Anda di halaman 1dari 8

KEWARISAN ADAT

Hukum Adat.

Dalam perkara ini terbukti ibu kandung Moestirah alm.


Bersamaan melahirkan dengan Moestirah, tetapi kemudian bayi
Moestirah meninggal dan bayi ibu Moestirah (tergugat I) kemudian
diserahkan kepada Moestirah sebagai anak, sehingga layak dan
adil apabila Tergugat I yang sejak bayi dipelihara oleh Moestirah
alm, sampai dikawinkan, dapat dianggap sebagai anak angkat.

Sumber : PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR REGISTER : 849 K/SIP/1977

TANGGAL PUTUSAN : 3-7-1980 (terlampir dalam halaman lampiran)

Para Pihak Yang Bersengketa

 Penggugat :

- Moetinah, bertempat tinggal di Jln Bandung Gang I No.32, Malang;

- Maolan, bertempat tinggal di Jln Kupang Segunting Gang VI No.30 Surabaya, yang
memberi kuasa kepada Mathias Malo S.H., Bertempat tinggal di Jln Laksamana
Martadinata No.80 Malang, penggugat-penggugat untuk kasasi dahulu para
penggugat-terbanding;

Melawan

 Tergugat :

- Kastini alias Ny. Soeratman, bertempat tinggal di Jln. Jaksa Agung Soeprapto
Gang I B No.160 Malang;

- Moetinem, Bertempat Tinggal tidak di ketahui.

1
Tergugat-tergugat dalam kasasi dahulu tergugat 1 pembanding dan tergugat 2 ikut
terbanding

Kasus Posisi

 Dasar Gugatan

- Bahwa para penggugat asli dan tergugat asli 1 adalah saudara kandung dari Ny.
Moetirah alias Ny. Kromodisastro yang sampai saat meninggalnya tidak
mempunyai seorang anakpun, sedangkan tergugat asli 1 adalah saudara tiri dari
para penggugat asli, tergugat asli 2 dan Ny. Moetirah tersebut;

- Bahwa pada tahun 1974 Ny. Moetirah meninggal dunia dan meninggalkan barang-
barang warisan berupa tanah/rumah dan perhiasan seperti tersebut pada sub I
dan III dalam gugatan dan barang-barang peninggalannya ini adalah barang-
barang hasil usaha sendiri dari almarhum Moetirah;

- Bahwa seluruh barang-barang peninggalan tersebut tanpa persetujuan para


penggugat asli telah dikuasai oleh tergugat asli 1 yaitu dengan secara itikad tidak
baik serta dengan paksaan, dan selain itu tergugat asli 1 juga telah mengambil
uang sejumlah Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);

- Bahwa dengan perantaraan pamong desa, para penggugat asli telah berkali-kali
meminta agar tergugat asli 1 menyerahkan barang-barang tersebut tetapi ditolak
oleh tergugat asli 1;

- Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas para penggugat asli mohon


agar terhadap barang-barang milik tergugat asli 1 berupa sebidang tanah dengan
sebuah rumah yang terletak di jalan Jaksa Agung Soeprapto Gang I B. No. 160
Malang dan sebuah kendaraan pick up merek “Datsun” dan lain-lain diletakkan
conservatoir beslag terlebih dahulu.

2
Putusan

A. TINGKAT PENGADILAN NEGERI MALANG

Tertanggal 10 Nopember 1976 No. 434/1975/Pdt yang amarnya berbunyi sebagai


berikut :

Dalam Konvensi

1. Mengabulkan gugatan para Penggugat terhadap Tergugat II untuk sebagian


dengan putusan Verstek.

2. Mengabulkan gugatan para Penggugat terhadap Tergugat I untuk sebagian.

3. Menetapkan bahwa Moetinah, Maolan, Moetinem (tergugat II) adalah satu-satunya


ahli waris dari almarhumah Moetirah alias Ny. Kromodisastro.

4. Menyatakan bahwa :

1. Sebidang tanah dan semua rumah gedung yang berdiri di atasnya yang
terletak di Jalan Bandung G. I/32 Malang, dengan batas-batas :

Utara : tanah milik Padmosoeroto

Timur : Jl Bandung Gg.1.

Selatan : jalan kampung jurusan Banten.

Barat : tanah milik Soedjadi

2. Barang perhiasan dari emas berupa :

1. satu cincin bermata hijau.

2. satu cincin bermata merah.

3. satu gelang tretes.

4. satu gelang tebu sekeret.

3
5. satu kalung dengan liontin berlian.

6. satu pasang giwang

7. satu kalung dengan liontin intan.

8. satu radio merk Philips.

9. tiga buah arloji tangan; satu buah merk Titus dan dua buah merk Garuda.

Adalah barang-barang peninggalan almarhumah Moetirah alias Ny.


Kromodisastro;

5. Menghukum Tergugat I untuk menyerahkan barang-barang tersebut tanpa cacat


cela kepada para penggugat.

6. Menghukum Tergugat I mengembalikan surat yang berhubungan dengan tanah


dan rumah Jl. Bandung Gg. I/32 Malang, serta surat keputusan Pengadilan Negeri
Malang.

7. Menyatakan sah dan berharga konservatoir beslag yang dilakukan oleh Ny.
Endang Sutji Rochani. HM, panitera pengganti pada Pengadilan Negeri di Malang
pada tanggal 23 September 1976 No.434/1975/Pdt.

