Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

Efusi pleura tuberkulosis sering ditemukan di negara berkembang termasuk di Indonesia


meskipun diagnosis pasti sulit ditegakkan. Efusi pleura timbul sebagai akibat dari suatu penyakit,
sebab itu hendaknya dicari penyebabnya.
Efusi pleura terjadi karena tertimbunnya cairan pleura secara berlebihan sebagai akibat
transudasi (perubahan tekanan hidrostatik dan onkotik) dan eksudasi (perubahan permeabilitas
membran) pada permukaan pleura seperti terjadi pada proses infeksi dan neoplasma.

BAB II
LAPORAN KASUS

A. ANAMNESIS (Autoanamnesis tanggal 29 April 2010)

IDENTIFIKASI
Nama : Tn. T
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 45 tahun
Alamat : Desa Tanjung Baru Kecamatan Muara Belida Palembang
Pekerjaan : Petani
Status perkawinan : Kawin
MRS : 26 April 2010

Keluhan Utama : Sesak nafas menghebat sejak + 3 hari SMRS

Keluhan Tambahan : Nafsu makan menurun sejak + 1 bulan SMRS

RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT


+ 1 bulan SMRS Os mengeluh batuk berdahak, dahak kental warna putih. Kadang dahak
disertai darah banyaknya + 1 sendok teh. Keringat malam tidak ada, nyeri dada tidak ada,
nyeri ulu hati tidak ada, sesak nafas tidak ada, demam tidak ada, mual tidak ada, muntah
tidak ada, nafsu makan menurun. BAB biasa. BAK biasa. Os lalu berobat ke klinik dokter
swasta dinyatakan sakit batuk biasa dan diberi obat 4 macam. Os lupa nama obatnya, os
menyangkal mengonsumsi obat yang menyebabkan warna kencing menjadi seperti teh. Os
mengaku tidak mengalami perbaikan kesehatan.
+ 1 minggu SMRS Os mengeluh sesak nafas saat melakukan aktifitas berat. Sesak nafas
tidak dipengaruhi cuaca, emosi, dan debu. Os tidur menggunakan 1 bantal. Batuk ada
disertai dahak kental warna putih kekuningan. Dahak campur darah terkadang ada
banyaknya + 1 sendok teh. Keringat malam ada, mual ada, muntah tidak ada, nyeri dada
tidak ada, nyeri ulu hati tidak ada, nafsu makan menurun dan berat badan menurun. Sakit
kepala ada, merasa mudah lelah, demam ada. BAK biasa. BAB biasa.
+ 3 hari SMRS. Os mengeluh sesak nafas menghebat. Os mengeluh sesak nafas saat
melakukan aktifitas biasa. Os tidak dapat berjalan lebih dari 50 meter dikarenakan sesak
nafasnya. Sesak nafas tidak dipengaruhi cuaca, emosi, dan debu. Os tidur menggunakan 1
bantal. Os lebih merasa nyaman tidur dengan posisi menghadap kanan. Batuk ada disertai
dahak kental warna putih kekuningan. Keringat malam ada, mual ada, muntah tidak ada,
nyeri dada tidak ada, nafsu makan menurun. Sakit kepala ada, merasa mudah lelah, demam
ada. BAK biasa. BAB biasa. Os lalu berobat k UGD BARI dan dirawat di IRNA infeksi pria
di RSUD BARI.

RIWAYAT PENYAKIT/KEBIASAAN DAHULU


Riwayat sakit asma disangkal.
Riwayat penyakit darah tinggi disangkal.
Riwayat penyakit kencing manis disangkal.
Riwayat merokok ada selama 10 tahun, os mengaku berhenti 6 bulan yang lalu.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama disangkal

STATUS GIZI
Diet sebelum sakit : 3 x sehari, teratur, porsi sedang
Variasi Diet
Karbohidrat : Nasi 1/2 piring 3 x 1 hari, kadang-kadang Pempek gandum
Protein : Telur setiap hari, tahu dan tempe setiap hari.
Lemak : Daging ayam 1 potong, 3 x 1 minggu.
Daging sapi jarang, 1x 6 bulan.
Sayur : Setiap hari, sayur bayam
Buah : 1 x 1 minggu
Susu : jarang 1x/minggu

B. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak sakit
Keadaan Sakit : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Gizi : (BB : 45 kg, TB : 160cm)
RBW = (45/160 - 100) x 100% = 75 %
Kesan : Status gizi kurang
Tekanan darah : 80/50 mmHg
Nadi : 76 kali/menit, regular, isi dan tegangan cukup.
Pernapasan : 23 kali/menit, regular, thoracoabdominal
Temperatur : 35.7 ºC
Berat badan : 45 Kg
Panjang badan : 160 cm

C. KEADAAN SPESIFIK
Kulit
Warna kuning langsat, eflorosensi (-), scar (+), pigmentasi normal, ikterus(-),sianosis (-),
spider nevi (-), temperatur kulit dingin, keadaan kulit lembab, pertumbuhan rambut normal,
telapak tangan dan kaki pucat (-).
KGB
Kelenjar getah bening di submandibula, leher, axilla, inguinal tidak teraba.

Kepala
Bentuk oval, simetris, ekspresi tampak sakit, warna rambut hitam, rambut mudah rontok (-),
deformitas (-).
Mata
Eksophtalmus (-), endophtalmus (-), edem palpebra (-), konjungtiva palpebra pucat (-),
sklera ikterik (+), pupil isokor, reflek cahaya (+), pergerakan mata ke segala arah baik.
Hidung
Bagian luar hidung tidak ada kelainan, septum dan tulang-tulang dalam perabaan baik,
selaput lendir dalam batas normal, epistaksis (-).
Telinga
Kedua meatus acusticus externus normal, pendengaran baik.
Mulut
Sariawan (-), pembesaran tonsil (-), gusi berdarah (-), lidah pucat (-), lidah kotor (-), atrofi
papil (-), rhagaden (-), bau pernafasan khas (-), gusi bengkak (-).
Leher
Pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tyroid, JVP (5-2) cm H2O, hipertrofi musculus
sternocleidomastoideus (-), kaku kuduk (-)
Thorax
Paru (anterior)
Inspeksi : statis : simetris kanan dan kiri
dinamis : kanan tertinggal daripada kiri
retraksi : (-)
Palpasi : fremitus kanan kurang daripada kiri.
Perkusi : kanan redup mulai ICS 2 redup sampai arcus costae dan kiri sonor.
Auskultasi : vesikuler kanan menurun, kiri normal. Ronki basah halus (+) kiri,
wheezing (-).
Paru (posterior)
Inspeksi : statis : simetris kanan dan kiri
dinamis : simetris kanan dan kiri.
Palpasi : fremitus kanan kurang daripada kiri.
Perkusi : kanan redup mulai ICS 2 redup sampai arcus costae dan kiri sonor.
Auskultasi : vesikuler kanan menurun, kiri normal. Ronki basah halus (+) pada daerah
apex kiri, wheezing (-).
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis terlihat
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Batas kanan: linea sternalis dextra,
Batas kiri: linea midclavicula sinistra ICS 5,
Batas atas ICS II
Auskultasi : HR= 76 kali/menit, murmur (-), gallop (-)

Abdomen
Inspeksi : datar, venektasi (-)
Palpasi : Lemas, Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba.
Perkusi : Tympani, shifting dullness (-), batas paru hepar di ICS V, peranjakan
hepar ICS VI. Nyeri ketok tidak ada.
Auskultasi : Bising usus normal
Genital
Tidak diperiksa
Ektremitas
Ekstremitas atas : Palmar eritem (-), nyeri sendi (-), gerakan bebas, edema (-), jaringan
parut (-), pigmentasi (-), jari tabuh (-), turgor kembali lambat (-)
Ekstremitas bawah : Nyeri sendi (-), gerakan bebas, edema (-), jaringan parut (-),
pigmentasi (-), telapak kaki pucat (-), jari tabuh (-), turgor kembali
lambat (-)

