Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Tugas Mata Kuliah Statistika Olah Data
Dosen Pengampu :
Dr. Sarwi, M.Si
Disusun oleh :
SUPRIYANTO
NIM : 0402510082
1|P a g e
DATA HASIL PENELITIAN
NO X1 X2 X3 Y NO X1 X2 X3 Y
X1 = Kecepatan Lari
X2 = Kekuatan Otot Tungkai
X3 = Kekuatan Otot Lengan
Y = Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok
2|P a g e
A. PENELITIAN DESKRIPTIF
1. Judul Penelitian :
Pengaruh Kecepatan Lari (X1), Kekuatan Otot Tungkai (X2), dan Kekuatan Otot Lengan (X3) Terhadap
Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y) mahasiswa UNNES Angkatan 2010
2. Rumusan Masalah Deskriptif :
a. Berapakah rata-rata kecepatan lari mahasiswa UNNES angkatan 2010 ?
b. Berapakah rata-rata kekuatan otot tungkai mahasiswa UNNES angkatan 2010 ?
c. Berapakah rata-rata kekuatan otot lengan mahasiswa UNNES angkatan 2010 ?
d. Berapakah rata-rata hasil lompat jauh gaya jongkok mahasiswa UNNES Angkatan 2010 ?
3. Rumusan Hipotesis Deskriptif :
a. Ho : = 5,00 Kecepatan lari mahasiswa UNNES angkatan 2010 paling tinggi 5,00
Ha : ≠ 5,00 Kecepatan lari mahasiswa UNNES angkatan 2010 tidak sama dengan 5,00
b. Ho : = 150 Kekuatan otot tungkai mahasiswa UNNES angkatan 2010 paling tinggi 150
Ha : ≠ 150 Kekuatan otot tungkai mahasiswa UNNES angkatan 2010 tidak sama dengan
150
c. Ho : = 50 Kekuatan otot lengan mahasiswa UNNES angkatan 2010 paling tinggi 50
Ha : ≠ 50 Kekuatan otot lengan mahasiswa UNNES angkatan 2010 tidak sama dengan 50
d. Ho : = 4,00 Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok Mahasiswa UNNES Angkatan 2010 paling
tinggi 4,00 meter
Ha : ≠ 4,00 Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok Mahasiswa UNNES Angkatan 2010 tidak
sama dengan 4,00 meter
4. Analisis Data dan Interpretasinya :
a. Untuk hipotesis (a) : Statistik untuk uji hipotesis-nya adalah t-test untuk satu sampel
1) Pada menu SPSS kik Analyze Compare Means One-Sample T Test
2) Masukan Kecepatan Lari (X1) ke kotak Test Variable(s) kemudian pada kotak Test Value,
isikan angka 5,0 klik OK
Dari output One-Sample Test terlihat bahwa sig.(2-tailed) berharga 0,000 dan harga ini kurang
dari 5% sehingga Ho ditolak dan menerima Ha artinya Kecepatan lari mahasiswa UNNES
angkatan 2010 tidak sama dengan 5,00. Menurut output One-Sample Statistics ternyata rata-rata
kecepatan lari mahasiswa UNNES angkatan 2010 adalah 5,5330.
3|P a g e
b. Untuk hipotesis (b) : Statistik untuk uji hipotesis-nya adalah t-test untuk satu sampel
1) Pada menu SPSS kik Analyze Compare Means One-Sample T Test
2) Masukan Kekuatan Otot Tungkai (X2) ke kotak Test Variable(s) kemudian pada kotak Test
Value, isikan angka 150 klik OK
One-Sample Test
One-Sample Test
Test Value = 50
95% Confidence Interval
Sig. Mean of the Difference
t df
(2-tailed) Difference
Lower Upper
Kekuatan Otot Lengan -9.321 59 .000 -12.95833 -15.7402 -10.1764
4|P a g e
Dari output One-Sample Test terlihat bahwa sig.(2-tailed) berharga 0,000 dan harga ini kurang dari
5% sehingga Ho ditolak dan menerima Ha artinya Kekuatan Otot Lengan mahasiswa UNNES
angkatan 2010 tidak sama dengan 50. Menurut output One-Sample Statistics ternyata rata-rata
Kekuatan Otot Lengan mahasiswa UNNES angkatan 2010 adalah 37.0417.
