, luas lahan, sifat
pasang surut (tidal) dan fisik dan sifat kimia tanah;
lahan lahan dimana
berlangsung perembesan c. faktor permukaan air tanah,
air dari saluran irigasi terutama tentang kedalamannya,
dibangun saluran fluktuasi musim penghujan dan
pencegat atau penangkap musim kemarau, banyaknya air
air berlebihan. pengairan yang diberikan, dan
perkolasi.
Merancang sistem
drainase d. faktor curah hujan, terutama
tentang keadaan dan sifat aliran
Dalam merancang suatu cara permukaan (run of) sehubungan
pengaliran air pengairan (drainase) dengan curah hujan di mans
agar tidak terjadi kelebihan pada
lahan pertanaman, yang perlu e. faktor jenis tanaman yang
diperhatikan beberapa faktor
yang berpengaruh, yaitu faktor dibudidayakan.
133
RANCANGAN DALAM Pada lahan yang merupakan lahan
PELAKSANAAN penurunan yang dangkal sampai
hampir dangkal topografi yang
teratur, penggalian seluruh drainase
biasanya dibuat sejajar antara satu
dengan yang lain, seperti sketsa
dibawah ini
Keterangan:
A,B,C,D = Petak pertanaman Gambar 45 Sketsa lahan
1= saluran drainase pertanaman dengan penurunan
2.=Jalan inspeksi pangkal dan topografi teratur
3= saluran irigasi dengan saluran drainase sejajar
4= saluran drainase lateral
Penggalian saluran drainase
5=bangunan pembagi permukaan (surface drainase)
seperti dikemukakan diatas kalau
dibandingkan dengan penggalian
Pada sketsa di atas di antara lahan dan pemasangan pipa-pipa
saluran irigasi dan saluran dibuat saluran pada penerapan sisitem
jalan inspeksi, untuk melancarkan drainase bawah permukaan.
pengawasan dan pemeliharaan
saluran-saluran tersebut. Drainase bawah permukaan lebih
menguntungkan sebab:
Tentang penggalian saluran 1. lebih mudah dalam
secara random , merupakan pelaksaan
penggalian saluran yang dapat
2. memungkinkan kapasitas
dikatakan tidak teratur, biasanya penyaluran air yang lebih
diterapkan pada lahan-lahan besar
pertanaman dengan penurunan
yang cukup dalam dan lebar.
134
3. pengerjaannya dapat saluran
dilakukan dengan tenaga
manusia
Setelah tata letak pipa saluran
ditentukan, penggalian tanah
Tata letak pipa saluran harus harus dilakukan sesuai dengan
disesuaikan dengan keadaan kedalaman yang telah dipertim-
tanahnya ada 4 alternatif: bangkan, pada dasar galian
biasanya ditempatkan lapisan pasir,
(1) natural system atau kemudian ditempatkan lapisan ijuk
penataan letak pipa secukupnya dan di antara ke dua
lapisan ini baru diletakkan pipa
saluran seta: acak;
salurannya, di atas lapisan injuk
ditempatkan lagi lapisan pasir dan
(2) herring bone system terakhir dilakukan kompaksi
atau penataan letak (pengurungan) dengan tanah
pipa saluran dengan yang digali semula.
mengikuti pola tulang
ikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada Gambar 47 berikut.
(3) interception system atau
dengan mengikuti pola
intersepsi
135
7.9.Ketepatgunaan Tabel 11dibawah ini merupakan
gambaran keterbatasan
pengairan untuk
ketersediaan sumberdaya air untuk
mencukupi kebutuhan air pengembangan irigasi sampai tahun
pada lahan pertanian 2020. Dari analisa nilai
keseimbangan neraca air tanah
Penggunaan air pengairan dari antara kemampuan pasok dan
sumber-sumber tertentu tidak kebutuhan di 90 satuan wilayah
semena-mena digunakan sungai (SWS) ternyata 25
didasarkan atas: diantaranya (meliputi 8 propinsi yaitu
a. Air yang tersedia untuk daerah khusus ibukota Jakarta,
memenuhi kebutuhan hidup Jawa barat, Jawa tengah, daerah
yang selalu berkembang Istimewa Jokyakarta, Bali dan Nusa
semakin tidak mencukupi. Tenggara Barat) diperkirakan antara
tahun 1990-2015 sudah mengalami
b. Keterbatasan kemampuan defisit neraca air (Direktorat Bina
(teknologi, sarana, dan Program Pengairan, Direktorat
financial)untuk memenuhi jenderal Pengairan departemen
kebutuhan air keperluan Pekerjaan Umum 1991).
sehari-hari yang meningkat
dalam jumlah dan mutu yang Dengan mengetahui kebutuhan air
mengikuti pertambahan tanaman dapat diberi batasan
penduduk dan peningkatan berapa jumlah air yang dibutuhkan
taraf hidupnya. tanaman untuk pertumbuhan dan
perkembangannya.
136
padi gogo.
137
DAFTAR PUSTAKA Asahi Chemical MFG.Co
ltd.1980. Atonik a
New Plant Stimulant.
Abidin. 1990. Dasar-Dasar Japan.
Pengetahuan tentang
Zat Pengatur Tumbuh, Al-Kariki, G.N., 2000. Growth of
Angkasa, Jakarta. mycorrhizal tomato
and mineral
Access South Bonsai acquisition under salt
information. Perawatan stress. Mycorrhiza J.
sederhana Bonsai. 10/2 : 51-54.
Diakses 25 Februari
2008 Ali, G.M., E.F. Husin, N. Hakim
Access South Bonsai dan Kusli, 1997.
information. Memualai Pemberian mikoriza
Bertanam Bonsai. vesikular asbuskular
Diakses 25 Februari untuk meningkatkan
2008 efisiensi pemupukan
fosfat tanaman padi
Aggangan, N.S. B.Dell and N. gogo pada tanah
Malajczuk, 1998. Ultisols dengan
Effects of chromium perunut 32P. p. 597-
and nickel on growth 605 dalam Subagyo
of the ectomycorrizal et al (Eds). Prosiding
fungus Pisolithus and Kongres Nasional VI
formation of HITI, Jakarta, 12-15
ectomycorrizas on Desmber 1995.
Eucalyptus urophylla
S.T. Blake. Suprapto SS. 2007. Budidaya
Geoderma 84 : 15-27. Tembakau.
http://72.14.235.104/se
Anggrek@yahoogroups.com. arch?q=cache:k-
Vanda Metusalae UhXqs_TKkJ:www.ekol
Anggrek Baru dari ogi.litbang.depkes.go.id
Indonesia. Diakses /data/vol%25202/SSupr
23 januari 2008 apto2_3.pdf+Budidaya+
tembakau&hl=id&ct=cln
Agustina, L., 2004.Dasar Nutrisi k&cd=6&gl=id. Diakses
Tanaman, PT tanggal 19 September
Rineka Cipta, 2007. 1 page.
Jakarta.
http://id.Wikipedia.org/wiki.
