Anda di halaman 1dari 7

Advaita Midwif: Volume 1, No.

1, Maret 2011 ISSN 2087-8036

Relevansi Program Sosialisasi 3M Plus Kabupaten Tabanan


dengan Prinsip-Prinsip Promosi Kesehatan Ottawa Charter
Oleh
I Dewa Nyoman Wiratmaja
Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
wiratmaja_s3@yahoo.com

Abstract
Health promotion is a health program designed to improve community health status through changes in
public behaviour. Changes in public attitudes to healthy behaviours in health promotion are both an
individual and community level such as the workplace environment.
Health Development is dedicated to improving community health status as optimal as possible through
the efforts of preventive, curative and rehabilitative based on community participation. One of the
preventive or disease prevention activities implemented in Health Department of Tabanan regency is
an activity intended to suppress or reduce the incidence of dengue fever in the form of campaigns and
socialization programs 3M plus.
This study discusses the activities of prevention and control of dengue fever in Tabanan, especially
programs and disseminating campaign 3M plus as promotive activities. Descriptively argumentative
discussion is carried out by analyzing the relevance of the program with the principles of the Ottawa
charter health promotion. Results of analysis Results of analysis are used to draw conclusions and
recommendations for improvement to the perfection of the promotion program based on principles of
health promotion in the Ottawa Charter.
Keywords: Ottawa Charter, health promotion, 3M plus, dengue.

Abstrak
Promosi kesehatan merupakan program kesehatan yang dirancang untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat melalui perubahan perilaku masyarakat. Perubahan prilaku masyarakat menjadi
prilaku sehat dalam promosi kesehatan dilakukan baik ditingkat individu, masyarakat maupun
lingkungan organisasi seperti lingkungan tempat kerja.
Pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat seoptimal
mungkin melalui upaya-upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang berbasis pada
partisipasi masyarakat. Salah satu kegiatan preventif atau pencegahan penyakit yang dilaksanakan di
Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan adalah kegiatan yang ditujukan untuk menekan atau menurunkan
kejadian penyakit demam berdarah dalam bentuk kampanye dan sosialisasi program 3M plus.
Kajian ini membahas kegiatan pencegahan dan penanggulangan demam berdarah di Kabupaten
Tabanan khususnya program kampanye dan sosialisasi 3M plus sebagai kegiatan yang bersifat
promotif. Pembahasan dilakukan secara deskriptif argumentatif dengan menganalisis relevansi program
tersebut dengan prinsip-prinsip promosi kesehatan pada ottawa charter. Hasil analisis digunakan untuk
menarik kesimpulan serta rekomendasi perbaikan untuk kesempurnaan program promosi berdasarkan
prinsip-prinsip promosi kesehatan dalam ottawa charter.
Kata Kunci : ottawa charter, promosi kesehatan, 3M plus, dengue.

I PENDAHULUAN
a) Latar Belakang Masalah Penulis adalah Dosen Tetap di Fakulatas Ekonomi
Promosi kesehatan (health promotion) telah Universitas Udayana dan Dosen tidak tetap di Stikes
Advaita Medika Tabanan. Penulis Juga aktif sebagai
menjadi bidang yang semakin penting dalam tiga
Dewan Pengawas di Badan Layanan Umum Daerah
dekade terakhir. Terjadi perkembangan yang BLUD Rumah Sakit Tabanan
berarti dalam hal perhatian dunia mengenai
1
Penulis adalah dosen tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
dan Dosen Tidak tetap di STIKES Advaita Medika Tabanan
Advaita Midwif: Volume 1, No.1, Maret 2011 ISSN 2087-8036

