Anda di halaman 1dari 13

Bagian 6

GEOMORFOLOGI

PENGERTIAN DAN
SEJARAH PERKEMBANGAN
Geomorfologi berasal dari bahasa Yunani kuno, yang terdiri dari
tiga akar kata, yaitu: Ge (o) yang berarti bumi, Morphe yang
berarti bentuk dan Logos yang berarti ilmu, sehingga kata
geomorfologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
tentang bentuk permukaan bumi serta proses-proses yang
berlangsung terhadap permukaan bumi sejak bumi terbentuk
hingga sekarang.
Beberapa pengertian geomorfologi lainnya:
 Perubahan-perubahan pada bentuk muka bumi.
 Dekripsi dan interpretasi relief muka bumi.

 Ilmu Pengetahuan alam yang meliputi bentuk-bentuk


umum roman muka bumi serta perubahan yang terjadi
sepanjang evolusinya dan hubungan dengan keadaan struktur
dibawahnya serta sejarah perubahan geologi yang diperlihatkan
atau tergambar pada bentuk permukaan itu (American
Geological Institute, 1973).

121
Bagian 6 Geomorfologi 122

SEJARAH PERKEMBANGAN
Geomorfologi pada dasarnya sudah berkembang sejak jaman
dahulu. Dimana pencetus konsep-konsep geomorfologi dapat
dibagi menjadi dua, yaitu: Masa sebelum Masehi dan masa
sesudah Masehi.
Masa sebelum Masehi :
 Filsuf-Filsafat yang berkaitan dengan kepercayaan
 Herodotus (485 - 425 BC)
 Aristoteles (384 - 322 BC)
 Strabo (54 BC - AD 25)
Masa sesudah Masehi :
 Ibnu Sina (980 - 1037)
 Leonardo da Vinci (1452 - 1519)
 Buffon (1707 - 1788)
 Targioni dan Tozetti (1712 - 1784)
 Dasmarest (1725 - 1815)
 James Hutton (1726 - 1797)
Nama terakhir yaitu James Hutton merupakan orang yang paling
terkenal, karena perannya sebagai pelopor PLUTONIAN yang
terkenal dengan batuan beku granit. Hal ini bertentangan dengan
para ahli dari sekolah Wernerian yang terkenal sebagai penganut
NEPTUNIS yang beranggapan bahwa granit memiliki kandungan
lapisan kimia. Selain membahas granit, Hutton memperkenalkan

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003


Bagian 6 Geomorfologi 123

pula batuan metamorf, tetapi pernyataannya yang terkenal adalah


konsep THE PRESENT IS THE KEY TO THE PAST (saat ini
merupakan kunci masa lalu), sehingga Doktrin Uniformitarianisma
bertentangan dengan Konsep Katatrofisme.

KONSEP-KONSEP DASAR
1. Proses yang berlangsung secara fisik saat ini memiliki
kecepatan yang berbeda selaras dengan waktu geologi.
2. Geologi Struktur merupakan faktor yang paling
berpengaruh terhadap evolusi bentuklahan yang tampak
sekarang.
3. Relief permukaan bumi yang luas karena proses
geomorfologi berlangsung pada tingkat yang berbeda.
4. Proses geomorfologi meninggalkan jejak pada bentuklahan
dan proses geomorfologi yang berkembang membentuk ciri-
ciri pada bentuklahan.
5. Media erosi yang berbeda pada permukaan bumi
membentuk susunan bentuklahan tertentu.
6. Evolusi geomorfologi tidak sesederhana seperti yang
dibayangkan. Topografi bumi yang paling menonjol adalah
topografi yang lebih muda dari kala Plistosen.
7. Pemahaman terhadap bentanglahan sekarang diperlukan
pemahaman kondisi geologi dan iklim pada kala Plistosen.

