Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG LAYANAN BIMBINGAN SISWA

Anak didik adalah manusia yang tergolong makhluk sosial yang senantiasa

memerlukan bantuan orang lain untuk membimbingnya dalam melaksanakan

segala aktivitasnya di bidang pendidikan. Selain itu, dalam diri manusia

mempunyai potensi – pontesi yang bisa dikembangkan yang memerelukan

bantuan orang lain bisa berkembang dengan sempurna.

Menurut Drs. H. M. Umar dan Drs. Sartono mengatakan bahwa : ”

Bimbingan merupakan yang diberikan kepada individu agar dengan potensi yang

dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan memahami

diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana

masa depan yang lebih baik”1.

Layanan bimbingan siswa ini difokuskan pada bagaimana upaya guru bisa

mendampingi siswa dalam belajar dengan cara kondusif, sehingga siswa dapat

mengembangkan potensi yang dimiliki dengan cara maksimal.

Ada beberapa tahap yang perlu diperhatikan dalam layanan bimbingan yang

diberikan pada siswa. Menurut Prof. Dr. H. Prayitno, M. Sc. Ed. dan Dr. Erman

Amti mengatakan bahwa :” Layanan binbingan belajar dilaksanakan melalui

tahap-tahap : (a) pengenalan siswa yang mengalami masalah belajar, (b)

1 Umar.M. Sanmtoso,Bimbingan Dan Penyuluhan, Bandung, CV Pustaka Setia, 1998, hal. 9.

1
pengungkapan sebab-sebab timbulnya masalah belajar, dan (c) pemberian

bantuan pengentasan masalah belajar”2.

Berdasarkan uraian diatas, maka sebagai penididik diharapkan dapat

memberikan solusi yang alternatif terhadap problem-problem yang tengah

menghadapi peserta didiknya, sehingga pendidik bisa memberikan motivasi yang

cukup guna menunjang keberhasilannya.

B. PENGERTIAN LAYANAN BIMBINGAN SISWA

Dalam buku Pedoman Praktik Lapangan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah

Syarifuddin pasal 34 ayat 1 di jelaskan bahwa : ”(1) Layanan Bimbingan Siswa

adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada siswa yang mengalami

kesulitan belajar”3.

Sedangkan menurut Prof. Dr. H. Prayitno, M. Sc. Ed. dan Dr. Erman Amti

mengatakan bahwa :”Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang

dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu,

baik anak-anak, remaja, maupun dewasa; agar orang yang dibimbing dapat

mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan

kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan

norma-norma yang berlaku”4. Dengan demikian agar klien bisa berkembang

2 H. Prayetno, M. Sc. Ed. Dan Dr. Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta, PT
Rineka Cipta, 2004, hal. 279.
3 Stais,dkk. Pedoman Praktik Pengalaman lapangan (PPL). Lumajang.LP3M, 2009, hal.16
4 Prayetno, M. Sc. Ed. Dan Dr. Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, hal. 279.

2
kedepan dengan mandiri dan dewasa juga memiliki etika yang luhur sehingga

bisa menjadi insan yang berguna dan bisa menengembangkan amanah.

C. TUJUAN LAYANAN BIMBINGAN SISWA

Adapun beberapa tujuan Layanan Bimbingan Siswa anatara lain :

1.Membantu orang agar menjadi insan yang berguna

2.Memberikan dukungan wawasan, pandangan, pemahaman, ketrampilan dan

alternatif baru

3.Memberikan Solusi dalam mengatasi masalah – masalah baru

4.Agar klien mengikuti kemauan –kemauan / saran-saran konselor

5.Agar klien mengadakan perubahan tingkah laku secara positif

6.Agar klien mengambil keputusan, kesadaran, dan pengembangan pribadi

D. METODE PEMBAHASAN

Dalam menyelesaikan tugas ini kami menggunakan beberapa teknik

penumpulan data diantaranya :

a.Wawancara

Teknik wawancara ini digunakan untuk mengetahui secara mendalam,

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, maksud di sini

peneliti membutuhan sebuah data – data yang diperoleh dengan melalui

percakapan dengan pihak terkait. Sebelum dimulai wawancara, format

pertanyaan dipersiapkan terlebih dahulu sesuai dengan penggalian data yang

3
perlukan dan langkah selanjutnya melakukan wawancara dalam menanyakan

berbagai hal tentang fokus penelitian yang memerlukan jawaban berupa

informasi untuk mengumpulkan data.

