Transparan Bu Titi Suherni

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

KOMPETENSI STANDARD MINIMAL BIDAN DAN SISTEM EVALUASI

BERDASARKAN KURIKULUM D3 KEBIDANAN

Oleh :
TITI SUHERNI, SKM, M.KES

POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG PRODI KEBIDANAN SEMARANG


Jl. Dr. Sutomo No. 4-6 Semarang
Telp. (024) 8311467 Fax. 8452707

PENDAHULUAN
 UU No. 23 Th. 1992 :
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal

UPAYA KESEHATAN :

Pemeliharaan, peningkatan kesehatan pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan secara


menyeluruh, terpadu, berkesihambungan.

Upaya Kesehatan Keluarga

Upaya Kesehatan Keluarga Mewujudkan Keluarga Kecil Sehat Bahagia dan


Sejahtera

 Kesehatan suami istri : Pengaturan kehamilan


 Kesehatan Istri : Pra hamil, hamil, persalinan, nifas, dan masa di luar kehamilan
 Kesehatan anak : Pertumbuhan dan perkembangan anak yang sehat dalam kandungan
neo natal, masa bayi, dan masa balita.

 Untuk mendukung upaya kesehatan dan mencapai sasaran pembangunan, akselerasi


penurunan AKI, dan AKB diperlukan tenaga kesehatan dengan jumlah dan kualitas
yang dapat diandalkan.
 Bidan salah satu tenaga kesehatan sangat berperan dalam upaya tersebut. Oleh karena
itu perlu disiapkan sebaik-baiknya.

KOMPETENSI DAN FOKUS PENDIDIKAN TAHAP

KOMPETENSI DAN FOKUS PENDIDIKAN PADA SETIAP TAHAP


Kompetensi Tahap I

1. Menerapkan konsep dan prinsip keilmuan dan ketrampilan dalam pengembangan diri
sebagai bidan profesional
2. Melaksanakan ketrampilan dasar praktek klinik yang berfokus pada wanita, neonatus,
bayi dan anak balita .

3. Melaksanakan komunikasi efektif dalam asuhan kebidanan.


4. Melaksanakan asuhan kebidanan pada remaja dan wanita hamil.
5. Melaksanakan asuhan kepada klien (pada wanita dalam siklus kehidupan) di semua
tatanan pelayanan kesehatan di institusi dan komunitas.

Fokus Pendidikan Tahap I

1. Pengembangan kepribadian yang berbudi luhur, bertaqwa kepada Tuhan YME,


mandiri serta bertanggungjawab untuk membentuk sikap dan perilaku sebagai bidan.
2. Pemahaman konsep manusia khususnya wanita bayi dan anak balita sebagai subyek
dan makhluk bio-psiko sosial dan spiritual, merupakan insan yang mempunyai potensi
dan tanggungjawab untuk memajukan dan mensejahterakan keluarga dan masyarakat.

3. Penguasaan keilmuan dan ketrampilan yang mendasari praktik klinik.


4. Penguasaan keilmuan dan ketrampilan dalam berkomunikasi.
5. Penguasaan perubahan dan perkembangan sistem reproduksi wanita dalam siklus
kehidupannya.
6. Asuhan kebidanan pada remaja dan wanita hamil.
Kompetensi Tahap II

1. Melaksanakan asuhan kebidanan ibu bersalin, nifas, menyusui pada kasus fisiologis
secara komprehensif berdasarkan evidence disemua tatanan pelayanan kesehatan di
institusi dan komunitas.
2. Melaksanakan pelayanan KB di semua tatanan pelayanan kesehatan di institusi dan
komunitas.
3. Melaksanakan asuhan pada neonatus, bayi dan anak balita disemua tatanan pelayanan
kesehatan di institusi dan komunitas.

