Anda di halaman 1dari 26

BAB IV

SIMULASI DAN ANALISIS

Pada Tugas Akhir ini, software simulasi yang digunakan adalah


Electrical Transient Analyzer Program (ETAP) 7.0.0. Dalam bab ini
akan disimulasikan dan analisis sistem kelistrikan Pabrik Semen Tuban
IV yang berkaitan dengan permasalahan faktor daya, peredaman
harmonisa dan juga evaluasi tegangan kedip pada saat starting motor.

4.1 Simulasi Faktor Daya Sistem Kelistrikan Pabrik Tuban IV


Untuk menganalisa faktor daya dari sistem kelistrikan ini, akan
digunakan perbandingan simulasi sistem kelistrikan eksisting, sistem
kelistrikan setelah peningkatan faktor daya mencapai batas yang
diijinkan (85%) dan sistem kelistrikan setelah penambahan kapasitor
bank sehingga faktor daya menjadi 92%.

4.1.1 Sistem Kelistrikan Kondisi Eksisting


Simulasi sistem kelistrikan ini dilakukan dengan kondisi
pembebanan penuh yang bertujuan untuk mendapatkan nilai tegangan
dan power factor pada tiap-tiap bus. Hasil simulasi load flow sistem
kelistrikan pada bus-bus utama dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Hasil Simulasi Load Flow Pabrik Semen Tuban IV
NAMA BUS KV MW MVAR MVA PF(%)
MAIN BUS 2 149.9 40.143 50.535 64.539 62.2
814.MV11 19.906 39.563 43.425 58.612 67.5
SUBXII-824-MV121 19.88 3.439 2.841 4.461 77.1
SUBXIII-824-MV131 19.829 22.305 25.389 33.795 66
SUBXIII-824-MV141 19.877 13.75 15.359 20.615 66.7
SUBIV-824-MV142 5.994 13.657 14.247 19.735 69.2
SUBXIII-824-MV132 5.86 22.07 22.769 31.71 69.6
SUBXII-824-MV122 6.224 1.243 0.54 1.355 91.7
ER23A-C834-MV23A1 19.763 2.184 2.433 3.269 66.8
ER23A-C834-MV23A2 6.300 1.356 1.752 3.131 69.3
ER23-C834-MV23B 6.221 0.282 0.365 0.690 70.7
ER23C-C834-MV23C 6.209 0.753 0.058 0.755 99.7
ER24-834-MV241 6.300 9.073 10.470 15.003 66.6
ER25-C834-MV251 5.858 7.382 7.094 7.094 72.1
ER25-C834-MV252 6.300 1.766 2.194 4.002 68.9
ER26-834-MV261 5.856 1.481 1.231 1.926 76.9
ER27-C834-MV271 6.300 3.875 4.187 9.154 67.9
ER27-C834-MV272 6.300 3.875 4.187 9.553 68.6
ER28-C834-MV281 5.988 0.873 0.555 1.034 84.4

39
4.1.1.1 Analisis Simulasi Faktor Daya
Hasil simulasi Load Flow sistem kelistrikan Pabrik SemenTuban IV
menunjukkan nilai faktor daya yang rendah 62,2% di Main Bus 150 kV.
Faktor daya yang terjadi pada tiap bus hampir seluruhnya berada
dibawah angka yang telah diijinkan yaitu faktor daya harus diatas 85%.
Begitu juga dengan nilai tegangan pada bus – bus tersebut jika
diperhatikan tegangannya lebih rendah dari batas tegangan yang
diijinkan (95%-105%).
Beberapa bus yang nilai tegangannya rendah yaitu substation SUB-
XIII-C824-MV132 yang menyuplai ER25, ER26 dan ER29. Tegangan
pada bus - bus tersebut adalah :

SUB-XIII-C824-MV132 : 92,93%
ER25-C834-MV252 : 92,88%
ER25-C834-MV251 : 92,85%
ER26-C834-MV261 : 92,83%
ER29-C834-MV291 : 92,89%

Nilai faktor daya yang buruk ini terjadi hampir disetiap bus
diakibatkan oleh karakteristik beban lump load yang ada. Bus - bus
tersebut mempunyai beban yang memang nilai faktor dayanya cukup
buruk sehingga mempunyai nilai daya reaktif yang cukup besar
dibandingkan dengan kebutuhan daya aktifnya.
Untuk lebih jelasnya report hasil simulasi yang lengkap dapat
dilihat pada Lampiran 2.

