Mungkin ada di antara kita, yang sudah lama berkegiatan dalam kehidupan ini, tapi
mungkin agak asing dengan judul di atas.., memang alam apaan tuh?
Yuk kita coba membuka wawasan terhadap yang ‘asing2′ dalam kehidupan kita..,
tentunya sambil nggak lupa minta petunjuk dari Allah SWT agar tidar nyasar2 ke
pengetahuan yg tidak Haq..
Saya mencoba berbagi apa yang saya peroleh dari Guru2 saya, Insya Allah..
Kata beliau, ada berbagai istilah dalam memahami berbagai jenis alam. Di
antaranya 3 buah alam yang diberi istilah Alam Jabarut, Alam Malakut, dan Alam
Mulk.
Alam Jabarut, adalah alam yang “paling dekat” dengan aspek2 Ketuhanan,
penghuni alam Jabarut adalah ’sesuatu yang bukan Allah dalam aspek Ahadiyyah’,
melainkan derivasi dari aspek Ahadiyyah yang tertinggi selain apa pun yang ada.
Misal penghuni alam ini adalah Nafakh Ruh (Tiupan Ruh Allah) yang mampu
manghidupkan jasad, Ruh Al-Quds.
Sedangkan, Alam Malakut adalah suatu alam yang tingkat kedekatan dengan aspek
Allahnya lebih rendah dari Alam Jabarut, namun masih lebih tinggi dari Alam
Mulk. Baik Alam Jabarut maupun Alam Malakut, keduanya adalah realitas/wujud
yang tidak dapat ditangkap oleh indera jasadiah kita. Indera jasad biasanya hanya
bisa menangkap sesuatu yang terukur secara jasad, sedang Alam Jabarut dan Alam
Malakut memiliki ukuran melampui ukuran jasad.
Misal penghuni Alam Malakut adalah malaikat, An-nafs(jiwa).
Nah, sekarang tentang Alam Mulk, adalah alam yang tingkat kedekatannya dengan
aspek Allah adalah yang paling rendah. Dalam wujudnya terbagi menjadi 2, yang
tertangkap oleh indera jasad dan yang gaib (dalam arti tidak tertangkap/terukur)
bagi indera jasad. Jadi karena keterbatasan indera jasad kita, ada wujud yang
sebetulnya bukan penghuni alam-alam yang lebih tinggi dari alam Mulk, tetapi
juga tidak tertangkap kemampuan indera jasad.
Yang terukur oleh indera jasad contohnya tubuh/jasad manusia, jasad hewan, jasad
tumbuhan. Penghuni alam Mulk yang tidak terukur oleh indera jasad contohnya
adalah jin dengan segala kehidupannya. Jin dengan segala kehidupannya bisa
dimengerti oleh indera-indera malakuti (indera-indera an-nafs/jiwa)
Jadi kalau menurut beliau, ketiga penghuni alam tersebut dalam diri kita,
Ruh/nafakh ruh, an-nafs/jiwa dan aspek jasad kita (plus qalb) hendaknya kita
optimalkan sesuai hukum alamnya masing2, agar pengabdian/ubudiyyah kita kepa
Allah Rabbul alamin bisa sesuai seperti yang Dia Kehendaki… Wallahu a’lam bi
shawwab.
Sahabats,
Demikianlah oleh2 yang dapat saya bagi, benarkah yang haq begitu? ataukah
pemahaman yang selama ini kita pahami yang lebih haq?
Mari kita buktikan sama2 dengan meningkatkan ilmu kita, sambil tak lupa selalu
memohon bimbingan kepada-Nya agar kita makin mengenali diri kita, alam
semesta sebagai cermin diri kita serta Allah sebagai Pencipta sekaligus Pemelihara
segala sesuatu., Setuju ?
2 2 C O M M E N T S »