PROGRAM STUDI
MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELAUTAN
PERIKANAN KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
ANALISIS FINANSIAL PENGGUNAAN LAMPU PETROMAK
SEBAGAI PEMANAS PADA BUDIDAYA PEMBENIHAN
IKAN PATIN NUSA HIAS FARM DI DESA CIBITUNG
TENGAHH KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR
JAWA BARAT
SKRIPSI
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELAUTAN
PERIKANAN KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI
adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apa
pun kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan informasi yang
berasal atau dikutip dari karya-karya yang diterbitkan mau pun yang tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan tercantum dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir Skripsi ini.
Ganang Arytra D.
C 44104071
ABSTRAK
Nusa Hias Farm Merupakan salah satu tempat usaha yang memfokuskan diri pada
pembenihan Ikan Patin. Nusa Hias Farm sedang menghadapi masalah yaitu kenaikan harga
minyak tanah yang digunakan sebagai bahan bakar pemanas ruangan. Oleh karena itu akan
diterapkan teknologi pengganti yang lebih efisien dalam penggunaan minyak tanah yaitu
menggunakan lampu petromak. Dalam penelitian ini akan dianalisis penggunaan petromak dilihat
dari kelayakan finansial dan kriteria investasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kelayakan usaha dalam penggunaan petromak sebagai pemanas dalam usaha pembenihan ikan
patin Nusa Hias Farm. Metode yang digunakan adalah analisis usaha dan analisis kriteria investasi
dan data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder.
Hasil analisis usaha pembenihan ikan patin Nusa Hias Farm setelah menggunakan petromak
sebagai alat pemanas ruangan pembenihan adalah sebagai berikut, nilai R/C diperoleh sebesar
1,97, payback period sebesar 1,73. Total biaya, penerimaan dan keuntungan yang diperoleh
apabila dilakukan penggantian alat pemanas pada usaha Nusa Hias Farm, yaitu sebesar Rp
60.556.455,56 , penerimaan yang diperoleh tetap dan besarnya keuntungan yang diperoleh
meningkat menjadi Rp 171.998.725,53. NPV pada usaha pembenihan ikan patin Nusa Hias Farm
adalah sebesar Rp695.550.355,5. Nilai Net B/C yang diperoleh sebesar 27,69% . Nilai IRR
457,26%. Usaha Pembenihan Ikan Patin Nusa Hias Farm dengan menggunakan pemanas petromak
akan menjadi tidak layak jika terjadi kenaikan harga minyak tanah sebesar 1.161,87%, kenaikan
harga pakan sebesar 1.228,65% dan penurunan harga benih sebesar 98,57%. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa penggantian teknologi pemanas menjadi petromak layak untuk
dilakukan karena dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan keuntungan.
Kata Kunci : Usaha Pembenihan, Ikan Patin, Kriteria Investasi, Finansial, Lampu Petromak
© Hak cipta milik Ganang Arytra Dwirosyadha, tahun 2008
Hak Cipta dilindungi
Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian
Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apa pun, baik cetak, fotokopi,
mikrofilm, dan sebagainya
ANALISIS FINANSIAL PENGGUNAAN LAMPU PETROMAK
SEBAGAI PEMANAS PADA BUDIDAYA PEMBENIHAN
IKAN PATIN NUSA HIAS FARM
DI DESA CIBITUNG TENGAH KECAMATAN CIAMPEA,
KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT
SKRIPSI
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan
pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Institut Pertanian Bogor
Oleh :
GANANG ARYTRA DWIROSYADHA
C44104071
PROGRAM STUDI
MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI PERIKANAN-KELAUTAN
PERIKANAN KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Ganang Arytra D.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ................................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ vi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ vii
I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah .......................................................................... .......... . 4
1.3 Tujuan dan Kegunaan.................................................................................... 6
Halaman
10. Biaya Total, Penerimaan Total, Keuntungan, R-C Ratio, Biaya Investasi
dan Payback Period Usaha Pembenihan Ikan Patin Nusa Hias Farm di
Kecamatan Ciampea Tahun 2008 dengan Penggunaan Petromak sebagai
Pemanas…………………………………………………………………. 47
Halaman
Halaman
2. Dokumentasi............................................................................................... 56
5. Biaya Variabel pada Usaha Pembenihan Ikan Patin Nusa Hias Farm
2008……………………………………………………………………… 59
8. Cash Flow pada Usaha Pembenihan Ikan Patin Nusa Hias Farm
Penggantian Teknologi Pemanas Menjadi Petromak di Desa Cibitung
Tengah, Kecamatan Ciampea……………………………………………. 65
9. Cash Flow pada Usaha Pembenihan Ikan Patin Nusa Hias Farm apabila
terjadi Penurunan Harga Output di Desa Cibitung Tengah, Kecamatan
Ciampea………………………………………………………………….. 67
10 Cash Flow pada Usaha Pembenihan Ikan Patin Nusa Hias Farm apabila
terjadi Kenaikan Harga Pakan di Desa Cibitung Tengah, Kecamatan
Ciampea………………………………………………………………….. 69
11 Cash Flow pada Usaha Pembenihan Ikan Patin Nusa Hias Farm apabila
terjadi Kenaikan Harga Minyak Tanah di Desa Cibitung Tengah,
Kecamatan Ciampea……………………………………………………… 71
I. PENDAHULUAN
b) Penebaran benih
Penebaran benih bertujuan untuk menempatkan ikan dalam wadah kultur
dengan padat petebaran tertentu. Padat penebaran benih adalah jumlah
(biomasa) benih yang ditebarkan per satuan luas atau volume.
c) Pemberian pakan
Pakan merupakan faktor penting dalam usaha pembesaran ikan. Dalam usaha
pembesaran, ikan diharuskan tumbuh sehingga bisa mencapai ukuran pasar.
Jenis pakan yang dapat diberikan pada ikan konsumsi, yaitu pakan alami dan
pakan buatan. Pakan alami berupa cacing sutera, sedangkan pakan buatan
biasanya berupa pelet (Lesmana DS dan I Darmawan 2001).
d) Pemberantasan hama dan penyakit
Hama merupakan organisme yang keberadaanya di dalam wadah produksi
tidak dikehendaki karena bersifat kompetitor atau predator terhadap ikan
kultur, sedangkan penyakit pada ikan disebabkan oleh serangan
mikroorganisme seperti bakteri, cendawan, dan virus (Effendi I 2004). Selain
itu pada pembudidayaan ikan ada beberapa faktor lingkungan yang
menyebabkan ikan sakit, diantaranya kekurangan oksigen, karbondioksida,
suhu tinggi dan suhu rendah, ammonia, nitrit, dan pH
( Lesmana DS dan I Darmawan 2001).
e) Pengelolaan air
Pengelolaan air dalam kegiatan pembesaran bertujuan untuk menyediakan
lingkungan yang optimal bagi ikan kultur agar tetap bisa hidup dan tumbuh
maksimal. Prinsip dalam pengelolaan air adalah memasukkan bahan yang
bermafaat (terutama O2)dan mengatur kebutuhan ke dalam sistem produksi
dan membuang bahan yang tidak bermafaat bahkan membahayakan
f) Pemanenan
Puncak usaha pemeliharaan ikan adalah saat masa panen tiba. Waktu panen
yang tepat memberikan nilai tambah pada ikan yang dipanen. Ukuran ikan
yang dipanen sudah tentu harus disesuaikan dengan permintaan pasar (Zulkifli
J 2002).
Nusa Hias Farm merupakan salah satu usaha yang bergerak dalam
pembenihan Ikan Patin. Untuk mengembangkan usaha pembenihan Ikan Patin ini,
maka pada tahun 2008 Nusa Hias Farm berencana melakukan peningkatan
teknologi pemanas dari menggunakan kompor minyak tanah menjadi sistem
pemanas yang menggunakan panas dari lampu petromak. Dengan mengganti
sistem pemanas yang lebih optimal, diharapkan dapat meningkatkan keuntungan
dan mempertahankan kelangsungan usaha pembenihan. Untuk mengembangkan
teknologi tergantung dari keuntungan usaha yang dapat diketahui dari biaya (R-C)
Ratio. Apabila usaha tersebut untung maka akan dilakukan analisis kelayakan,
tetapi apabila ternyata usaha ini tidak menguntungkan, maka Nusa Hias Farm
harus mengadakan reorientasi kegiatan terhadap usaha yang dijalankannya dengan
berusaha memperbaiki kegiatan usahanya.
Studi kelayakan terhadap usaha pembenihan Ikan Patin ini perlu dilakukan
untuk mengetahui apakah usaha yang dijalankan Nusa Hias Farm layak untuk
dikembangkan atau tidak. Studi kelayakan ini dilakukan dengan cara melakukan
penilaian terhadap NPV (Net Present Value), Net B/C (Ner Benefit-Cost Ratio),
dan IRR (Internal Rate of Return). Pada kelayakan usaha pembenihan Ikan Patin
perlu juga dilakukan analisis sensitivitas untuk mengetahui kejadian yang berbeda
dengan perkiraan-perkiraan yang dibuat dalam perencanaan.
