Anda di halaman 1dari 17

KUESIONER PENELITIAN

“STUDI PELAYANAN PERSALINAN DI PUSKESMAS LEPO-LEPO DAN DI


KLINIK BERSALIN HATI MULIA
KOTA KENDARI TAHUN 2009”

DAFTAR PERTANYAAN

A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Responden :
2. Alamat :
3. Umur :
4. Pendidikan Terakhir :
5. Masa kerja :
6. Status Pekerjaan :
7. Pengalaman Kerja : a.
b.
c.

B. PELATIHAN TENAGA KESEHATAN


1. Apakah anda sudah pernah mengikuti pelatihan tentang APN (Asuhan
Persalinan Normal)?
a. Ya, sebutkan jenis dan waktu pelaksanaan pelatihan tersebut
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
b. Tidak

2. Apakah anda sudah pernah mengikuti pelatihan tentang Asuhan


Persalinan tidak Normal?
a. Ya, sebutkan jenis dan waktu pelaksanaan pelatihan tersebut
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………...........
b. Tidak

3. Apakah menurut anda pertolongan pada ibu bersalin tida perlu dilakukan
oleh tenaga terlatih?
a. Ya
b. Tidak
4. Apakah anda sudah pernah mengikuti pelatihan tentang Asuhan Bayi Baru
Lahir Normal?
a. Ya, sebutkan jenis dan waktu pelaksanaan pelatihan tersebut
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
b. Tidak
5. Apakah anda sudah pernah mengikuti pelatihan tentang Asuhan Bayi Baru
Lahir tidak Normal?
a. Ya, sebutkan jenis dan waktu pelaksanaan pelatihan tersebut
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
b. Tidak

6. Apakah menurut anda perawatan pada bayi baru lahir tidak perlu
dilakukan oleh tenaga terlatih?
a. Ya
b. Tidak
7. Apakah anda sudah pernah mengikuti pelatihan tentang AMP (audit
Maternal Perinatal)?
a. Ya, sebutkan jenis dan waktu pelaksanaan pelatihan tersebut
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
b. Tidak

8. Apakah anda sudah pernah mengikuti pelatihan tentang MTBS


(Manajement Terpadu Balita Sakit)?
a. Ya, sebutkan jenis dan waktu pelaksanaan pelatihan tersebut
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
b. Tidak

9. Apakah anda sudah pernah mengikuti pelatihan tentang LSS (Live Saving
Skill)?
a. Ya, sebutkan jenis dan waktu pelaksanaan pelatihan tersebut
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
b. Tidak

10. Apakah program pelatihan yang anda ikuti sesuai fungsi dan kebutuhan
pelayanan kesehatan di tempat anda bekerja?
a. Ya
b. Tidak
KUESIONER PENELITIAN
“STUDI PELAYANAN PERSALINAN DI PUSKESMAS LEPO-LEPO DAN DI
KLINIK BERSALIN HATI MULIA
KOTA KENDARI TAHUN 2009”

DAFTAR PERTANYAAN

A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Responden :
2. Alamat :
3. Umur :
4. Pendidikan Terakhir :
5. Alasan memilih bersalin di Puskesmas Lepo-Lepo / Klinik Bersalin Hati
Mulia:
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
………
B. BUKTI FISIK (TANGIBLE)
1. Menurut anda, bagaimana kerapian petugas dalam berpakaian?
a. Sangat puas d. Tidak puas
b. Puas e. Sangat tidak puas
c. Kurang puas

2. Menurut anda, bagaimana kebersihan ruang bersalin / tempat bersalin?


a. Sangat puas d. Tidak puas
b. Puas e. Sangat tidak puas
c. Kurang puas

3. Menurut anda, bagaimana kebersihan kamar mandi?


a. Sangat puas d. Tidak puas
b. Puas e. Sangat tidak puas
c. Kurang puas

4. Menurut anda, bagaimana kebisingan ruang bersalin/tempat bersalin ?


a. Sangat puas d. Tidak puas
b. Puas e. Sangat tidak puas
c. Kurang puas

5. Menurut anda, bagaimana kenyamanan ruang bersalin / tempat bersalin?


a. Sangat puas d. Tidak puas
b. Puas e. Sangat tidak puas
c. Kurang puas
C. KEHANDALAN (RELIABILITY)
1. Menurut anda, bagaimana kehandalan/keakuratan petugas dalam
melakukan tindakan?
a. Sangat puas d. Tidak puas
b. Puas e. Sangat tidak puas
c. Kurang puas

