Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I. TUJUAN PERCOBAAN
• Menentukan daya hantar listrik berbagai larutan
• Menentukan pengaruh konsentrasi larutan terhadap daya hantar
listriknya
I. DASAR TEORI
Dalam kehidupan sehari-hari dikenal beberapa zat yang seolah-olah lenyap
menyatu dalam air apabila dicampurkan. Campuran tersebut disebut dengan
larutan. Larutan merupakan campuran homogen dari dua zat atau lebih.1
Larutan terdiri atas berbagai zat, dengan jumlah zat yang paling banyak dalam
suatu larutan disebut pelarut (solvent), sedangkan zat yang lainnya dengan jumlah
yang lebih sedikit dinamakan zat terlarut (solut).2 Zat-zat terlarut yang larut dalam
larutan terdiri dari dua jenis yaitu larutan elektrolit dan nonelektrolit. Seorang
ilmuwan Swedia yang bernama Svante August Arrhenius (1859-1927) pada tahun
1887 mengemukakan bahwa larutan elektrolit mengandung ion yang dapat
bergerak bebas. Karena bermuatan listrik, ion mampu menghantarkan listrik.3
Larutan elektrolit mampu menghantarkan arus listrik sedangkan larutan
nonelektrolit tidak. Larutan elektrolit diklasifikasikan kembali menjadi 2 jenis
yaitu larutan elektrolit kuat adalah suatu zat yang apabila dilarutkan dalam air
akan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan sangat
baik. Salah satu penyebab larutan ektrolit kuat mempunyai daya hantar listrik
yang baik karena zat terlarut akan terurai sempurna (derajat ionisasi = 1) menjadi
ion-ion., sedangkan larutan elektrolit lemah adalah suatu zat yang apabila
dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan yang dapat menghantarkan arus
listrik namun dengan jumlah yang relatif sedikit mendekati minus. Larutan
elektrolit lemah tidak dapat menghantarkan arus listrik dengan baik disebabkan
karena zat terlarut akan terurai sebagian (derajat ionisasi <1) menjadi ion-ion.
1 Jaka Wismono, Kimia dan Kecakapan Hidup (Jakarta: Ganeca Exact, 2004), hlm 63.
2 James E. Brady, Kimia Universitas Asas dan Struktur Edisi Kelima (Jakarta: Binarupa Aksara,
1999), hlm 178.
3 Nana, Sutersna, Kimia SMA kelas X (Bandung: Grafindo Media Utama, 2003), hlm 12.
Adanya arus listrik yang dihantarkan dalam larutan tentu tidak lepas dengan
adanya ciri-ciri yang dapat dipergunakan untuk identifikasi, contohnya suatu
larutan elektrolit kuat akan menghasilkan banyak gelembung jika ada aliran arus
listrik dalam larutannya. Semakin berkurang jumlah gelembung yang dihasilkan
berarti aliran arus listrik yang terdapat dalam larutan tersebut jumlahnya sedikit.
Pada pengujian daya hantar, sumber arus memberikan muatan yang berbeda
kedua elektroda yang dicelupkan ke dalam larutan. Kedua elektrode ini
dihubungkan dengan kutub positif (anode) dan kutub negatif (katode). Ion positif
akan bergerak kearah katode dan ion negatif akan bergerak kearah anode.
Selanjutnya, ion negatif yang bergerak ke arah anode akan melepaskan elektron.
Elektron akan dialirkan melalui baterai menuju katode, di katode elektron
ditangkap oleh ion positif.
Larutan elektrolit berupa senyawa ion dan kovalen polar.4 Dimana senyawa
ion yang terdiri atas ion-ion jika dilarutkan dalam air akan bergerak bebas dan
menghantarkan arus listrik serta pada umumnya larut dalam air. Sedangkan
senyawa kovalen polar yang dapat menghantarkan arus listrik adalah yang berupa
larutan karena antara molekul pelarut (umumnya air) dan zat terlarut yang bersifat
polar terdapat gaya tarik-menarik sehingga menyebabkan ikatan pada senyawa
kovalen putus dan membentuk ion yang dinamakan reaksi hidrolisis sehingga
mampu menghantarkan arus listrik.
Arus listrik mengalir dari beda potensial tinngi ke beda potensial rendah.
Besarnya arus listrik yang terjadi bergantung pada besarnya hambatan penghantar
yang digunakan. Makin besar hambatan (R) makin kecil pula arus listrik yang
mengalir melalui penghantar tersebut dan sebaliknya. Kemampuan suatu
penghantar untuk mengahantarkan arus listrik dinamakan daya hantar listrik (L)
yang berbanding terbalik dengan hambatan R.
L = 1R
Dengan :
L = Daya hantar listrik (ohm-1)
R = Hambatan (ohm)
4 Endang Susilowati, Sains Kimia Prinsip dan Terapannya 1B (Solo: Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri, 2004), hlm 5.
A. Alat-alat :
• Timbangan
• Gelas beaker
• Amperemeter
• Elektroda karbon
• Power supply
• Labu takar
B. Bahan-bahan :
•Aquades
•Larutan NaCl
•Larutan gula
•Larutan BaCl2
•Larutan CH3COOH
•Larutan CuSO4
I. SKEMA KERJA
A. Percobaan 1 (Menentukan Daya Hantar Listrik Berbagai
Larutan)
1) Larutan BaCl2, NaCl, CH3COOH, dan gula dibuat dengan masing-
masing konsentrasi 1 M (Molar).
