Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Topik pendeteksi kesalahan memang diperlukan dalam kehidupan kita sehari-hari,


diseluruh kalangan masyarakat, karena bersifat penting dan diperlukan untuk kebaikan
pada setiap masyarakat. Oleh karena itu kami memilih judul makalah yaitu, Pendeteksi
kesalahan bilangan genap menggunakan rangakaian dasar gerbang logika.
Pendeteksi kesalahan dalam kehidupan kita sehari-hari biasanya selalu berhubungan
dengan suatu hal yang bersifat sangat membantu bagi yang pihak yang terkait, dalam hal
mencari kebenaran. Pendeteksi kesalahan juga biasanya sering digunakan untuk keperluan
polisi dalam menginterogasi tersangkanya. Oleh karena ini, Pendeteksi kesalahan bilangan
genap menggunakan rangakaian dasar gerbang logika yang disajikan ini, berfungsi juga
untuk membantu masyarakat awam ( khususnya dengan latar belakang pendidikan yang
minimal ) untuk memahami definisi dari bilangan genap. Disamping topik pembahasan ini
sangat menarik untuk diulas, dan juga sangat penting untuk pengembangan pengetahuan
kita dalam topik ini. Oleh karena itulah saya mengambil judul makalah ini.

1.2 Tujuan

Dengan dibuatnya makalah ini penulis berharap pembaca dapat memahami konsep
yang digunakan melalui rangkaian dasar kombinasi gerbang logika, untuk menghasilkan
sebuah alat untuk mendeteksi bilangan genap. Kemudian juga mengetahui yang mana itu
bilangan genap, serta menyimpulkan perbedaannya dengan bilangan ganjil, terlebih kepada
anak-anak yang baru memulai mengenal angka.

1.3 Ruang Lingkup Materi

Materi yang dipakai disini adalah materi dari rangkaian gerbang logika lanjutan,
yakni xor,dan xnor. Dari materi gerbang logika lanjutan ini, tentunya terdiri dari beberapa
gerbang logika dasar, yaitu and dan or.

1
1.4 Metode Penulis

Karya tulis ini menggunakan metode penulisan sebagai berikut :


1. Studi kepustakaan
Dengan membaca dan mengumpulkan data-data dari literature dan situs-situs
internet yang berhubungan dengan permasalahan atau topik yang kami angkat ini.

2
BAB 2
DASAR TEORI

2.1 GERBANG LOGIKA DASAR

2.1.1. Gerbang NOT

Gerbang NOT sering disebut juga dengan istilah inverter atau pembalik. Logika
dari gerbang ini adalah membalik apa yang di-input ke dalamnya. Biasanya input-nya
hanya terdiri dari satu kaki saja. Ketika input yang masuk adalah 1, maka hasil output-nya
adalah 0. Jika input yang masuk adalah 0, maka hasil output-nya adalah 1. Banyak sekali
penerapan gerbang NOT ini pada rangkaian digital, meskipun fungsinya sangat sederhana.

2.1.2. Gerbang AND

Gerbang AND memiliki karakteristik logika di mana jika input yang masuk
adalah bernilai 0, maka hasil outputnya pasti akan bernilai 0. Jika kedua input diberi nilai 1,
maka hasil output akan bernilai 1 pula. Logika gerbang AND bisa diumpamakan sebagai
sebuah rangkaian dengan dua buah saklar yang disusun secara seri. Jika salah satunya
memutuskan hubungan rangkaian, maka hasil yang dikeluarkan dari rangkaian tersebut
adalah 0. Tidak peduli saklar manapun yang diputuskan maka hasil akhirnya adalah 0.
Ketika kedua buah saklar terhubung dengan rangkaian bersamaan, maka hasil akhirnya
barulah bernilai 1.

2.1.3. Gerbang OR

Gerbang OR digambarkan sebagai Gerbang Penjumlah. Gerbang OR berbeda


dengan gerbang NOT yang hanya memiliki satu input, gerbang ini memiliki paling sedikit
2 jalur input. Artinya inputnya bisa lebih dari dua, misalnya empat atau delapan. Yang jelas
adalah semua gerbang logika selalu mempunyai hanya satu output. Gerbang OR dapat
dikatakan memiliki karakteristik “memihak 1”, di mana karakteristik logikanya akan selalu

3
mengeluarkan hasil output bernilai 1 apabila ada satu saja input yang bernilai 1. Jadi
gerbang logika ini tidak peduli berapa nilai input pada kedua sisinya, asalkan salah satunya
atau kedua-duanya bernilai 1, maka outputnya pasti juga akan bernilai 1. Logika gerbang
OR ini dapat diumpamakan sebagai sebuah rangkaian dengan dua buah saklar yang
terpasang secara paralel.
Apabila salah satu saklar memutuskan hubungan (bernilai 0), maka output-nya tetaplah
bernilai 1 karena input yang lain tidak akan terputus hubungannya dengan output. Apabila
kedua input bernilai 0, maka output barulah benar-benar terputus atau bernilai 0. Jika
keduanya bernilai 1, maka output juga akan bernilai 1.