Agroklimat, Badan Litbang bawang Merah. Diakses
Pertanian. 24 januari 2008
A1
http://72.14.235.104/search?q=c Ba, A.M., K.B. Sanon , R.
ache:k- Doponnois, and J.
UhXqs_TKkJ:www.ekolo Dexheimer, 2000. Growth
gi.litbang.depkes.go.id/da response of Afselia
ta/vol%25202/SSuprapto africana Sm. seedlings to
2_3.pdf+Budidaya+temba ectomycorrhizal
kau&hl=id&ct=clnk&cd=6 inoculation in a nutrient-
&gl=id2007. Budidaya deficient soil. Mycorrhiza
Tembakau.. Diakses J. 9/2 : 91-95.
tanggal 19 September
2007. 1 page. Badan Agribisnis Departemen
Pertanian bekerjasama
http://warintek.bantul.go.id/web.p Penerbit Kanisius. 1999.
hp?mod=basisdata&kat= Kelayakan Investasi
1&sub=2&file=32b., Agribisnis I (Pisang,
2007. Budidaya Durian, jeruk, alpukat).
Tembakau Virginia. Kanisius. Yogyakarta
.
Diakses tanggal 19 Badan Penelitian dan
September 2007. 1 page. Pengembangan
Pertanian. 1992.
http://www.boyolali.go.id 2007.
Kebun. Diakses tanggal Baharsyah, J.S. 2007. Mengonveri Air
19 September 2007. 1 dengan Limbah Pabrik Gula.
page. Fakultas Pertanian IPB. www.
google.com
A2
Baon, J.B. 1996. Blotong Cahyono, B., 1998. Tembakau :
Sebagai Bahan Organik Budidaya dan Analisis
dan Hara Bagi Usaha Tani. Kanisius,
Pertanaman Kakao, Yogyakarta.
Balai Penelitian
Perkebunan Jember. Chan, E. (2000). Tropical fruits of
Malaysia & Singapore.
Bertanaman Rambutan. Panebar Hong Kong: Periplus
Swadaya. Editions. (Call no.:
RSING 581.95957 CHA)
Bonus Trubus no. 342. 1998. Purdue University, Centre
Analisis Komoditas Kebal for new crops & plant
Resesi. products. (1995). New
crop factsheet:
BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Rambutan. Retrieved on
Thamrin 8, Jakarta 10340 February 11, 2003.
Telpon : (021) 3168701 -
02, Fax. (021)3149058 Chang, S-t, J.A. Bushwell & S-w.
Chiu. 1993. Mushroom
BPPT, Gd.1 - Lt.16 , Jl. M.H. Biology and Mushroom
Thamrin 8, Jakarta 10340 Products. Nam Fung
Technical Support Printing Co., Ltd.
(021)71112109;
Customer Care Contributor Francis T. Zee, 1995.
081389010009; Fax. Nephellium Sp. USDA-
(021)3149058 ARS, National Clonal
Germplasm Repository,
bptp-jatim@litbang.deptan.go.id; Hilo, HI. Pardue Uiversity
bptp_jatim@yahoo.com. (center for New crops &
Plant product.
Buckman, H.O dan N.C Brady. 1982.
Ilmu Tanah. Terjemahan Cruz, 1995. Mechanism of
Soegiman.Bratara Karya drought resistance in
Aksara Jakarta. Pterocarpus indicus
enhanced by inoculation
Budi Samadi, Ir. 1997. Usaha with VA mycorriza and
Tani Kentang. Penerbit Rhizobium. Biotrop Spec.
Kanisius. Yogyakarta Publ.No56 : 131-137.
Biology and
Budidaya Tanaman Anthurium. Biotechnology of
Balai Pengkajia Mycorrhizae.
Teknologi Pertanian
KarangplosoInstalasi
Penelitian Dan
PengkajianTeknologi
Pertanian Wonocolo
A3
Cruz, A.F., T. Ishii, and K. Graham H. N.; Green tea
Kadoya., 2000. Effect of composition,
arbuscular mycorrhizal consumption, and
fungi on tree growth, leaf polyphenol chemistry;
water potential, and Preventive Medicine
levels of 1- 21(3):334-50 (1992).
aminocyclopropane-1-
carboxylic acid and Gandjar, I. 1993. Microbial
ethylene in the roots of utilization of agricultural
papaya under water waste for food. UNESCO
stress conditions. Regional Training
Mycorrhiza J. 10/3 : 121- Workshop on Advances
123. in Microbial Processings
for th Utilization of
C.T. Wheeler, I.M. Miller, R. Tropical Raw Materials in
Narayanan, the Production of Food
D.Purushothaman Products. Los Banos,
The Philippines. October
Daswir dan L, Panjaitan. 1981. 11-20, 1993.
Perkembangan Kelapa
Sawit diIndonesia. Februari 2000 Editor : Kemal
Prosiding Konp.Budidaya Prihatman
Karet dan Kelapa Sawit.
BPPM.p189-198. Fleibach, A.R. Martens and H.H.
Reber, 1994. Soil
Departemen Pertanian. 2005. microbial biomass and
Organisme microbial activity in soil
Pengganggu Utama treated with heavy metal
Tomat contaminated sewage
sludge. Soil Biol.
Dinas Pertanian dan Kehutanan Biochem. 26 (9) : 1201 -
Kabupaten Bantul Jalan 1205.
KH. Wahid Hasyim 210
Palbapang Bantul 55713 Fitter AH dan Hay RKM. Fisiologi
Telp. 0274-367541 Lingkungan
Tanaman.Gadjah mada
Duriat AS. Budidaya cabai Universiy Press.
Sehat. Balai penelitian Yogyakarta
tanaman Sayuran
lembang. Bandung. Fragrant Orchids.mht. Orchid of
Indonesia
Endang, S. R. 2001.
FORKOMIKRO.e-mail
:endangyk@yogya.wasan
tara.net.id
A4
Hakim,N;M.Y.Nyakpa;A.M.Lubis; http://www.my normas.com//
S.G.Nugraha;M.R. Rumput apa?. Diakses
Saul;M.A. Diha;Go Ban 15 januari 2008
Hong dan H.H. Beiley.
1986. Dasar-Dasar Ilmu http://www.my normas.com//
Tanah. Universitas cara-cara Rumput
Lampung, Lampung. membiak Diakses 15
januari 2008
Heddy, S. 1996. Hormon
Pertumbuhan, Program http://www.my normas.com//
Penulisan Proyek Pelita Jenis-jenis Rumput Turf.
DEPDIKBUD dan Diakses 15 januari 2008
Pelaksanaan Pendidikan
Diploma (DIII) Universitas http://www.my normas.com//
Brawijaya. Rajawali Masalah-masalah
Press. Jakarta. Rumput Turf. Diakses 15
januari 2008
Heddy Suwasono. 1987. Biologi http://www.my normas.com//
Pertanian (Tinjauan Nama Scientifik. Diakses
singkat tentang anatomi, 15 januari 2008
fisiologi, sistematika, dan http://www.my normas.com//
genetika dasar tumbuh- Penanaman . Diakses 15
tumbuhan. Rajawali pers. januari 2008
Jakarta.
http://www.my normas.com//
Hong Kong.Desmeth, P. 1999. Penyediaan Tapak
Microorganisms Diakses 15 januari 2008.