masalah promosi kesehatan. Konferensi Promosi kesehatan adalah salah satu bentuk
Internasional Pertama bidang Promosi Kesehatan upaya pelayanan kesehatan yang berorientasi
Pada 21 November 1986 yang diselenggarakan pada penyampaian informasi tentang kesehatan
oleh World Health Organization (WHO) di guna penanaman pengetahuan tentang kesehatan
Ottawa, Kanada merupakan tonggak penting sehingga tumbuh kesadaran untuk hidup sehat.
perhatian dunia terhadap promosi kesehatan. Penerapan promosi kesehatan di lapangan
Konferensi yang dihadiri oleh para ahli kesehatan biasanya melalui pendidikan kesehatan dan
seluruh dunia ini telah menghasilkan sebuah penyuluhan kesehatan. Angka kejadian demam
dokumen penting yang disebut Ottawa Charter berdarah yang masih relative tinggi di Kabupaten
(Piagam Ottawa). Piagam ini menjadi rujukan Tabanan walaupun promosi kesehatan untuk
bagi program promosi kesehatan di tiap negara, menyadarkan masyarakat telah dilaksanakan
termasuk Indonesia. menjadi bahasan menarik untuk dikaji. Artikel ini
Promosi kesehatan dalam Piagam Ottawa mengkaji kesesuaian program 3M plus yang
dijelaskan sebagai proses yang memungkinkan diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
orang-orang untuk mengontrol dan meningkatkan Tabanan dengan prinsip-prinsip piagam Ottawa
kesehatan mereka (Health promotion is the yang merupakan referensi dunia dalam
process of enabling people to increase control pelaksanaan program promosi kesehatan.
over, and to improve, their health, WHO, 1986). II KAJIAN PUSTAKA DAN
Jadi, tujuan akhir promosi kesehatan adalah METODELOGI
kesadaran di dalam diri orang-orang tentang 2.1 Promosi Kesehatan
pentingnya kesehatan bagi seseorang sehingga
Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni
diri mereka sendirilah yang akan melakukan
membantu masyarakat menjadikan gaya hidup
usaha-usaha untuk menyehatkan diri mereka.
mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal
Promosi kesehatan sebagai proses mencakup didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan
baik kegiatan promosi (promotif), pencegahan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Ini
penyakit (preventif), pengobatan (kuratif), bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja,
maupun rehabilitasi. Sasaran promosi kesehatan namun berkairan dengan pengubahan lingkungan
meliputi orang-orang yang sehat maupun mereka yang diharapkan dapat lebih mendukung dalam
yang terkena penyakit baik anak-anak maupun membuat keputusan yang sehat (Wikipedia).
orang dewasa. Promosi kesehatan oleh karenanya
Pengubahan gaya hidup dapat difasilitasi melalui
dapat dilakukan di berbagai ruang kehidupan
penggabungan:
seperti dalam keluarga, sekolah, tempat kerja,
tempat-tempat umum, dan tentu saja kantor- 1) menciptakan lingkungan yang mendukung,
kantor pelayanan kesehatan. 2) mengubah perilaku, dan
Kabupaten Tabanan yang terletak di 3) meningkatkan kesadaran.
Provinsi Bali merupakan salah satu kabupaten di Australian Health Foundation merumuskan
Bali yang angka kejadian demam berdarahnya batasan lain pada promosi kesehatan. Promosi
relative masih tinggi. Menyikapi angka kejadian kesehatan didefinisikan sebagai : “Health
demam berdarah yang masih relative tinggi promotion is programs are design to bring about
Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Dinas “change”within people, organization,
Kesehatannya telah melakukan berbagai upaya communities, and their environment”. Artinya
yang salah satunya dilaksanakan melalui kegiatan bahwa promosi kesehatan merupakan program-
promosi kesehatan. Promosi kesehatan dalam program kesehatan yang dirancang untuk
program penanggulangan dan pencegahan membawa perubahan (perbaikan), baik di dalam
penyakit demam berdarah di Kabupten Tabanan masyarakat sendiri, maupun dalam organisasi dan
diselenggarakan dalam bentuk kampanye atau lingkungannya.
sosialisasi program 3M-plus yaitu menguras, WHO merumuskan suatu bentuk definisi
menimbun dan menutup ditambah penggunaan mengenai promosi kesehatan sebagai berikut:
abate. Sosialisasi dan kampanye program ini
dimaksudkan untuk membentuk prilaku “Health promotion is the process of enabling
masyarakat sedemikian rupa ada kesadaran untuk people to increase control over, and improve,
memotong siklus hidup nyamuk aedes aegypi AA their health. To reach a state of complete
yang merupakan host dari penyakit demam physical, mental, and social, well-being, an
berdarah. individual or group must be able to identify and

2
Penulis adalah dosen tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
dan Dosen Tidak tetap di STIKES Advaita Medika Tabanan
Advaita Midwif: Volume 1, No.1, Maret 2011 ISSN 2087-8036

