Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

BERBAGAI PERMASALAHAN LINGKUNGAN


YANG BERKAITAN DENGAN
KEPENDUDUKAN
Disusun Sebagai Syarat Tugas Kelompok
Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Lingkungan

Disusun oleh:
DELISMA WISNU ADI (A)
IMAM MUSTOFA (A)
SONY NUGROHO (A)
KHOLIF EKA SAJADI (A)
YULIA DEWI (A)
AYU KARINA (A)
HENI SETYANINGSIH (A)
DIAN WAHYU N. I (A)
ONI ARLITASARI (A)
MUHAMMAD IRFAN JAYA (A)
YULI ARDIKA PRIHATAMA (B)
NUR HUDA ABDULLAH (B)
META KUSWANDARI (B)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2009
Pendahuluan
Lingkungan di sekitar kita adalah sumber kehidupan bagi manusia.
Bagaimana tidak, jika tiap hari manusia menghirup udara, merasakan kehangatan
sinar matahari, mencicipi kesegaran air, dan senantiasa dapat menikmati sejuknya
embun pagi. Sungguh, semuanya itu diciptakan Alloh dengan maksud yang agung
dan tanpa ada kesia-siaan sedikit pun.
Oleh karena keistimewaan yang Dia berikan kepada manusia di muka
bumi, kini manusia menjadi makhluk yang paling eksis keberadaannya. Daya
tahan mereka terhadap lingkungan dan perjuangan mereka mempertahankan
kehidupannya tidak akan pernah tertandingi oleh makhluk mana pun. Mereka
adalah penguasa tunggal yang di beri mandate oleh tuhan dan seharusnya mampu
menjaga bumi-Nya ini.
Namun kenyataan yang ada justru menunjukkan bahwa eksistensi manusia
cenderung tidak konstruktif dari segi penjagaan dan pemeliharaan lingkungan.
Mereka justru menjadi kontributor terbesar yang membuat kerusakan alam. Lihat
saja eksploitasi hutan dan penggalian tambang yang ugal-ugalan. Pencemaran
terjadi di mana-mana. Bahkan sampai pada penghancuran sesame jenis manusia
itu sendiri, baik melalui paham rasisme, kejahatan genosida dan sebagainya.
Semuanya adalah bukti nyata bahwa eksistensi manusia cenderung destruktif.
Pada makalah ini, akan kami uraikan mengenai permasalahan lingkungan
yang berkaitan dengan kependudukan. Dari lingkup bahasan yang sepertinya
cukup sempit ini ternyata banyak masalah yang menjadi pekerjaan rumah bagi
makhluk yang bernama manusia untuk saat ini dan yang akan datang.