Sustainable Use and
Access Regulation http://warintek.bantul.go.id/web.p
International Code of hp?mod=basisdata&kat=
Conduct. MOSAICC. 1&sub=2&file=32., 2007.
Directorate General XII Budiaya Tembakau
Science, Research and Virginia. Diakses tanggal
Development of the 19 September 2007. 1
Commission of page.
theEuropean Union.
Belgian Coordinated http://www.boyolali.go.id/isi/isi_pt
Collections of s.asp?isi=kebun. 2007.
Microorganisms, Kebun. Diakses tanggal
Brussels, Belgium. 19 September 2007. 1
page.
http://www.anisorchid.com.
Anggrek Lain. Diakses 15 http://en.wikipedia.org/wiki/Hydro
Januari 2008 ponics Diakses 15 januari
2008
A5
http://id.wikipedia.org/wiki/Fotosi http://www.agromedia.net/compo
ntesis" Diakses 15 nent/option.com_banner//
januari 2008 Itemid,o/task,click.bid,3.
Membentuk Bonsai
http://tabloidgallery.wordpress.co Adenium. Diakses 23
m/2007/09/29/begonia/ januari 2008.
Diakses 15 januari 2008
"http://id.wikipedia.org/wiki/Bons
http://warintek.bantul.go.id/web.p ai" diakses 18 Februari
hp?mod=basisdata&kat= 2008
1&sub=2&file=32
September 2000 http://www.mynormas.com/ cara-
cara Rumput membiak.
http:// warintek.progressio.or.id/- Diakses 25 Februarai
by rans, 2006. Diakses 2008
15 januari 2008
http://www.mynormas.com/
http://whatcom.wsu.edu/ Diakses Amalan Kultura Diakses
15 januari 2008 25 Februarai 2008
A6
http://www.mynormas.com/ Top Pusat Penelitian &
dressing. Diakses 25 Pengembangan
Februarai 2008 Hortikultura. Jenis Tomat.
Diakses 23 januari 2008.
http://ms.wikipedia.org/wiki/Hidro
ponik. Diakses 25 Pusat penelitian &
Februarai 2008 Pengembangan
Hortikultura. Budidaya
http://groups.yahoo.com/group/a Tanaman Buncis rambat.
gromania/BUDIDAYA Diakses 23 januari 2008
TANAMAN KAKAO, Pusat penelitian &
Persiapan Naungan dan Pengembangan
Pangkasan Bentuk. Hortikultura.tanaman
Sayur Cabai.. Diakses 23
http://www.pustaka- januari 2008
deptan.go.id/agritek/ppua
0148.pdf. Budidaya Indonext.com. Budidaya Cabe
Tanaman karet Diakses dalam Polybag. Diakses
25 Februarai 2008 23 Januari 2008.
A7
Imas, T., R.S. Hadioetomo, A.W. Joner, E.J. and C. Leyval, 2001.
Gunawan dan Y. Setiadi, Influence of arbuscular
1989. Mikrobiologi Tanah mycorrhiza on clover and
II. Depdikbud Ditjen Dikti, ryegrass grown together
Pusat Antar Universitas in a soil spiked with
Bioteknologi, IPB. polycyclic aromatic
hydrocarbons.
Interstate publisher. 1998. Mycorrhiza J. 10/4 : 155-
Western Fertilizer 159.
Handbook. United Stated
Amerika. Joiner, J.N. 1981. Foliage Plant
Production, Prent
Indonext.com. Teknik Budidaya Production. Prentice- Hall
Bawang Merah. Diakses Englewood Cliffs, New
12 Januari 2008 Jersey.
A8
Kantor Wilayah Departemen Killham, K, 1994. Soil ecology.
Pertanian Propinsi Cambridge University
Maluku. 1996.Pertanian Press
Maluku dalam Prospek
Agribisnis. Kantor
Kim, K.Y., D. Jordan, and
Wilayah. Departemen
Pertanian Propinsi McDonald, 1998. Effect
Maluku, Ambon. hlm 4. of phosphate-solubilizing
bacteria and vesicular-
Kantor Statistik Propinsi Maluku. arbuscular mycorrhizae
2000. Maluku dalam on tomato growth and soil
Angka. microbial activity. Biol.
Fertil. Soils 26 : 79-87.
Kantor Statistik Propinsi Maluku,
Ambon. hlm 246. Kirsop B.E. & J.J. Snell (eds.).
1982. Maintenance of
Kartasapoetra AG. Dan Mulyani Microorganisms. A
Sutedjo. Teknologi Manual of Laboratory
Pengairan Pertanian Methods. Academic
Irigasi.1994. Bumi Press, Inc. London.
Aksara. Jakarta.
Komagata, K. 1994. Background
Khan, A.G., 1993. Effect of of Microbial Industry in
Japan. In: Komagata, K.,
various soil environment
T. Yoshida, T. Nakase, H.
stresses on the Osada. (eds.).
occurance, distribution Proceedings of the
and effectiveness of VA International Workshop
mycorrhizae. Biotropia 8 : on Application and
39-44. Control of
Microorganisms in Asia,
Khan, M.H., 1995. Role of pp. 1-11. March 14-18,
1994, Science and
mycorrhizae in nutrient
Technology Agency,
uptake and in the Tokyo, Japan.
amelioration of metal
toxicity. Biotrop Spec. Kusumo, S. 1990. Zat Pengatur
Publ.No56 : 131-137. TumbuhTanaman. Jasa
Biology and Guna, Jakarta.
Biotechnology of
Mycorrhizae.
Lamina. 1989. Kedelai dan
Pengembangannya. CV
Simplex, Jakarta.
A9
Lembar Informasi Pertanian Malaysian Agricultural Research
(LIPTAN) LPTP Koya and Development
Barat, Irian Jaya No. 02/99 Institute, MARDI, G.P.O.
Box 12301, Kuala
Lembar Informasi Pertanian Lumpur, 50774 Malaysia
(LIPTAN) BIP Irian Jaya Chanthaburi Horticultural
No. 109/92 Diterbitkan Research Center,
oleh: Balai Informasi Amphur Kloong,
Pertanian Irian Jaya Jl. Chanthaburi, Thailand
Yahim – Sentani – USDA/ARS, National
Jayapura Budidaya Clonal Germplasm
Tanaman Karet. Repository, P.O. Box
4487, Hilo, Hawaii 96720,
Lima TahunPenelitian dan U.S.A.
Pengembangan
Pertanian 1987-1991. Masiworo, Sutanto K dan Anung
BadanPenelitian dan A. 1990. Lembar
Pengembangan Informasi Pertanian
Pertanian, Jakarta. hlm. (LIPTAN) BIP Irian Jaya
14. No. 136/93 Diterbitkan
oleh: Balai Informasi
Lingga, P. 1994. Petunjuk Pertanian Irian Jaya Jl.
Penggunaan Pupuk. Yahim – Sentani –
Penebar Swadaya, Jayapura.
Jakarta.
