Anda di halaman 1dari 10
APLIKASI TEKNOLOGI MEKATRONIKA PADA OTOMOTIF: MOTOR BAKAR DAN MOTOR HIBRID Oleh ESTIKO RIJANTO” PENDAHULUAN ‘Saat ini sejatan dengan meningkatnya mobilitas manusia ‘dan barang, otomotif menjadi lat ransportasi yang fia. Dijalanjalan dapat kita ihat berbagn jenis otomotif seperti: bejai, angkot, angkutan pedesaan, mobil wagon, sedan, minibus, bus, tuk, dengan betbagai merck. Barangkali spsifikasi otomotif sebagai alt transportesi dapat Automatic —> CVT Transmission Control_| Avoid Te Sipand Keep CF 5m Con ‘OnBoard Diagnosis (OBD) TWonitoring Failsafe, Fault Tolerant Pada tabel ini kolom fungsi dibagi menjadi 4 yeitu: kendali utama (main con- trol), kendali pendukung (sub-contro!), monitoring, dan fail-safe/fant-tolerant. Kendali ‘lama dilakukan oleh unit EFT (Blectronics Fuel Injection: injeksi bensielektronika), sedangkan kendali pendukung oleh: spark ignition, knock control, idle speed control, emission control, transmission control, dan traction control. Tujuan dari fuel injection (injeksi bahan bakar/bensin) adalah untuk ‘mengendalikan rasio masa antara udara (oksigen) dengan bahan bakar(bensin) dimana angka rasio ini biasanya diekspresikan dengan angka A/F. Power sebuah mesin bakar ditentukan oleh angka A/F ini. Mengingat power adalah hasil kei antara torsi (tenaga dengan kecepatan putar mesin, maka dengan mengendalikan angka A/F kita dapat ‘mengendalikan tenaga dan kecepatan putar mesin, Hubungan antara rasio masa, tenaga, ddan kecepatan putar dapat digambarkan dalam sebuah kurfa 3 dimensi Setelah terjadi pembakaran di dalam mesin, mesin akan mengeluarkan gas ‘buangan berupa karbondioksida (CO) dan air (H,0). Selain gas buangan tersebut, Ginasilkan juga gas buangan lain yang tidak berkontribusi pada pembekaran dan berbahaya bagi menusia dan lingkungan hidup. Gas bungan yang berbahaya ini merupakan hasi! dari Nitrogen (N;) dan Oksigen (O,) yang terkandung di dalam udara dan hidrokarbon (HC) yang terkandung di dalam bahan bakar. Pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas karbon monoksida (CO), dan kerena tingginya suf akibat panas pembakaran maka dihasilkan gas NO, (yang sebagian besar berupa gas NO dan gas NO,). ada dasarmya sistim injeksi bensin tersusun oleh 3 bagian yaitu : subsistim dara, subsistim bensin, dan subsistim kendali. Prinsip kerjanya adalah mengatur AMUN K-43, NO. 3, 2002 a ‘volume bensin yang diinjeksikan ke dalam ruang pembakaran berdasarkan jumlah volume udara yang dimasukkan, Jumlah volume udaratergantung pedal gas, sedangkan jumlah volume bensin tergantung pada katup (valve) bensin. Injeksi bensin yang iopetasikass sevara elekironik (yang biasa disebut EFD, sangat bermanfoat Karena selain dapat memenuhi regulasi gas buangan juga dapat memenuhi tuntutan kemudahan kernudi dan hemat bahan baker. ‘Volune udara dapat diukur langsung atau diestimasi.ika volume udara divkur langsung mengzunakan sensor make metodenya disebut mass-flow. Jika volume udara diestimasi memakai tekanan di ruang pencampuran bensin dan udara dan kecepatan putar mesin, maka metodenya discbut metode speed density. Jika volume udara diestimasi menggunakan sudut buka thtrottle dan kecepatan putar mesin, maka metodenya disebut throttle speed. Gambar 2 di bawah ini menunjulkkan skema dari EFI yang umum dipakai. Subsistim udara tersusun oleh: throttle valve (10), rotary idle actuator (16), at-flow sensor (12), dan potentiometer and air-temperatur sensor (13). Subsistim ini berfungsi ‘untuk mengukar dan mengendalikan volume udara yang diperluken untuk pembakeran. Pada 2), fuel filter (3), pressure regulator (4), dan fuel-injection valves (9). Subsistim inj berfungsi untuk menyuplai bensin yang diperluken untuk pembakaran. Dengan pressure regulator tekanan dinaikkan sekitar 250 sampai 300 kPa di atas tekanan di ruang pencampuran. Saat subu air pendingin rendah, maka mesin memerlukan pemanasan, Pada saat itu udara dilewatkan melakui rotary idle actuator. Subsistim ‘bahan bakar tersusun oleh: fuel tank (1), electric fuel pump (2), fel filer (3), pres- sure regulator (4), dan fel-njection valves (9), Subsistim ini berfumgsi untuk menyuplai bensin yang diperlukan untuk pembakaran. Dengan pressure regulator tekanan dinaikkkan sekiter 250 sampai 300 kPa di atas tekanan di ruang peneampuran. ‘Subsistim kendali menentukan volume optimum bensin yang diinjeksikan ke dalam mesin berdasarkan keadaan mesin dan keadaan kendaraan. Volume bensin ini ddiatur dengan lama periode wektu injeksi yang dihitung di dalam ECU (Electronic Control Unit) (5). Sensor yang digunakan antara tain: lambda sensor (14) untuk ‘mengukur rasio antara angka A/F aktual dan angka A/F teori reference-mark sensor (17). Aktuator yang digunakan antara lain: ignitition coil (6) dan spark-plug (17). Beberapa komponen lainnya adalah: high tension distributor (7), throttle-valve switch (11), ignition and starting switch (19), air conditioning switch (20) dan battery (18). ‘Agar tekanan yang mendorong piston ke bawah saat pembakaran bekerja secara cefektif, maka waktu melepaskan percikan api dengan ignition perlu dikendaliken berdasarkan posisi crank. Ini dilakukan oleh modul electronics spark ignition. Pada keadaan normal pembakaran terjadi saat pereikan api meloncat dan menyulut gas ‘campuran, Akan tetapi kadang-kadang, karena tekanan yang terlalu tinggi, pembakaran terjadi sebelum percikan api sampai pada gas campuran. Ini menyebabkan pembakaran ‘yang mendadak dan menyebabkan tekanan melonjak tinggi menimbulkan getaran dan ‘suara mengelitik. Penomena ini disebut knocking. Knocking dapat merusak kutub ignition plug dan piston. Blectronics spark-ignition dapat ditambah fungsinya sebagai kendali knocking dengan menambahkan knocking sensor. 2 BERITA ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

Anda mungkin juga menyukai