Anda di halaman 1dari 2

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Pengertian Keanekaragaman Hayati mengacu pada macam dan kelimpahan spesies,

komposisi genetiknya, dan komunitas, ekosistem dan bentang alam di mana mereka berada

Definisi yang lain menyatakan bahwa biodiversitas sebagai diversitas kehidupan

dalam semua bentuknya, dan pada semua level organisasi. Dalam semua bentuknya

menyatakan bahwa biodiversitas mencakup tumbuhan, binatang, jamur, bakteri dam

mikroorganisme yang lain. Semua level organisasi menunjukkan bahwa biodiversitas

mengacu pada diversitas gen, spesies dan ekosistem.

Keanekaragaman Genetik mencakup variasi dalam material genetik, seperti gen dan

khromosom. Diversitas spesies (taksonomi) kebanyakan diintepretasikan sebagai variasi di

antara dan di dalam spesies (termasuk spesies manusia), mencakup variasi satuan

taksonomi seperti filum, famili, genus dsb.

Diversitas genetik merupakan titik awal dalam memahami dimensi dari isu

biodiversitas, tetapi pada level spesies dan ekosistem bidang kehutanan memiliki pengaruh

besar.

Keanekaragaman ekosistem atau bahkan dinamakan diversitas biogeografik

berkaitan dengan variasi di dalam wilayah (region) biogeografik, bentang alam ( landscape)

dan habitat. Kita harus menyadari bahwa biodiversitas selalu peduli dengan variabilitas

makhluk hidup dalam area atau wilayah yang spesifik.

Keanekaragaman Hayati juga mengacu pada macam struktur ekologi, fungsi atau

proses pada semua level di atas. Biodiversitas terjadi pada skala spasial yang mulai dari

tingkat lokal ke regional dan global.

Keanekaragaman Hayati dapat pula dikelompokkan ke dalam: diversitas

komposisional, struktural dan fungsi(Anonim D, 2008).

Tugas Konservasi SDA dan Lingkungan


Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro
Dosen : Dr. Boedi Hendrarto, M.Sc
Oleh : Dian Nur Amalia (MIL 27 / 21080110400005)
Diversitas komposisional mencakup apa yang dikenal dengan diversitas spesies

termasuk diversitas genetik dan ekosistem. Menjaga diversitas genetik sangat penting

bagi eksistensi diversitas spesies, sedangkan menjaga diversitas ekosistem penting untuk

menyediakan habitat yang diperlukan untuk mengonservasi berbagai spesies.

Diversitas struktural berkaitan dengan susunan spasial unit-unit fisik. Pada level

tegakan, diversitas struktural dapat dikarakterisasi dengan jumlah strata dalam hutan,

misalnya kanopi tumbuhan utama, subkanopi, semak, tumbuhan herba. Pada level bentang

alam, diversitas struktural dapat diukur dengan distribusi kelas-kelas umur pada suatu

hutan atau susunan spasial dari ekosistem yang berbeda.

Diversitas fungsional merupakan variasi dalam proses-proses ekologi, seperti

pendauran unsur hara atau aliran energi. Ini merupakan komponen yang paling sulit untuk

diukur dan dipahami.

Perlu dipahami bahwa ketiga komponen diversitas tersebut saling berkaitan.

Misalnya, perubahan dalam diversitas komposisional dan struktural, mengakibatkan

perubahan dalam proses-proses ekologi(Anonim D, 2008).

Tugas Konservasi SDA dan Lingkungan


Magister Ilmu Lingkungan Universitas Diponegoro
Dosen : Dr. Boedi Hendrarto, M.Sc
Oleh : Dian Nur Amalia (MIL 27 / 21080110400005)

Anda mungkin juga menyukai