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hasil Pemeriksaan Kimia Klinik (27 April 2010)


No. Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
1. BSS 86 < 180mg/dl
2. Cholesterol Total 103 < 200 mg/dl
4. Uric Acid 5,04 L: 3,4-7,0
P: 2,4-5,7
5. Ureum 36 20-40 mg/dl
3. Creatinin 1.03 L:0.9-1.3 P: 0.6-1.1

Hasil Pemeriksaan Rontgen Thoraks A/P dan Lateral ( 27 April 2010)


Kesan: Efusi massif pleura kanan

Hasil Pemeriksaan EKG (27 April 2010)


Kesan: normal EKG

RESUME

+ 1 bulan SMRS Os mengeluh batuk berdahak, dahak kental warna putih. Kadang dahak
disertai darah banyaknya + 1 sendok teh. Keringat malam tidak ada, nyeri dada tidak ada,
nyeri ulu hati tidak ada, sesak nafas tidak ada, demam tidak ada, mual tidak ada, muntah
tidak ada, nafsu makan menurun. BAB biasa. BAK biasa. Os lalu berobat ke klinik dokter
swasta dinyatakan sakit batuk biasa dan diberi obat 4 macam. Os lupa nama obatnya, os
menyangkal mengonsumsi obat yang menyebabkan warna kencing menjadi seperti teh. Os
mengaku tidak mengalami perbaikan kesehatan.
+ 1 minggu SMRS Os mengeluh sesak nafas saat melakukan aktifitas berat. Sesak nafas
tidak dipengaruhi cuaca, emosi, dan debu. Os tidur menggunakan 1 bantal. Batuk ada
disertai dahak kental warna putih kekuningan. Dahak campur darah terkadang ada
banyaknya + 1 sendok teh. Keringat malam ada, mual ada, muntah tidak ada, nyeri dada
tidak ada, nyeri ulu hati tidak ada, nafsu makan menurun dan berat badan menurun. Sakit
kepala ada, merasa mudah lelah, demam ada. BAK biasa. BAB biasa.
+ 3 hari SMRS. Os mengeluh sesak nafas menghebat. Os mengeluh sesak nafas saat
melakukan aktifitas biasa. Os tidak dapat berjalan lebih dari 50 meter dikarenakan sesak
nafasnya. Sesak nafas tidak dipengaruhi cuaca, emosi, dan debu. Os tidur menggunakan 1
bantal. Os lebih merasa nyaman tidur dengan posisi menghadap kanan. Batuk ada disertai
dahak kental warna putih kekuningan banyaknya + 1 sendok teh. Keringat malam ada, mual
ada, muntah tidak ada, nyeri dada tidak ada, nafsu makan menurun. Sakit kepala ada, merasa
mudah lelah, demam ada. BAK biasa. BAB biasa. Os lalu berobat k UGD BARI dan dirawat
di IRNA infeksi pria di RSUD BARI.
Riwayat penyakit dahulu seperti sakit asma, penyakit darah tinggi, dan penyakit kencing
manis disangkal. Os mempunyai riwayat meokok sejak 10 tahunyang lalu tetapi os
menyatkan telah berhenti sejak 6 bulan yang lalu.. Riwayat penyakit dengan keluhan yang
sama disangkal oleh Os.

Status gizi Os sebelum sakit, makan 3 kali sehari, teratur dan porsi sedang. Dari bagian
karbohidratnya, nasi 1/2 piring 3 x 1 hari, pempek gandum di pagi hari. Dari bagian protein,
telur setiap hari, tahu dan tempe setiap hari. Dari bagian lemaknya, daging ayam 1 potong,
3 x 1 minggu, daging sapi jarang, 1x 6 bulan. Dari bagian sayurnya, setiap hari Os makan
sayur bayam. Os hanya makan buah 1 kali seminggu dan jarang minum susu.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit sedang, kesadaran compos
mentis, tekanan darah 80/50 mmHg, nadi 76 x/m, regular, isi dan tegangan cukup,
pernafasan Os 23 x/m, reguler dan thoracoabdominal, temperatur 36.7°C, berat badan 45 kg
dan panjang badan 160 cm. Pemeriksaan jantung dalam batas normal. Pemeriksaan paru,
stemfremitus kanan menurun, perkusi redup dari ICS 2 sampai arcus costa pada thoraks
bagian kanan, vesikuler kanan berkurang, RBH di apeks kiri. Pemeriksaan fisik abdomen
dalam batas normal.

