0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
37 tayangan2 halaman
Hukum perdata adalah aturan yang mempelajari kepentingan orang perorangan. Hukum perdata mencakup hukum perorangan, keluarga, harta, dan waris. Hukum perdata di Indonesia terdiri dari hukum perdata pribumi, timur asing, dan Eropa yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Hukum perdata adalah aturan yang mempelajari kepentingan orang perorangan. Hukum perdata mencakup hukum perorangan, keluarga, harta, dan waris. Hukum perdata di Indonesia terdiri dari hukum perdata pribumi, timur asing, dan Eropa yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Hukum perdata adalah aturan yang mempelajari kepentingan orang perorangan. Hukum perdata mencakup hukum perorangan, keluarga, harta, dan waris. Hukum perdata di Indonesia terdiri dari hukum perdata pribumi, timur asing, dan Eropa yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Hukum adalah aturan a. Kejadian kelahiran, kematian
Perdata berasal dari Jawa Kuno yang artinya keadilan b. Keadaan terjadi karena perbuatan alamiah , anak dewasa Inti dari Hk Perdata adalah yang mempelajari kepentingan orang harus punya KTP perorangan c. Lampau waktu Pensiun dll Yang dapat diartikan secara : Peristiwa Hk Adalah Peristiwa yg menimbulkan hak dan kewajiban 1. Arti luas : Hk Perdata arti sempit + HK Adat + Hk Dagang.+Hk Kepailitan Hak2 perdata ada 2 macam : dll a. Hak Absolut/mutlak : hubungan antara subjek hk dgn Objek Hk 2. Arti sempit : meliputi Hk Perorangan, Hk Keluarga, Hk Harta, Hk yg menimbulkan kewajiban kepada orang lain untuk Kekayaan, Hk Waris dll menghormatihubungan tersebut (berlaku terhadap siapa saja) Bersifat : Hk Perdata dibagi menjadi 2 yaitu : - Pribadi (hak untuk hidup) 1. Hk Perdata Materil :ketentuan2 yg mengatur bagaimana orang - Kebendaan (hak milik, hak gina bangunan, hak guna usaha dll) mendapatkan hak dan kewajiban - Bukan kebendaan (HAKI, hak cipta, hak muda, hak 2. Hk Perdata Formil/Hk Acara Perdata : ketentuan-ketentuan yg mengatur paten(proses). Hak intregasi geografis. bagaimana orang mempertahankan haknya b. Hak Relatif : Timbulnya hanya antara 2 orang saja hanya bisa Contoh: apabila hak kepemilikan tanah kita diserobot orang lain maka kita dipertahankan hanya pada orang2 tertentu saja. berhak untuk mempertahankannya caranya diatur dalam Hk Perdata c. Hak mutlak (public) kewarganegaraan, hak2 yang timbul dari Formila. kekeluargaan, hak perwalian, kekuasaan ortu Subjek Hk adalah pelaku hokum yaitu setiap pendukung hak dan A. Hk Perdata Privat kewajiban. Yang mengurus kepentingan perseorangan seperti Hk Waris dan Subjek hokum adalah : HK Dagang. a. Manusia /orang (Natuurlijk Persoon) Pelaksanaan sanksi/penegakkannya ada ditangan yang b. Badan Hukum (Recht Persoon) berkepentingan Kapan manusia menjadi subjek hokum yaitu sejak lahir kedunia Sifatnya hanya mengatur saja (aanvullen recht) seperti Perjanjian dll sampai meninggal dunia B. Hk Perdata Public Pasal 2 KUH dt (pengecualian bayi yg didalam kandungan sudah Yang mengatur kepentingan umum seperti pencurian dll dianggap dilahirkan. Pelaksanaan sanksi/Penegakkannya ada ditangan penguasa Tidak semua subjek hokum bisa melakukan peristiwa hokum (Pemerintah) diantaranya : dibawah pengapuan (orang gila, boros, mata gelap) Sifatnya memaksa (dwingedrecht) seperti HAM, Hk Internasional dll Pasal 1330 KUH Pdt ttg