Apabila hasil perhitungan studi kelayakan dan uji sensitivitas
menunjukkan bahwa usaha Pembenihan Ikan Patin masih layak diusahakan, maka
akan dilakukan kebijakan dan arah penegmbangan usaha agar tercapai tujuan
perusahaan untuk mencapai keuntungan yang maksimum. Apabila usaha
pengembangan tersebut tidak layak lagi untuk diusahakan, maka tidak diadakan
upaya pengembangan teknologi pemanas oleh Nusa Hias Farm. Secara skematis
kerangka pendekatan studi disajikan pada Gambar 1
Usaha pembenihan Ikan Patin
Nusa Hias Farm
• Analisis kelayakan :
Tidak Layak - NPV
- Net B/C
- IRR
• Analisis Sensitivitas
- Kenaikan harga pakan
- Kenaikan harga minyak tanah
- Penurunan harga jual benih
Layak
10
Bt − Ct
NPV = ∑ (1 + i ) t
t =0
1
= DiscountFactor (df )
(1 + i ) t
Dimana : i = tingkat suku bunga (digunakan BNI sebesar 10,8%)
t = tahun usaha (t=10 tahun)
Kriteria Kelayakan dalam metode NPV adalah:
NPV > 0, maka proyek menguntungkan dan dapat dilakukan
NPV = 0, maka proyek tidak menguntungkan tapi juga tidak rugi, jadi tergantung
penilaian subyektif pengambilan keputusan.
NPV < 0, maka proyek merugikan karena keuntungan lebih kecil dari pada biaya.
10
Bt − Ct
∑ (1 + i)
t =0
t
Net B/C = 10
Ct − Bt
∑ (1 + i)
t =0
t
NPV’
IRR = i’ + NPV’ – NPV” (i” – i’)
6. Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas adalah suatu teknik analisis untuk menguji secara
matematis apa yang terjadi pada kapasitas penerimaan dan biaya suatu proyek
apabila terdapat kejadian-kejadian yang berbeda dengan perkiraan yang dibuat
dengan merubah suatu unsur atau dengan mengkombinasikan beberapa unsur
kemudian menentukan pengaruh dari perubahan tersebut pada hasil analisis
(Kadariah, L Karlina dan C Gray 1978).
Dalam hal ini metode yang digunakan dalam analisis usaha pembenihan
ikan patin adalah metode switching value dan komponen yang digunakan antara
lain adalah kenaikan harga minyak tanah, kenaikan harga pakan benih dan
penurunan harga benih ikan patin.
Analisis sensitivitas membantu menentukan unsur yang sangat
menentukan hasil usaha, dan juga dapat membantu pengelola perusahaan dengan
menunjuk bagian-bagian yang peka yang memerlukan pengawasan yang lebih
ketat untuk mendapatkan hasil yang diharapkan akan menguntungkan perusahaan.
Dalam usaha pembenihan ini hanya akan dibatasi pada perubahan harga pakan
benih dan minyak tanah sebagai komponen terbesar dalam usaha pembenihan
Ikan Patin ini.
Pimpinan
Wakil pimpinan
Karyawan
Gambar 2. Struktur Organisasi Usaha Pembenihan Nusa Hias Farm
Struktur organisasi Nusa Hias Farm bertipe struktur garis, dalam arti
organisasi masih kecil dan sangat sederhana. Struktur organisasi yang demikian
memudahkan karyawan untuk saling kenal dan berinteraksi dengan baik antara
karyawan dengan pimpinan perusahaan. Hal ini membuat rasa solidaritas diantara
para karyawannya umumnya masih tinggi. Struktur garis ini memiliki beberapa
kelebihan diantaranya adalah adanya kesatuan perintah yang terjamin dengan baik
karena pimpinan berada di atas satu tangan, proses pengambilan keputusan
berjalan dengan cepat. Kelemahan struktur garis pada Nusa Hias Farm adalah
seluruh organisasi selalu bergantung kepada satu orang yaitu kepada pimpinan
perusahaan atau tangan kanan perusahaan dalam hal ini wakil pimpinan
Adapun fungsi dan tugas masing-masing bagian dari struktur organisasi di
atas adalah sebagai berikut :
1. Pimpinan Usaha Pembenihan Nusa Hias Farm
Bertanggung jawab dalam mengkoordinir semua kegiatan pembenihan,
melakukan kontrol, menangani pembukuan dan melakukan pemasaran benih.
2. Wakil Pimpinan
Membantu pimpinan dan bertanggung jawab dalam kegiatan produksi
pembenihan dan manajemen keuangan dengan melakukan perencanaan ,
perumusan, mengembangkan kebijaksanaan keuangan dan
mengkoordinasikan seluruh kegiatan dan pengendalian keuangan perusahaan.
3. Karyawan Lapang
Membantu kegiatan pemijahan, melaksanakan pemeliharaan benih ikan dan
induk ikan serta membantu pengemasan ikan yang akan dijual.
Tunjangan 300.000,00-500.000,00
5.1.4 Permodalan
Modal merupakan salah satu faktor penentu dalam menjalankan suatu
usaha karena tanpa modal usaha tidak dapat berjalan dengan baik. Sumber
pendanaan pada usaha pembenihan ikan patin Nusa Hias Farm berasal dari modal
sendiri. Investasi yang ditanam Nusa Hias Farm pada usaha pembenihan Ikan
Patin adalah sebesar Rp59.000.000,00. Modal ini tidak sekaligus dikeluarkan
tetapi dikeluarkan secara bertahap.
5.1.5 Pemasaran
Benih Ikan Patin hasil pemanenan Nusa Hias Farm dijual kepada
perusahaan pembesaran di kalimantan dan sumatera. Selain itu, benih Ikan Patin
Nusa Hias Farm juga dijual kepada perusahaan pembesaran (fattening) lokal yang
datang langsung ke lokasi, sehingga dalam hal ini Nusa Hias Farm tidak perlu
mengeluarkan banyak biaya untuk transportasi karena ditanggung oleh pembeli
yang datang ke lokasi.
Produk yang dihasilkan Nusa Hias Farm berupa benih Ikan Patin dengan
dua ukuran, yaitu ukuran 1 inch (2,54 cm) dan ukuran 3 inch (7,63 cm). Harga
jual benih Ikan Patin ditentukan atas kesepakatan kedua belah pihak yaitu pembeli
dan pembudidaya dengan mengacu kepada harga di pasaran. Harga benih Ikan
Patin ukuran 1 inch adalah Rp90,00 per ekor dan untuk benih Ikan Patin ukuran 3
inch adalah Rp375,00 per ekor.
Nusa Hias Farm tidak melakukan promosi khusus dalam memasarkan
produknya melainkan melalui rekanan bisnis. Nusa Hias Farm sudah memiliki
pelanggan tetap yaitu perusahaan yang bergerak dalam usaha pembesaran
(fattening) di wilayah Riau dan Saguling yaitu Hergun Fish Riau dan Citra Karya
Nusantara. Persentase penjualan untuk masing-masing pembeli tidak pasti,
tegantung permintaan pembeli namun harga yang ditawarkan ke tiap pembeli
sama dan harga adalah harga di tempat pembenihan tidak termasuk biaya
pengiriman. Proses transaksi terjadi menjelang panen, Nusa Hias Farm memberi
tahu kepada pembeli secara lengkap perkiraan jumlah produksi, ukuran benih dan
harga. Saluran pemasaran Benih Ikan Patin Nusa Hias Farm di Kecamatan
Ciampea secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Saluran Pemasaran Benih Ikan Patin Nusa Hias Farm di Desa Cibitung
Tengah Kecamatan Ciampea
2. Aspek Produksi
Aspek budi daya mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan
pemeliharaan ikan. untuk lokasi perkolaman dipilih lahan dengan tanah yang
stabil, warna kehitaman yang memiliki tekstur 50-60% lempung, lebih kecil dari
20% pasir dan sisanya serbuk bahan organik serta tingkat keasaman (pH) lebih
dari 6. Namun khusus untuk tahap penetasan dan pemeliharaan larva, penggunaan
sistem resirkulasi air mutlak diperlukan.
Sistem resirkulasi air dilakukan guna mendapatkan tingkat kelangsungan
hidup yang tinggi. Caranya air yang sudah digunakan dimanfaatkan kembali. Air
tersebut sebelumnya telah melalui serangkaian proses pengolahan yang disebut
filtrasi atau penyaringan, baik secara mekanis maupun biologis, sehingga layak
untuk digunakan kembali.
Pada usaha pembenihan ikan patin Nusa Hias Farm terdapat beberapa
unsur penting yang harus diperhatikan dalam resirkulasi air :
1. Pompa isap atau pompa listrik
Alat ini digunakan untuk mengalirkan air dalam tanah ke permukaan untuk
digunakan dalam proses pembenihan karena proses pembenihan
memerlukan air yang bersih dan minim pencemaran.
