Kelompok 1A
2. Desi A (110050034)
3. Vita V (110050047)
4. Ummi K (110050049)
5. Khoerunnisa (110050056)
6. Elok C (110050064)
7. Evi P (110050090)
FKIP DIKSASTRASIA
Jl. Perjuangan No.1 (0231) 482115-487249 Cirebon
UNSWAGATI 2011
1
KATA PENGANTAR
Terimakasih juga kepada teman-teman yang telah memberi kami masukan dan
dukungan positif dalam menyelesaikan tugas ini. Mata kuliah PAI bertujuan untuk
mengenal lebih mendalam lagi tentang kandungan alquran, as sunnah,dan ijtihad
untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga apa yang telah kami
sampaikan dapat bermanfaat bagi teman-teman semua
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
3
SUMBER NILAI ISLAM
a. Pengertian
Al-Quran berasal dari kata qaraa yang berarti bacaan atau sesuatu yang dibaca.
Secara terminologis al-quran adalah Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad Saw, melalui Malaikat Jibril. Al-Quran ditulis dalam musha dan
sampai kepada manusia secara mutawatir. Membacanya bernilai ibadah diawali
dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas.
2). Al-Quran diturunkan kepada nabi Muhammad, yaitu Muhammad bin Abdullah
yang dilahirkan di Makkah pada tahun 571M.
4). Al-Quran dikumpulkan dalam mushaf yang sejak masa turunnya dihafal dan
ditulis oleh para sahabat kemudian dikumpulkan dalam satu mushaf yang
seluruhnya berisi 6.666 ayat dan 114 surat.
5). Al-Quran sampai kepada umat Islam secara mutawatir, dan dalam keadaan
tetap terjaga baik huruf maupun kalimat yang ada di dalamnya, sehingga
keasliannya tetap terjamin sepanjang masa.
7). Al-Quran dinilai dengan surat Al-fatihah dan diakhiri dengan surat An-Nas.
4
b. Nama-Nama Al-Quran:
b) Al-Furqan artinya pembeda atau pemisah, yaitu pembeda antara yang hak
dan batil.
kepada manusia.
d) Al-Kitab artinya tulisan atau yang ditulis, yaitu kitab yang ditulis dalam
mushaf.
Syifa artinya obat, penawar atau penyembuh. Sasaran dari penyembuhan ini
adalah hati yaitu memberikan penyembuhan terhadap segala penyakit hati yang
membuat manusia menderita penyakit rohaniah.
5
3. Kondifikasi Al-Quran
Pada setiap kali Al-Quran turun, nabi memberikan petunjuk kepada para sahabat
dan para sekretarisnya dalam menyimpan ayat dan surat dalam susunan ayat-ayat
Al-Quran. Dalam riwayat Ali bin Ibrahim yang diterima dari Abu Bakar Al-
hadhrami dari Abu Abdullah Ja-Far bin Muhammad, katanya: bahwa Rosulullah
Saw, bersabda kepada Ali: “wahai Ali, sesungguhnya Al-Quran terdapat di
belakang tempat tidurku yang tertulis dalam suhuf (lembaran) sutra kertas.
Ambilah dan kumpulkanlah, dan jangan sampai hilang, sebagaimana kaum
Yahudi menghilangkan taurat”.
Pada masa Kekhalifahan abu Bakar RA, Umar Bin Khatab menyarankan agar Al-
Quran ditulis dan dikumpulkan dalam satu mushaf. Abu Bakar menolak dengan
alasan Rasul pun tidak melakukannya. Setelah keperluan itu dirasakan mendesak
apalagi setelah perang melawan orang muhtad banyak menewaskan penghafal Al-
Quran, Abu Bakar memerintahkan Ali Bin Abi Tholib, Zaid Bin Tsabit dan
Umayah Bin Kaab, Utsman Bin Afan untuk menulis dan membukukannya.
Setelh disusun mushaf disimpan oleh Abu Bakar hingga wafat kemudian dipegang
Umar Bin Khatab, dan setelah Umar wafat disimpan oleh Hapsah binti Umar.
