Anda di halaman 1dari 15

TUGAS TERSTRUKTUR

LOGAM NATRIUM (SODIUM)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Unsur yang dibina oleh
Dra.Sri Wardhani, M.Si

Disusun oleh :

Enggar Pradini (0810920032)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Konsep Umum Unsur Natrium

Natrium berada dalam golongan IA yaitu golongan unsur yang lebih dikenal
dengan golongan logam alkali. Berada pada periode 3 dan dikenal dengan nama lain
sebagai soda, sodium, sodio, atau sodik. Sodium berasal dari bahasa Inggris “soda” dan
dari bahasa Latin “sodanum” yang berarti obat sakit kepala (Sandra, 2007).

Natrium, seperti halnya logam reaktif yang lain, tidak dapat ditemukan dalam
keadaan murni. Logam natrium bersifat sangat lunak, keperakan mengkilat dan akan
terapung bila dimasukkan ke dalam air. Dilarang keras memasukkan natrium langsung ke
air disebabkan karena akan terjadi reaksi yang begitu dahsyat dengan terbentuknya gas
hydrogen, kadang kala jika jumlah natriumnya banyak maka dapat terjadi ledakan.
Logam natrium tidak tersulut pada suhu dibawah 115o C (Febri, 2011).

Natrium merupakan senyawa ke-6 yang paling banyak terdapat di bumi dan
kandungan di lapisan bumi sekitar 2.6%. Natrium tidak bereaksi dengan nitrogen
meskipun pada suhu yang tinggi akan tetapi bereaksi dengan amonia membentuk natrium
amida. Natrium bereaksi dengan hidrogen pada suhu diatas 200o C membentuk natrium
hidrida. Natrium cenderung tidak bereaksi dengan karbon akan tetapi bereaksi dengan
halogen. Natrium tidak bereaksi dengan hidrokarbon rantai lurus akan tetapi dapat
bereaksi dengan naftalena dan hidrokarbon aromatik dan aril alkena (Febri, 2011). Karena
sifatnya yang sangat reaktif maka natrium harus disimpan di dalam minyak tanah untuk
mencegahnya bereaksi dengan udara (Mwaniz, 2010).

Gbr 1. Logam natrium dalam minyak tanah (Anonymous2, 2011)


Berikut merupakan sifat-sifat logam natrium yang meliputi sifat fisik dan sifat
kimia berdasarkan Los Alamos National Laboratory (2001) :

 Sifat Fisik Logam Natrium :


─ Nama : Natrium

─ Simbol : Na

─ Nomor atom : 11

─ Nomor massa : 22.989

─ Keadaan standar : padatan

─ Warna : putih keperakan

─ Klasifikasi dalam sistem periodik : Logam

─ Total isotop : 22

─ Total isomer :2

─ Isotop radioaktif : 19

─ Isotop stabil :1

─ Elektronegatifitas pauli : 0.9

─ Entalpi atomisasi : 108.4 KJ/mol

─ Entalpi fusi : 2.59 KJ/mol

─ Entalpi penguapan : 89.04 KJ/mol

─ Panas penguapan : 96 KJ/mol

─ Volume molar : 23.7 cm3/mol

─ Jari-jari ionik : 2.23 Amstrong

─ Jari-jari kovalen : 1.54 Amstrong

─ Kristal struktur : CCB kubus berpusat badan

 Sifat Kimia Logam Natrium :

─ Densitas : 0.97 g/cm3

─ Titik leleh : 97.5


─ Titik didih : 883

─ Potensial standar : -2.7 V

─ Penemu : Sih Humphrey Davy pada tahun 1807

─ Koefisien ekspansi liner termal : 70.6x10exp-5 /K

─ Konduktivitas termal : 1.41 W/cmK

─ Konduktifitas listrik : 0.21x10exp-6/ohm.cm

─ Kalor jenis : 1.23 J/gK

─ Tekanan uap : 0.0000143 Pa pada 961 C

Salah satu sifat khas natrium adalah menghasilkan spektrum warna. Spektrum ini
dihasilkan bila larutan garamnya dipanaskan dalam nyala Bunsen, atau dengan
mengalirkan muatan listrik pada uapnya. Ketika atom diberi energi (dipanaskan)
elektronnya akan tereksitasi ke tingkat yang lebih tinggi. Ketika energi itu dihentikan,
maka elektronnya akan kembali lagi ke tingkat dasar sehingga memancarkan energi
radiasi elektromagnetik.  Menurut Neils Bohr, besarnya energi yang dipancarkan oleh
setiap atom jumlahnya tertentu (terkuantitas) dalam bentuk spektrum emisi. Sebagian
anggota spektrum terletak di daerah sinar tampak sehingga akan memberikan warna-
warna yang jelas dan khas untuk setiap atom (Mohsin, 2006).