• Larutan CH3COOH :
Larutan V (volt) I (ampere) L (ohm-1)
CH3COOH
I II III I II III I II III
0,10M 2 4 6 0,005 0,009 0,014 2,5x10-3 2,25x10-3 2,3x10-3
0,25M 2 4 6 0,005 0,009 0,015 2,5x10-3 2,25x10-3 2,5x10-3
0,50M 2 4 6 0,005 0,011 0,020 2,5x10-3 2,75x10-3 3,3x10-3
1,00M 2 4 6 0,003 0,009 0,010 1,5x10-3 2,25x10-3 1,67x10-3
3)
Percobaan 1 dilakukan sebanyak tiga kali untuk masing-masing larutan
dengan mengganti tegangannya. Meskipun larutan NaCl, BaCl2, CH3COOH, dan
larutan gula mempunyai konsentrasi yang sama tetapi kemampuan menghasilkan
daya hantar listrik yang berbeda-beda. Diantara ketiga larutan tersebut, larutan
NaCl dan BaCl2 memiliki daya hantar listrik yang besar dibandingkan larutan
CH3COOH dan larutan gula. Kemampuan daya hantar listrik CH3COOH lebih
kecil dibandingkan NaCl dan BaCl2. Sedangkan nilai dari larutan gula yaitu nol,
karena larutan gula merupakan non elektrolit sehingga tidak bisa menghantarkan
listrik. Adapun urutan larutan dari yang memiliki daya hantar listrik paling kecil
hingga paling besar adalah Gula < CH3COOH < NaCl = BaCl2.
Apabila sebuah larutan memiliki daya hantar yang besar seperti BaCl2, dan
NaCl dapat digolongkan sebagai larutan elektrolit kuat. Sedangkan larutan yang
memiliki daya hantar listrik lemah seperti CH3COOH digolongkan sebagai larutan
elektrolit lemah, dimana kemampuan menghantarkan arus listriknya lemah.
Larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik seperti larutan gula digolongkan
kedalam larutan nonelektrolit.
Pada Percobaan 2 yaitu menentukan pengaruh konsentrasi larutan terhadap
daya hantar listriknya. Dalam percobaan ini larutan yang digunakan adalah NaCl,
BaCl2, serta CH3COOH dengan konsentrasi yang berbeda-beda pada masing-
masing larutan yaitu 0,1 M, 0,25 M, 0,50 M, dan 1,00 M. Untuk setiap larutan
pada kosentrasi tertentu disertai dengan tegangan yang berbeda-beda. Pada
percobaan 2 pengaruh konsentrasi terhadap daya hantar listrik masing-masing
larutan di atas adalah semakin tinggi konsentrasi maka semakin tinggi pula daya
hantar listriknya dan sebaliknya. Untuk larutan NaCl, BaCl2, serta CH3COOH
pada percobaan 2, berdasarkan hasil yang diperoleh hubungan antara daya hantar
listrik terhadap konsentrasi tidak sesuai dengan teori yang ada. Dimana apabila
konsentrasi suatu larutan bertambah besar maka daya hantar hantar listrik larutan
tersebut bertambah besar pula. Hal ini disebabkan karena kurangnya ketelitian
praktikan pada saat melakukan praktikum, seperti dalam pengukuran dan
pengamatan data. Pada grafik baik larutan NaCl, BaCl2, dan CH3COOH banyak
yang menunjukkan hasil yang tidak sesuai dengan teori.
I. KESIMPULAN
1. Larutan merupakan campuran homogen dari dua zat atau lebih.
2. Larutan terdiri atas berbagai zat, dengan jumlah zat yang paling banyak
dalam suatu larutan disebut pelarut (solvent), sedangkan zat yang lainnya
dengan jumlah yang lebih sedikit dinamakan zat terlarut (solut).
3. Berdasarkan kemampuan daya hantar listriknya larutan dibagi menjadi 2
yaitu larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit. Larutan elektrolit
merupakan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik karena zat
terlarutnya terurai sempurna menjadi ion-ion. Sedangkan larutan
nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
4. Daya hantar listrik suatu larutan dipengaruhi oleh konsentrasi, volume, dan
jenis larutan. Semakin tinggi konsentrasi dari suatu larutan maka semakin
besar pula daya hantar listrik larutan tersebut.
5. Daya hantar listrik dipengaruhi oleh besar arus listrik dan tegangan listrik.
Dimana daya hantar listrik berbanding lurus dengan arus listrik dan
berbanding terbalik dengan tegangan listrik.
6. Larutan NaCl dan BaCl2 adalah laruatn elektrolit kuat.
7. Larutan CH3COOH adalah larutan elektrolit lemah.
8. Larutan gula adalah larutan nonelektrolit.
DAFTAR PUSTAKA
Brady, James E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur Edisi Kelima.
Jakarta: Binarupa Aksara.
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti, Edisi Ketiga.
Jakarta: Erlangga.
Petrucci, Ralph.H. 1999, Kimia Dasar-Prinsip dan Terapan Modern, Edisi
Keempat-Jilid 2, Erlangga: Jakarta.
Purba, Michael. 2002. Kimia SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Purba, Michael. 2002. Kimia SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Sutresna, Nana. 2005. Kimia SMA Kelas XI. Bandung: Grafindo Media
Utama.
Wismono, Jaka. 2004. Kimia dan Kecakapan Hidup. Jakarta: Ganeca Exact.