4. Kandungan Al-Quran
Al-Quran terdiri atas 114 surat, 6.666 ayat, 74.437 kalimat dan 325.345 huruf
mengandung pokok-pokok berbagi hal di dalamnya. Secara umum isi Al-Quran
terdiri atas:
b) Pokok-pokok aturan atau hukum yang melahirkan ilmu hukum syariat atau
ilmu fiqih
6
c) Pokok-pokok pengabdian kepada Allah.
5. Keistimewaan Al-Quran
Al-Quran adalah mukjizat terbesar yang diberikan Allah pada nabi Muhammad.
Ini merupakan sumber yang tidak pernah kering bagi para pencari kebenaran
menjadi rujukan para ahli bahasa, sumber kajian para ahli kuqoha dan sumber
argumen para ahli hukum. Keistimewaan Al-Quran secara umum dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Al-Quran diturunkan denganbahasa Arab yang fasih. Al-Quran berisi 77.439 kata
323.015 huruf yang seimbang jumlah kata-katanya baik antara kata dengan
padanannya maupun kata dengan lawan kata dan dampaknya
Mukizat al-Quran dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Al-Quran berbicara
tentang manusia secara keseluruhan tanpa membedakan suku bangsa dan bahasa.
Firmannya:
c). Al-Quran Sumber Informasi Tentang Tuhan, Rasul dan Alam Gaib
Al-Quran merupakan sumber informasi utama bagi manusia tentang Tuhan dan
hal-hal gaib yang tidak bisa diungklapkan oleh manusia. Di dalam al-Quran
Tuhan memperkenalkan dirinya sehingga kebenaran Tuhan bersifat mutlak dari
Tuhan. Al-Quran memberikan informasi pula tentangadanya hal-hal bersifat gaib,
7
adanya mahluk yang tidak tampak, seperti jin dan malaikat, hari kiamat, hari
akhirat, surga dan neraka.
Al-Quran adalah satu-satunya kitab suci yang terjaga keasliannya sejak masa yang
diturunkannya sampai kini bahkan hingga akhir zaman. Keaslian ini disebabkan
Al-Quran diturunkan, ditulis dan disampaikan kepada umatnya setiap zaman
secara mutawatir atau terus menerus, baik melalui tulisan (mushaf) yang sampai
sekarang aslinya masih ada.
6. Penafsiran Al-Quran
a. Pengertian Tafsir
b. Sejarah Tafsir
1) Masa Sahabat
Sahabat yang pertama kali menyusun tafsir Al-Quran adalah Ibnu Abbas (wafat
tahun 68 H), tafsir ini dicetak dengan judul Tanwirul Mikyas Min Tafsir Ibni
Abbas yang disususn oleh Majduddin Al Fariruzabadi.. dan ada beberapa sahabat
yang tergolong ahli tafsir yakni, Ali Bin Abi Thalib, Abdullah Bin Masud, Zaid
Bin Tsabit, dsb.
2) Masa Tabiin
8
c. Metode-Metode Dalam Penafsiran Al-Quran
Metode Tafsir bil ma’tsur adalah menafsirkan ayat berdasarkan ayat-ayat al-Quran
dan riwayat, baik hadits Nabi maupaun atsar sahabat.
Metode tafsir bil ma’qul atau disebut juga tafsir bir ra’yi adalah menafsirkan ayat
berdasarkan akal pikiran (akal) atau dengan cara ijtihad.
3) Tafsir ijtiwaj
4) Tafsir Muqranin
5) Tafsir Tahlili
Metoda ini adalah menafsirkan Al-Quran dengan cara berurutan dari surat
pertama, ayat pertama sampai surat terakhir, ayat yang terakhir.
6) Tafsir Maudhui
9
B. AL-SUNNAH
1. Pengertian
Sunnah menurut bahasa adalah perjalanan, pekerjaan atau cara. Menurut istilah,
sunnah berarti perkataan Nabi Saw.,perbuatan dan keterangannya (taqdir), yaitu
sesuatu yang dikatakan atau diperbuat sahabat dan ditetapkan oleh Nabi.
b) Sunnah fi’liyah, yaitu sunnah dalm bentuk perbuatan, yang menerangkan cara
melaksanakan ibadat.
c) Sunnah Taqririyah adalah ketetapan Nabi, yaitu diamnya nadi atas perkataan
atau perbuatan sahabat, tidak ditegur atau dilarangnya.
e) As-Sunnah menetapkan hukum baru yang tidak ditetapkan oleh Al- Quran. Al-
Quran bersifat global, banyak hal yang hukumnya tidak ditetapkan secara pasti.
a). Kebenaran Al-Quran bersifat mutlak (qath’I) dan hadits yang bersifat dzanni.
