Anda di halaman 1dari 5

KONSTITUSI (CONSTITUTION)

• Secara etimologis berasal dari bahasa


• latin “constitution”
• Inggris “ Constitution “
• Prancis “ Constituer “ berarti membentuk / membentuk suatu Negara.
Kata “Konstitusi” berarti “pembentukan”, berasal dari kata kerja yaitu
“constituer” (Perancis) atau membentuk. Yang dibentuk adalah negara, dengan
demikian konstitusi mengandung makna awal (permulaan) dari segala peraturan
perundang-undangan tentang negara. Belanda menggunakan istilah “Grondwet”
yaitu berarti suatu undang-undang yang menjadi dasar (grond) dari segala hukum.
Indonesia menggunakan istilah Grondwet menjadi Undang-undang Dasar.
Perkataan “konstitusi” berasal dari bahasa Perancis Constituer dan
Constitution, kata pertama berarti membentuk, mendirikan atau menyusun, dan
kata kedua berarti susunan atau pranata (masyarakat). Dengan demikian konstitusi
memiliki arti; permulaan dari segala peraturan mengenai suatu Negara. Pada
umumnya langkah awal untuk mempelajari hukum tata negara dari suatu negara
dimulai dari konstitusi negara bersangkutan. Mempelajari konstitusi berarti juga
mempelajari hukum tata negara dari suatu negara, sehingga hukum tata negara
disebut juga dengan constitutional law. Istilah Constitutional Law di Inggris
menunjukkan arti yang sama dengan hukum tata negara. Penggunaan istilah
Constitutional Law didasarkan atas alasan bahwa dalam hukum tata Negara unsur
konstitusi lebih menonjol.
Dengan demikian suatu konstitusi memuat aturan atau sendi-sendi pokok
yang bersifat fundamental untuk menegakkan bangunan besar yang bernama
“Negara”. Karena sifatnya yang fundamental ini maka aturan ini harus kuat dan
tidak boleh mudah berubah-ubah. Dengan kata lain aturan fundamental itu harus
tahan uji terhadap kemungkinan untuk diubah-ubah berdasarkan kepentingan
jangka pendek yang bersifat sesaat.
Dalam bahasa Indonesia ,kontitusi diartikan sebagai hukum dasar atau
undang-undang dasar.Istilah itu menggambarkan keseluruhan system
ketatanegaraan suatu Negara.

