Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MODUL A
KESEIMBANGAN GAYA
KELOMPOK 4
I. TUJUAN
Untuk menguji bahwa beberapa gaya yang berada dalam kondisi seimbang
memenuhi persamaan:
ΣPx = ΣPy = ΣM
Dan gaya- gaya tersebut dapat digambarkan dalam poligon gaya tertutup dimana
sisi-sisi poligon tersebut mewakili gaya-gaya, termasuk besar dan arahnya.
II. TEORI
Desain suatu struktur benda didasarkan atas berat dari struktur itu sendiri dan
gaya-gaya yang bekerja pada struktur serta gerakan yang memengaruhi struktur
tersebut. Umumnya pada desain struktur tidak terdapat gerakan dan struktur
berada dalam keseimbangan statik.
Maka, gaya-gaya dalam keseimbangan harus memenuhi dua persamaan, yaitu
resultan dari semua gaya harus nol (0) dan momen di semua titik harus (0). Dalam
persamaan matematis kondisi ini dapat digambarkan sebagai:
Σ Px = 0 Σ Py = 0 Σ Pz= 0
Σ Mx = 0 Σ My = 0 Σ Mz = 0
Jika gaya-gaya berlaku pada satu bidang, maka:
Σ Px = 0 Σ Py = 0 Σ Mz = 0
Serangkaian percobaan yang dilakukan UI memberikan pengertian yang jelas
tentang semua aspek dari keseimbangan dan aplikasinya pada gaya-gaya dalam
ruang dan diagram gaya bebas.
III. PERALATAN
1. Papan gaya
2. Katrol tunggal
3. Katrol ganda
4. Tali
5. Penggantung beban
6. Selotip/isolasi
7. Cincin tunggal
8. 2 (dua) cincin yang dihubungkan dengan tali
Y
P2
P1
P3
60°
50°
23°
25°
X
12.5
42°
P6
P4
P5
Untuk mendapatkan total gaya yang berkerja searah sumbu x dan sumbu y,
digunakan rumus:
P x =P∙ cosα P y =P ∙ sinα
Y2 Y1
P5
P1
P6
72° 56°
20°
A B
12°
X
38° P2
41°
L
P7
P3
M A =L∙ P y M B =L∙ P y
VI. ANALISA
i. Analisa Percobaan
i.1. Gaya Konkuren
Pada percobaan keseimbangan gaya konkuren, pertama-tama kertas A1
dipasang di papan tulis lalu direkatkan dengan selotip. Kemudian disiapkan
cincin yang dihubungkan dengan enam tali yang disambung dengan katrol pada
pinggir-pinggir papan gaya. Lalu pada ujung-ujung tali digantung beban yang
bervariasi sampai cincin di tengah papan gaya setimbang. Setelah tali yang
dibebani stabil dan berada pada posisi di sekitar tengah-tengah papan gaya, titik
pusat pada cincin dan arah gaya pada tali di tandai pada kertas A1. Lalu gaya-
gaya pada tali dicatat, gaya-gaya yang dihitung ditambah dengan 0.5 N yaitu
berat penggantung beban. Setelah itu semua tali, beban, dan kertas A1 dilepas.
Pada kertas A1 yang sudah ditandai, ditarik garis dari titik-titik pada tali beban
ke titik pusat pada cincin. Lalu digambar juga bidang cartesius yang melewati
titik pusat pada cincin.
i.2. Gaya Non Konkuren
Untuk percobaan kesetimbangan gaya nonkonkuren, seperti sebelumnya
kertas A1 dipasang pada papan gaya lalu direkatkan dengan selotip. Kemudian
digunakan dua cincin yang dihubungkan dengan tali sebagai pengganti cincin
yang digunakan pada percobaan kesetimbangan gaya nonkonkuren. Kemudian
masing-masing cincin dihubungkan pada beban dengan menggunakan tali.
