Anda di halaman 1dari 9

KONSEP TRAFFIC DAN TINGKAT LAYANAN (GRADE OF SERVICE)

Sang Aji Jaya Suseno

Abstrak:

Biaya sistem telephone dapat dibagi dua, yaitu biaya yang tergantung pada jumlah pelanggan dan biaya
yang tergantung pada kepadatan traffic dari suatu sistem, untuk itu maka traffic engineering adalah
suatu cara untuk menyesuaikan jumlah perangkat sehingga dapat memenuhi variasi permintaan
pelanggan tanpa harus menimbulkan gangguan yang berarti dengan tetap menjaga biaya instalasi
semurah mungkin, sehingga perangkat harus digunakan seefisien mungkin. Teknik rekayasa traffic
menyangkut optimisasi struktur jaringan dan penyesuaian jumlah perangkat terhadap kepadatan traffic.
Untuk memahami hal tersebut maka beberapa hal dasar mengenai traffic dan tingkat layanan (Grade Of
Service)

Pendahuluan

Menurut ITU (International Telecommunication Union) definisi dari Traffic Intensity


adalah: Intensitas traffic sesaat pada satu pool of resources adalah jumlah resources
yang sibuk pada waktu sesaat tertentu.
Pool of resources dapat berupa sekumpulan server, misal trunk lline, secara statistik
intensitas traffic pada suatu periode waktu T, dapat diperoleh dengan rumus berikut:

………………………...( 1 )

Dimana n(t) menyatakan jumlah perangkat yang digunakan pada waktu t.

Konsep Traffic dan Satuan Traffic (Erlang)

Carried traffic, Y = Ac; adalah traffic yang dibawa oleh sekelompok server selama
interval waktu T (gambar 1.) dalam aplikasi, istilah intensitas traffic berari rata – rata
(average) dari intensitas traffic itu sendiri.

1
Gambar 1. menunjukkan bahwa intensitas carried traffic = jumlah peralatan yang sibuk merupakan
suatu fungsi n(t) terhadap waktu, untuk keperluan pengukuran intensitas traffic rata – rata digunakan
selama periode waktu T (mean).

Rekomendasi ITU-T juga menyatakan bahwa unit yang biasa digunakan untuk
intensitas traffic adalah Erlang (simbol E), merupakan nama yang digunakan untuk
satuan traffic pada tahun 1946 oleh CCIF ( cikal bakal CCITT dan ITU-T) untuk
menghormati ahli matematika Denmark, A.K Erlang (1878-1929), yang merupakan
penggaggas teori traffic pada jaringan telefon, satuan erlang adalah tanpa dimensi.

Jumlah keseluruhan traffic yang dibawa dalam satu periode waktu T adalah suatu
Volume Traffic, dan diukur dalam Erlang –Hours (Eh), suatu jumlah yang sebanding
dengan jumlah seluruh waktu tunggu dalam periode waktu T yang sama.

Carried Traffic tidak dapat melebihi jumlah kanal saluran, satu kanal umumnya hanya
dapat membawa satu Erlang.

Offered Traffic A : Dalam model teoritis digunakanlah konsep offered traffic ;


merupakan traffic yang akan dibawa jika tidak ada panggilan yang ditolak
dikarenakan kekurangan kapasitas, misalkan jika jumlah server yang tersedia terbatas.
Offered traffic merupakan nilai teoritis dan tidak dapat diukur tetapi hanya dapat
diperkirakan offered traffic dari carried traffic.
Secara teoritis menggunakan dua parameter:

2
1. Call intensity λ, yaitu nilai rata – rata jumlah panggilan yang diberikan per
unit waktu.
2. Mean service time s.

maka offered traffic adalah: A = λ . s ……………………………………………(2)

dari persamaan di atas terlihat bahwa satuan traffic tidak memiliki dimensi.

Lost atau Rejected traffic Al: selisih antara offered traffic dan carried traffic
sebanding dengan rejected traffic, besarnya loat atau rejected traffic ini dapat
dikurangi dengan meningkatkan kapasitas sistem.

Contoh:

Jika diketahui call intensity sebanyak 5 panggilan per menit dan mean service time
adalah 3 menit maka offered traffic adalah 15 erlang sehingga volume offered traffic
selama 8 jam kerja adalah 15 x 8 = 120 erlang Hours.