Matnawi, H., 1997. Budidaya
Loka Pengkajian Teknologi Tembakau Bawah
Pertanian Koya Barat Naungan Karet
A10
Morte, A., C.Lovisolo and A. Oliveira, R.S., JC. Dodd and
Schubert, 2000. Effect of PML. Castro, 2001. The
drought stress on growth mycorrhizal status of
and water relations of the Pragmites australis in
mycorrhizal association several polluted soils and
Helianthemum sediments of an
almeriense - Tervesia industrialised region of
claveryi. Mycorrhiza J. Northern Portugal.
10/3 : 115-119. Mycorrhiza J. 10/5 : 241-
247.
Munyanziza, E., H.K. Kehri, and
D.J. Bagyaraj, 1997. Pracaya. 1989. Bertanam
Agricultural mangga. Penebar
intensification, soil Swadaya. Jakarta
biodeversity and agro- Prada@com. Rumput
ecosystem function in the penutup tanah yang
tropics : the role of paling ideal
mycorrhiza in crops and
trees. Applied Soil Penebar Swadaya, 1991, cet ke-
Ecology 6 : 77-85. 3. 80p; 21 cm.
A11
Rahardi F.; Rina Nirwan S. dan Ratledge, C. 1992.
Iman Satyawibawa, Biotechnology: the socio-
Agribisnis tanaman economic revolution? A
perkebunan. Jakarta: synoptic view of the world
Penebar Swadaya, 1994. status of biotechnology.
Vi + 67p; ilus.; 21 p. In : DaSilva, E.J., C.
Ratledge, A. Sasson
(eds.). Biotechnoloy,
Rambutans set to become economic and social
mainstream fruit aspects. Issues for
Copyright © 2001-6, The developing countries.
Australian Nutrition Cambridge University
Foundation Inc (Nutrition Press.
Australia is the
registered business name Saono, S. 1994. Non-medical
for the Australian application and control of
Nutrition Foundation Inc) microorganisms in
- All rights reserved Indonesia. In: Komagata,
Disclaimer - Privacy K. , T. Yoshida, T.
Policy Nakase & H. Osada.
(eds.). Proceedings of the
Rani, D.B.R., S. Ragupathy and International Workshop
A. Mahadevan, 1991. on Application and
Incidence of vesicular - Control of
arbuscular mycorrhizae Microorganisms in Asia,
(VAM) in coal waste. pp 39-60. March 14-18,
Biotrop Special Publ. 42 : 1994. Science and
77-81 in Soerianegara Technology Agency,
and Supriyanto (Eds) Tokyo, Japan.
Proceedings of Second
Asean Conference on Sasson, A. 1998.
Mycorrhiza. Biotechnologies in
developing countries:
Rao, N.S Subha, 1994. present and future
Mikroorganisme tanah Volume 2: International
dan pertumbuhan co-operation. UNESCO
tanaman. Edisi Kedua. Publishing Imprimerie
Penerbit Universitas PUF, France. Steinkraus,
Indonesia. K. H. (ed.) 1996.
Handbook of indigenous
fermented foods. 2nd
revised and expanded
edition. Marcel Dekker.
New York.
A12
Singh, S., and K.K. Kapoor, Syam, S.O. Manurung, dan
1999. Inoculation with Yuswadi (Ed.). Kedelai.
phosphate-solubilizing Pusat Penelitian dan
microorganisms and a Pengembangan Tanaman
vesicular-arbuscular Pangan, Bogor. hlm. 243-
mycorrhizal fungus 261.
improves dry matter yield
and nutrient uptake by Surono, I.S. & A. Hosono. 1994.
wheat grown in a sandy Microflora and their
soil. Biol. Fertil. Soils 28 : enzyme profile in terasi
139-144. starter. Biosc. Biotech.
Biochem. 58 (6): 1167-
Soepardi.1979. Sifat dan Ciri 1169.
Tanah I. IPB.Bogor
Thomas, R.S., R.L. Franson, and
T. Yamamoto, M Kim, L R Juneja G.J. Bethlenfalvay, 1993
(editors): Chemistry and Separation of arbuscular
Applications of Green mycorrhizal fungus and
Tea, CRC Press, ISBN 0- root effect on soil
8493-4006-3 aggregation. Soil Sci. Soc.
Am. J. 57 : 77-81.
Solaiman, M.Z., and H. Hirata,
1995. Effect of Van Wambake A. 1991. Soil of
indigenous arbuscular the Tropic (properties and
mycorrhizal fungi in apprasial) McGraw-Hill,
paddy fields on rice Inc.Toronto.
growth and NPK nutrition
under different water Widada, J, dan S. Kabirun, 1997.
regimes. Soil Sci. Plant Peranan mikoriza vesikular
Nutr., 41 (3) : 505-514. arbuscular dalam
pengelolaan tanah mineral
Splittstoesser WE. 1984. masam. p. 589-595 dalam
Vegetables Growing Subagyo et al (Eds).
Handbook. Van Nostrand Prosiding Kongres
Reinhold Company.New Nasional VI HITI, Jakarta,
York. 12-15 Desmber 1995.
A13
Wright, S.F. and A. Upadhyaya, www.warintek.com. 2007.
1998. A survey of soils for Tembakau (Nicotiana
aggregate stability and tabacum L.). Dikutip dari:
glomalin, a glycoprotein Diakses tanggal 15
produced by hyphae of November 2007. 4
arbuscular mycorrhizal pages.
fungi. Plant and Soil 198 :
97 - 107. www.balittas.info/index.php?opti
on=isi&task=view&id=16
www.hort.purdue.edu/newcrop/cr &Itemid=50 - 75k -
opfactsheets/Rambutan.ht Cached. 2007. Balittas.
ml Diakses tanggal 20
September 2007. 1 page
www.irwantoshut.com
Zaini, Z., T. Sudarto, J. Triastoro,
www.irwantoshut.com E. Sujitno dan Hermanto,
1996. Usahatani lahan
www.naturalnusantara.,co.id. kering : Penelitian dan
2008 Budidaya karet. Pengembangan. Proyek
Diakses 23 Januari 2008 Penelitian Usahatani lahan
Kering. Pusat Penelitian
www.perkebunan.litbang.deptan. Tanah dan Agroklimat.
go.id.2007. Tembakau. Bogor
Diakses tanggal 15
November 2007. 1 page.
Zarate, J.T. and R.E. Dela Cruz,
www.wikipedia.org. 2007. 1995. Pilot testing the
Tembakau. Diakses effectiveness of arbuscular
tanggal 15 November mycorrhizal fungi in the
2007. 1 page. reforestation of marginal
grassland. Biotrop Spec.
www.warintek.com. 2007. Publ.No56 : 131-137.
Tembakau (Nicotiana Biology and Biotechnology
tabacum L.). Diakses of Mycorrhizae.
tanggal 15 November
2007. 4 pages. Zedan, H. 1992. The economic
value of microbial diversity.
www.perkebunan.litbang.deptan. Key note paper presented
go.id., 2007. Tembakau. at the VIIth International
Diakses tanggal 15 Conference for Culture
November 2007. 1 page. Collections. Beijing, China.