Pembahasan
Berdasarkan hasil diskusi kelompok I, dapat terakses beberapa
permasalahan lingkungan yang berkaitan dengan kependudukan. Permasalahan-
permasalahan tersebut ibarat mata dadu yang saling berkaitan dan amat rumit
untuk diselesaikan. Butuh kearifan untuk dapat menemukan solusi terbaiknya.
Masalah-masalah yang pelik tersebut diantaranya:
Kondisi Demografi yang Tidak Baik
Masalah ini meliputi penyebaran penduduk yang tidak merata,
ketidakseimbangan angka natalitas dan mortalitas yang berujung pada peledakan
penduduk. Penyebaran penduduk yang tidak merata dikarenakan oleh factor-
faktor histories yang didukung oleh berbagai motif ekonomi sehingga mendorong
masyarakat untuk melakukan urbanisasi secara besar-besaran ke “tanah yang
dijanjikan”.
Ketika tingkat interaksi manusia semakin meningkat maka salah satu
implikasinya adalah munculnya banyak keluarga yang memberikan
sumbangsihnya terhadap angka natalitas dan peledakan penduduk. Di samping itu,
besarnya angka natalitas sering dikaitkan oleh kultur budaya, misalnya budaya
jawa menciptakan pola pikir bagi masyarakatnya bahwa “banyak anak banyak
rejeki”. Jika pepatah ini tidak diiringi dengan rasionalisasi ekonomi maka ini akan
menjadi masalah yang ruwet.
Permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan demografi ini
biasanya juga terkait dengan tingkat kemajuan masyarakat yang ada. Artinya
semakin rendah tingkat pemahaman masyarakat akan pentingnya penataan ruang
demografi maka kondisi demografi yang baik sulit untuk direalisasikan.
Lingkungan Sosial dan Ekonomi yang Tidak Sehat
Masalah ini meliputi persaingan yang kejam antar manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidup sehingga tak jarang menimbulkan angka
pengangguran yang besar akibat kalah dalam persaingan dan seringkali berujung
pada timbulnya berbagai tindak criminal akibat besarnya kesenjangan sosial.
Selain itu, kemiskinan merajalela di mana-mana.
Berbagai paham ekonomi yang sekarang tengah subur di muka bumi
saling bersaing mencari pendukung dan simpatisannya. Tak jarang hasil
persaingan tersebut meminta tumbal jutaan orang di muka bumi hidup tanpa
pekerajaan. Kondisi ini kerap kali dialami oleh kaum urban yang mengadu nasib
di kota. Mereka yang hanya bersetatus sebagai “kuli” sering dipermainkan
layaknya komoditi yang bias diperas dan dieksploitasi.
Dampak negative dari kondisi tersebut adalah munculnya sejumlah orang
“revolusionis” yang memberontak terhadap jalur persaingan yang ada. Mereka
menimbulkan aksi baru yang dikenal dengan kriminalitas sebagai jawaban atas
kejamnya pertarungan hidup. Terkadang permasalahan ini tidak ditelaah dari segi
penyebabnya untuk merumuskan tindakan preventifnya, namun lebih sering
ditekankan bagaimana tindakan kuratifnya.
Kualitas SDM Menurun dan Tingkat Pengetahuan Masyarakat Rendah
Masalah ini mencakup rendahnya kualitas manusia dari segi akademik dan
non akademik. Rendahnya pemahaman moral dan pengamalan serta penghayatan
religius. Contohnya adalah Indonesia yang penduduk muslinya adalah terbesar di
dunia justru tidak memegang erat ajaran-ajaran yang diyakininya. Moral rata-rata
masyarakat bisa dikatakan sudah bobrok, meskipun selalu ada sebagaian kecil
yang merintis sebuah jalan menuju “Renaissance Indonesia”.
Rendahnya pengetahuan social masyarakat memicu timbulnya berbagai
kesalahpahaman yang seringkali dimanfaatkan oleh para provokator untuk
mendendangkan melodi konflik antar etnis dalam rangka mencari keuntungan
yang sebesar-besarnya. Model masyarakat yang sudah seperti ini akhirnya juga
menjadi masyarakat yang sulit di atur. Mereka kemudian menjadi masyarakat
fanatic dan eksklusif. Kondisi semacam ini akan menjadi “formula Darwin”
dalam rangka mewujudkan salah satu seleksi alam.
Rendahnya Tingkat Kesehatan Masyarakat
Kelompok permasalahan ini merupakan implikasi dari permasalahan-
permasalahan sebelumnya. Permasalahan-permasalahannya meliputi kekurangan
gizi, tidak terpenuhinya kebutuhan pangan yang layak secara merata,
perkembangan anak-anak yang terhambat dan rendahnya angka umur panjang
bagi penduduk lansia.
Permasalahan-permasalahan mengenai kesehatan merupakan implikasi
terbesar dari masalah ekonomi. Ketika ekonomi masyarakat hancur maka mustahil
kebutuhan masyarakat akan kesehatan dapat terpenuhi. Karena pelayanan
kesehatan hanya dapat berlangsung jika pengetahuan dan kesadaran masyarakat
mumpuni didukung oleh stabilitas ekonomk yang kuat sebagai sumber
pembiyayaanya.
Singkatnya, stabilitas ekonomi adalah kunci terselenggaranya pemenuhan
kesehatan bagi masyarakat. Hal itu terwujud ketika angka pengangguran semakin
mengerucut sehingga masyarakat dapat menyisihkan koceknya untuk
memperdalam wawasannya dan terus berinteraksi dengan zaman modern ini.
Harapannya, status “orang pinggiran” yang sering di dendangkan oleh Iwan Fals
dapat tergantikan oleh idiom “orang berada”.
Rusaknya Lingkungan Alam Sekitar dan Eksploitasi SDM
Masalah ini meliputi kerusakan hutan akibat pengalihfungsian lahan
menjadi pemukiman dan persawahan atau bahkan sekedar illegal logging. Lahan
produktif semakin berkurang, limbah mulai menumpuk dan muncul lingkungan-
lingkungan kumuh akibat peledakan penduduk.
Masalah-masalah tersebut merupakan komplikasi dari seluruh
permasalahan sebelumnya. Perusakan-perusakan alam yang ada lebih banyak
disebabkan oleh motif dan kepentingan ekonomi manusia yang berada pada posisi
puncak untuk dapat melanggengkan strata sosialnya sebagai “Pangeran”.
Aspek yang disoroti di sini tidak hanya pada eksploitasi SDM yang
kualitasnya di bawah rata-rata. Itulah sebabnya kemudian limbah mulai
menumpuk akibat industri-industri terpusat dan rumah tangga yang aktif
beroperasi tanpa membuat AMDAL. Mereka seenaknya melepas asap-asap
beracun lewat cerobong-cerobong asap yang lebar. Mereka bebas mengalirkan
limbah-limbah busuk dan kotor ke sungai, laut dan akhirnya membunuh biota
yang ada. Dan yang lebih mengerikan, banyak manusia yang dipekerjakan mirip
seekor gajah atau kuda yang selalu dipukul sesuai kehendak penunggannya.
Sebuah kejahatan kemanusiaan yang sering diselubungi oleh alasan kedisiplinan.
Demikianlah, sekelumit permasalahan lingkungan yang berkaitan dengan
kependudukan. Sebenarnya masih banyak lagi permasalahan yang sanggup untuk
membuat kita menangis. Namun semuanya itu masih bias kita kendalikan bahkan
kita ubah menjadi lebih baik selama kita mau menyadari pentingnya menjaga
keseimbangan lingkungan ini dan mengajak orang-orang terdekat kita untuk cinta
pada lingkungan sekitar. Lingkungan bukan hanya rimba dan laut, namun orang-
orang yang ada di sekeliling kita juga. Mereka adalah bagian dari lingkungan.