4.1.2 Evaluasi Perbaikan Faktor Daya


Dari hasil simulasi diatas didapatkan nilai power factor di sisi main
bus 150 kV sebesar 62,2%. Dengan kondisi tersebut, maka perlu
dilakukan peningkatan faktor daya guna meningkatkan available power
dan mengurangi rugi – rugi yang ada.
Perlu diperhatikan juga, untuk pemasangan kompensasi daya reaktif
melalui pemasangan kapasitor dibatasi sampai faktor daya maksimal
100% dengan sistem berada kondisi lagging. Pemasangan kapasitor
bank sebagai kompesator daya reaktif dapat diletakkan pada tiga tempat.
Ketiga tempat tersebut adalah di bus utama dekat dengan power plant
(main compesation), pada kumpulan beberapa bus (group compesation)

40
dan pada tiap-tiap mesin atau peralatan yang memerlukan kompensasi
(individual compesation).
Untuk memperbaiki kualitas daya tersebut diatas, digunakan
kapasitor bank yang dipasang pada bus 6.3 kV (ER) agar diperoleh
Power Factor di Main Bus menjadi 85% sehingga tidak dikenakan
denda oleh PLN. Bus – bus yang ditambahkan kapasitor adalah sebagai
berikut :
Bus ER23-C834-MV23A2 : 1500 kVar
Bus ER24-C834-MV241 : 6000 kVar
Bus ER25-C834-MV251 : 3000 kVar
Bus ER25-C834-MV252 : 3000 kVar
Bus ER26-C834-MV261 : 4500 kVar
Bus ER27-B834-MV272 : 4500 kVar

Data hasil simulasi peningkatan Load Flow pada bus-bus utama


ditunjukkan pada Tabel 4.2 dibawah ini.

Tabel 4.2. Hasil Simulasi Perbaikan Load Flow pada Sistem Kelistrikan Tuban IV
NAMA BUS KV MW MVAR MVA PF(%)
MAIN BUS 2 150 39.674 23.961 46.348 85.6
814.MV11 20.028 39.372 19.843 44.09 89.3
SUBXII-824-MV121 20.018 3.428 1.256 3.651 93.9
SUBXIII-824-MV131 19.987 22.188 8.2 23.655 93.8
SUBXIII-824-MV141 20.005 13.724 10.794 17.46 78.6
SUBIV-824-MV142 6.109 13.663 9.999 16.931 80.7
SUBXIII-824-MV132 6.16 22.078 8.864 23.791 92.8
SUBXII-824-MV122 6.267 1.245 0.542 1.358 91.7
ER23A-C834-MV23A1 19.947 2.175 0.86 2.339 93
ER23A-C834-MV23A2 6.300 1.356 1.752 3.130 69.3
ER23-C834-MV23B 6.300 0.282 0.365 0.691 70.1
ER23C-C834-MV23C 6.253 0.059 0.755 0.757 99.7
ER24-834-MV241 6.300 9.073 10.470 15.000 66.6
ER25-C834-MV251 6.156 7.441 6.925 10.165 73.2
ER25-C834-MV252 6.300 1.479 4.305 4.552 68.9
ER26-834-MV261 6.162 1.704 5.799 6.044 32.5
ER27-C834-MV271 6.300 3.875 4.187 10.012 67.9
ER27-C834-MV272 6.300 3.875 4.187 8.977 68.6
ER28-C834-MV281 6.109 0.875 0.556 1.037 84.4

Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa dengan penambahan


kompensator daya reaktif kualitas daya yang semula turun dapat
diperbaiki , sehingga masuk dalam batas yang diijinkan. Untuk nilai

41
tegangan pada bus-bus lain juga mengalami kenaikan, terutama pada bus
– bus yang ditambah kapasitor bank.

4.1.3 Evaluasi Peningkatan Faktor Daya


Setelah melakukan simulasi diatas pada sistem kelistrikan dengan
peningkatan faktor daya menjadi 85.6%, maka dilakukan simulasi load
flow dengan penambahan kapasitor bank guna menaikkan faktor daya
menjadi 92% sehingga sistem tersebut dapat optimal. Untuk
memperbaiki kualitas daya tersebut diatas, digunakan kapasitor bank
yang nilai dan tempat pemasangan mengacu pada sitem kelistrikan
Pabrik Tuban IV existing yaitu dipasang pada :
Bus ER23-C834-MV23B : 1500 kVar
Bus ER23A-C834-MV23A2 : 1500 kVar
Bus ER24-C834-MV241 : 6000 kVar
Bus ER25-C834-MV251 : 3000 kVar
Bus ER25-C834-MV252 : 3000 kVar
Bus ER26-C834-MV261 : 4500 kVar
Bus ER27-C834-MV271 : 6000 kVar
Bus ER27-B834-MV272 : 4500 kVar

