Anda di halaman 1dari 18

Tugas Bahasa Indonesia

Dian Ruharman
Meilani

Kutipan Riyadi PD Ilcham

A. Definisi

Kutipan adalah salinan kalimat, paragraph, atau pendapat dari seseorang pengarang
atau ucapan orang terkenal karena keahliannya, baik yang terdapat dalam buku,
jurnal, baik yang melalui media cetak maupun elektronik. Kutipan ditulis untuk
menegaskan isi uraian, memperkuat pembuktian, dan kejujuran menggunakan
sumber penulisan

B. Jenis Kutipan ( Dengan catatan Kaki )


a. Kutipan Langsung , salinan yang persis sama dengan sumbernya tanpa
perubahan.
i. Kutipan langsung kurang dari lima baris ditulis berintegrasi kedalam
teks, spasi sama, pias ( margin ) juga sama, diapit tanda petik, dan
pada akhir kutipan diberi nomor untuk catatan kaki. Contoh kutipan
kurang dari lima baris :

Dalam pedoman Ejaan yang Disempurnakan disebutkan bahwa “unsure pinjaman yang
pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini
diusahakan agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk indonesianya masih
dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.”1
1Dendy Sugono (Penangg.Jwb. ), Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, (Jakarta : Pusat
Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, 2004) ,hlm.23

ii. Kutipan langsung lima baris ke atas ditulis terpisah dari teks, spasi
rapat (satu spasi), margin kiri masuk ke dalam teks lima spasi, dari
margin kanan tiga spasi, dan pada akhir kutipan diberi nomor catatan
kaki. Contoh Kutipan lima baris ke atas :

Dalam Tata Bahasa Baku Indonesia disebutkan bahwa :


Ragam bahasa setandar memiliki sifat kemantapan dinamis, yang berupa kaidah dan aturan
yang tetap. Baku atau standar tidak dapat berubah setiap saat Kaidah pembentukan kata
yang menerbitkan perasa dan perumus dengan taat asas harus menghasilkan bentuk perajin
dan perusak dan bukan pengrajin atau pengrusak.2
Ketata bahasaan ragam baku ini dalam penulisan ilmiah perlu dilaksanakan secara konsisten
sehingga menghailkan ekspresi pemikiran yang objektif
2Moeliono, anton M. (Ed), Tata Bahasa Baku Indonseia, (Jakarta : Balai Pustaka, 1988), h.13
b. Kutipan Tidak Langsung , menyadur, mengambil ide dari suatu sumber
dan menuliskan sendiri dengan kalimat atau bahasa sendiri. Penulisan
diintegrasikan kedalam teks, tidak diapit tanda petik, spasi sama dengan teks,
dan tidak mengubah isi atau ide penulis asli. Penulisan disertai data pustaka
sumber yang dikutip, dapat berupa catatan kaki atau data pustaka dalam
teks. Cara menyadur ada dua macam, yakni
i. Meringkas : yaitu menyajikan suatu karangan atau bagian karangan
yang panjang dalam bentuk ringkasan. Bertujuan untuk
mengembangkan ekspresi penulisan, menghemat kata, memudahkan
pemahaman naskah asli, dan memperkuat pembuktian. Urutannya
sebagai berikut :
1. Bertolak dari karangan asli, dengan membaca secara cermat
keseluruhan naskahasli dari tema sampai dengan kesimpulan,
dan merangkum pikiran-pikiran utama
2. Mereproduksi karya asli dalam bentuk ringkasan dengan
menyajikan pikiran-pikiran utama seluruh karangan dalam
hubungan logis, memotong, memangkas, atau menghilangkan
unsure-unsur berikut ini :
a. Latar belakang
b. Keindahan gaya bahasa
c. Ilustrasi
d. Penjelasan, rincian, dan detail
e. Sumber kutipan
f. Data pustaka
g. Deskripsi data
h. Contoh-contoh
3. Menyusun ringkasan dengan mepertahankan keaslian naskah,
dalam hal
a. Pikiran pengarang
b. Pendekatan naskah
c. Urutan pikiran
d. Istilah-istilah
e. Data yang sudah diolah (hasil analisis)
f. Kesimpulan
g. Sudut pandang pengarang asli
ii. Ikhtisar, yaitu menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk
ringkasan, bertolak dari naskah asli, tetapi tidak mempertahankan
urutan, tidak menyajikan keseluruhan isi, langsung kepada inti
bahasan yang terkait dengan masalah yang hendak dipecahkan.
( pengetikan : spasi, huruf, dan margin sama dengan teks )