2. Tangki pemeliharaan
Tangki ini bisa terbuat dari akuarium atau papan kayu yang dilapisi timah
atau karpet. Tangki memiliki kapasitas 250 liter atau mampu menampung
5.000 ekor larva dengan padat tebar 20 ekor per liter air
3. Filter mekanik
Digunakan untuk membersihkan media pemeliharaan larva dari partikel-
partikel organik, seperti sisa pakan dan kotoran ikan. filter mekanik bisa
dibuar dari bantalan karet busa. Alat ini ditempatkan di saluran
pengeluaran tangki pemeliharaan. Alat ini harus dibersihkan dan
dikeringkan secara berkala.
4. Filter biologi
Alat ini disebut juga unit nitrifikasi. Filter ini merupakan unit penjernihan
biologis yang berfungsi menghilangkan zat-zat beracun seperti sisa pakan,
kotoran dan amoniak. Bahan baku filter biologi yang digunakan di usaha
pembenihan ikan patin Nusa Hias Farm adalah ijuk atau bisa juga
dikombinasikan dengan arang yang sudah dibersihkan. Alat ini harus
dibersihkan setiap selesai pemeliharaan larva atau setelah digunakan
selama 3-4 minggu. Untuk bisa digunakan kembali, alat ini bisa dicuci
bersih dan dikeringkan.
5. Pompa udara atau aerator
Alat ini berguna untuk meningkatkan kandungan oksigen dalam tangki
pemeliharan larva.
Pemeliharaan Induk
Pemijahan
Pemanenan
5.3.2 Pemijahan
a. Menghitung berat ikan donor
Induk Ikan Patin yang telah dipuasakan kemudian ditimbang.
Penimbangan dilakukan untuk mendapatkan perbandingan berat ikan donor
yang akan diambil hipofisanya. Ikan donor yang digunakan adalah Ikan Mas,
karena Ikan Mas mudah pengadaannya dan tersedia secara kontinyu di pasar.
Ikan donor dapat memanfaatkan Ikan Mas dari jenis kelamin jantan dan
betina. Perbandingan ideal antara berat induk dengan ikan donor adalah 1:4.
Induk ikan betina berbobot 3 kilogram maka ikan donor memerlukan 12
kilogram.
b. Pengambilan kelenjar hipofisa
Ikan donor diambil hipofisanya melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Ikan donor dipotong kepalanya sampai putus atau nyaris putus.
2. Potongan kepala diletakkan menghadap ke atas lalu dipotong secara
vertikal dari atas pangkal hidung sampai putus ke bawah.
3. Otak besarnya diangkat dan kelenjar hipofisanya diambil dengan
menggunakan korek kuping atau perkakas lain. Kegiatan ini harus
dilakukan hati-hati sehingga kelenjar hipofisa tidak sampai hancur.
c. Pembuatan ekstrak
Pembuatan ekstrak kelenjar hipofisa yaitu kelenjar hipofisa yang
sudah dibersihkan dari darah dan lemak kemudian digerus atau dihaluskan
pada gelas penggerus. Setelah hancur kelenjar hipofisa dicampur dengan
cairan aquabidestitalata sebanyak antara 2 sampai dengan 2,5 milimeter.
Setelah campuran tersebut menyatu (homogen), diendapkan beberapa saat.
Ekstrak kelenjar hipofisa yang sudah siap kemudian disedot dengan alat
suntik untuk kemudian disuntikan ke tubuh Ikan Patin jantan dan betina.
Jumlah ekstrak kelenjar hipofisa yang banyak dapat disimpan dan
diawetkan sehingga efektif yaitu dapat dipergunakan dalam kurun waktu tiga
sampai lima tahun kemudian dan memudahkan pelaksanaan hipofisasi karena
beberapa tahap kegiatan tidak perlu dilakukan lagi. Dalam pengawetan
ekstrak kelenjar hipofisa perlu memperhatikan ikan donor yang sudah dalam
fase reproduktif dan pendataan harus dilakukan dengan seksama, baik dari
segi bobot maupun volume satuannya. Untuk pengatur dan penyimpanan
dilakukan dengan menggunakan aseton atau alkohol absolut.
d. Penyuntikan
Proses penyuntikan terhadap induk Ikan Patin dilakukan dua kali
dengan selang waktu antara penyuntikan I dan penyuntikan II adalah 12 jam.
Pada penyuntikan pertama dosis yang diberikan sepsertiga dari jumlah
ekstrak yang dihasilkan atau bila penyediaan ikan donornya sebanyak 12 kg,
maka pada saat penyuntikan pertama hanya memerlukan 4 kg ikan donor.
Pada penyuntikan kedua diberikan dosis sebanyak dua pertiga bagian atau
seluruh sisa dari penyediaan ikan donor yang sudah disiapkan semula.
Sebelum melaksanakan pendonoran yang kedua sebaiknya kondisi induk
diperhatikan dengan seksama apakah perkembangan perut induk yang
dihipofisasi sudah mengindikasikan kemajuan atau sudah dapat segera
distripping tanpa harus melakukan penyuntikan kedua.
Pada saat penyuntikan yang kedua, pendonoran selain menggunakan
kelenjar hipofisa juga dapat ditambahkan dengan HCG (Human Chorionic
Gonadothropin) atau lebih dikenal dengan pregnyl.
e. Stripping
Proses yang dilakukan setelah 5-10 jam dari waktu penyuntikan
adalah stripping. Tujuan stripping adalah mengeluarkan sperma dari induk
jantan dan telur dari induk betina. Stripping dapat dilakukan beberapa kali
sampai sperma – sperma atau telur induk telah keluar semua. Stripping ini
dilakukan dengan cara mengurut perut dari arah dada sampai kloaka. Telur
yang dikeluarkan ditampung pada wadah plastik atau mangkuk, untuk
selanjutnya segera dicampur dengan sperma. Pencampuran telur dan sperma
dengan menggunakan pengaduk yang elastis yaitu bulu unggas untuk
mencegah pecahnya telur-telur tersebut.
f. Penetasan
Sperma dan telur Ikan patin yang telah merata dibersihkan kemudian
siap untuk ditaburkan dalam bak penetasan yang telah dipersiapkan terlebih
dahulu. Media penetasan dalam bak penetasan yang telah dipersiapkan
terlebih dahulu. Media penetasan dapat menggunakan aquarium, kolam fibre
glass, kolam beton atau batu dan tabung corong dimana ketinggian air
inkubasi (penetasan) maksimum 20 cm kecuali tabung corong dan air dalam
keadaan tidak keruh, penetrasi cahaya sampai pada dasar perairan. Setelah
melalui waktu selama 18-24 jam telur akan menetas dan setelah diyakini telur
yang menetas telah selesai, segera dilakukan penyifonan terhadap telur-telur
yang tidak menetas kemudian segera dilakukan penggantian air. Air inkubasi
dibuang sebanyak 75% dan diisi kembali dengan air bersih yang sudah
bersyarat dengan tetap menjaga kestabilan temperatur. Aerasi yang cukup
untuk menjamin kandungan oksigen terlarut serta suhu perlu diperhatikan
agar proses penetasan telur berjalan secara optimal.
Larva hasil penetasan dipindahkan ke wadah yang lain atau tetap pada
wadah yang sama dengan melakukan panggantian air. Proses ini dilakukan
karena pada saat penetasan terdapat sisa cangkang telur yang dapat
membusuk dan menyebabkan bahan beracun bagi larva. Proses pemindahan
larva atau penggantian air harus dilakukan secara hati-hati karena larva masih
kritis. Dalam tahap ini, ikan patin memliliki derajat penetasan telur (Hatching
Rate) yang relatif rendah, yaitu berkisar antara 10-30% tergantung pada cuaca
dan penanganan. Penyuntikan dengan menggunakan ekstrak hipofisa dengan
penyuntikan dengan ovaprim tidak berpengaruh terhadap derajat penetasan
telur. Hal yang membedakan antara keduanya adalah biaya yang harus
dikeluarkan untuk ovaprim lebih tinggi.
5.3.3 Pemeliharaan larva dan benih
Telur yang menetas menjadi larva harus dirawat dengan baik. Larva
yang baru berumur satu hari belum diberi makan, karena masih memiliki
cadangan makanan. Larva Ikan Patin memiliki sifat kanibal yang tinggi sehingga
untuk menghindarinya perlu diperhatikan waktu untuk pemberian pakan. Pakan
pertama diberikan sekitar 24 jam setelah menetas pada kisaran suhu pemeliharaan
29-30 derajat Celcius. Pakan yang diberikan berupa naupili Artemia. Penyiapan
Artemia dapat merujuk pada petunjuk produsennya dan biasanya terdapat pada
bagian kemasan. Pemberian pakan untuk benih yang berumur 1-3 hari setiap 2
jam sekali, untuk yang berumur satu minggu setiap 5-6 jam. Pakan yang diberikan
adalah artemia. Pemberian artemia dilakukan sampai benih berumur satu minggu
atau sepuluh hari. Selanjutnya benih diberi pakan tubifex hingga benih tersebut
berukuran 3 inch (7,62 cm).
