Fase remaja adalah masa penuh gairah, semangat, energi, dan banyak ciri remaja yang menonjol, unik,
, unik, dan khas. Itulah dunia
pergolakan, saat seorang anak, tidak saja mengalami perubahan fisik remaja, dunia yang dipenuhi berbagai gejolak harmoni dan tetapi juga psikis. Semua ini mengakibatkan perubahan status dari pertentangan. anak-anak menjadi remaja. Ada kebanggaan, karena sebagai remaja, Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu status sosial mereka berubah, keberadaan atau eksistensi mereka bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud harus selalu diperhitungkan. Tetapi, ada juga kebingungan, adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah kegelisahan, kecanggungan, kegalauan, atau salah tingkah (teenage pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun clumsinees) karena perubahan hormonal menyebabkan mereka dari media massa. Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan mengalami pertarungan identitas. tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga, Selain itu, remaja umumnya sudah mampu memahami logika kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman dan konsekuensi dari sebuah tindakan logis. Pola berpikir logis yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi membuat mereka selalu menuntut alasan (reasoning) dibalik sebuah muda Indonesia dalam kemajuan bangsa. tindakan. Itulah sebabnya, para remaja seringkali diberi label sebagai Pergaulan bebas yang terjadi saat ini sudah sangat kelompok yang suka menentang (argumentative). Seringkali remaja memperhatikan. Banyak sekali terjadi perilaku yang telah memandang orang tua mereka terlalu lamban, dan dalam banyak hal menyimpang dan melanggar nilai sosial yang ada dalam masyarakat. mereka lebih unggul ketimbang orang tua mereka. Meskipun tidak Perilaku anak muda atau remaja zaman sekarang telah jauh dari salah, namun pandangan ini juga tidak sepenuhnya benar. norma agama sebagi pegangan hidup. Nilai etika dalam pergaulan Kebanyakan orang tua terlambat menyadari kondisi dan jalan pikiran telah dilanggar seperti tidak menghormati yang tua, mengucapakan anak remaja mereka sehingga menimbulkan konflik. permisi kepada orang lain jikalau lewat dan yang paling Remaja sebenarnya tidak memiliki tempat yang jelas. Mereka memperhatikan adalah pegunaan obat terlarang ( Narkoba ) dan Seks sudah tidak termasuk golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat bebas atau kumpul kebo. diterima secara penuh untuk masuk ke golongan orang dewasa. Pergaulan bebas juga merupakan sisi paling menakutkan bagi Remaja berada di antara anak dan orang dewasa. Oleh karena itu orang tua terhadap anak remaja mereka. Dorongan seksual, rasa remaja seringkali dikenal dengan fase “mencari jati diri” atau fase ingin tahu yang besar, namun tidak disertai pengetahuan dan “topan dan badai”. Remaja masih belum mampu menguasai dan pengalaman yang memadai menyebabkan banyak remaja terjerumus memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya. melakukan seks bebas atau menggunakan narkoba atau obat-obat Namun fase remaja merupakan fase perkembangan yang berada psikotropika lainnya. Ini merupakan sisi gelap kenakalan remaja yang pada masa amat potensial, baik dilihat dari aspek kognitif, emosi paling meresahkan semua orang tua di dunia ini. Namun, seandainya maupun fisik (Monks dkk; 1989) semua orang tua di dunia ini sepakat bersatu untuk memerangi Remaja adalah transisi antara masa kanak-kanak menuju penyebab pergaulan bebas, dapat di pastikan tidak akan ada remaja dewasa. Posisi sebagai transisi menyebabkan posisi ini labil. yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas dan sejenisnya. Prosesnya dimulai ketika terjadi perubahan masa kanak-kanak Menjadi orang tua yang baik tidak semudah yang dibayangkan, memasuki pubertas. Pubertas sendiri terjadi akibat meningkatnya tetapi tidak berarti orang tua menghindar untuk mempunyai anak hormon di dalam aliran darah