C. Kutipan Tanpa Catatan Kaki

Artikel dan makalah pendek yang tidak menggunakan catatan kaki dapat
menggunakan data pustaka dalam teks. Hal ini disebabkan karena :

a. Artikel lazim dimuat dalam surat kabar dan majalah


b. Ruang penulisan catatan kaki terbatas
c. Penulisan cendrung menggunakan ragam populer
d. Pembaca artikel bermacam-macam latar belakang ilmu pengetahuan
e. Pertimbangan akademis bukan unsure utama karena yang dipentingakan
fungsi informasi
f. Dinilai memboroskan ruang
g. Penulisan artikel yang pendek tidak menuntut catatan kaki dan bibiliografi
yang banyak

Data pustaka dalam teks digunakan dalam menulis karangan pendek, misalnya
artikel di surat kabar. Data pustaka yang dituliskan mencakup : Pencipta ide, penulis
buku, nama buku, tahun, dan halaman. Contoh penulisan data pustaka dalam teks :

a. Data pustaka pada awal kutipan

Hatch dan Gardner (dalam Daniel Goleman, Inteligence Emotional, 2002:166)


mengidentifikasi kecerdasan antarpribadi berdasarkan keterampilan esensial
dalam (1) mengorganisasi kelompok, (2)mencegah konflik dalam
merundingkan pemahaman, (3)empati dalam menjalin, mengenali, dan
merepon hubungan pribadi.

b. Data Pustaka pada akhir kutipan

Kecerdasan antar pribadi adalah kemampuan untuk memahami orang lain


apa yang memotifasi mereka,bagaimana mereka bekerja, bagaimana bekerja
bahu-membahu dengan mereka (Howard Gardner, Multiple Inteligence,
dalam Daniel Goleman, Inteligence Emotional, 2002:52 )
CATATAN KAKI

Catatan kaki adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran
atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan
keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan
daftar bacaan/bibliografi.

Fungsi catatan kaki :

1. Catatan kaki yang berupa referensi


a. Fungsi Akademis
i. Memberikan dukungan argumentsi atau pembuktian
ii. Pembuktian (rujukan) kutipan naskah
iii. Memperluas makna informasi bahasan dalam naskah
iv. Penunjukan adanya bagian lain dalam naskah yang dapat ditelusuri
kebenaran faktanya.
v. Menunjukkan objektivitas kualitas karangan
vi. Memudahkan penulaian sumber data
vii. Memudahkan pembedaan data pustaka dan keterangan tambahan
viii. Mencegah pengulangan penulisan data pustaka
ix. Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi
x. Memudahkan penyuntingan data pustaka
b. Fungsi Etika (moral) :
i. Pengakuan dan penghargaan kepada penulis sumber informasi
ii. Menunjukkan kualitas ilmiah yang lebih tinggi
iii. Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat
iv. Menunjukkan etika dan kejujuran intelektual, bukan plagiat
v. Menunjukkan kesantunan akademis pribadi penulisnya
c. Fungsi Estetika :
i. Mempertinggi nilai keindahan perwajahan (halaman)
ii. Membentuk variasi format penulisan
iii. Memberikan kesan dinamis
iv. Menyenangkan pembacanya

2. Catatan Kaki berupa Keterangan Tambahan :


a. Member penjelasan (keterangan) tambahan
b. Memperjelas konsep, istilah, definisi, komentar, atau uraian tambahan tanpa
mengganggu proses pemahaman uraian
c. Tidak mengganggu focus analisis atau pembahasan
d. Meningkatkan kualitas karangan
e. Mempertinggi nilai estetika

Tempat Catatan kaki

1. Catatan kaki dan uraian pada halaman yang sama pada bagian bawah
digunakan dalam skripsi, tesis, disertasi, buku, atau karangan ilmiah formal
lainnya.
2. Catatan kaki pada akhir bab digunakan untuk karangan populer
3. Catatan kaki pada akhir karangan digunakan untuk karangan yang berbentuk
artikel untuk surat kabar, majalah, laporan yang tidak menggunakan pembagian
bab, atau esai dalam buku kumpulan esai.

