Anda di halaman 1dari 12

SATELLITE IMAGERY UNTUK

SATELLITE IMAGERY UNTUK


EKSPLORASI GEOTHERMAL
EKSPLORASI GEOTHERMAL
Satellite Sensors

• Resolusi spasial – 0.5m->1km


• Spectral Range – 400nm-11,000nm
– VNIR (true colour/vegetation)
– SWIR (alteration/mineralogy/vegetation)
– TIR (mineralogy/temperature)
• Resolusi Spectral -10-100’s nm
• Waktu Revisit - 1-16 hari
• Cakupan – 250 ->1,000,000 sq km
Aplikasi Satellite Imagery untuk eksplorasi
geothermal

Beberapa jenis satellite yang dimanfaatkan untuk


eksplorasi geothermal diantaranya :

• Pemetaan Suhu
– MODIS
– LANDSAT ETM7 • Citra resolusi tinggi
– ASTER – Worldview 1 & 2
• Pemetaan zona Alterasi – Geoeye 1
– ASTER – ALOS
– HYPERION
– LANDSAT ETM7
• Pemanfaatan Satellite Imagery merupakan metode yang
cost-effective untuk eksplorasi Geothermal.
• Satellite Imagery merupakan suatu metode yang memiliki
akurasi yang baik dalam menunjukkan area potensi
Geothermal
• Teknologi Satellite Imagery merupakan metode yang
memiliki cakupan area yang luas dibandingkan metode atau
pengukuran di permukaan.
• Pemanfaatan Satellite Imagery untuk eksplorasi Geothermal
diantaranya adalah untuk deteksi :

– gradient geothermal
– high heat flow anomaly
– manifestasi panas di permukaan (fumarole, geysers, hot
springs, mud pools,dll)
– Fracture system
– Anomali panas pada zona sesar
– dll
Thermal Infrared

• Citra thermal infrared (TIR) yang diperoleh dari satelit ASTER


dimanfaatkan untuk mengetahui adanya anomali panas
permukaan yang berasosiasi dengan keberadaan
Geothermal source.
• TIR remote dimanfaatkan untuk deteksi adanya anomali
aliran panas, kenaikan gradient geothermal yang tinggi, dan
manifestasi panas di permukaan.
• Dalam skala kecil TIR digunakan untuk mendeteksi kenaikan
suhu lokal pada area geothermal, karakter geobotanical,
host rock permeability, relief topografi, dan kehadiran jenis –
jenis batuan dan mineral tertentu.
Keterkaitan TIR dengan pengukuran di
permukaan
• Dalam pemanfaatan data TIR diperlukan pembuktian
apakah hasil yang diperoleh memiliki korelasi yang baik
dengan data hasil pengukuran di permukaan , korelasi
tersebut akan sangat menentukan aktivitas yang terjadi
subsurface.
• Allis et al. (1999) membandingkan pengukuran suhu tanah
dangkal (kedalaman < 1 m) di Dixie Valley Geothermal Power
Project (Nevada) dengan hasil pengukuranTIR, meskipun
hasil pengukuran dengan TIR menghasilkan nilai suhu yang
lebih rendah dibandingkan dengan pengukuran di
permukaan, tetapi terdapat korelasi antara keduanya yang
mengindikasikan adanya anomaly suhu pada area tersebut.

Steam Plume 

 

 
Untested Unknown
Geothermal Systems



 
0
00
00
0 1.5
1.5
1.5
1.5
1.5
1.5 3
33
33
3

kilometers
kilometers
kilometers
kilometers
kilometers
kilometers

Anda mungkin juga menyukai