sebagai respon atas isyarat dari remaja. Banyak orang tua frustasi ketika menghadapi kelakuan anak- hypothalamus daerah otak. Sepanjang masa kanak-kanak, baik fisik anak remaja mereka karena sebelumnya tidak punya gambaran yang anak laki-laki maupun perempuan sebenarnya memproduksi hormon jelas tentang psikologi anak remaja. androgen dan estrogen dalam tingkat yang sama. Dunia remaja selalu membuat kebanyakan orang tua pusing Ketika seorang anak bertumbuh dan berkembang menuju ke kepala. Para remaja selalu ingin tahu sampai batas mana mereka tahap remaja, ia sedang mengalami perubahan “status” sosial dari diperbolehkan melanggar aturan. Orang tua yang lemah dan ragu- anak menjadi remaja. Sayang, pada saat terjadinya proses perubahan ragu akan menjadi permainan anak remajanya dan secara tidak status ini banyak remaja kurang mendapat perhatian dan pengarahan langsung sebenarnya turut mendorong anak remajanya menuju ke yang baik dari orang tua mereka sehingga terombang-ambing. Patut jurang kehancuran. Perlu sikap tegas dalam mendidik remaja. Tetapi, dipahami bahwa pada masa transisi, seorang remaja mengalami krisis perlu diperhatikan bahwa ketegasan tidak identik dengan kemarahan identitas sehingga mudah sekali terinfeksi bermacam-macam isu, yang disertai kekerasan dan penganiayaan. baik positif maupun negatif. Hal yang tidak boleh diabaikan adalah bahwa kenakalan remaja Remaja seringkali menyatakan identitasnya dengan berbagai tidaklah berdiri sendiri dan terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui hal untuk membedakannya dengan komunitas lain. Dengan demikian, proses. Di dalam proses tersebut, banyak unsur yang terlibat yang remaja dapat dikenali dari sisi psikis, fisik, aktivitas, kapasitas, membentuk mentalitas remaja. Dalam hal ini, orang tua adalah unsur kapabilitas, gagasan, angan-angan, mimpi-mimpi, potensi, energi, paling penting yang membentuk identitas remaja. Sama halnya anak kekhawatiran, gairah, pergolakan, dan kerentanan mereka. Demikian remaja, mereka memasuki dunianya dengan bekal pendidikan yang dipersiapkan selama bertahun-tahun oleh orang tua. Namun, pada a. menanamkan rasa disiplin dari ayah terhadap anak. suatu tahapan tertentu dalam masa keremajaan mereka, para remaja b. memberikan pengawasan dan perlindungan terhadap anak seakan-akan sedang memasuki orbit tertentu yang membuat mereka oleh ibu. enggan berbicara dengan siapa pun sehingga sunyi dari proses c. pencurahan kasih sayang dari kedua orang tua terhadap anak. komunikasi. Hal ini tidak hanya berlangsung selama tujuh sampai d. menjaga agar tetap terdapat suatu hubungan yang bersifat sepuluh menit, melainkan bisa berlanjut selama bertahun-tahun intim dalam satu ikatan keluarga. Beberapa bentuk kenakalan para remaja yang seringkali Disamping keempat hal yang diatas maka hendaknya diadakan pula memusingkan kepala para orang tua yaitu pertama, kebebasan seks pendidikan agama untuk meletakkan dasar moral yang baik dan di kalangan remaja. Seks bebas semakin merajarela tidak saja di kota- berguna, penyaluran bakat si anak ke arab pekerjaan yang berguna kota besar tetapi juga di kota-kota kecil bahkan telah merambah ke dan produktif, rekreasi yang sehat sesuai dengan kebutuhan jiwa kampung-kampung. Kemerosotan moral remaja tampaknya sudah anak, pengawasan atas lingkungan pergaulan anak sebaik-baiknya. demikian parah dan memprihatinkan. Kedua, cenderung menentang Kedua adalah Sikap/cara yang bersifat represif yaitu pihak orang tua otoritas orang tua. Pembebasan dari otoritas orang tua maupun dari hendaknya ikut serta secara aktif dalam kegiatan sosial yang ketergantungan emosional kepada orang tua sebenaranya telah bertujuan untuk menanggulangi masalah kenakalan anak seperti dimulai dari masa kanak-kanak, tetapi proses pembebasan tersebut menjadi anggota badan kesejahteraan keluarga dan anak, ikut serta terasa sangat kuat pada usia remaja. Bagaimanapun, transisi menuju dalam diskusi yang khusus