Penulisan Catatan Kaki

1. Catatan kaki dipisahkan tiga spasi dari naskah halaman yang sama
2. Antar catatn kaki dipisahkan satu spasi
3. Catatan kaki lebih dari dua baris diketik dengan atu spasi
4. Catatan kaki diketik sejajar dengan margin
5. Catatan kaki jenis karangan ilmiah formal, diberi nomor urut mulai dari nomor
satu untuk catatan kaki pertama pada awal bab berlanjut sampai dengan akhir
bab. Pada setiap awal bab baru berikutnya catatan kaki dimulai dari nomor satu.
Laporan atau karangan tanpa bab, catatan kaki ditulis di akhir karangan
6. Nomor urut angka arab dan tidak diberi tanda apapun
7. Nomor urut ditulis lebih kecil dari huruf lainnya
Catatan kaki yang merupakan rujukan atau data pustaka ditulis berdasarkan cara
berikut :
1. Nama pengarang tanpa dibalik urutannya atau sama dengan nama
pengarang yang tertulis pada buku diikuti koma.
2. Jika nama dalam tertulis lengkap disertai gelar akademis, catatan kaki
mencantumkan gelar tersebut
3. Judul karangan dicetak miring, tidak diikuti koma
4. Nama penerbit dan angka tahun diapit tanda kurung diikuti koma
5. Nomor halaman dapat disingkat hlm atau h. Angka nomor halaman diakhiri
titik (.)
Contoh

David Barrat, Media Sociology (London and New York: Routledge, 1994), hal. 273.
2
Hubert L. Dreyfus, Paul Rabinow, Beyond Structuralism and Hermeneutics
(Chicago: University of Chicago Press, 1982), hal. 72 - 76.

3
Idi Subandi Ibrahim, et al., Hegemoni Budaya (Yogyakarta: Bentang, 1997), hal. 52
- 54.
4
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (rev.ed.; Bandung: Remaja Rosdakarya,
2003), hal. 55.

Ibid., Op.Cit. dan Loc.Cit. :

1) Ibid.
Singkatan ini berasal dari bahasa latin ibidem yang berarti pada tempat
yang sama. Singkatan ini digunakan apabila referensi dalam catatan kaki nomor
tersebut sama dengan referensi pada nomor sebelumnya (tanpa diselingi catatan
kaki lain). Apabila halamannya sama, cukup ditulis Ibid., bila halamannya berbeda,
setelah Ibid. dituliskan nomor halamannya.

2) Op.Cit.
Singkatan ini berasal dari bahasa latin opere citato yang berarti pada karya
yang telah dikutip. Singkatan ini digunakan apabila referensi dalam catatan kaki
pada nomor tersebut sama dengan referensi yang telah dikutip sebelumnya,
namun diselingi catatan kaki lain. Op.Cit. khusus digunakan bagi referensi yang
berupa buku.

3) Loc.Cit.
Singkatan ini berasal dari bahasa latin loco citato yang berarti pada tempat
yang telah dikutip. Singkatan ini digunakan sama dengan Op.Cit., yaitu apabila
referensi dalam catatan kaki pada nomor tersebut sama dengan referensi yang
telah dikutip sebelumnya, namun diselingi catatan kaki lain. Namun, referensi yang
diacu Loc.Cit. bukan berupa buku, melainkan artikel, baik itu dari koran, majalah,
ensiklopedi, internet, atau lainnya.

Contoh penggunaan:

1 Arthur Asa Berger, Media Analysis Techniques, terj. Setio Budi (Yogyakarta:
Penerbitan Universitas Atma Jaya, 2000), hal. 45.