Gbr 2. Warna nyala natrium (Mohsin, 2006)


Berikut ini merupakan spektra logam natrium (Anonymous2, 2011):

Spektra natrium

Selain mempunyai kegunaan yang sangat luas, logam natrium juga mempunyai
efek yang buruk terhadap kesehatan, diantaranya (Baker Inc., 2009) :
 Pernafasan: 
Efek buruk terhadap sistem pernafasan yaitu dapat merusak selaput lendir dan
saluran pernapasan bagian atas. Gejala yang mungkin terjadi termasuk iritasi pada
hidung dan tenggorokan, serta sesak napas. Dapat menyebabkan paru-paru edema
hingga keadaan darurat medis. 
 Tertelan: 
Sangat berbahaya karena merupakan bahan korosif. Akan bereaksi segera dengan
air liur yang dapat menyebabkan luka bakar yang serius dan kemungkinan
pembakaran lokal, dan bahkan ledakan dari hydrogen di dalam mulut atau
kerongkongan. Titik lelehnya yang rendah bahkan bisa menimbulkan komplikasi
lebih lanjut. 
 Kontak Kulit: 

Korosif, dapat menyebabkan luka bakar serius akibat reaksi yang hampir langsung
dengan air, terutama pada kulit basah. Jika menyatu dengan logam, maka dapat
terjadi luka bakar dan kerusakan jaringan yang sangat serius. 

 Kontak Mata: 

Korosif. Dapat menyebabkan kemerahan, nyeri, penglihatan kabur, dan kerusakan


akibat luka bakar alkali yang parah. 

 Eksposur kronis: 

Terus berulang atau kontak kulit dapat menyebabkan dermatitis, iritasi selaput
lendir, dan kerusakan paru-paru.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang dibahas dalam makalah ini diantaranya :
a. Bagaimana kelimpahan unsur natrium di alam?
b. Bagaimana kegunaan unsur natrium di kehidupan?
c. Bagaimana cara mengisolasi logam natrium dari senyawanya?

1.3 Tujuan
Tujuan dari permasalahan ini diantaranya :
a. Mengetahui kelimpahan unsur natrium di alam
b. Mengetahui kegunaan unsur natrium di alam
c. Mengetahui dan memahami cara mengisolasi logam natrium dari senyawanya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kelimpahan Natrium di Alam


Natrium merupakan unsur yang terbanyak kelimpahannya di alam dalam grup
logam alkali (Mohsin, 2006). Natrium terutama didapatkan pada air laut dalam bentuk
garam NaCl yang terlarut. Konsentrasi ion Na+ pada air laut adalah 0,47 molar. NaCl
dapat ditemui pula sebagai mineral pada halit (batu karang NaCl). Selain berupa NaCl,
natrium tersebar di kulit bumi sebagai natron (Na2C03.10H20), kriolit (Na3AlF6),
(NaNO3), albit (Na2).Al2O3.3SiO2) dan boraks (Na2B4O7.1OH2) (Nadya, 2009).
Kelimpahan natrium di alam dibandingkan dengan kelimpahan logam alkali
lainnya adalah sebagai berikut (Rosalinda, 2010) :

Unsu
Kadar (ppm)
r
Li 65
Na 28.300
K 25.900
Rb 310
Cs 7

Kelimpahan natrium di alam serta data penyebarannya secara garis besar adalah
sebagai berikut (Anonymous1, 2007) :
─ Kulit bumi / ppm : 28.300
─ Air laut / ppm : 10.500
─ Atmosfer / ppm : N/A
─ Bintang (relatif dengan H=1E12) : 1.910.000

2.2 Penggunaan Logam Natrium


Natrium dulunya banyak digunakan untuk pembuatan TEL (Tetra Ethyl Lead),
yaitu untuk menaikkan bilangan oktan bahan bakar, tetapi sekarang tidak lagi karena
mengandung racun yang berbahaya bagi lingkungan. Reaksi yang terjadi sebagai berikut
(Ekoph, 2010):

Pb +4Na +4C2H5C Pb(C2H5)4 + 4NaCl

Natrium juga digunakan untuk pengisi lampu penerangan di jalan maupun di


kendaraan. Hal ini dikarenakan emisi warna kuningnya yang mampu menembus kabut
dan dapat digunakan juga sebagai cairan pendingin pada reaktor atom (Anonymous2,
2011).

