Anda di halaman 1dari 20

OBAT-OBAT

ANTIDIABETIK

Oleh :
Zahara Meilawaty
Pancreas merupakan kelenjar endokrin
yang menghasilkan hormon peptida :

1. insulin (sel B atau  )


2. Glukagon ( sel A atau 2 )
3. Somatostatin ( sel D atau 1 )
4. Kelenjar eksokrin ~ enzim pencernakan

Penting dlm pengaturan aktivitas metabolik


tubuh

memelihara homeostasis glukosa darah
Diabetes Melitus (DM)

 Defisiensi insulin  Gula darah   DM

 Dibagi menjadi 2:
 Insulin Dependent Diabetic Melitus
( IDDM atau Tipe I)
 Non Insulin Dependent Diabetic
Melitus ( NIDDM atau Tipe II)
Perbedaan IDDM dan NIDDM

 IDDM
 NIDDM
1. Menyerang anak-anak 1. Sering lebih dari 35 th.
atau pubertas 2. Ketidakmampuan sel-
2. Ditandai def. Insulin menghasilkan juml.
absolut, ok lesi /nekrosis
sel- yg berat Insulin yang sesuai.
3. BB/ kurang gizi, ketosis, 3. Kegemukan
polidipsia, polifagia, 4. Predisposisi genetik
poliuria
sangat kuat
4. Predisposisi genetik
sedang 5. Memelihara konsentrasi
5. Memerlukan insulin glukosa darah dlm batas
eksogen tuk hindari normal (diet & exercise)
hiperglikemia dan dikombinasi dg obat
ketoasidosis
antidiabetik
Mekanisme Kerja Obat-obat Antidiabetik:
INSULIN

 Mrp. Protein kecil yg mengandung dua rantai polipeptida


yg dihubungkan oleh ikatan disulfida
 Disintesis sbg protein prekursor (pro-insulin) 
pemisahan proteolitik  insulin dan peptida C (keduanya
disekresi oleh sel- pancreas)
 Orang normal  pro-insulin  insulin
 Px NIDDM  pro-insulin  insulin
 Diisolasi dari pancreas sapi dan babi (mirip ins. manusia
 Insulin manusia diproduksi oleh strain khusus Escherichia
coli yg tlah diubah secara genetik  gen insulin manusia
Insulin menurunkan kadar gula darah dg cara:

 Meningkatkan uptake glukosa oleh otot & lemak


 Menghambat glukoneogenisis
 Merangsang perubahan glukosa menjadi
glikogen & asam lemak
 Merangsang perubahan asam lemak menjadi
trigliserida & menghambat reaksi
kebalikannnya shg deposit lemak meningkat
 Merangsang perubahan asam amino menjadi
protein & menghambat reaksi kebalikannya.
Efek toksik insulin:

 Hypoglikemia
 Reaksi alergi lokal
& sistemik
 Lipodistrofi
Obat Antidiabetik Oral
 Untuk px NIDDM yg tidak dapat
diperbaiki hanya dengan diet
 Px dengan DM setelah 40 th dan
menderita kurang dari 5 th
 Px yg sdh lama DM memerlukan
kombinasi obat antidiabetik oral dan
insulin tuk kontrol hiperglikemia
 Tidak diberikan pada px IDDM
Sulfonilurea
 Mekanisme kerja:
a. Pelepasan insulin dari sel β Pankreas
b. Penurunan konsentrasi glukagon serum
c. Potensiasi kerja insulin pada jaringan target
 Obat terikat protein serum, dimetabolisme

di hati, diekskresi oleh hati dan ginjal


 Kontra indikasi: px insufisiensi hati atau

ginjal
 Dapat menembus placenta & mengosongkan

insulin dari pancreas janin, shg prm hamil dg


NIDDM  insulin
Tolbutamid

 Diabsorbsi dengan baik tetapi cepat


dioksidasi di hati
 Lama efeknya relatif pendek  aman
untuk px tua
 Jarang hipoglokemi
Klorpropamid

 Cepat diserap oleh usus, 70-80%


dimetabolisme dalam hati, dieksresi
ginjal
 klorpropamid hindari pada orang tua
(efek lama, insidens efek samping
tinggi)
Glipizid

 Waktu paruh paling pendek (2-4 jam) 


kurang menyebabkan hipoglikemi
 100 x lebih kuat dari tolbutamid
 Absorbsi lengkap  dimetabolisme di
hati mjd tdk aktif  10% utuh ekskresi
ginjal
Gliburid

 200 x lebih kuat dari tolbutamid


 Metabolisme dalam hati  25 %
ekskresi ginjal, sisanya melalui empedu
& tinja
 Paling sedikit efek samping
Interaksi sulfonilurea dg obat lain
Biguanida (Metformin)
 Tidak merangsang sekresi insulin  resiko
hipoglikemia  sulfonilurea
 Cara kerja: mengurangi pengeluaran glukosa hati,
menghambat glukoneogenesis
 Mengurangi hiperlipidemia (px sering kehilangan BB)
 Drug of choise NIDDM
 Mdh diabsorbsi, tdk terikat protein serum, tdk
dimetabolisme, ekskresi mel. Urine
 Efek samping sal. Cerna tinggi
 Sangat jarang menimbulkan asidosis laktat yang fatal
 Digunakan sendiri atau kombinasi dg sulfonilurea
Penghambat -glukosidase
 AKARBOSE sec. Per oral tuk px NIDDM & sbg
tambahan dg insulin pada IDDM
 Menghambat -glukosidase pada vili-vili usus 
me absorbsi starch dan disakarida
 Tidak merangsang pelepasan insulin di pancreas
atau me kerja insulin perifer  tdk
hipoglikemia
 Sbg monoterapi pd px kontrol diet atau
kombinasi dg oral antidiabetik atau dg insulin
 Absorpsi sedikit, efek samping perut kembung,
diare, kram perut
Efek samping obat antidiabetik oral:
Hipoglikemia
 Ok: - over dosis insulin
- intake insulin dg karbohidrat yg tdk adequat
- lapar yg berlebihan
- perawatan gigi yg membutuhkan waktu lama
& menghindari makan
 Ciri: Bingung, pingsan, spt mabuk, ataxia,
argumentative, kejang,koma
 Tx: - Pemberian gula per oral
- Glukose intravena bila hilang kesadaran
- bl tdk berespon di+ injeksi glukagon
 Hipoglikemia jangka panjang  kematian atau
kerusakan otak yg permanen
Management IDDM yg perlu operasi:
 Masuk rumah sakit 48 jam sebelum operasi
 Ganti dg insulin yg soluble 3x sehari
 Selama operasi beri insulin 3 unit/jam dan glukose 6
gr per jam. Glukosa darah dimonitor tiap jam dan
kec. Infuse diatur sampai mencapai kadar 6 – 8
mmol/l
 Cara di atas dilanjut sampai pemberian makan per
oral dan injeksi insulin sec. intermitten dat diberikan
 Px dengan DM ringan tidak memerlukan insulin, ttp
perlu dimonitor kadar glukosa darah setelah operasi
 Px NIDDM dimonitor kadar glukosa darah selama dan
setelah operasi

Anda mungkin juga menyukai