2 Ibid.
3 Ibid., hal. 55.
4 Dedy N. Hidayat, "Paradigma dan Perkembangan Penelitian Komunikasi," Jurnal
Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, No. 2 (Oktober, 1998), hal. 25-26.
5 Ibid., hal. 28.
6 Arthur Asa Berger, Op.Cit., hal. 70.
7 Hubert L. Dreyfus, Paul Rabinow, Beyond Structuralism and Hermeneutics
(Chicago: University of Chicago Press, 1982), hal. 72 - 76.
8 Francis Fukuyama, “Benturan Islam dan Modernitas,” Koran Tempo, 22
November, 2001, hal. 45.
9 Robert McChesney, “Rich Media Poor Democracy,”
www.thirdworldtraveler.com/Robert_McChesney_page.html (akses 16 Agustus 2006).
10 Arthur Asa Berger, Op.Cit., hal. 96.
11 Ibid., hal. 99.
12 Ibid.
13 Dedy N. Hidayat, Loc.Cit., hal. 22.
14 Francis Fukuyama, Loc.Cit.
15 Hubert L. Dreyfus, Paul Rabinow, Op.Cit., 58.
16 Dedy N. Hidayat, Loc.Cit., hal. 21.
Cara membaca:
 Catatan kaki nomor (2) menggunakan Ibid., karena sumber kutipannya sama
persis dengan nomor (1) baik buku maupun halamannya.
 Catatan kaki nomor (3) buku referensinya sama dengan nomor (2), hanya saja
beda halamannya.
 Catatan kaki nomor (5) referensinya sama dengan nomor (4), hanya saja beda
halamannya.
 Catatan kaki nomor (6), referensinya sama dengan nomor (1), karena telah
diselingi oleh catatan kaki lain, maka menggunakan Op.Cit., serta menuliskan
nama pengarang dan halaman.
 Catatan kaki nomor (10) referensinya sama dengan nomor (1), karena telah
diselingi oleh catatan kaki lain, maka menggunakan Op.Cit.
 Catatan kaki nomor (11), referensinya sama dengan catatan kaki sebelumnya,
tanpa diselingi catatan kaki lain, yaitu nomor (10), hanya saja beda
halamannya.
 Catatan kaki nomor (12) referensinya sama persis dengan nomor (11).
 Catatan kaki nomor (13) referensinya sama dengan nomor (4), hanya beda
halamannya, karena telah diselingi oleh catatan kaki lain dan nomor (4)
berbentuk artikel (bukan buku) maka menggunakan Loc.Cit., serta menuliskan
halamannya.
 Catatan kaki nomor (14) referensinya sama persis, termasuk halamannya,
dengan nomor (8), karena telah diselingi oleh catatan kaki lain dan nomor (8)
berbentuk artikel (bukan buku) maka menggunakan Loc.Cit.
 Catatan kaki nomor (15) referensinya sama dengan nomor (7), hanya beda
halaman, karena telah diselingi oleh catatan kaki lain dan nomor (7) berbentuk
buku (bukan artikel) maka menggunakan Op.Cit., serta menuliskan
halamannya.
 Catatan kaki nomor (16) referensinya sama dengan nomor (4), hanya beda
halamannya, karena telah diselingi oleh catatan kaki lain dan nomor (4)
berbentuk artikel (bukan buku) maka menggunakan Loc.Cit., serta menuliskan
halamannya.

Penulisan catatan Kaki dengan Beberapa Sumber :

Buku dengan satu pengarang

Nama pengarang, judul buku (kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit),

Contoh : David Barrat, Media Sociology (London and New York: Routledge, 1994), hal. 273.

Buku dengan dua atau tiga pengarang

Nama pengarang 1, nama pengarang 2, nama pengarang 3, judul buku


(kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), contoh :

Hubert L. Dreyfus, Paul Rabinow, Beyond Structuralism and Hermeneutics (Chicago:


University of Chicago Press, 1982), hal. 72 - 76.

Buku dengan banyak pengarang

Nama pengarang pertama, et al., judul buku (kota penerbit: nama penerbit,
tahun terbit), Perhatikan: hanya nama pengarang pertama yang dicantumkan,
nama-nama pengarang lainnya diganti dengan singkatan et al. Contoh :

Idi Subandi Ibrahim, et al., Hegemoni Budaya (Yogyakarta: Bentang, 1997), hal. 52 - 54.