2. Menurut anda, bagaimana ketelitian petugas dalam memberikan tindakan?


a. Sangat puas d. Tidak puas
b. Puas e. Sangat tidak puas
c. Kurang puas

3. Menurut anda, bagaimana keefektifan dalam melakukan tindakan pada


pasien?
a. Sangat puas d. Tidak puas
b. Puas e. Sangat tidak puas
c. Kurang puas

4. Menurut anda, bagaimana penjelasan yang diberikan petugas kesehatan


tentang hasil pemeriksaan anda?
a. Sangat puas d. Tidak puas
b. Puas e. Sangat tidak puas
c. Kurang puas

5. Menurut anda, bagaimana ketepatan petugas kesehatan dalam memberikan


pelayanan?
a. Sangat puas d. Tidak puas
b. Puas e. Sangat tidak puas
c. Kurang puas

D. KEMAMPUPAHAMAN (EMPHATY)
1. Menurut anda, bagaimana kesabaran petugas dalam memberikan
pelayanan?
a. Sangat puas d. Tidak puas
b. Puas e. Sangat tidak puas
c. Kurang puas

2. Menurut anda, bagaimana kesopanan petugas dalam bertutur kata?


a. Sangat puas d. Tidak puas
b. Puas e. Sangat tidak puas
c. Kurang puas
3. Menurut anda, bagaimana perhatian petugas yang ditunjukkan terhadap
pasien selama pelayanan?
a. Sangat puas d. Tidak puas
b. Puas e. Sangat tidak puas
c. Kurang puas

4. Menurut anda, bagaimana respon petugas dalam mendengarkan keluhan


pasien?
a. Sangat puas d. Tidak puas
b. Puas e. Sangat tidak puas
c. Kurang puas

5. Menurut anda, bagaimana keramahan petugas dalam memberikan


pelayanan?
a. Sangat puas d. Tidak puas
b. Puas e. Sangat tidak puas
c. Kurang puas

E. KETANGGAPAN (RESPONSIVENESS)
1. Menurut anda, bagaimana ketanggapan petugas dalam memberikan
pelayanan?
a. Sangat puas d. Tidak puas
b. Puas e. Sangat tidak puas
c. Kurang puas

2. Menurut anda, bagaimana ketepatan petugas dalam memberikan tindakan


pelayanan?
a. Sangat puas d. Tidak puas
b. Puas e. Sangat tidak puas
c. Kurang puas

3. Menurut anda, bagaimana kecepatan petugas dalam memberikan


pelayanan?
a. Sangat puas d. Tidak puas
b. Puas e. Sangat tidak puas
c. Kurang puas

4. Menurut anda, bagaimana pemahaman petugas kesehatan dalam


menyelesaikan masalah yang dihadapi pasien?
a. Sangat puas d. Tidak puas
b. Puas e. Sangat tidak puas
c. Kurang puas

5. Menurut anda, bagaimana kesediaan petugas dalam memberikan rujukan


bila pasien meminta untuk dirujuk?
a. Sangat puas d. Tidak puas
b. Puas e. Sangat tidak puas
c. Kurang puas

F. JAMINAN KEPASTIAN (ASSURANCE)


1. Menurut anda, bagaimana jadwal kunjungan dokter untuk mengetahui
keadaan pasien?
a. Sangat puas d. Tidak puas
b. Puas e. Sangat tidak puas
c. Kurang puas

2. Menurut anda, bagaimana pengetahuan dan keahlian dari petugas dalam


menanggapi masalah yang dihadapi?
a. Sangat puas d. Tidak puas
b. Puas e. Sangat tidak puas
c. Kurang puas

