Anda di halaman 1dari 8

This is the html version of the file http://ihyaul.staff.umm.ac.

id/download-as-
pdf/umm_blog_article_501.pdf.
Google automatically generates html versions of documents as we crawl the web.
Page 1
INTELLECTUAL CAPITAL corner | Di Balik Skandal Bank Century: Menguji Kredibilitas
Akuntan
Copyright ihyaul ihyaul@umm.ac.id
http://ihyaul.staff.umm.ac.id/?p=501
Di Balik Skandal Bank Century: Menguji Kredibilitas Akuntan
(Naskah Orasi Ilmiah pada acara Yudisium Sarjana Ekonomi FE-UMM 25 Peb 2010)
by: Ihyaul Ulum MD.
Yang terhormat Bapak Dekan dan para Pembantu Dekan Fakultas Ekonomi UMM Yang terhormat para Ketua dan Sekretaris
Program Studi di lingkungan Fakultas Ekonomi UMM Yang terhormat para Kepala Laboratorium di lingkungan Fakultas
Ekonomi UMM Yang terhormat segenap dosen dan staf administrasi di lingkungan Fakultas Ekonomi UMM
Wisudawan-wisudawati Fakultas Ekonomi UMM yang saya banggakan Serta para undangan yang berbahagia.
Segala puja dan puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberikan kesempatan luar biasa kepada kita semua,
sehingga pada hari ini kita dipertemukan dalam forum akademik yang mulia dan berbahagia ini.
Sholawat dan salam semoga senantiasa terlimpah kepada Nabi akhiruzzaman, penerang dalam kegelapan, pendobrak
kebobrokan moral, dan pemimpin yang menjadi suri tauladan; Muhammad SAW, juga kepada keluarga dan para sahabatnya,
serta para pengikut jejak kemuliaannya. Amien.
Hadirin yang berbahagia
Dalam kesempatan yang baik ini, saya akan menyampaikan orasi ilmiah yang sengaja saya beri judul: “Di balik skandal Bank
Century: Menguji Kredibilitas Akuntan”. Judul ini terinspirasi oleh kian liarnya perkembangan kasus Bank Century yang telah
memasuki berbagai ranah dalam kehidupan kita sebagai bangsa, baik ranah politik, hukum, maupun sosial kemasyarakatan.
Bergulirnya pemeriksaan oleh panitia khusus (pansus) Century yang dibentuk DPR-RI, telah memunculkan sebuah drama
yang berujung pada (setidaknya) pengujian terhadap kredibilitas akuntan, atau lebih tepatnya pengujian terhadap hasil
pemeriksaan auditor, baik auditor resmi negara (Badan Pemeriksa Keuangan, BPK) maupun auditor independen (yang
tergabung dalam Kantor Akuntan Publik – KAP). BPK ‘digugat’ atas hasil audit investigatif yang dilakukan terhadap Bank
Century, yang menjadi pemicu lahirnya pansus. Sementara KAP ‘terancam’ karena hasil auditnya atas laporan dana
kampanye pemilu presiden (pilpres) 2009 mulai diragukan banyak kalangan terkait dugaan mengalirnya dana Bank Century
kepada tim kampanye salah satu pasangan calon presiden dalam pilpres 2009 yang tidak terdeteksi oleh auditor.
Bapak Ibu dan para wisudawan/i yang berbahagia
KRONOLOGI KASUS CENTURY
Sebelum masuk pada tema menguji kredibilitas akuntan, saya ingin menyampaikan sedikit reviu atas kasus Bank Century.
Berikut ini adalah kronologis kasus Bank Century yang melahirkan hak angket dan pansus DPR yang saya dapatkan dari
berbagai sumber virtual:
Bank Century pada awalnya bernama Bank Century Intervest Corporation (Bank CIC) yang didirikan oleh Robert Tantular
tahun 1989.  Pada tahun 1999, Bank CIC mengalami kegagalan dalam melakukan penawaran umum terbatas (right issue) dan
Robert Tantular dinyatakan tidak lolos uji kelayakan dan kepatutan oleh Bank Indonesia.
page 1 / 14

Page 2
INTELLECTUAL CAPITAL corner | Di Balik Skandal Bank Century: Menguji Kredibilitas
Akuntan
Copyright ihyaul ihyaul@umm.ac.id
http://ihyaul.staff.umm.ac.id/?p=501
2003
Bank CIC didera masalah yang diindikasikan dengan adanya surat-surat berharga valuta asing sekitar Rp2 triliun, yang tidak
memiliki peringkat, berjangka panjang, berbunga rendah, dan sulit dijual. BI menyarankan merger untuk mengatasi
ketidakberesan bank tersebut.
2004
Bank CIC merger bersama Bank Danpac dan Bank Pikko yang kemudian berganti nama menjadi Bank Century. Surat-surat
berharga valas terus bercokol di neraca bank hasil merger ini. BI menginstruksikan untuk dijual, tetapi tidak dilakukan oleh
pemegang saham. Pemegang saham membuat perjanjian untuk menukar surat-surat berharga ini dengan deposito di Bank
Dresdner, Swiss, yang belakangan ternyata sulit ditagih.
2005
BI mendeteksi surat-surat berharga valas di Bank Century sebesar US$210 juta.
30 Oktober dan 3 November 2008
Sebanyak US$56 juta surat-surat berharga valas jatuh tempo dan gagal bayar. Bank Century kesulitan likuiditas.
13 November 2008
Gubernur Bank Indonesia (BI) yang saat itu dijabat Boediono mengklarifikasi bahwa Bank Century kalah kliring atau tidak bisa
membayar dana permintaan dari nasabah.
14 November 2008
Bank Century mengajukan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) ke BI senilai Rp 1 triliun sebagai pendanaan darurat
dengan alasan sulit mendapat pendanaan. Namun BI akhirnya menyetujui fasilitas pendanaan Rp 600 miliar.
17 November 2008
Antaboga Delta Sekuritas yang dimilik Robert Tantutar mulai default membayar kewajiban atas produk discretionary fund
yang dijual Bank Century sejak akhir 2007.
20 November 2008
BI Mengirim surat kepada Menteri Keuangan yang menetapkan Bank Century sebagai bank gagal yang berdampak sistemik
page 2 / 14