Pada pemeriksaan laboratorium pada tanggal 27 april 2010 didapatkan, hemoglobin 9.4
g/dl, hematokrit 29 vol/%, hitung jenis : 0/3/2/84/8/3 %, BSS 86 mg/dl, kolesterol total 103,
uric acid 5,4, ureum 36 , cretinin 1.03 .

DIAGNOSIS SEMENTARA
Efusi Pleura e.c TB Paru

DIAGNOSIS BANDING
Efusi Pleura e.c Keganasan

E. RENCANA TERAPI
Non Farmakologi
• Istirahat
• Diet Bubur Biasa

Farmakologi
IVFD RL : D5% gtt xx/mnt
Ambroxol Tablet 3 x 1
Ciprofloxacin 2 x 1 gram
Paracetamol 3 x 500 mg (k/p)

RENCANA EDUKASI
• Berhenti merokok

RENCANA PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Sputum ulang
Pemeriksaan Rontgen Thoraks A/P
Pemeriksaan Rontgen Thoraks Lateral
Pemeriksaan Patologi Anatomi Cairan Efusi

F. PROGNOSIS
• Quo ad vitam : bonam
• Quo ad functional : bonam

G. PERKEMBANGAN SELAMA PERAWATAN


Follow up pasien:
Tanggal 27 April 2010

S Sesak nafas berkurang

O: Keadaan umum
Kesadaran Compos mentis
Tekanan darah 80/50 mmHg
Nadi 76 x/menit
Pernapasan 23 x/ menit
Temperatur 35,70C
Keadaan
spesifik
Kepala
Conjungtiva palpebra pucat (-)
Sclera ikterik (+)

Leher
JVP (5-2) cm H2O
Pembesaran KGB (-)
Thorax:
Paru
I : statis simetris kanan = kiri
dinamis kanan tertinggal daripada kiri
P : stemfremitus kanan menurun
P : redup pada thoraks kanan mulai dari ICS 2 hingga arcus
costa, sonor pada thoraks kiri
A : vesikuler menurun pada paru kanan, RBH pada apex paru
kiri, wheezing (-)

Jantung I : ictus cordis terlihat


P : ictus cordis teraba
P : batas atas ICS 2, batas kanan LPS dextra, batas kiri LMC
sinistra
A : HR 76 x/ menit murmur (-), gallop (-)

Abdomen
I : datar,venektasi(-)
P : Lemas, Hepar dan Lien tidak teraba, Nyeri tekan (-)
P : Tympani, shifting dullness (-), batas paru hepar di ICS V,
peranjakan hepar ICS VI. Nyeri ketok tidak ada.
A : bising usus normal

Genitalia
Tak ada kelainan
Ekstremitas
Edema pretibial (-)

Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan Hematologi
penunjang
No. Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
1. Hemoglobin 9,4 L: 14-18 g/dl P: 12-16
g/dl
2. Eritrosit 3.190.000 L: 4,5-5,5 juta/mm3
P: 4,0-5,0 juta/mm3
3. Hematokrit 29 L: 40-48 vol %
P: 37-43 vol %
4. Leukosit 13900 5000-10000/mm3
5. Trombosit 439.000 200.000-500.000/mm3
6. Hitung Jenis

Basofil 0 0-1%
Eosinofil 3 1-3%
Batang 2 2-6%
Segmen 84 50-70%
Limfosit 8 20-40%
Monosit 3 2-8%

Hasil Pemeriksaan Kimia Klinik

No Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


.
1. BSS 86 <180 mg/dl
2. Kolesterol total 103 <200 mg/dl
3. Ureum 36 20-40 mg/dl
4. Kreatinin 1,03 L:0.9-1.3 P: 0.6-1.1
5. Uric Acid 5,04 L: 3,4-7,0
P: 2,4-5,7