Buku yang telah direvisi

Nama pengarang, judul buku (rev.ed.; kota penerbit: nama penerbit, tahun
terbit), Perhatikan: singkatan rev.ed. menunjukkan bahwa buku tersebut telah
mengalami revisi. Contoh :

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (rev.ed.; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), hal. 55.
Buku yang terdiri dua jilid atau lebih

Nama pengarang, judul buku (nomor volume/jilid; kota penerbit: nama


penerbit, tahun terbit), contoh :

Ira M. Lapidus, A History of Islamic Societes (Vol.1; Cambridge: Cambridge University


Press, 1988), hal. 131.

Buku terjemahan

Nama pengarang asli, judul buku, terj. nama penerjemah (kota penerbit:
nama penerbit, tahun terbit), contoh :

Arthur Asa Berger, Media Analysis Techniques, terj. Setio Budi HH. (Yogyakarta: Penerbitan
Universitas Atma Jaya, 2000), hal. 44 – 45.

Perhatikan: singkatan terj. menunjukkan bahwa buku tersebut telah


diterjemahkan dan penulis mengutip dari terjemahan tersebut.

Kamus

Nama pengarang, judul kamus (kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit),
contoh :

Lorens Bagus, Kamus Filsafat (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994), hal. 595.

Artikel dari sebuah buku antologi

Nama pengarang artikel, ”judul artikel,” judul buku, ed. nama editor (kota
penerbit: nama penerbit, tahun terbit), contoh :

Rudi Harisyah Alam, “Perspektif Pasca-Modernisme dalam Kajian Keagamaan,” Kajian Keagamaan
dalam Tradisi Baru Penelitian Agama Islam Tinjauan Antardisiplin Ilmu, eds. Prof. Dr. Mastuhu, M.Ed., M. Deden
Ridwan (Bandung: Penerbit Nuansa dan PUSJARLIT, 1998), hal. 67-77.

Perhatikan: jika editor satu orang maka menggunakan singkatan ed.,


namun jika editor dua orang atau lebih menggunakan singkatan eds.

Artikel dari sebuah jurnal/majalah ilmiah

Nama pengarang artikel, ”judul artikel,” nama jurnal/majalah ilmiah, edisi


jurnal (bulan terbit, tahun terbit), contoh :

Dedy N. Hidayat, "Paradigma dan Perkembangan Penelitian Komunikasi," Jurnal Ikatan Sarjana
Komunikasi Indonesia, No. 2 (Oktober, 1998), hal. 25-26.

Artikel dari koran/majalah


Nama pengarang artikel, ”judul artikel,” nama media, tanggal terbit, tahun,
contoh :

Francis Fukuyama, “Benturan Islam dan Modernitas,” Koran Tempo, 22 November, 2001, hal. 4.

Berita koran/majalah

”Judul berita,” nama media, tanggal terbit, tahun, contoh :

“Islam di AS Jadi Agama Kedua,” Republika, 10 September, 2002, hal. 6.

Skripsi/Tesis/Disertasi yang belum diterbitkan

Nama penulis, ”judul skripsi/tesis/disertasi,” (level karya, fakultas dan


universitas, nama kota, tahun terbit), contoh :

Muzayin Nazaruddin, “War Against Terrorism: Critical Discourse Analysis,” (Skripsi Sarjana, Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2004), hal. 205.

Makalah seminar yang tidak diterbitkan

Nama penulis, ”judul makalah,” (forum penyampaian makalah,


penyelenggara seminar, nama kota, tanggal seminar, tahun). Contoh :

Muzayin Nazaruddin, “Dua Tipe Perempuan dalam Film dan Sinetron Mistik Indonesia,” (Makalah
disampaikan dalam Temu Ilmiah Nasional, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Jakarta, 26 – 28 Juni,
2007).

Dokumen yang tidak diterbitkan

Lembaga yang mengeluarkan dokumen, nama dokumen, (nama kota,


tanggal dikeluarkan dokumen, tahun). Contoh :

U.S. Department of Foreign Affairs, Testimony by John. J. Maresca, Vice President International
Relations Unocal Corporation to House Committee on International Relations Subcommittee on Asia and The
Pacific (Washington D.C., 12 February, 1998).