Page 3
INTELLECTUAL CAPITAL corner | Di Balik Skandal Bank Century: Menguji Kredibilitas
Akuntan
Copyright ihyaul ihyaul@umm.ac.id
http://ihyaul.staff.umm.ac.id/?p=501
dan mengusulkan langkah penyelamatan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Di hari yang sama, Komite Kebijakan
Sektor Keuangan (KKSK) yang beranggotakan BI, Menteri Keuangan, dan LPS, melakukan rapat. Dalam rapat tersebut, Bank
Indonesia melalui data per 31 Oktober 2008 mengumumkan bahwa rasio kecukupan modal atau CAR Bank Century minus
hingga 3,52 persen. Sebagai jalan keluarnya, diputuskanlah penambahan kebutuhan modal untuk menaikkan CAR menjadi 8
persen adalah sebesar Rp 632 miliar.
21 November 2008
Ban Century diambil alih oleh LPS berdasarkan keputusan KKSK dengan surat Nomor 04.KKSK.03/2008. Robert Tantular, salah
satu pemegang saham Bank Century, bersama tujuh pengurus lainnya dicekal. Pemilik lain, Rafat Ali Rizvi dan Hesham
Al-Warraq menghilang.
23 November 2008
LPS memutuskan memberikan dana talangan senilai Rp2,78 triliun untuk mendongkrak CAR menjadi 10%. Saat itu BI menilai
untuk mencapai CAR sebesar 8 persen dibutuhkan dana sebesar Rp 2,655 triliun. Dalam peraturan LPS dikatakan bahwa
lembaga dapat menambah modal sehingga CAR bisa mencapai 10 persen, yaitu Rp 2,776 triliun.
26 November 2008
Robert Tantular ditangkap dan langsung ditahan di Rumah Tahanan Markas Besar Polri.
5 Desember 2008
Hingga Desember 2008, dana pihak ketiga yang ditarik nasabah dari Bank Century sebesar Rp 5,67 triliun. Penarikan itu
berdampak pada tingkat kesehatan bank. Karena itu LPS mengucurkan dana lagi sebesar Rp 2.201 triliun.
9 Desember 2008
Bank Century mulai menghadapi tuntutan ribuan investor Antaboga atas penggelapan dana investasi senilai Rp1,38 triliun
yang mengalir ke Robert Tantular.
31 Desember 2008
Bank Century mencatat kerugian Rp7,8 triliun pada 2008. Asetnya tergerus menjadi Rp5,58 triliun dari Rp14,26 triliun pada
2007.
3 Februari 2009
LPS menyuntikkan dana Rp1,5 triliun.
page 3 / 14

Page 4
INTELLECTUAL CAPITAL corner | Di Balik Skandal Bank Century: Menguji Kredibilitas
Akuntan
Copyright ihyaul ihyaul@umm.ac.id
http://ihyaul.staff.umm.ac.id/?p=501
11 Mei 2009
Bank Century keluar dari pengawasan khusus BI.
3 Juli 2009
Parlemen mulai menggugat karena biaya penyelamatan Bank Century terlalu besar.
21 Juli 2009
LPS menyuntikkan dana Rp630 miliar.
18 Agustus 2009
Robert Tantular dituntut delapan tahun penjara dan denda Rp50 miliar subsider 5 bulan kurungan di Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat. Sebelumnya pada 15 Agustus, manajemen Bank Century menggugatnya sebesar Rp2,2 triliun.
27 Agustus 2009
Dewan Perwakilan Rakyat memanggil Menkeu Sri Mulyani, BI dan LPS untuk menjelaskan membengkaknya suntikan modal
hingga Rp 6,7 triliun. Padahal menurut DPR, awalnya pemerintah hanya meminta persetujuan Rp 1,3 triliun untuk Bank
Century. Dalam rapat tersebut Sri Mulyani kembali menegaskan bahwa jika Bank Century ditutup akan berdampak sistemik
pada perbankan Indonesia.
3 September 2009
Kapolri menyampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat akan terus mengejar aset Robert Tantular sebesar US$19,25 juta,
serta Hesham Al-Warraq dan Rafat Ali Rizvi sebesar US$1,64 miliar.
10 September 2009
Robert Tantular divonis 4 tahun penjara dan denda Rp50 miliar.
19 September 2009
Rapat Bamus di DPR memutuskan usulan hak angket kasus Bank Century berlanjut ke sidang Paripurna pada 1 Desember.
Rapat Paripurna tersebut menyetujui untuk mengesahkan pansus skandal Bank Century pada rapat paripurna 4 Desember
2009.
page 4 / 14
Page 5
INTELLECTUAL CAPITAL corner | Di Balik Skandal Bank Century: Menguji Kredibilitas
Akuntan
Copyright ihyaul ihyaul@umm.ac.id
http://ihyaul.staff.umm.ac.id/?p=501
4 Desember 2009
Pansus Century terbentuk melalui sidang paripurna DPR, didukung 503 anggota dari 560 anggota DPR.
Hadirin yang berbahagia.
Kisruh Bank Century telah memaksa DPR untuk meminta BPK melakukan audit investigatif terkait penanganan bank tersebut
oleh pemerintah. Audit investigatif adalah audit dengan tujuan khusus untuk membuktikan dugaan penyimpangan dalam
bentuk: kecurangan (fraud), ketidakteraturan (irregularities), pengeluaran ilegal (illegal expenditures) atau penyalahgunaan
kewenangan (abuse of power) di bidang pengelolaan keuangan negara, yang memenuhi: (1) unsur-unsur Tindak Pidana
Korupsi (TPK) dan atau (2) Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), yang harus diungkapkan oleh auditor serta ditindaklanjuti
oleh instansi yang berwenang, kejaksaan atau kepolisian berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku (Ulum, 2009).
Pada 23 November 2009, BPK RI menyerahkan hasil pemeriksaan Investigatif atas Kasus Bank Century kepada DPR di Gedung
DPR, Jakarta. Berikut adalah beberapa poin temuan BPK:
1. Pengawasan Khusus Bank Century
Menurut temuan BPK, Bank Indonesia seharusnya bertindak tegas terhadap Bank Century, terutama mengenai penerapan
ketentuan Penyediaan Pencadangan Aktiva Produktif (PPAP) sesuai dengan ketentuan PBI nomor VI/9/PBI tentang tindak lanjut
pengawasan dan penetapan status bank sebagaimana diubah dengan PBI No 7/38/PBI/2005. Bank Century seharusnya
ditetapkan dalam pengawasan khusus sejak 31 Oktober 2005. Pada kenyataanya baru masuk pengawasan khusus pada 6
November 2008.
2. Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP)
Karena menghadapi kesulitan likuiditas, Bank Century mengajukan permohonan FPJB kepada BI pada 30 Oktober 2008
sebesar Rp 1 triliun. Permohonan tersebut diulangi pada 3 November 2008. Pada saat mengajukan permohonan FPJP, posisi
CAR menurut analisis BI adalah 2,35 persen. Sedangkan, persyaratan untuk memperoleh FPJP sesuai dengan PBI Nomor
10/26/PBI 2008 tentang FPJP adalah bank memiliki CAR minimal 8 persen. Dengan demikian Bank Century tidak memenuhi
syarat untuk memperoleh FPJP.
3. Perubahan Peraturan BI soal FPJP
Pada 14 November 2008, BI mengubah PBI mengenai persyaratan pemberian FPJP dari semula CAR minimal 8 persen menjadi
CAR positif. Dengan perubahan ketentuan tersebut, serta menggunakan posisi CAR per 30 September sebesar 2,35 persen, BI
menyatakan Bank Century memenuhi syarat untuk memperoleh FPJP. Padahal, berdasarkan penelitian lebih lanjut
menunjukkan posisi CAR Bank Century pada 31 Oktober 2008 sudah negatif 3,53 persen sehingga seharusnya Century tidak
memenuhi syarat untuk memperoleh FPJP. Selain itu, jaminan FPJP yang diperjanjikan Rp 467,99 miliar ternyata tidak secure.
Namun, berdasarkan perubahan PBI pada 14 November, BI menyetujui pemberian FPJP kepada Bank Century. Jumlah FPJP
yang telah disalurkan kepada Bank Century adalah Rp 689,39 miliar yang dicairkan pada 14 November 2008 sebesar Rp
356,8 miliar dan 17 November 2008 sebesar Rp 145,26 miliar dan 18 November 2008 sebesar Rp 187,3 miliar.
4. Penetapan BI, Century sebagai Bank Gagal
page 5 / 14