Lampu natrium (Sodium Lamp) biasanya digunakan untuk penerangan jalan atau
mungkin pada pelataran. Lampu natrium ini mempunyai warna khas saat dipijarkan yaitu
berwarna kuning menyala, sehingga benda yang diterangi kehilangan warna aslinya.
Bahkan warna kulit manusia cenderung menjadi keabuan, memunculkan pemandangan
seakan mayat-mayat gentayangan di bawah lampu. Pada lampu natrium, yang sorotan
kuningnya menerangi jalan besar dan pelataran ramai di pusat kota, cahaya kuning timbul
karena sesaat sebelumnya energi gas natrium dinaikkan oleh loncatan listrik. Lampu ini
dinilai sangat efisien karena sebagian besar energi listrik beralih menjadi cahaya. Ini
berbeda dari lampu pijar yang tenaga setrumnya banyak terpakai untuk memanaskan
kawat, sehingga hanya sebagian saja yang menjadi terang, sebagian besar lainnya
membuat gerah wilayah di sekeliling lampu (Nadya, 2009).

Berikut merupakan gambar dari lampu natrium (Nadya, 2009):

Logam natrium sangat penting dalam fabrikasi senyawa ester dan dalam persiapan
senyawa-senyawa organik. Logam ini dapat digunakan untuk memperbaiki struktur
beberapa campuran logam, dan untuk memurnikan logam cair. Campuran logam natrium
dan kalium, NaK, juga merupakan agen heat transfer (transfusi panas) yang penting
(Cornellius, 2011).

Logam-logam alkali,termasuk natrium, mempunyai titik leleh yang rendah


sehingga dapat digunakan sebagai medium pemindah panas pada suatu reaktor nuklir.
Logam alkali mudah dilelehkan, lalu dialirkan melalui pipa-pipa ke pusat reaktor, dimana
logam alkali menyerap panas. Selanjutnya panas tersebut ditransfer oleh alkali cair
kepada bagian diluar reaktor untuk menguapkan air. Uap yang timbul kemudian dipakai
untuk menjalankan generator listrik. Oleh karena logam alkali mudah bereaksi dengan air
atau oksigen, logam-logam alkali sering dipakai sebagai pengikat (getter) uap air atau gas
O2 pada proses pembuatan tabung-tabung vakum peralatan elektronika (Mohsin, 2006).

Disamping sebagai pemindah panas dan sebagai getter, logam natrium juga
digunakan sebagai reduktor dalam pembuatan logam titanium dari senyawanya. Reaksi
yang berlangsung adalah (Mohsin, 2006) :

TiCl4 + 4Na –> Ti +4NaCl

Menurut Wanibesak (2010), kegunaan dari senyawaan logam natrium diantaranya


sebagai berikut :

─ Natrium klorida (NaCl), merupakan bahan baku pembuatan garam dapur, NaOH,
Na2CO3.

─ Natrium hidrosida atau soda kaustik (NaOH). Digunakan dalam industri pembuatan
sabun, kertas dan tekstil, dalam kilng minyak digunakan untuk menghilangkan
belerang, dan ekstraksi aluminium dari bijihnya. Dalam laboratorium digunakan
untuk menyerap gas karbondioksida atau gas-gas lain yang bersifat asam, dalam
beberapa reaksi organik NaOH merupakan pereaksi yang penting misalnya pada
reaksi hidrolisis.

─ Soda cuci (Na2CO3), pelunak kesadahan air, zat pembersih (cleanser) peralatan rumah
tangga, industri gelas.

─ Natrium hidroksi karbonat (NaHCO3) atau soda kue, campuran pada minuman dalam
botol (beverage) agar menghasilkan.
─ Natrium nitrat (NaNO3), pupuk, sebagai pereaksi dalam pembuatan senyawa nitrat
yang lain.