b.Observasi

Hakiat observasi adalah merekam suatu gejala. Konsep merekam yang

dimaksud adalah mengamati suatu gejala yang diikuti oleh kegiatan

pencatatan terhadap suatu hal yang terkait dengan sesuatu peneliti yang

diamati. Untuk memperoleh data melalui observasi ini peneliti berusaha

untuk langsung masuk ke objek yang diteliti dengan berbaur dengan kepala

sekolah, guru siswa dan lain-lain. Dalam observasi ini menggunakan buku

catatan untuk mencatat data-data yang dianggap penting agar bisa dijadikan

bukti laporan.

c.Metode Studi kasus

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan informasi berupa data-

data kepribadian mengenai keadaan seorang siswa yang dijadikan objek studi

kasus, maka dengan demikian penulis dapat menyimpulkan bahwa klien

memiliki masalah-masalah sebagai berikut : (1).Maslah sosial yaitu Tidak

suka ngomong, tertutup, kepada orang lain terbuka untuk ortu.(2). Masalah

belajar yaitu sulitnya untuk menghafal mata pelajaran yang bersifat

menghafal .

4
BAB II

LAYANAN BIMBINGAN SISWA

Tujuan utama pendidikan adalah membimbing siswa untuk bisa merubah dirinya

5
ke arah yang lebih baik dan untuk mencari jati dirinya. Sedangkan sejauh mana

tujuan tercapai dari hasil pendidikan akan dipengaruhi oleh banyak hal, diantaranya

adalah faktor individu. Yaitu faktor yang timbul dari dalam dirinya seperti faktor

kematangan, latihan, motivasi dan faktor pribadi anak. Sedangkan faktor sosial

adalah faktor yang berasal dari luar anak seperti faktor keluarga, guru, metode

belajar, sarana dan prasarana. Dengan itu adanya layanan bimbingan siswa

merupakan salah satu faktor pendukung terhadap keberhasilan belajar siswa di

sekolah.

Dalam layanan bimbingan ini bertujuan untuk membantu siswa dalam

menyelesaikan beberapa permasalahan yang sedang dihadapinya. Hal ini penting

sekali adanya agar masalah tidak terjadi beban bagi siswa serta tidak mengganggu

proses belajarnya di sekolah.

Oleh karena itu, demi keberhasilan layanan bimbingan diupayakan untuk

memperoleh informasi kasus secara terperinci dan dapat dipertanggung jawabkan

kebenarannya, dengan melibatkan pihak-pihak terkait yaitu siswa tersebut, petugas

BP, wali kelas dan informasi lainnya yang di anggap benar. Sedangkan prosedur

pengumpulan data masalahnya di tempuh melalui beberapa langkah yaitu konsultasi

dengan wali kelas dan petugas BP dan dilanjutkan dengan menyerahkan angket studi

kasusnya pada siswa yang mempunyai masalah dan faktor pengecekan agar di isi

dengan keadaan yang sesungguhnya.

A.Jenis masalah

Dari hasil observasi, interview dan angket studi kasus yang penulis

6
lakukan terhadap klien, maka jenis masalah yang dihadapi adalah masalah yang

berhubungan dengan sosial dan belajar.

B.Sifat – sifat masalah

Berdasarkan data -data di atas, maka tampak oleh penulis bahwa masalah

yang dihadapi klien adalah sebagai berikut :

1)Masalah yang berhubungan dengan sosial

Dalam hal ini klien tidak suka Berbicara tentang masalahnya selalu tertutup

kepada orang lain dan terbuka untuk orang tua.

2)Masalah yang berhubungan dengan belajar

Dari hasil wawancara dengan klien, anaknya sulit menghafal pelajaran yang

bersifat menghafal.

