Setiap langkah dalam kegiatan penyusunan amdal perlu dilaksanakan dengan metode
yang dipilih bersama oleh para anggota tim penyusun berdasarkan pemilihan yang paling
cocok dengan rencana kegiatan atau usaha yang sedang disusun amdal-nya. Adapun
jenis-jenis metode yang diperlukan antara lain adalah :
Metode-metode tersebut di atas bukan terbatas dari apa yang telah disebutkan, tetapi
masih ada metode jenis lain yang tidak disebutkan.
Dalam penyajian berikutnya akan diuraikan metoda secara rinci untuk dapat digunakan
sebagai pedoman yang sekiranya memberikan manfaat bagi penyusun dokumen amdal
atau bagi para penilai dalam forum komisi amdal tingkat daerah maupun tingkat pusat.
Memang perlu diakui bahwa lingkungan hidup mempunyai sifat holistic, yaitu
keterkaitan satu komponen dengan komponen lainnya baik terjadi secara
langsung maupun tidak langsung pada saat dimulainya suatu usaha atau kegiatan
sehingga sering kali disebut semuanya saling berhubungan dan terkait.
Dari kenyataan yang dapat disaksikan pada hakekatnya adalah tidak demikian,
karena sebelumnya komponen lingkungan hidup masing-masing mempunyai daya
dukung, daya tampung dan kelentingan (resilience), sehingga apabila dampak
yang ditimbulkan oleh suatu usaha atau kegiatan terjadi maka sesuai dengan
kondisi masing-masing komponen lingkungan hidup yang ada pada lokasi tersebut
dihubungkan dengan potensi dampak yang bersumber dari kegiatan atau usaha
yang sedang berlangsung, maka akan terjadi interaksi sehingga menghasilkan
intensitas dampak yang dapat diindikasikan dalam wujud penurunan kualitas
lingkungan. Apabila intensitas dampak masih dalam batas ambang (thresh hold)
dari komponen lingkungan, maka komponen lingkungan tersebut mampu
menetralkan akibat dampak tersebut.
Atas dasar beberapa criteria tersebut diatas maka dengan mempelajari deskripsi
proyek dari kegiatan yang akan dibuat dokumen amdalnya, dapatlah
diindentifikasikan kegiatan-kegiatan dalam proyek tersebut yang mempunyai
potensi menimbulkan dampak tersebut dalam kriteria tersebut.
c. Batas sosial, batas sosial termasuk juga budaya dan ekonomi. Batas ini
ditentukan berdasarkan dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan proyek
yang sedang direncanakan terhadap aspek social, aspek budaya dan
aspek ekonomi. Baik pada tahapan pra-konstruksi maupun pada
konstruksi, maupun selanjutnya pada saat operasi atau tahap rehabilitasi.
Sumber Pustaka :
Budirahardjo, E., Metoda-metoda AMDAL, Badan Penelitian dan Pengembangan
Departemen Dalam Negeri, Jakarta 1999.