3. Menurut anda, bagaimana ketepatan jadwal pemeriksaan?


a. Sangat puas d. Tidak puas
b. Puas e. Sangat tidak puas
c. Kurang puas

4. Menurut anda, bagaimana biaya yang dikeluarkan dengan pelayanan yang


diberikan ?
a. Sangat puas d. Tidak puas
b. Puas e. Sangat tidak puas
c. Kurang puas

5. Menurut anda, bagaimana perhatian dokter terhadap pasien?


a. Sangat puas d. Tidak puas
b. Puas e. Sangat tidak puas
c. Kurang puas
KUESIONER PENELITIAN
“STUDI PELAYANAN PERSALINAN DI PUSKESMAS LEPO-LEPO DAN DI
KLINIK BERSALIN HATI MULIA
KOTA KENDARI TAHUN 2009”

FORMAT CHECKLIST

1. Peralatan dasar (untuk semua tingkat pelayanan)

a. Stigmomanometer

b. Timbangan bayi

c. Stetoskop janin

d. Sterilisator

e. Dressing forceps (anti karat)

f. Kom bengkok (anti karat)

g. Waskom (anti karat)

h. Termometer oral

i. Termometer (°C)

j. Sikat tangan

k. Pemanas

l. Semprit dan jarum

m. Jarum dan benang jahit


n. Kateter urin

o. Kantong dan masker ventilator

p. Gudel

q. Sarung tangan bedah

r. Gunting

2. Peralatan persalinan

a. Klem hemostatis arteri

b. Gunting tali pusat

c. Klem tali pusat

d. Sarung tangan

e. Celemek plastic

f. Kasa dan kapas

g. Doek

3. Peralatan untuk reparasi vagina/ serviks

a. Klem kasa

b. Klem arteri besar dan kecil

c. Pemegang jarum

d. Gunting benang

e. Klem bergigi

f. Spekulum vagina (Simms)

g. Spekulum Vagina (Hamilton Bailey)

4. Kamar bersalin

a. Kamar bersalin dengan 6 – 8 tempat tidur


b. Tempat tidur ginekologi dengan penyangga untuk posisi litotomi

c. Troli

d. Tromol

e. Termometer

f. Tensimeter dan stetoskop binaural

g. Stetoskop janin

h. Lampu sorot yang dapat diatur (fleksibel)

i. Ruang bilas/cuci

j. Pojok / ruang untuk perawat

k. Ruangan untuk pendaftaran, pemeriksaan, dan persiapan pasien

l. Laboratorium kecil

m. Ruangan untuk alat-alat pembersih

n. Ruangan/ gudang untuk peralatan/perlengkapan habis pakai

o. Ruangan/ gudang untuk peralatan/perlengkapan tidak habis pakai

p. Toilet

q. Kamar mandi

r. Ruang tunggu untuk keluarga pasien

s. Ruang pulih dengan 4 – 6 tempat tidur

Obat-obat esensial untuk pelayanan kesehatan maternal dan neonatal

1. Analgetika

a. Indometasin

b. Morfin

c. Parasetamol
d. Petidin

2. Anestetika

a. Atropin

b. Diazepam

c. Halotan

d. Ketamin

e. Lidokain/Lignokain 1% atau 2%

f. Tiopenton

3. Antelmintik

a. Albendazol

b. Levamisol

c. Mebendazol

d. Pirantel

4. Antialergi/emergensi

a. Adrenalin

b. Aminofilin

c. Difenhidramin

d. Digoksin

5. Antianemia

a. Asam folat

b. Sulfas ferrosus

6. Antibiotik

a. Amoksilin
b. Ampisilin

c. Benzatin penisilin

d. Tetrasiklin

e. Eritromisin
7. Antihipertensi

a. Hidralazin

b. Labetolol

c. Nifedipin

8. Antikonvulsan

a. Diazepam

b. Fenitoin

c. Magnesium sulfat

9. Antimalaria

a. Artemeter

b. Artesunat

c. Klorokuin

d. Klindamisin

e. Pirimetamin

f. Quinidin

10. Desinfektan/antiseptic

a. Alkohol 70%

b. Klorheksidin

c. Yodium

11. Kontrasepsi

a. Copper IUD

b. Diafragma

c. Kondom
d. Susuk (implan)

