Lembaran Daerah Kabupaten Daerah TK Ii Sleman
Lembaran Daerah Kabupaten Daerah TK Ii Sleman
TENTANG
pengembangan;
2012.
Pemerintahan di Daerah;
Pokok-Pokok Agraria;
Kepada Daerah;
Tahun 1987;
Rencana Kota;
Perkotaan;
Smebada”;
Sleman.
MEMUTUSKAN
1992 - 2012.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
b. Kepala Daerah ialah Bupati Kepala Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sleman.
II Sleman.
f. Ruang Kota adalah Kesatuan peruntukan penyediaan fasilitas jasa distribusi dan lain-
Sleman.
h. Rencana Umum Tata Ruang Kota adalah Rencana pemanfaatan Ruang Kota sampai
satuan wilayah pengembangan dan atau Wilayah Nasional dan simpul jasa.
Pasal 2
Lampiran Peraturan Daerah tentang Rencana Umum Tata Ruang Kota terdiri dari :
b. Album Peta
Pasal 3
tentang Rencana Umum Tata Ruang Kota merupakan kesatuan yang utuh dan tidak
Bagian Pertama
Pasal 4
Penataan Ruang Kota Tempel berdasarkan pemanfaatan ruang bagi semua kepentingan
secara terpadu, berdaya guna, berhasil guna, tertib, aman, serasi, seimbang, lestari, dan
berkelanjutan.
Bagian Kedua
Pasal 5
Ketahanan Nasional.
budaya.
1). Mewujudkan kehidupan bangsa yang cerdas dan sejahtera serta berkelanjutan.
2). Mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mengurangi dampak negatif dari
3). Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya buatan secara
4). Mencegah perbenturan kepentingan dalam penggunaan sumber daya alam dan
Bagian Ketiga
Pasal 6
(1). Pemerintah Desa menyelenggarakan Penataan Ruang Kota Tempel yang sebesar-
Ruang.
(3). Pelaksanaan ketentuan tersebut ayat (2) Pasal ini dilakukan dengan tetap
Bagian Keempat
Paragraf 1
Pasal 7
(1). Perencanaan Tata Ruang Kota dilakukan melalui proses dan prosedur penyusunan
daya alam, sumber daya buatan dan fungsi estetika lingkungan serta kualitas
Tata Ruang.
(3). Perencanaan Tata Ruang mencakup perencanaan struktur dan pola Tata Ruang
yang meliputi Tata Guna Tanah, Tata Guna Air, Tata Guna Udara dan Tata Guna
(1). Rencana Tata Ruang Kota ditinjau kembali dan disempurnakan dalam kurun waktu
(2). Peninjauan kembali atau perubahan Rencana Tata Ruang Kota sebagaimana
dimaksud ayat (1) Pasal ini dilakukan dengan tetap memperhatikan hak-hak yang
(3). Ketentuan mengenai kriteria dan tata cara peninjauan kembali atau perubahan
Rencana Tata Ruang yang mengatur dan mengenai pelaksanaannya akan diatur
Paragraf 2
Pemanfaatan
Pasal 9
(2). Pemanfaatan Rencana Tata Ruang diselenggarakan secara bertahap sesuai dengan
(3). Pemanfaatan Rencana Tata Ruang diperhatikan dan dipertimbangkan dalam rangka
Pasal 10
Dalam rangka Pemanfaatan Ruang dikembalikan pada pola pengelolaan Tata Guna
Tanah, Tata Guna Air, Tata Guna Udara dan Tata Guna sumber Daya Alam lainnya,
Paragraf 3
Koordinasi
Pasal 11
Koordinasi pelaksanaan kegiatan penyusunan Rencana Umum Tata Ruang Kota dan
Pasal 12
mengikat serta dipatuhi baik oleh Pemerintah Daerah termasuk instansi Vertikal
d. Menciptakan Pola Tata Ruang Kota Tempel yang serasi dan optimal sehingga
tercermin dari pola intensitas penggunaan ruang kota pada umumnya dan unit
c. Meningkatkan daya guna dan hasil guna pelayaan yang merupakan upaya
kota.
Pasal 13
Setiap orang dan mayarakat berhak menikmati manfaat ruang termasuk nilai ruang akibat
b. Berperan serta dalam penyusunan Rencana Umum Tata Ruang Kota Tempel dan
pemanfaatannya.
harga yang berlaku pada saat itu atas kerugian yang dideritanya sebagai akibat
pelaksanaan kegiatan yang sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Kota
Tempel.