Cincin pada masing-masing sisi dilewatkan pada katrol yang bersesuaian dengan
sisi-sisinya. Kemudian digantung beban yang bervariasi pada masing-masing
tali, beban yang digunakan diperkirakan sehingga tali penghubung dua cincin
merentang lurus dengan sudut 180°. Setelah kedua cincin dan tali
penghubungnya stabil, titik pusat pada kedua cincin ditandai, begitu juga dengan
arah gaya pada tali-tali beban. Beban pada tiap tali dicatat dengan menambahkan
0.5 N sebagai berat pengait beban. Kemudian semua cincin, kertas A1, tali dan
beban dilepas. Pada kertas A1 ditarik garis penghubung antara kedua titik pusat
cincin yang sudah ditandai, lalu beban-beban yang bersesuaian dihubungkan
dengan titik pada cincin. Bidang cartesius digambar dengan menggunakan garis
penghubung titik pusat dua cincin sebagai axis, dan terdapat dua ordinat yang
tegak lurus axis pada kedua titik pusat cincin.
ii. Analisa Hasil
ii.1. Gaya Konkuren
Dari data yang telah dikumpulkan maka akan dapat digambarkan poligan
kesetimbangan titik sebagai berikut:
P3
P4
P2
P5
P1
P6
VII. KESIMPULAN
Dari pengolahan data kesetimbangan pada gaya konkuren yang dilakukan
diperoleh nilai: P x =0.273 dan P y =−0.014 % yang masing masing memiliki
kesaahan relatif sebesar P x =27.3 % dan P y =4.1 %. Karena kesalahan relatif pada
kedua hasil pengolahan data kecil, maka dapat disimpulkan bahwa percobaan
berhasil membuktikan bahwa pada kesetimbangan titik, besar gaya pada arah
sumbu-x dan sumbu-y adalah sama dengan 0 ( ΣP y =0 , Px =0).
Pada pengolahan data kesetimbangan gaya non konkuren, diperoleh nilai
M A =0.31 dan M B =0.061 masing-masing nilai memiliki kesalahan relatif
M A =27.3 % dan M B =4.1 %. Dengan kesalahan relatif yang kecil maka dapat
disimpulkan bahwa gaya non-konkuren yang berkerja memenuhi persamaan
ΣM =0.
B. GAYA-GAYA SEJAJAR DAN TEGAK LURUS
I. Tujuan
Percobaan ini dilakukan untuk memeriksa apakah keseimbangan dapat
terwujud ketika gaya-gaya paralel bekerja pada struktur.
II. Teori
Pada pelajaran mengenai keseimbangan terdapat dua kasus khusus yang harus
diperhatikan. Kasus pertama sangat umum terjadi dimana semua gaya bekerja
paralel dan tidak membentuk poligon gaya. Sebuah meja dengan tiga gaya ke
bawah akan diimbangi oleh tiga reaksi ke atas oleh kaki-kaki meja. Keadaan ini
dinyatakan dengan satu persamaan yaitu Σ Pv = 0 dan persamaan lebih lanjut
bergantung pada penggunaan keseimbangan momen.
GAMBAR
A.2 Gaya Paralel
yang Bekerja
pada Struktur
Kasus
kedua
terjadi
ketika dua buah gaya paralel, sama besar tapi berlawanan arah bekerja pada
struktur yang beratnya dapat diabaikan. Kasus ini memenuhi keseimbangan gaya-
gaya vertikal (Σ Pv = 0) tetapi struktur akan berputar kecuali jika diberikan momen
tambahan seperti pada gambar (a). Momen tambahan ini diberikan dengan cara
ditunjukkan pada gambar (b), dimana sepasang gaya sejajar P b sama besar dan
berlawanan arah bekerja pada struktur.