Tabel 4.3 Hasil Simulasi Peningkatan Load Flow Pabrik Tuban IV


NAMA BUS KV MW MVAR MVA PF(%)
MAIN BUS 2 150 41.951 17.871 45.599 92
814.MV11 19.988 41.615 14.403 44.037 94.5
SUBXII-824-MV121 19.977 3.432 0.961 3.564 96.3
SUBXIII-824-MV131 19.941 24.442 9.889 26.367 92.7
SUBXIII-824-MV141 19.971 13.707 4.602 14.459 94.8
SUBIV-824-MV142 6.201 13.653 4.087 14.252 95.8
SUBXIII-824-MV132 6.118 24.305 9.452 26.078 93.2
SUBXII-824-MV122 6.344 1.25 1.036 1.623 77
ER23A-C834-MV23A1 19.905 2.175 0.866 2.341 92.9
ER23A-C834-MV23A2 6.300 1.356 1.752 1.597 69.3
ER23-C834-MV23B 6.300 0.282 0.365 1.634 30.6
ER23C-C834-MV23C 6.323 0.758 0.059 0.76 99.7
ER24-834-MV241 6.300 9.073 10.470 15.000 66.6
ER25-C834-MV251 6.116 8.153 6.928 10.699 76.2
ER25-C834-MV252 6.300 1.766 2.194 4.002 68.9
ER26-834-MV261 6.117 3.716 4.241 5.639 65.9
ER27-C834-MV271 6.300 3.875 4.187 9.548 68.7
ER27-C834-MV272 6.300 3.875 4.187 9.151 67.9
ER28-C834-MV281 6.197 0.878 0.556 1.039 84.5

42
Hasil simulasi pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa selain
peningkatan faktor daya menjadi 92% di Main Bus. Begitu juga dengan
nilai faktor daya pada setiap bus juga mengalami peningkatan sehingga
mencapai batas yang diijinkan dari PLN. Untuk laporan load flow
lengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.
Nilai tegangan bus yang menyuplai substation SUB-XIII-C824-
MV132 mengalami kenaikan tegangan sehingga bus – bus yang berada
dibawahnya juga mengalami kenaikan tegangan. Nilai Tegangan bus –
bus tersebut menjadi :

SUB-XIII-C824-MV132 : 97,13%
ER25-C834-MV252 : 97,08 %
ER25-C834-MV251 : 97.12%
ER26-C834-MV261 : 97,09%
ER29-C834-MV291 : 97,1%
Walaupun terjadi kenaikan tegangan pada bus – bus tersebut diatas,
tetapi kenaikan tegangan masih berada di dalam range yang diijinkan
yaitu tidak melebihi 95% sampai dengan 105%.

4.2 Studi Harmonisa


Karakteristik beban pada sistem kelistrikan Pabrik Semen Tuban IV
sebagian besar berupa motor yang dilengkapi dengan peralatan
elektronika daya berupa pengatur frekuensi motor yaitu Variable
Frequency Drive (VFD) serta peralatan elektronika daya yang lain
seperti charger. Karena adanya peralatan elektronika daya tersebut,
maka memicu timbulnya harmonisa pada sistem kelistrikan ini.
Evaluasi hasil pengukuran harmonisa dilakukan berdasarkan
Standard IEEE sebagai berikut :

Bus Voltage at PCC IHDv (%) THDv(%)


69 kV and below 3.0 5.0
69.001 kV through 161 kV 1.5 2.5
161 kV and above 1.0 1.5
Tabel 4.4 Standar 519 (1992) untuk THD voltage dan IHD voltage IEEE

IHDv = Individual Harmonic voltage Distortion


THDv = Total Harmonic voltage Distortion

43
Tabel 4.5 Standar 519 (1992) untuk THD current
Isc / IL h<11 11h<17 17h<23 23h<35 35h THD
(%)
<20 4 2 1,5 0,6 0,3 5
20 => 50 7 3,5 2,5 1 0,5 8
50 => 100 10 4,5 4 1,5 0,7 12
100 => 1000 12 5,5 5 2 1 15
> 1000 15 7 6 2,5 1,4 20

4.2.1 Simulasi Harmonisa Sistem Kelistrikan Pabrik Tuban IV


Kondisi Eksisting
Studi Harmonisa pada sistem kelistrikan Pabrik Semen Tuban IV
dilakukan dengan menggunakan software ETAP (Harmonic analysis).
Simulasi harmonisa dilakukan pada sistem kelistrikan eksisting Pabrik
Semen Tuban IV diperlukan untuk memperkirakan nilai THD tegangan
dan THD arus pada tiap – tiap bus.
Hasil simulasi harmonisa pada bus – bus utama ditunjukkan pada
Tabel 4.5.