October 1992.
www.wikipedia.org. 2007.
Tembakau. Diakses
tanggal 15 November
2007. 1 page.
A14
GLOSARIUM
B1
cahaya pada panjang gelombang 680nM
Fototropisme : merupakan peristiwa pembengkokan ke arah
cahaya
Flooding (Cara adalah cara pemberian air ke lahan pertanian
penggenangan) sehingga menggenangi permukaan tanahnya.
B2
permukaan tanahnya
B3
perseginya)
Meiosis : pembelahan sel kelamin
Meristem : Jaringan muda yang senantiasa membelah
(meristematis)
Mitosis : pembelahan dari sel tubuh
Multiselluler : makhluk hidup bersel banyak
:
nilai ekivalen : yang artinya berapa jumlah Kg kapur (CaCO3)
kemasaman, yang diperlukan untuk meniadakan
kemasaman yang disebabkan oleh
penggunaan 100 Kg suatu jenis pupuk
Nutrisi : Mineral yang dibutuhkan tanaman
Osmosis : peristiwa bergeraknya pelarut antara dua
larutan yang dibatasi membran semi
permiable dan (selaput permiable diffrensial)
berlangsung dari larutan yang konsentrasinya
tinggi ke konsentrasi rendah
Pertumbuhan : didefinisikan sebagai peristiwa perubahan
biologis yang terjadi pada makhluk hidup
berupa perubahan ukuran yang bersifat
irreversible (tidak berubah kembali ke asal
atau tidak dapat balik)
B4
Pupuk tunggal : Pupuk yang hanya mengandung satu unsur
Pupuk majemuk : Pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur
B5
INDEKS Analisa 522,523 238
tanah,66 Batang 226 Busuk umbi
Analisa Bawang 238
tanaman,67,1 merah 264 Busuk
A
14 Barangan rimpang 279
Anhidrous merah 334 Busuk hitam,
Absorbsi,106
ammonia, 89 Bendungan,1 39, 379
Agregat 550
Anual 345 43 Batang
agroindustri,
Angin,171 Bedding bawah, 403
1
Anatomi system,148 Batang atas,
Aglonema
beras,169 Bedding plant 403
351
Anggrek 353 345 Bunga
agroekosiste
Ambon lumut, Bedengan matahari, 405
m, 167
117 234, 364 Begonia, 411
Aerasi 537
Amonium Batuan
Anggrek 353
sulfat Bercak daun penghias,
Arumanis 323
nitrat,94 384, 386 415
Air, 30,31
Akar primer, Bercak coklat Bentuk
Air tanah, 120
11 384 bonsai, 416
Air
Akar Bercak bunga
permukaan
sekunder, 11 387 Bonsai, 413
tanah,117
aplikasi,107 Bassiana, Bonsai tegak
Air sungai,
Aphids sp, 367 lurus, 416
119
367 Benih 210, Bonsai tegak
Air hujan,119
512 lurus
Amonifikasi,
Al, 45 Budidaya, beraturan,
49
Aerasi, 13 tanaman, 1 416
Ambon
Autotrop, 19 Biannual 345 Bonsai tegak
kuning 334
Asam Bulir padi, lurus tidak
an organik,87
superfospat, 160 teratur, 416
Antraknose
97 Biotik, 4 Bonsai
267,380
Asimilasi 18 Bioinsektisida tersapu
Aspek
Asupan 178, 367 angin, 418
pisiologi, 4
ATP, 23 Bibit,177,246 Bonsai anak
Aspek
Anthurium, Bunga, 5,226 air terjun, 418
ekologi, 4
407 Bunga potong Bonsai semi
Apatit, 55
Adenium, 409 349 anak air
Aspek
Alas pot, 415 Buah 226 terjun, 418
pemuliaan
Analisa Benih, 5,512 Bonsai
tanaman, 4
tanah, 430 Berta berkelompok,
Abiotik, 4
Aeroponik, chrysolineate, 419
Ajir 248
510 307
Akar
B Besi, 59 C
rambut.157
Bekicot 376 Cabe 253
Akar
Bahan Bibit, 5 Cabe kering
serabut,157
pangan, 1. Biji 227 261
Akar
Bahan Bibit 234 Cacahan
tajuk,158
organik Biji-bijian,108 pakis 349
Akar tinggal
tanah,78 Biologis,7 Cahaya, 19,
216
Bakteri 539 Bobot kering, 28,400,
Alternaria 250
Bakteri 8 425,529
Aktinomicetes
fotosintetik, Boron,62 Cangkok 218
539
24 Buah-buahan Cattleya 364
Amonia,88,90
Badan 205 Cercospora
Amonium.88
bendung,143 Bundel Carote, 292
Amonium
Bajak tanah vascular, 21 Curah hujan,
nitrat,91
194 Buah 13, 313
Amonium
Bak padi,162 Cu,45
sulfat,92
kecambah Bunga Clostridium
Amofos,95
213 padi,161 sp 547
Analisis, 6
Batu Busuk lunak
Analisa
fospat,96 385 Cross slope
kebutuhan
Batu bata Busuk daun ditch,148
hara,66
C1
CVPD 318 Hidrolisa, irigasi
Catlea 234 30,212
Climbing Higroskopisit J
rose, 401 as,85 Jagung,182
Cangkok, 511 hortikultura,1, jaminan
D 205,206 pupuk,103
Houseplant Jahe 271
Daerah aliran 346 Jahe putih
sungai Hipokotil, 11 272
(DAS),122 Hipogeal, 12 Jahe emprit
Daya pikat Hara, 13 272
347 Hara mikro, Jahe merah
Daun 226 59 272
Difusi,32 Hara makro, Jalur caspary,
Diferensiasi, 44 36
10 Hara mikro, Jelita 244
Dekorasi 347 44 Jeruk 311
Dendrodium Hayati,390 Joseph
264, 353 Hybrind tea, Priestly, 29
Deskripsi 327 401 Jaringan
Determinate, Hybrind irigasi,140.