orang yg tidak cakap melakukan perbuatan Hukum Perdata di Indonesia di zaman sekarang keberadaannya hk yaitu : adalah : kita harus melihat pada Hk pada saat Hindia Belanda karena a. Orang dibawah umur (tidak cakap) harus diwakili oleh wali/orang kita sangat lama dijajah Belanda dan Hk perdata Belandapun sebagian tua pabila mengurus hartanya oleh orang tua atau walinya. masih berlaku b. Orang dibawah pengapuan Ada 3 golongan yg berlaku pada zaman Hindia Belanda yg tertera pd UU No. 1 Tahun 1974 ttg UU Perkawinan pasal (163 IS Indishe staantregeling) : Perwalian/kedewasaan seseorang di Indonesia didalam BW adalh 20 1. Hk. Pdt Pribumi berlakunya HK Adat tahun Sedangkan menurut UU Perkawinan pasal 47 dan 50 UUP 2. Hk Pdt Timur Asing : adalah 18 tahun dan menurut UU Perlindungan anak adalah 17 tahun a. Tiongkok BW berlau tp hanya sebagian saja & ada dan 21 ttg notaris tambahannya 1917129 tentang adofsi (Pengangkatan anak) Perwalian adalah: Pengurusan dan pengawasan atas diri dan harta b. Lainnya seperti Arab, india dll kekayaan anak yg belum dewasa yg tidak berada dibawah kekuasaan 3. Eropa : BW (Burgerlijk Wetboek mei 1925) Kitab UU Hk orang tua Perdata dan BVK (Wetboek Van Koophandel) Kitab UU Hk Perwalian (Voogdij) menurut : Dagang a. UU (Wettelijk Voogdi) perwalian yg dilakukan oleh ayah/ibu yg Dengan adanya penggolongan itu makanya Hk pun berbeda-beda. hidup terlama Penggolongan itu di zaman sekarang sudah tidak berlaku lagi tapi yg b. Wasiat (Testamentalr Voogdi) perwalian yg ditunjuk oleh salah membedakan hanya ada WNA dan WNI satu dgn surat wasiat Hk Pdt berasal dari Bangsa Romawi dan berlaku diPerancis hingga c. Diangkat oleh hakim (Datieve Voogdi) perwalian yg dilakukan terbentuknya POLICY CIVIL di Nederland dan diubah menjadi BW terhadap anak yg masih dibawah umur yg tidak mempunyai Azas Concordansi Hk apa yang ada dibelanda diberlakukan pula di orang tua juga tdk mewakili Hindia Belanda Pengapuan (curatela) dilakukan kpd orang dewasa yg tidak cakap BW di Indonesia ada yg berlaku ada juga yg tidak berlaku Contohnya : melakukan peristiwa hokum. Curandus orang yg diurusnya UUD Pasal II Aturan Peralihan sedangkan Curatos Pengapuan 131IS Domisili adalah : tempat dimana seseorang dianggap selalu hadir UU Perkawinan 1974 berlaku untuk Warga Negara Indonesia saja. didalam melaksanakan hak-haknya UU hindia Belanda tidak berlaku lagi apabila Peraturan –peraturan yg Domisili dibagi menjadi 2 : khusus mengesampingkan peraturan yang umum yaitu (Lex spesialis 1. Domisili Sesungguhnya tempat yg bertalian dimana deroget lex generalis) seperti UU pokok Agraria UU No. 5 Th. 1964 seseorang melakukan perbuatan hukumnya dialamat sehari2 Ada 4 bidang Hk Perdata menurut Ilmu Pengetahuan : (alamat sesuai KTP) 1. Hk Pdt Pribadi (Personen Recht) Bk I yg merupakan Subjek Hk 2. Domisili dipilih tempat kediaman yg ditunjuk oleh satu fihak seperti percakapan-kecakapan, tindakan-tindakan, domisili, nama didalam melakukan perbuatan hk dll Catatan sipil menerbitkan : 2. Hk Pdt Keluarga (Familie Recht) Bk I mengatur hubungan2 hak a. Akte kelahitan, yg timbul dari hubungan kekeluargaan seperti Hk perkawinan, Hk b. Akta kematian harta benda, perwalian dan perceraian kekuasaan orang tua c. Akta pengapuan 3. Hk Pdt Harta kekayaan (Vermogensrecht) BK II & III yang d. Surat perkawinan non muslim mengatur hukum yg dapat dinilai dengan uang seperti