Hasil Pemeriksaan Rontgen Thoraks A/P dan lateral

Kesan: Efusi pleura massif kanan

Hasil pemeriksaan EKG

Kesan: Tachycardia????
A DS : Efusi Pleura e.c TB Paru
DD: Efusi Pleura e.c Keganasan

P Non Farmakologis
Istirahat
Diet BB
Farmakologis
IVFD RL : D5% gtt xx/mnt
Ambroxol Tablet 3 x 1
Ciprofloxacin 2 x 1 gram
Paracetamol 3 x 500 mg (k/p)

Rencana pemeriksaan:

Pemeriksaan lab protein total, albumin, SGOT, SGPT, bilirubin


direk dan indirek
Pemeriksaan Patologi Anatomi Cairan Efusi
Konsul bedah untuk dilakukan WSD
Sputum: BTA I,II,III
Follow up pasien:
Tanggal 28 April 2010

S Sesak nafas berkurang, tidak nafsu makan

O: Keadaan umum
Kesadaran Compos mentis
Tekanan darah 80/50 mmHg
Nadi 78 x/menit
Pernapasan 23 x/ menit
Temperatur 36,30C
Keadaan
spesifik
Kepala
Conjungtiva palpebra pucat (-)
Sclera ikterik (+)

Leher
JVP (5-2) cm H2O
Pembesaran KGB (-)
Thorax:
Paru
I : statis simetris kanan = kiri
dinamis kanan tertinggal daripada kiri
P : stemfremitus kanan menurun
P : redup pada thoraks kanan mulai dari ICS 2 hingga arcus
costa, sonor pada thoraks kiri
A : vesikuler menurun pada paru kanan, RBH pada apex paru
kiri, wheezing (-)

Jantung
I : ictus cordis terlihat
P : ictus cordis teraba
P : batas atas ICS 2, batas kanan LPS dextra, batas kiri LMC
sinistra
A : HR 78 x/ menit murmur (-), gallop (-)
Abdomen

I : datar,venektasi(-)
P : Lemas, Hepar dan Lien tidak teraba, Nyeri tekan (-)
P : Tympani, shifting dullness (-), batas paru hepar di ICS V,
peranjakan hepar ICS VI. Nyeri ketok tidak ada.
A : bising usus normal

Genitalia
Tak ada kelainan
Ekstremitas
Edema pretibial (-)

A DS : Efusi Pleura e.c TB Paru

P Non Farmakologis
Istirahat
Diet BB
Farmakologis
IVFD RL : D5% gtt xx/mnt
Ambroxol Tablet 3 x 1
Ciprofloxacin 2 x 1 gram
Paracetamol 3 x 500 mg (k/p)

Rencana pemeriksaan:

Pemeriksaan lab protein total, albumin, SGOT, SGPT, bilirubin


direk dan indirek
Pemeriksaan Patologi Anatomi Cairan Efusi
Konsul bedah untuk dilakukan WSD
Sputum: BTA I,II,III

Follow Up Pasien
Tanggal 29 April 2010

S Sesak nafas berkurang, tidak nafsu makan


O: Keadaan umum
Kesadaran Compos mentis
Tekanan darah 80/50 mmHg
Nadi 84 x/menit
Pernapasan 24 x/ menit
Temperatur 36,30C
Keadaan
spesifik
Kepala
Conjungtiva palpebra pucat (-)
Sclera ikterik (+)

Leher
JVP (5-2) cm H2O
Pembesaran KGB (-)
Thorax:
Paru
I : statis simetris kanan = kiri
dinamis kanan tertinggal daripada kiri
P : stemfremitus kanan menurun
P : redup pada thoraks kanan mulai dari ICS 2 hingga arcus
costa, sonor pada thoraks kiri
A : vesikuler menurun pada paru kanan, RBH pada apex paru
kiri, wheezing (-)