C.Karakteristik masalah

Adapun karakteristik masalah yang dihadapi klien adalah masalah yang


tidak berat berdasarkan angket yang didapat dari hasil wawancara klien hanya
mengalami kesulitan dalam hal menghafal dan tidak suka curhat sama teman-
temanya. Maka dalam pelaporan konseling ini penulis lebih menekankan pada
satu objek yang bersifat individu agar lebih mengena pada penyelesaian masalah
yang dihadapi oleh siswa.
D.Latar belakang masalah

Dalam kegiatan belajar mengajar tidak jarang kita temukan kendala yang

dialami oleh siswa-siswi baik karena factor yang datangnya dari individu maupun

dari luar seperti kemampuan IQ siswa yang berbeda-beda atau punya

permasalahan sosial yang tidak mau berkomunikasi sesama teman.

7
Kendala-kendala yang bisa menumbulkan permasalahan dalam proses

belajar mengajar banyak sekali diantaranya kesulitan dalam menghafal pelajaran

yang sifatnya itu menghafal seperti yang dialami oleh siswi SMA Negeri 3

Lumajang yang bernama Firdaus Imasari kelas XII A3

E.Saran-saran dan Alternatif Pemecahan Masalah

1.Pemecahan masalah secara umum

•Memberi motivasi kepada siswa untuk selalu aktif dalam

mengikuti proses KBM.

•Memberi tata cara menghafal suatu pelajaran yang sifatnya

menghafal

•Memberi arahan kepada siswa agar suatu masalah itu jangan

di pecahkan sendirian mintalah pendapat temanya atau orang

lain

2.Pemecahan masalah secara khusus

•Kalau ingin cepat menghafal suatu pelajaran carilah tempat

yang sepi dan bacalah berkali-kali pelajaran tersebut.

•Terbukalah kepada teman-temanya kalau ada masalah

mungkin teman kita bisa memberi motivasi atau semangat

kepada kita jangan hidup seperti ada dalam hutan .

8
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Setelah penulis menjelaskan tentang uraian layanan bimbingan siswa

tentang latar belakang, pengertian, tujuan dan metode layanan bimbingan siswa,

jenis masalah, sifat masalah, karakteristik masalah, latar belakang masalah serta

alternatif pemecahan masalah, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1.Layanan bimbingan siswa merupakan dianggap sebagai layanan

yang paling utama dalam pelaksanaan fungsi pengentasan masalah

siswa.

2.Layanan bimbingan disekolah merupakan pemberian bantuan

kepada siswa untuk dapat menyelesaikan masalah yang sedang

dihadapi

3.Masalah belajar yang dihadapi klien solusinya harus diberi

bimbingan untuk lebih sabar dalam menghadapi mata pelajaran

yang sifatnya menghafal.

B.Saran – saran

1.Bagi sekolah

Menciptakan hubungan yang baik antara siswa dan sekolah serta perhatian

yang cukup terhadap siswa yang mendapat kesulitan dalam belajar

2.Bagi orang tua

9
Sebagai orang tua harus tahu kebutuhan anak dan mendukung serta

memfasilitasinya, termasuk juga menciptakan suasana yang tenang dan

kondusif.

3.Bagi siswa untuk lebih giat berusaha dan tidak

mudah putus asa dalam menghafal suatu pelajaran

yang sifatnya itu menghafal. Dalam menghadapi

masalah belajar hendaknya jangan dibuat sepele,

namun mintalah dukungan dari orang tua dan

teman-temanya.

Lumajang, 28 September 2010

Penulis,

FATHUR TAUFIK
NIM: 2007100010278

10
DAFTAR PUSTAKA

Umar,Muhammad.1998. Bimbingan Dan Penyuluhan.Bandung: CV Pustaka Setia.

Prayitno.Erman 2004. Dasar-dasar Bimbingan Dan Konseling. Jakarta : PT Rineka

Cipta

Wonorejo, Stais 2009. Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).Lumajang :

LP3M.

11

Anda mungkin juga menyukai