realize aspirations, to satisfy needs, and to sebenarnya keduanya hanya merupakan bagian
change or cope with the environment“. (Ottawa kecil dari promosi kesehatan. Promosi kesehatan
Charter,1986). bersifat lebih luas atau lebih makro lagi dan lebih
Berdasarkan beberapa difinisi tersebut menyentuh sisi advokasi pada level pembuat
promosi kesehatan dapat dipahami sebagai proses kebijakan di mana promosi kesehatan berusaha
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melakukan perubahan pada lingkungan dengan
dalam memelihara dan meningkatkan harapan terjadinya perubahan perilaku yang lebih
kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat baik (Kapalawi, 2007). Menurut Green dan
kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan Ottoson (dalam Iqi, 2008), promosi kesehatan
sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal adalah kombinasi berbagai dukungan
serta mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan,
dan mampu mengubah atau mengatasi dan peraturan perundangan untuk perubahan
lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya lingkungan dan perilaku yang menguntungkan
dan sebagainya). Ini berarti promosi kesehatan kesehatan. Promosi kesehatan memiliki ruang
adalah kombinasi berbagai dukungan lingkup sebagai berikut (Iqi, 2008).
menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan a) Pendidikan kesehatan (health education)
dan peraturan perundangan untuk perubahan yang penekanannya pada perubahan/
lingkungan dan perilaku yang menguntungkan perbaikan perilaku melalui peningkatan
kesehatan. kesadaran, kemauan, dan kemampuan.
2.2 Ruang Lingkup Promosi Kesehatan b) Pemasaran sosial (social marketing), yang
Promosi kesehatan merupakan proses penekanannya pada pengenalan produk/jasa
pemberdayaan masyarakat agar mampu melalui kampanye.
memelihara dan meningkatkan kesehatannya. c) Upaya penyuluhan (upaya komunikasi dan
Proses pemberdayaan tersebut dilakukan dari, informasi) yang tekanannya pada penyebaran
oleh, untuk dan bersama masyarakat; Artinya informasi.
proses pemberdayaan tersebut dilakukan melalui d) Upaya peningkatan (promotif) yang
kelompok-kelompok potensial di masyarakat, penekanannya pada upaya pemeliharaan dan
bahkan semua komponen masyarakat. Proses peningkatan kesehatan.
pemberdayaan tersebut juga dilakukan dengan
e) Upaya advokasi di bidang kesehatan, yaitu
menggunakan pendekatan sosial budaya
upaya untuk memengaruhi lingkungan atau
setempat. Proses pembelajaran tersebut juga
pihak lain agar mengembangkan kebijakan
dibarengi dengan upaya mempengaruhi
yang berwawasan kesehatan (melalui upaya
lingkungan, baik lingkungan fisik termasuk
legislasi atau pembuatan peraturan, dukungan
kebijakan dan peraturan perundangan.
suasana, dan lain-lain di berbagai
Promosi kesehatan mencakup baik kegiatan bidang/sektor, sesuai keadaan).
promosi (promotif), pencegahan penyakit
f) Pengorganisasian masyarakat (community
(preventif), pengobatan (kuratif), maupun
organization), pengembangan masyarakat
rehabilitasi. Dalam hal ini, orang-orang yang
(community development), penggerakan
sehat maupun mereka yang terkena penyakit,
masyarakat (social mobilization),
semuanya merupakan sasaran kegiatan promosi
pemberdayaan masyarakat (community
kesehatan. Kemudian, promosi kesehatan dapat
empowerment), dll.
dilakukan di berbagai ruang kehidupan, dalam
keluarga, sekolah, tempat kerja, tempat-tempat 2.3 Metodelogi
umum, dan tentu saja kantor-kantor pelayanan Metodelogi yang digunakan dalam penulisan
kesehatan. artikel ini adalah metode descriptive
Dari paparan di atas, tampaklah bahwa argumentative. Suatu metode penulisan dengan
lingkup promosi kesehatan bukan semata-mata mendeskripsikan realita untuk selanjutnya
pendidikan, penyuluhan, atau serangkaian dibandingkan dengan berbagai referensi
kampanye mengenai masalah kesehatan. normative yang secara argumentative digunakan
Pendidikan atau penyuluhan kesehatan memang untuk mengkaji kesesuaian antara kenyataan
memiliki sasaran yang sama, yaitu perubahan dengan konsep dan teori yang ada untuk
perilaku individu atau kelompok untuk memformulasikan perbaikan dalam bentuk
peningkatan derajat kesehatan. Namun rekomendasi konstruktif.