Page 6
INTELLECTUAL CAPITAL corner | Di Balik Skandal Bank Century: Menguji Kredibilitas
Akuntan
Copyright ihyaul ihyaul@umm.ac.id
http://ihyaul.staff.umm.ac.id/?p=501
Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 20 November pukul 19.44 WIB, BI menetapkan Bank Century sebagai Bank
Gagal. Alasannya, CAR per 31 Oktober 2008 sudah negatif 3,53 persen dan bila tidak ditingkatkan menjadi 8 persen, bank
dinilai tidak sehat. Hal ini disebabkan sampai saat ini pemegang saham tak dapat melakukan komitmennya untuk menambah
modal dan usaha untuk mengundang masuknya investor baru tidak membawa hasil.
Kondisi likuiditas GWM (giro wajib minimum) 19 November masih positif Rp 134 miliar (1,85 persen). Namun terdapat
kewajiban RTGS dan kliring yang belum diselesaikan oleh Bank Century sebesar Rp 401 miliar sehingga GWM rupiah kurang
dari 0 persen. Disamping itu kewajiban yang akan jatuh tempo pada 20 November 2008 sebesar Rp 458 miliar.
Untuk menambah likuiditasnya, BI telah memberikan FPJP sebesar Rp 689 miliar namun mengingat penarikan dana nasabah
jauh lebih besar, maka FPJP tersebut tidak mampu memperbaiki likuiditas bank. RDG membahas analisis dampak sistemik dari
peneptapan Bank Century sebagai Bank Gagal. Analisis tersebut menggunakan kriteria sesuai dengan memorandum of
understanding on operation between the financial supervision authority central bank and finance ministry of the European
union, 1 Juni 2008.
5. Posisi Century di Industri Perbankan
Bank Century tidak termasuk penting dalam industri perbankan. Alasannya, dana pihak ketiga bank mencapai 0,8 persen dari
total DPK perbankan. Kredit bank juga sebesar 0,42 persen dari total kredit perbankan. Total aset Century terhadap
perbankan juga tidak signifikan, hanya sebesar 0,72 persen. Dari sisi kredit, mayoritas diberikan dalam bentuk modal kerja
(76,5 persen) untuk membiayai sektor industri pengolahan 21,79 persen, perdagangan, restoran, hotel, dan jasa keuangan.
Dengan ukuran skala bank yang kecil, fungsi Bank Century bisa digantikan oleh banyak bank lain sejenis di industri
perbankan. Namun, Century menghadapi persoalan karena ada transaksi antar bank yang mencapai 24,2 persen dari total
aset Bank Century.
6. Penetapan KSSK, Century sebagai Bank Gagal
Setelah melalui berbagai pembahasan antara BI, Departemen Keuangan dan LPS dalam rapat konsultasi KSSK tanggal 14, 17,
18, 19 November 2008, dengan memperhatikan surat Gubernur BI Nomor 10/232/GBI/Rahasia tanggal 20 November 2008,
KSSK melakukan rapat KSSK pada 21 November 2008 pukul 04.25 - 06.00 WIB yang diawali dengan rapat Konsultasi KSSK
pada 20 November pukul 23.00 WIB sampai dengan 21 November pukul 05.00 WIB. Rapat konsultasi diawali dengan
presentasi BI yang menguraikan Bank Century sebagai Bank Gagal dan analisis dampak sistemik. Berdasarkan aturan rapat
tersebut diketahui bahwa selain BI, peserta rapat lainnya pada umumnya mempertanyakan dan tidak setuju dengan analisis
BI yang menyatakan Bank Century ditengarai berdampak sistemik.
Menanggapi pertanyaan dari peserta rapat lainnya, BI menyatakan sulit untuk mengukur apakah dapat menimbulkan risiko
sistemik atau tidak karena merupakan dampak berantai yang sulit diukur dari awal secara pasti. Yang dapat diukur hanyalah
perkiraan atau biaya yang timbul apabila dilakukan penyelamatan. Mengingat situasi yang tidak menentu maka lebih baik
mengambil pendekatan kehati-hatian dengan melakukan penyelamatan namun dengan meminimalisir cost keputusan harus
diambil segera dan tidak dapat ditunda sampai Jumat sore. Seperti saran LPS, Bank Century juga tidak mempunyai cukup
dana untuk prefund kliring dan memenuhi kliring sepanjang hari itu.
Setelah rapat konsultasi, dilanjutkan dengan rapat KSSK pada 21 November 2008 pukul 04.25- 06.00. Rapat dihadiri oleh
Menkeu, Gubernur BI dan sekretaris KSSK yang memutuskan Bank Century sebagai Bank gagal yang berdampak sistemik dan
menetapkan penanganan Bank Century kepada LPS. Keputusan KSSK tersebut ditindaklanjuti dengan rapat Koordinasi 21
November pukul 05.30 sampai selesai. Kemudian, penanganan Bank Century dilakukan oleh LPS sesuai UU Nomor 24 tahun
2004 tentang LPS.
1. 7. Suntikan Modal Century
page 6 / 14