mengenai masalah kesejahteraan anak- kebebasan yang lebih besar pada masa remaja sangat tergantung anak. Selain itu pihak orang tua terhadap anak yang bersangkutan kepada sikap dan kerelaan orang tua. Beberapa orang tua yang tetap dalam perkara kenakalan hendaknya mengambil sikap sebagai melanjutkan pengawasan yang ketat terhadap anak remajanya tanpa berikut : memberikan kesempatan untuk mengambil inisiatif. Ketiga, a. Mengadakan introspeksi sepenuhnya akan kealpaan yang telah perkelahian antar remaja. Salah satu ciri khas remaja adalah ingin diperbuatnya sehingga menyebabkan anak terjerumus dalam membuktikan eksistensinya di dalam komunitasnya. Remaja laki-laki kenakalan. umumnya ingin mengatakan identitasnya dengan menenunjukkan b. Memahami sepenuhnya akan latar belakang daripada masalah keberanian. Oleh karena itu, laki-laki selalu dipersepsikan dengan kenakalan yang menimpa anaknya. kekuatan dan keberanian, banyak remaja laki-laki yang terobsesi c. Meminta bantuan para ahli (psikolog atau petugas sosial) di menjadi “hero” dengan menunjukkan keberanian terutama dalam dalam mengawasi perkembangan kehidupan anak, apabila bentuk perkelahian. Keempat, peyalahgunaan narkoba. Remaja dipandang perlu banyak yang terlibat di dalam peredaran obat-obat terlarang mulai d. Membuat catatan perkembangan pribadi anak sehari-hari. dari obat-obat psikotripika sampai narkoba, apakah sebagai pemakai Peran orang tua sangatlah penting bagi perlindungan remaja atau pengedar. Sebenarnya, para remaja hanyalah koraban terhadap pergaulan bebas, karena orang tua merupakan orang permainan orang-orang dewasa yang ingin mengeruk keuntungan pertama yang mendidik anak mereka dari mulai dini hingga dewasa. sebesar-besarnya dengan mengorbankan mereka. Kelima, tindakan Jadi orang tua berhak memberikan perlindungan terhadap anak kriminal. Pada banyak kota besar di Indonesia tiada hari tanpa dengan cara mendidik dengan pendidikan yang baik dan perkelahian anak-anak pelajar remaja. Bahkan banyak pelajar ramaja mengarahkan anak agar tidak terjerumus pergaulan bebas yang akan sudah terlibat perbuatan kriminal berat, seperti penodongan, dihadapi anak mereka saat remaja nanti, serta orang tua harus penganiayaan, pemerasan, perampasan, pemerkosaan, pelecehan, memberi pengertian tentang pergaulan bebas dan dampak buruk dan pembunuhan. Semua ini terjadi bagaikan badai dahsyat yang yang akan dialaminya apabila ia terjerumus dalam pergaulan bebas tiba-tiba datang menghancurkan seluruh benda yang dilewatinya. sehingga saat remaja, dia tidak akan terjerumus karena telah Remaja yang seharusnya menjadi energi perubahan, justru mengetahui dampak buruk dari perbuatan tersebut. bertumbuh menjadi remaja yang menghancurkan masa depan Peran orang tua sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan peradaban. anak remajanya. Jika orang tua selalu memaksakan kehendaknya, Dalam mengatasi kenakalan remaja diatas, peran keluarga anak remaja akan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan adalah yang paling dominan. Karena keluarga merupakan lingkungan dirinya sendiri secara dewasa. Akibatnya mereka akan bertumbuh yang paling pertama ditemui seorang anak. Di dalam menghadapi menjadi remaja yang secara emosional tidak dewasa, tergantung, kenakalan anak pihak orang tua kehendaknya dapat mengambil dua dan terombang-ambing. sikap bicara yaitu pertama, sikap/cara yang bersifat preventif yaitu Jika orang tua memberikan perlindungan yang berlebihan, perbuatan/tindakan orang tua terhadap anak yang bertujuan untuk terdapat kecenderungan anak remajanya, akan kehilangan menjauhkan si anak daripada perbuatan buruk atau dari lingkungan indepedensinya. Sebaliknya jika orang tua terlalu memberikan pergaulan yang buruk. Dalam hat sikap yang bersifat preventif, pihak kebebasan, anak remajanya akan bertumbuh menjadi generasi “hura- orang tua dapat memberikan/mengadakan tindakan sebagai berikut : hura,” tanpa tujuan hidup yang jelas.