Anda di halaman 1dari 7

PATTERN VARIABLES “PARSONS”

ORIENTASI DIRI VS ORIENTASI KELOMPOK

Hubungan antar individu juga dapat dibedakan berdasarkan arah orientasinya. Apabila
seseorang lebih mengutamakan kepentingan diri sendiri maka hubungan tersebut dinamakan
berorientasi diri. Sedangkan jika kepentingan seseorang mengalahkan kepentingan pribadi,
maka hubungan antar individu itu dikatakan berorientasi kelompok.

Contoh Orientasi diri:


1. Seorang ibu datang berobat ke rumah sakit dengan keluhan sesak nafas. Selesai
diperiksa dan mendapatkan resep si Ibu mengatakan bahwa ia tidak mempunyai
uang lebih untuk membeli obat dengan harga mahal dan minta agar obatnya
diganti obat-obat sejenis dengan golongan generik yang jauh lebih murah. Tetapi
dokter tersebut malah tidak mempedulikan hal tersebut dan tetap memberikan
pengobatan (resep) kepada kliennya tanpa memperhatikan keadaan ekonomi
kliennya. Dan ternyata hal tersebut juga diketahui sebelumnya oleh perawat.
Perawat tidak memberi tahukan hal tersebut karena ternyata perawat juga
mendapatkan persentase dalam penjualan dan penggunaan obat-obatan yang
dipakai selama pengobatan. Yang dipikirkan dokter dan perawat hanyalah
kepentingan bagaimana agar mampu memenuhi target pemakaian obat-obatan.
Hal tersebut dikatakan orientasi diri karena perawat dan dokter hanya
mementingkan diri tanpa memperhatikan keadaan kliennya.

2. Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan oleh perawat atas instruksi dokter


secara berlebihan dan tidak tepat guna dan sasaran yang digunakan sebagai data
penunjang. Misalnya: Pada klien dengan gejala klinis demam berdarah
tetapi laboratorium yang dilakukan melebihi pemeriksaan penunjang untuk
diagnosis demam berdarah. Pemeriksaan laboratorium yang tidak tepat guna dan
sasaran tersebut akan menambah beban klien dalam hal pembiayaan klinik dimana
tempat klien tersebut berobat. Perawat seakan tidak tahu hal-hal apa saja yang
menjadi kebutuhan kliennya. Perawat hanya memikirkan bagaimana cara
mendapatkan uang yang lebih demi berkembangnya omset kliniknya. Perawat
hanya berorientasi kepada dirinya sendiri tanpa memikirkan akibat yang
ditimbulkan dari sikapnya terhadap kliennya tersebut

Contoh Orientasi kelompok:


1. Seorang perawat yang terjadwal libur tapi teman sejawat yang beda shift
mengalami sakit. Perawat tersebut bersedia untuk menggantikan shift kerja
temannya dan mengorbankan waktu liburnya agar pelayanan asuhan keperawatan
tetap berjalan dan tetap bisa dilakukan. Perawat mengalahkan kepentingan
pribadinya demi untuk kepentingan kelompoknya yaitu teman sejawat yang
sedang sakit dan pasien yang akan dirawatnya.

2. Seorang perawat yang waktu kerjanya sudah berakhir, tapi teman pengganti shift
belum datang. Setelah di konfirmasi kepada teman shift pengganti yang
bersangkutan, ternyata alasan keterlambatannya karena terjebak macet akibat
banjir. Perawat tersebut tetap menunggu hingga teman penggantinya datang.
Perawat yang bersangkutan berorientasi pada kepentingan kelompok daripada
kepentingan pribadi karena lebih mementingkan kepentingan dan kebutuhan
pasien yang dirawatnya daripada keinginan untuk pulang walupun waktu kerjanya
telah habis.

AFEKTIF VERSUS NETRAL

Interaksi sosial dalam suatu komunitas dapat dibedakan dalam derajat keterlibatan
emosi individu. Hubungan yang lebih akrab atau intim ditandai dengan keterlibatan emosi
yang lebih mendalam daripada hubungan yang bersifat profesional.

Contoh Afektif :
1. Seorang perawat yang sedang mempunyai masalah dengan keluarganya. Pada hari
yang sama perawat tersebut sedang memberikan Asuhan Keperawatan kepada
klien (memberikan medikasi), klien tidak mau disuntik lalu perawat marah-marah
kepada klien. Hal ini dikarenakan perawat tersebut terbawa perasaan dengan
masalah yang dihadapi dengan keluarganya. Perawat menjadi tidak profesional
dalam menyikapi masalah yang dihadapi kliennya.