jual-beli, e. Surat perceraian non muslim utang-piutang Perikatan dan perjanjian f. Surat pengangkatan anak 4. Hk Pdt Waris (Erfrecht) Bk II hk yang mengatur harta kekayaan Hukum keluarga yang sangat penting adalah HK Perkawinan seseorang setelah meninggal dunia Peraturan sebelum adanya HK Perkawinan adalah : Sistematika BW (Burgelijk Wetboek) a. BW buku I 1. Buku I ttg orang (Van Personal) b. HOCI 2. Buku II ttg Benda (Van Zaken) c. GNR Perkawinan campuran 3. Buku III ttg Perikatan (Van verbintenissen) Keluarnya/berlakunya UU Perkawinan No. 1 tahun 1974 pasal 66 4. Buku IV ttg Pembuktian dan Daluarsa /lewat waktu (Van Beijs en maka segala yg ada di BW, HOCI dan GHR dll tidak berlaku lagi Veriary) PP No 9 Tahun 1975 dikeluarkan pada tanggal 1 oktober 1975 Pasal I ttg ikatan lahir batin antara seorang laki2 dan perempuan yang Hukum tercermin dengan hak dan kewajiban (dua hal yg bertujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan sangat erat dgn Hukum) Tuhan YME Isinya bersifat : Azas/Fungsi UU Perkawinan a. Umum dan berlaku bagi setiap orang 1. Tujuan perkawinan membentuk keluarga bahagia b. Normatif (apa yg harus dilakukan dan apa yg tidak boleh 2. Syahnya perkawinan pasal 2 ayat I suatu perkawinan sah dilakukan) apabila dilakukan menurut Hk masing2 dan agama dan Hak adalah suatu hal yang dilindungi kepercayaannya, Tiap2 perkawinan harus dicatat pasal 12 ayat 2 Kewajiban adalah suatu kepentingan/beban UU Perkawinan tidak mengatur beda2 perkawinan dan beda2 agama. Peristiwa Hukum ada 4 yaitu : Perkawinan campuran adalah yang beda kewarganegaraan a. Subjek Hukum (Orang) menurut pasal 57 . Perkawinan merupakan Perjanjian. b. Obejek Hukum (Tanah/Benda) 3. Bahwa UU Perkawinan menganut azas monogamy bisa jadi c. (Orang harus menghormati hak) poligami apabila sudah memenuhi syarat2 tertentu yaitu syrat : d. Perlindungan Hukum (Mempertahankan) Contor : a. Alternatif: Kepemilikan Tanah - Apabila istri tdk bisa memberikan keturunan Hukum abstrak akan menjadi kontrit apabila ada terjadinya - Cacat badan atau penyakit yg tdk bisa disembuhkan peristiwa Hukum - Apabila istri tidak bisa menjalankan kewajiban sebagai istri b. Komulatif : Contoh : Tidur apabila dirumah bkn peristiwa HK - Haarus ada persetujuan dari istri2 yg lain Apabila ditempat kerja dan terjadi - Mampu berlaku adil pencurian maka terjadi peristiwa Hk - Mampu memberikan nafkah anak2 dan istri2 yg lainnya - Perbuatan subjek Hk yg sah (dibolehkan) - Bahwa calon suami/istri sudah matang jiwa dan raganya - Perbuatan subjek hk /larangan (melawan Hk adalah seatu pembatas usia 16 untuk wanita dan 19 tahun untuk laki-laki perbuatan yang menimbulkan kerugian bagi orang lain - Sesuai dgn tujuan perkawinan (maka perceraian dipersulit - Hak dan kewajiban seorang istri itu seimbang dgn hak dan kedudukan seorang suami didalam rumah tangga dan bermasyarakat dalam perbuatan Hk Syarat2 perkawinan: Harus ada persetujuan Syarat umur Yang masih dlm perkawinan nunggu masa idah selama Seorang janda nunggu masa idah selama 3 bulan/3x suci, sedang ditinggal mati 130 hari Yang berumur 21 thn harus dpt izin dr ortu/wali
Perceraian bisa dilakukan kalau syarat2
tidak dipenuhi harus ada izin dr ortu/wali (sebelum terjadi) Istri/saudara bisa menggugat (pembatalan dengan alasan tertentu) apabila perkawinan sudah dilakukan /terlanjur terjadi/ terlanjur punya anak diputuskan o/ hakim.