Tabel 4.6 Hasil Simulasi Harmonisa Pabrik Tuban IV


Standar IEEE
Nama Bus THDi THDv THDi THDv
Main Bus 1.13 1.00 5 5
814.MV11 1.62 3.65 5 5
SUB-XII-C824-MV121 1.80 3.77 5 5
SUB-XII-C824-MV122 1.62 3.42 12 5
SUB-XIII-C824-MV131 1.65 3.69 5 5
SUB-XIII-C824-MV132 2.44 4.44 5 5
SUB-XIII-C824-MV141 1.41 3.66 5 5
SUB-XIV-C824-MV142 1.59 4.77 5 5
ER23A-C834-MV23A1 1.33 3.97 5 5
ER23A-C834-MV23A2 1.59 2.54 8 5
ER23B-C834-MV23B 1.51 3.42 15 5
ER23C-C834-MV23C 2.09 3.38 12 5
ER24-C834-MV241 2.09 4.29 8 5
ER25-C834-MV251 7.89 4.48 8 5
ER25-C834-MV252 2.15 4.44 12 5
ER26-C834-MV261 2.48 4.45 15 5
ER27-B834-MV272 1.82 4.82 8 5
ER27-C834-MV271 1.69 4.79 8 5
ER28-C834-MV281 2.31 4.77 15 5
4.2.2 Analisis Harmonisa Sistem Kelistrikan Pabrik Tuban IV
Kondisi Eksisting
44
Dari data diatas nilai THD arus dan THD tegangan masih dibawah
standar IEEE 519. Untuk menganalisa besar distorsi arus pada tiap bus
terlebih dahulu kita menentukan besar ISC / IL pada bus – bus utama.

Perhitungan ISC / IL pada bus ER24-C834-MV241 :


ISC = 29236 A ; IL = 1493.2 A
I SC 293236
= = 19.58 < 20 termasuk THD
IL 1493.2
5

Perhitungan ISC / IL pada bus ER25-C834-MV251:


ISC = 35139 A ; IL = 1009.4 A
I SC 35139
= = 34.81 > 20=>50 termasuk
I L 1009.4
THD 8

Dengan cara tersebut maka hasil yang diperoleh mendekati hasil


pengukuran yang telah dilakukan, dan merupakan model simulasi
harmonisa yang digunakan sebagai dasar untuk menentukan fenomena
yang timbul bila akan dipasang kapasitor bank untuk memperbaiki
factor daya, atau filter harmonisa yang selain untuk memperbaiki factor
daya juga untuk meredam harmonisa. Adapun sebagian plot magnitude
dan plot spectrum pada beberapa ER dapat dilihat pada Gambar 4.3
sampai Gambar 4. 8.

