Anda di halaman 1dari 12

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mengapa perempuan mengalami menopause saat mereka masih menjalani separuh dari m
asa hidupnya, penyebabnya belum diketahui. Mungkin, ribuan tahun yang lalu, angk
a harapan hidup normal perempuan adalah 50 tahun. Produksi estrogen oleh ovari
um menurun saat perempuan mengalami menopause. Kondisi ini memicu otak untuk mel
epaskan hormon-hormon yang lain, LH dan FSH, untuk membuat ovarium bekerja lebih
keras. Jumlah dan kualitas telur yang dilepaskan menurun, serta berkurangnya e
strogen membuat vagina jadi kering dan tipis, kesuburan juga menurun.
Perubahan hormon ini menimbulkan gejala-gejala seperti cahaya panas, berkeringat
, rasa sakit pada otot dan tulang, menjadi lebih sensitif serta menurunnya konse
ntrasi.
Setiap orang mungkin mengalami gejala yang berbeda-beda, tetapi hasil akhirnya s
emua sama, organ reproduksi tidak berfungsi dan selanjutnya seluruh tubuh akan
mengalami perubahan. Perempuan mempunyai kebutuhan khusus dibandingkan laki-laki
karena kodratnya untuk haid, hamil, melahirkan, menyusui, dan mengalami menopau
se, sehingga memerlukan pemeliharaan kesehatan yang lebih intensif selama hidupn
ya.
Ini berarti bahwa pada masa-masa kritis, seperti pada saat kehamilan, terutama s
ekitar persalinan, diperlukan perhatian khusus terhadap perempuan.
B. Tujuan
Untuk meninjau daur kehidupan wanita ulai dari fertilisasi sampai menopause.

TINJAUAN TEORI
A. Fertilisai, implantasi, dan pertumbuhan janin
1. Fertilisasi
Proses kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel sper
ma hingga terjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selama 40 mi
nggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia kehamila
n sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi (tanggal
bersatunya sperma dengan telur), yang terjadi dua minggu setelahnya.
• Proses penyatuan sel telur dan sperma.
• Fertilisasi terjadi di tuba falopii.
• Proses fertilisasi terjadi hanya dalam waktu beberapa menit
SYARAT HAMIL :
ADA SPERMATOZOA YANG BAIK
ADA OVUM YANG BAIK
ADA PERTEMUAN KEDUANYA
ADA PEMBUAHAN ( KONSEPSI )
ADA NIDASI DI KAVUM UTERI
ADA PERTUMBUHAN HASIL KONSEPSI

Transport Spermatozoa

(Penyatuan sel telur dan sperma)


ZIGOT (Terdiri dari 46 kromosom terdiri dari 2 sel)
MORULA ( Terdiri dari 12-16 blastomer) masuk ke kavum uteri 3 hari pas
ca fertrilisasi.
BLASTOKISTA (Terdiri dari 58 sel) implantasi di endometriu
m
2. Implantasi
Implantasi atau nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke
dalam endometrium.
Pada akhir minggu pertama ( hari ke 5 sampai ke 7 ) zygot mencapai cavum uteri.
Pada saat itu uterus sedang berada dalam fase sekresi lendir dibawah pengaruh pr
ogesteron dari korpus luteum yang masih aktif. Sehingga lapisan endometrium dind
ing rahim menjadi kaya pembuluh darah dan banyak muara kelenjar selaput lendir r
ahim yang terbuka dan aktif. Kontak antara zigot stadium blastokista dengan dind
ing rahim pada keadaan tersebut akan mencetuskan berbagai reaksi seluler, sehing
ga sel – sel trofoblast zigot tersebut akan menempel dan mengadakan infiltrasi pad
a lapisan epitel endometrium uterus ( terjadi implantasi). Setelah implantasi, s
el– sel trofoblas yang tertanam di dalam endometrium terus berkembang membentuk ja
ringan bersama dengan sistem pembuluh darah maternal untuk menjadi plasenta, yan
g kemudian berfungsi sebagai sumber nutrisi dan oksigenasi bagi jaringan embriob
las yang akan tumbuh menjadi janin. Di bawah ini terdapat gambar proses perkemba
ngan dan perjalanan ovum dari ovarium sampai kavum uteri.
PERKEMBANGAN DAN PERJALANAN OVUM
Tumbuh Kembang Janin
Dalam dunia kedokteran, proses kehamilan dibagi menjadi tiga fase sesuai dengan
pertumbuhan fisik bayi. Masing-masing fase tersebut disebut trimester.

Perkembangan embryo
• Trimester Pertama (Minggu 0 – 12)
Dalam fase ini ada tiga periode penting pertumbuhan mulai dari periode germinal
sampai periode terbentuknya fetus.
a. Periode Germinal (Minggu 0 – 3)
Minggu 1
Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terja
di. Sebab tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari pertama
haid terakhir Anda.
Minggu 2
Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi membelah
dua 30 jam setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam
lubang falopi menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morul
a.
Minggu 3
Sampai usia kehamilan 3 minggu, Anda mungkin belum sadar jika sedang mengandung.
Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada dinding rahim
disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.