e. Noretisteron

12. Serum dan immunoglobulin

a. Anti-D imunoglobin

b. Tetanus antitoksin

c. Tetanus toksoid

d. Vaksin BCG

e. Vaksin poliomielitis

13. Steroid

a. Betametasol

b. Deksametasol

c. Hidrokortison

14. Tokolitik

a. Indometasin

b. Nifedipin

c. Ritodrin

d. Salbutamol

e. Terbutalin

f. ANALISIS KEMAMPUAN, KEMAUAN DAN KETERPAKSAAN


MEMBAYAR (ABILITY TO PAY, WILLINGNESS TO PAY AND FORCED
TO PAY) PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
g. KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2008
h. Sukri Palutturi, Nurhayani
i. Jurusan Administrasi dan Kebijakan, FKM UNHAS
j. Dalam penyesuaian pola tarif harus di ingat Ability to pay (kemampuan untuk
membayar) dan willingness to pay (kemauan untuk membayar) dari masyarakat.
Jika dua hal ini sudah tidak menjadi masalah kemungkinan dapat diterapkan
pusat-pusat pelayanan kesehatan diberikan otonomi yang lebih luas dari konsep
unit swadana atau PNBP atau perjan. Yaitu dengan konsep “public enterprices”.
k. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui berapa besar tingkat kemampuan,
kemauan dan keterpaksaaan membayar (Ability, Willingness and Forced ToPay)
rata-rata pasien di unit rawat inap Rumah Sakit Umum daerah Kabupaten
Mamuju. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Jenis data yang digunakan
ada dua yaitu data sekunder dan data primer. Pengambilan sampel dilakukan
dengan purposive sampling, artinya semua pasien yang menempati rawat inap
pada waktu penelitian berlangsung pada tanggal April-Mei 2008 sebanyak 52
orang.
l. Hasil penelitian menunjukkan Besarnya kemampuan membayar (Ability To Pay)
pasien rawat inap memiliki nilai yang berbeda yaitu : Berdasarkan ATP 1 :
pendapatan – pengeluaran / jumlah tanggungan, ATP terbesar yaitu Rp. 10.000 –
100.000 sebanyak 41 responden (78,84% kum), sedangkan yang terkecil adalah >
Rp. 350.000 sebanyak 2 responden (3,85% kum). ATP 2 yakni 5 % dari
pengeluaran non bahan makanan, ATP terbesar pasien rawat inap sebanyak 36
responden (69,23% kum) yakni Rp. 5.000 –15.000, sedangkan yang terkecil
adalah > Rp. 35.000 sebanyak 1 responden (1,92% kum). ATP 3 yakni
pengeluaran non esensial yang tebesar adalah sebanyak 28 responden (53,85%
kum) yakni Rp.50.000 – 150.000 sedangkan yang tekecil adalah > Rp. 350.000
sebanyak 2 responden (3,84% kum). Sedangkan Besarnya kemauan membayar
aktual (Willingness To Pay Actual), besarnya kemauan membayar normatif
(Willingness To Pay Normative) pasien rawat inap terhadap tarif yang berlaku :
Dimana WTP aktual pasien yang terbesar adalah Rp. 50.000 – 100.000 atau
sebanyak 18 responden (34,62% kum) dan yang terkecil adalah > Rp. 250.000
yakni sebanyak 6 responden (11,54% kum),WTP normatif menunjukkan untuk
kelas I sebesar Rp. 30.000-50.000 dengan rata-rata hari rawat 4 hari, kelas II
sebesar Rp. 30.000-50.000 dengan ata-rata hari rawat 4 hari dan kelas III sebesar
Rp. 10.000-50.000 dengan rata-rata hari rawat 5 hari, besarnya pasien yang
berada pada posisi FTP dengan indikator tanggungan biaya perawatan (asal biaya
perawatan) kelas I sebesar 13,6%, elas II sebesar 19,23 % dan kelas III sebesar
28,85%.
m. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan agar dalam menetapkan