2. Suatu hari pasien bercerita kepada perawat tentang penyakit yang dideritanya.
Pada pasien yang menderita penyakit terminal: Ca.Ovarium. Divonis tidak bisa
mempunyai keturunan pada usia yang relatif muda yaitu 28 tahun. Mengetahui hal
tersebut pasien mengalami stres, setiap hari diisinya dengan menangis
mengeluhkan tentang penyakitnya dan semua keterbatasannya. Pasien takut suami
yang dicintai akan meninggalkannya begitu tahu bahwa dia tidak bisa memberikan
keturunan buat suaminya. Mendengar cerita tersebut perawat merasa seolah-olah
dirinya yang berada dalam masalah itu. Perawat terbawa emosi negatif dari cerita
pasien tersebut. Perawat ikut sedih dan larut menangis mendengar cerita dari
pasien. Akibatnya komunikasi terhenti begitu saja karena perawat tidak bisa
mengontrol emosi dari cerita tersebut.

Contoh Netral :
1. Seorang perawat sedang mempunyai masalah dengan kelurganya. Pada hari yang
sama perawat sedang memberikan Asuhan Keperawatan ( memberikan obat)
kepada klien, klien tidak mau minum obat lalu perawat menasehati klien dengan
sikap sabar dan ramah walapun perawat sedang mempunyai masalah dengan
kelurganya.
2. Suatu hari pasien bercerita kepada perawat tentang penyakit yang dideritanya.
Pada pasien yang menderita penyakit terminal: Ca.Ovarium. Divonis tidak bisa
mempunyai keturunan pada usia yang relatif muda yaitu 28 tahun. Mengetahui hal
tersebut pasien mengalami stres, setiap hari diisinya dengan menangis
mengeluhkan tentang penyakitnya dan semua keterbatasannya. Pasien takut suami
yang dicintai akan meninggalkannya begitu tahu bahwa dia tidak bisa memberikan
keturunan buat suaminya. Mendengar cerita tersebut sebagai seorang perawat
yang profesional hendaknya perawat bersifat netral tidak ikut larut dalam masalah
yang dihadapi pasien. Tetap menjaga privacy pasien dan pertahankan sikap
keterbukaan sebagai bukti bahwa pasien tetap diterima di lingkungannya serta
tetap menjaga hubungan perawat dan pasien agar perawat bisa menggali
permasalahan yang lebih mendalam dari masalah yang dihadapi oleh pasien
tersebut.
KUALITAS VERSUS PRESTASI
Kualitas mengacu pada status seorang individu yang diperolehnya sejak lahir
(ascribed status) sedangkan prestasi menunjukan tingkat yang telah dicapai individu melalui
jerih payahnya sendiri.

Contoh Prestasi:
1. Ny Yesi yang berprofesi sebagai perawat menderita penyakit tipus di rawat di RS.
Islam Jakarta. diruangannya ia dirawat oleh perawat Ana yang merupakan teman
sejawatnya. Saat memberikan Asuhan Keperawatan, perawat Ana lebih dominan
pada Ny Yesi padahal diruangan tersebut masih ada klien yang lebih
membutuhkan perawatanya.

2. Ibu Yuyun adalah seorang Direktur Pertamina dan saat ini ia sedang dirawat
diruangan VIP. Ibu Yuyun mendapatkan asuhan pelayanan keperawatan yang
eksklusif oleh perawat RS. Pertamina Jakarta. Salah satu karyawan RS.Pertamina
juga sedang di rawat di rumah sakit tersebut, namun karyawan tersebut di
tempatkan di ruangan Ekonomi yang Asuhan Pelayanan Keperawatannya tidak
terlalu Eksklusif.

Contoh Kualitas
1. Arjuna seorang klien di rumah Sakit Islam Jakarta, yang berkulit putih dan
tampan mendapatkan pelayanan asuhan keperawatan yang baik oleh perawat-
perawat di Rumah Sakit tersebut. Toni juga seorang pasien di Rumah Sakit
tersebut, yang berkulit hitam dan tidak tampan, mendapatkan pelayanan asuhan
keperawatan yang kurang baik dari perawat-perawat di Rumah Sakit.