Proses pembuahan telur oleh sperma yang terjadi pada minggu ke-2 dari hari perta
ma menstruasi terakhir. Telur yang sudah dibuahi sperma bergerak dari tuba fallo
pi dan menempel ke dinding uterus (endometrium).
b. Periode Embrio (Minggu 3 – 8 )
Proses dimana sistem syaraf pusat, organ-organ utama dan struktur anatomi mulai
terbentuk seperti mata, mulut dan lidah mulai terbentuk, sedangkan hati mulai me
mproduksi sel darah. Janin mulai berubah dari blastosis menjadi embrio berukuran
1,3 cm dengan kepala yang besar
Minggu 3
Sampai usia kehamilan 3 minggu, Anda mungkin belum sadar jika sedang mengandung.
Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada dinding rahim
disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.
Minggu 4
Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan (Chorionic Gona
dotropin - HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya positi
f.
Minggu 5
Pada minggu ini, panjang janin sekitar 1,27 mm. Sistem saraf pusat, otot dan tul
ang mulai dibentuk. Begitu pula dengan kerangka.
Minggu 6
Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tub
a saraf sepanjang punggung bayi telah menutup. Meski Anda belum bisa mendengar,
jantung bayi mulai berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernafasan mu
lai dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mul
ai tampak.
Minggu 7
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kir
a sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan
tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, be
gitu pula dengan saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru.
Minggu 8
Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi Anda. Jika A
nda bisa melihat , ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula t
elinga. Brochi, saluran yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai b
ercabang. Lengan semakin membesar dan ia memiliki siku. Semua ini terjadi hanya
dalam 6 minggu setelah pembuahan.
c. Periode Fetus (Minggu 9 – 12)
Periode dimana semua organ penting terus bertumbuh dengan cepat dan saling berka
itan dan aktivitas otak sangat tinggi.
Minggu 9
Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut ja
ri kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakanny
a. Dengan Doppler, Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya
sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram.

Minggu 10
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak men
ingkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia m
ulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.
• Trimester kedua (Minggu 12 – 24)
Pada trimester kedua ini terjadi peningkatan perkembangan janin.
Pada minggu ke-18 kita bisa melakukan pemeriksaan dengan ultrasongrafi (USG) unt
uk mengecek kesempurnaan janin, posisi plasenta dan kemungkinan bayi kembar. Jar
ingan kuku, kulit dan rambut berkembang dan mengeras pada minggu ke 20 – 21. Inder
a penglihatan dan pendengaran janin mulai berfungsi. Kelopak mata sudah dapat me
mbuka dan menutup. Janin (fetus) mulai tampak sebagai sosok manusia dengan panja
ng 30 cm.
Minggu 12
Uterus sudah keluar dari rongga panggul dapat teraba dari luar;
Panjang janin mulai dari puncak kepala sampai ujung kaki : 6 – 7 cm.
Mulai terjadi proses penulangan (osifikasi) pada seluruh tulang-tulang janin.
Terjadi diferensiasi jari-jari tangan dan kaki.
Mulai dibentuk kulit dan kuku, dan cikal bakal rambut.
Organ genitalia eksterna telah terbentuk dapat dibedakan laki-laki atau perempu
an.
Janin sudah mulai bergerak.
Minggu 20
Merupakan usia pertengahan dari suatu kehamilan.
Berat janin telah mencapai 300 gram.
Terjadi penebalan kulit janin.
Tubuh janin mulai ditutupi oleh lanugo.
Pertumbuhan rambut mulai banyak.
Minggu 24
Berat janin mencapai 630 gram.
Kulit janin mulai mengkerut dan terjadi deposisi lemak di bawah kulit.
Ukuran kepala masih lebih besar dari ukuran tubuh.
Alis mata dan bulu mata telah terbentuk.
Mulai terjadi pembentukan bronkus, bronkioulus, dan
duktus alveolaris dari paru-paru apabila bayi dilahirkan
mulai ada usaha bernafas akan tetapi belum bisa sempurna
karena sakus terminalis belum terbentuk.
• Trimester ketiga (24 -40)
Dalam trimester ini semua organ tubuh tumbuh dengan sempurna. Janin menunjukkan
aktivitas motorik yang terkoordinasi seperti menendang atau menonjok serta dia s
udah memiliki periode tidur dan bangun. Masa tidurnya jauh lebih lama dibandingk
an masa bangun. Paru-paru berkembang pesat menjadi sempurna.
Pada bulan ke-9 ini , janin mengambil posisi kepala di bawah dan siap untuk dila
hirkan. Berat bayi lahir berkisar antara 3 -3,5 kg dengan panjang 50 cm. Untuk l
ebih jelasnya lihat Perkembangan bayi dalam kandungan.
Minggu 28
Panjang janin telah mencapai 25 cm.
Berat badan janin telah mencapai 1100 gram.
Kulit berwarna kemerahan dan dilapisi oleh verniks caseosa.
Membran yang menutupi pupil telah menghilang.
Apabila bayi dilahirkan pada usia kehamilan ini, telah dapat bergerak dan menan
gis dengan lemah.
Kemungkinan hidupnya mencapai 90 %
Minggu 32
Panjang janin telah mencapai 28 cm.
Berat badan janin telah mencapai 1800 gram.
Permukaan kulit janin masih berwarna kemerahan dan mengkerut.
Janin yang dilahirkan pada usia kehamilan ini biasanya dapat bertahan hidup
.
Minggu 36
Panjang janin telah mencapai 32 cm.
Berat badan janin mencapai 2500 gram.