Pengertian Komnstitusi menurut para ahli ketatanegaraan ,


• Herman Heller Konstitusi memiliki arti yang lebih luas dari pada UUD,
karena konstitusi mengandung arti politis-sosiaologis, yuridis dan sebagai
UU tertinggi yang berlaku dalam suatu negara. Kontitusi dibagi menjadi
tiga :
1. Kontitusi yg mencerminkan kehidupan politik di dalam masyarakat
sebagai suatu kenyataan. Disebut pengertian secara sosiologis.
2. Konstitusi merupakan satu kesatuan kaidah yg hidup dalam
masyarakat merupakan pengertian secara yuridis.
3. Konstitusi yg ditulis dalam suatu naskah sebagai undang-undang yg
tinggi dan berlaku dalam suatu Negara.disebut pengertian secara
politis.
• Menurut M. Kusnardi , Harmaili Ibrahim dan C.F Strong Konstitusi
merupakan :
1). kumpulan asas-asas yang menyelenggarakan kekuasaan pemerintah,
2). hak-hak dari yang diperintah serta
3). dan hubungan antara Pemerintah dengan yang diperintah.
• Dalam perkembangan politik dan ketatanegaraan, istilah Konstitusi
memiliki dua arti :
1. dalam arti luas konstitusi meliputi keseluruhan hukum dasar yang
tertulis (UUD) dan hukum dasar yang tidak tertulis ( hukum adat dan
konvensi ).
2. dalam arti sempit konstitusi hanya meliputi hukum dasar yang tertulis
( UUD ).
• K.C. Wheare Konstitusi sebagai keseluruhan ketatanegaraan dari suatu
negara yang membentuk, mengatur, atau memerintah dalam
pemerintahan suatu negara .
KC Wheare. mengartikan konstitusi sebagai keseluruhan system
ketatanegaraan dari suatu Negara berupa kumpulan peraturan-peraturan
yang membentuk, mengatur atau memerintah dalam pemerintahan suatu
Negara. Peraturan disini merupakan gabungan antara ketentuan-
ketentuan yang memiliki sifat hukum (legal) dan yang tidak memiliki sifat
hukum (non legal);
Kontitusi adalah keseluruhan system ketatanegaraan dari suatu Negara
berupa kumpulan peraturan yg membentuk,mengatur/memerintah dalam
suatu Negara. Pengertian konstitusi secara sempit adalah keseluruhan
peraturan Negara yg bersifat tertulis. Pengertian konstitusi secara luas
adalah keseluruhan peraturan Negara,baik yg tartulis maupun tidak
tertulis sering disebut konvensi Konstitusi sebagai hukum dasar yg
memiliki arti penting bagi Negara.
• Budiarjo menyatakan bahwa konstitusi /undang-undang dasar
ketentuan sebagai berikut.
1. Pembagian kekuasaan antara lembaga eksekutif,legislative dan
yudikatif
2. Hak asasi manusia
3. Prosedur perubahan UUD
4. Larangan untuk mengubah sifat tertentu dari UUD Pembatasan
kekuasaan untuk mencakup dua hal, yaitu isi kekuasaan dan waktu
pelaksanaan pembatasan isi kekuasaan mengandung arti bahwa dalam
konstitusi ditentukan tugas serta wewenang lembaga-lembaga Negara.
• Berdasarkan konsep konstitusi C.F. Strong konstitusi memiliki kedudukan
sebagai aturan main bagi rakyat untuk konsolidasi posisi politik dan
hukum, untuk mengatur kehidupan bersama dalam rangka mewujudkan
tujuannya dalam bentuk Negara;
• James Bryce mendefinisikan konstitusi sebagai suatu kerangka
masyarakat politik (Negara) yang diorganisir dengan dan melalui hukum.
Dengan kata lain, hukum menetapkan adanya lembaga-lembaga
permanen dengan fungsi yang telah diakui dan hak-hak yang telah
ditetapkan;
• Sri Soemantri menilai bahwa pengertian tentang konstitusi yang
diberikan oleh CF Strong lebih luas dari pendapat James Bryce. Walaupun
dalam pengertian Yang dikemukakan James Bryce itu merupakan
konstitusi dalam kerangka masyarakat politik (Negara) yang diatur oleh
hukum. Akan tetapi dalam konstitusi itu hanya terdapat pengaturan
mengenai alat-alat kelengkapan Negara yang dilengkapi dengan fungsi
dan hak-haknya. Dalam batasan Storng, apa yang dikemukakan james
Bryce itu termasuk dalam kekuasaan pemerintahan semata, sedangkan
menurut pendapatnya, konstitusi tidak hanya mengatur tentang hak yang
diperintah.
• Menurut E.C.S. Wade, konstitusi adalah naskah yang memaparkan rangka
dan tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintahan suatu negara dan
menentukan pokok-pokok cara kerja badan-badan tersebut.
• Menurut Sovernin Lohman, di dalam makna konstitusi terdapat tiga unsur
yang sangat menonjol.
1. Konstitusi dipandang sebagai perwujudan perjanjian masyarakat
(kontrak sosial). Artinya, konstitusi merupakan hasil kerja dari
kesepakatan masyarakat untuk membina negara dan pemerintahan
yang akan mengatur mereka.
2. Konstitusi sebagai piagam yang menjamin hak-hak asasi manusia dan
warga negara sekaligus menentukan batas-batas hak dan kewajiban
warga negara dan alat-alat pemerintahannya.
3. Konstitusi sebagai forma regimenis, yaitu kerangka bangunan
pemerintahan.

Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa konstitusi adalah
:
1. Kumpulan kaidah yang memberikan batasan kepada para penguasa
2. Dokumen tentang pembagian tugas dari lembaga-lembaga negara .
3. Diskripsi tentang HAM.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa konstitusi atau
undang-undang dasar adalah suatu kerangka kerja suatu negara yang menjelaskan
tujuan pemerintahan negara tersebut diorganisir dan dijalankan.

Konstitusi (Latin constitutio) dalam negara adalah sebuah norma sistem


politik dan hukum bentukan pada pemerintahan negara - biasanya dikodifikasikan
sebagai dokumen tertulis - Dalam kasus bentukan negara, konstitusi memuat
aturan dan prinsip-prinsip entitas politik dan hukum, istilah ini merujuk secara
khusus untuk menetapkan konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip dasar politik,
prinsip-prinsip dasar hukum termasuk dalam bentukan struktur, prosedur,
wewenang dan kewajiban pemerintahan negara pada umumnya, Konstitusi
umumnya merujuk pada penjaminan hak kepada warga masyarakatnya. Istilah
konstitusi dapat diterapkan kepada seluruh hukum yang mendefinisikan fungsi
pemerintahan negara. Untuk melihat konstitusi pemerintahan negara tertentu, lihat
daftar konstitusi nasional.
Dalam bentukan organisasi konstitusi menjelaskan bentuk, struktur, aktivitas,
karakter, dan aturan dasar organisasi tersebut.
Jenis organisasi yang menggunakan konsep Konstitusi termasuk:
• Organisasi pemerintahan (transnasional, nasional atau regional)
• organisasi sukarela
• persatuan dagang
• partai politik
• perusahaan
Konstitusi pada umumnya bersikat kodifikasi yaitu sebuah dokumen yang
berisian aturan-aturan untuk menjalankan suatu organisasi pemerintahan negara,
namun dalam pengertian ini, konstitusi harus diartikan dalam artian tidak
semuanya berupa dokumen tertulis (formal). namun menurut para ahli ilmu hukum
maupun ilmu politik konstitusi harus diterjemahkan termasuk kesepakatan politik,
negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, kebijakan dan distibusi maupun
alokasi], Konstitusi bagi organisasi pemerintahan negara yang dimaksud terdapat
beragam bentuk dan kompleksitas strukturnya, terdapat konstitusi politik atau
hukum akan tetapi mengandung pula arti konstitusi ekonomi.
Dewasa ini, istilah konstitusi sering di identikkan dengan suatu kodifikasi atas
dokumen yang tertulis dan di Inggris memiliki konstitusi tidak dalam bentuk
kodifikasi akan tetapi berdasarkan pada yurisprudensi dalam ketatanegaraan
negara Inggris dan mana pula juga Konstitusi Istilah konstitusi berasal dari bahasa
inggris yaitu “Constitution” dan berasal dari bahasa belanda “constitue” dalam
bahasa latin (contitutio,constituere) dalam bahasa prancis yaitu “constiture” dalam
bahsa jerman “vertassung” dalam ketatanegaraan RI diartikan sama dengan
Undang – undang dasar. Konstitusi / UUD dapat diartikan peraturan dasar dan yang
memuat ketentuan – ketentuan pokok dan menjadi satu sumber perundang-
undangan.
Konstitusi adalah keseluruhan peraturan baik yang tertulis maupun tidak
tertulis yang mengatur secara mengikat cara suatu pemerintahan diselenggarakan
dalam suatu masyarakata negara

