Anda di halaman 1dari 2

Telinga

Tujuan
Menilai telinga luar, canalis timpani dan membran timpani.

Teknik
Inspeksi dan palpasi telinga luar

Pemeriksaan otoskopik
Untuk melakukan pemeriksaan otoskopik pada dewasa, ikuti langkah-langkah berikut:
1. Pasang spekulum sekali pakai atau spekulum pakai berulang yang bersih pada
otoskop
2. Dengan kepala pasien di condongkan menjauh dari anda, peganglah tepi bebas
(heliks) daun telinga pasien dan tarik kearah posterosuperior.
3. Masukkan spekulum ke dalam saluran telinga pasien. Saat melewati kanalis,
observasi apakah ada jaringan parut, eritema, titik perdarahan, atau discharge.
4. Lanjutkan pemeriksaan dengan spekulum dengan visualisasi langsung sampai
membran timpani terlihat semua.
5. Inspeksi membran timpani mengenai warna, translusensi, adanya refleksi cahaya,
ruptur, eritema dan penonjolan.

Interpretasi
 Abnormalitas telinga luar
- Benjolan
o Tophi Gout pada pinnea telinga
o Fibroma jinak
o Pembesaran nodus limfe preauricular
 Otitis eksterna
 Konjungtivitis adenoviral
 Sebagai bagian dari limfadenopati generalisata
o Arteri temporal yang nyeri, nodular atau tidak berdenyut
o Pikirkan arteritis sel raksasa
 Saluran telinga luar
- Otitis eksterna : nyeri pada penarikan, eritema, dengan atau tanpa eksudat.
- Otitis eksterna ganas dengan ulkus kanal yang dalam, kartilago terpajan,
pengelupasan.
 Membran timpani
- Otitis media
o Refleks cahaya dan permukaan berkilat menghilang
o Membran memerah, vaskularisasi menonjol pada tepi
o Gendang penuh sampai menonjol, titik-titik petanda tak tegas
o Gendang padat perforasi dapat mengakibatkan pus mengalir melalui perforasi
tersebut
- Otitis media serosa
o Cairan kuning, encer terlihat melalui membran yang tidak meradang
- Miringitis bulosa
o Bula pada permukaan gendang telinga dan saluran didekatnya, terlihat pada
infeksi virus atau infeksi lainnya

Pengeluaran Serumen
Tujuan
Memudahkan penilaian visual yang akurat pada kanalis auditorius dan membran timpani,
serta meningkatkan ketajaman pendengaran pasien.

Teknik
1. Masukan beberapa tetes seruminolitik ( larutan sodium bikarbonat 10% dalam
gliserol ) ke dalam kanalis.
2. Biarkan kepala pasien miring menjauh dari telinga yang sedang diterapi selama
beberapa menit dan atau masukan gumpalan kapas untuk mempertahankan larutan
tetap berada dalam kanalis
3. Satu hari kemudian, periksa ulang kanalis untuk mendrainase serumen yang sudah
encer.
4. Irigasi secara perlahan dengan air hangat dapat dilakukan untuk membersihkan
sumbatan yang sangat kuat. Jika cara ini tidak berhasil, rujuk pasien ke ahli
telinga.

Anda mungkin juga menyukai