Daksina
Alasnya memakai wakul / srembeng / katung yang terbuat dari janur / slepan / blarak, kemudian
di dalamnya diisi tampak, uang, porosan / base tempel, beras secukupnya, sebutir kelapa yang
telah dibersihkan, 7 buah kojong yang masing-masing berisi kluwek, kemiri, bumbu-bumbuan,
kacang-kacangan, telor itik mentah 1, papeselan (5 jenis dedaunan seperti : daun salak, daun
durian, daun nangka, daun manggis dan daun duku) dan buah-buahan (pisang). Kelapa disisipi
benang berwarna putih, memakai sampyan payasan atau sampyan pusung, canang sari dan
sesari daksina : adalah simbol stana Tuhan, simbol makro kosmos
Gambar :
b. Peras
Alasnya tamas / aledan / ceper, berisi kulit peras kemudian disusun di atasnya beras, benang
dan base tempel serta uang. Diisi buah-buahan dan pisang secukupnya, kue, tumpeng 2 buah,
rerasmen (lauk pauk) yang dialasi kojong rangkat, sampyan peras, canang sari peras adalah
jenis banten permohonan agar upacara tersebut sukses (prasida)
Gambar :
c. Soda / Ajuman
Alasnya tamas / aledan : berisi buah, pisang, kue dan nasi berbentuk penek (bundar) 2 buah,
rerasmen yang dialasi Tri Kona, sampyan plaus / petangas, canang sari
Soda / ajuman dipakai sarana untuk memuliakan, mengagungkan Hyang Widhi dan lambang
keteguhan / kokoh.
Gambar :
d. Ketipat Kelanan
Alas tamas / aledan / ceper berisi buah, kue dan pisang, ketupat 6 buah (1 kelan) rerasmen dialasi
tri kona ditambah 1 butir telor mateng, sampyan plaus / petangas, lambang terkendalinya sadripu
sehingga ada keseimbangan.
Mantra :
Oṁ kaki penyeneng nini panyeneng kajenengan iru sanghyang Brahma Wisnu Iswara Chandra
Lintang terang gona
g. Segehan
Alasnya aledan / ceper diisi 12 tangkih dan 1 trikona dan masing-masing berisi nasi dengan lauk
pauk bawang, jahe, garam.
Pejati Katur ring Sanghyang Catur Lokaphala :
Prajapatir yogayusyam
l. Mantra Peras
Dvitya Sudha
Tritya Sudha
Caturti Sudha
Pancami Sudha
Oṁ Puspam Samarpayami
Oṁ Dupam Samarpayami
Oṁ Toyam Samarpayami
n. Mantra Segehan