2.2 GERBANG LOGIKA LANJUTAN

2.2.1 Gerbang NAND

Gerbang logika NAND merupakan modifikasi yang dilakukan pada gerbang AND
dengan menambahkan gerbang NOT didalam prosesnya. Maka itu, mengapa gerbang ini
dinamai NAND atau NOTAND. Logika NAND benar-benar merupakan kebalikan dari apa
yang dihasilkan oleh gerbang AND. Di dalam gerbang logika NAND, jika salah satu input
atau keduanya bernilai 0 maka hasil output-nya adalah 1. Jika kedua input bernilai 1 maka
hasil output-nya adalah 0.

2.2.2 Gerbang NOR

Gerbang NOR atau NOT-OR juga merupakan kebalikan dari gerbang logika OR.
Semua input atau salah satu input bernilai 1, maka output-nya akan bernilai 0. Jika kedua
input bernilai 0, maka output-nya akan bernilai 1

2.2.3 Gerbang XOR

Gerbang XOR merupakan singkatan dari kata Exclusive-OR. Sesuai dengan


namanya, gerbang logika ini merupakan versi modifikasi dari gerbang OR. Jika pada

4
gerbang OR Anda akan mendapatkan hasil output yang serba 1 jika salah satu input atau
keduanya bernilai 1, tidak demikian dengan XOR. Gerbang logika ini hanya akan
mengeluarkan hasil output bernilai 1 jika hanya salah satu input saja yang bernilai 1.
Maksudnya jika kedua input bernilai 1, maka hasil output-nya tetaplah 0.
Jadi dengan demikian, logika XOR tidak akan membiarkan kedua input bernilai sama. Jika
sama, maka hasil output-nya adalah 0.

2.2.4 Gerbang XNOR

Gerbang XNOR atau Exclusive NOR ini mungkin tidak terlalu sering terdengar,
namun aplikasinya cukup lumayan penting juga. Gerbang logika XNOR memiliki kerja
kebalikan dari XOR. Jika pada gerbang logika XNOR terdapat dua input yang sama, maka
gerbang XNOR akan mengeluarkan hasil output bernilai 1. Namun jika salah satunya saja
yang berbeda, maka nilai output pastilah bernilai 0.

5
BAB 3
PEMBAHASAN

Cara kerja metode ini sebenarnya sangat sederhana namun bila kita sedikit
mencermatinya dengan baik dan melakukan suatu percobaan-percobaan yang kita
lakukan sebagai mahasiswa yang kreatif maka, kita akan mendapatkan suatu metode yang
luar biasa. Rancangan yang kami buat, benar masih dalam bentuk simulator, namun
untuk membuatnya kedalam bentuk alat, itu adalah pekerjaan yang sulit buat kaminamun
karena adanya hanya simulator ini, marilah kita tinjau masing-masing pembentuk alat
pendeteksi kesalahan bilangan genap ini.
Alat ini dibentuk oleh 2 IC xor (dua kaki) dan 1 IC xnor (dua kaki) dimana input
dimasukkan di setiap kaki IC xor kemudian keluaran dari gerbang xor itu akan dijadikan
masukan di gerbang xnor.

6
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Simulator ini dapat juga disebut sebagai fungsi genap, sehingga dapat di
implementasikan dalam pendeteksi kesalahan bilangan genap ini.
2. Gerbang xor dan xnor merupakan salah satu evolusi gerbang logika dasar yang telah
ada, dalam hal ini kelak bias saja muncul gerbang baru dimana memiliki fungsi
tersendiri, seperti gerbang xor dan xnor sebagai fungsi bilangan genap.

4.2 Saran

Adapun saran demi kesempurnaan penulisan kara tulis ini adalah :


1. Dipelukan penulisan makalah lain yang sejenis berisikan proses-proses dan cara kerja
dari simulasi, terutama pada angka yang lebih besar daripada yang disajikan ini, agar
dapat menghasilkan lebih baik makalah.
2. Perlu dikembangkannya suatu metode dimana metode ini mampu digunakan untuk
seluruh masyarakat, seperti kita tahu bahwa, anak kecil bahkan orang dewasa lain,
belum tentu dapat menghitung bilangan biner. Jadi alat ini perlu diterjemahkan ke
dalam bilangan desimal dulu melalui decoder, agar dapat lebih mudah dipahami.

7
DAFTAR PUSTAKA

 Teknik Instrumentasi. A.C Srivasta. Indian Institute of Sugarcane Research Lucknow.


Penerbit : Universitas Indonesia. 1987

 Rangkaian listrik elektronika. Bandung. Institut teknik bandung. 1990

 Staff.unud.ac.id/~widyatmika/ elektronika digital. Diakses pada 7 Juni 2010.

Anda mungkin juga menyukai