Deposisi lemak pada jaringan subkutan lebih banyak tubuh janin mulai membulat,
kerutan pada kulit mulai menghilang.
Kesempatan hidup sangat baik apabila dilahirkan.
Minggu 40
Panjang tubuh janin telah mencapai 36 cm.
Berat badan mencapai 3400 gram.
Secara fisik telah sempurna
1. NEONATUS
Orang tua, pengasuh dan pendidik perlu mengetahui tahapan perkembangan anak (ana
k didik), apakah perkembangannya berlangsung normal atau ada penyimpangan. Bilam
ana pendidik mencurigai anak didiknya mengalami penyimpangan perkembangan atau t
erlambat berkembang dibandingkan dengan usianya maka dapat memberitahu orang tua
agar segera memeriksakan anaknya ke fasilitas kesehatan sehingga dapat ditanggu
langi secara dini. Beberapa hal yang perlu diketahui tentang proses tumbuh kemba
ng anak yaitu proses pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung teratur, sali
ng berkaitan dan berkesinambungan. Secara umum ciri-ciri tumbuh kembang anak ada
lah:
• Pertumbuhan dan perkembangan terjadi bersamaan dan berkorelasi. Misalnya: pertum
buhan otak dan serabut syaraf anak akan disertai perubahan fungsi yaitu perkemba
ngan intelegensianya.
• Perkembangan mempunyai pola yang teratur dan berurutan. Pertumbuhan dan perkemba
ngan pada tahap awal akan menentukan pertumbuhan dan perkembangan tahap selanjut
nya. Misalnya: sebelum anak bisa berjalan, ia harus bisa berdiri dahulu.
• Perkembangan fungsi organ tubuh mempunyai pola yang tetap yaitu: perkembangan le
bih dahulu terjadi pada daerah kepala kemudian menuju kearah bawah (kaudal), per
kembangan terjadi pada kemampuan gerak kasar terlebih dahulu, kemudian diikuti k
emampuan gerak halus.
• Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar. Kematangan merupakan
proses dari dalam (intrinsik) yang terjadi dengan sendirinya sesuai bakat dan p
otensi anak. Sedangkan proses belajar akan mengasah kemampuan anak sehingga anak
memiliki kemampuan menggunakan sumber dan potensi yang diwariskan pada anak.
• Perkembangan dapat diramalkan. Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua a
nak dari tahapan umum ketahapan spesifik yang terjadi secara teratur dan berkesi
nambungan. Dengan demikian tahapan perkembangan seorang anak dapat diramalkan.
Tahapan perkembangan anak yang berusia 0-72 bulan sebagai berikut:
Usia 0-3 bulan:
• Mengangkat kepala setinggi 45°
• Menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah
• Melihat dan menatap wajah anda
• Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
• Suka tertawa keras
• Bereaksi terkejut terhadap suara keras
• Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum.
• Mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, dan kontak
Usia 3-6 bulan:
• Berbalik dari telungkup ke telentang
• Mengangkat kepala setinggi 90°
• Mempertahankan posisi kepala tetap tegak dan stabil
• Menggenggam pensil
• Meraih benda yang ada dalam jangkauannya
• Memegang tangannya sendiri
• Berusaha memperluas pandangan
• Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil
• Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik
• Tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang menarik saat bermain sendiri
Usia 6-9 bulan:
• Duduk sendiri (dalam sikap bersila)
• Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan
• Merangkak dan meraih mainan atau mendekati seseorang
• Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya
• Memungut dua benda, masing-masing tangan memegang satu benda pada saat yang bers
amaan
• Memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup
• Bersuara tanpa arti seperti: mamama, bababa, dadada, tatata
• Mencari mainan/benda yang dijatuhkan
• Bermain tepuk tangan/cilukba
• Bergembira dengan melempar benda
• Makan kue sendiri
Usia 9-12 bulan:
• Mengangkat badannya ke posisi berdiri
• Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di kursi
• Dapat berjalan dengan dituntun
• Mengulurkan lengan/badan untuk meraih mainan yang diinginkan
• Mengenggam erat pensil
• Memasukkan benda ke mulut
• Mengulang menirukan bunyi yang didengar
• Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti
• Mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, ingin menyentuh apa saja
• Bereaksi terhadap suara bisikan (perlahan)
• Senang diajak bermain "CILUK BA"
• Mengenal anggota keluarga, takut pada orang yang belum dikenal
Usia 12-18 bulan:
• Berdiri sendiri tanpa berpegangan
• Membungkuk untuk memungut mainan kemudian berdiri kembali
• Berjalan mundur 5 langkah
• Memanggil ayah dengan kata "papa", memanggil ibu dengan kata "mama".
• Menumpuk dua buah kubus
• Memasukkan kubus di kotak
• Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis/merengek, anak bisa mengeluarkan sua
ra yang menyenangkan atau menarik tangan ibu
• Memperlihatkan rasa cemburu/bersaing
Usia 18-24 bulan:
• Berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik
• Berjalan tanpa terhuyung-huyung
• Bertepuk tangan, melambai-lambai
• Menumpuk empat buah kubus
• Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
• Menggelindingkan bola kearah sasaran
• Menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti
• Membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga
• Memegang cangkir sendiri, belajar makan-minum sendiri
Usia 24-36 bulan:
• Jalan menaiki tangga sendiri
• Dapat bermain dan menendang bola kecil
• Mencoret-coret pensil pada kertas
• Bicara dengan baik, menggunakan dua kata
• Dapat menunjuk satu atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta
• Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama dua benda atau lebih
• Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu membawa suatu benda jika dimin
ta
• Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah
• Melepas pakaiannya sendiri
Usia 36-48 bulan:
• Berdiri pada satu kaki selama 2 detik
• Melompat dengan kedua kaki diangkat
• Mengayuh sepeda roda tiga
• Menggambar garis lurus
• Menumpuk 8 buah kubus
• Mengenal 2-4 warna
• Menyebut nama, umur, tempat.