Page 7
INTELLECTUAL CAPITAL corner | Di Balik Skandal Bank Century: Menguji Kredibilitas
Akuntan
Copyright ihyaul ihyaul@umm.ac.id
http://ihyaul.staff.umm.ac.id/?p=501
Surat BI nomor 10/232/GB/rahasia tanggal 20 November 2008 kepada Menkeu Rp 632 miliar. Namun, dalam surat tersebut, BI
tidak memberikan informasi mengenai beberapa risiko penurunan CAR, seperti informasi penurunan kualitas aset yang
seharusnya diketahui oleh BI karena dugaan rekayasa akuntansi Bank Century dan penyimpangan oleh pemiliknya.
8. Pelanggaran-Pelanggaran Century
BPK menemukan adanya indikasi praktik operasi perbankan di Bank Century yang tidak sehat dan merugikan bank dan
berpotensi merugikan negara, antara lain:
1. penggelapan hasil surat berharga senilai US$ 7 juta.
2. hasil penjualan surat-surat berharga Rp 30,28 miliar dijadikan jaminan pengambilan kredit oleh pihak terkait.
3. pemberian kredit LC fiktif Rp 397,97 miliar pada pihak terkait dan pemberian LC fiktif sebesar US$ 75,5 juta.
4. surat-surat berharga Century tidak diterima oleh Bank Century karena masih dikuasai oleh salah satu pemegang saham.
5. manajemen Bank Century diduga melakukan pengeluaran biaya-biaya fiktif senilai Rp 209,8 miliar dan US$ 4,72 juta
sejak 2004-2008.
Bapak Ibu dan para wisudawan/i yang berbahagia
Karut marut persoalan Bank Century telah menyeret Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait tanggungjawabnya atas
pelaksanaan audit dana kampanye pemilu presiden 2009. Hal ini menyangkut dugaan anggota pansus bahwa dana Century
mengalir kepada salah satu pasangan calon presiden. Sebagian pihak mulai meragukan hasil audit yang dilakukan oleh
Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ditunjuk oleh KPU.
UU nomor 42 tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden telah secara tegas mengatur hal-hal seputar
dana kampanye, mulai pasal 94 sampai dengan pasal 103. Besarnya sumbangan yang dapat diterima oleh pasangan calon
diatur dalam pasal 96 yang menyatakan bahwa: (1) Dana Kampanye yang berasal dari perseorangan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 95 tidak boleh melebihi Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). (2) Dana  Kampanye  yang  berasal  dari 
kelompok,  perusahaan, atau  badan  usaha  nonpemerintah  sebagaimana  dimaksud dalam Pasal 95 tidak boleh melebihi
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). (3) Pemberi sumbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus
mencantumkan identitas yang jelas. Selanjutnya pada pasal 100-102, UU ini mengatur bahwa laporan dana kampanye
tersebut harus diaudit oleh akuntan publik (KAP) yang ditunjuk oleh KPU dan dibiayai oleh APBN.
Terkait dengan hal tersebut, KPU kemudian menerbitkan Peraturan KPU Nomor 50 tahun 2009 tentang Pedoman Pelaporan
Dana Kampanye Peserta Pemilihan Umum Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum Presiden Dan Wakil Presiden Tahun
2009. Sejalan dengan itu, pada 17 Juli 2009, Institut Akuntan Publik Indonesia menerbitkan Pedoman Audit Laporan Dana
Kampanye Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2009 untuk menjadi acuan KAP yang ditunjuk oleh KPU.
Uang negara yang digunakan untuk proses audit ini mencapai Rp 260.970.000 dengan rincian Rp 71.500.000 untuk biaya
audit dana kampanye pasangan Megawati-Prabowo, Rp 98.500.000 untuk pasangan SBY-Boediono, dan Rp 90.970.000 untuk
pasangan JK-Wiranto (Keputusan KPU Nomor : 169/K/PBJ-999/VII/2009, Nomor: 170/K/PBJ-999/VII/2009dan Nomor :
171/K/PBJ-999/VII/2009). Hasil audit dana kampanye terhadap semua pasangan presiden tersebut menunjukkan bahwa
semuanya “baik-baik saja” – dalam konteks ini auditor tidak diminta untuk memberikan pendapat tentang kewajaran laporan.
Bapak Ibu dan para wisudawan/i yang berbahagia
Menguji Kredibilitas Akuntan
Dalam kedua konteks inilah – hasil audit BPK atas Bank Century dan hasil pemeriksaan KAP atas laporan dana kampanye
page 7 / 14