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003


Bagian 6 Geomorfologi 124

8. Pengenalan iklim sangat penting untuk dapat memahami


dengan baik perbedaan proses geomorfologi yang
berlangsung.
9. Geomorfologi menekankan kondisi sekarang bermanfaat
untuk mengungkap sejarah perkembangan bumi.
PROSES GEOMORFOLOGI
GEOMORPHIC Processes adalah perubahan fisika dan kimia
yang mempengaruhi dan menyebabkan adanya perubahan pada
muka bumi.
GEOMORPHIC Agent adalah media alami yang mempunyai
kemampuan mengeruk atau mengikis dan mengangkut.
Macam-macam Geomorphic Agent adalah:
 Air, baik air yang sudah terkonsentrasi maupun air yang
belum terkonsentrasi mengalir begitu saja dipermukaan bumi.
 Air Tanah
 Glaciers (aliran es)
 Arus atau Gelombang
 Pasang surut
 Tsunami
Geomorphic Agent ini dicirikan oleh karena media yang
bergerak, dia mengikis disuatu tempat, mengangkutnya dan
mengendapkannya di tempat lain dimuka bumi. Kebanyakan
Geomorphic Agent berasal dari Atmosfera Bumi, yang bergerak
diarahkan oleh gaya gravitasi. Gravitasi sendiri bukanlah

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003


Bagian 6 Geomorfologi 125

Geomorphic Agent, sebab gravitasi hanyalah merupakan gaya


pengarah.
Berdasarkan asal mulanya Geomorphic Processes dikelompokkan
menjadi dua, yaitu:
1. Epigene (menurut Lawson) atau Exogeneous (menurut
Penk). Yaitu Gemorphic Processes yang berasal dari luar
kerak bumi.
2. Hypogene atau Endogen, yang berasal dari dalam bumi.
Termasuk dalam klasifikasi ini adalah: Vulkanisme dan
Diastrofisme.
Proses agradasi adalah kebalikan dari proses degradasi. Pada
perbukitan terjadi pengikisan sehingga bukit menjadi menurun
elevasinya, diangkut oleh proses Mass Wasting dan diendapkan di
daerah cekungan sehingga daerah cekungan menjadi bertambah
tinggi.
Proses ini berlangsung sedikit demi sedikit dalam kurun waktu
geologi yang panjang, sehingga secara visual tidak terlalu
kelihatan oleh pengamatan manusia.

LEMBAH DAN SUNGAI


LEMBAH
Lembah adalah bentuk negatif dari permukaan bumi. Identik
dengan istilah lembah adalah gully, hollow, arroyo, canyon. Pada
lembah biasanya mengalir sungai baik yang bersifat perensial

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003


Bagian 6 Geomorfologi 126

maupun intermittent. Lembah terjadi karena proses diastropisme


(tectonic origin) ataupun dikembangkan oleh proses erosi sungai.

1. EPIGENE atau EXOGEN


DEGRADASI : Pelapukan
Mass wasting
Erosi dan pengangkutan oleh:
Air yang mengalir
Air tanah
GRADASI
Gelombang
Pasang surut
Angin
Glacier

AGRADASI : Pengendapan oleh air sungai.


Pengendapan oleh air
sungai bawah tanah.
Pengendapan oleh gelombang,
arus, dll.

2. HYPOGENE atau ENDOGEN


Diastrofisme : Patahan, perlipatan, intrusi, dome, longsoran,
gempa bumi, dll.
Vulkanisme : Letusan gunungapi, pembentukan kubah, dll.

3. EXTRATERRESTRIAL PROCESSES
Infaal of Meteorites

4. ORGANISME dan MANUSIA


Akar tanaman, cacing, pertambangan, dll.