• Mengerti arti kata di atas, di bawah, di depan
• Mendengarkan cerita
• Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri
• Bermain bersama ternan, mengikuti aturan permainan
• Mengenakan sepatu sendiri
• Mengenakan celana panjang, kemeja, baju
Usia 48-60 bulan:
• Berdiri pada satu kaki selama 6 detik
• Melompat dengan kedua kaki diangkat
• Mengayuh sepeda roda tiga
• Menggambar garis lurus
• Menumpuk 8 buah kubus
• Mengenal 2-4 warna
• Menyebut nama, Usia, tempat
• Mengerti arti kata di atas, di bawah, di depan
• Mendengarkan cerita
• Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri
• Bermain bersama teman, mengikuti aturan permainan
• Mengenakan sepatu sendiri
• Mengenakan celana panjang, kemeja, baju
Usia 60-72 bulan:
• Berjalan lurus
• Berdiri dengan satu kaki selama 11 detik
• Menggambar 6 bagian tubuh, menggambar orang lengkap
• Menangkap bola kecil dengan kedua tangan
• Menggambar segi empat
• Mengerti arti lawan kata
• Mengerti pembicaraan yang menggunakan 7 kata atau lebih
• Menjawab pertanyaan tentang benda terbuat dari apa dan kegunaannya
• Mengenal angka, bisa menghitung angka 5 -10
• Mengenal warna-warni
• Mengungkapkan simpati
• Mengikuti aturan permainan
• Berpakaian sendiri tanpa dibantu
Anak Usia 7 Tahun
- Mulai membaca dengan lancar
- Cemas terhadap kegagalan
- Peningkatan minat pada bidang spiritual
- Kadang Malu atau sedih
Anak Usia 8 – 9 Tahun
- Kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat
- Mampu menggunakan peralatan rumah tangga
- Ketrampilan lebih individual
- Ingin terlibat dalam sesuatu
- Menyukai kelompok dan mode
- Mencari teman secara aktif.
Anak Usia 10 – 12 Tahun
- Perubahan sifat berkaitan dengan berubahnya postur tubuh yang berhubun
gan dengan pubertas mulai tampak
- Mampu melakukan aktivitas rumah tangga, seperti mencuci, menjemur pakai
an sendiri , dll.
- Adanya keinginan anak unuk menyenangkan dan membantu orang lain
- Mulai tertarik dengan lawan jenis.
2. MASA PUBERTAS
Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan
pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita biasanya dimulai s
aat berumur delapan hingga sepuluh tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hi
ngga 16 tahun. Pada masa ini memang pertumbuhan dan perkembangan berlangsung den
gan cepat. Pada wanita pubertas ditandai dengan menstruasi pertama (menarche), s
edangkan pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah. Kini, dikenal adanya pubert
as dini pada remaja. Penyebab pubertas dini ialah bahwa bahan kimia DDT sendiri,
DDE, mempunyai efek yang mirip dengan hormon estrogen. Hormon ini diketahui san
gat berperan dalam mengatur perkembangan seks wanita
Ciri pubertas
Seorang anak akan menunjukkan tanda-tanda awal dari pubertas, seperti suara yang
mulai berubah, tumbuhnya rambut-rambut pada daerah tertentu dan payudara membes
ar untuk seorang gadis. Untuk seorang anak perempuan, tanda-tanda itu biasanya m
uncul pada usia 10 tahun ke atas dan pada anak laki-laki, biasanya lebih lambat,
yaitu pada usia 11 tahun ke atas. Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubert
as bertanggung-jawab atas munculnya dorongan seks. Pemuasan dorongan seks masih
dipersulit dengan banyaknya tabu sosial, sekaligus juga kekurangan pengetahuan y
ang benar tentang seksualitas. Namun sejak tahun 1960-an, aktivitas seksual tela
h meningkat di antara remaja; studi akhir menunjukkan bahwa hampir 50 persen rem
aja di bawah usia 15 dan 75 persen di bawah usia 19 melaporkan telah melakukan h
ubungan seks.
Penyebab munculnya pubertas
Penyebab munculnya pubertas ini adalah hormon yang dipengaruhi oleh hipofisis (p
usat dari seluruh sistem kelenjar penghasil hormon tubuh). Berkat kerja hormon i
ni, remaja memasuki masa pubertas sehingga mulai muncul ciri-ciri kelamin sekund
er yang dapat membedakan antara perempuan dan laki-laki. Dengan kata lain, puber
tas terjadi karena tubuh mulai memproduksi hormon-hormon seks sehingga alat repr
oduksi telah berfungsi dan tubuh mengalami perubahan. Hormon seks yang memengaru
hi perempuan adalah estrogen dan progesteron yang diproduksi di indung telur, se
dangkan pada laki-laki diproduksi oleh testis dan dinamakan testosteron. Hormon-
hormon tersebut ada di dalam darah dan memengaruhi alat-alat dalam tubuh sehingg
a terjadilah beberapa pertumbuhan
ANAK GADIS PADA MASA ADOLESENCE ( REMAJA AKHIR )
Oleh Simund Freud, Adolesence merupakan edisi ke-2 Oedipus ( pubertas ak
hir atau pascapubertas ) umurnya 17-19 tahun atau 17-21 tahun. Pada masa ini ada
banyaak konflik antara isi psikis yang kontradiktif terutama sekali konflik pad
a relasi anak muda dengan orang tua dan cintanya.
