Ada beberapa masalah yang tengah dihadapi PTAI. Pertama adalah
masalah tujuan pelaksaan kajian keislaman itu sendiri. Apakah PTAI adalah lembaga pendidikan tinggi PTAI jelas bersifat akademis, ettapi perannya dimasyarakay seringkali berhubungan erat dengan dakwah. Kedua, apakah kajian- kaian kesilaman yang telah dilembagakan di PTAI sudah benar-benar memperhatikan kebutuhan sehingga jika orang kuliah di lembaga ini maka ia memiliki harapan masa depan yang jelas? Ketiga, agar kajian keislaman berkembang dinamis dan mampu menghadapi tantangan zaman, metodoogi kajian keislaman seperti apa yang harus dikembangkan? Selayang Pandang Sejarah PTAI Tokoh-tokoh Muslim di paruh pertama abad ke-20 semakin menyadari betapa kajian keislaman di negeri ini perlu ditingkatkan ke level perguruan tinggi. Pada tahun 1938, M. Natsir misalnya mengatakan bahwa. SekofWTmggi-TsTam (STI) perlu didirikan karena i a i m n dan madrasah ban dapat menciptakan manusia yang beriman dan--berakhlak mulia. tetapi tidak tanggap dengan persoalan-persoalan dunia. Pada. tahun Yangsam..a, —SaL-*anauYidqsandjojo menulis bahwa pendidikan tinggi Islam diperlukan- aw-ara tain-aVr-dapat menand i jjigLtakoh t oko-h agama -K-r—isfen yang mel —wnjffldikan akademis dalam-tr-adisi-BaxaI. Selanjut.- rya --d-a— taliun 1945, Bung Ha~t gagas bahwa. pendidikan tinggi Islam , pap agar agama ini tidak dipelajari secara dogmatis b_elaka,--xnelaiakaudip- erk-aya. dengan filsafat, sej~-a~raa- ~n ~sosjologi. Hat-t4jqg4 menga-takan-babwaperguruan- tinggi Islam tidak hanya mempelajari hukum Islan~, tetapi jjIga-buku-m-n-eg-ara-agar ked- danya dapat berinteraksi sec4r . — Inisiatif Hatta. mendirikan STL di. Jakarta_tahun 1945_ dapa-t4erwujuZ Tetapi. karena