3
Penulis adalah dosen tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
dan Dosen Tidak tetap di STIKES Advaita Medika Tabanan
Advaita Midwif: Volume 1, No.1, Maret 2011 ISSN 2087-8036

III PEMBAHASAN depan. Prilaku 3M plus diharapkan untuk dibawa


Relevansi sosialisasi/kampanye program 3M oleh anak-anak secara berkesinambungan dimasa
plus ini dengan prinsip-prinsip promosi kesehatan yang akan datang untuk itu kegiatan ini relevan
dalam ottawa charter dapat dibahas sebagai dengan prinsip moving into the future,
berikut: e) Commitment to Health Promotion
a) Create Supportive Environment Pada prinsipnya kegiatan ini memiliki
Menciptakan lingkungan yang kondusif komitmen yang tinggi terhadap promosi
kondisi social masyarakat brsifat kompleks dan kesehatan namun dalam prakteknya komitmen
saling berhubungan artinya interaksi masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan sebagai
dengan lingkungan berperan penting dalam satuan kerja perangkat daerah untuk menggalakan
membentuk atau meningkatkan derajat kesehatan program ini masih terbentur masalah advokasi
masyarakat. Upaya 3M plus pada prinsipnya anggaran baik pada tingkat perencanaan di
adalah untuk membangun prilaku masyarakat executive maupun legislative. Komitmen pada
yang kondusif dalam menjaga lingkungannya promosi kesehatan membutuhkan sinergi dan
khususnya pemantauan dan pencegahan kemauan politik yang kuat dari para pengambil
perkembangan nyamuk AA sehingga program kebijakan anggaran.
sosialisasi dan kampanye 3M plus dapat g) Build Healthy Public Policy
dikatakan relevan dengan prinsip Create Ketersediaan anggaran untuk kegiatan ini
supportive environment. masih relative kecil. Orientasi pembangunan
b) Strengthen Community Action kesehatan di Kabupaten Tabanan dan Bali pada
Program 3M plus dirancang untuk umumnya lebih berorientasi pada program-
meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program kuratif karena lebih populer bagi kepala
mencegah penyakit demam berdarah melalui daerah dan merupakan pemenuhan janji politik
aktivitas nyata dalam memotong siklus hidup saat kampanye pilkada. Mendorong kebijakan
nyamuk sebagai host dari penyakit demam public yang berorientasi pada tindakan
berdarah. Kampanye 3M plus ditujukan untuk pencegahan seperti promosi kesehatan
mendorong gerakan masyarakat secara luas membutuhkan advokasi dan rancangan program
melalui kelompok-kelompok masyarakat seperti yang nyata sehingga membeikan keyakinan bagi
kelompok dasa wisma PKK, kader kesehatan, pengambil kebijakan untuk memprioritaskan
gerakan pelajar untuk menimbun serta gerakan kegitan tersebut.
pelajar untuk memantau jentik. Untuk itu h) Reorient Health Service
program ini relevan dengan prinsip Strengthen
Kampanye 3M plus pada prinsipnya adalah
Community Action.
program promosi kesehatan yang murni ditujukan
c) Develop Personal Skill
untuk membentuk prilaku sehat masyarakat
Salah satu kampanye 3M plus dilakukan
dalam mencegah penyakit demam berdarah jadi
melalui kegiatan penyuluhan kepada kelompok-
ada relevansi dengan reorient health service.
kelompok sasaran seperti kelompok dasa wisma,
Reorientasi yang dimaksud adalah pergeseran
kader kesehatan serta pemuda dan pelajar.
paradigma dari paradigma mengobati menjadi
Penyuluhan dimaksudkan untuk meberikan
paradigma mencegah.
pengetahuan, meningkatkan kesedaran dan
keyakinan yang nantinya menjadi embrio Program 3M plus secara umum memiliki
terhadap perubahan prilaku untuk melakukan relevansi yang tinggi dengan prinsip-prinsip
aktivitas 3M plus secara berkesinambungan untuk promosi kesehatan dalam ottawa carter.
itu kegiatan ini pada prinsipnya adalah upaya Penerapan program ini di Kabupaten Tabanan
untuk membangun atau meningkatkan masih terkendala oleh ketersediaan anggaran
keterampilan personal khususnya dalam untuk menyelenggarakan kegiatan ini yang masih
memotong siklus hidup nyamuk sehingga sangat rendah. Rendahnya ketersediaan anggaran
kegiatan ini relevan dengan prinsip Develop mengakibatkan target kelompok sasaran ideal
Personal Skill. yang mampu dijangkau oleh program ini belum
d) Moving Into the Future sesuai dengan harapan. Disamping itu akibat
Karena penyuluhan 3M plus juga diberikan kurangnya anggaran penggunaan media promosi
kepada pemuda, pelajar dan anak-anak melalui ideal seperti iklan baik media masa, elektronik
sekolah-sekolah maka kegiatan kampanye 3M maupun pamlet belum dapat dilaksanakan secara
plus dapat dikatakan berorientasi pada masa optimal.

