8 Prinsip Dasar Antena
8 Prinsip Dasar Antena
v μ r e − jkR
A(r ) = ∫ J ( r ′ ) dV ′ (8.2)
4π V′
R
r
dimana R = r − r ′ . Notasi yang dipakai dalam persamaan ini dijelaskan dengan Gambar 8.2.
Gambar 8.2 Notasi yang dipakai pada persamaan (8.2)
Setelah dengan suatu cara A(r) ditentukan, medan E dan H dapat dihitung
dengan cara biasa. Kita ingat persamaan berikut
r r r r
E = − jω A − ∇Φ = − jω A −
j
ωμε
(
∇ ∇⋅ A ) (8.3)
r 1 r
H = ∇× A (8.4)
μ
Disini kita tidak tahu secara apriori distribusi J(r'). Kita dapat mempersiapkan
permasalahan nilai batas dengan syarat Etan= 0 pada antena. Ini akan
memberikan persamaan integral untuk J(r') yang tak diketahui. Cara ini
rigorous tetapi sulit untuk dilakukan. Oleh karena itu akan ditempuh
pendekatan lain.
r
J ( z ′ ) = I ( z ′ ) = zI
ˆ 0 = konstan (8.5)
l
r μ 2
e − jkR
A ( x,y,z ) = 0 ∫ I 0 zˆ d l′ (8.6)
4π −l R
2
sedangkan
r r
R = r − r′ = ( x − x′ ) + ( y − y′) + ( z − z′)
2 2 2
= x2 + y 2 + z 2 (8.7)
=r
l
r μ I e − jkr 2
μ0 I 0 l − jkr
A ( x, y, z ) = zˆ 0 0 ∫ dz′ = zˆ e (8.8)
4π r l 4π r
−
2
Sakarang E dan H dapat dicari dengan penurunan. Tetapi, kita tidak mengukur
E dan H pada koordinat kartesian, melainkan koordinat bola. Ubah komponen
Az dari A ke komponen koordinat bola (Ar,Aθ, Aφ). Kita juga perlu menyatakan
hasil untuk E dan H dalam koordinat bola. Hasilnya adalah
μ0 I 0 l
Ar = Az cos θ = cos θ e − jkr (8.9)
4π r
kI 0 l sin θ ⎡ 1 1 ⎤ − jkr
Eθ = jη ⎢1 + − ⎥e (8.14)
4π r ⎢ jkr ( kr )2 ⎥
⎣ ⎦
Perhatikan beda pangkat pada rn dengan n = 1,2 atau 3 pada suku-suku ini.
Medan valid di semua tempat kecuali pada sumber itu sendiri, dimana r = r'.
Kita memiliki komponen (r,θ,φ) dari medan listrik dan pada umumnya:
r
ˆ r + θˆ Eθ + φˆ Eφ
E = rE (8.15)
r
E = Er2 + Eθ2 + Eφ2 (8.16)
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 8.3 Pola radiasi dipol pendek: (a) arah elevasi dan (b) azimuth,
(c) diagram polar dan (d) rektangular
r 1
{ 1
}
Wav = Re E × H ∗ = Re Eθ × Hφ∗
2 2
{ }
2
1 ⎧ E ⋅ E∗ ⎫ E
= rˆ Re ⎨ θ θ ⎬ = rˆ θ (8.19)
2 ⎩ η ⎭ 2η
η kI 0 l sin 2 θ
2
= rˆ W / m2
2 4π r2
Integrasi menjadi
(8.20)
yakni, rata-rata waktu dari daya reaktif (arah radial). Ini fungsi dari r -3 untuk
suatu dipol.
Jika kita evaluasi Prad menggunakan medan jauh (integralnya menjadi integral
ganda ke seluruh koordinat bola). Akan kita dapatkan:
π I0l
2
Prad =η (8.22)
3 λ
Kita sekarang bisa meninjau daya ini sebagai daya yang dihasilkan oleh suatu
tahanan ekivalen yang disebut sebagai tahanan radiasi
Untuk suatu dipol kecil, maaka l/λ ≈ 0.02. Jadi Rr=0.316 Ω. Ini berarti bahwa,
jika kita menghubungkan saluran 50Ω line ke dipol tersebut, akan terjadi
ketidakcocokan (impedansi) yang besar. Angka ini merupakan tahanan
masukan dari antena.
Perhatikan bahwa kita tidak dapat mendapatkan bagian reaktif dari impedansi
masukan karena kita hanya menggunakan informasi medan jauh untuk
mendapatkan bilangan tersebut. Pada kasus ini, kita harus meninjau daerah
berbentuk bola untuk medan dekat dan melakukan integrasi yang jauh lebih
rumit.