Anda di halaman 1dari 3

PENDAPAT

FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN


DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
TERHADAP
HASIL PANJA HARMONISASI BADAN LEGISLASI
RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENCEGAHAN DAN
PEMBERANTASAN PEMBALAKAN LIAR
Disampaikan pada Rapat Kerja Badan Legislasi DPR-RI, Senin, 13 desember 2010
Oleh Juru Bicara F-PPP: Drs. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si
Anggota DPR-RI Nomor: 305

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Yang Terhormat Pimpinan Rapat,


Yang terhormat Rekan-rekan Anggota Dewan,
Dan hadirin sekalian yang berbahagia.

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya
berkat rahmat, taufiq dan karunia-Nya-lah maka pada saat ini, kita dapat
menghadiri Rapat Baleg dalam keadaan sehat wal-afiat.

Selanjutnya Sholawat teriring salam kita haturkan kepada Rasulullah


Muhammad SAW, dan kepada keluarga Beliau serta para sahabatnya. Semoga
kita senantiasa dapat mengikuti sunnahnya dan menjadi pengikutnya yang setia
serta di hari akhir kelak memperoleh syafa`atnya. Amin.

Rapat Baleg yang terhormat,

Telah kita maklumi bersama bahwa Indonesia memiliki kawasan hutan


yang sangat luas, yaitu kurang lebih 120 juta hektar. Kawasan hutan tersebut
memiliki fungsi produksi, lindung, dan konservasi. Sektor kehutanan merupakan
salah satu penggerak utama pembangunan ekonomi Indonesia sebagai
penghasil devisa, pemasok industri, pencipta lapangan pekerjaan, dan juga
sebagai penggerak sektor-sektor lain yang terkait. Namun demikian,
pembangunan sektor kehutanan juga telah menimbulkan permasalahan
ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dari sisi sosial ekonomi masyarkat sekitar
hutan, pembangunan kehutanan tidak secara nyata cukup dapat meningkatkan
kesejahteraan mereka, yang terjadi justru kesenjangan dan kemiskinan karena
2

hasil hutan hanya dinikmati oleh para pemilik modal besar. Disamping itu,
pemanfaatan hutan secara tidak bertanggungjawab juga telah menyebabkan
kerusakan lingkungan. Telah menjadi pemandangan yang biasa bahwa jika
terjadi tingkat curah hujan yang tinggi maka di daerah sekitar hutan akan terjadi
bencana banjir dan tanah longsor. Korban jiwa dan harta benda di derita oleh
masyarakat sekitar hutan.

Sementara itu, pengelolaan pemanfaatan hutan yang tidak baik menjadi


faktor utama terjadinya degradasi kawasan hutan kita, yang laju kecepatannya
mencapai lebih dari 1,6 juta hektar pertahun. Degradasi hutan tersebut, antara
lain, disebabkan oleh pembukaan kawasan hutan dalam skala besar untuk
berbagai keperluan pembangunan, penebangan yang berlebihan, penjarahan,
perambahan, pendudukan lahan, dan kebakaran hutan serta pembalakan liar.

Saudara Pimpinan Rapat

Pembalakan liar telah menjadi persoalan besar bagi Indonesia. Untuk


mengatasi pembalakan liar bukanlah suatu pekerjaan yang sederhana dan
mudah. Kita menyadari dan mengetahui bahwa pembalakan liar berdimensi
kompleks dan melibatkan banyak pihak yang tidak bertanggungjawab terhadap
lingkungan dan hak-hak generasi mendatang. Kita juga menyadari dan
memahami pembalakan liar dilakukan secara terorganisir, sehingga
kejahatannyapun kita sebut sebagai kejahatan yang terorganisasi. Kita juga
menyadari dan memaklumi bahwa pembalakan liar ini dilakukan bukan saja oleh
jaringan nasional tetapi juga dilakukan oleh jaringan internasional.

Maka dari itu, untuk menanggulangi pembalkan liar, kita membutuhkan


kemauan politik dan komitmen politik yang tegas dan jelas. Kemauan dan
komitmen politik tersebut harus tercermin dalam Rancangan Undang-undang
yang sedang kita bahas ini. Fraksi Partai Persatuan Pembangunan memandang
bahwa kerjasama internasional merupakan hal yang krusial untuk dilakukan
mengingat para cukong pembalak liar sebagian besar merupakan jaringan
internasional. Oleh karena itu, telah tepat kiranya pengaturan kerjasama
internasional diatur dalam RUU ini.

Fraksi kami juga memahami bahwa diperlukan sebuah lembaga yang kuat
untuk menanggulangi permasalahan pembalakan liar ini. Namun lembaga ini
harus transparan dan akuntabel dalam menjalankan fungsi, wewenang, dan
tugasnya. Lembaga yang kuat yang dapat menegakkan supremasi hukum di
sektor kehutanan akan dapat menjadi harapan kita untuk mencegah dan
memberantas pembalakan liar, sehingga kita dapat mewariskan hutan kita
kepada generasi mendatang.

Namun, sebelum mengakhiri pendapat kami ini, Fraksi Partai Persatuan


Pembangunan mengingatkan kita semua bahwa pemberdayaan masyarakat
sekitar hutan harus terus dilakukan agar mereka dapat memanfaatkan hutan
secara baik dan berkelanjutan. Selain itu, masyarakat sekitar hutan juga perlu
diberikan kesempatan untuk memanfaatkan hutan bagi kebutuhan hidupnya dan
3

dalamrangka itu janganlah serta merta mereka dikatakan sebagi perambah atau
pembalak liar.
Saudara Pimpinan Rapat,
Rekan-Rekan Anggota Dewan,
Dan Hadirin yang Berbahagia,

Demikianlah Pendapat Fraksi Partai Persatuan Pembangunan; dan


selanjutnya, dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahiim Fraksi Partai
Persatuan Pembangunan menyatakan dapat menyetujui RUU Pencegahan
dan Pemberantasan Pembalakan Liar untuk dibahas selanjutnya dalam
rapat paripurna Dewan dalam rangka pengambilan keputusan menjadi RUU
usul inisitaif DPR-RI.

Dan akhirnya, kepada Saudara Pimpinan Rapat, Rekan-rekan Anggota


Dewan, serta hadirin sekalian, kami ucapkan terimakasih atas kesabarannya
memperhatikan pendapat akhir mini kami.

Wabillahittaufiq wal Hidayah


Wassalamualaikum Wr Wb

Jakarta, 13 Desember 2010


FRAKSI PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Juru bicara

Drs. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si


Anggota DPR-RI Nomor: 305

Anda mungkin juga menyukai