Gambar 4.3 Spektrum Tegangan Fungsi Orde Harmonisa


Perubahan Pada Bus ER26-C834-MV261

45
Gambar 4.4 Plot Impedansi Fungsi Frekuensi Harmonisa
Perubahan Pada Bus ER26-C834-MV261

Gambar 4.5 Spektrum Tegangan Fungsi Orde Harmonisa


Perubahan Pada Bus ER25-C834-MV251

Gambar 4.6 Plot Impedansi Fungsi Frekuensi Harmonisa


Perubahan Pada Bus ER25-C834-MV251

46
Gambar 4.7 Spektrum Tegangan Fungsi Orde Harmonisa
Perubahan Pada Bus SUB-XIII-C824-MV131

Gambar 4.8 Plot Impedansi Fungsi Frekuensi Harmonisa


Perubahan Pada Bus SUB-XIII-C824-MV131

4.2.3 Simulasi Harmonisa dengan Kompensator Daya Reaktif


Secara umum usaha peningkatan power factor dilakukan dnegan
pemasangan kompensator daya reaktif berupa kapasitor bank, tetapi
untuk sebuah sistem dengan sumber harmonisa yang cukup besar dan
pola operasi yang dinamik , seperti pabrik semen Tuban IV ini
pemasangan kapasitor bank perlu mempertimbangkan hal – hal sebagai
berikut :
 Besar distorsi harmonisa setelah pemasangan kapasitor bank
 Resonansi impedansi pada bus – bus utama
Bila dalam simulasi didapat tingkat distorsi tegangan yang rendah
(THDv < 5%) dan tidak terjadi resonansi pada impedansi bus – bus
47
utama maka pemasangan kapasitor bank pada lokasi – lokasi yang
ditentukan data diterapkan. Sedangkan apabila setelah pemasangan
kapasitor bank didapat tingkat distorsi tegangan yang melebihi standart
(THDv > 5%) dan terjadi resonansi pada impedansi pada bus – bus
utama maka diperlukan perancangan filter harmonisa.
Perlunya dilakukan simulasi harmonisa dengan penambahan
kompensator daya reaktif (kapasitor), yaitu bertujuan untuk
memperkirakan nilai THD tegangan dan THD arus pada tiap – tiap bus
akibat pemasangan kapasitor bank. Hasil simulasi (bus-bus utama) dapat
dilihat pada tabel 4.8.
Tabel 4.7 Hasil Simulasi Harmonisa dengan Kompensator Daya Reaktif Pabrik Tuban IV
Sebelum Kapasitor Dengan Kapasitor
Nama Bus THDi THDv THDi THDv
Main Bus 1.13 1.00 1.17 0.94
814.MV11 1.62 3.65 6.44 0.26
SUB-XII-C824-MV121 1.80 3.77 5.90 0.96
SUB-XII-C824-MV122 1.62 3.42 7.76 1.62
SUB-XIII-C824-MV131 1.65 3.69 6.44 0.90
SUB-XIII-C824-MV132 2.44 4.44 6.44 2.32
SUB-XIII-C824-MV141 1.41 3.66 13.05 0.98
SUB-XIV-C824-MV142 1.59 4.77 13.01 3.94
ER23A-C834-MV23A1 1.33 3.97 3.62 1.02
ER23A-C834-MV23A2 1.59 2.54 3.5 1.81
ER23B-C834-MV23B 1.51 3.42 1.41 1.64
ER23C-C834-MV23C 2.09 3.38 1.54 1.62
ER24-C834-MV241 2.09 4.29 3.28 2.46
ER25-C834-MV251 7.89 4.48 3.65 2.35
ER25-C834-MV252 2.15 4.44 3.50 2.35
ER26-C834-MV261 2.48 4.45 12.59 2.43
ER27-B834-MV272 1.82 4.82 12.10 4.03
ER27-C834-MV271 1.69 4.79 16.13 3.98
ER28-C834-MV281 2.31 4.77 2.97 3.94

4.2.4 Analisis Hasil Simulasi Harmonisa dengan Kompensasi


Reaktif
Hasil simulasi harmonisa dengan penambahan kapasitor diatas,
terjadi kenaikan nilai THD arus yang cukup besar. Pada main bus
kenaikan nilai THD tegangan dari 1,13 menjadi 1,17 atau dalam
persentase kenaikan ini sebesar 4%. Sebaliknya untuk nilai THD
tegangan nilainya mengalami penurunan. Penurunan nilai THD
tegangan cukup tinggi berkisar antara 6% sampai dengan 281%,
sedangkan untuk THD arus kenaikan berkisar 4% sampai dengan 658%.

48
Dengan adanya kenaikan nilai harmonisa baik harmonisa arus
maupun harmonisa tegangan dapat menyebabkan berkurangnya umur
dari peralatan. Walaupun terjadi kenaikan yang cukup besar tetapi nilai
dari THD nya masih dibawah standar yang telah ditetapkan. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.7 yang menampilkan perbandingan
THD current sebelum dan sesudah pemasangan kapasitor. Perbandingan
THD voltage sebelum dan sesudah pemasangan kapasitor dapat dilihat
pada Gambar 4.9.

Gambar 4.9 Perbandingan Nilai THD Current

Gambar 4.10 Perbandingan Nilai THD Voltage

Sistem kelistrikan yang mengandung harmonisa sebaiknya tetap


disarankan untuk dipasang kapasitor bank yang berfungdi sebagai filter.
Untuk tampilan plot spectrum dan plot magnitude pada beberapa ER
dapat dilihat pada Gambar 4.10 sampai Gambar 4.15.