Pakan diberikan secara ad libitum atau secukupnya dengan
memperhatikan nafsu makan ikan. Pemeliharaan larva yang dilakukan sampai
didapatkan benih berukuran 1 inch (2,54 cm) sampai dengan 3 inch (7,63 cm)
memerlukan waktu 50 hari, sedangkan untuk benih ukuran 1 inch memerlukan
waktu 21 hari.
Pemeliharaan larva atau benih di akuarium dilakukan sampai umur
minimal 10-14 hari sebelum dipindahkan ke dalam bak pendederan. Sedangkan
pemindahan benih dari bak ke kolam dilakukan setelah pemeliharaan 3-4 minggu.
Selama masa pemeliharaan setiap bak pembenihan airnya harus tetap
dijaga dari gangguan mikroba dengan mengganti air setiap hari dan memberikan
obat antibiotik sebagai tambahan obat-obatan. Tujuan pemberian obat-obatan ini
adalah untuk membunuh kuman-kuman yang hidup dalam bak. Apabila benih
yang dihasilkan banyak yang jelek, maka dilakukan tindakan pencegahan dengan
memberikan antibiotik seminggu sekali. Pemberian obat-obatan ini dilakukan
pada saat penggantian air. Pemberian obat-obatan juga dilakukan untuk
membunuh parasit yang menempel pada benih Ikan Patin. Benih yang terinfeksi
parasit dipisahkan dalam satu bak khusus. Pada bak tersebut dilakukan pemberian
obat-obatan seperti kemy dan red-all. Pemisahan benih yang terinfeksi parasit ini
dilakukan untuk mencegah infeksi ke benih yang lain. Benih ikan patin memiliki
survival rate (SR) berkisar antara 80% - 90% dari total benih.
Usaha pembenihan ikan patin Nusa Hias Farm berencana untuk mengganti
sistem pemanas ruangan pembenihan yang semula menggunakan kompor minyak
tanah dengan menggunakan petromak yang dikenal sebagai alat penerangan
berbahan bakar minyak tanah. Panas yang dihasilkan petromak dapat memenuhi
kebutuhan panas yang dibutuhkan dalam proses pembenihan guna menjaga
kestabilan suhu. Selain menggunakan alternatif petromak tersebut, Nusa Hias
Farm juga mengaplikasikan penggunaan petromak dengan menggunakan bahan
bakar campuran. Bahan bakar yang digunakan adalah bahan bakar utama yaitu
minyak tanah dengan campuran minyak jelantah dengan proporsi 9 : 1, artinya
campuran bahan bakar yang digunakan adalah minyak tanah sebanyak 450ml dan
minyak jelantah sebanyak 50ml. campuran bahan bakar tersebut kemudian
dicampur dengan menggunakan mixer agar tercampur rata.
Dengan menggunakan bahan bakar campuran tersebut, biaya produksi
diharapkan akan berkurang karena selain kebutuhan minyak tanah yang sebagian
tergantikan oleh minyak jelantah yang bisa didapatkan secara cuma-cuma, waktu
bertahannya petromakpun bertambah. Perbedaaan penggunaan minyak tanah saat
menggunakan kompor minyak dengan menggunakan petromak berbahan bakar
campuran dapat dilihat pada Tabel 3.
Petromak berbahan
Petromak berbahan
Kompor minyak bakar minyak tanah
bakar campuran
murni
Penggunaan minyak 4 liter 1 liter 450ml + 50ml
tanah minyak jelantah
Durasi penggunaan 4 jam 4 jam 4 jam
maksimal
Sumber : Riset BPPT, 2006
Dari Tabel dapat dilihat bahwa alternatif ketiga yaitu penggunaan
petromak dengan campuran bahan bakar minyak tanah dan minyak jelantah
adalah alternatif yang paling efisien karena penggunaan minyak tanah paling
sedikit sehingga dapat menekan biaya produksi. Dalam hal ini minyak jelantah
diperoleh secara cuma-cuma dari pengelola sehingga tidak memerlukan biaya
untuk mendapatkannya. Oleh karena itu, analisis yang akan dilakukan adalah
dengan menggunakan alternatif ketiga.
5.3.4 Pemanenan
Jika pemeliharaan telah berlangsung selama 4-5 minggu, benih siap
dipanen. Sebelum panen dilakukan, untuk menghindari stres dan penurunan
kualitas air, ikan tidak perlu diberi pakan selama satu hari. Pemanenan dilakukan
dengan dua cara, cara pertama dengan menjaring sebagian ikan sewaktu proses
pengeringan kolam sedang berlangsung. Cara kedua dengan mengeringkan kolam,
kemudian ikan yang tertinggal ditangkap dengan menggunakan scoop net.
5.5.1 Investasi
Investasi merupakan sejumlah biaya yang dikeluarkan satu kali selama
umur proyek untuk memperoleh manfaat sampai secara ekonomis tidak dapat
memberikan keuntungan lagi. Biaya investasi untuk usaha pembenihan ikan patin
Nusa Hias Farm meliputi lahan, pembuatan kolam, bangunan, genset, rak besi, rak
kayu, kolam fiberglasss, akuarium pemeliharaan benih, tabung oksigen, hapa,
jarum suntik, talenan, pisau, galon artemia,dan kebutuhan lainnya. Biaya investasi
yang dikeluarkan dalam usaha pembenihan ikan patin Nusa Hias Farm dengan
luas lahan 700m2 adalah sebesar Rp 91.592.500,00. Keseluruhan modal tersebut
berasal dari modal sendiri. Rincian komponen investasi dapat dilihat pada Tabel 4.
Berdasarkan pada Tabel 4, dapat dilihat biaya investasi terbesar yang ditanam
Nusa Hias Farm adalah pembelian lahan yaitu sebesar 38,21% dari seluruh
investasi.
um
ur
tekn
is pemelihara nilai sisa
N Jumlah (tah penyusutan an akhir
o komponen investasi unit investasi (Rp) un) (Rp/tahun) (Rp/tahun) proyek (Rp)
70.000.000,0
1 Lahan 700m2 35.000.000,00 10 3.600.000,00 0
2 Bangunan 150 m2 12.500.000,00 10 1.250.000,00 250.000,00 0
Kolam pemeliharaan
3 induk 2 unit 12.000.000,00 10 1.200.000,00 240.000,00 0
Aquarium pemeliharaan
4 larva 50 unit 4.000.000,00 5 800.000,00 80.000,00 0
Kolam tempat
5 pemeliharaan benih 2 unit 6.000.000,00 10 600.000,00 120.000,00 0
6 Generator set 1 unit 4.700.000,00 5 940.000,00 94.000,00 0
7 Rak besi 2 unit 1.200.000,00 10 120.000,00 24.000,00 0
8 Rak kayu 10 unit 200.000,00 5 40.000,00 4.000,00 0
9 Kolam fibreglass 3 unit 2.100.000,00 5 420.000,00 42.000,00 0
Aquarium tempat
10 pemeliharaan benih 100 unit 6.500.000,00 5 1.300.000,00 130.000,00 0
11 Tabung oksigen 1 unit 400.000,00 10 40.000,00 8.000,00 0
12 Hapa 1 unit 70.000,00 5 14.000,00 1.400,00 0
13 Jarum suntik 1 unit 5.000,00 5 1.000,00 100,00 0
14 Talenan 1 unit 3.000,00 2 1.500,00 60,00 0
15 Pisau 1 unit 2.000,00 2 1.000,00 40,00 0
16 Galon artemia 1 unit 40.000,00 5 8.000,00 800,00 0
17 Wadah fertilisasi 1 unit 300.000,00 5 60.000,00 6.000,00 0
18 Pompa air 1 unit 5.000.000,00 10 500.000,00 100.000,00 0
19 Gelas penggerus hipofisa 1 unit 20.000,00 5 4.000,00 400,00 0
20 Petromak 4 unit 740000 10 74.000,00 14.800,00 0
21 Timbangan 1 unit 30.000,00 5 6.000,00 600,00 0
22 Selang aerator 1 rol 60.000,00 5 12.000,00 1.200,00 0
10
23 Selang air meter 20.000,00 5 4.000,00 400,00 0
24 Filter 55 unit 275.000,00 2 137.500,00 5.500,00 0
25 Busa spon 60 unit 90.000,00 2 45.000,00 1.800,00 0
26 Baskom 5 unit 35.000,00 2 17.500,00 700,00 0
27 Serokan 2 unit 6.000,00 2 3.000,00 120,00 0
28 Ember 3 unit 24.000,00 2 12.000,00 480,00 0
29 Gayung 1 unit 2.500,00 2 1.250,00 50,00 0
30 Tali rafia 2 rol 10.000,00 2 5.000,00 200,00 0
31 Lampu 5 unit 50.000,00 2 25.000,00 1.000,00 0
32 Paralon 5 batang 60.000,00 10 6.000,00 1.200,00 0
33 pembelian induk 14 kg 800.000,00 5 160.000,00 16.000,00 0
1.131.850,0 70.000.000,0
TOTAL 91.592.500,00 11.351.750,00 0 0
Sumber : Data Primer (Diolah), 2008
Tabel 5. Biaya Tetap Usaha Pembenihan Ikan Patin Nusa Hias Farm di
kecamatan Ciampea Tahun 2008
Biaya Tetap
No. Keterangan Jumlah (Rp) Nilai (Rp) (%)
1 Biaya Pemeliharaan 2% dari Investasi yang ditanamkan 1.131.850,00 2,46
2 Gaji Karyawan
Karyawan @ 2 x Rp 300000 x 12 bulan 7200000 15,62
Manajer @ 1 x Rp 500000 x 12 Bulan 6000000 13,02
3 PBB Rp 100000 x 12 bulan 1.200.000,00 2,60
4 solar Rp.5500 x 4 x 30 x 12 bulan 7.920.000,00 17,19
5 Minyak tanah Rp.7000x 4 x 30 x 12 bulan 10.080.000,00 21,87
6 Listrik Rp.100.000 x 12 bulan 1.200.000,00 2,60
7 Penyusutan 7.751.750,00 16,82
8 Sewa Lahan 3.600.000,00
Total Biaya Tetap 46.083.600,00 100,00
Sumber : Data Primer (Diolah), 2008
Tabel 7. Penerimaan usaha pembenihan ikan patin Nusa Hias Farm 2008
Benih Ikan Ukuran Harga Jual Per ekor (Rp) Output Per Tahun Total (Rp) persentase
5.6 Pengembangan
Rencana pengembangan yang akan dijalankan oleh Usaha Pembenihan
Ikan Patin Nusa Hias Farm adalah dengan mengganti teknologi pemanas ruangan
dari menggunakan kompor minyak menjadi menggunakan lampu petromak.