Page 8
INTELLECTUAL CAPITAL corner | Di Balik Skandal Bank Century: Menguji Kredibilitas
Akuntan
Copyright ihyaul ihyaul@umm.ac.id
http://ihyaul.staff.umm.ac.id/?p=501
pemilu presiden – kompetensi dan kredibilitas akuntan (auditor) mulai diragukan oleh beberapa pihak. Setidaknya terdapat
tiga momentum dalam hal ini, yaitu:
Pertama, dalam keterangan di hadapan pansus Century, mantan Gubernur BI (Boediono) dan Menteri Keuangan (Sri Mulyani
Indrawati) secara gamblang menyatakan keraguannya terhadap hasil audit BPK.
Kedua, partai Demokrat yang sebelum pembentukan pansus mengaku menghormati temuan BPK (untuk kemudian mereka
bergabung sebagai pengusung pansus), belakangan secara terang benderang juga meragukan hasil audit BPK. Salah seorang
Ketua DPP Partai Demokrat bahkan menyatakan bahwa anggota BPK tidak independen dan tidak profesional karena berasal
dari anggota partai (tepatnya mantan).
Ketiga, setelah mendapatkan data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam rapat Pansus yang
menunjukkan bahwa pasangan SBY-Boediono menerima aliran dana dari Bank Century, sejumlah anggota pansus – tentu saja
di luar Demokrat dan PKB – dan para aktivis mendesak BPK untuk segera menyelidiki dan mengaudit perusahaan-perusahaan
penyumbang dana kampanye kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden SBY-Boediono pada Pilpres 2009 lalu.
Padahal, laporan dana kampanye tersebut sudah diaudit oleh KAP yang ditunjuk oleh KPU. Dalam hal ini saya melihat ada
inkonsistensi perspektif, di satu sisi kredibilitas BPK diragukan atas hasil auditnya terhadap bank Century, namun di sisi lain
justru auditor BPK lebih diandalkan untuk memeriksa (ulang) laporan dana kampanye pilpres 2009.
Bapak Ibu dan para wisudawan/i yang berbahagia
Kredibilitas akuntan (auditor) tengah diuji dalam kasus ini. Jika temuan awal BPK yang disampaikan kepada DPR dapat
dibuktikan oleh pansus – artinya benar bahwa ada pelanggaran dalam proses bailout bank Century – dan itu terkait dengan
kepentingan politik, maka dengan sendirinya hal itu akan melemahkan hasil audit KAP atas laporan dana kampanye Pilpres
2009. Auditor KAP akan dianggap tidak profesional karena gagal menemukan penyimpangan terkait dana kampanye.
Masyarakat tentu saja tidak mau tahu (atau memang mereka tidak tahu) bahwa proses audit itu tidak memeriksa seluruh
dokumen, namun hanya menggunakan sampel saja.
Kita tentu akan mempertanyakan, mengapa perusahaan X tidak dijadikan sampel oleh auditor padahal ia menyumbang cukup
besar. Dalam laporan dana kampanye pasangan SBY-Boediono misalnya, terdapat 4 perusahaan yang beralamat sama dan
menyumbang sebesar Rp 15 miliar. Selain itu juga terdapat 2 kelompok perusahaan lagi, yang masing-masing terdiri dari 5
dan 4 perusahaan yang juga memiliki alamat yang sama dan menyumbang masing-masing lebih dari Rp 5 miliar.
Di sisi lain, tentu saja pemerintah mempunyai jawaban dan alasan atas kebijakan yang diambil. Terkait keputusan bahwa
Bank Century merupakan bank gagal berdampak sistemik – sehingga harus dibailout – misalnya, analogi yang digunakan
adalah: Jika ada rumah kecil di perkampungan padat penduduk yang terbakar, apa yang akan kita lakukan? Tentu kita akan
langsung berupaya memadamkan api di rumah itu. Tanpa tanya-tanya dulu siapa pemilik rumah itu, apakah penjahat atau
bukan, atau bagaimana  rumah  itu  dibangun.  Kepedulian  kita  hanya  satu,  padamkan  api secepatnya  agar  tidak 
berkobar  dan    menjalar  luas  dan  membakar  seluruh  isi kampung. Bahwa kemudian ternyata sang pemilik rumah adalah
perampok dan pembunuh, itu urusan berikutnya dengan pihak yang berwenang.
Tindakan penyelamatan Bank Century harus segera dilakukan, tanpa harus melihat siapa pemilik dan nasabahnya.
Analognya adalah: Seseorang yang terindikasi terjangkit flu burung dari suhu tubuh yang tinggi akan segera ditolong dan
diisolasi. Petugas medis tak akan bertanya atau menyalahkan kenapa  orang  itu  bisa  terjangkit.  Kepedulian  petugas 
medis  saat  itu  hanya secepatnya menolong orang itu dan secepatnya pula mengisolasi agar penyakitnya tidak menulari
orang lain.
Bapak Ibu dan para wisudawan/i yang berbahagia
page 8 / 14

Page 9
INTELLECTUAL CAPITAL corner | Di Balik Skandal Bank Century: Menguji Kredibilitas
Akuntan
Copyright ihyaul ihyaul@umm.ac.id
http://ihyaul.staff.umm.ac.id/?p=501
Demikianlah orasi ini saya sampaikan, terima kasih atas perhatiannya, dan mohon maaf atas segala ketidaknyamanan.
Kepada para wisudawan-wisudawati saya ucapkan SELAMAT MENEMPUH KEHIDUPAN BARU yang lebih nyata, dan mungkin
lebih kejam. Semoga gelar akademik yang Anda raih di fakultas ini menjadi wasilah bagi Anda untuk menjadi lebih baik dan
lebih bermanfaat bagi orang lain...karena sesungguhnya “khoirunnaas anfa’uhum linnaas” (sebaik-baik manusia adalah yang
lebih bermanfaat bagi orang lain).
Terima kasih.
----ooOoo----
REFERENSI
Anonymous. 2010. “Penyumbang SBY-Boediono Harus Diaudit BPK”
http://www.jakartapress.com/www.php/news/id/11496/Penyumbang-SBY-Boediono-Harus-Diaudit-BPK.jp(diakses pada 14
Pebruari 2010)
Anonymous. 2010. “Akuntan Publik Dapat Tentukan Sampel Audit”
http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/08/05/03533421/akuntan.publik.dapat.tentukan.sampel.audit(diakses pada 14
Pebruari 2010)
Anonymous. 2010. “Kronologis kasus Bank Century”
http://unikdananeh.wordpress.com/2009/12/04/kronologis-kasus-bank-century/(diakses pada 14 Pebruari 2010)
Institut Akuntan Publik Indonesia. 2009. “Pedoman Audit Laporan Dana Kampanye Pemilihan Umum Presiden dan Wakil
Presiden Tahun 2009”. http://www.akuntanpublikindonesia.com
KAP Muhaemin. 2009. “Laporan Akuntan Independen atas Penerapan Prosedur yang Disepakati Terhadap Laporan 
Penerimaan  dan  Penggunaan  Dana  Kampanye Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2009 Pasangan Calon
Presiden dan Wakil Presiden Serta Tim Kampanye Nasional Hj. Megawati Soekarnoputri dan H. Prabowo Subianto”. http://
www.kpu.go.id
KAP Usman dan Rekan. 2009. “Laporan Akuntan Independen atas Penerapan Prosedur yang Disepakati Terhadap Laporan
Penerimaan dan Penggunaan Dana Kampanye Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2009 Pasangan Calon
Presiden dan Wakil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono Serta Tim Kampanye Nasional”. http:// www.kpu.go.id
KAP Basyiruddin dan Wildan. 2009. “Laporan Akuntan Independen atas Penerapan Prosedur yang Disepakati Terhadap
Laporan Penerimaan dan Penggunaan Dana Kampanye Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2009 Pasangan
Calon Presiden dan Wakil Presiden Drs. H.M. Yusuf Kalla dan H. Wiranto Serta Tim Kampanye Nasional”. http:// www.kpu.go.id
page 9 / 14