(Disarikan dari Thornbury, dan ditambah oleh Nana Sulaksana)

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003


Bagian 6 Geomorfologi 127

Limpasan air permukaan pada awalnya mengkikis permukaan


bumi yang disebut sebagai erosi permukaan (Sheet Wash),
kemudian secara bertahap limpasan air permukaan tersebut
menoreh permukaan bumi membentuk alur-alur kecil yang disebut
sebagai erosi alur (Riil Erosion) dan selanjutnya alur-alur erosi
membentuk parit-parit erosi yang disebut sebagai erosi parit (Gully
Erosion). Beberapa erosi parit semakin berkembang dan menjadi
satu membentuk lembah, kemudian lembah tersebut menjadi
tempat bergabungnya beberapa aliran air, sehingga membentuk
aliran sungai.
Pembentukan lembah selalu ketiga arah: bertambah dalam,
bertambah lebar dan bertambah panjang.
Bertambah dalamnya lembah disebabkan beberapa proses:
 Gerakan air.
 Erosi pada dasar lembah.
 Pelapukan terutama pada sungai jenis intermiten.
Bertambah lebarnya lembah disebabkan beberapa proses:
 Erosi secara lateral yang dikarenakan gerakan air.
 Pelapukan dan pengangkutan bahan.
Bertambah panjangnya lembah disebabkan beberapa proses :
 Erosi makan kehulu.
 Naiknya daratan atau turunnya muka air laut.

KLASIFIKASI LEMBAH
Lembah dapat dibedakan menjadi 2 jenis lembah, yaitu :

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003


Bagian 6 Geomorfologi 128

 Jenis lembah U
 Jenis lembah V
Jenis lembah U tumpul terbentuk pada daerah-daerah yang relatif
datar, erosi berlangsung ke arah lateral (samping) lebih aktif
daripada ke arah vertikal (dasar sungai). Biasanya erosi yang
berlangsung lebih besar kearah lateral karena erosi vertikal, yaitu
terhadap dasar sungai terhenti dikarenakan telah mencapai
batuan dasar yang relatif keras dibandingkan dengan dinding
sungai yang dibentuk oleh endapan sungai itu sendiri.
Jenis lembah V biasanya terjadi di bagian atas daerah aliran
sungai (hulu) yang memiliki kemiringan lereng dan kemiringan
dasar sungai (gradien) yang sangat curam, sehingga gerakan
aliran arus sungai sangat cepat. Akibat kemiringan lereng dan
kemiringan dasar sungai yang sangat curam, maka erosi yang
sangat kuat berlangsung terhadap dasar sungai. Kecuraman
lereng dan dasar sungai disebabkan oleh faktor batuan yang
memiliki umur relatif muda atau karena pengaruh tektonik yang
berkembang di daerah aliran sungai tersebut.

POLA ALIRAN
Erosi dan Tektonik menimbulkan alur-alur dan rekahan pada
permukaan bumi, selanjutnya alur-alur akibat erosi dan rekahan
akibat tektonik menjadi tempat mengalirnya air dari bagian atas,
kemudian bergabung membentuk daerah aliran sungai (DAS)

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003


Bagian 6 Geomorfologi 129

yang mengalir ke sungai induk. Sistem pengaliran yang


berkembang di permukaan bumi sangat dipengaruhi oleh
a. Kemiringan Lereng,
b. Jenis dan Ketebalan Batuan
c. Struktur Geologi
d. Jenis dan Kerapatan Vegetasi
e. Iklim
Pola aliran sungai sangat mudah dikenali dari Peta Topografi atau
Foto Udara, terutama pada skala yang besar. Percabangan-
perabangan sungai dan torehan erosi akan tampak jelas pada
Peta Topografi atau Foto Udara yang memiliki skala besar
(1:5.000 sampai 1:25.000), sedangkan pada skala menengah
(1:25.000 sampai 1:50.000) akan menunjukan pola yang
menyeluruh dari satu daerah aliran sungai, sehingga pola sebaran
batuan dan pola-pola struktur geologi dapat diperkirakan. Pola
aliran sungai pada batuan berlapis sangat dipengaruhi oleh jenis
batuan, sebaran batuan, ketebalan dan bidang perlapisan batuan
serta struktur geologi (sesar, kekar dan arah serta bentuk lipatan).
Definisi Pola Aliran Sungai menurut Howard (1967) adalah:
1. Pola Aliran adalah kumpulan dari jaringan aliran sungai
pada suatu daerah yang dipengaruhi atau tidak dipengaruhi
oleh curah hujan tetap mengalirkan air, biasanya pola aliran
tersebut dinamakan Pola aliran Permanen.
2. Pola Dasar adalah salah satu sifat pola aliran yang dapat
dibaca dan dibedakan dengan pola dasar lainya.