Offered traffic merupakan parameter teoritis yang digunakan dalam rumus


pengukuran teoritis, namun satu satunya parameter yang dapat diukur secara nyata
adalah carried traffic, yang sering bergantung kepada sistem actual.

Multi – rate traffic : Jika ada panggilan panggilan yang menduduki lebih dari satu
kanal, panggilan jenis I menduduki di kanal, maka offered traffic dinyatakan dalam
jumlah kanal sibuk menjadi:

...................................................(3)

3
Dimana :
N : jumlah tipe- tipe traffic
λ i dan s i menyatakan tingkat kedatangan dan waktu tunggu rata rata tipe i.

Potential traffic: dalam perencanaan dan pemodelan permintaan akan digunakan


istilah Potential traffic, yang memiliki nilai sebanding dengan offered traffic jika tidak
ada batasan penggunaan telefon dikarenakan alasan ekonomis maupun tingkat
ketersediaan.

Variasi Traffic dan konsep jam sibuk

Dari hasil penelitian menuunjukkan bahwa traffic komunikasi bervariasi , sesuai


dengan aktivitas masyarakat, traffic tersebut dibangkitkan dari sumber sumber tunggal
, yaitu para pelanggan, yang pada umumnya melakukan panggilan telephone secara
independen .

Gambar 2. menunjukkan variasi jumlah panggilan ke sebuah switching centre pada senin pagi.
(Iversen, 1973 [36]).

4
Puncak percakapan pertama terjadi pada awal jam kerja, berupa panggilan dari
pelanggan kalangan bisnis, terdapat kemungkinan panggilan yang tertunda dari hari
sebelumnya. Menjelang jam makan siang terjadi penurunan traffic dan sedikit
meningkat kembali menjelang sore hari.

Gambar 3. rata rata jumlah panggilan per menit ke sebuah switching centre, dengan periode rata – rata
percakapan 15 menit pada 10 hari kerja.(Iversen, 1973 [36]).

Sekitar jam 1900 terjadi suatu puncak panggilan dan kemungkinan terjadi penurunan
setelah jam 1930, variasi puncak panggilan dan durasi panggilan bergantung pada
daerah apakah di suatu perumahan atau area bisnis. Peningkatan traffic juga dapat
terjadi saat terjadi pada saat operator memberlakukan diskon tariff terutama pada hari
hari libur atau hari besar.

Jam Sibuk

Intensitas traffic tertinggi tidak selalu terjadi pada jam yang sama setiap hari, konsep
ini disebut sebagai Time Consistent Busy Hour disingkat TCBH, adalah durasi selama
60 menit yang memiliki rata rata traffic terttinggi.

5
Sehingga jika berlangsung untuk beberapa hari traffic selama jam sibuk dapat lebih
besar dari pada Time Consistent Busy Hour, namun jika diambil nilai rata – rata untuk
hari hari tersebut traffic pada jam sibuk tetap yang terbesar.

Variasi pada traffic komunikasi dapt dibagi ke dalam:

- Variasi 24 jam.
- Variasi mingguan, traffic tertinggi umumnya terjadi pada hari senin, jum’at,
selasa, rabu dan kamis. Traffic rendah terjadi pada hari sabtu dan minggu.
- Variasi dalam setahun, terjadi peningkatan traffic pada awal bulan setiap
tahunnya, dan budaya serta adat istiadat setempat atau suatu negara, di
indonesia traffic terpadat terjadi pada hari raya idul fitri setelah sholat id,
dimana banyaknya pelanggan yang menggunakan kesempatan pada jami ini
untuk bersilaturahmi. Di eropa terjadi pada hari hari menjelang natal, di cina
dan sebagian asia terjadi menjelang pergantian tahun baru imlek.
- Peningkatan traffic dari tahun ke tahun meningkat dikarenakan perkembangan
teknologi dan ekonomi.