─ Natrium nitrit (NaNO2), pembuatan zat warna (proses diazotasi), pencegahan korosi.

─ Natrium sulfat (Na2SO4) atau garam Glauber, obat pencahar (cuci perut), zat
pengering untuk senyawa organik.

─ Natrium tiosulfat (Na2S2O3), larutan pencuci (hipo) dalam fotografi.

─ Na3AlF6, pelarut dalam sintesis logam alumunium.

─ Natrium sulfat dekahidrat (Na2SO4.10H2O) atau garam glauber: digunakan oleh


industri pembuat kaca.

─ Na3Pb8 : sebagai pengisi lampu Natrium.

─ Natrium peroksida (Na2O2): pemutih makanan.

─ Na-benzoat, zat pengawet makanan dalam kaleng, obat rematik.

─ Na-sitrat, zat anti beku darah.

─ Na-glutamat, penyedap masakan (vetsin).

─ Na-salsilat, obat antipiretik (penurun panas).

Aplikasi lain dari senyawaan logam natrium diantaranya (Febri, 2011) :

─ Dipakai sebagai Alloy dengan logam lain

─ Dipakai sebagai perekoveri logam lain seperti zirkonium dan kalium.

─ Untuk membuat permukaan logam menjadi lebih halus

─ Untuk memurnikan cairan logam

─ Dipakai sebagai sintesis reaktan untuk reaksi kimia organik.

─ NaK adalah agen pengering.

Natrium bersama kalium di dalam tubuh dalam bentuk ion berguna untuk fungsi
saraf dan otot yang efektif. Selain itu, berguna juga untuk menjaga keseimbangan asam
basa tubuh, membantu mempertahankan tekanan osmosa darah, mengantar impuls saraf,
mempertahankan aktivitas sel, meregulasi membran sel, dan sebagai penyerap serta
pembawa zat gizi. Defisiensi natrium dapat mengakibatkan kurang sempurnanya
pencernaan karbohidrat. Sedangkan kelebihan pasok natrium dapat mengakibatkan
tekanan darah tinggi serta hilangnya mineral penting kalium (Anonim, 2011) .

2.3 Isolasi logam natrium

Logam natrium sulit ditemukan di alam dalam bentuk unsure bebasnya karena
sifatnya yang sangat reaktif. Sedangkan senyawaannya cenderung berikatan sangat kuat
dan bersifat stabil, sehingga dekomposisi termal untuk mengisolasi logam ini tidak
dianjurkan. Karena kereaktifannya yang sangat hebat dengan air pula, maka penggantian
satu unsur dari suatu larutan untuk mengisolasi logam ini juga tidak akan berhasil. Logam
natrium juga merupakan agen pereduksi yang paling kuat, sehingga tidak dapat diisolasi
denagn cara mereduksi oksidanya (Lee, 1991).

Natrium dapat diisolasi dengan elektrolisis lelehan NaCl dengan komposisi


larutan 40% NaCl dan 60% CaCl2 yang disebut dengan metode Down cell (Lee, 1991).
CaCl2 berfungsi untuk menurunkan titik lebur NaCl dari 801oC menjadi 580oC, sehingga
mengurangi biaya pemanasan (Rosalinda, 2009).

Down cell terdiri dari sebuah bejana baja berbentuk silinder yang dilapisi dengan
batu tahan panas,dengan ukuran tingginya sekitar 2,5 m dan diameternya 1,5 m.
Anodanya terbuat dari grafit, berada di tengah dan dikelilingi oleh katoda dari besi atau
tembaga. Kedua elektroda dipisahkan dengan kisi logam yang juga berfungsi untuk
mencegah logam natrium yang telah terbentuk di katoda agar tidak berikatan kembali
dengan gas Cl2 yang dihasilkan di anoda. Ilustrasi sederhana dari Down cell ini adalah
(Lee, 1991) :
Selama proses elektrolisis berlangsung, ion-ion Na+ bergerak menuju katoda
kemudian mengendap dan menempel pada katoda, sedangkan ion Cl‾ membentuk gas
Cl2 pada anoda. Reaksi yang terjadi pada proses elektrolisis natrium dari lelehan NaCl
(Wanibesak, 2010) :