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003


Bagian 6 Geomorfologi 130

3. Perubahan (Modifikasi) Pola Dasar adalah salah satu


perbedaan yang dibuat dari pola dasar setempat.
Hubungan pola aliran sungai (pola dasar dan pola modifikasi)
dengan batuan dan struktur geologi sangat erat, tetapi tidak
menutup kemungkinan dapat ditambah atau dikurangi.

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003


Bagian 6 Geomorfologi 131
Pola aliran dan karakteristiknya

POLA ALIRAN
KARAKTERISTIK
DASAR
Perlapisan batuan sedimen relatif datar.
Secara regional daerah aliran memiliki
DENDRITIK kemiringan landai, jenis pola aliran
membentuk percabangan menyebar
seperti pohon rindang.
Pada umumnya menunjukan daerah
dengan lereng sedang sampai agak
PARALEL
curam. Sering terjadi di sekitar gunungapi
di dataran rendah.
Bentuk memanjang sepanjang arah jurus
perlapisan batuan sedimen, induk
sungainya seringkali membentuk
lengkungan menganan memotong
kepanjangan dari alur jalur
punggungannya. Biasanya dikontrol oleh
TRELIS struktur lipatan. Batuan sedimen dengan
kemiringan atau terlipat, batuan vulkanik
serta batuan metasedimen berderajat
rendah dengan perbedaan pelapukan
yang jelas. Jenis pola pengalirannya
berhadapan pada sisi sepanjang aliran
subsekuen.
Induk sungai dengan anak sungai
memperlihatkan arah lengkungan
menganan, pengontrol struktur atau sesar
REKTANGULAR yang memiliki sudut kemiringan, tidak
memiliki perulangan perlapisan batuan dan
sering memperlihatkan pola pengaliran
yang tidak menerus.

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003


Bagian 6 Geomorfologi 132

Bentuk menyebar dari satu pusat, biasanya


terjadi pada kubah intrusi, kerucut vulkanik
dan bukit yang berbentuk kerucut serta
sisa-sisa erosi. Memiliki dua sistem,
RADIAL
sentrifugal dengan arah penyebaran keluar
dari pusat (berbentuk kubah) dan
sentripetal dengan arah penyebaran
menuju pusat (cekungan).
Bentuk seperti cincin yang disusun oleh
anak-anak sungai, sedangkan induk sungai
memotong anak sungai hampir tegak lurus.
Mencirikan kubah dewasa yang sudah
ANULAR
terpotong atau terkikis dimana disusun
perselingan batuan keras dan lunak. Juga
berupa cekungan dan kemungkinan
Stocks.
Endapan permukaan berupa gumuk hasil
longsoran dengan perbedaan penggerusan
atau perataan batuan dasar, merupakan
MULTI BASINAL
daerah gerakan tanah, vulkanisme,
pelarutan gamping serta lelehan salju atau
Permafrost.
Terbentuk pada batuan metamorf dengan
intrusi dike, vein yang menunjukkan daerah
yang relatif keras batuannya, anak sungai
yang lebih panjang ke arah lengkungan
KONTORTED
subsekuen, umumnya menunjukkan
kemiringan lapisan batuan metamorf dan
merupakan pembeda antara penunjaman
antiklin dan sinklin.

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003


Bagian 6 Geomorfologi 133

Gambar Pola Pengaliran Sungai

Departemen Pendidikan HMG UNPAD 2003

Anda mungkin juga menyukai