Oleh :
Nita Nurhidayah (A1H007010)
Devi Setyo Erbahari (A1H009002)
Aidyatul Musfiqoh (A1H009005)
Hadi Arianto (A1H009013)
Triari Praptiwi (A1H009063)
M Faruq Abu Djihad (A1H009064)
Riyadi Teguh Raharjo (A1H009029)
Rifki Zulfikar Faizy (A1H009022)
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas egala rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Motor Bakar dan Tenaga Pertanian
tepat pada waktu yang di tentukan. Tidak lupa kami mengucapkan banyak terimakasih kepada
Bapak Susanto Budi Sulistiyo ST.M,Si yang telah memberikan tugas ini serta semua pihak yang
telah memmbantu kami dalam menyusun tugas kami ini terutama atas informasi-informasi yang
telah diberikan kepada kami tentang Prinsip Kerja Motor Bakar.
Tugas ini merupakan gambaran mengenai Prinsip Kerja motor Bakar serta beberapa jenis
motor bakar. Meskipun tugas ini telah disusun dengan se cermat mungkin, namun tidak tertutup
kemungkinan bahwa di dalam tugas kami ini terdapat sejumlah kekurangan dan kekeliruan
terutama pada aspek format dan pengetikanya. Oleh karena itu, kami sebagai penyusun
mengharapkan banyak kritik dan saran yang membangun kepada saudara pembaca agar kami
dapat menyusun tugas yang lebih baik mi waktu mendatang.
Kami sebagai penyusun berharap agar tugas ini bermanfaat bagi kami pada khususnya
serta saudara pembaca pada umumnya.
Tim Penyusun
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Motor merupakan pesawat yang dapat menghasilkan tenaga gerak, dengan mengubah
suatu energi. Energi yang diubah oleh motor tersebut, secara garis besar dapat digolongkan
menjadi 2 (dua) kelompok. Kelompok pertama adalah energi potensial (energi alam), seperti: air,
angin, gas alam, listrik, otot, dan sebagainya. Jadi, ada yang namanya motor air, motor angin,
motor gas alam, motor listrik, motor otot. Apa itu motor air? Motor air adalah pesawat yang
mengubah energi potensial air menjadi tenaga gerak (contohnya: kincir air). Kelompok kedua
adalah energi kimia, yakni dari proses pembakaran bahan bakar dengan udara, baik bahan bakar
padat, cair, maupun gas. Dengan demikian, dilihat dari macam energinya, proses perubahan
energi satu menjadi energi dengan pembakaran.mekanik (tenaga gerak) dapat dilakukan dengan
melalui tanpa pembakaran dan dengan pembakaran.
Motor bakar merupakan suatu bidang di Teknik Pertanian, pada usaha tani motor bakar
dipakai sebagai penggerak untuk berbagai keperluan. Sebagai sarjana teknik pertanian haruslah
bertanggung jawab terhadap pengelolaan berbagai fasilitas keteknikan yang digunakan pada
usaha tani. Motor bensin adalah mesin pertanian yang paling banyak penerapannya untuk
berbagai keperluan di suatu usaha tani yang pengelolaannya juga termasuk dalam lingkup
tanggung jawab sarjana teknik pertanian. Dengan demikian pengetahuan dasar mengenai motor
bensin tentu perlu dibekalkan kepada seorang calon sarjana teknik pertanian.
Ruang lingkup pengajaran mengenai motor bakar ialah mengenai cara/prinsip kerja motor
bakar, kontruksi, karakteristik, penggunaan dan perawatan, dan sebagainya. Penekanan lebih
kepada pemakaian yang tepat. Mahasiswa teknik pertanian tidak diajar untuk merancang motor
bakar, melainkan dengan mengetahui karakteristik masing-masing sumber tenaga, diharapkan
sarjana teknik pertanian akan mampu memilih dengan tepat penggerak yang akan digunakan
pada suatu pekerjaan pertanian tertentu. Dengan pengetahuan yang memadai, diharapkan ia juga
mampu mengatasi jika timbul permasalahan pada penggunaan motor bakar tersebut.