10
Al-Quran adalah wahyu ayng datang dari Allah, kebenarannya bersifat mutlak
(qath’l),sedangkan As-Sunnah adalah sabna nabi yang diriwayatkan oleh para
perawi melalui perjalanan tertentu, kebenarannya bersifat dzanniyah.
b). Semua ayat Al-Quran dijadikan pedoman hidup, sedangkan hadits tidak
demikianSeluruh ayat Al-Quran adalah pedoman hidup yang harus dilakukan oleh
setiap muslim, sedangkan hadits tidak semuanya dijadikan pedoman hidup.
c). Al-Quran autentik sedangkan hadits tidak seluruh ayat Al-Quran autentik, baik
lafadz maupun maknanya. Al-Quran diturunkan Allah melalui Jibril dan
selamanya diawasi oleh Allah sehingga tidak mungkin Al-Quran yang diterima
oleh rasul berbeda dengan Al-Quran di Lauhil Mahfudz.
4. Macam-Macam Hadits
a. Hadits Mutawatir
Yaitu hadits yang diriwayatkan sejumalh orang yang secara terus menerus tanpa
putus dan secara adat para perawinya tidak mungkin berbohong.
b. Hadits Masyhur
Hadits Masyur adalah hadits yang diriwayatkan sejumlah orang tetapi tidak
mencapai derajat mutawatir.
c. Hadits Ahad
Adalah hadits yang diriwayatkan oleh seorang, dua atau lebih, tetapi tidak
mencapai syarat masyhur, dan mutawatir.
d. Hadits sahih
Hadits sahih adalah hadits yang sanadnya tidak terputus, diriwayatkan oleh orang-
orang yang adil, sempurna ingatannya, kuat hafalannya, tidak cacat, dan tidak
bertentangan dengan dalil atau periwayatan yang lebih kuat.
11
e. Hadits hasan
Hadits hasan adalah hadits yang memenuhi syarat hadits sahih, tetapi orang yang
meriwayatkannya kurang kuat ingatannya atau kurang baik hafalannya.
f. Hadits daif
Yaitu hadits yang tidak lengkap syaratnya atau tidak memiliki syarat yang
terdapat dalam hadits sahih dan hadits hasan.
C. IJTIHAD
1. Pengertian Ijtihad
a. Macam-macam Ijtihad
1). Qiyas.
Qiyas menurut bahasa adalah mengukur sesuatu dengan yang lainnya dan
mempersamakannya. Menurut istilah adalah menetapkan sesuatu perbuatan yang
12
belum ada ketentuan hukumnya, berdsarkan sesuatu hukum yang sudah
ditentukan oleh nash, disebabkan oleh adanya persamaan diantara keduannya.
2). Ijma
Ijma menurut bahasa adalah sepakat, tetuju atau sependapat. Sedangkan menurut
istilah adalah kebulatan pendapat atau kesepakatan semua ahli ijtihad ummat
setelah wafatnya nabi pada suatu masa tentang suatu hukum.
3). Istihsan
Adalah menetapkan suatu hukum terhadap suatu persoalan ijtihadiyah atas dasar
prinsip-prinsip atau dalil-dalil yang berkaitan dengan kebaikan, keadilan,
kasih sayang,dan sebagainya dari Al-Quran dan Al-hadits.
b. Cara-cara Ijtihad
4. Syarat-syarat Mujtahid
1). Mengetahui isi Al-Quran dan hadits yang bersangkutan dengan hukum,
meskipun tidak hafal diluar kepala,
2). Mengetahui bahasa Arab dengan berbagai ilmu kebahasaannya, seperti nahwu,
sharaf, maani, bayan, badi, agar dapt menafsirakn ayat-ayat Al-Quran atau sunnah
dengan cara yang benar.
13
3). Mengetahui kaidah-kaidah ilmu ushul yang seluas-luasny , karena ilmu ini
menjadi dasar ijtihad.
6). Mengetahui ilmu riwayah dan dapat membedakan mana hadits yang sahih dan
hasan, mana yang daif, maqbul dan mardud.
14
PENUTUP
Penulis
15