Page 10
INTELLECTUAL CAPITAL corner | Di Balik Skandal Bank Century: Menguji Kredibilitas
Akuntan
Copyright ihyaul ihyaul@umm.ac.id
http://ihyaul.staff.umm.ac.id/?p=501
Komisi Pemilihan Umum. 2009. “Keputusan KPU Nomor : 169/K/PBJ-999/VII/2009tentang Pengumuman Pemenang Pelelangan
Pengadaan Jasa Audit Dana Kampanye Pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden Hj. Megawati Soekarnoputri dan H. Prabowo
Subianto Serta Tim Kampanye Nasional”. http:// www.kpu.go.id
Komisi Pemilihan Umum. 2009. “Keputusan KPU Nomor: 170/K/PBJ-999/VII/2009tentang Pengumuman Pemenang Pelelangan
Pengadaan Jasa Audit Dana Kampanye Pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono Serta
Tim Kampanye Nasional”. http:// www.kpu.go.id
Komisi Pemilihan Umum. 2009. “Keputusan KPU Nomor : 171/K/PBJ-999/VII/2009tentang Pengumuman Pemenang Pelelangan
Pengadaan Jasa Audit Dana Kampanye Pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden Drs. H.M. Yusuf Kalla dan H. Wiranto Serta
Tim Kampanye Nasional”. http:// www.kpu.go.id.
Komisi Pemilihan Umum. 2009. “Peraturan KPU Nomor 50 tahun 2009 tentang Pedoman Pelaporan Dana Kampanye Peserta
Pemilihan Umum dalam Penyelenggaraan Pemilihan Umum Presiden Dan Wakil Presiden Tahun 2009”. http:// www.kpu.go.id
Republik Indonesia. 2008. “UU nomor 42 tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden”. http://
www.kpu.go.id
Tim Asistensi Sosialisasi Kebijakan Pencegahan dan Penanganan Krisis Sistem Keuangan Departemen Keuangan Republik
Indonesia. 2010. “Buku Putih Upaya Pemerintah dalam Pencegahan dan Penanganan Krisis”. http://www.polkam.go.id (diakses
pada 14 Pebruari 2010).
Turatno, A. 2010. “Audit BPK Meragukan, Tak Jelaskan Kemana Larinya Rp 6,7 Triliun”
http://www.jakartapress.com/www.php/news/id/10100/Audit-BPK-Meragukan-Tak-Jelaskan-Kemana-Larinya-Rp-6-7-Triliun.jp
(diakses pada 14 Pebruari 2010)
Turatno, A. 2010. “KPU Harus Tanggungjawab Mensahkan Pasangan Capres-Cawapres”
http://www.jakartapress.com/www.php/news/id/11517/KPU-Harus-Tanggungjawab-Mensahkan-Pasangan-Capres-Cawapres.jp
(diakses pada 14 Pebruari 2010).
Ulum, Ihyaul. 2009. Audit Sektor Publik; Sebuah Pengantar. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
http:// www.tempointerakrif.com
http://www.kompas.com
http://www.vivanews.com
http://www.metrotvnews.com
----ooOoo----
page 10 / 14

Page 11
INTELLECTUAL CAPITAL corner | Di Balik Skandal Bank Century: Menguji Kredibilitas
Akuntan
Copyright ihyaul ihyaul@umm.ac.id
http://ihyaul.staff.umm.ac.id/?p=501
CURRICULUM VITAE
Nama Lengkap           : Ihyaul Ulum MD., SE., M.Si.
NIP UMM                    : 107.0203.0382
Pangkat/Golongan       : Penata / III-C
Jabatan Fungsional     : Lektor
Jabatan Struktural        : Kepala Lab. Akuntansi FE-UMM
Alamat Kantor              : Kampus 3 UMM: Jl. Raya Tlogomas 246 Malang, Jawa Timur.
Telp +62341-464318 ext. 218
Alamat Rumah             : Jl. Raya Apel 42 Sumbersekar, Dau, Malang. HP: 08123-307-7872.
Email: ihyaul@umm.ac.iddan/atau mas_ulum@yahoo.com
A. PENDIDIKAN FORMAL
1. Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Paciran, Lamongan, Jawa Timur. 1984-1989
2. Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Paciran, Lamongan, Jawa Timur. 1989-1992
3. Madrasah Aliyah (MA) di Paciran, Lamongan, Jawa Timur. 1992-1995
4. Sarjana (S1) di Program Studi Akuntansi, FE-Universitas Muhammadiyah Malang. 1996-2000 (IPK: 3.4)
5. Magister (S2) di Magister Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang. 2006-2007 (IPK: 3.9)
B. PENGALAMAN PEKERJAAN/ORGANISASI
1. Kepala Laboratorium Akuntansi FE UMM. 2009 – sekarang
2. Ketua Divisi Riset dan Pengembangan Laboratorium Akuntansi FE UMM. 2007-2009
3. Tim Pengabdian Masyarakat Pusat Pengembangan Manajemen (PPM) FE UMM. 2008 – sekarang
4. Tim Reviewer Buku Ajar Periode XI tahap 1, 2 & 3 tahun 2008
5. Tim Reviewer Buku Ajar Periode XII tahap 1, 2 & 3 tahun 2009
6. Reviuer Block Grant Program Pengabdian Masyarakat FE UMM. 2008 – sekarang
7. Koordinator program Teaching Grant Fakultas Ekonomi UMM. 2008 – sekarang
8. Sekretaris Forum Dosen Akuntansi Sektor Publik (FDASP), IAI– Kompartemen Akuntan Pendidik – Kajian Pendidik Akuntan
Sektor Publik. 2006
9. Ketua Divisi Riset dan Pengembangan Laboratorium Akuntansi FE-UMM. 2005-2006
10. Anggota tim Lembaga Penelitian UMM. 2006-2009
page 11 / 14