B. Tujuan
Motor bakar adalah mesin atau peswat tenaga yang merupakan mesin kalor dengan
menggunakan energi thermal dan potensial untuk melakukan kerja mekanik dengan merubah
energi kimia dari bahan bakar menjadi energi panas (thermal) dan potensial sehingga
menghasilkan energi mekanik.
Dalam cara memperoleh energi termal ini, motor bakar dapat di golongkan dua kelompok
besar yaitu motor bakar ekstrnal ( External Combotoin Engine) dan motro bakar Internal (
Internal Combotoin Engine).
A. MOTOR BENSIN
Pada motor bensin, bensin dibakar untuk memperoleh energi termal. Energi ini
selanjutnya digunakan untuk melakukan gerakan mekanik. Prinsip kerja motor bensin, secara
sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut : campuran udara dan bensin dari karburator diisap
masuk ke dalam silinder, dimampatkan oleh gerak naik torak, dibakar untuk memperoleh tenaga
panas, yang mana dengan terbakarnya gas-gas akan mempertinggi suhu dan tekanan. Bila torak
bergerak turun naik di dalam silinder dan menerima tekanan tinggi akibat pembakaran, maka
suatu tenaga kerja pada torak memungkinkan torak terdorong ke bawah. Bila batang torak dan
poros engkol dilengkapi untuk merubah gerakan turun naik menjadi gerakan putar, torak akan
menggerakkan batang torak dan yang mana ini akan memutarkan poros engkol. Dan juga
diperlukan untuk membuang gas-gas sisa pembakaran dan penyediaan campuran udara bensin
pada saat-saat yang tepat untuk menjaga agar torak dapat bergerak secara periodik dan
melakukan kerja tetap.
Kerja periodik di dalam silinder dimulai dari pemasukan campuran udara dan bensin ke
dalam silinder, sampai pada kompresi, pembakaran dan pengeluaran gas-gas sisa pembakaran
dari dalam silinder inilah yang disebut dengan “siklus mesin”. Pada motor bensin terdapat dua
macam tipe yaitu: motor bakar 4 tak dan motor bakar 2 tak. Pada motor 4 tak, untuk melakukan
satu siklus memerlukan 4 gerakan torak atau dua kali putaran poros engkol, sedangkan pada
motor 2 tak, untuk melakukan satu siklus hanya memerlukan 2 gerakan torak atau satu putaran
poros engkol.
B. Motor Bensin 4 Langkah
Motor 4 langkah adalah motor yang setiap satu kali pembakaran bahan bakar
memerlukan empat langkah dan dua kali putaran poros engkol.
D. MOTOR DISEL
Motor diesel adalah motor bakar torak yang berbeda dengan motor bensin. Proses
penyalaannya bukan menggunakan loncatan bunga api listrik. Pada waktu torak hampir
mencapai titik TMA bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang bakar. Terjadilah pembakaran
pada ruang bakar pada saat udara udara dalam silinder sudah bertemperatur tinggi. Persyaratan
ini dapat terpenuhi apabila perbandingan kompresi yang digunakan cukup tinggi, yaitu berkisar
12-25.
Prinsip kerja motor diesel adalah merubah energi kimia menjadi energi mekanis. Energi
kimia di dapatkan melalui proses reaksi kimia (pembakaran) dari bahan bakar (solar) dan
oksidiser (udara) di dalam silinder (ruang bakar). Pembakaran pada mesin Diesel terjadi karena
kenaikan temperatur campuran udara dan bahan bakar akibat kompresi torak hingga mencapai
temperatur nyala.
Sekalipun mesin diesel memiliki kekurangan dalam hal kebisingan dibandingkan mesin
bensin. Mesin diesel karena keunggulan effisiensi bahan bakar menjadi pilihan banyak pengguna
motor bakar untuk kendaraannya. Sebagai efek dari semakin ketatnya peraturan terhadap
pencemaran lingkungan hidup, mesin diesel menjadi salah satu pilihan dalam pemakaian sistem
internal-combustion engine. Internal-combustion engine ini kita temui dalam sistem mobil,
kapal, alat pembangkit listrik portable, bus, traktor dsb. Salah satu keunggulan mesin diesel
adalah sistem pembakarannya menggunakan Compression-ignition (pembakaran-tekan), yang
tidak memerlukan busi.