d. Untuk hipotesis (d) : Statistik untuk uji hipotesis-nya adalah t-test untuk satu sampel
1) Pada menu SPSS kik Analyze Compare Means One-Sample T Test
2) Masukan Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y) ke kotak Test Variable(s) kemudian pada
kotak Test Value, isikan angka 4,00 klik OK
One-Sample Test
Dari output One-Sample Test terlihat bahwa sig.(2-tailed) berharga 0,068 (6,8%) dan harga ini
lebih dari 5% sehingga Ho diterima artinya Hasil lompat jauh gaya jongkok mahasiswa
UNNES angkatan 2010 paling tinggi 4,00. Menurut output One-Sample Statistics ternyata rata-rata
Hasil lompat jauh gaya jongkok mahasiswa UNNES angkatan 2010 adalah 4,0950.
5|P a g e
B. PENELITIAN ASOSIATIF (KORELASI)
1. JUDUL PENELITIAN :
Pengaruh Kecepatan Lari (X1), Kekuatan Otot Tungkai (X2), dan Kekuatan Otot Lengan (X3) Terhadap
Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
2. RUMUSAN MASALAH ASOSIATIF :
a. Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara Kecepatan Lari (X1), dengan Hasil Lompat Jauh
Gaya Jongkok (Y) ?
b. Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara Kekuatan Otot Tungkai (X2) dengan Hasil Lompat
Jauh Gaya Jongkok (Y) ?
c. Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara Kekuatan Otot Lengan (X3) dengan Hasil Lompat
Jauh Gaya Jongkok (Y) ?
d. Secara bersama-sama adakah hubungan yang positif dan signifikan antara Kecepatan Lari (X1),
Kekuatan Otot Tungkai (X2), dan Kekuatan Otot Lengan (X3) terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya
Jongkok (Y) ?
3. RUMUSAN HIPOTESIS ASOSIATIF
a. Ho: = 0 Tidak ada hubungan antara Kecepatan Lari (X1), dengan Hasil Lompat Jauh
Gaya Jongkok (Y)
Ha : ≠ 0 Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kecepatan Lari (X1),
dengan Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
b. Ho: = 0 Tidak ada hubungan antara Kekuatan Otot Tungkai (X2) dengan Hasil Lompat
Jauh Gaya Jongkok (Y)
Ha : ≠ 0 Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kekuatan Otot Tungkai
(X2) dengan Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
c. Ho: = 0 Tidak ada hubungan antara Kekuatan Otot Lengan (X3) dengan Hasil Lompat
Jauh Gaya Jongkok (Y)
Ha : ≠ 0 Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara Kekuatan Otot Lengan
(X3) dengan Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
d. Ho: = 0 Secara bersama-sama tidak ada hubungan antara Kecepatan Lari (X1), Kekuatan
Otot Tungkai (X2), dan Kekuatan Otot Lengan (X3) terhadap Hasil Lompat Jauh
Gaya Jongkok (Y)
Ha : ≠ 0 Secara bersama-sama terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
Kecepatan Lari (X1), Kekuatan Otot Tungkai (X2), dan Kekuatan Otot Lengan
(X3) terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
(c). Klik tombol Statistics, kemudian beri tanda centang () pada Mean Std deviation
Maximum Minimum Skewness Kurtosis, klik tombol Continue
6|P a g e
(d). Klik tombol Charts.. kemudian klik pada Histograms dan beri centang () pada With normal
curve klik tombol Continue klik OK
(e). Hasil Output dari langkah (a) –(d) didapatkan data sebagai berikut :
Statistics
Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok
Valid 60
N
Missing 0
Mean 4.0950
Std. Deviation .39644
Skewness .103
Std. Error of Skewness .309
Kurtosis -.471
Std. Error of Kurtosis .608
Minimum 3.35
Maximum 5.03
2). Dengan memakai Grafik Q-Q Plot dan Uji Kolmogorov Smirnov