Page 12
INTELLECTUAL CAPITAL corner | Di Balik Skandal Bank Century: Menguji Kredibilitas
Akuntan
Copyright ihyaul ihyaul@umm.ac.id
http://ihyaul.staff.umm.ac.id/?p=501
11. Dosen di Program Studi Akuntansi FE-UMM. 2001 sampai sekarang
12. Guru di SMA Swasta dan Madrasah Diniyah di Paciran, Lamongan. 2000
13. Wartawan (magang) di Malang Post. 1999
C. PENGALAMAN EDITORIAL
1. Anggota Dewan Editor Jurnal Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik (JAKSP) – Terakreditasi Dikti, diterbitkan oleh IAI
Kompartemen Akuntan Sektor Publik (KASP) dan FDASP. 2006 – sekarang
2. Anggota Dewan Editor Jurnal Ekonomi dan Bisnis “MEDIA EKONOMI” diterbitkan oleh FE UMM. 2009 – sekarang
3. Editor Pelaksana Jurnal Akuntansi Keuangan “BALANCE” diterbitkan oleh Program Studi Akuntansi FE-UMM. 2003 –
sekarang
4. Sekretaris Editorial Jurnal Ekonomi dan Bisnis “MEDIA EKONOMI” diterbitkan oleh FE UMM. 2002-2003
5. Bidang Litbang Majalah Mahasiswa Dimensi Ekonomi (DIMEK) FE UMM. 1999-2000
6. Pemimpin Umum dan Pemimpin Redaksi Bulletin “KONTRADIKSI”, FE UMM. 1997
7. Redaktur Pelaksana Majalah Mahasiswa Dimensi Ekonomi (DIMEK) FE UMM. 1997-1998
D. KARYA ILMIAH (BUKU)
1.
1. Intellectual Capital; Konsep dan Kajian Empiris. Penerbit PT. Graha Ilmu, Yogyakarta. 2009. ISBN:
978-979-756-539-8
2. Audit Sektor Publik; Sebuah Pengantar. Penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta. 2009. ISBN: 978-979-010-562-2
3. Akuntansi Sektor Publik; Edisi revisi (disertai dengan contoh-contoh penelitian). UMM Press, Malang. 2008. ISBN:
978-979-796-083-4
4. Akuntansi Sektor Publik; Sebuah Pengantar. UMM Press, Malang. 2004. ISBN: 979-3602-21-X
5. Akuntansi Sektor Publik (Diktat). Cahaya Press Malang. 2002
E. KARYA ILMIAH (ARTIKEL JURNAL & PROSIDING)
1. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Praktik Pengungkapan Intellectual Capital dalam Laporan Tahunan
Perusahaan Publik di Indonesia. (Co-Author). Proceeding Simposium Nasional Akuntansi (SNA) I Asosiasi Program Studi
Akuntansi (APSA)  Perguruan Tinggi Muhammadiyah. 2010
2. Hubungan antara Kinerja Intellectual Capital dengan Kinerja Keuangan Perusahaan; suatu Kajian terhadap 50 Biggest
Market Capitalization. Proceeding Simposium Nasional Akuntansi (Co-Author). Proceeding Simposium Nasional Akuntansi
(SNA) I Asosiasi Program Studi Akuntansi (APSA)  Perguruan Tinggi Muhammadiyah. 2010
3. Intellectual capital dan kinerja keuangan perusahaan; sebuah perspektif sektor perbankan Indonesia. Forthcoming pada
Jurnal Ekonomika Kopertis Wilayah VII. 2010
4. Intellectual Capital Disclosure dan Kinerja Keuangan Perusahaan Publik di Indonesia (tim). Forthcoming pada Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Indonesia (JAKI) FE UI Jakarta (terakreditasi). 2010
5. Batik dan Kontribusinya terhadap Perekonomian Nasional. Jurnal Bestari No.42/Th.XXII/September-Desember 2009. ISSN:
0215-806X
6. Tantangan Presiden Terpilih 2009: Selamatkan Perekonomian Nasional dari Ancaman Pendalaman Krisis Keuangan
Global. Jurnal Bestari No.41/Th.XXII/Mei-Agustus 2009. ISSN: 0215-806X
7. Intellectual Capital Performance Sektor Perbankan di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan (terakreditasi dikti). Vol
10/2. Februari 2009. ISSN: 1411-0288.
8. Intellectual capital dan kinerja keuangan perusahaan; sebuah analisis dengan pendekatan partial least squares.
Proceeding Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XI Pontianak. 2008
9. Intellectual capital and financial return of listed Indonesian banking sector. Proceeding International Research Seminar
and Exhibition, Malang. 2007
10. E-Government Accessibility Analysis of Local Government in East Java and its determinant (co-author). Proceeding
Konferensi Penelitian Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik I, Surabaya. 2007
11. Analisis Hubungan Peringkat Daya Tarik Investasi dengan PAD Kabupaten/Kota di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Sektor Publik (JAKSP),  Volume 7 No. 1, Pebruari 2006. ISSN: 1411 – 5921.
12. Harmonisasi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan No. 01 tentang Penyajian Laporan Keuangan dengan
International Public Sector Accounting Standards No. 1 tentang Presentation of Financial Statement. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan “BALANCE”. Volume 3/No. 5/Oktober 2005-Maret 2006. ISSN: 1693-3796
13. Analisis atas Dana Perimbangan dan Pengaruhnya terhadap Belanja Daerah Provinsi di Indonesia. Jurnal “Humanity”
Lemlit UMM, Vol 1/No 1 September 2005. ISSN: 0216-8995
14. Memahasiswakan Mahasiswa. Jurnal Bestari, Edisi Khusus. 2005. ISSN: 0215-806X
15. Peranan IAI Dalam Mewujudkan Good Governance; Sebuah Kajian Atas Tuntutan Profesionalisme Akuntan Dalam
page 12 / 14