III. Peralatan
a. Alat 1 b. Alat 2
1. Papan gaya 1. Rangka batang warrer dan pengimbang
2. Pasak tengah 2. Reaksi batang N dan pengimbang
3. Pembuat garis 3. Reaksi circular dan pengimbang
4. Katrol tunggal 4. Tempat pengait tali sambungan
5. Katrol ganda
6. Tali
7. Penggantung beban
8. Klip papan
9. Cincin
10. Cincin ganda
A B
10 10 10
VA P1 P2 VB
ΣMB = 0
−P 1∙ 20−P 2 ∙10−W ∙15+ V A ∙30=0
−1.5 ∙20−2 ∙10−0.927 ∙15+ V A ∙30=0
30+20+13.905=V A ∙ 30
30 V A =63.905
V A =2.13 N
ΣV =0
V A +V B−P 1−P 2−W =0
2.13+2.3−1.5−2−0.93=0
4.43−4.43=0 (terbukti)
|Vanalitis−Vpercobaan|
Kesalahan Relatif = ×100 %
V analitis
|2.13 N−2.1 N|
Kesalahan Relatif Va = ×100 %=1.4 %
2.13 N
|2.3 N−2.4 N|
Kesalahan Relatif Vb = × 100 %=4.3 %
2.3 N
VI. Analisa
i. Analisa Percobaan
Percobaan ini dilakukan dengan memasang rangka batang pada tengah-
tengah papan gaya dan dihubungkan dengan dua tali beban pada katrol ganda di
sisi atas papan gaya. Setelah itu rangka batang diberi beban dengan besar yang
sudah ditentukan, dan praktikan menambah beban pada kedua tali beban sampai
rangka batang seimbang. Rangka batang dikatakan seimbang apabila pada
lubang tempat rangka batang disangkutkan pada paku, paku berada tepat di
tengah-tengah. Setelah itu besarnya beban dan berat sendiri dari rangka batang
dicatat.
ii. Analisa Hasil
Dari hasil percobaan didapatkan reaksi perletakan V A =2.1 N dan V B =2.4 N ,
dan dengan perhitungan didapatkan reaksi perletakan V A =2.13 N dan V B =2.3 N
. Seharusnya hasil pada percobaan sesuai dengan hasil secara teoritis, ini
menunjukan adanya kesalahan relatif pada percobaan ini.
iii. Analisa Kesalahan
Setelah dibandingkan dengan hasil teoritis, didapatkan kesalahan relatif
untuk masing-masing perletakkan V A =1.4 % dan V B =4.3 % .
Kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dan mempengaruhi data hasil
percobaan adalah:
Kesalahan Alat, karena alat sudah berkali – kali pakai mungkin katrol
mengalami kerusakan yang menyebabkan rangka batang berubah posisi.
Kesalahan Praktikan, karena kekurang telitian praktikan saat mencatat
gaya ataupun dalam proses penghitungan
Gesekan pada katrol mempengaruhi besarnya beban yang berkerja pada
rangka batang
Praktikan salah menentukan keadaan setimbang dari rangka batang
VII. Kesimpulan
Perhitungan yang dilakukan dengan rumus ΣM =0 dan ΣV =0 secara tidak
langsung membuktikan bahwa kesetimbangan memang berlaku dan memiliki
kondisi-kondisi yang memenuhi rumus tersebut. Setelah dibandingkan dengan
hasil percobaan terdapat kesalahan relatif yang kecil sehingga dapat disimpulkan
bahwa percobaan ini cukup membuktikan bahwa pada gaya-gaya paralel yang
berkerja pada suatu struktur, berlaku kesetimbangan karena adanya reaksi yang
menyeimbangkan gaya-gaya beban dan berlaku ΣV =ΣH=ΣM =0.
VIII. Referensi
Hibbeler, R.C. Engineering Mechanics: Statics. Prenhallindo.1998. Jakarta.
Pedoman Praktikum Mekanika Benda Padat. Laboratorium Struktur dan
Material Departemen Teknik Sipil.