Artikel dari internet


Nama penulis, ”judul artikel,” alamat lengkap internet (tanggal akses). Jika
artikel di internet tidak mencantumkan nama penulis, maka langsung mengacu
pada judul artikel. Contoh :

“Pengelolaan Bencana: Pengelolaan Kerentanan Masyarakat,”


www.walhi.or.id/kampanye/bencana (akses 17 Agustus 2006).

Pernyataan lisan

Nama narasumber, jenis pernyataan (wawancara atau pidato), tanggal


pernyataan dilakukan. Contoh :

Samijan, wawancara dengan penulis, 11 November 2006.

Referensi dari sumber kedua

Keterangan lengkap sumber pertama (sesuai dengan aturan catatan kaki),


seperti dikutip oleh keterangan lengkap sumber kedua (sesuai aturan catatan kaki).
Contoh :

Karl Marx, Selected Writings in Sociology and Social Philosophy, eds. T.B. Bottomore and Maximilien
Rubel (New York: McGraw-Hill, 1964), hal. 78, seperti dikutip oleh Arthur Asa Berger, Media Analysis
Techniques, terj. Setio Budi HH. (Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya, 2000), hal. 44 – 45.

Perhatikan: frase ”seperti dikutip oleh” menunjukkan bahwa penulis tidak


membaca sumber asal (pertama) kutipan, hanya membaca dari orang lain (sumber
kedua) yang mengutip sumber pertama.

Singkatan dalam Catatan Kaki


Singkatan yang lazim digunakan dalam penulisan catatan kaki :
a.b : alih bahasa
[Sic!] : seperti pada aslinya, digunakan untuk menunjukkan bahwa
kesalahan terdapat pada naskah aslinya
Cf. atau conf. : confer, bandingkan
Chap. : Chapter, bab.
Dkk. : dan kawan-kawan
Ed., ed. : Editor (penyunting), edisi
et seq atau et seqq : et sequens atau et sequentes dan halaman berikutnya
et.al. : et alli, dan lain-lain. Untuk menggantikan pengarang yang tidak
disebut
Hlm., hlm., atau h. : halaman
Idid., atau ibid. : ibidium, sama dengan di atasnya.
Infra : di bawah, lihat pada artikel atau karangan yang sama di bawah
Loc.Cit. atau loc.cit : Loco Citato, pada tempat yang telah dikutip. Berfungsi untuk
menunjukkan
kembali sumber dari jurnal, majalah, atau kumpulan esai yang sama
yang telah
dikutip
Op.Cit. atau op.cit. : Opere Citato, pada karya yang telah dikutip, berfungsi untuk
menunjuk
kembali sumber dari buku yang sama yang telah dikutip.
Passim : tersebar disana-sini, bahan yang digunakan berada dalam
berbagai sumber
Ser. : seri
Supra : diatas, sudah disebutkan lebih dulu pada teks yang sama
Terj. : terjemahan
Vol. : volume atau jilid
BIBLIOGRAFI

A. PENULISAN BIBLIOGRAFI
1. Daftar pustaka disusun menurut abjad pengarang, tanpa nomor urut.
2. Judul buku dicetak miring
3. Jarak antara butir buku dua spasi
4. Jarak dalam butir pustaka satu spasi
5. Perhatikan contoh-contoh dibawah ini.

a. Satu pengarang
Munandar, Utami, Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat, Jakarta:Rineka Cipta
1999.
Rook, George M, Paragraph Power, Communicating Ideas Through Paragraph, New
York: Pearson Education, P. 2000.
Sukardi, Dewa Ketut, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan Konseling Di
Sekolah, Jakarta:Rineka Cipta, 2000.

Cara menuliskan:
1. Urutkan nama pengarang disusun dari belakang ke depan mengikuti urutan
dalam buku keculi nama tionghoa
2. Jika penulis adalah satu badan atau instansi, yayasan , departemen, komite
organisasi, dan pusat, maka nama badan-badan tersebut menggantikan tempat
nama pengarang/penulis
3. Jika tidak ada nama pengarang atau penulis, maka dimulai dengan nama buku
4. Nama buku dicetak miring dalam tulisan tangan atau ketikan nama buku
mendapatkan garis bawah masing-masing
5. Urutan tanda baca seperti diatas itulah yang dikehendaki
6. Jika ada lebih dari satu nama kota, maka diambil nama yang pertama
7. Jika tidak ada angka tahun, berilah angka tahun terakhir. Angka tahun biasanya
terdapat pada sampul dalam buku. Jika tidak ada juga, berilah singakatan t.th
(tanpa angka tahun)
b. Dua pengarang
Allen, Edward David, And Rebecca M. Valette, Classroom Technique : Foreign
Language Anda English As A Second Language, New York: Harcourt
Javanich, Inc., 1977.
Arifin, E.Z. Dan S.A. Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia, Jakarta : Akademika
Presendo, 1999.
Crow, Lester And Alice Crow, Educational Psychology, New York : American Book
Company, P. 1990.