198 prepertual, Jar.ir.tersier,1
Distribusi, 13 G 401 40
Dichocricic Hypa 548 Jar-ir-
punetiferalis Ganggang Hidroponik, utama,140
307 307 509
Gulma,5,307 Hidroponok K
Dolomit 55 Genotip,7 rakit apung, Kahat hara
Dormansi 211 Genetik, 12 510,517,519 187
Generatif Kalium,
Defisiensi 358, 407, 427 I 52,77,
kalsium, Geragih 217 Kalim
55,57 Gaminae, Ilmu tanah sulfat.98
Def.magnesiu 158 ionisasi. 23 Kalium
m, 59 Gravitasi, 35 Intensitas magnesium
Def-besi, 59 Glukosa, 40 cahaya, sulfat, 98
Def- Gejala 26,170, 354 Karbon, 44
mangan,62 kekurangan Indeks Kadar
Drainase.123, boron, 63 garam,85 pupuk.84
146,147 Gravity Indrabela 5p, Kandungan
E irrigation, 133 307 beras,169
Ground Inditerminate, Kapasitas
Ekologi 300 water,119 198 tukar
tanaman, 4 Gulma, 280, insektisida kation,74
Endosperm, 433 369 Kapok
163 insektisida kuning333
Endo H hayati 367 Kalsit, 55
mikoriza 547 Hama 5. Ingenhausz, Kalsium,
Ekto mikoriza 249, 332, 341 29 55,99
547 Ha.peng. Inokulum 368 Karbondioksi
Eksternal, 7 umbi 237 Internal, 44 da, 20,26
Epidermis, Hama trip Inter cropping Karat Uredo
10,20 237 228 sp 387
Embrio, 10,11 Hanging plant Inter flow.119
EM4 554 345 Interception,1 Kebiasaan
Epikotil, 11 Hara 525 49 tanaman,137
Epifit 355 Herba, 239, Interception Kedelai 197
Epoh 244 345 system,151 Kekeringan
Elektron, 23 Herring bone Indoor 347 189
system,151 Iklim,,69,105, kehutanan,2
F helai daun, 402 Kelembaban
159 117, 300. nisbi 355, 528
Hidrogen, 44 170,199 Kemurnian
C2
benih 211 Klor,64 media 5, 23,24
Keseimbahan Klorofil, 19 Media tanam Nagka 335
hara,65,107 Klorosis, 47 359 Neolitikum, 2
Ketebalan Kloroplas, Makhluk Nephentens
rumah tangga 19,20 hidup, 7,70 sp, 48
air.136 Kutikula,21 Manajemen Nephelium
Kelautan Kultur pupuk.113 lappaceum
pupuk, 84 jaringan 215 Man-hara 297
Kemasaman Kuprum, 62 N.114
pupuk,84 Kumbang Man- hara Nematoda
Kentang 131 koksi, 390 P.115 287
Kemiringan Ketuaan Makro 538 Nitrogen, 46
tanah.134 bunga, 390 Mangan,60 Nitrifikasi, 49
Ketepatan Kuping gajah, Mineralisasi, Nikel,64
pengairan,15 407 48 Nilai
3 Kerikil, 523 Mikro,99 pupuk,109
Ketinggian Mikroorganis NPV 202
tempat 301 L me 553 NFT, 510
Kepik Mikoriza 547
anggrek 377 Larva 370, Multiseluler, 7 O
371 Media tanam
Kuantitas, 6 Layu bakteri 133, 301 Optimum,
Kualitas, 6. 238, 279 Membelah 6,13
Kualitas Lalat kacang diri 216 Oncidium,
air.127.139 202 Meristem,9,1 364 469
Lahan sawah 0 Merbabu Organel, 19
Kultur teknis 265 232 Organisme
224 Layu Mesophyl, 21 tanah 538
Kultivar 225 Sklerotium Mitosis, 10 Oksigen,
Kumbang 382 Meiosis,10 19,44
penggerek Lembang 1, Mekanisasi Oriza
371, 372 254 223 sativa,157
Kebutuhan Leguminosa Minimum, 13 Opal 245
air,144 540 Molibdenum, Orong-orong
Kompos 542 lingkungan, 63 237
Kompos 12, 354 Morfologi 197 Organik
Bioaktif 553 lidah Mulut daun 535,537
Kutu daun daun,159 21 Osmosis, 33
237, 287,378 lingkungan Mulsa Okulasi, 403
Kutu kebul 354 235,248,537
249 litofit 356 Monokultur
Kutu perisai laju respirasi 228 P
372 27 Monopodial
Kutu putih lokasi 227 353 Padi,157
374 Lubang tanah Mosaik 251 Pupuk 366
Kutu Lidah agjah, Mawar, 401 Paket
tempurung 407316 Mawar tea, teknologi,185
378 Lempengan 402 Padang
Kompos rumput, 432 Metode kultur rumput,108
366,536 Larutan hara, air, 510 Pangan, 1
Komposisi, 524 Metoda arus Paprika 262
300 M kontinyu, 521 Paralel ditch
Kondensasi, Mengukur Ph, sytem,148
31 Mangga, 322 527 Pangkas 248
Konidium Malai Mycelia 551 Paranet 209
381 padi,161 N Parmarion
Korteks, 10 Magnesium, Pupilaris
Kedelai, 11 57,99,100 375
Kotiledon, 12 Manfaat 245, Natural Perenial 345
Klasifikasi 327 system,151 Penanaman
pupuk,81 Manohora NADPH, 348
Klasifikasi 232 23,24 Persilangan
irigasi,125 medium, NADPH2, 356
C3
Penggerek 304 ,7, ------cair,
daun 373 11 83,545
Pemakan Pengemasan Perkembanga ----
daun 374 242 n,7,11 buatan,82,84
Pertanian Penyaluran Pelindung ----- kalium 98
organik air,129,131 dingin 208 -
Pestisida 530 Penyakit 238, Penyimpanan kalsium,99,10
332, 340 pupuk,111, 0
Panen, Penyiangan 306 ---- kandang
186,194,204, 236, 318 Persiapan 349, 543
239, 252, Penyiraman lahan,200 ---
260.263, 268, 247, 360 Persemaian majemuk,102
281, 288. Pendangiran, 214, 255 -----mikro,100
308, 319’ 342 178 Pengairan ----
Pascapanen, 200 nitrogen,86
186,252,282, Perkembanga Penanaman ------posfat,95
309,320, 351 n generatif, 5 331 Plyanta, 401
Pedoman penempatan Pemupukan Pedoman
teknis, 301, pupuk,104 dasar 235, teknis, 402
315, 330, Penyakit, 5, 331 Pemilihan
337, 361 259,318 Penyulaman tanaman, 420
Penyiangan 235 Pembentukka
Pepaya 201 Penanaman n bonsai, 420
cibinong 327 Penyiapan 200 Pemilihan
P.Bangkok 255 Perawatan bentuk
328 Penataan 305 bonsai, 422
P-Hawai 329 jaringan.141 Perompesan Pemilihan
P.Jingga 329 Peredaran N, 258 tanah, 423
P-Mas 330 47 Pola bulu Perawatan
pH 527 Perbanyakan burung,122 bonsai, 423,
Pigmen, 23 tanaman 209 Pola 514
Pipa Penggenanga radial,122 Pengairan,
berlubang,13 n,142 Pola 424,435
2 Persiapan paralel.122 Pemupukan ,
Pipa 212 Polinia 357 424,434, 514
bernozzle.13 Prokambium, Pengairan
0 Pintu 10 ,431,435
Piretrum 281 penguras,143 Profil tanah, Pemangkasa
Pisang 333 Pintu 71 n, 434
Pecahan pengambilan. Phloem, 21 Pindah
genting 365 143 Ploneta tanam,
Perkebunan,1 diducta, 307 512513
Permata, 244 Pengemasan Potensial air, Pasir, 522
Persilangan 343 37 Perlit, 524
356 Pindah tanam Posfat, 5 Perawatan
Pergerakan 214 Pohon- media tanam,
Pelepah Penggulung pohonan 128. 526
daun, daun 203 Pompa Ph meter,
159,160 Penggerek air.108 527
Penggenanga polong 204
n,130 Pen.pisang Pupuk alam, Q
Proses 341 82
produksi, 2 Pola tanam ------- an R
Produksi 240 304 organik’