Masa Adolesence terjadi pematangan fungsi psikis dan fisik yang berlangs
ung secara teratur. Masa ini pula di sebut kunci penutup dari perkembangan anak.
Pada masa Adolesence mulai mengawasi diri, mencintai diri, dan merenungi
diri sendiri dan akhirnya mampu menemukan keseimbangan dan keselarasan antara s
ikap dalam diri dengan sikap luar ke dunia objektif.
Perbedaan karasteristik ada 3 fese yaitu :
1. Masa prapuber ( 12-14 tahun ) biasanya anak-anak pada masa ini sering me
rasakan bingung, cemas, takut, gelisah, gelap hati, bimbang, risau, sedih hati,
rasa minder, dan lain-lain. Anak tidak tahu sebab musibah dari macam-macam peras
aan kontradiktif yang menimbulkan kerisauan hatinya. Bimbingan dan didikan sanga
t di butuhkan dari para guru, orang tua, konsultan, dan psikologi.
2. Masa puber ( 14-17 tahun ) anak muda menginginkan dan mendambakan sesuat
u dan mencari-cari sesuatu, namun apa sebenarnya ” sesuatu ” yang di cari dia sendir
i tidak tahu. Anak muda sering sunyi di hati dan menduga dia tidak mengerti ora
ng lain dan tidak mengerti oleh pihak luar.
3. Masa Adolesence ( 17-19 tahun ) anak muda mulai merasa mantap, stabil da
n mulai mengenal dirinya dan ingin hidup yang di gariskan sendiri dengan iktikad
baik dan keberanian. Dia mulai memahami arah hidupnya, dan menyadari tujuan hid
upnya, dia mempunyai pendirian tertentu berdasarkan pola hidup yang jelas yang b
aru di temukannya. Masa Adolesence perjuangan terakhir bagi anak remaja mencoba
mendidik diri sendiri dan membentuk kedewasaan.
3. MENOPAUSE
1. Pengertian periode Klimakterium dan Menopause
Periode Klimakterium pada Wanita
Setelah mengalami menstruasi sejak usia pubertas dan berlangsung terus selama ma
sa subur (produktif), wanita akan sampai pada penurunan fungsi hormonal yang men
gakibatkan menurun dan berhentinya menstruasi. Dengan berakhirnya haid, proses o
vulasi dan pembuahan sel telur juga berhenti. Segenap aparat kelenjar mengalami
hambatan pengurangan aktivitasnya. Organ kelamin turut mengalami proses atrofi,
menjadi kisut dan mundur fungsinya. Akhirnya, segenap bagian tubuh lambat laun m
enampakkan gejala ketuaan. Fese demikian ini pada wanita disebut menopause (men
= bulan, pause = berhenti).
Fase menopause disebut pula sebagai periode klimakterium (climacter = tahun peru
bahan/pergantian tahun yang berbahaya). Menopause merupakan peristiwa fisiologis
alamiah. Terjadi setelah berhentinya menstruasi selama 1 tahun. Biasanya, menst
ruasi mulai berkurang (taper off) selama 2-5 tahun, paling sering antara umur 48
– 55 tahun, rata-rata pada umur 51,4 tahun. Kaplan & Sadock (1991) menyebutkan be
rbagai gejala psikologis menopause, seperti kecemasan (anxietas), lemah (fatique
),ketegangan, labilitas emosional, iritabilitas, depresi, pusing-pusing, dan suk
ar tidur (insomnia).Tanda dan gejala fisik adalah berkeringatan malam hari (nigh
t sweats), flushes dan hot flashes. Yaitu persepsi mendadak rasa panas di leher
dan tubuh yang disertai keringatan atau perubahan warna kulit kemerahan. Penyeba
b dari hot flashes ini kemungkinan karena menurunnya sekresi luteinizing hormone
(LH).
Menopaus secara alamiah terjadi karena menurunnya sekresi hormone kewanitaan, te
rutama hormon oestrogen. Penurunan ini menyebabkan atrofi (pengisutan) dan penge
ringan mukosa vagina, sehingga sering terjadi vaginitis (radang vagina), pruritu
s (gatal-galat), dispareuni (nyeri waktu hubungan seksual), dan stenosis. Peruba
han-perubahan system hormonal ini mempengaruhi segenap konstitusi psiko-fisiolog
ik sehingga berlangsung proses kemunduruan yang progresif. Karena itu periode kl
imakterium atau menopause disebut “periode krisis” karena perubahan dan kemunduran y
ang terjadi mengakibatkan krisis-krisis dal kehidupan psikis pribadi seseorang.
