Makalah Pendeteksi Kesalahan Elka 2
Makalah Pendeteksi Kesalahan Elka 2
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Dengan dibuatnya makalah ini penulis berharap pembaca dapat memahami konsep
yang digunakan melalui rangkaian dasar kombinasi gerbang logika, untuk menghasilkan
sebuah alat untuk mendeteksi bilangan genap. Kemudian juga mengetahui yang mana itu
bilangan genap, serta menyimpulkan perbedaannya dengan bilangan ganjil, terlebih kepada
anak-anak yang baru memulai mengenal angka.
Materi yang dipakai disini adalah materi dari rangkaian gerbang logika lanjutan,
yakni xor,dan xnor. Dari materi gerbang logika lanjutan ini, tentunya terdiri dari beberapa
gerbang logika dasar, yaitu and dan or.
1
1.4 Metode Penulis
2
BAB 2
DASAR TEORI
Gerbang NOT sering disebut juga dengan istilah inverter atau pembalik. Logika
dari gerbang ini adalah membalik apa yang di-input ke dalamnya. Biasanya input-nya
hanya terdiri dari satu kaki saja. Ketika input yang masuk adalah 1, maka hasil output-nya
adalah 0. Jika input yang masuk adalah 0, maka hasil output-nya adalah 1. Banyak sekali
penerapan gerbang NOT ini pada rangkaian digital, meskipun fungsinya sangat sederhana.
Gerbang AND memiliki karakteristik logika di mana jika input yang masuk
adalah bernilai 0, maka hasil outputnya pasti akan bernilai 0. Jika kedua input diberi nilai 1,
maka hasil output akan bernilai 1 pula. Logika gerbang AND bisa diumpamakan sebagai
sebuah rangkaian dengan dua buah saklar yang disusun secara seri. Jika salah satunya
memutuskan hubungan rangkaian, maka hasil yang dikeluarkan dari rangkaian tersebut
adalah 0. Tidak peduli saklar manapun yang diputuskan maka hasil akhirnya adalah 0.
Ketika kedua buah saklar terhubung dengan rangkaian bersamaan, maka hasil akhirnya
barulah bernilai 1.
2.1.3. Gerbang OR
3
mengeluarkan hasil output bernilai 1 apabila ada satu saja input yang bernilai 1. Jadi
gerbang logika ini tidak peduli berapa nilai input pada kedua sisinya, asalkan salah satunya
atau kedua-duanya bernilai 1, maka outputnya pasti juga akan bernilai 1. Logika gerbang
OR ini dapat diumpamakan sebagai sebuah rangkaian dengan dua buah saklar yang
terpasang secara paralel.
Apabila salah satu saklar memutuskan hubungan (bernilai 0), maka output-nya tetaplah
bernilai 1 karena input yang lain tidak akan terputus hubungannya dengan output. Apabila
kedua input bernilai 0, maka output barulah benar-benar terputus atau bernilai 0. Jika
keduanya bernilai 1, maka output juga akan bernilai 1.
Gerbang logika NAND merupakan modifikasi yang dilakukan pada gerbang AND
dengan menambahkan gerbang NOT didalam prosesnya. Maka itu, mengapa gerbang ini
dinamai NAND atau NOTAND. Logika NAND benar-benar merupakan kebalikan dari apa
yang dihasilkan oleh gerbang AND. Di dalam gerbang logika NAND, jika salah satu input
atau keduanya bernilai 0 maka hasil output-nya adalah 1. Jika kedua input bernilai 1 maka
hasil output-nya adalah 0.
Gerbang NOR atau NOT-OR juga merupakan kebalikan dari gerbang logika OR.
Semua input atau salah satu input bernilai 1, maka output-nya akan bernilai 0. Jika kedua
input bernilai 0, maka output-nya akan bernilai 1
4
gerbang OR Anda akan mendapatkan hasil output yang serba 1 jika salah satu input atau
keduanya bernilai 1, tidak demikian dengan XOR. Gerbang logika ini hanya akan
mengeluarkan hasil output bernilai 1 jika hanya salah satu input saja yang bernilai 1.
Maksudnya jika kedua input bernilai 1, maka hasil output-nya tetaplah 0.
Jadi dengan demikian, logika XOR tidak akan membiarkan kedua input bernilai sama. Jika
sama, maka hasil output-nya adalah 0.
Gerbang XNOR atau Exclusive NOR ini mungkin tidak terlalu sering terdengar,
namun aplikasinya cukup lumayan penting juga. Gerbang logika XNOR memiliki kerja
kebalikan dari XOR. Jika pada gerbang logika XNOR terdapat dua input yang sama, maka
gerbang XNOR akan mengeluarkan hasil output bernilai 1. Namun jika salah satunya saja
yang berbeda, maka nilai output pastilah bernilai 0.
5
BAB 3
PEMBAHASAN
Cara kerja metode ini sebenarnya sangat sederhana namun bila kita sedikit
mencermatinya dengan baik dan melakukan suatu percobaan-percobaan yang kita
lakukan sebagai mahasiswa yang kreatif maka, kita akan mendapatkan suatu metode yang
luar biasa. Rancangan yang kami buat, benar masih dalam bentuk simulator, namun
untuk membuatnya kedalam bentuk alat, itu adalah pekerjaan yang sulit buat kaminamun
karena adanya hanya simulator ini, marilah kita tinjau masing-masing pembentuk alat
pendeteksi kesalahan bilangan genap ini.
Alat ini dibentuk oleh 2 IC xor (dua kaki) dan 1 IC xnor (dua kaki) dimana input
dimasukkan di setiap kaki IC xor kemudian keluaran dari gerbang xor itu akan dijadikan
masukan di gerbang xnor.
6
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Simulator ini dapat juga disebut sebagai fungsi genap, sehingga dapat di
implementasikan dalam pendeteksi kesalahan bilangan genap ini.
2. Gerbang xor dan xnor merupakan salah satu evolusi gerbang logika dasar yang telah
ada, dalam hal ini kelak bias saja muncul gerbang baru dimana memiliki fungsi
tersendiri, seperti gerbang xor dan xnor sebagai fungsi bilangan genap.
4.2 Saran
7
DAFTAR PUSTAKA