Jantung I : ictus cordis terlihat


P : ictus cordis teraba
P : batas atas ICS 2, batas kanan LPS dextra, batas kiri LMC
sinistra
A : HR 84 x/ menit murmur (-), gallop (-)

I : datar,venektasi(-)
Abdomen
P : Lemas, Hepar dan Lien tidak teraba, Nyeri tekan (-)
P : Tympani, shifting dullness (-), batas paru hepar di ICS V,
peranjakan hepar ICS VI. Nyeri ketok tidak ada.
A : bising usus normal

Tak ada kelainan


Edema pretibial (-)
Genitalia
Ekstremitas

Pemeriksaan
penunjang

A DS : Efusi Pleura e.c TB Paru

P Non Farmakologis
Istirahat
Diet BB
Farmakologis
IVFD RL : D5% gtt xx/mnt
Ambroxol Tablet 3 x 1
Ciprofloxacin 2 x 1 gram
Paracetamol 3 x 500 mg (k/p)

Rencana pemeriksaan:

Pemeriksaan lab protein total, albumin, SGOT, SGPT, bilirubin


direk dan indirek
Pemeriksaan Patologi Anatomi Cairan Efusi
Konsul bedah untuk dilakukan WSD
Sputum: BTA I,II,III

Follow up pasien:
Tanggal 30 April 2010

S Sesak nafas berkurang

O: Keadaan umum
Kesadaran Compos mentis
Tekanan darah 90/50 mmHg
Nadi 100 x/menit
Pernapasan 24 x/ menit
Temperatur 36,80C
Keadaan
spesifik
Kepala
Conjungtiva palpebra pucat (+)
Sclera ikterik (-)

Leher
JVP (5-2) cm H2O
Pembesaran KGB (-)
Thorax:
Paru
I : statis simetris kanan = kiri
dinamis kanan tertinggal daripada kiri
P : stemfremitus kanan menurun
P : redup pada thoraks kanan mulai dari ICS 2 hingga arcus
costa, sonor pada thoraks kiri
A : vesikuler menurun pada paru kanan, RBH pada apex paru
kiri, wheezing (-)

Jantung I : ictus cordis terlihat


P : ictus cordis teraba
P : batas atas ICS 2, batas kanan LPS dextra, batas kiri LMC
sinistra
A : HR 100 x/ menit murmur (-), gallop (-)

Abdomen
I : datar,venektasi(-)
P : Lemas, Hepar dan Lien tidak teraba, Nyeri tekan (-)
P : Tympani, shifting dullness (-), batas paru hepar di ICS V,
peranjakan hepar ICS VI. Nyeri ketok tidak ada.
A : bising usus normal

Genitalia Tak ada kelainan


Ekstremitas Edema pretibial (-)

A DS : Efusi Pleura e.c TB Paru

P Non Farmakologis
Istirahat
Diet BB
Farmakologis
IVFD RL : D5% gtt xx/mnt
Ambroxol Tablet 3 x 1
Ciprofloxacin 2 x 1 gram
Paracetamol 3 x 500 mg (k/p)

Rencana pemeriksaan:

Pemeriksaan lab protein total, albumin, SGOT, SGPT, bilirubin


direk dan indirek
Pemeriksaan Patologi Anatomi Cairan Efusi
Konsul bedah untuk dilakukan WSD
Sputum: BTA I,II,III

Follow Up pasien:

Tanggal 01 Mei 2010

S Tidak ada keluhan

O: Keadaan umum
Kesadaran Compos mentis
Tekanan darah 110/70 mmHg
Nadi 96 x/menit
Pernapasan 24 x/ menit
Temperatur 36,50C
Keadaan
spesifik
Kepala
Conjungtiva palpebra pucat (+)
Sclera ikterik (-)

Leher
JVP (5-2) cm H2O
Pembesaran KGB (-)
Thorax:
Paru
I : statis simetris kanan = kiri
dinamis kanan tertinggal daripada kiri
P : stemfremitus kanan menurun
P : redup pada thoraks kanan mulai dari ICS 2 hingga arcus
costa, sonor pada thoraks kiri
A : vesikuler menurun pada paru kanan, RBH pada apex paru
kiri, wheezing (-)