(a). Pada menu SPSS klik Analyse Descriptive Statistics Explore
(b). Masukan variabel terikat Y (Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok) ke dalam kotak Dependent
List pada bagian Display pilih Plots seperti pada gambar berikut :
7|P a g e
(c). Klik pada tombol Plots , kemudian aktifkan menu Normality plots with tests klik
Continue klik OK
(d). Hasil yang diperoleh dari langkah (a) – (c) didapatkan data sebagai berikut :
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok 60 100.0% 0 .0% 60 100.0%
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hasil Lompat Jauh Gaya
.063 60 .200* .985 60 .688
Jongkok
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Diagram Boxplot
8|P a g e
b. Korelasi Antara Kecepatan Lari (X1) Dengan Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
1). Untuk mengenali tentang korelasi dan pemaknaan besar nilai korelasi, maka kita plot datanya
terlebih dahulu, caranya : Klik Graph → Legacy Dialog → Interactive → Scatter Pot
2). Plot data pada Scatter plot kecepatan lari (X1) dan hasil lompat jauh gaya jongkok (Y) menunjukan
bahwa plot datanya membentuk hubungan linier dari kiri atas ke kanan bawah, berarti ada
hubungan linier yang mengarah ke hubungan negatif.
3). Menghitung koefisien korelasi dengan bantuan SPSS sbagai berikut : Klik Analyze Correlate
Bivariate, kemudian pada tampilan yang muncul : masukan Kecepatan Lari (X1) dan Hasil
Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y) ke kotak Variables terakhir klik OK
9|P a g e
4). Hasil output pada langkah diatas diperoleh data sebagai berikut
Correlations
Hasil Lompat
Kecepatan Lari Jauh Gaya
Jongkok
**
Pearson Correlation 1 -.638
Kecepatan Lari Sig. (2-tailed) .000
N 60 60
**
Pearson Correlation -.638 1
Hasil Lompat Jauh Gaya
Sig. (2-tailed) .000
Jongkok
N 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Ternyata harga signifikan (sig.) = 0,000 atau 0% dan harga ini kurang dari 5% sehingga Ho
ditolak dan menerima Ha artinya Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
Kecepatan Lari (X1), dengan Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
Harga r yang negatif = - 0,638 artinya terdapat hubungan yang terbalik, yaitu jika
kecepatan lari naik, maka hasil lompat jauh gaya jongkok akan menurun dan sebaliknya
c. Korelasi Antara Kekuatan Otot Tungkai (X2) Dengan Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
1) Untuk mengenali tentang korelasi dan pemaknaan besar nilai korelasi, maka kita plot datanya
terlebih dahulu, caranya : Klik Graph → Legacy Dialog → Interactive → Scatter Pot
10 | P a g e
2) Plot data pada Scatter plot Kekuatan Otot Tungkai (X2) dan hasil lompat jauh gaya jongkok (Y)
menunjukan bahwa plot datanya membentuk hubungan linier dari Kanan atas ke kiri bawah,
berarti ada hubungan linier yang mengarah ke hubungan positif.
3) Menghitung koefisien korelasi dengan bantuan SPSS sebagai berikut : Klik Analyze
Correlate Bivariate, kemudian pada tampilan yang muncul : masukan Kekuatan Otot
Tungkai (X2) dan Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y) ke kotak Variables terakhir klik
OK
11 | P a g e
2) Plot data pada Scatter plot Kekuatan Otot Lengan (X3) dan hasil lompat jauh gaya jongkok (Y)
menunjukan bahwa plot datanya membentuk hubungan linier dari Kanan atas ke kiri bawah,
berarti ada hubungan linier yang mengarah ke hubungan positif.