Sistem ini memungkinkan tercapainya tekanan awal yang tinggi sebelum terjadi proses
pembakaran, hal ini akan meningkatkan thermal-effisiency dibandingkan sistem yang lain.
Keunggulan yang lain adalah fleksibilitas jenis bahan bakar yang bisa digunakan, karena
pembakaran yang terjadi tidak memerlukan pengontrolan bunga api, berbagai jenis bahan bakar
bisa dipakai. Misalnya; minyak tanah, minyak sawit, produk minyak berat dari minyak mentah,
alkohol Applikasi dari sistem pembakaran diesel ini bisa ditemui di dunia automotive untuk
angkutan berat, tractor, bulldozer, pembangkit listrik di desa-desa, generator listrik darurat di
rumah-sakit, hotel dsb. Namun disamping keunggulan yang dimiliki, diesel sistem juga memiliki
problem khusus yang berhubungan dengan pencemaran lingkungan adalah smoke/asap serta gas
buang khususnya Nitrogen Oxide (NOx).
Namun ketika pencampuran bahan bakar dan udara terjadi dengan baik sehingga
pembakaran sempurna tercapai, maka suhu pembakaran tinggi ( > 1800 °C ), hal ini
mengakibatkan terjadinya reaksi antara gas N2 yang ada di udara dengan oksigen membentuk
senyawa Nitrogen Oxide, sekalipun produksi smoke/soot/asap akan mengecil.
Untuk mengatasi dilema diatas, berbagai penelitian telah dilakukan khususnya untuk
memungkinkan reduksi antara smoke/soot/asap dan Nitrogen Oxide secara bersama-sama.
, emulsi( campuran air dan bahan bakar solar) dsb.
Perbedaan mendasar dari jenis mesin BENSIN dan DIESEL adalah, kalau mesin
BENSIN atau disebut juga mesin Otto (motor ledak), di dalam ”ruang mesin” nya terdapat
lecutan listrik/api dari BUSI untuk ”menyalakan” campuran bensin dan udara (oksigen).
Sementara pada mesin Diesel, tidak diperlukan nyala listrik/api dari busi. Tapi menyala Karena
tekanan dan suhu tinggi yang dihasilkan dari kompresi.
A. Kesimpulan
1. Motor bakar adalah mesin atau peswat tenaga yang merupakan mesin kalor dengan
menggunakan energi thermal dan potensial untuk melakukan kerja mekanik dengan
merubah energi kimia dari bahan bakar menjadi energi panas (thermal) dan potensial
sehingga menghasilkan energi mekanik.
2. Motor bakar dapat diklasifikasikan menjadi 2 (dua) macam yaitu Berdasarkan langkah
toraknya antara lain yaitu mesin 2 tak dan 4 tak, dan berdasarkan tempat pembakarannya
dibagi menjadi motor bakar internal dan motor bakar eksternal.
3. Pada motor bakar 2 tak hanya langkah kerja yaitu langkah intake, exhaust, compres, dan
power, sedangkan pada motor 4 tak langkah kerja yaitu intake, compres, power, ,
exhaust.
4. Perbedaan motor diesel dan bensin:
Gas yang diisap pada langkah motor bensin adalah campuran antara bahan bakar
dan udarasedangkan pada motor diesel adalah udara murni.
Bahan bakar pada motor bensin terbakar oleh loncatan bunga api busi, sedangkan
pada motor diesel oleh suhu kompresi tinggi.
Motor bensin menggunakan busi sedangkan motor diesel menggunakan injector
(nozzle).
B. Saran
Demikian makalah yang telah kami susun tentulah sangat jauh dari kesempurnaan. Kami
selaku penyusun mohon maaf apa bila masih banyak kesalahn dari makalah kami baik dari
format maupun penulisannya. Besar harapan kami makalah ini bisa bermanfaat bagi saudara
pembaca pada umumnya serta kamisendiri pada khususnya, sehingga kita semua dapat lebih
mengerti tentang prinsip-prinsip pada motor bakar.
DAFTAR PUSTAKA
Daywin, Frans. J, dkk. 1991. Motor Bakar Internal dan Tenaga Di Bidang Pertanian. Bogor:
Institut Pertanian Bogor.