Anda di halaman 1dari 1

(http://id.wikipedia.

org/wiki/Psikoanalisis)
Psikoanalisis
Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para p
engikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Sigmund Freud
sendiri dilahirkan di Moravia pada tanggal 6 Mei 1856 dan meninggal di London pa
da tanggal 23 September 1939. [1] Pada mulanya istilah psikoanalisis hanya diper
gunakan dalam hubungan dengan Freud saja, sehingga "psikoanalisis" dan "psikoana
lisis" Freud sama artinya. Bila beberapa pengikut Freud dikemudian hari menyimpa
ng dari ajarannya dan menempuh jalan sendiri-sendiri, mereka juga meninggalkan i
stilah psikoanalisis dan memilih suatu nama baru untuk menunjukan ajaran mereka.
Contoh yang terkenal adalah Carl Gustav Jung dan Alfred Adler, yang menciptakan
nama "psikologi analitis" (en: Analitycal psychology) dan "psikologi individual
" (en: Individual psychology) bagi ajaran masing-masing.[2] Psikoanalisis memili
ki tiga penerapan: 1) suatu metoda penelitian dari pikiran; 2) suatu ilmu penget
ahuan sistematis mengenai perilaku manusia; dan 3) suatu metoda perlakuan terhad
ap penyakit psikologis atau emosional.[3] Dalam cakupan yang luas dari psikoanal
isis ada setidaknya 20 orientasi teoretis yang mendasari teori tentang pemahaman
aktivitas mental manusia dan perkembangan manusia. Berbagai pendekatan dalam pe
rlakuan yang disebut "psikoanalitis" berbeda-beda sebagaimana berbagai teori yan
g juga beragam. Psikoanalisis Freudian, baik teori maupun terapi berdasarkan ide
-ide Freud telah menjadi basis bagi terapi-terapi moderen dan menjadi salah satu
aliran terbesar dalam psikologi..[4] Sebagai tambahan, istilah psikoanalisis ju
ga merujuk pada metoda penelitian terhadap perkembangan anak.
Struktur kepribadian
Menurut freud, kehidupan jiwa memiliki tiga tingkatan kesadaran, yakni sadar (en
:conscious), prasadar (en:preconscious), dan tak-sadar (unconscious).[5]
Aliran psikoanalisis Freud merujuk pada suatu jenis perlakuan dimana orang yang
dianalisis mengungkapkan pemikiran secara verbal, termasuk asosiasi bebas, khaya
lan, dan mimpi, yang menjadi sumber bagi seorang penganalisis merumuskan konflik
tidak sadar yang menyebabkan gejala yang dirasakan dan permasalahan karakter pa
da pasien, kemudian menginterpretasikannya bagi pasien untuk menghasilkan pemaha
man diri untuk pemecahan masalahnya.
Terapi
Intervensi khusus dari seorang penganalisis biasanya mencakup mengkonfrontasikan
dan mengklarifikasi mekanisme pertahanan, harapan, dan perasaan bersalah. Melal
ui analisis konflik, termasuk yang berkontribusi terhadap daya tahan psikis dan
yang melibatkan tranferens kedalam reaksi yang menyimpang, perlakuan psikoanalis
is dapat mengklarifikasi bagaimana pasien secara tidak sadar menjadi musuh yang
paling jahat bagi dirinya sendiri: bagaimana reaksi tidak sadar yang bersifat si
mbolis dan telah distimulasi oleh pengalaman kemudian menyebabkan timbulnya geja
la yang tidak dikehendaki. Terapi dihentikan atau dianggap selesai saat pasien m
engerti akan kenyataan yang sesungguhnya, alasan mengapa mereka melakukan perila
ku abnormal, dan menyadari bahwa perilaku tersebut tidak seharusnya mereka lakuk
an, lalu mereka sadar untuk menghentikan perilaku itu.[6]

Anda mungkin juga menyukai