Pasal 14
1). Setiap orang dan masyarakat berkewajiban Ikut serta memelihara dan meningkatkan
Tata Ruang.
2). Setiap orang dan masyarakat berkewajiban mentaati Rencana Umum Tata Ruang
BAB III
DIMENSI RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA TEMPEL
Bagian Pertama
Pasal 15
(1). Rencana Umum Tata Ruang Kota Tempel disusun dan ditetapkan oleh Pemerintah
Jumlah 272.0550 Ha
Jumlah 426.8765 Ha
(3). Rencana Umum Tata Ruang Kota Tempel disusun untuk jangka waktu 20 Tahun
(4). Rencana Umum Tata Ruang Kota Tempel memuat materi-materi sebagai berikut :
a. Penetapan fungsi kota memuat arahan tentang fungsi eksternal dan fungsi
internal.
pergerakan arteri dan kolektor baik fungsi primer maupun sekunder yang ada di
kota tersebut.
f. Sistim utama jaringan utilitas, memuat arahan utama tentang pola jaringan
primer dan sekunder untuk jaringan air bersih, telepon, listrik, air kotor dan air
limbah.
pemanfaatan air permukaan, air tanah dangkal dan air tanah dalam untuk
h. Indikasi unit pelayanan kota berisikan arahan mengenai pembagian unit –unit
penduduk kota.
program pembangunan setiap lima tahun selama dua puluh tahun meliputi :
menajemen pertanahan.
Bagian Kedua
Pasal 16
perkantoran.
(3). Kota Tempel berfungsi sebagai pintu gerbang masuk ke Propinsi Daerah Istimewa
(4). Ketiga fungsi tersebut pada ayat (1), (2), dan (3) Pasal ini saling terkait dan tidak
terpisahkan.
Bagian Ketiga
Pasal 17
(2). Jumlah persebaran kepadatan penduduk sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini
tetap berpedoman pada jumlah dan kepadatan penduduk dalam unit-unit lingkungan
yang diatur dalam rumusan kerangka dasar Rencana Umum Tata Ruang Kota
Tempel.
(3). Rencana jumlah persebaran penduduk selengkapnya dapat dilihat pada Buku
Bagian Keempat
Pasal 18
(2). Ekstensifikasi dilakukan untuk tercapainya suatu bentuk kota yang kompak,
peruntukan sampai dengan akhir perencanaan tahun 2012 yang dirinci dalam unit-
unit peruntukan.
(4). Rencana pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) Pasal ini
meliputi :
pemukiman.
j. Peruntukan kuburan.
Paragraf 1
Pasal 19
ayat (1) Pasal ini perdagangan yang diarahkan untuk melayani kebutuhan seluruh
kota dan wilayah belakangnya, sedang kegiatan perdagangan di Kota Tempel dalam
bentuk Pasar dan Toko di Dusun Kromodangsan, kawasan perdagangan grosir dan
Margorejo.
(3). Perdagangan skala kota dimaksudkan pada ayat (1) Pasal ini adalah perdagangan
(4). Perdagangan skala sebagian kota dimaksud pada ayat (1) Pasal ini adalah
Paragraf 2
Pasal 20
(1). Struktur pelayanan pendidikan dibentuk oleh penjenjangan pendidikan yang berlaku
secara nasional dan karakteristik peserta didik pada setiap jenjang pendidikan.
b. Sekolah Dasar ( SD )
Paragraf 3
Pasal 21
(1). Puskesmas di Kota Tempel yang direncanakan untuk melayani masyarakat, yang
(2). Puskesmas sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini diarahkan untuk melayani
(3). Rencana pelayanan kesehatan selengkapnya pada Peta Rencana Struktur Kota
Paragraf 4
Pasal 22
(1). Fasilitas rekreasi di Kota Tempel terdiri dari rekreasi dalam gedung dan rekreasi di
ruang terbuka.
(3). Rencana struktur Pelayanan Rekreasi selengkapnya pada Peta Rencana Struktur
Pasal 23
(1). Fasilitas olahraga di Kota Tempel terdiri dari fasilitas olahraga dalam gedung dan di
ruang terbuka.
(3). Rencana Struktur Pelayanan Olahraga selengkapnya pada Peta Rencana Struktur
Bagain Keenam
Paragraf 1
Pasal 24
perkembangan Kegiatan Kota yang menyebar, sehingga tidak terjadi beban lalu
lintas yang berat pada salah satu pusat kegiatan, dan arus lalu lintas dapat berjalan
e. Jalan lingkungan
(3). Rencana pengembangan jaringan jalan selengkapnya pada Peta Rencana Sistem
Pasal 25
(2). Terminal yang dikembangkan yaitu terminal angkutan barang dan terminal angkutan
penumpang.