• Menurut Helena (1973), klimakterium ini diawali dengan satu fase pendahuluan ata
u fase preliminer yang menandai satu proses “pengahiran”. Munculah tanda-tanda abtar
a lain :
Menstruasi menjadi tidak lancer atau tidak teratur, datang dalam interval waktu
yang lebih lambat atau lebih awal.
• Haid yang keluar banyak sekali, atau malah sedikit sekali.
• Muncul gangguan vasotoris berupa penyempitan atau pelebaran pembuluh darah.
• Merasa pusing-pusing, sakit kepala terus menerus.
Berkeringat terus-terusan.
• Neuralgia atau nyeri syaraf terus-terusan.
Semua gejala ini adalah fenomena klimakteris, akibat perubahan fungsi kelenjar h
ormonal. Terjadi pula erosi kehidupan spikis, sehingga terjadilah krisis yang te
rwujud dalam gejala-gejala psikologis seperti : depresi (kemurungan), mudah ters
inggung dan meledak marah, banyak kecemasan, sulit tidur, sukar tidur karena bin
gung dan gelisah. Gejala-gejala ini dapat dianggap sebagai “jeritan minta tolong” ag
ar wanita tersebut masih diperbolehkan meneruskan aktivitasnya.
Klimakterium dapat dibagi menjdi dua tahap, yaitu :
1. Tahun-tahun dimana menstruasi sudah tidak teratur, sering terganggu, ata
u terhenti sama sekali , namun organ endrokrin seksual masih terus berfungsi.
2. Tahap kedua adalah berhentinya secara definitif organ pembentuk sel telu
r. Berhentinya lembaga kehidupan.
Tahap pertama disebut masa pra-klimakteris, biasanya dibarengi aktivitas-aktivit
as pra-klimakteris. Ditandai dengan gejala meningkatnya nafsu hubungan sesual. S
ekaligus muncul kegairahan berjuang yang menyala-nyala seperti dimasa puber. Kar
ena itu dimasa ini sering timbul tingkah laku yang aneh-aneh, atau tidak sesuai
dengan atribut ketuaan. Masa pra-klimakteris ini mirip sekali dengan masa pubert
as, karena itu disebut pubertas kedua. Sedang periode klimakterium sendiri banya
k kemiripannya dengan periode pubertas . Tingkah laku orang pada periode ini ser
ing lucu, aneh-aneh, janggal atau tidak pada tempatnya. Misalnya wanita kaya dan
gemuk memakai rok mini atau rok panjang merah belah pinggir tinggi. Tingkah lak
u yang ”berlebihan” tersebut bermaksud untuk :
1) Mengingkari ketuaannya dan ingin mengulangi kembali pola kebiasaan di ma
sa muda.
2) Menimbuni dirinya dengan pakaian dan perhiasan warna-warni serta macam-m
acam bahan kosmetik, agar kelihatan masih ”remaja”.
Kemunduran aktivitas organ endrokrin menyebabkan lapisan lemak dibawah kulit jad
i menebal, kulit kehilangan gaya regangnya jadi mengeriput. Tidak hanya pada seg
i jasmani saja terjadi kemunduran, tapi juga fungsi-fungsi psikis dan kepribadia
n, seperti daya pikir, daya ingat, vitalitas, pendengaran, penglihatan, tolerans
i terhadap stress.
PERIODE KLIMAKTERIUM PADA PRIA
Pada pria periode ini adalah masa transisi dari dewasa ke tua dimana produksi ho
rmon testoterum mulai menurun, tetapi sulit untuk memperkirakan secara tepat kap
an sebenarnnya produksinya benar-benar telah mulai menurun. Menurut Bowskill & L
inacre (1978) yang dimaksud dengan klimakterium adalah masa dimana gejala-gejala
klimakterium terjadi dan juga dimana terjadi perubahan penyesuaian intelektual
dan emosional dari maturitas ke usia lanjut. Pada banyak pria mulai ada reaksi n
eurotik seperti impotensi dan gangguan subyektif yang semuanya tidak bisa diobat
i dengan androgen.
Kebanyakan pria menjali masa transisi ini tidak karena kekurangan hormon, peruba
han yang utama adalah pengaruh kebiasaan berpikirnya yaitu khawatir tentang ambi
si yang tidak bisa dicapainya, khawatir tentang hasrat seksualnya yang menurun d
an khawatir tentang istri mereka yang menopause. Menurut Hurlock (1980) masa ini
adalah masa transisi, masa penyesuaian kembali, masa equilibrium-disequilibrium
. Masa yang ditakuti karena mendekati masa tua. Nama untuk masa ini cukup banyak
, antara lain usia pertengahan, paruh baya, dewasa madya, male-menopause, tahap
varilitas, dan menut istilah awam masa ”puber kedua” atau ”remaja ke dua”.
Batasan umur masa ini juga bervariasi antara 40 -65 tahun, atau menurut Montgome
ry masa ini terjadi pada usia sekitar 55 – 65 tahun, jarang pada usia yang lebih m
uda. Sedang menurut Rumke kurang lebih berkisar antara 40 – 55 tahun. Pada hakekat
nya periode ini merupakan masa krisis kejiwaan yang disebabkan adanya peralihan
dari periode dewasa yang penuh kemantapan (dalam pekerjaan, kedudukan, kesehatan
, ekonomi, kehidupan keluarga) ke periode tua yang serba tidak jelas, meragukan,
dan kadang mengerikan (menghadapi pensiun, anak-anak mulai dewasa dan meninggal
kan orang tua, mulai sakit-sakitan, dsb).