Konsep pemblokiran

Sistem telephone memungkinkan seluruh pelanggan berhubungan pada saat yang


sama, secara umum diharapkan bahwa 5 – 8% pelanggan akan dapat melakukan
panggilan secara bersamaan pada jam sibuk, untuk panggilan internasional kurang
dari 1% pelanggan melakukan panggilan secara bersamaan.
Dengan terbatasnya jumlah peralatan untuk alasan ekonomis maka menimbulkan
kemungkinan dimana pelanggan tidak dapat melakukan panggilan, namun diharuskan
menunggu untuk beberapa saat, maka terjadi apa yang disebut pemblokiran atau
Blocking.
Pemblokiran dapat dibedakan dua cara yaitu dengan loss-systems dan waiting time-
systems atau gabungan Dario kedua sistem tersebut.
Ketidaknyamanan dalam loss-system karena peralatan yang tidak mencukupi untuk
memenuhi panggilan dapat dinyatakan dalam konggesti/antrian , ada tiga macam
yaitu:

6
- Call Congestion B : Pembagian seluruh usaha panggilan saat server sibuk.
- Call Congestion E : Pembagian waktu saat seluruh server sibuk.
- Traffic Congestion C : Pembagian offered traffic yang tidak terbawa.

Tidak ada sistem yang sempurna karena semua sistem masih dapat menimbulkan
ketidak nyamanan bagi pelanggannya sehingga kegunaan teori traffic adalah untuk
menemukan hubungan antara kualitas layanan (Quality of Service) dan Biaya
Peralatan (Cost of Equipment), diharapkan peralatan pada jaringan yang sudah ada
tetap mampu bekerja normal pada kapasitas maksimum pada situasi traffic yang tidak
normal atau sangat padat.

Grade of Service/GOS ( Tingkat Layanan)


Konsep kualitas layanan (Quality of Service) didefinisikan dalam ITU-T rekomendasi
E.800 sebagai: efek kolektif dari kinerja layanan yang menentukan derajat kepuasan
pengguna layanan.
Quality of Service terdiri dari satu set parameter yang berhubungan dengan kinerja
traffic pada jaringan, namun sebagai tambahan QOS juga meliputi beberapa konsep –
konsep lainnya, yang dapat dirangkum sbb:
- Service support performance
- Service operability performance
- Serveability performance
- Service security performance
Kualitas layanan yang baik berarti bahwa jaringan akan semakin mahal, dan
konsekuensinya tentu biaya komunikasi yang ditanggung oleh pelanggan akan
semakin mahal juga.

Hal ini merupakan inti dari perlunya menentukan Grade of Service (GOS), GOS,
sesuai definisi dari ITU-T adalah :
Sejumlah variabel teknik rekayasa traffic untuk menentukan suatu ukuran kecukupan
dari suatu sumber daya dalam kondisi tetap, variabel GOS dapat terdiri dari :
Probablilitas rugi-rugi, dial tone delay dsb.

7
Nilai parameter yang ditujukan untuk variabel GOS disebut nilai standar dan nilai
parameter GOS yang dapat dicapai dalam kondisi aktual disebut hasil GOS (GOS
Results), maka hal terpenting untuk menjelaskan penentuan GOS standard adalah
pembagian nilai dari masing masing elemen jaringan sedemikian rupa hingga tujuan
QOS (Quality Of Service) secara keseluruhan tercapai.

Perbandingan GOS dan QOS


Menetuntukan GOS standar untuk mendukung suatu QOS tertentu memang tidak
mudah, hal ini dikarenakan konsep Gos dan QOS memiliki sudut pandang yang
berbeda, QOS adalah sudut pandang dari customer atau pelanggan sedangkan GOS
adalah sudut pandang dari penyelenggara jaringan.
GOS berkenaan dengan seluruh parameter yang dapat dibuktikan melalui performa
jaringan .

8
Daftar Pustaka ;

- Grillo, D. & Skoog, R.A. & Chia, S. & Leung, K.k. (1998): Teletraffic
engineering for mobile personal communications in ITU , IEEE personal
communications, Vol.5 (1998): 6, 38 /58

- Hayward, W.S. Jr. (1952): The reliability of telephone traffic load.

- The Bell System Technical Journal, Vol. 31 (1952) : 2, 357{377}

- ITU-T (1993): Traffic intensity unit. ITU{T Recommendation B.18. 1993. 1 p.

Anda mungkin juga menyukai