peraturan Daerah (Perda) tentang tarif harus memperhitungkan besarnya biaya
satuan dan ATP,WTP dan FTP masyarakat,dan besarnya subsidi yang diberikan
dengan mempertimbangkan faktor utama yakni biaya satuan,sehingga diperlukan
penelitian lanjutan tentang penerapan tarif rasional berdasarkan ATP,WTP dan
FTP dengan mempertimbangkan biaya satuan (unit cost).
n.
o. HUBUNGAN ANTARA KONDISI PONDOKAN DENGAN GEJALA
BUILDING-RELATED ILLNESS PADA MAHASISWA PONDOKAN
DISEKITAR KAMPUS UNHAS
p. KEC. TAMALANREA MAKASSAR 2008
q. Hasnawati Amqam, SKM., MSc.
r. Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas
s. BRI (Building Related Illness) merupakan situasi dimana penghuni suatu gedung
mengalami efek kesehatan akut yang tampak berhubungan dengan waktu yang
dihabiskan dalam suatu gedung, tetapi tidak ada penyakit atau penyebab spesifik
yang dapat diidentifikasi. Keluhannya mungkin berasal dari ruang atau daerah
khusus, atau mungkin menyebar diseluruh bangun. BRI (Building Related Illness)
dapat muncul akibat perencanaan, design, konstruksi, managemen, dan perawatan
bangunan yang kurang baik.
t. Tempat tinggal yang sehat merupakan hal yang mutlak harus dimiliki setiap
manusia. Kondisi kesehatan seseorang sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan
dimana mereka hidup dan juga oleh gaya hidupnya dalam lingkungan tersebut.
Karena itu kualitas tempat tinggal, dalam konteks penghuni, lingkungan dan
fasilitasnya sangat menentukan kesehatan manusia.
u. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi pondokan
mahasiswa di sekitar kampus Unhas ditinjau dari kondisi kelembaban, suhu, luas
kamar, pencahayaan, ventilasi, dan apakah ada gejala Building-Related Illness
pada mahasiswa serta hubungannya dengan kondisi pondokan mahasiswa.
v. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional dan survey dengan
pendekatan cross sectional studi. Populasi dalam peneilitian adalah seluruh
mahasiswa pondokan sekitar kampus Unhas. Pengambilan sampel dengan teknik
aksidental sampling dengan jumlah sampel 100 orang responden. Pengolahan data
dengan menggunakan program SPSS.
w. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran kondisi pondokan berdasarkan
kelembaban menunjukkan hasil bahwa seluruh kamar responden tidak memenuhi
syarat bila ditinjau dari kelembaban, 72 % dari segi suhu, 27 % dari segi luas
kamar, 91 % dari segi pencahayaan dan 6 % dari segi ventilasi yang tidak
memenuhi syarat kesehatan. Tidak terdapat hubungan kondisi pondokan (suhu,
luas kamar, pencahayaan, dan ventilasi) dengan kejadian Building Related Illness
(BRI). Dan dari 100 responden terdapat 42 responden yang mengalami kejadian
Building Related Illness (BRI).
x. Disarankan Kepada pemilik pondokan diharapkan menyediakan pondokan yang
memeperhatikan syarat rumah sehat (seperti memperhatikan sistem ventilasi
kamar, pencahayaan, dan luas kamar yang memadai bagi mahasiswa). Kepada
mahasiwa diharapkan untuk memperhatikan kondisi kamarnya dengan membuka
jendela setiap hari agar sirkulasi udara dan pencahayaan dapat tercapai optimal.
Bagi peneliti selanjutnya, dapat melakukan penelitian lanjutan dari sisi kualitas
udara kamar (misalnya, kandungan bakteriologis).