Tanda-tanda awal dari klimaterium dan menopause :


Tanda awal klimaterium
• Masa ini ditandai denngan berbagai macam keluhan endokrinologis dan vegetatif. Y
aitu;
• Terjadi perubahan pada ovarium seperti sclerosis pembuluh darah, berkurangnya ju
mlah folikel dan menurunnya sintesis steroid seks. Lalu henti haid.
• Dan ditandai dengan turunnya kadar estrogen dan meningkatnya pengeluaran gonadot
ropin.
Tanda awal menopause
• Perubahan kejiwaan
• Perubahanyang dialami oleh wanita dengan menjelang menopause adalah; merasa tua,
mudah tersinggung, mudah kaget sehingga jantung berdebar, takut tidak bias meme
nuhi kebutuhan seksual suami, rasa takut bahwa suami akan menyeleweng. Keinginan
seksual menurun dan sulit mencapai kepuasan (otgasme), dan juga merasa tidak b
erguna dan tidak menghasilkan sesuatu, merasa memberatkan keluarga dan orang lai
n.
• Perubahan fisik
• Pada perubahan fisik seorang wanita mengalami perubahan kulit. Lemak bawah kulit
menghilang sehingga kulit mengendor, sehingga jatuh dan lembek. Kulit mudah ter
bakar sinar matahari dan menimbulkan pigmentasi dan menjadi hitam. pada kulit tu
mbuh bintik hitam, kelenjar kulit kurang berfungsi sehingga kulit menjadi kering
dan keriput. Karena menurunnya estrogen dapat menimbulkan perubahan kerja usus
menjadi lambat, dan mereabsorbsi sari makanan makin berkurang. Kerja usus halus
yang semakin berkurang maka akan menimbulkan gangguan buang air besar berupa obs
tipasi. Perubahan yang terjadi pada alat genetalia meliputi liang senggama teras
a kering, lapisan sel liang senggama menipis yang menyebabkan mudah terjadi (inf
eksi kandung kemih dan liang senggama). Daerah sensitive semakin sulit untuk dir
angsang. Saat berhubungan seksual dapat menjadi nyeri. Perubahan pada tulang ter
jadi oleh karena kombinasi rendahnya hormon paratiroid. Tulang mengalami pengapu
ran, artinya kalium menurun sehingga tulang keropos dan mudah terjadi patah tula
ng trutama terjadi pada persendian paha.
PRILAKU ANEH PADA PRIODE KLIMAKTERIUM
1. Mirip dengan pra pubertas, dimana pada pubertas kedua muncul tingkah la
ku yang lucu-lucu, aneh-aneh, janggal dan tidak pada tempatnya. Mislanya : wanit
a usia lebih dari 50 tahun pada siang hari menggunakan rok panjang merah, dengan
perhiasan emas warna-warni, make up berlebihan dan jalan-jalan di mall.
2. Meningkatkan rangsangan seksual yang menimbulkan nafsu yang besar untuk
berhubungan seksual dan kegairahan yang menyala-nyala
3. Mengingkari ketuaannya agar tampak masih remaja
4. Manifestasi individual periode klimakterium dipengaruhi oleh kepribadia
n masing-masing individu
5. Struktur kepribadian yang terintegrasi dengan baik akan memapu mengkomp
ensasi gangguan fisiologis dan psikis dalam bentuk perbuatan-perbuatan ynag inte
lek yaitu mampu mengendalikan diri dan mampu mengatasi gangguan psikosomatis den
gan menyalurkan pada perbuatan yang inteligen, produktif dan kreatif
Pasca Menopause
Setelah kita membahas tahapan perimenopause dan menopause, maka kita bahas tahap
berikutnya yaitu pasca menopause (post menopause).
Dalam proses menua setiap wanita akan mengalami masa klimakterium. Masa klimake
trium ini berlangsung beberapa taun, kadang-kadang lebih dari 10 tahun, antara u
sia 40-65 tahun. Masa klimakterium ini berakhir kira-kira 6-7 tahun sesudah meno
pause, dan terdiri dari beberapa fase yaitu:
• Pra menopause adalah masa 4-5 tahun sebelum menopause, dimana telah ada keluhan-
keluhan klimakterik dan pendarahan yang tidak teratur.
• Menopause, artinya berhenti menstruasi yang permanent, diagnosa ini dibuat bila
telah terdapat amenorea sekurang-kurangnya satu tahun. Pada umumnya menopause te
rjadi pada usia sekitar 45-50 tahun.
• Pasca menopause adalah masa 3-5 tahun setelah menopause.
• Ooforopause adalah pada saat ovarium kehilangan sama sekali fungsi hormonalnya.
Namun di dalam dunia medis dan masyarakat umum yang paling banyak mendapatka
n perhatian adalah menopause. Saat hendak memasuki masa menopause, wanita mengal
ami gejala klimaterik, seperti haid tidak teratur, panas bergejolak, sulit tidur
, jantung berdebar, pusing, mudah pingsan, kulit keriput, libido menurun, dan ti
dak bisa menahan air seni. Adapun konsekuensi jangka panjang akibat kekurangan h
ormon estrogen adalah kehilangan massa tulang yang progresif (osteoporosis)
dan dapat menyebabkan patah tulang, misalnya pada pergelangan tangan, panggul, d
an tulang belakang.