49
Gambar 4.11 Spektrum Tegangan Fungsi Orde Harmonisa
Perubahan Pada ER23B-C834-MV23B

Gambar 4.12 Plot Impedansi Fungsi Frekuensi Harmonisa


Perubahan Pada ER23B-C834-MV23B

Gambar 4.13 Spektrum Tegangan Fungsi Orde Harmonisa


Perubahan Pada SUB-XIII-C824-MV132

50
Gambar 4.14 Plot Impedansi Fungsi Frekuensi Harmonisa
Perubahan Pada Bus SUB-XIII-C824-MV132

Gambar 4.15 Spektrum Tegangan Fungsi Orde Harmonisa


Perubahan ER26-C834-MV261

Gambar 4.16 Plot Impedansi Fungsi Frekuensi Harmonisa


Perubahan Pada ER26-C834-MV261

51
4.2.5 Simulasi Harmonisa dengan Filter Harmonisa
Untuk mengurangi kenaikan harmonisa akibat pemasangan
kapasitor bank untuk untuk menaikkan kualitas daya untuk lebih
baiknya kapasitor dipasang sebagai filter harmonisa . Selain berfungsi
untuk peredam harmonisa, filter harmonisa juga dapat dipergunakan
untuk meningkatkan kualitas daya listrik. Untuk mengetahui penurunan
nilai harmonisa akibat pemasangan filter harmonisa maka perlu
dilakukan simulasi. Hasil simulasi ditunjukkan pada Tabel 4.9.

Tabel 4.8 Hasil Simulasi Harmonisa Sebelum, Sesudah Pemasangan Kapasitor dan dengan
Pemasangan Filter Harmonisa di Pabrik Tuban IV

Tanpa Dengan Dengan Filter


Nama Bus Kapasitor Kapasitor Harmonisa
THDi THDv THDi THDv THDi THDv
Main Bus 1.13 1.00 1.17 0.94 0.33 0.14
814.MV11 1.62 3.65 6.44 0.26 0.35 0.53
SUB-XII-C824-MV121 1.80 3.77 5.90 0.96 0.70 0.56
SUB-XII-C824-MV122 1.62 3.42 7.76 1.62 0.90 0.27
SUB-XIII-C824-MV131 1.65 3.69 6.44 0.90 0.44 0.54
SUB-XIII-C824-MV132 2.44 4.44 6.44 2.32 0.44 0.62
SUB-XIII-C824-MV141 1.41 3.66 13.05 0.98 0.90 0.53
SUB-XIV-C824-MV142 1.59 4.77 13.01 3.94 0.90 0.71
ER23A-C834-MV23A1 1.33 3.97 3.62 1.02 0.57 0.61
ER23A-C834-MV23A2 1.59 2.54 3.5 1.81 0.57 0.22
ER23B-C834-MV23B 1.51 3.42 1.41 1.64 0.21 0.27
ER23C-C834-MV23C 2.09 3.38 1.54 1.62 0.82 0.21
ER24-C834-MV241 2.09 4.29 3.28 2.46 3.29 0.47
ER25-C834-MV251 7.89 4.48 3.65 2.35 3.66 0.67
ER25-C834-MV252 2.15 4.44 3.50 2.35 2.33 0.64
ER26-C834-MV261 2.48 4.45 12.59 2.43 0.36 0.59
ER27-B834-MV272 1.82 4.82 12.10 4.03 1.97 0.75
ER27-C834-MV271 1.69 4.79 16.13 3.98 2.44 0.71
ER28-C834-MV281 2.31 4.77 2.97 3.94 0.34 0.71

4.2.6 Analisis Sistem Kelistrikan dengan Filter Harmonisa


Dari hasil simulasi pada Tabel 4.9 dibandingkan nilai THD dengan
kondisi sebelum pemasangan kapasitor bank, setelah pemasangan
kapasitor bank, dan pemasangan filter harmonisa. Setelah pemasangan
filter harmonisa maka nilai harmonisa pada main bus mengalami
penurunan THD current sebesar 0,84 (71,7%) dan THD voltage sebesar
0,8 (85%).
Dari hasil simulasi tersebut untuk menaikkan nilai power factor
pada suatu sistem kelistrikan di industri perlu dipasang kapasitor bank.
52
Tetapi jika dalam sistem kelistrikan tersebut terdapat sumber – sumber
harmonisa maka dengan pemasangan kapasitor saja maka akan
menaikkan nilai harmonisanya. Dengan adanya kenaikan nilai
harmonisa baik harmonisa tegangan maupun harmonisa arus dapat
menyebabkan berkurangnya umur dari peralatan. Guna mengatasi hal
tersebut untuk sistem kelistrikan yang mengandung harmonisa lebih
baik kapsitor bank dipasang sebagai filter harmonisa., Karena selain
dapat menaikkan nilai power factor filter harmonisa juga dapat
meredam harmonisa yang ada.
Untuk tampilan plot magnitude pada beberapa bus dapat dilihat
pada Gambar 4.17 sampai Gambar 4.19.

