Anda di halaman 1dari 4

• Setiap bahasan dalam kajian hadits ini dimulai dengan beberapa pertanyaan (beginning with

questions) atau Pembelajaran Berbasis Problemn (PBP) agar mahasiswa termotivasi untuk
mendiskusikan dan mencari solusi terhadap pertanyaan itu.

• Sejumlah pertanyaan di awal perkuliahan juga dimaksudkan untuk mengarahkan mahasiswa


agar mengetahui pokok-pokok bahasan yang sekaligus menjadi tujuan perkuliahan.

• Agar perkuliahan terrfokus pada bahasan hadits, khususnya hadits tarbawi (kependidikan),
mahasiswa diwajibkan menelaah terlebih dahulu hadits-hadits yang akan menjadi tema
bahasan dalam perkuliahan minggu berikutnya.

• Hadits yang dikaji dalam perkuliahan ini tidak sekadar dipahami artinya, tetapi juga harus
diapresiasi dan diaktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dari segi nilai-nilai
pendidikannya.

• Apa itu hakikat iman, Islam, dan ihsan?

• Mengapa kita harus beriman, berislam, dan berihsan?

• Apa ciri-ciri (indikator) orang yang beriman, berislam, dan berihsan?

• Bagaimana kita harus beriman, berislam, dan berihsan?

• Apa saja tugas kita sebagai orang beriman, berislam dan berihsan?

• Mengapa rasa malu termasuk bagian dari iman?

• Nilai-nilai pendidikan apa yang dapat kita petik dari hadits-hadits tentang iman, Islam, dan
ihsan?

1. ‫ اإليمان أن تؤمن باهلل ومالئكته‬:‫ ما اإليمان؟ قال‬:‫حديث أبي هريرة قال كان النبي صلى هللا عليه وسلم بارزا يوما للناس فأتاه رجل فقال‬
‫ اإلسالم أن تعبد هللا وال تشرك به وتقيم الصالة وتؤدي الزكاة المفروضة وتصوم‬:‫ ما اإلسالم؟ قال‬:‫ قال‬.‫وبلقائه وبرسله وتؤمن بالبعث‬
‫ ما المسئول عنها بأعلم من‬:‫ متى الساعة؟ قال‬:‫ قال‬.‫ فإن لم تكن تراه فإنه يراك‬،‫ أن تعبد هللا كأنك تراه‬:‫ ما اإلحسان؟ قال‬:‫ قال‬.‫رمضان‬
‫ إن‬:‫ ثم تال النبي‬.‫ وإذا تطاول رعاة اإلبل البهم في البنيان في خمس ال يعلمهن إال هللا‬،‫ إذا ولدت األَ َم ة ربـها‬،‫ وسأخبرك عن أشراطها‬،‫السائل‬
)‫ (رواه البخاري‬.‫ هذا جبريل جاء يعلم الناس دينهم‬:‫ فقال‬،‫ فلم يروه شيئا‬،‫ ُر ُّد وه‬:‫ ثم أدبر فقال‬.‫ اآلية‬...‫هللا عنده علم الساعة‬

Indonesia Arab Indonesia


unta ‫ اإلبل‬Muncul, duduk
Binatang ternak ‫ ُب ْهم ج أ ْب ُهم‬Kiamat, jam, saat
Tanda-tanda ‫شرط‬
ْ ‫ أشراط م‬Yang ditanya;
bertanggung jawab
kebangkitan ‫ َب ْعث‬budak
Pergi, ‫ أدْ بر‬Berlomba ‫ول‬
membelakangi membangun
gedung tinggi
Mengajar ‫ ُي َع ِّلم‬Pengembala, ‫ع‬
pemimpin

• Abu Hurairah ra. Berkata: pada suatu hari ketika Nabi Saw duduk bersama sahabat, tiba-tiba
datang seorang lalu bertanya: Apa itu iman? Nabi menjawab: “Iman adalah engkau percaya
pada Allah, malaikatNya, pertemuan dengan-Nya (di akhirat), para utasan-Nya, dan percaya
pada hari kebangkitan. Lalu bertanya: Apa itu Islam? Nabi menjawab: “Islam adalah engkau
beribadah hanya kepada Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun,
melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan berpuasa Ramadhan. Lalu bertanya: “Apa itu
ihsan? Nabi menjawab: Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau
melihat-Nya; jika engkau tidak dapat melihat-Nya, ketahuilah bahwa Allah melihatmu…

• Lalu bertanya: “Kapan hari kiamat itu terjadi?” Nabi menjawab: “Orang yang ditanya (Nabi)
tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya, tetapi saya menginformasikan kepadamu tanda-
tandanya, yaitu: jika budak telah melahirkan majikannya, dan jika pengembala onta dan
binatang ternak lainnya telah berlomba-lomba membangun gedung, termasuk lima macam yang
tidak diketahui kecuali Allah –lalu Nabi membacakan ayat: Sesungguhnya hanya Allah yang
mengetahui, kapan terjadi hari kiamat ….” Kemudian pergilah orang itu. Lalu Nabi menyuruh
sahabat: “Kembalikanlah orang itu! Tetapi sahabat tidak melihat bekas orang itu. Lalu Nabi
bersabda: “Itu malaikat Jibril datang untuk mengajar agama kepada manusia.” (HR. al-
Bukhari).