Postmenopause adalah masa dimana seorang wanita sudah mencapai menopause. Pa
da tahapan ini seorang wanita akan rentan terhadap osteoporosis dan penyakit jan
tung, Selain itu, mereka berisiko lebih besar terserang penyakit alzheimer, str
oke, mata kering, kanker usus, dan lain-lain.
Dua gangguan kesehatan yang dapat terjadi setelah menopause adalah :
• Osteoporosis. Hormon estrogen yang dihasilkan oleh indung telur membantu mengont
rol regenerasi (pertumbuhan dan perbaikan) tulang. Pada masa menopause, hormon e
strogen menurun produksinya sehingga menyebabkab tulang menjadi mudah keropos. T
ulang menjadi lemah dan mudah patah. Kondisi ini disebut osteoporosis. Tatalaksa
na dari osteoporosis adalah pencegahan terjadinya patah tulang dengan cara mempe
rlambat hilangnya sel-sel tulang dan meningkatkan densitas serta kekuatan tulang
. Diantaranya adalah perubahan gaya hidup termasuk berhenti merokok, minum minum
an alkohol, berolahraga teratur, dan mengkonsumsi makanan bernutrisi seimbang de
ngan kalsium dan vitamin D yang adekuat. Obat-obatan yang dapat menghentikan keh
ilangan sel-sel tulang dan meningkatkan kekuatan tulang dapat didiskusikan denga
n dokter anda.
• Penyakit Jantung. Perubahan kadar estrogen dapat menyebabkan peningkatan tekanan
darah dan berat badan yang mengakibatkan peningkatan risiko untuk penyakit jant
ung dan pembuluh darah.
Terapi
Menopause sendiri adalah bagian yang normal dari perjalanan hidup seorang wanita
dan bukan merupakan penyakit yang perlu diterapi. Bagaimanapun juga, terapi dim
ungkinkan apabila gejala dari menopause mengganggu atau bertambah parah.
Modifikasi Gaya Hidup
Modifikasi gaya hidup dapat mengurangi ketidaknyamanan yang dialami akibat gejal
a yang terjadi dan membuat tubuh terasa lebih sehat. Modifikasi gaya hidup yang
disarankan adalah :
• Nutrisi yang cukup. peningkatan risiko osteoporosis dan penyakit jantung meningk
at pada saat menopause, karena itu diet yang sehat dengan mengkonsumsi makanan r
endah lemak dan kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, dan roti gandum sangat
dianjurkan. Tambahkan makanan yang kaya akan kandungan kalsium atau tambahkan su
plemen kalsium. Hindari alcohol dan kafein yang dapat memicu terjadinya hot flas
hes. Bila merokok, usahakan untuk berhenti
• Olahraga teratur. aktivitas fisik yang teratur membantu untuk menurunkan berat b
adan, memperbaiki kualitas tidur, menguatkan tulang, dan meningkatkan mood. Jal
an cepat, aerobic low impact, dan menari adalah contoh olahraga yang dapat mengu
atkan tulang. Cobalah berolahraga dengan intensitas sedang sekitar 30 menit per
hari
• Mengurangi stress. berlatihlah secara teratur cara untuk mengurangi stress. Medi
tasi atau yoga dapat membantu untuk relaksasi dan menyesuaikan diri dengan gejal
a yang dialami pada periode peralihan
• Hormonal. Selama fase perimenopause, beberapa dokter menyarankan untuk menggunak
an pil kontrasepsi untuk mengurangi gejala yang terjadi. Ketika masuk ke dalam f
ase menopause, apabila gejala-gejala tersebut semakin mengganggu maka dapat disa
rankan untuk terapi hormonal menggunakan hormon estrogen dan progesterone bila m
asih memiliki rahim atau hormone estrogen bila sudah tidak memiliki rahim. Terap
i hormonal ini dapat mengurangi gejala yang terjadi di masa menopause dan menceg
ah keroposnya tulang. “Sayangnya, hanya sedikit perempuan di Asia yang menjalani p
engobatan efektif untuk menopause,” aku Profesor Dr Med Ali Baziad, SpOG(K) dalam
acara media edukasi bertema “Terapi Sulih Hormon Meringankan Gejala Menopause, Tin
gkatkan Kualitas Hidup” di Jakarta, Kamis lalu.Wanita paska menopause yang mengkon
sumsi estrogen tanpa progesteron memiliki resiko menderita kanker endometrium. R
esiko ini berhubungan dengan dosis dan lamanya pemakaian estrogen. Jika terjadi
perdarahan abnormal dari vagina, dilakukan biopsi lapisan rahim. Mengkonsumsi pr
ogesteron bersamaan dengan estrogen dapat mengurangi resiko terjadinya kanker en
dometrium.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI, 2006, Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Interv
ensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar.
Bowskill.D & linacre,A (1978). The Male Menopause, Pan Books
Deutch. Helena (1973) Psycholoy of women, A psychoanalytic inter Pretation, Vol.
II Motherhood, Batam
Hurlock E.B. (1980) Developmental psychology A Life-Span Aproach 5
Ed,McGraw-Hill,Inc.
Kaplan.H.I. & Sadock,B.J. (1991) Synopsis of psychiatry, Behavioral Sciences & C
linical psychiatry, 6 “ Ed. Williams & Wilkins New York.

Anda mungkin juga menyukai