3) Menghitung koefisien korelasi dengan bantuan SPSS sebagai berikut : Klik Analyze
Correlate Bivariate, kemudian pada tampilan yang muncul : masukan Kekuatan Otot Lengan
(X3) dan Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y) ke kotak Variables terakhir klik OK
12 | P a g e
e. Korelasi antara Kecepatan Lari (X1), Kekuatan Otot Tungkai (X2), dan Kekuatan Otot Lengan
(X3) terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
1) Menghitung koefisien korelasi dengan bantuan SPSS sebagai berikut : Klik Analyze
Correlate Bivariate, kemudian pada tampilan yang muncul : masukan Kekuatan Lari (X1),
Kekuatan Otot Tungkai (X2), Kekuatan Otot Lengan (X3) dan Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok
(Y) ke kotak Variables terakhir klik OK
13 | P a g e
f. Korelasi antara X1 dan Y dikontrol oleh X2
Correlations
Hasil Lompat Jauh
Control Variables Kecepatan Lari
Gaya Jongkok
Kekuatan Otot Kecepatan Lari Correlation 1.000 -.382
Tungkai
Significance (2-tailed) . .003
df 0 57
Hasil Lompat Correlation -.382 1.000
Jauh Gaya
Significance (2-tailed) .003 .
Jongkok
df 57 0
Correlations
Hasil Lompat Jauh
Kecepatan Lari
Control Variables Gaya Jongkok
Kekuatan Otot Kecepatan Lari Correlation 1.000 -.464
Lengan
Significance (2-tailed) . .000
df 0 57
Hasil Lompat Correlation -.464 1.000
Jauh Gaya
Significance (2-tailed) .000 .
Jongkok
df 57 0
14 | P a g e
h. Korelasi antara X2 dan Y dikontrol oleh X1
Correlations
Kekuatan Otot Hasil Lompat Jauh
Control Variables Tungkai Gaya Jongkok
Kecepatan Lari Kekuatan Otot Correlation 1.000 .483
Tungkai
Significance (2-tailed) . .000
df 0 57
Hasil Lompat Jauh Correlation .483 1.000
Gaya Jongkok
Significance (2-tailed) .000 .
df 57 0
Correlations
Kekuatan Otot Hasil Lompat Jauh
Control Variables Tungkai Gaya Jongkok
Kekuatan Otot Correlation 1.000 .461
Lengan Kekuatan Otot
Significance (2-tailed) . .000
Tungkai
df 0 57
Hasil Lompat Jauh Correlation .461 1.000
Gaya Jongkok
Significance (2-tailed) .000 .
df 57 0
15 | P a g e
j. Korelasi antara X3 dan Y dikontrol oleh X1
Correlations
Kekuatan Otot Hasil Lompat Jauh
Control Variables Lengan Gaya Jongkok
Kecepatan Lari Correlation 1.000 .439
Kekuatan Otot
Significance (2-tailed) . .001
Lengan
df 0 57
Hasil Lompat Jauh Correlation .439 1.000
Gaya Jongkok
Significance (2-tailed) .001 .
df 57 0
Correlations
Kekuatan Otot Hasil Lompat Jauh
Control Variables Lengan Gaya Jongkok
Kekuatan Otot Correlation 1.000 .313
Tungkai Kekuatan Otot
Significance (2-tailed) . .016
Lengan
df 0 57
Hasil Lompat Jauh Correlation .313 1.000
Gaya Jongkok
Significance (2-tailed) .016 .
