Anda di halaman 1dari 4

aplikasi matematika dalam bidang psikologi

Matematka sangat penting memang dalam kehidupan sehari -


hari. tidak menutup kemungkinan akan berguna juga dalam psikologi.
Matematika menyatukan konsep, teori, dan aplikasi, serta perhitungan
manual dan digital (komputerisasi), sebagai jawaban tantangan global,
mewujudkan matematika sebagai teman yang akrab dalam hidup,
dimanapun kita berada pasti matematika selalu diperlukan dan
digunakan. Aplikasi matematika yang berhubungan dengan dunia
psikologi adalah statistika.
Statistika adalah cara ilmiah yang mempelajari pengumpulan,
pengaturan, perhitungan, penggambaran, dan penganalisisan data,
serta penarikan kesimpulan yang valid berdasarkan penganalisisan
yang dilakukan dan pembuatan keputusan yang rasional. Data tentang
suatu hal terdiri dari himpunan nila-nilai atau hasil pengamatan yang
dicatat. Data-data tersebut di ambil dari suatu kumpulan atau subjek
yang di teliti yang mewakili kelompok yang lebih besar yang
mencangkup semua subjek yang ingin diteliti. Kelompok kecil yang
mewakili keseluruhan subjek yang diteliti disebut sampel. Sedangkan
keseluruhan subjek disebut populasi. Sedangkan yang akan diselidiki
disebut objek dan yang memiliki sejumlah nilai disebut variabel. Jadi
psikologi juga perlu mempelajari matematika dan statistika karena
pengumpulan data itu sangat membutuhkan hitung-hitungan.
(sumber http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/aplikasi-
matematika-yang-berhubungan-dengan-dunia-psikologi/).
Dalam pengumpulan data statistika sangat berguna. saat
melakukan sebuah pengamatan dan pengumpulan data hitung -
hitungan itu diperlukan dan disinilah aplikasi matematika digunakan
dalam bidang psikologi.

Berdasarkan data yang diambil dari hasil observasi atau pengamatan


yang menghasilkan pengumpulan data sehingga, terdapat 2 cara yaitu:
1. sensus : pengambilan data satu persatu dari seluruh populasi

2. sampling : pengambilan data sebagian dari populasi

Banyak psikolog yang bekerja dibidang matematika hanya


mengamati bagaimana manusia kognisi memproses informasi,
menafsirkan simbol matematika, sekaligus mengembangkan dan
memecahkan masalah dalam matematika . jadi, aplikasi matematika
dalam bidang psikologi sangat berpengaruh dan juga berfungsi
sebagai pengumpulan data berupa statistika dan pengukuran
intelegensi. dalam pengukuran intelegensi pun digunakan untuk
menghitung kecerdasan otak seseorang.
(sumber:http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/aplikasi-
matematika-yang-berhubungan-dengan-dunia-psikologi/ )
Psikologi memang ilmu sosial tetapi bukan berarti didalam psikologi tidak
menggunakan ilmu matematika. Biasanya model matematika yang sering dipergunakan itu
adalah statistik. Tetapi bukan berarti model matematika yang lain tidak dipergunakan. Di sini
dijabarkan tentang model matematika yaitu PELUANG. Di SMP dan di SMA tentu saja kita
sudah mempelajari peluang. Peluang atau kebolehjadian atau yang dikenal juga dengan
probabilitas adalah cara untuk mengungkapkan pengetahuan atau kepercayaan bahwa suatu
kejadiian akan berlaku atau telah terjadi. Konsep ini telah dirumuskan dengan lebih ketat
dalam matematika dan kemudian digunakan secara lebih luas dalam tidak hanya dalam
matematka atau statistika tetapi juga keuaangan , sains , filsafat , serta dalam psikologi.