Peleburan : NaCl ―→ Na+ + Cl‾

Katoda : Na+ +  e ―→ Na(s)

Anoda  : 2Cl‾ ―→  Cl2(g) +  2e

Reaksi elektrolisis : Na+ + Cl‾―→  Na(s) + Cl2(g)


KESIMPULAN

Natrium disebut juga Sodium berasal dari bahasa Inggris “soda” dan dari bahasa Latin
“sodanum” yang berarti obat sakit kepala, merupakan suatu logam yang terletak dalam
golongan IA periode ketiga di dalam sistem periodik. Logam ini tidak ditemukan di alam
dalam keadaan bebasnya karena kereaktifannya yang sangat tinggi. Kelimpahannya di alam
mencapai 28300 ppm di kulit bumi dan biasa ditemukan dalam bentuk NaCl pada air laut
serta pada batuan halit (batu karang NaCl).

Logam natrium baik dalam bentuk senyawaan maupun ionnya mempunyai kegunaan
yang sangat besar di berbagai bidang, termasuk industri, seperti industri sabun, kertas, tekstil,
bahkan industri logam. Untuk mengisolasi logam natrium dari senyawanya dilakukan proses
elektrolisis pada Down cell, sehingga dihasilkan logam natrium murni pada katoda dan gas
Cl2 pada anodanya.
CONCLUTION

Natrium also called Sodium that named from English “soda” and Medieval latin
“sodanum” mean headache remedy, is a metal in IA group and the third periodic in periodic
table of elements. The metal is too reactive to be found in the free state. The abundance in the
earth raise 28300 ppm in earth crust and occur as NaCl in large amounts of sea water and also
in halite (NaCl rock salt).

Sodium has many uses both in its compound or ionic state, especially in industrial
sector, such as soap, paper, textile, moreover in metal industry. The metal may all be isolated
by electrolysis in a Down cell, so it produce pure sodium on the cathode and Cl 2 gas on
anode.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2011, MINERAL SEBAGAI SUPLEMEN,


http://obtrando.files.wordpress.com/2010/07/mineral-sebagai-suplemen.pdf

Anonymous1, 2007, Na, http://environmentalchemistry.com/yogi/periodic/Na.html

Anonymous2, 2011, SODIUM,


http://jpkc.whut.edu.cn/web18/main/wangluo/webelements/webelements/elements/tex
t/na/key.html, diakses pada tanggal 18 Maret 2011

Baker Inc., 2009, http://www.jtbaker.com/msds/englishhtml/s2594.htm, diakses pada tanggal


18 Maret 2011

Cornellius, 2011, http://id.answers.yahoo.com/question/index?


qid=20101005031442AAQSr8E

Ekoph, 2010, LOGAM ALKALI, http://masterkimiaindonesia.com/materi-sma/logam-alkali/


Febri, A., 2011, NATRIUM, http://arikfebri.wordpress.com/2011/03/03/natrium/, diakses
pada tanggal 18 Maret 2011

Lee, J. D., 1991, CONCISE INORGANIC CHEMISTRY 4TH EDITION, London : Chapman
and Hall Inc.

Los Alamos National Laboratory, 2001, SODIUM,


http://www.vanderkrogt.net/elements/element.php?sym=Na, diakses pada tanggal 18
Maret 2011

Mohsin, Y., 2006, LOGAM ALKALI, http://www.scribd.com/doc/41930608/Logam-Alkali,


diakses pada tanggal 18 Maret 2011

Mwaniz, D., IKATAN KIMIA – INTERAKSI ANTARMOLEKUL,


http://dequzmwanizx.blogspot.com/2010/11/ikatan-kimia-interaksi-
antarmolekul.html, diakses pada tanggal 18 Maret 2011

Nadya, 2009, LOGAM ALAKLI, http://alkaliigol1.blogspot.com/

Rosalinda, 2010, KELIMPAHAN NATRIUM,


http://dewirosalinda.blogspot.com/2010/03/kelimpahan-natrium_8186.html

Sandra, 2007, LOGAM ALKALI, http://www.scribd.com/doc/45312305/logam-alkali-


sandra, diakses pada tanggal 18 Maret 2011

Wanibesak, E., 2010, http://wanibesak.wordpress.com/2010/10/29/logam-alkali/

Anda mungkin juga menyukai