Catatan: penulis dua pengarang atau lebih, nama penulis pertama dibalik, penulis
kedua dan seterusnya tidak dibalik.

c. Tiga pengarang
Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan, Pembinaan
Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia, Jakarta : Erlangga, 1999.
Atosokhi, Antonius, Antonina Panca Yuni Wulandari S.Sos., dan Drs, Yohanes
Babasari, Character Building II Relasi Dengan Sesa-ma, Jakarta : Elex Media
Komputido, 2003
Gibson, Ivanceivich, and Donelly, Organisasi Edisi Ke-8, Terj. Nunuk Adiarni MM,
Jakarta : Bina Aksara, 1997.

d. Lebih dari tiga pengarang


Canfield, Jack, Mark Victor Hansen, Jennifer Read Hwathorne, Marci Shimoff.
Chicken Soup For The Women’s Soul, Terj. Anton Mgs, Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama, 2000.
Keown, Arthur J, David F. Scott, Jr, John D. Martin, J. William Petty, Basic Financial
Management, Buku 2, 7th Ed.,Terj. Chaerul D. Djakman, S.E., Mba, dan Dwi
Sulistyorini, S.E.,M.M., Jakarta : Salemba Empar, 2000.

e. Editor atau penyunting


Halim, Amran (ed), Politik Bahasa Nasional 1, Jakarta : Pusat Pembinaan Dan
Pengembangan Bahasa, 1976.
Hardani, Wibi (ed), Elemen-Elemen Elektomagnetika Teknik, Jakarta : Eralnagga,
2001.
Iskandar, Yul (ed), Tes Potensi Akademik, Jakarta : Yayasan Dharma Graham, 2001.
f. Terjemahan
Amstrong, Thomas, Sekolah Para Juara Menerapakan Multiple Intelligen-ce Di
Dunia Pendidikan, terj. Yudhi Martanto, Bandung : Kaifa, 2002.
Campbell, Don, Efek Mozart Memanfaatkan Kekuatan Music Untuk Mempertajam
Pikiran, Meningkatkan Kreativitas, dan Menyehat-kan Tubuh, terj. T.
Hermaya, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2002.
Kiyosaki, T.Robert, Rech Dad Poor Dad, terj. J. Dwi Helly Purnomo, Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama, 2003.

Cara penulisan :
1. Nama penulis/pengarang asli, judul buku asli atau terjemahan (sesuai dengan
buku sumber), terjemahan (terj.) dan nama penerjemah.
2. Jika tidak ada nama pengarang asli dalam terjemahan, judul buku terjemahan
ditulis ditempat nama pengarang.

g. Artikel dalam jurnal, majalah.


Nurhidayat, “Analisis Perbandingan Laporan Keuangan Fiscal Vs Laporan Keuangan
Komersial,” Jurnal Perpajakan Indonesia, 1:10, 32-39 (Jakarta, Mei 2002).
Peterson, Lizette, “Lowering Risk For Early Alcohol Use By Challenging Alcohol
Expect Inelementery School Children, “Journal Of Conseling And Clinical
Psychology”, Vol. 71 (Juni, 2003)

Cara penulisan:
1. Judul artikel dalam tanda petik anda.
2. Koma diberikan sebelum tanda petik ganda terakhir
3. Angka romawi menyatakan volume atau tahun… dan angka arab menujukkan
halaman
4. Petunjuk yang sama ini berlaku pula bagi pengutipan artikel dari sebuah
ensiklopedia, bungan rampai, atau bab dalam buku.
5. Nama buku, jurnal majalah, dan ensiklopedia mendapat garis bawah atau dicetak
miring.