Perkembanga Perkecambah 82,83 Raja bulu 335
n vegetatif, 5 an 211 ----- basa,83 Rambut akar,
Pemupukan, Prinsip ---- 36
110 201, 247, genetis, 5 belerang,100 Rambutan
339 Prinsip ----- asam,83 297,298
Peruraian, 48 agronomis, 5 ------hijau Ram.binjai
Pengairan,12 Produktifitas, 540,541 298
4,236 6,180 ------padat Ram.cimacan
Pengapuran Pertumbuhan 83,540 298
C4
Ram-aceh irrigation,132 kapiler,
lebak 298 Spora 216 34
Spodoptera Tekanan
Random ditch spp 267 turgor, 35
system,148 Tekanan
Rebah bibit Syarat akar, 38
386 tumbuh Tempel 219
Rekayasa 199,232,245, Temperatur
bioteknologi,1 254,264, 273, ,311, 391,399
67 286. 311,
Radikula, 157 330.336. 354 Tinggi dari
Reaksi permukaan
terang, 21 Stolon, 428, laut, 13
Reaksi gelap, 433 Tilakoid, 21
21 Substrat, 510 Tip burn, 57
Reaksi tanah, Sirkuasi air, Transpirasi,
73 514 30
Rimpang 283 Serbuk kayu, Turgor, 30
Rhizobia 546 524
Run off,119 Sumber hara, Tungau 370
Runduk 220 525 Tungau
merah 370
Rumah T Tungau
kaca,207 Tanaman jingga 377
Rm..kasa 209 berkayu 346
Rm.plastik,20 Tanjung I Tomat 243
8 254 Topografi,
Tanjung II 70,134
Rumput, 427 254 Top soil.136
Rumput Tataletak,152 Trichogramm
gajah, Teknik, 1 a toideea 202
428,429 Terestrial 355 Tunas 218
Rumput gajah Tanah,68,172 Temperatur,
mini, 429 ,199, 254,314 391
Rumput Tanah Teknik
jepang, 430 berlereng.135 pemangkasa
Rumput Tanaman n bonsai, 420
peking, 430 menghasilkan Topdressing
Rumput golf, 318 435
430 Tanaman
inang, 369 U
Rumpun, 423 370, Uji dingin 210
Tali rafia Ulat grayak
S 363 202
Tembakau Ul-engkal 202
Sabut kelapa 281 Ul- polong
365 Tindak 203
Sprofit 356 budidaya, 2
setek bang; Thrips Umbi 269
seteng daun anggrek 377 Um-batang
234 Tingkat 216
sayur- pemakain.14 Um- lapis 216
sayuran, 3 5
,108,221,222 Ting.efisiensi, Uniseluler,7
145
Saluran,144 Teknik Unsur N, 44
Sal- budidaya, 3, Unsur mobil,
drainase,151 200 47
Tekanan Unsur pupuk,
Sekam bakar hidrostatik, 34 81
349 Tekstur Urea,92,93
Seledri 285 tanah, 72
Tekanan Ulat grayak
C5
237
Ulat buah 250
Ulat bunga
373, 374
Ulat jengkal
307
V
Vanda teret
364
Varitas
unggul, 4,
Var.padi 166,
Vegetatif 215,
357,407, 428
Veg.alami
216
Vena, 21
Venus flytrap
, 46
Verticillium,
54
Vegetatif 358
Virus 239
Vitamin, 425
Vertikultur,
519
Vermikulit
524
W
Warna beras,
168
Waktu,71
Wali songo,
407
X
Xilem akar,
36
Y
Z
Zamrud 245
Zinkum, 59
Zigot, 11
C6
DAFTAR TABEL
3 Pembawa nitrogen
anorganik ………………………… 90
9 Klasifikas i ai r
pengairan (i rigasi)
menurut Sc ofield ………………………… 127
13 Klasifikasi botani
beberapa jebis sayuran ………………………… 229
D1
14 Jenis hama penyakit pada
bawang ………………………… 270
15 Klasifikasi buah-buahan
menurut kedudukan
sistematik, tipe, dan
pemanfaatan ………………………… 294
22 Gejala-gejala kekurangan
hara ………………………… 534
D2
DAFTAR GAMBAR
D3
38 Ilustrasi skematik dari pertukaran
kation antara permukaan negatif
dari partikel liat dan larutan tanah .................................... 77
39 Konversi ammoniak ke beberapa 91
bentuk pupuk nitrogen .....................................................
40 Tahapan pembentukan amonium dari asam nitrit ............ 94
41 Manajemen pengairan merubah 123
distribusi garam tanah.........................................................
41 Penggunaan drainase untuk mengelola 146
ketersediaan air .................................................................
43 Pengaturan pengairan sesuai dengan 147
kebutuhan tanaman .......................................................
44 Sketsa lahan pertanaman dengan saluran irigasi
dan saluran drainase searah .............................................. 150
45 Sketsa lahan pertanaman dengan penurunan
pangkal dan topografi dengan
saluran drainase sejajar ..................................................... 151
46 Tata letak pipa saluran ...................................................... 152
47 Sketsa pembuangan drainase ............................................ 153
48 Pertumbuhan akar padi .................................................... 158
49 Pertumbuhan daun padi ................................................... 159
50 Bagian daun tanaman padi ............................................... 160
51 Malai padi ....................................................... 161
52 Bunga padi ....................................................... 161
53 Proses perkecambahan padi ............................................. 165
54 Padi dewasa ....................................................... 166
55 Pertumbuhan varietas IR 64 di lahan sawah ……………. 166
56 Akar jagung ....................................................... 183
57 Batang jagung ....................................................... 184
58 Daun jagung ....................................................... 184
59 Bunga jantan jagung ....................................................... 185
60 Bunga betina jagung ....................................................... 185
61 Buah jagung siap panen ................................................... 185
62 Urutan penanaman jagung ................................................ 186
63 Beberapa gejala kerusakan 190
dari batang jagung ..........................................................
64 Beberapa gejala kerusakan 191
pada akar jagung ....................................................... .....
65 Beberapa kerusakan pada tongkol jagung 192
66 Pohon industri jagung ....................................................... 196
67 Daun kedelai ..................................................................... 198
68 Setelah penanaman padi dapat dilakukan 200
D4
penanaman kedele .......................................................