Didalam Peluang ada :

1.      Faktorial

2.      Kaidah Pemecahan : a) Permutasi

b) Kombinasi

c) Filling Slot

3.  Peluang Suatu Kejadian

4.  Frekuensi harapan

5.  Peluang Kejadian Majemuk


Disini saya mengambil contoh kasus Peluang yaitu  “ FREKUENSI HARAPAN “

Frekuensi Harapan itu sendiri adalah banyaknya kejadian yang diharapkan dapat terjadi pada
suatu percobaan. Dengan rumus ditulisakan sebagai berikut:

fhar(E) = P(E) x n atau N(E) / N(S) x


n

dengan:

F har (E) adalah Frekuensi Harapan

P(E) adalah peluang kejadian E

n(E) adalah banyak anggota dalam kejadian E

n(S) adalah banyak anggota ruang sampel

n  adalah banyak percobaan

Contoh  soal :

Peluang seorang siswa SMA lulus ujian tahun ini adalah 1/2 . Jika di suatu sekolah terdapat
100 siswa yang ikut ujian, berapa frekuensi harapan siswa-siswa di sekolah SMA itu yang
lulus ujian?

Penyelesaian:

P(lulus ujian) = 1/2  -> Fmax(lulus ujian) = 100 x 1/2 = 50

jadi, dari 100 orang siswa yang ikut ujian diperkirakan lulus 50 orang

Disini Frekuensi Harapan siswa yang lulus ujian hanya 50 orang dari 100 orang yang
mengikuti ujian. Tetapi disini hanya perkiraan atau perhitungan dalam matematika saja. kita
dapat melakukan usaha-usaha agar harapan atau prediksi diatas bukan seperti itu.

Dalam kehidupan kita sehari-hari bisa kita terapkan rumus-rumus Frekeunsi harapan

Fhar (E) = P(E) x n, dapat di terapkan dalam kehidupan kita dalam mencapai impian-ipian
kita.
fhar (E) adalah harapan-harapan yang kita inginkan terjadi, sedangkan P(E) adalah peluang
harapan kita tersebut terjadi meskipun nilainya sangat kecil dan n adalah banyaknya kita
melakukan percobaan.. Dalam kehidupan sehari-hari banyak kejadian yang terjadi di luar
kendali manusia. Oleh sebab itu, manusia hanya bisa melakukan sesuatu sebaik mungkin dan
hanya mampu menaksir kemungkinan yang akan terjadi. Sebagai contoh peluang kelulusan
siswa dalam ujian ini. Setiap kali kita berhadapan dengan permasalahan di luar pengaruh kita,
kita hanya bisa menaksir peluang kejadian yang akan muncul. Sebelum melangkah lebih
jauh, kita mulai dulu dengan pengertian percobaan, ruang sampel, dan  kejadian. Dari
penjabaran singkat diatas,  matematika juga telah menganjurkan kepada kita agar kita
memiliki harapan. Setiap kita manusia pasti memiliki harapan. Jika kita tidak mempunyai
harapan sebaiknya berkonsultasi kepada teman, keluarga atau orang yang kita  percaya.

Sebagai contoh orang-orang besar seperti :

Thomas Alva Edison: Ketika ia berhasil menemukan bola lampu.


Kolonel Sanders: Ketika ia memperkenalkan bumbu gorengannya, yang kita kenal sekarang
dengan istilah KFC, dan banyak contoh lainnya.
Usaha mereka pada waktu mereka memiliki peluang yang sangat kecil, tapi mereka melakuan
percobaan dan usaha terus menerus bahkan samapai ribuan kali percobaan.
Sekarang harapan mereka sudah kita nikmati.

Nah kitapun harus bisa seperti mereka, walaupun harapan kita kecil untuk menggapai sesuatu
yang kita inginkan, seharusnya kita tetap berusaha untuk bisa menggapai sesuatu yang kita
inginkan itu. Tuhan tidak akan mengubah nasib umatnya bila umatnya tidak mau berusaha
untuk mengubah nasib mereka sendiri.

Sumber :http://defantri.blogspot.com/2009/05/matematika-dan-harapan.html

http://gurumuda.com/bse/peluang-suatu-kejadian#more-38000

Anda mungkin juga menyukai