Islam pada hakekat nya merupakan agama yang telah diketahui jauh
sebelum diturunkannya wahyu pertama melalui malaikat jibril kepada Nabi
Muhammad SAW di gua hira pada tanggal 17 ramadhan 12 sebelum hijriah
atau 6 agustus 610 masehi di jazirah arab. Allah SWT telah memberikan
petunjuk-petunjuk kepada nabi-nabi terdahulu sebelum nabi muhammad saw
tentang akan adanya nabi akhir zaman yang akan menyempurnakan ajaran
Allah swt dan bersifat universal. Jadi, bagaimanakah perkembangan agama
islam sebelum hadirnya nabi muhammad saw sebagai rasul yang pada
akhirnya akan mengembangkan islam menjadi agama yang satu-satunya yang
diridhoi disisi Allah SWT ? pertanyaan itulah yang coba saya jawab dalam
laporan tugas mandiri kali ini berdasarkan pengetahuan yang saya dapat dari
berbagai macam sumber.
Dalam nubuat ini, ada beberapa hal yang merujuk kepada pribadi
Rasulullah Muhammad SAW. Secara umum pada kalimat “aku akan
membuat engkau menjadi bangsa yang besar”, setidak-tidaknya disini
mengandung dua pengertian :
Salah satu corak beragama yang ada sebelum Islam datang selain
tiga agama di atas adalah Ḥanīfīyah, yaitu sekelompok orang yang
mencari agama Ibrahim yang murni yang tidak terkontaminasi oleh nafsu
penyembahan berhala-berhalam, juga tidak menganut agama Yahudi
ataupun Kristen, tetapi mengakui keesaan Allah. Mereka berpandangan
bahwa agama yang benar di sisi Allah adalah Ḥanīfīyah, sebagai
aktualisasi dari millah Ibrahim. Gerakan ini menyebar luas ke pelbagai
penjuru Jazirah Arab khususnya di tiga wilayah Hijaz, yaitu Yathrib, Ṭaif,
dan mekah.
1.Pada tahun ke –10 keNabian. Hal ini berawal dari pertikaian antara suku
Aus dan Khozroj, dimana mereka mendambakan suatu perdamaian.
2.Pada tahun ke -12 ke-Nabian. Delegasi Yastrib (10 orang suku Khozroj, 2
orang Aus serta seorang wanita) menemui Nabi disebuah tempat yang
bernama Aqabah dan melakukan ikrar kesetiaan yang dinamakan perjanjian
Aqabah pertama. Mereka kemudian berdakwah dengan ini di temani
seorang utusan Nabi yaitu Mus’ab bin Umar.
3.Pada musim haji berikutnya. Jama’ah haji Yastrib berjumlah 73 orang, atas
nama penduduk Yastrib mereka meminta Nabi untuk pindah ke Yastrib,
mereka berjanji untuk membelah Nabi, perjanjian ini kemudian dinamakan
Perjanjian Bai’ah Aqabah II.
Mengetahui hal tersebut maka tekanan dari kaum kafir Quraisy pun
semakin keras. Bahkan mereka berencana akan membunuh nabi . Permusuhan
yang kaum Quraisy tunjukan kepad nabi diantaranya :
1.Mendirikan Masjid
3.Perjanjian bantu membantu antara sesama kaum Muslim dan non Muslim
Bani Umayyah diambil dari nama Umayyah, kakeknya Abu Sofyan bin
Harb, atau moyangnya Muawiyah bin Abi Sofyan. Umayyah hidup pada masa
sebelum Islam, ia termasuk bangsa Quraisy. Daulah Bani Umayyah didirikan
oleh Muawiyah bin Abi Sufyan dengan pusat pemerintahannya di Damaskus
dan berlangsung selama 90 tahun (41 – 132 H / 661 – 750 M).
Masa kejayaan Bani Umayyah dimulai ketika Abdul Malik bin Marwan
memerintah 66-86 H Atau 685-705 M. Berbagai kemajuan dilakukan Abdul
Malik , diantaranya:
Dari uaraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada masa Dinasti Bani
Umaiyah perkembangan Islam masih menitikberatkan perluasan wilayah
(ekspansi). Namun, pada masa tersebut mulai muncul paradigma bahwa
pembangunan dan pembenahan wilayah juga merupakan langkah yang baik
untuk mempertahankan dan meningkatkan eksistensi Islam.
1. Periode Pertama (132 H/750 M – 232 H/847 M), disebut periode pengaruh
Persia pertama.
2. Periode Kedua (232 H/847 M – 334 H/945 M), disebut masa pengaruh Turki
pertama.
3. Periode Ketiga (334 H/945 M – 447 H/1055 M), masa kekuasaan dinasti
Buwaih dalam pemerintahan khalifah Abbasiyah, periode ini disebut juga
masa pengaruh Persia kedua.
4. Periode Keempat (447 H/1055 M – 590 H/1194 M), masa kekuasaan dinasti
Bani sejak dalam pemerintahan khalifah Abbasiyah, periode ini disebut juga
masa pengaruh Turki kedua.