A. pengertian konstitusi menurut para ahli


1. K. C. Wheare, konstitusi adalah keseluruhan sistem ketaatanegaraaan
suatu negara yang berupa kumpulan peraturan yang mmbentuk
mengatur /memerintah dalam pemerintahan suatu negara.
2. Herman heller, konstitusi mempunyai arti luas daripada uud. Konstitusi
tidak hanya bersifat yuridis tettapi juga sosiologis dan politis
3. Lasalle, konstitusi adalah hubungan antara kekuasaaan yang terdapat
didalam masyarakat seperti golongan yang mempunyai kedudukan nyata
didalam masyarakat misalnya kepala negara angkatan perang, partai
politik dsb
4. L.j Van Apeldoorn, konstitusi memuat baik peraturan tertulis maupun
peraturan tak tertulis
5. Koernimanto soetopawiro, istilah konstitusi berasal dari bahasa latin cisme
yang berarati bewrsama dengan dan statute yang berarti membuat
sesuatu agar berdiri. Jadi konstitusi berarti menetapkan secara bersama.
6. Carl schmitt membagi konstitusi dalam 4 pengertian yaitu :
Konstitusi dalam arti absolut mempunyai 4 sub pengertian yaitu;
• Konstitusi sebagai kesatuan organisasi yang mencakup hukum dan
semua organisasi yang ada didalam negara.
• Konstitusi sebagai bentuk negara
• Konstitusi sebagai faktor integrasi
• Konstitusi sebagai sistem tertutup dari norma hukum yang tertinggi
didalam negara
b) Konstitusi dalam arti relatif dibagi menjadi 2 pengertian yaitu :
• konstitusi sebagai tuntutan dari golongan borjuis agar haknya dapat
dijamin oleh penguasa
• konstitusi sebagai sebuah konstitusi dalam arti formil (konstitrusi
dapat berupa tertulis) dan konstitusi dalam arti materiil (konstitusi
yang dilihat dari segi isinya)
c) konstitusi dalam arti positif adalah sebagai sebuah keputusan politik
yang tertinggi sehingga mampu merubah tatanan kehidupan
kenegaraan
d) konstitusi dalam arti ideal yaitu konstitusi yang memuat adanya
jaminan atas hak asasi serta perlindungannya

B. tujuan konstitusi
Yaitu :
1) Membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang –
wenang maksudnya tanpa membatasi kekuasaan penguasa, konstitusi
tidak akan berjalan dengan baik dan bisa saja kekuasaan penguasa
akan merajalela Dan bisa merugikan rakyat banyak
2) Melindungi Ham maksudnya setiap penguasa berhak menghormati
Ham orang lain dan hak memperoleh perlindungan hukum dalam hal
melaksanakan haknya.
3) Pedoman penyelengaraan negara maksudnya tanpa adanya pedoman
konstitusi negara kita tidak akan berdiri dengan kokoh.

C. Nilai konstitusi
yaitu:
1. Nilai normatif adalah suatu konstitusi yang resmi diterima oleh suatu
bangsa dan bagi mereka konstitusi itu tidak hanya berlaku dalam arti
hukum (legal), tetapi juga nyata berlaku dalam masyarakat dalam arti
berlaku efgektif dan dilaksanakan secara murni dan konsekuen.
2. Nilai nominal adalah suatu konstitusi yang menurut hukum berlaku,
tetrapi tidak sempurna. Ketidak sempurnaan itu disebabkan pasal –
pasal tertentu tidak berlaku / tidsak seluruh pasal – pasal yang
terdapat dalam UUD itu berlaku bagi seluruh wilayah negara.
3. Nilai semantik adalah suatu konstitusi yang berlaku hanya untuk
kepentingan penguasa saja. Dalam memobilisasi kekuasaan, penguasa
menggunakan konstitusi sebagai alat untuk melaksanakan kekuasaan
politik.
D. Macam – macam konstitusi
1) Menurut CF. Strong konstitusi terdiri dari:
• Konstitusi tertulis (dokumentary constiutution / writen constitution) adalah
aturan – aturan pokok dasar negara , bangunan negara dan tata negara,
demikian juga aturan dasar lainnya yang mengatur perikehidupan suatu
bangsa didalam persekutuan hukum negara.
• Konstitusi tidak tertulis / konvensi (nondokumentary constitution) adalah
berupa kebiasaan ketatanegaraan yang sering timbul. Adapun syarat – syarat
konvensi adalah:
1) Diakui dan dipergunakan berulang – ulang dalam praktik
penyelenggaraan negara.
2) Tidak bertentangan dengan UUD 1945
3) Memperhatikan pelaksanaan UUD 1945.