Paragraf 3
Pasal 26
(1). Setiap pembangunan fasilitas umum harus menyediakan tempat khusus untuk parkir.
(2). Jika ketentuan ayat (1) Pasal ini tidak dapat dipenuhi, parkir dilakukan dengan
memanfaatkan sebagian jalan kolektor primer, kolektor sekunder, lokal primer, dan
lokal sekunder.
Paragraf 4
Pasal 27
(1). Pengaturan Sirkulasi Angkutan Umum dimaksudkan supaya tidak terjadi persoalan-
diakibatkan oleh lalu lintas barang maupun oleh lalu lintas penumpang.
(3). Rencana sirkulasi angkutan umum disusun berdasarkan kondisi sarana dan
Paragraf 1
Pasal 28
(1). Rencana jaringan telepon dimaksudkan jaringan distribusi yang menjangkau seluruh
lingkungan pemukiman.
dengan Rencana Jaringan Utilitas Kota Tempel sampai akhir perencanaan Tahun
2012.
Paragraf 2
Pasal 29
(1). Rencana perluasan jaringan distribusi listrik diarahkan untuk memenuhi area
(2). Rencana jaringan listrik di Kota Tempel untuk memenuhi area pemukiman,
perkantoran, perdagangan, industri, fasilitas sosial dan non sosial dilaksanakan oleh
(3). Rencana Jaringan Listrik selengkapnya pada Peta Rencana Sistem Jaringan Listrik
Paragraf 3
Pasal 30
(1). Penyediaan air bersih di kota Tempel sampai dengan akhir tahun perencanaan tahun
meliputi :
(3). Rencana Jaringan air bersih yang diperuntukkan kepada masyarakat Kota Tempel
(4). Rencana Jaringan Air Bersih selengkapnya pada Peta Rencana Sistem Jaringan Air
Bersih dengan Nomor Kode R.08 sebagaimana dalam Lampiran Peraturan Daerah
ini.
Paragraf 4
Pasal 31
(1). Air limbah disalurkan/ dibuang ke pembuangan akhir, harus diolah dahulu melalui
berlaku.
(2). Saluran berfungsi sebagai pengendali banjir, sehingga perlu pengaturan drainase
(3). Pengklasifikasian sebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal ini akan diatur lebih lanjut
(4). Rencanan Jaringan Air Limbah dan Air Hujan selengkapnya pada Peta Rencana
Paragraf 5
Rencanan Sistim Pengelolaan Sampah
Pasal 32
(1). Pengelolaan sampah diarahkan menggunakan sistem Modul yang dilengkapi dengan
(2). Lokasi TPS dan TPA selengkapnya pada Peta Rencana Pembuangan Sampah
Bagian Kedelapan
Pasal 33
pemanfaatan air permukaan, air tanah dangkal, dan air tanah dalam untuk
(2). Pemanfaatan sumber air dapat digunakan penduduk untuk kepentingan pengairan
(3). Pengembangan air baku di Wilayah Kecamatan Tempel diarahkan untuk menjaga
ketersediaan sumber daya air dengan menyediakan kawasan terbuka dan sumber
daerah resapan dengan besaran yang mencukupi berupa jalur hijau, taman,
Bagian Kesembilan
Paragraf 1
Pasal 34
(1). Indikasi Unit Pelayanan Kota merupakan arahan mengenai pembagian unit-unit
(2). Untuk pelayanan Pemerintahan Kota sebagaimana disebut ayat (1) Pasal ini,
Paragraf 2
Pasal 34
(1). Rencana kepadatan bangunan mengatur mengenai perbandingan luas lahan yang
(2). Bentuk rencana kepadatan bangunan berupa angka prosentase yang disebut
Bangunan (KDB) dapat dilihat pada Buku Rencana tentang Rencana Umum Tata
Ruang Kota Tempel dan Peta Rencana Kepadatan Bangunan dengan Nomor Kode
Bagian Kesepuluh
Tahapan Pelksanaan Pembangunan
Pasal 36
(1). Tahapan pelaksanaan pembangunan mengatur prioritas tahapan pelaksanaan
(2). Tahapan pelaksanaan pembangunan Kota Tempel terbagi dalam 4 (empat) tahapan
(4). Rencana Umum Tata Ruang Kota Tempel dilakasanakan sesuai dengan
(5). Pembiayaan dalam pelaksanaan perencanaan bersumber dari APBN, APBD I dan
Tata Ruang Kota Tempel dan Peta Rencana Tahapan Pelaksanaan Pembangunan
dengan Nomor Kode RK. 18, RK. 19, RK. 20, dan RK. 21.