Penggunaan kompor minyak yang selama ini dianggap konvensional akan
digantikan dengan sistem pemanas ruangan lain yang juga berbahan bakar minyak
tanah namun lebih efisien dan dapat menekan biaya penggunaan minyak tanah
sehingga biaya produksi juga diharapkan dapat ditekan.
Pemanfaatan panas yang dihasilkan lampu petromak dapat menggantikan
panas yang dihasilkan api dari kompor minyak untuk menjaga suhu ruangan
pembenihan. Penggunaan petromakpun juga mengaplikasikan penggunaan bahan
bakar campuran minyak tanah dengan minyak jelantah yang memungkinkan
penggunan minyak tanah dengan jumlah yang lebih sedikit dan waktu penggunaan
yang lebih bertahan lama.
Petromak yang akan digunakan berjumlah 4 unit yang akan ditempatkan
dalam ruangan pembenihan. Dalam proyek ini diasumsikan minyak jelantah
didapat secara gratis dan komponen lain tidak berubah.
5.6.1 Investasi
Biaya investasi yang dikeluarkan Usaha Pembenihan Ikan Patin Nusa Hias
Farm untuk usaha pembenihan Patin mengalami peningkatan dengan adanya
penggantian teknologi pemanas ruangan dari menggunakan kompor minyak
menjadi menggunakan petromak. Biaya investasi ini adalah pembelian petromak
sebanyak 4 unit. Investasi lain yang digunakan tidak ada penyesuaian karena tidak
ada perubahan jumlah produksi ataupun perubahan faktor lain yang berpengaruh
dalam produksi. Biaya investasi yang dikeluarkan Usaha Pembenihan Ikan Patin
Nusa Hias Farm untuk usaha pembenihan Ikan Patin dengan adanya penggantian
teknologi pemanas menjadi menggunakan petromak diperkirakan sebesar
Rp92.242.500,00. perincian biaya investasi setelah pengembangan dapat dilihat
pada lampiran 3.
Tabel 9. Perkiraan Penerimaan usaha pembenihan ikan patin Nusa Hias Farm
2008
Benih Ikan Ukuran Harga Jual Per ekor (Rp) Output Per Tahun Total (Rp) persentase
Tabel 10. Biaya Total, Penerimaan Total, Keuntungan, R-C Ratio, Biaya
Investasi dan Payback Period Usaha Pembenihan Ikan Patin Nusa Hias
Farm di Kecamatan Ciampea Tahun 2008 dengan Penggunaan
Petromak sebagai Pemanas
Tabel 11. Hasil analisis finansial penggunaan petromak sebagai pemanas pada
usaha pembenihan ikan patin Nusa Hias Farm Tahun 2008
Tabel 13. Perbandingan Nilai Kriteria Investasi Setelah Terjadi Kenaikan Harga
Minyak Tanah Sebesar 1161,87%
6.1 Kesimpulan
1. Penggantian alat pemanas dalam usaha pembenihan ikan patin Nusa Hias
Farm layak dilakukan. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis usaha
pembenihan ikan patin Nusa Hias Farm setelah menggunakan petromak
sebagai alat pemanas ruangan pembenihan sebagai berikut, nilai R/C
diperoleh sebesar 1,97, payback period sebesar 1,73, BEP nilai produksi
tercapai pada saat hasil produksi sebesar Rp41.924.602,27
dan BEP volume produksi sebesar 168.269 ekor serta ROI sebesar 65,65%.
Total biaya, penerimaan dan keuntungan yang diperoleh yaitu sebesar Rp
60.556.455,56 , besarnya keuntungan yang diperoleh meningkat menjadi
Rp 171.998.725,53, NPV pada Usaha Pembenihan Ikan Patin Nusa Hias
Farm adalah sebesar Rp695.550.355,5, nilai Net B/C yang diperoleh
sebesar 27,69%, nilai Net B/C 27,69% dan nilai IRR 457,26%.
2. Usaha Pembenihan Ikan Patin Nusa Hias Farm dengan menggunakan
pemanas petromak akan menjadi tidak layak jika terjadi kenaikan harga
minyak tanah sebesar 1.161,88%, kenaikan harga pakan sebesar
1.228,66% dan penurunan harga benih sebesar 98,58%. Dengan demikian,
Usaha Pembenihan Ikan Patin Nusa Hias Farm tidak sensitif terhadap
kenaikan harga minyak tanah, kenaikan harga pakan dan penurunan harga
benih.
6.2 Saran
Usaha Pembenihan Ikan Patin Nusa Hias Farm perlu melakukan
penggantian teknologi pemanas dari menggunakan kompor minyak tanah menjadi
menggunakan petromak, sehingga jumlah penggunaan minyak tanah dapat ditekan
dan dapat mengurangi biaya produksi. Selain itu, penyesuaian kerja karyawan
juga harus dilakukan karena penanganan lampu petromak berbeda dengan kompor
minyak tanah, antara lain harus dilakukan perawatan petromak itu sendiri dan
harus dilakukannya pencampuran antara minyak tanah dan minyak jelantah untuk
mendapatkan campuran bahan bakar yang lebih efisien untuk lampu petromak.
DAFTAR PUSTAKA
Saanin H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Jakarta: Bina Cipta.