Fokus Pendidikan Tahap II


1. Penguasaan perubahan danmasalah tumbuh
kembang pada neonatus, bayi dan anak balita.
2. Asuhan kebidanan pada wanita bersalin dan nifas,
menyusui dan masa antara.
3. Upaya prommotif dan preventif kesehatan pada
neonatus, bayi dan anak balita.
4. Pelayanan keluarga berencana KB.
Kompetensi Tahap III
1. Melaksanakan asuhan kebidanan patologi
dan kegawatdaruratan berdasarkan
evidence disemua tatanan pelayanan
kesehatan di institusi dan komunitas.
2. Mengelola pelayanan kebidanan disemua
tatanan pelayanan kesehatan di institusi
dan komunitas.

3. Mengaplikasikan ilmu dalam penulisan


ilmiah.
4. Memberdayakan wanita, keluarga , dalam
peningkatan dan pemeliharaankesehatan
ibu, neonatus, bayi, dan anak balita.

Fokus Pendidikan Tahap III


 Asuhan kebidanan patologi dan kegawat-
daruratan berdasarkan evidence di semua
tatanan pelayanan kesehatan di institusi dan
komunitas.
 Mengelola pelayanan kebidanan.
 Penulisan karya tulis ilmiah.
 Pengelolaan sumber daya yang ada di
masyarakat dalam peningkatan dan
pemeliharaan kesehatan ibu, neonatus, bayi,
dan anak balita.
Penilaian Hasil Belajar
Meliputi :
 Penilaian sumatif
 Penilaian formatif
 Penilaian penempatan (placement)

Obyek Penilaian Hasil Belajar

RANAH KOGNITIF
 Ingatan (knowledge)
 Pemahaman (comprehension)
 Penerapan (application)
 Analisis
 Sintesis (synthesis)
 Penilaian (evaluasi)

Obyek Penilaian Hasil Belajar


RANAH AFEKTIF
 Kemampuan menerima (receiving)
 Kemampuan merespon
 Kemampuan menilai atau mengevaluasi.
 Kemampuan mengorganisasi
 Kemampuan yang berkarakterisasi oleh
suatu nilai atau gabungan nilai (value
complex) yang akan terbentuk suatu life
style.
Obyek Penilaian Hasil Belajar

RANAH PSIKOMOTOR
 Persepsi yakni kemampuan menangkap
stimulus, menseleksi isyarat.
 Kesiapan untuk berperan aktif (set) dalam
suatu bagian kegiatan, baik secara mental,
fisik, maupun emosional.

 Respon terpadu, merupakan kemampuan


awal dalam belajar suatu ketrampilan yang
bersifat kompleks termasuk kemampuan
menirukan ataupun kemampuan mencoba
berdasarkan kriteria atau instruksi
 Mekanisme yaitu menampilkan suatu
kegiatan yang sifatnya habitual, sehingga
menghasilkan ketrampilan (skill).

 Respon yang benar-benar komplex (complex overt


respons) yaitu menunjukkan ketrampilan secara
penuh.
 Adaptasi yaitu kemampuan mengubah pola gerakan
karena adanya masalah yang dihadapi.
 Originasi yaitu berkreasi menelurkan suatu gerakan
baru yang benar-benar original.
BENTUK PENILAIAN

Penilaian kegiatan dan kemajuan belajar


peserta didik dilakukan secara berkala dan
bertahap dalam bentuk:
1. Penugasan laporan kasus (tugas)
2. Diskusi/seminar
3. Penilaian kinerja klinis dengan
menggunakan checklist baik di
laboratorium maupun di lahan praktek.

4. Ujian :
 Ujian tengah semester dan ujian
semester Bentuk soal essay dan obyektif
tes.
 Ujian akhir program :
a. Teori : Soal dari Pusdiknakes dengan
bentuk obyektif tes
b. Praktek : ANC langsung ke klinik
dengan menggunakan checklist.
Phantom di kelas dengan
menggunakan checklist.

PENUTUP
Dalam upaya menjaga mutu lulusan
berdasarkan kompetensi diperlukan
komifmen yang tinggi antara dosen dan
mahasiswa. Demikian pula kemitraan antara
institusi pendidikan dan lahan praktek (RS,
Puskesmas, dan Masyarakat) merupakan
kebijakan yang harus dilaksanakan secara
konsekuen dan konsisten.

Anda mungkin juga menyukai