y. (ABILITY TO PAY, WILLINGNESS TO PAY AND FORCED TO
PAY)
z. PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
aa. KABUPATEN MAMUJU TAHUN 2008
bb.
cc.Sukri Palutturi, Nurhayani
dd. Jurusan Administrasi dan Kebijakan, FKM UNHAS
ee.
ff. Dalam penyesuaian pola tarif harus di ingat Ability to pay
(kemampuan untuk membayar) dan willingness to pay (kemauan
untuk membayar) dari masyarakat. Jika dua hal ini sudah tidak
menjadi masalah kemungkinan dapat diterapkan pusat-pusat
pelayanan kesehatan diberikan otonomi yang lebih luas dari
konsep unit swadana atau PNBP atau perjan. Yaitu dengan
konsep “public enterprices”.
gg. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui berapa besar
tingkat kemampuan, kemauan dan keterpaksaaan membayar
(Ability, Willingness and Forced ToPay) rata-rata pasien di unit
rawat inap Rumah Sakit Umum daerah Kabupaten Mamuju. Jenis
penelitian adalah penelitian deskriptif. Jenis data yang digunakan
ada dua yaitu data sekunder dan data primer. Pengambilan
sampel dilakukan dengan purposive sampling, artinya semua
pasien yang menempati rawat inap pada waktu penelitian
berlangsung pada tanggal April-Mei 2008 sebanyak 52 orang.
hh. Hasil penelitian menunjukkan Besarnya kemampuan membayar
(Ability To Pay) pasien rawat inap memiliki nilai yang berbeda
yaitu : Berdasarkan ATP 1 : pendapatan – pengeluaran / jumlah
tanggungan, ATP terbesar yaitu Rp. 10.000 – 100.000 sebanyak
41 responden (78,84% kum), sedangkan yang terkecil adalah >
Rp. 350.000 sebanyak 2 responden (3,85% kum). ATP 2 yakni 5
% dari pengeluaran non bahan makanan, ATP terbesar pasien
rawat inap sebanyak 36 responden (69,23% kum) yakni Rp.
5.000 –15.000, sedangkan yang terkecil adalah > Rp. 35.000
sebanyak 1 responden (1,92% kum). ATP 3 yakni pengeluaran
non esensial yang tebesar adalah sebanyak 28 responden
(53,85% kum) yakni Rp.50.000 – 150.000 sedangkan yang
tekecil adalah > Rp. 350.000 sebanyak 2 responden (3,84%
kum). Sedangkan Besarnya kemauan membayar aktual
(Willingness To Pay Actual), besarnya kemauan membayar
normatif (Willingness To Pay Normative) pasien rawat inap
terhadap tarif yang berlaku : Dimana WTP aktual pasien yang
terbesar adalah Rp. 50.000 – 100.000 atau sebanyak 18
responden (34,62% kum) dan yang terkecil adalah > Rp.
250.000 yakni sebanyak 6 responden (11,54% kum),WTP
normatif menunjukkan untuk kelas I sebesar Rp. 30.000-50.000
dengan rata-rata hari rawat 4 hari, kelas II sebesar Rp. 30.000-
50.000 dengan ata-rata hari rawat 4 hari dan kelas III sebesar
Rp. 10.000-50.000 dengan rata-rata hari rawat 5 hari, besarnya
pasien yang berada pada posisi FTP dengan indikator
tanggungan biaya perawatan (asal biaya perawatan) kelas I
sebesar 13,6%, elas II sebesar 19,23 % dan kelas III sebesar
28,85%.
ii. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan agar dalam menetapkan
peraturan Daerah (Perda) tentang tarif harus memperhitungkan besarnya
biaya satuan dan ATP,WTP dan FTP masyarakat,dan besarnya subsidi yang
diberikan dengan mempertimbangkan faktor utama yakni biaya
satuan,sehingga diperlukan penelitian lanjutan tentang penerapan tarif
rasional berdasarkan ATP,WTP dan FTP dengan mempertimbangkan biaya
satuan (unit cost).

Anda mungkin juga menyukai