2) secara teoritis konstitusi dibedakan menjadi :


a) konstitusi politik adalah berisi tentang norma- norma dalam penyelenggaraan
negara, hubungan rakyat dengan pemerintah, hubuyngan antar lembaga
negara.
b) Konstitusi sosial adalah konstitusi yang mengandung cita – cita sosial
bangsa, rumusan filosofis negara, sistem sosial, sistem ekonomi, dan sistem
politik yang ingin dikembangkan bangsa itu.

3) bedasarkan sifat dari konstitusi yaitu :


1) Flexible / luwes apabila konstitusi / undang undang dasar
memungkinkan untuk berubah sesuai dengan perkembangan.
2) Rigid / kaku apabila konstitusi / undang undang dasar jika sulit untuk
diubah.

4) unsur /substansi sebuah konstitusi yaitu :


a) Menurut sri sumantri konstitusi berisi 3 hal pokok yaitu :
1) Jaminan terhadap Ham dan warga negara
2) Susunan ketatanegaraan yang bersdifat fundamental
3) Pembagian dan poembatasan tugas ketatanegaraan
b) Menurut Miriam budiarjo, konstitusi memuat tentang :
Organisasi negara HAM Prosedur penyelesaian masalah pelanggaran hukum
Cara perubahan konstitusi.
c) Menurut koerniatmanto soetopawiro, konstitusi berisi tentang :
1) Pernyataan ideologis
2) Pembagian kekuasaan negara
3) Jaminan HAM (hak asasi manusia)
4) Perubahan konstitusi
5) Larangan perubahan konstitusi

E. Syarat terjadinya konstitusi yaitu:


Agar suatu bentuk pemerintahan dapat dijalankan secara demokrasi dengan
memperhatikan kepentingan rakyat. Melinmdungi asas demokrasi
Menciptakan kedaulatan tertinggi yang berada ditangan rakyat Untuk
melaksanakan dasar negara Menentukan suatu hukum yang bersifat adil

F. Kedudukan konstitusi (UUD)


Dengan adanya UUD baik penguasa dapat mengetahui aturan / ketentuan
pokok mendasar mengenai ketatanegaraan . Sebagai hukum dasar Sebagai
hukum yang tertinggi

G. perubahan konstitusi / UUD yaitu:


Secara revolusi, pemerintahan baru terbentuk sebagai hasil revolusi ini yang
kadang – kadang membuat sesuatu UUD yang kemudian mendapat
persetujuan rakyat. Secara evolusi, UUD/konstitusi berubah secara berangsur
– angsur yang dapat menimbulkan suatu UUD, secara otomatis UUD yang
sama tidak berlaku lagi.

H. keterkaitan antara dasar negara dengan konstitusi yaitu:


keterkaitan antara dasar negara dengan konstitusi nampak pada gagasan
dasar, cita – cita dan tujuan negara yang tertuang dalam pembukaan UUD
suatu negara. Dasar negara sebagai pedoman penyelenggaraan negara
secara tertulis termuat dalam konstitusi suatu negara

I. Keterkaitan konstitusi dengan UUD yaitu:


Konstitusi adalah hukum dasar tertulis dan tidak tertulis sedangkan UUD
adalah hukum dasar tertulis. UUD memiliki sifat mengikat oleh karenanya
makin elastik sifatnya aturan itui makin baik, konstitusi menyangkut cara
suatu pemeritahan diselenggarakan.

Anda mungkin juga menyukai