h. Tajuk rencana, artikel tanpa nama


Tajuk Rencana, “Membangun Perangkat Lunak Demokrasi”. Kompas, 24 September
2004
Tajuk Rencana, “Sekjen PBB Ingatkan Bahaya Pelanggaran Hukum Tanpa Malu”,
Kompas, 24 September 2004.
i. Wawacara, interview radio, dan televisi
Natabaskara, Roni, Interview Televise, “Pentingnya Penyuluhan Untuk Membuat
Masyarakt Berpikir Logis”, Rajawali Citra Televisi Indonesia, Jakarta 14
Agustus 2004

j. Disertasi diterbitkan
Keraf Gregorius, Morfologi Dialik Lamalera, Diserta UI 1978. Ende/Flores:Arnoldus,
1978
Meyer, Scott T. The Element Of Counceling, Disertasi State University Of Michican,
2001, New York: Brooks/Cole.

k. Disertasi tidak diterbitkan


Hermana, Sumantri, “Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Social dan Beberapa Faktor
Psikologis yang Mempengaruhinya.” Disertasi Universitas Negeri Jakara,
Jakarta, 2000.

Catatan:
1. Disertasim, tesis, dan skripsi yang diterbitkan diberi notasi sebagai buku. Akan
tetapi keterangan tentang disertasi, tesis, atau skripsi harus diberikan nama
perguruan tinggi dan tahun ujian disertasi
2. Disertasi yang tidak diterbitkan ditulis dalam tanda petik ganda.harus dituliskan
pula disertasi, tesis atau skripsi, nama perguruan tinggi, dan tahun.

l. Bersumber dari internet


Kumaidi. 1998, “Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya.”
Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4, (http://www.malanga.ac.id,
Diakses 20 Januari 2000)

B. PENYUSUNAN BIBLIOGRAFI
a. Penyusunan bibligrafi cara pertama:
1. Nama pengarang (susunan: nama kedua,koma, nama pertama)
2.
– judul buku
– Judul artikel, nama jurnal vol. No./majalah/surat kabar
– Judul esai, nama buku kumpulan esai
– Judul karangan/penjelasan kata (istilah), nama ensiklopedia
3. Nama kota
4. Nama penerbit
5. Tahun pernebitan

Contoh:

Allen, Edward David, Rebecca M. Valette, Classroom Technique: Foreign Language


and Englis as a Second Language, New York : Harcourt Javanich, Inc., 1977.

Canfield, Jack, Mark Victor Hansen, Jannifer Read Hawthorne, Marci Shimoff,
Chicken Soup For The Women’s Soul, Terj. Anton MGS, Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama, 2000.

Keown, Arthur J, David F. Scoot, Jr, John D. Martin, J. William Petty, Basic Financial
Management, Buku 2, 7th Ed., Terj. Chaerul D. Djakman, S.E., MBA, dan Dwi
Sulityorini, S.E, M.M., Jakarta : Salemba Empat, 2000.

Munandar, Utami. Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat, Jakarta : Rineka Cipta,


1999.

Umar, Husein, Risiko Bisnis Pendekatan Financial dan Nonfinasial, Jakarta :


Gramedia, 1998.

b. Penyusunan bibliografi cara kedua:


Susunan bibliografi cara kedua:
1. Nama pengarang, titik.
2. Tahun penerbitan, titik, (angka tahun boleh diapit tanda kurung, asal konsisten)
3. Judul karangan, buku, jurnal, majalah, kumpulan esai, titik,
4. Nama kota, titik dua
5. Nama penerbit, titik.
Contoh :

Allen, Edward David, and Rebecca, M. Valete, 1977. Classroom Technique : Foreign
Language and English as a Second Language, New York : Harcourt Javnich,
Inc.
Halim, Amran (ed). 1976. Politik Bahasa Nasional I. Jakarta : Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa.

Iskandar,Yul (ed). 2001. Tes Potensi Akademik. Jakarta : Yayasan Dharma Graha.

Mereditch, Abraham H. 1999. Motivasi Dan Kepribadian, Jilid 2. Terjemahan Oleh


Nurul Iman. Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo.

Anda mungkin juga menyukai