Gambar 4.17 Plot Impedansi Fungsi Frekuensi Harmonisa


Perubahan Pada ER23A-C834-MV23A1

Gambar 4.18 Plot Impedansi Fungsi Frekuensi Harmonisa


Perubahan Pada ER24-C834-MV241

53
Gambar 4.19 Plot Impedansi Fungsi Frekuensi Harmonisa
Perubahan Pada ER28-C834-MV281

Perbandingan nilai THD current sebelum dan sesudah pemasangan


kapasitor serta setelah pemasangan filter harmonisa dapat dilihat pada
Gambar 4.16. THDi A merupakan nilai THD arus sebelum diberi
kapasitor dan filter, THDi B merupakan THD arus setelah ditambahkan
kapasitor dan THDi C adalah THD arus yang setelah ditambahkan filter
harmonisa. Sedangkan untuk perbandingan nilai THD voltage sebelum
dan sesudah pemasangan kapasitor dapat dilihat pada Gambar 4.17.
THDv A merupakan nilai THD tegangan sebelum diberi kapasitor dan
filter, THDv B merupakan THD tegangan setelah ditambahkan
kapasitor dan THDv C adalah THD tegangan yang setelah ditambahkan
filter harmonisa.

Gambar 4.20 Perbandingan Nilai THD Current

54
Gambar 4.21 Perbandingan Nilai THD Voltage

4.3 Tegangan Kedip / Voltage sags


Untuk mengetahui pengaruh yang terjadi akibat motor starting
terhadap turunnya tegangan sesaat, dalam hal ini disebut voltage sag
atau tegangan kedip pada sistem tenaga listrik PT SEMEN GRESIK
Tbk. Pabrik Tuban IV dilakukan dengan cara mensimulasikan proses
starting motor induksi berkapasitas besar. Asumsi motor induksi
berkapasitas besar dalam tugas akhir ini adalah motor induksi dengan
kapasitas diatas 1000 kW.

4.3.1 Simulasi Voltage Sag yang Disebabkan Starting Motor


Meskipun terdapat banyak motor berkapasitas besar tetapi dalam
sub bab ini hanya akan mengambil 3 lokasi motor yang berbeda.
Pemilihan lokasi motor dilakukan berdasarkan data hasil pengukuran
yaitu bus ER24-C834-MV241, Motor RAWMILL-ID_FAN dan
ROOLER_MILL. Bus ER27-C834-MV271 Motor CEMENTMILL-TB.
Starting dilakukan secara bergantian dimulai dari motor dengan
kapaasitas paling kecil (ROOLER_MILL 5350 KW). Diharapkan dari
lokasi tersebut dapat memberikan gambaran mengenai voltage sags yang
terjadi akibat motor starting. Motor induksi pada saat start menghasilkan
arus start yang sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena pada saat motor
tersebut distarting, starternya tidak digunakan.

4.3.1.1 Simulasi Skenario 1


Simulasi dilakukan dengan listrik disuplai dari PLN sebesar 41,724
MVA (39,845 kW). Metode pengasutan yang dilakukan adalah direct on
line. Pengasutan motor induksi dilakukan dengan menghubungkan
tegangan secara langsung. Hasil simulasi voltage sag Motor
ROOLER_MILL dapat dilihat dari Tabel 4.10
55
Tabel 4.9 Voltage Sag Saat Motor ROOLER_MILL Start
Kondisi starting
BUS Sebelum Selama Sesudah
(kV) (kV) Drop (%) (kV)
Main Bus Tuban 2 150 143.25 4.5 148,5
814.MV11 19.90 17.711 11 19.30
SUB-XIII-C824-MV132 5.859 4.336 26 5.544
ER24-C834-MV241 5.796 4.173 28 5.512
ER26-C834-MV261 5.859 4.336 26 5.544