Page 13
INTELLECTUAL CAPITAL corner | Di Balik Skandal Bank Century: Menguji Kredibilitas
Akuntan
Copyright ihyaul ihyaul@umm.ac.id
http://ihyaul.staff.umm.ac.id/?p=501
Pelaksanaan Audit Laporan Keuangan Partai Politik. Jurnal Akuntansi dan Keuangan “BALANCE”, Volume 1/No.
2/April-September 2004. ISSN: 1693-3796
16. Tauhid Ekonomi; Melawan Arus Kapitalisme Global. Jurnal Bestari UMM, No. 34, Tahun XV. ISSN: 0215-806X
17. Antisipasi Korupsi, Kolusi, Dan Nepotisme Di Pemerintah Daerah Melalui Penegasan Akuntabilitas Publik. Jurnal Ekonomi
Dan Bisnis MEDIA EKONOMI, Edisi 17, Tahun XI, Juni 2001. ISSN: 0854 – 2651
F. PENELITIAN – belum dipublikasi (selected)
1. Tipologi Konsentrasi Pengungkapan Intellectual Capital dalam Laporan Tahunan Perusahaan Telekomunikasi di Indonesia.
Dibiayai DPP UMM. 2010
2. Investigasi Hubungan antara Modal Intelektual dan Praktik Pengungkapannya (IC Disclosure) dalam Laporan Tahunan
Perusahaan. Dibiayai DPP UMM. 2010
3. Analisis inter-relasi antar komponen intellectual capital dan kinerja keuangan perusahaan. Dibiayai DPP UMM. 2009
4. Intellectual Capital dan Return Finansial Perusahaan Publik Sektor Perbankan di Indonesia. Dibiayai DPP UMM. 2008
G. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
1. Penyuluhan tentang Pemberdayaan Potensi Ekonomi Masyarakat Desa, Desa Lembor, Brondong, Lamongan. 2002
2. Penyuluhan tentang Pemberdayaan Koperasi Unit Desa (KUD), Desa Lembor, Brondong, Lamongan. 2002
3. Tim audit laporan keuangan SMK Muhammadiyah 1 Malang. 2003
4. Audit laporan keuangan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) P2KP se wilayah Kabupaten Malang dan Pasuruan.
2005-2006
5. Penyusunan Renjana Stratejik Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan di SMA Islam Batu. 2008
6. Re-Disain dan Pengembangan Sistem Pengendalian Intern Administrasi Keuangan SMA Islam Batu. 2009
7. Penyuluhan tentang ‘Manajemen keuangan keluarga’ di desa Bangkok, Gurah, Kediri. 2009
H. KEGIATAN ILMIAH (selected)
1. Pemenang IV dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Konggres IX Ikatan Akuntan Indonesia. Ikatan Akuntan Indonesia, Jakarta.
25-27 September 2002
2. Peserta Scouting/Bimbingan bagi calon Pelamar Beasiswa Luar Negeri di Hotel Kartika Candra Malang. 6 Mei 2004
3. Peserta Simposium Nasional Akuntansi VII di Universitas Udayana Bali. 2-3 Desember 2004
4. Peserta Temu Nasional Forum Dosen Akuntansi Sektor Publik IV di Universitas Pasundan Bandung. 5-6 Desember 2005
5. Peserta Temu Nasional Forum Dosen Akuntansi Sektor Publik V di Universitas Muhammadiyah Malang. 20 Mei 2006
6. Peserta (Penulis buku) pada acara Pendampingan penulisan buku ajar oleh DP2M Dikti, Jakarta. 10-13 September 2007
7. Pemakalah Konferensi Penelitian Akuntansi dan Keuangan Sektor Publik. FDASP & UPN “Veteran” Jawa Timur. 25-26 April
2008
8. Peserta Workshop Metode Pembelajaran Inovatif. FE Universitas Airlangga Surabaya. 23-24 Januari 2008
9. Peserta Penataran dan Pelatihan Manajemen Jurnal. DP2M Dikti, Malang. 15-18 Mei 2008
10. 10.  Peserta Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah. DP2M Dikti, Malang. 10-13 Juli 2008
11. 11.  Peserta Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah Internasional. DP2M Dikti, Surabaya. 23-26 Oktober 2008
12. 12.  Pembicara pada Sarasehan “Merangsang dan Menyiasati PKM”. STIESIA Surabaya. 16 Juli 2008
13. 13.  Pemakalah pada Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XI. IAI KAPd-Univ. Tanjungpura Pontianak. 23-24 Juli 2008
14. 14.  Pemakalah pada International Research Seminar and Exhibition (IRSE). Lemlit UMM. 6-7 November 2008
15. 15.  Penyaji pada Seminar Hasil Penelitian Dosen Muda dan Kajian Wanita. Kopertis 7 Jawa Timur, Oktober 2009. Malang
(Best Presenter)
Demikian curriculum vitae ini saya buat dengan jujur dan sebenar-benarnya.
Malang, 25 Pebruari 2010
page 13 / 14

Page 14
INTELLECTUAL CAPITAL corner | Di Balik Skandal Bank Century: Menguji Kredibilitas
Akuntan
Copyright ihyaul ihyaul@umm.ac.id
http://ihyaul.staff.umm.ac.id/?p=501
Ihyaul Ulum MD., SE., M.Si
NIPUMM: 107.0203.0382
page 14 / 14

Anda mungkin juga menyukai