Pasal 37
(1). Setiap orang dan masyarakat berhak mengetahui dan memanfaatkan Rencana
BAB IV
Bagian Pertama
Paragraf 1
Pelaksanaan
Pasal 38
(1). Rencana Umum Tata Ruang Kota Tempel dilaksanakan secara bertahap dan setiap
Anggaran Daerah.
(3). Skala prioritas dengan kriteria sesuai dengan strategi pengembangan Daerah.
(4). Rencana Umum Tata Ruang Kota dilaksanakan secara terpadu antar instansi terkait.
sarana dan prasarana yang dilakukan baik oleh Pemerintah, Swasta maupun
Paragraf 2
Pasal 39
(1). Setiap penggunaan lahan di Wilayah Kota Tempel harus mendapat ijin dari Kepala
(2). Penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan rencana peruntukan sebagaimana
dalam Peraturan Daerah ini, harus terlebih dahulu mendapat ijin dari Gubernur
Sleman.
(3). Rencana penggunaan lahan tersbut ayat (1) dan (2) Pasal ini harus disertai dengan
kepastian hukum mengenai hak-hak atas tanah sesuai dengan peraturan perundang-
Paragraf 3
Pasal 40
(1). Setiap mendirikan bangunan harus memperolah Ijin Mendirikan Bangunan terlebih
(2). Tata cara pemberian ijin bangunan tersebut ayat (1) Pasal ini diatur dengan
(3). Rencana penggunaan lahan tersbut ayat (1) dan (2) Pasal ini harus disertai dengan
kepastian hukum mengenai hak-hak atas tanah sesuai dengan peraturan perundang-
Retribusi
Pasal 41
(1). Terhadap penggunan lahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 dan Ijin
Retribusi.
(2). Retribusi ayat (1) Pasal ini diatur dengan Peraturan Daerah tersendiri.
Bagian Kedua
Pasal 42
(1). Pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Umum Tata Ruang Kota Tempel
dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum selaku Instansi yang membantu Bupati
(2). Pengendalian terhadap pelaksanaan Rencana Umum Tata Ruang Kota Tempel
BAB V
PENINJAUAN KEMBALI
RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA
Pasal 43
Rencana Umum Tata Ruang Kota Tempel ditinjau kembali secara berkala setiap 5 (lima)
Pasal 44
Jangka waktu peninjauan kembali Rencana Umum Tata Ruang Kota Tempel dilaksanakan
(2). Barang siapa dengan sengaja atau karena kelalaiannya melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini dapat dipidana kurungan selama-lamanya
6 (enam) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp 50.000,- (lima puluh ribu rupiah).
BAB VII
KETENTUAN PENYIDIKAN
Pasal 46
Selain oleh Pejabat Penyidik, penyidikan atas tindak pidana dalam Peraturan Daerah ini
juga dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Daerah, yang
Pasal 47
a. Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana.
b. Melakukan tindakan pertama pada saat itu ditempat kejadian dan melakukan
pemeriksaan.
tersangka
perkara.
i. Menghentikan penyidikan setelah mendapat petunjuk dari Penyidik Umum bahwa
tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 48
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka semua ketentuan yang bertentangan
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 49
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai
Pasal 50
Peraturan daerah ini disebut Peraturan Daerah tentang Rencana Umum Tata ruang Kota
Tempel.
Pasal 51
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingakat
II Sleman.
Sleman, 22 Februari 1993
Cap ttd.
TENTANG
I. PENJELASAN UMUM
permasalahan dikemudian hari, maka perlu ditetapkan dengan Rencana Umum Tata
Ruang Kota.
a. Perwujudan pemanfaatan ruang kota yang serasi dan seimbang sesuai dengan
kota.
Rencana Umum Tata Ruang Kota Tempel merupakan tindak lanjut dari :
a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1987 tentang Pedoman
e. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 650/ 129 tanggal 14 Juli 1992 tentang
tersendiri.
penghidupan.
pasal 33 ayat (1) : Yang dimaksud dengan air permukaan adalah air
dari 20 meter.