Jantung I : ictus cordis terlihat


P : ictus cordis teraba
P : batas atas ICS 2, batas kanan LPS dextra, batas kiri LMC
sinistra
A : HR 96 x/ menit murmur (-), gallop (-)

Abdomen
I : datar,venektasi(-)
P : Lemas, Hepar dan Lien tidak teraba, Nyeri tekan (-)
P : Tympani, shifting dullness (-), Nyeri ketok tidak ada.
A : bising usus normal

Genitalia
Tak ada kelainan
Ekstremitas Edema pretibial (-)

A DS : Efusi Pleura e.c TB Paru


DD: Efusi Pleura e.c Keganasan

P Non Farmakologis
Istirahat
Diet BB
Farmakologis
IVFD RL : D5% gtt xx/mnt
Ambroxol Tablet 3 x 1
Ciprofloxacin 2 x 1 gram
Paracetamol 3 x 500 mg (k/p)

Rencana pemeriksaan:
Rontgent thoraks A/P???????
Rontgent thoraks lateral??????
Pemeriksaan lab protein total, albumin, SGOT, SGPT, bilirubin
direk dan indirek
Pemeriksaan Patologi Anatomi Cairan Efusi
Konsul bedah untuk dilakukan WSD
Sputum: BTA I,II,III
BAB III

ANALISIS KASUS

Efusi pleura tuberkulosis sering ditemukan di negara berkembang termasuk di Indonesia


meskipun diagnosis pasti sulit ditegakkan. Efusi pleura timbul sebagai akibat dari suatu penyakit,
sebab itu hendaknya dicari penyebabnya. Dengan sarana yang ada, sangat sulit untuk
menegakkan diagnosis efusi pleura tuberkulosis sehingga sering timbul anggapan bahwa
penderita tuberkulosis paru yang disertai dengan efusi pleura, efusi pleuranya dianggap efusi
pleura tuberkulosis, sebaliknya penderita bukan tuberkulosis paru yang menderita efusi pleura,
efusi pleuranya dianggap bukan disebabkan tuberkulosis. Hal ini tidak selalu benar, karena
tuberkulosis paru dapat disertai efusi pleura yang bukan karena tuberkulosis dan sebaliknya non
tuberkulosis paru dapat disertai efusi pleura karena tuberkulosis.
Tuberkulosis adalah penyakit bakteri yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis
(terkadang oleh Mycobacterium bovis dan Mycobacterium africanum). Infeksi terjadi apabila
seseorang terpapar oleh tubercle bacilli. Droplet nuklei selanjutnya akan terhirup dan
menginfeksi paru. Gejala yang paling penting dalam penegakan diagnosis TB adalah batuk lebih
dari 2-3 minggu, adanya dahak, dan penurunan berat badan. Gejala lain yang bisa muncul pada
penderita TB adalah adanya nyeri dada, batuk darah, sesak nafas, demam, keringat malam,
mudah lelah, nafsu makan menurun, dan terjadinya amenorrhea pada wanita. Pemeriksaan
tambahan yang digunakan untuk menegakkan diagnostik adalah pemeriksaan dahak (BTA
I,II,III) dan pemeriksaan rontgen thoraks. Gold standart adalah ditemukan kuman TB pada
kultur.
Pada pasien ini dari anamnesis diperoleh Os mengalami batuk sejak sebulan SMRS,
batuk disertai dahak kental warna putih kekuningan dan terkadang disertai darah, demam ada,
keringat malam ada, mudah lelah ada, nafsu makan menurun ada, penurunan berat badan ada,
dan sesak nafas ada. Gejala tersebut merupakan gejala umum yang terjadi pada pasien penderita
TB. Pemeriksaan fisik didapatkan penurunan fremitus kanan, penurunan vesikuler kanan, perkusi
redup dari ICS 2 sampai ke arcus costa pada thoraks bagian kanan. Pada hasil rontgen thoraks
A/P dan lateral pada tanggal 27 april didapatkan kesan efusi pleura massif.

Anda mungkin juga menyukai