69 Areal pertanaman kedele .................................................. 200
70 Hubungan antara hortikultura dengan ilmu lainnya 205
71 Piramida makanan ....................................................... 207
72 Bentuk rumah kaca ....................................................... 207
73 Rumah plastik ..................................................... 208
74 Pelindung bibit dari suhu rendah 209
75 Rumah kasa ....................................................... 209
76 Teknik penanaman benih langsung di lapangan 212
77 Bak kecambah yang dalam satu tempat banyak tanaman 213
78 Tipe bak kecambah satu lubang satu tanaman 213
79 Pot pembibitan ............................................................. 213
80 Bak persemaian yang telah diisi dengan tanah 213
81 Persemaian pada bak kecambah untuk benih yang
berukuran besar ............................................................. 214
82 Persemaian pada bak kecambah untuk benih berukuran
kecil ............................................................................... 214
83 Tanaman yang siap dilakukan pindah tanam .................. 214
84 Teknik pindah tanam dari bibit yang
ditanam pada bak kecambah ............................................. 214
85 Teknik mencabut bibit dari pot ......................................... 215
86 Perbanyakan dengan rhizome ........................................... 216
87 Perbanyakan dengan umbi batang ................................... 217
88 Perbanyakan dengan geragih ........................................... 217
89 Perbanyakan dengan tunas ............................................... 217
90 Teknik mencangkon tanaman ........................................... 218
91 Perbanyakan dengan setek batang 218
.................................................................................
D5
siap untuk dijual ............................................................
101 Seledri daunyang ditanam dalam pot ............................ 285
102 Penampang tangkai daun dari seledri tangkai ................. 286
103 Aneka jenis buah rambutan berdasarkan 298
besar kecilnya biji ...........................................................
104 Rambutan mengkal (belum masak sempurna) 308
105 Rambutan masak ............................................................ 308
106 Kebun jeruk berastagi ....................................................... 311
107 Buah jeruk yang masih pentil ........................................... 319
108 Buah jeruk yang masih hijau ............................................ 320
109 Buah jeruk yang siap panen ............................................ 320
110 Mangga duren ............................................................. 322
111 Mangga arumanis ............................................................ 323
112 Pepaya cibinong ............................................................. 327
113 Pepaya bangkok ............................................................ 328
114 Pepaya hawai ................................................................. 329
115 Pepaya jingga ....................................................... ........ 329
116 Pepaya emas .................................................................... 330
117 Pisang ambon lumut ....................................................... 333
118 Pisang kapok kuning ....................................................... 333
119 Pisang ambon kuning ....................................................... 334
120 Pisang nangka ................................................................. 325
121 Pisang raja bulu ............................................................. 335
122 Tanaman yang diletakkan pada pot gantung..................... 346
123 Tanaman hias yang diletakkan dalam ruangan 346
124 Penggabungan golongan tanaman
berkayu dalam satu lanskap ............................................ 347
125 Mawar kampung ....................................... ....................... 401
126 Bunga matahari ................................................................. 405
127 Salah satu jenis anthurium ................................................ 407
128 Adenium ......................................................................... 409
129 Salah satu jenis begonia ................................................... 411
130 Tanaman yang dibonsai ................................................. 413
131 Aneka bentuk pot bonsai ................................................ 414
132 Beberapa bentu pot 99) gajah (b) naga ........................... 415
133 Batu penghias bonsai .................................................... 415
134 Bonsai bentuk tegak lurus beraturan ................................ 416
135 Bonsai tegak lurus tidak beraturan .................................. 417
136 Bentuk bonsai tersapu angin ....................................... 418
137 Bonsai anak air terjun ................................................ 418
138 Bonsai berkelompok ....................................... 419
139 Beberapa alat bantu yang digunakan 420
D6
dalam bertanam bonsai ...................................................
140 Tahapan pembuangan akar ....................................... ..... 421
141 Pengkawatan pada proses pembentukan bonsai .............. 421
142 Beberapa teknik pemangkasanan .................................. 422
pada pembentukan bonsai .......................................
143 Pengikatan pada pangkal batang 422
sehingga batang membengkak .......................................
144 Pembentukan cabang bonsai ....................................... 423
145 Lapangan rumput pada halaman rumah 427
146 Bibit rumput gajah ....................................... 428
147 Stolon rumput ....................................... 428
148 Bagian-bagian rumput ....................................... 428
149 Rumput gajah ....................................... 429
150 Padang Golf ....................................... 430
151 Bibit rumput dalam bentuk rumpun
(a) penanaman rumpun rumput di lapangan (b) ............... 432
152 Bibit rumput dalam bentuk sod/lempengan .................... 433
153 Cara penanaman bibit di lapangan ................................... 433
154 Beberapa jenis alat pemutung rumput 434
155 Dua jenis rumput yaitu .......................................
rumput golf (kiri) gajah (kanan) 437
156 Pertanaman tembakau ....................................... 438
157 Batang tembakau 439
.............................................................
158 Biji tembakau ............................................................. 440
159 Bunga tembakau .............................................................. 441
160 Penyemaian benih tembakau ............................................ 443
161 Cara mencanut bibit tembakau .......................................... 443
162 Proses pengeringan daun tembakau 447
163 Buah kakao ........................................................ 452
164 Buah kelapa sawit ............................................................. 470
165 Perkebunan kelapa sawit .................................................. 470
166 Kelapa sawit di pembibitan awal (atas)
dan di pembibitan utama ................................................. 475
167 Pohon teh .................................................................... 481
168 Kebun entres .................................................................... 491
169 Cara mengokulasi karet .................................................... 492
170 Bakal batang bawah .......................................................... 492
171 Pemotongan batang bawah ............................................... 493
172 Batang bawah siap dilakukan okulasi .............................. 493
173 Pekerjaan mengokulasi .................................................... 493
174 Batang bawah dengan tunas hasil okulasi ....................... 493
D7
175 Bibit karet siap di tanam .................................................. 494
176 Pengangkutan bibit karet dengan truk atau jender .......... 494
177 Mesin traktor pengolahan lahan ........................................ 495
178 Pembuatan ajir pada lahan datar ..................................... 495
179 Pembuatan ajir pada lahan bergelombang 496
180 Mesin pembuat lubang tanam ........................................... 496
181 Bentuk lubang tanam ........................................... 496
182 Mal untuk mengukur kedalaman lubang tanam ............... 496
183 Penimbunan lubang tanam setelah
pindah tanam dengan mempergunakan
tenaga manusia ................................................................. 497
D8
menyerupai rak ................................................................ 520
201 Beberapa peralatan dan cara
pembuatan lubang tanam
pada kolom vertikal bambu ............................................. 520
202 Teknik pembuatan lubang
tanam pada wadah tanam ............................................... 520
203 Wadah yang telah siap diisi media
tanam dan ditanami ......................................................... 520
204 Beberapa model susunan kolum horizontal ..................... 520
205 Kolom horizontal bambu yang telah
siap disusun dan siap untu ditanami ................................. 521
206 Sawi yang dibudidayakan
dalam kolom vertikal paralon .......................................... 521
207 Slada yang dibudidayakan dalam
kolom vertikal paralon .................................................. 521
208 Sawi sendok yang dibudidayakan
secara vertikal ............................................................... 521
209 Salah satu contoh hidroponik
dengan menggunakan
metode arus kontinyu ................................................... 522
210 Hidroponik dengan menggunakan pasir ......................... 523
211 Tanaman tomat yang ditanam pada jerami kering .......... 524
212 Penampang melintang akar
yang tidak bermikroriza .................................................... 548
213 Penampang melintang akar bermikoriza .......................... 548
214 Perbedaan pertumbuhan akar
kedelai bermikroriza dengan tidak .................................. 549
D9