2. Seorang anak dari seorang pedagang kaki lima masuk ke UGD dengan keluhan
demam panas. Beberapa menit kemudian, masuklah anak dari seorang pejabat
dengan keluhan yang sama. Ketika perawat mengetahui bahwa pasien kedua
adalah anak dari seorang pejabat, maka perawat tersebut lebih mendahulukan
anak dari seorang pejabat tersebut walaupun anak dari seorang pedagang kaki
lima lebih dahulu datang keruang UGD. Hal tersebut mencerminkan
ketidakseimbangan kualitas sebuah pelayan kesehatan, dimana anak seorang
pejabat didahulukan karena status orang tuanya.

SPESIFIK VERSUS MEMBAUR ATAU DIFFUSE

Dalam hubungan yang spesifik, dua individu berhubungan dalam situasi yang terbatas
sifatnya. Sedangkan hubungan yang membaur/diffuse, di mana semua orang terlibat dalam
proses interaksi.

Contoh hubungan spesifik:


1. Hubungan antara perawat-petugas laboratorium
Perawat mendapat instruksi dari dokter untuk memeriksa darah klien agar dapat
mengetahui kadar haemoglobinnya. Sebagai pekerja yang profesional, perawat
tersebut melakukan kolaborasi dengan petugas laboratorium. Hubungan antara
perawat dengan petugas laboratorium itu dapat dikatakan spesifik karena profesi
perawat dan petugas laboratorium saling berhubungan dalam hal kesehatan .

2. Hubungan antara perawat-petugas gizi


Perawat merawat pasien yang mengalami defisit kekurangan nutrisi akibat diare yang
berlebihan. Hal ini membuat pasien tersebut mengalami penurunana erat badan yang
berlebihan. Oleh karena itu diperlukan kolaborasi antara perawat dengan petugas gizi
untuk dapat mengatur nutrisi yang dibutuhkan oleh pasien. Hubungan antara perawat
dengan petugas gizi ini dikatakan spesifik.

Contoh hubungan membaur atau diffuse:


1. Hubungan antara perawat-perawat
Sesama teman sejawat, perawat saling berinteraksi satu sama lain dalam mencapai
proses kesembuhan klien.
Misalnya: Perawat yang bertugas shift pagi memberikan laporan status kesehatan
pasien kepada perawat yang bertugas shift sore dan demikian selanjutnya pada jam
pergantian shift. Interaksi ini terus berkesinambungan demi lancarnya hubungan antar
sesama perawat.

2. Hubungan antara perawat-Manager Keperawatan


Salah satu tugas dari manager keperawatan yaitu mengatur tetap terjaganya
kesinambungan anggota praktisi keperawatan di suatu unit pelayanan kesehatan di
sebuah Rumah Sakit seperti dalam hal kesejahteraan perawat serta peraturan-
peraturan yang ditujukan bagi perawat dan banyak lagi. Oleh karena itu, hubungan
antara perawat dengan manager keperawatan sangat penting dan harus tetap terjalin
tidak hanya dari perawat kepada manajer keperawatannya saja tapi juga antara
manajer keperawatannya kepada bawahannya berdasarkan kebutuhan. Semua
komponen praktisi keperawatan membaur menjadi satu demi terlaksananya
asukhanmkeperawatan yang komprehensif.

UMUM/UNIVERSAL VERSUS KHUSUS

Individu saling berinteraksi dengan menggunakan norma/kriteria yang umum, yang


dapat diterapkan pada semua orang, ataupun kriteria khusus, yang hanya berlaku bagi
kelompok tertentu.

Contoh hubungan umum/universal


1. Seorang perawat yang menangani pasien pada saat merawat klien, perawat
memanggil dengan sebutan “Ibu”. Dalam memberikan asuhan keperawatan,
perawat bertindak adil kepada pasiennya tanpa membedakan status sosial,
ekonomi, dan kebudayaannya.

2. Seoorang perawat menangani klien anak-anak yang berusia 12 tahun. Perawat


memanggil anak tersebut dengan panggilan “Adik.”

Contoh hubungan khusus


1. Perawat Susi bertemu pasien di rumah sakit, klien tersebut ternyata adalah
pamannya. Pada saat bertemu, perawat Susi menegurnya dengan ramah dan tak
lupa menjabat tangannya. Perawat Susi memanggil klien (pamannya) dengan
panggilan paman Khodir (nama aslinya).

2. Seorang perawat menangani klien di rumah sakit, klien tersebut ternyata adalah
teman sejawatnya. Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat tersebut
berkomunikasi seperti layaknya perawat tersebut bekerja dengan teman
sejawatnya. Perawat memanggil temannya dengan memanggil namanya.

Anda mungkin juga menyukai