Susanto, Amri 1999. Budidaya Ikan Patin. Jakarta: Penebar Swadaya. 90 Hal
LAMPIRAN
Lampiran 1. Denah Wilayah Desa Cibitung Tengah Kecamatan Ciampea
Lampu Petromak
Lampiran 3. Biaya Investasi, Umur Teknis, Penyusutan, nilai sisa dan Biaya
Pemeliharaan pada Usaha Pembenihan Ikan Patin Nusa Hias
Farm 2008
umur
teknis
komponen Jumlah (tahun penyusutan pemeliharaan nilai sisa akhir
No investasi unit investasi (Rp) ) (Rp/tahun) (Rp/tahun) proyek(Rp)
1 Lahan 700m2 35.000.000,00 10 0 70.000.000,00
2 Bangunan 150 m2 12.500.000,00 10 1.250.000,00 250.000,00 0
Kolam
pemeliharaan
3 induk 2 unit 12.000.000,00 10 1.200.000,00 240.000,00 0
Aquarium
pemeliharaan
4 larva 50 unit 4.000.000,00 5 800.000,00 80.000,00 0
Kolam tempat
pemeliharaan
5 benih 2 unit 6.000.000,00 10 600.000,00 120.000,00 0
6 Generator set 1 unit 4.700.000,00 5 940.000,00 94.000,00 0
7 Rak besi 2 unit 1.200.000,00 10 120.000,00 24.000,00 0
8 Rak kayu 10 unit 200.000,00 5 40.000,00 4.000,00 0
Kolam
9 fibreglass 3 unit 2.100.000,00 5 420.000,00 42.000,00 0
Aquarium
tempat
pemeliharaan
10 benih 100 unit 6.500.000,00 5 1.300.000,00 130.000,00 0
Tabung
11 oksigen 1 unit 400.000,00 10 40.000,00 8.000,00 0
12 Hapa 1 unit 70.000,00 5 14.000,00 1.400,00 0
13 Jarum suntik 1 unit 5.000,00 5 1.000,00 100,00 0
14 Talenan 1 unit 3.000,00 2 1.500,00 60,00 0
15 Pisau 1 unit 2.000,00 2 1.000,00 40,00 0
16 Galon artemia 1 unit 40.000,00 5 8.000,00 800,00 0
Wadah
17 fertilisasi 1 unit 300.000,00 5 60.000,00 6.000,00 0
18 Pompa air 1 unit 5.000.000,00 10 500.000,00 100.000,00 0
Gelas
penggerus
19 hipofisa 1 unit 20.000,00 5 4.000,00 400,00 0
20 Petromak 4 unit 740000 10 74.000,00 14.800,00 0
21 Timbangan 1 unit 30.000,00 5 6.000,00 600,00 0
22 Selang aerator 1 rol 60.000,00 5 12.000,00 1.200,00 0
23 Selang air 10 m 20.000,00 5 4.000,00 400,00 0
24 Filter 55 unit 275.000,00 2 137.500,00 5.500,00 0
25 Busa spon 60 unit 90.000,00 2 45.000,00 1.800,00 0
26 Baskom 5 unit 35.000,00 2 17.500,00 700,00 0
27 Serokan 2 unit 6.000,00 2 3.000,00 120,00 0
28 Ember 3 unit 24.000,00 2 12.000,00 480,00 0
29 Gayung 1 unit 2.500,00 2 1.250,00 50,00 0
30 Tali rafia 2 rol 10.000,00 2 5.000,00 200,00 0
31 Lampu 5 unit 50.000,00 2 25.000,00 1.000,00 0
32 Paralon 5 batang 60.000,00 10 6.000,00 1.200,00 0
pembelian
33 induk 14 kg 800.000,00 5 160.000,00 16.000,00 0
TOTAL 91.592.500,00 11.351.750,00 1.131.850,00 70.000.000,00
Sumber : Data Primer Diolah, Tahun 2008
Keterangan : Nilai lahan diasumsikan naik dua kali lipatnya pada akhir umur proyek
Lampiran 4. Biaya Tetap pada Usaha Pembenihan Ikan Patin Nusa Hias
Farm 2008
No. Keterangan Jumlah (Rp) Nilai (Rp) (%)
1 Biaya Pemeliharaan 2% dari Investasi yang ditanamkan 1.131.850,00 2,46
2 Gaji Karyawan
Karyawan @ 2 x Rp 300000 x 12 bulan 7200000 15,62
Manajer @ 1 x Rp 500000 x 12 Bulan 6000000 13,02
3 PBB Rp 100000 x 12 bulan 1.200.000,00 2,60
4 solar Rp.5500 x 4 x 30 x 12 bulan 7.920.000,00 17,19
5 Minyak tanah Rp.7000x 4 x 30 x 12 bulan 10.080.000,00 21,87
6 Listrik Rp.100.000 x 12 bulan 1.200.000,00 2,60
7 Penyusutan+sewa lahan 11.351.750,00 24,63
Total Biaya Tetap 46.083.600,00 100,00
Sumber : Data Primer Diolah, Tahun 2008
Lampiran 5. Biaya Variabel pada Usaha Pembenihan Ikan Patin Nusa Hias
Farm 2008
Present
No. Keterangan Satuan Jumlah Jumlah (Rp) Nilai (Rp)
ase (%)
53 x Rp 75000 45,44
1 Oksigen (1 Tabung) 1000 x pakai 3.975.000,00
53 kali Pengisian
Plastik Ukuran 60 x 40 cm (1 Kg 18
Kg 29,58 6,76
2 Lembar) 29,58 x Rp 20000 591.644,44
2 x Rp 15000 x 8
orang 2 2,74
4 Upah Panen (Rp 15000 per panen) kali panen 240.000,00
Obat-obatan : 0,00
gr 10 0,29
Methyline Blue (Rp 25000 per 10 gr) 25.000,00
5
gr 10 0,29
Malachit Green (Rp 25000 per 10 gr) 25.000,00
Kalium Permanganat (PK) (Rp 70000
Kg 0,25 0,20
per Kg) Rp 70000 / 4 17.500,00
Pakan :
6 Kg 453,6 Rp 5000 x 453,6 25,93
Pellet (Rp 5000 per Kg) 2.268.000,00
gr 20 Rp 80000 x 20 18,29
Artemia (Rp 80000 per gr) 1.600.000,00
1 (100
Rol Rp 5000 x 1 0,06
7 Tali Rafia (Rp 5000 per rol) m) 5.000,00
Total Variabel Cost
8.747.144,44 100,00
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A. INFLOW
Rp107.827.200, Rp107.827.200, Rp107.827.200, Rp107.827.200, Rp107.827.200, Rp107.827.200, Rp107.827.200, Rp107.827.200, Rp107.827.200,
1 Penerimaan Rp107.827.200,00 00 00 00 00 00 00 00 00 00
Total Inflow 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 177.827.200,00
B. OUTFLOW
(i) Investasi
1 Beli Lahan 3.600.000,00 35.000.000,00
2 Bangunan 1.250.000,00 12.500.000,00
Kolam pemeliharaan
3 induk 1.200.000,00 12.000.000,00
4 Aquarium 800.000,00 4.000.000,00 4.000.000,00
5 Kolam 600.000,00 6.000.000,00
6 Generator set 940.000,00 4.700.000,00 4.700.000,00
7 Rak besi 120.000,00 1.200.000,00
8 Rak kayu 40.000,00 200.000,00 200.000,00
9 Kolam fibreglass 420.000,00 2.100.000,00 2.100.000,00
10 Aquarium benih 1.300.000,00 6.500.000,00 6.500.000,00
11 Tabung oksigen 40.000,00 400.000,00
12 Hapa 14.000,00 70.000,00 70.000,00
13 Jarum suntik 1.000,00 5.000,00 5.000,00
14 Talenan 1.500,00 3.000,00 3.000,00 3.000,00 3.000,00 3.000,00
15 Pisau 1.000,00 2.000,00 2.000,00 2.000,00 2.000,00 2.000,00
16 Galon artemia 8.000,00 40.000,00 40.000,00
17 Wadah fertilisasi 60.000,00 300.000,00 300.000,00
18 Pompa air 500.000,00 5.000.000,00
Gelas penggerus
19 hipofisa 4.000,00 20.000,00 20.000,00
20 Kompor 18.000,00
21 petromak 740.000,00
22 Timbangan 6.000,00 30.000,00 30.000,00
23 Selang aerator 12.000,00 60.000,00 60.000,00
24 Selang air 4.000,00 20.000,00 20.000,00
25 Filter 137.500,00 275.000,00 275.000,00 275.000,00 275.000,00 275.000,00
26 Busa spon 45.000,00 90.000,00 90.000,00 90.000,00 90.000,00 90.000,00
27 Baskom 17.500,00 35.000,00 35.000,00 35.000,00 35.000,00 35.000,00
28 Serokan 3.000,00 6.000,00 6.000,00 6.000,00 6.000,00 6.000,00
29 Ember 12.000,00 24.000,00 24.000,00 24.000,00 24.000,00 24.000,00
30 Gayung 1.250,00 2.500,00 2.500,00 2.500,00 2.500,00 2.500,00
31 Tali rafia 5.000,00 10.000,00 10.000,00 10.000,00 10.000,00 10.000,00
32 Lampu 25.000,00 50.000,00 50.000,00 50.000,00 50.000,00 50.000,00
Lanjutan Lampiran 9
No Keterangan Tanpa Proyek Proyek
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
34 pembelian induk 160.000,00 800.000,00 800.000,00
Total Investasi 11.351.750,00 92.242.500,00 497.500,00 - 497.500,00 18.845.000,00 497.500,00 - 497.500,00 -
(iii
) Biaya Variabel
1 Oksigen (1 Tabung) 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00
2 Plastik 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44
4 Upah Panen 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00
5 Obat-obatan 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00
6 Pakan 3.868.000,00 3.868.000,00 3.868.000,00 3.868.000,00 3.868.000,00 3.868.000,00 3.868.000,00 3.868.000,00 3.868.000,00 3.868.000,00 3.868.000,00
7 Tali Rafia 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00
Total biaya Variabe 8.747.144,44 8.747.144,44 8.747.144,44 8.747.144,44 8.747.144,44 8.747.144,44 8.747.144,44 8.747.144,44 8.747.144,44 8.747.144,44 8.747.144,44