df 57 0
16 | P a g e
l. Korelasi antara X1, X2 dan Y dikontrol oleh X3
Correlations
Hasil Lompat
Kecepatan Kekuatan
Jauh Gaya
Lari Otot Tungkai
Control Variables Jongkok
Kekuatan Otot Correlation 1.000 -.407 -.464
Lengan
Kecepatan Lari Significance (2-tailed) . .001 .000
df 0 57 57
Correlations
Kecepatan Kekuatan Otot Hasil Lompat Jauh
Control Variables Lari Lengan Gaya Jongkok
Kekuatan Otot Kecepatan Correlation 1.000 -.210 -.382
Tungkai Lari
Significance (2-tailed) . .110 .003
df 0 57 57
Kekuatan Correlation -.210 1.000 .313
Otot Lengan
Significance (2-tailed) .110 . .016
df 57 0 57
Hasil Correlation -.382 .313 1.000
Lompat Jauh
Significance (2-tailed) .003 .016 .
Gaya
Jongkok df 57 57 0
17 | P a g e
n. Korelasi antara X2, X3 dan Y dikontrol oleh X1
Correlations
Kekuatan Kekuatan Hasil Lompat Jauh
Control Variables Otot Tungkai Otot Lengan Gaya Jongkok
Kecepatan Correlation 1.000 .507 .483
Lari Kekuatan Otot
Significance (2-tailed) . .000 .000
Tungkai
df 0 57 57
Correlation .507 1.000 .439
Kekuatan Otot
Significance (2-tailed) .000 . .001
Lengan
df 57 0 57
Correlation .483 .439 1.000
Hasil Lompat
Jauh Gaya Significance (2-tailed) .000 .001 .
Jongkok
df 57 57 0
KESIMPULAN UMUM
Berdasarkan uji korelasi terhadap Kecepatan Lari (X1), Kekuatan Otot Tungkai (X2) dan Kekuatan Otot
Lengan (X3) ternyata ketiga-tiganya berhubungan dengan hasil lompat jauh gaya jongkok. Hubungan ketiga
variabel terhadap hasil lompat jauh tidak lemah
18 | P a g e
C. PENELITIAN PREDIKSI (REGRESI)
1. JUDUL PENELITIAN :
Pengaruh Kecepatan Lari (X1), Kekuatan Otot Tungkai (X2), dan Kekuatan Otot Lengan (X3) Terhadap
Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
2. RUMUSAN MASALAH PREDIKSI :
a. Apakah Kecepatan Lari (X1) berpengaruh terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
b. Apakah Kekuatan Otot Tungkai (X2) berpengaruh terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
c. Apakah Kekuatan Otot Lengan (X3) berpengaruh terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
d. Secara bersama-sama apakah Kecepatan Lari (X1), Kekuatan Otot Tungkai (X2), dan Kekuatan Otot
Lengan (X3) Berpengaruh Terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y) ?
3. RUMUSAN HIPOTESIS PREDIKSI :
a. Ho : = 0 Kecepatan Lari (X1) tidak berpengaruh terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok
(Y)
Ha : ≠ 0 Kecepatan Lari (X1) berpengaruh terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
b. Ho : = 0 Kekuatan Otot Tungkai (X2) tidak berpengaruh terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya
Jongkok (Y)
Ha : ≠ 0 Kekuatan Otot Tungkai (X2) berpengaruh terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya
Jongkok (Y)
c. Ho : = 0 Kekuatan Otot Lengan (X3) tidak berpengaruh terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya
Jongkok (Y)
Ho : ≠ 0 Kekuatan Otot Lengan (X3) berpengaruh terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok
(Y)
d. Ho : = 0 Kecepatan Lari (X1), Kekuatan Otot Tungkai (X2), dan Kekuatan Otot Lengan (X3)
Tidak Berpengaruh Terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
Ho : ≠ 0
Kecepatan Lari (X1), Kekuatan Otot Tungkai (X2), dan Kekuatan Otot Lengan (X3)
Berpengaruh Terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
4. ANALISIS DATA DAN INTERPRETASINYA
a. Pengaruh Kecepatan Lari (X1) Terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
Untuk menerima atau menolak hipotesis, maka kita gunakan bantuan SPSS 17,0 sebagai berikut :
1). Klik Analyze Regression Linier, kemudian masukan Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok
(Y) ke- Dependent, dan Kecepatan Lari (X1) ke-Independent seperti berikut :
19 | P a g e
Untuk Persamaan regresinya : Ŷ = a + bX1 didapatkan harga a dan b, sehingga persamaan
regresinya menjadi : Ŷ = 7,916 – 0,691X1
Artinya setiap X berubah 1 satuan, maka Y akan berubah sebesar -0,691 satuan ATAU setiap
Kecepatan lari (X1) berubah sebesar 1 satuan, maka Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y) akan
BERKURANG sebesar -0,691 satuan
3). Dari output pada bagian ANOVA
ANOVAb
Sum of
Model df Mean Square F Sig.