4
Penulis adalah dosen tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
dan Dosen Tidak tetap di STIKES Advaita Medika Tabanan
Advaita Midwif: Volume 1, No.1, Maret 2011 ISSN 2087-8036

Hingga saat ini kebijakan pembangunan 2) Alokasi anggaran yang masih relative
kesehatan masih cenderung memberikan proporsi rendah untuk kegiatan promosi kesehatan
yang besar dalam anggaran untuk kegiatan kuratif menunjukan indikasi masih rendahnya
untuk tujuan pengobatan. Sebagai contoh komitmen dalam membangun kebijakan
Program Jaminan Kesehatan Bali Mandara public build healthy public policy melalui
(JKBM) yang menganggarakan belanja hingga kegiatan promotive dan preventive.
250 miliar lebih. 3) Advokasi anggaran untuk kegiatan
Rendahnya alokasi anggaran untuk kegiatan promotive dan preventive masih relative
promotif seperti kampanye dan sosialisasi 3M rendah yang disebabkan oleh masih
plus membutuhkan advokasi anggaran. Advokasi rendahnya kemampuan menyusun program
anggaran membutuhkan peningaktan kemampuan kerja sehingga belum mampu meyakinkan
sumber daya dinas dalam merancang dan pengambil kebijakan.
menyusun proposal perencanaan untuk b) Saran
meyakinkan para pengambil kebijakan (Kepala Berdasarkan uraian dalam pembahasan dan
Daerah dan DPRD) sehingga mengalokasikan rumusan simpulan dapat disarankan hal-hal
anggaran yang lebih tinggi untuk kegiatan- sebagai berikut:
kegiatan bidang kesehatan yang bersifat promotif
1) Kepada para pengambil kebijakan dapat
dan preventif seperti 3M plus.
disarankan agar mengalokasikan anggaran
IV PENUTUP yang lebih tinggi untuk program kerja
a) Simpulan promosi kesehatan.
Berdasarkan uraian dalam pembahasan 2) Kepada para peneliti dapat disarankan untuk
dapat dirumuskan beberapa simpulan sebagai melakukan penelitian lanjutan untuk
berikut: menemukan penyebab rendahnya alokasi
anggaran promosi kesehatan di Kabupaten
1) Kegiatan promosi untuk penanggulangan
Tabanan.
penyakit demam berdarah di Kabupaten
Tabanan secara umum telah disusun dengan 3) Penelitian-penelitian untuk menguji
menerapkan prinsip-prinsip promosi pengaruh anggaran terhadap efektifitas
kesehatan dalam Otawa Carter. program promosi kesehatan juga penting
untuk dilakukan.

5
Penulis adalah dosen tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Udayana
dan Dosen Tidak tetap di STIKES Advaita Medika Tabanan
DAFTAR PUSTAKA
Andrea Wass, Promoting Health, The Primary Health Care Approach, Edition 2,Australia 2000
Dokumen Anggaran Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, 2010
Departement kesehatan RI, Pedoman Teknis Penanggulangan Penyakit Menular, Jakarta, 2005
Iqbal, 2008, Promosi Kesehatan, dunduh dari http://iqbal-iqi.blogspot.com pada Tanggal 15
Oktober 2010.
Kapalawi, Irwandi, 2007, Tantangan Bidang Promosi Kesehatan Dewasa Ini, diunduh dari
Irwandykapalawi.wordpress.com, pada Tanggal 25 September 2010.
Soekidjo Notoatmojo, Prof, Dr, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-prinsip dasar, PT.Rineka
Cipta, Jakarta,2003
Tawi, Mirzal, 2008, Pemberdayaan Masyarakat dalam Promosi Kesehatan, diunduh dari
http://syehaceh.wordpress.com/2008/05/13/pemberdayaan-masyarakat-dalam-promkes, pada
tanggal 15 Oktober 2010
Taylor, Shelley E., 2003, Health Psychology, 5th edition, New York: McGraw Hill.
Wahid Iqbal Mubarrak, SKM, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Teori dan Aplikasi, Salemba Medika,
Jakarta,2009
WHO, 1986, The Ottawa Charter for Health Promotion, Geneva: WHO, dari
http://www.who.int/healthpromotion/conferences/previous/ottawa/en/ , diunduh pada tanggal
25 September 2010
www.yulidadewioktafina.blogspot.com/2009/10/sejarah-promosi-kesehatan-masy
www.bermenscholl.wordpres.com/2009/01/04/promosi.kesehatnan.
www.http://id.wikipedia.org/wiki/promosi.kesehatan

Anda mungkin juga menyukai