TOTAL BIAYA 66.182.494,44 54.830.744,44 54.830.744,44 54.830.744,44 54.830.744,44 54.830.744,44 54.830.744,44 54.830.744,44 54.830.744,44 54.830.744,44 54.830.744,44
Total Outflow 77.534.244,44 92.242.500,00 54.830.744,44 54.830.744,44 55.328.244,44 54.830.744,44 55.328.244,44 73.675.744,44 55.328.244,44 54.830.744,44 55.328.244,44 54.830.744,44
Net Benefit (66.182.494,44) (92.242.500,00) 52.996.455,56 52.996.455,56 52.498.955,56 52.996.455,56 52.498.955,56 34.151.455,56 52.498.955,56 52.996.455,56 52.498.955,56 122.996.455,56
IMB (Net Incremental Benefit) (26.060.005,56) 119.178.950,00 119.178.950,00 118.681.450,00 119.178.950,00 118.681.450,00 100.333.950,00 118.681.450,00 119.178.950,00 118.681.450,00 189.178.950,00
DF (i = 10,8%) 1,00 0,90 0,81 0,74 0,66 0,60 0,54 0,49 0,44 0,40 0,36
PV (26.060.005,56) 107.562.229,24 97.077.824,23 87.249.623,69 79.075.239,01 71.069.627,92 54.226.222,01 57.890.129,48 52.466.424,86 47.154.701,52 67.838.339,15
NPV 695.550.355,5
Net B/C 27,69
IRR 457,26%
Lampiran 10. Cash Flow Pada Usaha Pembenihan Ikan Patin Nusa Hias Farm apabila terjadi Penurunan Harga Output di Desa
Cibitung Tengah, Kecamatan Ciampea
No Keterangan Tanpa Proyek Proyek
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A. INFLOW
1 Penerimaan Rp2.156.544,00 Rp2.156.544,00 Rp2.156.544,00 Rp2.156.544,00 Rp2.156.544,00 Rp2.156.544,00 Rp2.156.544,00 Rp2.156.544,00 Rp2.156.544,00 Rp2.156.544,00
Total Inflow Rp2.156.544,00 2.156.544,00 2.156.544,00 2.156.544,00 2.156.544,00 2.156.544,00 2.156.544,00 2.156.544,00 2.156.544,00 72.156.544,00
B. OUTFLOW
(i) Investasi
1 Beli Lahan 3.600.000,00 35.000.000,00
2 Bangunan 1.250.000,00 12.500.000,00
3 Kolam 1.200.000,00 12.000.000,00
4 Aquarium 800.000,00 4.000.000,00 4.000.000,00
5 Kolam benih 600.000,00 6.000.000,00
6 Generator set 940.000,00 4.700.000,00 4.700.000,00
7 Rak besi 120.000,00 1.200.000,00
8 Rak kayu 40.000,00 200.000,00 200.000,00
9 Kolam fibreglass 420.000,00 2.100.000,00 2.100.000,00
10 Aquarium benih 1.300.000,00 6.500.000,00 6.500.000,00
11 Tabung oksigen 40.000,00 400.000,00
12 Hapa 14.000,00 70.000,00 70.000,00
13 Jarum suntik 1.000,00 5.000,00 5.000,00
14 Talenan 1.500,00 3.000,00 3.000,00 3.000,00 3.000,00 3.000,00
15 Pisau 1.000,00 2.000,00 2.000,00 2.000,00 2.000,00 2.000,00
16 Galon artemia 8.000,00 40.000,00 40.000,00
17 Wadah fertilisasi 60.000,00 300.000,00 300.000,00
18 Pompa air 500.000,00 5.000.000,00
Gelas penggerus
19 hipofisa 4.000,00 20.000,00 20.000,00
20 Kompor 18.000,00
21 petromak 740.000,00
22 Timbangan 6.000,00 30.000,00 30.000,00
23 Selang aerator 12.000,00 60.000,00 60.000,00
24 Selang air 4.000,00 20.000,00 20.000,00
25 Filter 137.500,00 275.000,00 275.000,00 275.000,00 275.000,00 275.000,00
26 Busa spon 45.000,00 90.000,00 90.000,00 90.000,00 90.000,00 90.000,00
27 Baskom 17.500,00 35.000,00 35.000,00 35.000,00 35.000,00 35.000,00
28 Serokan 3.000,00 6.000,00 6.000,00 6.000,00 6.000,00 6.000,00
29 Ember 12.000,00 24.000,00 24.000,00 24.000,00 24.000,00 24.000,00
30 Gayung 1.250,00 2.500,00 2.500,00 2.500,00 2.500,00 2.500,00
31 Tali rafia 5.000,00 10.000,00 10.000,00 10.000,00 10.000,00 10.000,00
32 Lampu 25.000,00 50.000,00 50.000,00 50.000,00 50.000,00 50.000,00
33 Paralon 6.000,00 60.000,00
34 pembelian induk 160.000,00 800.000,00 800.000,00
Lanjutan Lampiran 10
No Keterangan Tanpa Proyek Proyek
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Biaya Pemeliharaan 1.131.850,00 1.131.850,00 1.131.850,00 1.131.850,00 1.131.850,00 1.131.850,00 1.131.850,00 1.131.850,00 1.131.850,00 1.131.850,00 1.131.850,00
2 Gaji Karyawan 13.200.000,00 13.200.000,00 13.200.000,00 13.200.000,00 13.200.000,00 13.200.000,00 13.200.000,00 13.200.000,00 13.200.000,00 13.200.000,00 13.200.000,00
3 PBB 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00
4 solar 7.920.000,00 7.920.000,00 7.920.000,00 7.920.000,00 7.920.000,00 7.920.000,00 7.920.000,00 7.920.000,00 7.920.000,00 7.920.000,00 7.920.000,00
5 Minyak tanah 10.080.000,00 10.080.000,00 10.080.000,00 10.080.000,00 10.080.000,00 10.080.000,00 10.080.000,00 10.080.000,00 10.080.000,00 10.080.000,00 10.080.000,00
6 Listrik 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00
7 Penyusutan 11.351.750,00 11.351.750,00 11.351.750,00 11.351.750,00 11.351.750,00 11.351.750,00 11.351.750,00 11.351.750,00 11.351.750,00 11.351.750,00 11.351.750,00
Total Biaya Tetap 46.083.600,00 46.083.600,00 46.083.600,00 46.083.600,00 46.083.600,00 46.083.600,00 46.083.600,00 46.083.600,00 46.083.600,00 46.083.600,00 46.083.600,00
(iii
) Biaya Variabel
1 Oksigen (1 Tabung) 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00
2 Plastik 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44
4 Upah Panen 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00
5 Obat-obatan 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00
6 Pakan 3.868.000,00 3.868.000,00 3.868.000,00 3.868.000,00 3.868.000,00 3.868.000,00 3.868.000,00 3.868.000,00 3.868.000,00 3.868.000,00 3.868.000,00
7 Tali Rafia 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00
Total biaya Variabel
8.747.144,44 8.747.144,44 8.747.144,44 8.747.144,44 8.747.144,44 8.747.144,44 8.747.144,44 8.747.144,44 8.747.144,44 8.747.144,44 8.747.144,44
TOTAL BIAYA
66.182.494,44 54.830.744,44 54.830.744,44 54.830.744,44 54.830.744,44 54.830.744,44 54.830.744,44 54.830.744,44 54.830.744,44 54.830.744,44 54.830.744,44
Total Outflow
77.534.244,44 92.242.500,00 54.830.744,44 54.830.744,44 55.328.244,44 54.830.744,44 55.328.244,44 73.675.744,44 55.328.244,44 54.830.744,44 55.328.244,44 54.830.744,44
Net Benefit
(66.182.494,44) (92.242.500,00) (64.120.282,04) (64.120.282,04) (64.617.782,04) (64.120.282,04) (64.617.782,04) (82.965.282,04) (64.617.782,04) (64.120.282,04) (64.617.782,04) 5.879.717,96
IMB (Net Incremental Benefit)
(26.060.005,56) 2.062.212,40 2.062.212,40 1.564.712,40 2.062.212,40 1.564.712,40 (16.782.787,60) 1.564.712,40 2.062.212,40 1.564.712,40 72.062.212,40
DF (i = 10,8%)
1,00 0,90 0,81 0,74 0,66 0,60 0,54 0,49 0,44 0,40 0,36
PV
(26.060.005,56) 1.861.202,53 1.679.785,68 1.150.310,92 1.368.278,03 936.991,66 (9.070.381,12) 763.231,35 907.852,54 621.694,01 25.841.039,95
NPV
(0,01)
Net B/C
1,00
IRR
10,7999%
Lampiran 11. Cash Flow Pada Usaha Pembenihan Ikan Patin Nusa Hias Farm apabila terjadi Kenaikan Harga Pakan di Desa
Cibitung Tengah, Kecamatan Ciampea
No Keterangan Tanpa Proyek Proyek
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A. INFLOW
1 Penerimaan 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00
3 Nilai Sisa 70.000.000,00
Total Inflow 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 177.827.200,00
B. OUTFLOW
(i) Investasi
1 Beli Lahan 3.600.000,00 35.000.000,00
2 Bangunan 1.250.000,00 12.500.000,00
3 Kolam 1.200.000,00 12.000.000,00
4 Aquarium 800.000,00 4.000.000,00 4.000.000,00
5 Kolam benih 600.000,00 6.000.000,00