Squares
Regression 3.769 1 3.769 39.720 .000a
1 Residual 5.504 58 .095
Total 9.273 59
a. Predictors: (Constant), Kecepatan Lari
b. Dependent Variable: Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok
Signifikannya (Sig.) = 0,000 (0%) dan harga ini kurang dari 5%, sehingga hipotesis Ho ditolak,
artinya Ha diterima → Jadi X1 berpengaruh terhadap Y → Kecepatan Lari (X1) berpengaruh
terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
4). Sebesar berapa pengaruh X1 terhadap Y, maka kita lihat output pada Model Summary :
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square
Square Estimate
1 .638a .406 .396 .30804
a. Predictors: (Constant), Kecepatan Lari
Pada R Square tertulis angka .406 atau sering ditulis 40,6%, artinya :
X1 mampu menjelaskan terhadap Y sebesar 40,6%
pengaruh Kecepatan Lari (X1) hanya memberikan sumbangan sebesar 40,6% terhadap Hasil
Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
Sedangkan (100% – 40,6%) = 59,4% dipengaruhi oleh faktor yang lain.
b. Pengaruh Kekuatan Otot Tungkai (X2) Terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
Untuk menerima atau menolak hipotesis, maka kita gunakan bantuan SPSS 17,0 sebagai berikut :
1). Klik Analyze → Regression → Linier, kemudian masukan Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
ke- Dependent, dan Kekuatan Otot Tungkai (X2) ke-Independent seperti gambar berikut :
20 | P a g e
Untuk Persamaan regresinya : Ŷ = a + bX2 didapatkan harga a dan b, sehingga persamaan
regresinya menjadi : Ŷ = 3,147 + 0,008X2
Artinya setiap X berubah 1 satuan, maka Y akan berubah sebesar 0,008 satuan ATAU setiap
Kekuatan Otot Tungkai (X2) berubah sebesar 1 satuan, maka Hasil Lompat Jauh Gaya
Jongkok (Y) akan BERTAMBAH sebesar 0,008 satuan
3). Dari output pada bagian ANOVA didapatkan bahwa :
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 4.332 1 4.332 50.848 .000a
1 Residual 4.941 58 .085
Total 9.273 59
a. Predictors: (Constant), Kekuatan Otot Tungkai
b. Dependent Variable: Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok
Signifikannya (Sig.) = 0,000 (0%) dan harga ini kurang dari 5%, sehingga hipotesis Ho ditolak,
artinya Ht diterima → Jadi X2 berpengaruh terhadap Y → Kekuatan Otot Tungkai (X2)
berpengaruh terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
4). Sebesar berapa pengaruh X2 terhadap Y, maka kita lihat gambar Model Summary :
Model Summary
21 | P a g e
2). Dari output pada bagian Coefficients didapatkan bahwa :
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 3.244 .146 22.283 .000
1
Kekuatan Otot Lengan .023 .004 .624 6.087 .000
a. Dependent Variable: Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok
Untuk Persamaan regresinya : Ŷ = a + bX3 didapatkan harga a dan b, sehingga persamaan
regresinya menjadi : Ŷ = 3,147 + 0,023X3
Artinya setiap X berubah 1 satuan, maka Y akan berubah sebesar 0,023 satuan ATAU setiap
Kekuatan Otot Lengan (X3) berubah sebesar 1 satuan, maka Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
akan BERTAMBAH sebesar 0,023 satuan