8. Menghukum para Tergugat untuk membayar segala biaya perkara ini.

9. Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya.

Dalam Rekonvensi

1. Menolak gugatan Penggugat Seluruhnya.

2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini.

B. TINGKAT BANDING PENGADILAN TINGGI SURABAYA

Pengadilan Tinggi Surabaya dengan keputusannya tanggal 12 Mei 1977 No.


14/1977/Pdt, yang amarnya berbunyi sebagai berikut.

4
Dengan memberi peradilan sendiri :

Dalam Konvensi

Mengabulkan gugatan para Penggugat dalam konvensi sebagian.

Menyatakan Moetinah, Maolan, dan Moetinem adalah ahli waris dari Moetirah
alias Ny. Kromodisastro.

Mengangkat dan menyatakan tidak sah dan tidak berharga sita conversatoir
yang telah dilakukan oleh Pengadilan Negeri Malang No. 434/1975 tanggal 22
September 1976.

Menolak gugatan para Penggugat untuk selain dan selebihnya.

Dalam Rekonvensi

Mengabulkan gugatan Penggugat dalam rekonvensi untuk sebagian.

Menyatakan dan menetapkan Penggugat dalam rekonvensi adalah anak angkat


yang sah dari almarhumah Moetirah alias Ny. Kromodisastro.

Menyatakan dan menetapkan bahwa satu-satunya ahli waris dari Moetirah alias
Ny. Kromodisastro adalah Penggugat dalam rekonvensi (Ny. Kastini)

Menyatakan bahwa tanah, rumah, beserta alat rumah tangga yang ada dalam
rumah yang dikuasai para Tergugat rekonvensi (penggugat konvensi) adalah barang
peninggalan almarhumah Moetirah yang didapat dari gana-gini dengan Pak
Kromodisastro, dan yang berhak untuk menerimanya adalah Penggugat rekonvensi
(tergugat konvensi), Ny. Kastini.

Menghukum Tergugat rekonvensi (penggugat konvensi): I. Moetinah, II. Maolan.


Dan tergugat III dalam Konvensi, ataupun barang siapa yang mendapat hak dirinya,
untuk menyerahkan dan mengosongkan rumah, tanah, dan barang-barang alat
rumah tangga yang dikuasai oleh para tergugat rekonvensi (Penggugat dalam
konvensi) dalam keadaan utuh, bila perlu dengan bantuan polisi.

5
Menyatakan petitum No. 7 dan 8 dari gugatan Penggugat rekonvensi tidak dapat
diterima.

Menolak gugatan Penggugat rekonvensi untuk selain dan selebihnya

Dalam Konvensi Dan Rekonvensi

Menghukum Penggugat dalam konvensi untuk membayar biaya perkara, yang


untuk tingkat banding saja dianggarkan sebesar Rp. 3.700.- (tiga ribu tujuh ratus
rupiah)

C. TINGKAT KASASI

Memutuskan

Menolak permohonan kasasi dari Penggugat-Penggugat untuk kasasi : 1.


Moetinah, 2. Maolan tersebut ;

Menghukum Penggugat untuk kasasi akan biaya perkara yang dalam tingkat
kasasi ini ditetapkan sebanyak Rp. 8.130,- (delapan ribu seratus tiga puluh rupiah);

6
Daftar istilah

• Conservatoir Beslag (Sita jaminan terhadap harta benda milik tergugat) Sita
ini dilakukan terhadap harta benda milik debitur. Kata conservatoir sendiri
berasal dari conserveren yang berarti menyimpan, dan conservatoir beslag
menyimpan hak seseorang. Maksud sita jaminan ini adalah agar terdapat
suatu barang tertentu yang nantinya dapat dieksekusi sebagai pelunasan
utang tergugat.

• Putusan Verstek adalah putusan hakim yang bersifat declaratoir (op


tegenspraak) tentang ketidakhadiran tergugat meskipun ia menurut hukum
acara harus datang. Terhadap kondisi verstek ini, tuntutan penggugat tidak
berarti serta merta akan dikabulkan seluruhnya. Perkara tetap diperiksa
menurut hukum acara yang berlaku. Pasal 125 HIR menentukan, bahwa untuk
putusan verstek yang mengabulkan gugatan harus memenuhi syarat-syarat
seperti petitum tidak melawan hukum dan memiliki cukup alasan.

• Posita adalah dasar atau dalil atau alasan gugatan untuk menuntut hak dan
kerugian seseorang melalui pengadilan.

7
• Petitum atau tuntutan dapat juga disebut dictum permohonan atau gugatan.
Petitum merupakan kesimpulan dari permohonan atau gugatan yang berisikan
rincian satu persatu apa yang diminta atau dikehendaki untuk dihukumkan
kepada para pihak, terutama kepada pihak Tergugat atau Termohon agar
diputuskan oleh hakim. Perlu diketahui bahwa petitum tidak boleh
menyimpang atau harus sesuai dan tidak keluar daripada posita.

• Konvensi adalah gugatan yang di ajukan oleh penggugat asli kepada tergugat
asli.

• Rekonvensi adalah gugatan balik yang diajukan oleh tergugat asli kepada
penggugat asli.

Anda mungkin juga menyukai