5. Periode Kelima (590 H/1194 M – 656 H/1258 M), masa khalifah bebas dari
pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar kota
Baghdad.
Masa Bani Abbasiyah adalah masa keemasan Islam, atau sering disebut
dengan istilah "The Golden Age". Pada masa tersebut umat Islam telah
mencapai puncak kemuliaan, baik dalam bidang ekonomi, peradaban, dan
kekuasaan. Selain itu telah berkembang pula berbagai cabang ilmu
pengetahuan serta banyaknya penerjemahan buku-buku dari bahasa asing ke
bahasa Arab. Hal inilah yang kemudian melahirkan cendikiawan-cendikiawan
besar yang menghasilkan berbagai inovasi baru dalam berbagai ilmu
pengetahuan. Bani Abbas mewarisi imperium besar Bani Umayah sehingga
memungkinkan Bani Abbas memperoleh pencapaian ilmu pengetahuan yang
lebih besar, karena landasannya telah dipersiapkan oleh Bani Umayah.
Dalam bidang Kedokteran terkenal nama Ar-Razi dan Ibnu Sina. Ar-Razi
adalah tokoh pertama yang membedakan antara penyakit cacar dengan
bisul. Ar-Razi juga merupakan orang pertama yang menyusun buku
mengenai Kedokteran Anak. Setelah Ar-Razi, ilmu Kedokteraan berada
di tangan Ibnu Sina yang berhasil menemukan sistem peredaran darah
pada manusia. Salah satu karya Ibnu Sina yaitu Al-Qoonuun Fi Al-Thibb
yang merupakan Ensiklopedi Kedokteran paling besar dalam sejarah.
Dalam bidang Optikal, Abu Ali al-Hasan ibn al-Haitsami terkenal sebagai
orang yang menentang pendapat bahwa mata mengirim cahaya ke benda
yang dilihat. Menurut teorinya, yang kemudian terbukti kebenarannya,
bendalah yang mengirim cahaya ke mata.
Dalam bidang Kimia, terkenal nama Jabir ibn Hayyan yang berpendapat
bahwa logam seperti timah, besi, dan tembaga dapat diubah menjadi emas
atau perak dengan mencampurkan suatu zat tertentu.
Dalam bidang Sejarah, terkenal nama Al-Mas'udi yang juga ahli dalam
ilmu Geografi. Salah satu karya Al-Mas’udi adalah Muuruj al-Zahab wa
Ma'aadzin al-Jawahir.
Meskipun dinasti Bani Abbasiyah telah mencapai sukses yang luar biasa
dalam berbagai bidang, dinasti ini mengalami kehancuran yang disebabkan
oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Faktor internal:
2. Faktor eksternal:
Islam adalah agama yang damai, universal, dan rahmat bagi seluruh
alam. Karena dasar itu, agama Islam pun dapat diterima dengan baik di
berbagai belahan muka bumi ini. Mulai dari jazirah Arabia, Asia, Afrika,
Amerika, hingga Eropa. Perkembangan agama Islam dimulai saat zaman Nabi
Muhammad SAW di Madinah. Pada saat itu, awal perkembangan Islam hanya
disiarkan melalui jalan sembunyi-sembunyi, karena menghindari pertentangan
dengan kaum Quraish. Banyak sekali rintangan yang harus dihadapi Nabi
Muhammad dalam usahanya menyebarkan agama Aloh, mulai dari dicemooh,
diludahi, dilempari batu, sampai harus dengan melewati banyak peperangan
fisik. Namun, setelah itu Islam semakin lama semakin berkembang dengan
semakin banyak masyarakat Madinah dan Makkah yang mengikuti jalan
kebenaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW tersebut.
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, Islam berkembang cukup
pesat menjadi agama besar di Timur Tengah dan menyebar hampir ke seluruh
dunia. Menyebarnya Islam ke seluruh dunia merupakan buah manis dan bukti
komitmen perjuangan semua umat Islam dunia. Hal itu selaras dengan salah
satu riwayat Nabi Muhammad SAW yang menyuruh kita untuk berbagi ilmu,
walaupun hanya satu ayat saja.
Hasil studi yang dirilis awal Oktober 2009 menemukan bahwa Eropa
memiliki sedikitnya 38 juta Muslim yang membentuk lima persen dari total
populasi benua tersebut. Sebagian besar terkonsentrasi di Eropa Tengah dan
Timur. Rusia memiliki lebih dari 20 juta Muslim, dan terbesar di Eropa.
Menurut studi tersebut, Jerman memiliki pemeluk Muslim sebanyak 4,5 juta,
Prancis sebesar 3,5 juta jiwa, Inggris sekitar dua juta orang, dan Italia sebanyak
1,3 juta jiwa. Sisanya tersebar di beberapa negara Eropa lainnya seperti
Portugal, Swedia, Belanda, dan Swiss.