3). Dari output pada bagian ANOVA didapatkan bahwa:
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 3.614 1 3.614 37.048 .000a
1 Residual 5.658 58 .098
Total 9.273 59
a. Predictors: (Constant), Kekuatan Otot Lengan
b. Dependent Variable: Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok
Signifikannya (Sig.) = 0,000 (0%) dan harga ini kurang dari 5%, sehingga hipotesis Ho ditolak,
artinya Ht diterima → Jadi X3 berpengaruh terhadap Y → Kekuatan Otot Lengan (X3) berpengaruh
terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
4). Sebesar berapa pengaruh X3 terhadap Y, maka kita lihat gambar Model Summary :
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the estimate
a
1 .624 .390 .379 .31234
a. Predictors: (Constant), Kekuatan Otot Lengan
Pada R Square tertulis angka .390 atau sering ditulis 39,0%, artinya :
X3 mampu menjelaskan terhadap Y sebesar 39,0%
pengaruh Kekuatan Otot Lengan (X3) hanya memberikan sumbangan sebesar 39,0%
terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
Sedangkan (100% – 39,0%) = 61,0% dipengaruhi oleh faktor yang lain.
d. Secara bersama-sama apakah Kecepatan Lari (X1), Kekuatan Otot Tungkai (X2), dan Kekuatan
Otot Lengan (X3) Berpengaruh Terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y) ?
Untuk menerima atau menolak hipotesis, maka kita gunakan SPSS 17,0 sebagai berikut :
1). Klik Analyze → Regression → Linier, kemudian masukan Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
ke- Dependent, dan Kekuatan Otot Lengan (X3), Kekuatan Otot Tungkai (X2), dan Kekuatan Otot
Lengan (X3) ke-Independent seperti gambar berikut :
22 | P a g e
2). Dari output pada bagian Coefficients didapatkan bahwa :
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 5.124 .791 6.475 .000
Kecepatan Lari -.330 .122 -.305 -2.710 .009
1
Kekuatan Otot Tungkai .004 .002 .341 2.672 .010
Kekuatan Otot Lengan .009 .004 .237 1.994 .051
a. Dependent Variable: Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok
Untuk Persamaan regresinya : Y = a + bX1 + cX2 + dX3 didapatkan harga a dan b, sehingga
persamaan regresinya menjadi : Y = 5,124 – 0,330X1 + 0,004X2 + 0,009X3
4). Sebesar berapa pengaruh ketiga variabel X1, X2, dan X3 terhadap Y, maka kita lihat output pada
Model Summary :
Model Summary
KESIMPULAN UMUM
Berdasarkan uji regresi terhadap Kecepatan Lari (X1), ternyata berpengaruh linier negatif dengan
pengaruh sebesar 40,6 %, sedangkan Kekuatan Otot Tungkai dan Kekuatan Otot Lengan berpengaruh
positif masing-masing sebesar 46,7% dan 39%.
Secara bersama-sama, pengaruh ke-tiga variabel terhadap Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok sebesar
57,5%
Oleh karena itu untuk mencapai hasil lompat jauh gaya jongkok yang maksimal, maka lari tidak begitu
cepat, tetapi otot tungkai dan otot lengan harus diperkuat.
23 | P a g e
D. PENELITIAN KOMPARATIF
1. JUDUL PENELITIAN :
Pengaruh Kecepatan Lari (X1), Kekuatan Otot Tungkai (X2), dan Kekuatan Otot Lengan (X3) Terhadap
Hasil Lompat Jauh Gaya Jongkok (Y)
2. RUMUSAN MASALAH KOMPARATIF
24 | P a g e