Gambar 4.22 Grafik Tegangan Kedip pada BUS ER24-C834-MV241

Gambar 4.23 Grafik Tegangan Kedip pada BUS ER26-C834-MV261

56
Gambar 4.24 Grafik Tegangan Kedip pada SUB-XIII-C824-MV132

Gambar 4.25 Grafik Tegangan Kedip pada BUS 814.MV11

Gambar 4.26 Grafik Tegangan Kedip pada MAIN BUS 2 Tuban IV

57
Berdasarkan hasil simulasi motor starting yang telah dilakukan,
diperoleh data terjadinya kedip tegangan (voltage sag) pada bus – bus
tertentu yang telah ditentukan sebelumnya. Pada hasil simulasi diatas
dapat dilihat bahwa besarnya kedip tegangan maksimal terdapat pada
tempat motor melakukan starting itu berada yaitu di bus ER24-C834-
MV241 sebesar 26%. Dan kemudian besar gangguan terus mengecil
seiring dengan semakin jauhnya sumber motor starting dari bus – bus
tersebut. Dengan kata lain, semakin dekat bus dengan tempat motor
starting semakin besar kemungkinan bus tersebut mendapatkan
gangguan kedip tegangan. Hal tersebut terlihat jelas dari grafik tegangan
kedip pada bus – bus tersebut.
Terlihat dari hasil simulasi diatas , bahwa bus ER24-C834-MV241
berdasarkan nilai penurunan tegangannya, yaitu 1.622 kV atau sebesar
28%.

4.3.1.2 Simulasi Skenario 2


Pada skenario ini, listrik disuplai dari PLN seperti skenario 1.
Metode pengasutan yang digunakan adalah direct on line. Motor yang
akan distart adalah CEMENTMILL-TB pada bus ER27-C834-MV271.
HAsil simulasi dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 4.10 Voltage Sag Saat Motor CEMENTMILL-TB Start


Kondisi starting
BUS Sebelum Selama Sesudah
(kV) (kV) Drop (%) (kV)
Main Bus 150 143.25 4.5 149,25
814.MV11 19.90 17.512 12 19.30
SUB-XIII-C824-MV141 19.84 16.825 15,2 19.10
SUB-XIV-C824-MV142 6.016 4.6 27 431.55
ER27-C834-MV271 6.048 4.6 27 5.73
ER27-B834-MV272 6.016 4.85 23 5.76

58
Gambar 4.27 Grafik Tegangan Kedip pada MAIN BUS 2 Tuban IV

Gambar 4.28 Grafik Tegangan Kedip pada 814.MV11

Gambar 4.29 Grafik Tegangan Kedip pada SUB-XIII-C824-MV141

59
Gambar 4.30 Grafik Tegangan Kedip pada SUB-XIV-C824-MV142

Gambar 4.31 Grafik Tegangan Kedip pada ER27-C834-MV271

Gambar 4.32 Grafik Tegangan Kedip pada ER27-C834-MV272

60
4.3.1.3 Simulasi Skenario 3
Pada skenario ini, listrik disuplai dari PLN seperti skenario 1.
Metode pengasutan yang digunakan adalah direct on line,dimana motor
yang akan distart yaitu RAWMILL-ID_FAN pada bus ER24-C834-
MV241. Hasil simulasi dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 4.11 Voltage Sag Saat Motor RAWMILL-ID_FAN Start


Kondisi starting
BUS Sebelum Selama Sesudah
(kV) (kV) Drop (%) (kV)
Main Bus Tuban 2 150 148.87 7.5 147.75
814.MV11 20 14.8 26 19.2
SUB-XIII-C824-MV132 5.922 3.654 42 5.544
ER24-C834-MV241 5.922 3.528 44 5.418
ER26-C834-MV261 5.922 3.654 42 5.481

Gambar 4.33 Grafik Tegangan Kedip pada Main Bus Tuban 2

Gambar 4.34 Grafik Tegangan Kedip pada 814.MV11

61
Gambar 4.35 Grafik Tegangan Kedip pada SUB-XIII-C824-MV132

Gambar 4.36 Grafik Tegangan Kedip pada ER24-C834-MV241

Gambar 4.37 Grafik Tegangan Kedip pada ER26-C834-MV261

62
Terlihat dari data simulasi bahwa bus ER24-C834-MV241
mengalami drop tegangan yang paling besar yaitu 2.94 kV atau sebesar
44%. Hal ini sangat membahayak bagi peralatan lainnya.
Dan kemudian besar gangguan terus mengecil seiring dengan
semakin jauhnya sumber motor starting dari bus – bus tersebut. Dengan
kata lain, semakin dekat bus dengan tempat motor starting semakin
besar kemungkinan bus tersebut mendapatkan gangguan kedip tegangan.

63
Halaman ini sengaja dikosongkan

64

Anda mungkin juga menyukai