6 Generator set 940.000,00 4.700.000,00 4.700.000,00
7 Rak besi 120.000,00 1.200.000,00
8 Rak kayu 40.000,00 200.000,00 200.000,00
9 Kolam fibreglass 420.000,00 2.100.000,00 2.100.000,00
10 Aquarium benih 1.300.000,00 6.500.000,00 6.500.000,00
11 Tabung oksigen 40.000,00 400.000,00
12 Hapa 14.000,00 70.000,00 70.000,00
13 Jarum suntik 1.000,00 5.000,00 5.000,00
14 Talenan 1.500,00 3.000,00 3.000,00 3.000,00 3.000,00 3.000,00
15 Pisau 1.000,00 2.000,00 2.000,00 2.000,00 2.000,00 2.000,00
16 Galon artemia 8.000,00 40.000,00 40.000,00
17 Wadah fertilisasi 60.000,00 300.000,00 300.000,00
18 Pompa air 500.000,00 5.000.000,00
Gelas penggerus
19 hipofisa 4.000,00 20.000,00 20.000,00
20 Kompor 18.000,00
21 petromak 740.000,00
22 Timbangan 6.000,00 30.000,00 30.000,00
23 Selang aerator 12.000,00 60.000,00 60.000,00
24 Selang air 4.000,00 20.000,00 20.000,00
25 Filter 137.500,00 275.000,00 275.000,00 275.000,00 275.000,00 275.000,00
26 Busa spon 45.000,00 90.000,00 90.000,00 90.000,00 90.000,00 90.000,00
27 Baskom 17.500,00 35.000,00 35.000,00 35.000,00 35.000,00 35.000,00
28 Serokan 3.000,00 6.000,00 6.000,00 6.000,00 6.000,00 6.000,00
29 Ember 12.000,00 24.000,00 24.000,00 24.000,00 24.000,00 24.000,00
30 Gayung 1.250,00 2.500,00 2.500,00 2.500,00 2.500,00 2.500,00
31 Tali rafia 5.000,00 10.000,00 10.000,00 10.000,00 10.000,00 10.000,00
32 Lampu 25.000,00 50.000,00 50.000,00 50.000,00 50.000,00 50.000,00
33 Paralon 6.000,00 60.000,00
34 pembelian induk 160.000,00 800.000,00 800.000,00
Lanjutan Lampiran 11
No Keterangan Tanpa Proyek Proyek
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Total Biaya Tetap 46.083.600,00 46.083.600,00 46.083.600,00 46.083.600,00 46.083.600,00 46.083.600,00 46.083.600,00 46.083.600,00 46.083.600,00 46.083.600,00 46.083.600,00
(iii
) Biaya Variabel
1 Oksigen (1 Tabung) 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00
2 Plastik 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44
4 Upah Panen 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00
5 Obat-obatan 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00
6 Pakan 3.868.000,00 141.972.062,37 141.972.062,37 141.972.062,37 141.972.062,37 141.972.062,37 141.972.062,37 141.972.062,37 141.972.062,37 141.972.062,37 141.972.062,37
Tali Rafia (Rp 5000 per
7 rol) 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00
Total biaya Variabel
8.747.144,44 8.747.144,44 146.851.206,81 146.851.206,81 146.851.206,81 146.851.206,81 146.851.206,81 146.851.206,81 146.851.206,81 146.851.206,81 146.851.206,81
TOTAL BIAYA
66.182.494,44 54.830.744,44 192.934.806,81 192.934.806,81 192.934.806,81 192.934.806,81 192.934.806,81 192.934.806,81 192.934.806,81 192.934.806,81 192.934.806,81
Total Outflow
77.534.244,44 92.242.500,00 54.830.744,44 192.934.806,81 193.432.306,81 192.934.806,81 193.432.306,81 211.779.806,81 193.432.306,81 192.934.806,81 193.432.306,81 192.934.806,81
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A. INFLOW
1 Penerimaan 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00
Total Inflow 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 107.827.200,00 177.827.200,00
B. OUTFLOW
(i) Investasi
1 Beli Lahan 3.600.000,00 35.000.000,00
2 Bangunan 1.250.000,00 12.500.000,00
3 Kolam 1.200.000,00 12.000.000,00
4 Aquarium 800.000,00 4.000.000,00 4.000.000,00
5 Kolam benih 600.000,00 6.000.000,00
6 Generator set 940.000,00 4.700.000,00 4.700.000,00
7 Rak besi 120.000,00 1.200.000,00
8 Rak kayu 40.000,00 200.000,00 200.000,00
9 Kolam fibreglass 420.000,00 2.100.000,00 2.100.000,00
10 Aquarium benih 1.300.000,00 6.500.000,00 6.500.000,00
11 Tabung oksigen 40.000,00 400.000,00
12 Hapa 14.000,00 70.000,00 70.000,00
13 Jarum suntik 1.000,00 5.000,00 5.000,00
14 Talenan 1.500,00 3.000,00 3.000,00 3.000,00 3.000,00 3.000,00
15 Pisau 1.000,00 2.000,00 2.000,00 2.000,00 2.000,00 2.000,00
16 Galon artemia 8.000,00 40.000,00 40.000,00
17 Wadah fertilisasi 60.000,00 300.000,00 300.000,00
18 Pompa air 500.000,00 5.000.000,00
Gelas penggerus
19 hipofisa 4.000,00 20.000,00 20.000,00
20 Kompor 18.000,00
21 petromak 740.000,00
22 Timbangan 6.000,00 30.000,00 30.000,00
23 Selang aerator 12.000,00 60.000,00 60.000,00
24 Selang air 4.000,00 20.000,00 20.000,00
25 Filter 137.500,00 275.000,00 275.000,00 275.000,00 275.000,00 275.000,00
26 Busa spon 45.000,00 90.000,00 90.000,00 90.000,00 90.000,00 90.000,00
27 Baskom 17.500,00 35.000,00 35.000,00 35.000,00 35.000,00 35.000,00
28 Serokan 3.000,00 6.000,00 6.000,00 6.000,00 6.000,00 6.000,00
29 Ember 12.000,00 24.000,00 24.000,00 24.000,00 24.000,00 24.000,00
Lanjutan Lampiran 12
No Keterangan Tanpa Proyek Proyek
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
31 Tali rafia 5.000,00 10.000,00 10.000,00 10.000,00 10.000,00 10.000,00
32 Lampu 25.000,00 50.000,00 50.000,00 50.000,00 50.000,00 50.000,00
33 Paralon 6.000,00 60.000,00
2 Gaji Karyawan 13.200.000,00 13.200.000,00 13.200.000,00 13.200.000,00 13.200.000,00 13.200.000,00 13.200.000,00 13.200.000,00 13.200.000,00 13.200.000,00 13.200.000,00
3 PBB 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00
4 solar 7.920.000,00 7.920.000,00 7.920.000,00 7.920.000,00 7.920.000,00 7.920.000,00 7.920.000,00 7.920.000,00 7.920.000,00 7.920.000,00 7.920.000,00
5 Minyak tanah 10.080.000,00 127.196.737,61 127.196.737,61 127.196.737,61 127.196.737,61 127.196.737,61 127.196.737,61 127.196.737,61 127.196.737,61 127.196.737,61 127.196.737,61
6 Listrik 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00 1.200.000,00
7 Penyusutan 11.351.750,00 11.351.750,00 11.351.750,00 11.351.750,00 11.351.750,00 11.351.750,00 11.351.750,00 11.351.750,00 11.351.750,00 11.351.750,00 11.351.750,00
Total Biaya
Tetap 46.083.600,00 163.200.337,61 163.200.337,61 163.200.337,61 163.200.337,61 163.200.337,61 163.200.337,61 163.200.337,61 163.200.337,61 163.200.337,61 163.200.337,61
Biaya Variabel
1 Oksigen 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00 3.975.000,00
2 Plastik 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44 591.644,44
4 Upah Panen 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00 240.000,00
5 Obat-obatan 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00 67.500,00
6 Pakan 3.868.000,00 3.868.000,00 3.868.000,00 3.868.000,00 3.868.000,00 3.868.000,00 3.868.000,00 3.868.000,00 3.868.000,00 3.868.000,00 3.868.000,00
7 Tali Rafia 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00 5.000,00
Total biaya Variabel
8.747.144,44 8.747.144,44 8.747.144,44 8.747.144,44 8.747.144,44 8.747.144,44 8.747.144,44 8.747.144,44 8.747.144,44 8.747.144,44 8.747.144,44
TOTAL BIAYA
66.182.494,44 171.947.482,05 171.947.482,05 171.947.482,05 171.947.482,05 171.947.482,05 171.947.482,05 171.947.482,05 171.947.482,05 171.947.482,05 171.947.482,05
Total Outflow
77.534.244,44 92.242.500,00 171.947.482,05 171.947.482,05 172.444.982,05 171.947.482,05 172.444.982,05 190.792.482,05 172.444.982,05 171.947.482,05 172.444.982,05 171.947.482,05