Kesimpulan
Permasalahan lingkungan yang berkaitan dengan kependudukan meliputi:
1) Kondisi Demografi yang Tidak Baik; 2) Lingkungan Sosial dan Ekonomi yang
Tidak Sehat; 3) Kualitas SDM Menurun dan Tingkat Pengetahuan Masyarakat
Rendah; 4) Rendahnya Tingkat Kesehatan Masyarakat; dan 5) Rusaknya
Lingkungan Alam Sekitar dan Eksploitasi SDM.

Rekomendasi
Mengingat begitu pentingnya masalah-masalah di atas maka sudah saatnya
kita membuat menyadari perlunya rehabilitasi lingkungan. Memang hal tersebut
tidaklah mudah, namun tekad dan perjuangan kitalah yang insyaAlloh menjadi
batu pertama dalam proses konstruksi dunia baru yang kita idam-idamkan.
Meminjam istilahnya Aa Gym, maka kita bisa memulai perbaikan lingkungan di
di sekitar kita yang dalam hal ini kita spesifikkan dalam lingkup kependudukan
dengan 3 M, yaitu:
1. Mulai dari diri sendiri dan bertekad menjadi warga masyrakat yang taat
kepada aturan yang berlaku serta mau menjaga nilai-nilai luhur yang ada.
2. Mulai dari hal yang kecil, seperti berbagi terhadap sesama dan menjaga
perasaan tetangga di sekitar dengan terus menunjukkan kesederhanaan.
3. Mulai dairi saat ini, sejak kita sadar dengan kondisi ini dan di mana posisi
kita saat ini.
Jika hal di atas hanya direalisasikan oleh satu orang, tentu tak akan memberi
warna. Namun jika kemudian diikuti oleh orang lain, maka warna-warna
pencerahan kehidupan akan segera hadir menggantikan kelamnya dunia saat ini.

Anda mungkin juga menyukai