• Iman, Islam, dan ihsan merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan. Artinya,
manusia mukmin harus menjadi Muslim dan sekaligus muhsin.

• Iman merupakan kekayaan hati (jiwa) manusia. Tanpa iman, orientasi hidupnya tidak jelas.
Dengan iman, seseorang mempunyai sandaran vertikal, tempat mengadu (curhat). Dengan iman
pula, amalan seseorang menjadi diterima oleh Allah, tidak sia-sia.

• Dalam hal ini Allah berfirman: ...‫والذين كفروا أعمالهم كسراب بقيعة يحسبه الظمئان ماء حتى إذا جاءه لم يجده شيئا‬
)39 :‫(سورة النور‬

• Artinya: “Orang-orang kafir itu amal mereka bagaikan fatamorgana di tanah yang datar, yang
disangka air oleh orang-orang yang haus dahaga, tetapi bila didatanginya, dia tidak
mendapatinya sedikitpun… (QS. Al-Nur [24]: 39).

• Islam merupakan penyerahan diri secara total kepada syari’at Allah Swt. Artinya, Muslim harus
senantiasa tunduk dan patuh kepada perintah dan larangan Allah, di manapun dan kapanpun.

• Muslim yang taat (bertaqwa) pasti memiliki iman yang kuat. Karena itu, iman seseorang dapat
menguat, dan dapat pula melemah.

• Iman dapat menguat jika seseorang selalu taat; sebaliknya iman menjadi lemah jika ia berbuat
maksiat. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi berikut:

• ‫ وال يشرب الخمر حين يشربها وهو‬،‫ ”ال يزني الزاني حين يزني وهو مؤمن‬:‫عن أبي هريرة أن النبي صلى هللا عليه وسلم قال‬
‫ وزاد في رواية ”وال ينتهب نهبة ذات شرف يرفع الناس إليه أبصارهم فيها‬.‫ وال يسرق السارق حين يسرق وهو مؤمن‬،‫مؤمن‬
)‫“ (رواه البخاري‬.‫حين ينتهبها وهو مؤمن‬

• Artinya: Abu Hurairah ra. Berkata: Nabi Saw bersabda: “Tidak akan berzina seorang pelacur di
waktu berzina dalam keadaan beriman. Tidak akan meminum khamr (minuman keras dan
sejenisnya) di waktu meminum dalam keadaan beriman. Tidak akan akan mencuri di waktu
mencuri dalam keadaan beriman. Dalam riwayat lain ditambahkan: “Tidak akan merampas
rampasan yang berharga sehingga orang-orang membelalakkan mata kepadanya, ketika
merampas padahal ia dalam keadaan beriman.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

• Oleh karena itu, iman perlu diperkuat dengan ilmu, dan disuburkan dengan amal kebajikan,
sehingga imannya membuahkan akhlak mulia.
• Salah satu perisai iman adalah rasa malu. Dalam arti, seseorang merasa malu karena seluruh
gerak-geriknya merasa diawasi oleh Allah Swt, sehingga ia berusaha untuk berbuat dan beramal
yang terbaik dan disukai oleh Allah. Karena itu, malu termasuk sebagian dari iman, sesuai
dengan hadits berikut:

• “.‫ والحياء شعبة من اإليمان‬،‫ ”اإليمان بضع وستون شعبة‬:‫عن أبي هريرة رضي هللا عنه أن النبي صلى هللا عليه وسلم قال‬
)‫(رواه البخاري‬

• Artinya: “Dari Abu Hurairah ra. Bahwa Nabi Saw bersabda: “Iman itu mempunyai 60 cabang
lebih, dan malu termasuk salah satu cabang iman.” (HR al-Bukhari)

• Oleh karena itu, iman perlu diperkuat dengan ilmu, dan disuburkan dengan amal kebajikan,
sehingga imannya membuahkan akhlak mulia.

• Salah satu perisai iman adalah rasa malu. Dalam arti, seseorang merasa malu karena seluruh
gerak-geriknya merasa diawasi oleh Allah Swt, sehingga ia berusaha untuk berbuat dan beramal
yang terbaik dan disukai oleh Allah. Karena itu, malu termasuk sebagian dari iman, sesuai
dengan hadits berikut:

• “.‫ والحياء شعبة من اإليمان‬،‫ ”اإليمان بضع وستون شعبة‬:‫عن أبي هريرة رضي هللا عنه أن النبي صلى هللا عليه وسلم قال‬
)‫(رواه البخاري‬

• Artinya: “Dari Abu Hurairah ra. Bahwa Nabi Saw bersabda: “Iman itu mempunyai 60 cabang
lebih, dan malu termasuk salah satu cabang iman.” (HR al-Bukhari)

Anda mungkin juga menyukai